NovelToon NovelToon

Menikahi Ceo

Bab 1

Menikahi Ceo

Bab 1

...

Hallo Assalamualaikum guys perkenalkan ini karya pertama ku.

A:Thor kok sama si sama yang satu lagi

Jb:Nah jadi tu ini memang sama dengan yang satu lagi. hanya saja author rubah ke sini. Di karenakan Yang di sana ga bisa nge up jadi author bingung gimana cara supaya bisa up lagi😭

Maaf ya guys buat yang udah nungguin

Ok kita langsung ke ceritanya aja ok 😊

Happy reading🔥🔥

Braakkkk.....

"pokoknya mau tidak mau kamu harus menerima perjodohan ini."ucap seorang paru baya tersebut

"Ngga om. pokoknya, Nahra ga mau nerima perjodohan ini. Om tau sendiri kan kalo Nahra tuh pengen ngelulusin kuliah dulu abis itu kerja, lagian Nahra pengen nikmati masa muda dulu."ucap Nahra kepada omnya

Ya seorang paru baya itu adalah om nya

"Pokoknya tidak ada penolakan. Tiga hari lagi kamu akan nikah, jadi persiapkan dirimu."ucap nya lalu beranjak pergi meninggalkan Nahra

Sementara itu, Nahra masih diam membeku setelah mendengar keputusan om nya dan tak terasa cairan bening lolos begitu saja dari mata indahnya

"Kamu pokoknya ga boleh nangis, Nahra. sekarang kamu pikirkan saja bagaimana caranya agar kamu kabur dari tempat ini Agar kamu tidak di jodohkan"ucap Nahra dalam hati

Nahra pun beranjak dari duduknya meninggalkan ruang tamu dan bergegas berjalan ke kamarnya

Setelah sampai di kamar. Nahra langsung mengambil tasnya lalu mengisi tas tersebut dengan 2 pasang bajunya

"Sebaiknya aku tidur agar besok bisa bangun subuh."gumamnya pelan

Nahra pun menuju tempat tidurnya untuk tidur lebih awal agar besok tidak ada yang tau jika dirinya kabur

Tak lama kemudian dia pun sudah berada dalam alam mimpinya

Beberapa jam kemudian dia pun telah bangun

"Hoam.."

"Sudah jam brapa ini."gumam nya

dia pun melihat hp yg berada di nakas samping tempat tidur

"Ternyata jam 03.00 pagi. Sebaiknya aku bersiap sekarang agar tidak ada yang tahu jika aku pergi"ucapnya. Lalu Nahra beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi

Selesai mandi ia berpaikan lalu bergegas pergi. Sebelum ia pergi terlebih dahulu mengintip keadaan sekitar kamarnya, merasa sudah cukup aman dia jalan mengendap-endap bak maling agar tidak ketahuan

"Ahkk.. sial kenapa di depan ada satpam"ucapnya kesal dan mengusap wajah frustasi

Ia tak kehilangan akalnya begitu saja. dia pun berjalan menuju samping rumah dan menatap tembok yang menjulang tinggi tersebut. Lalu dia berjalan mencari tangga, setelah menemukan tangga dia langsung membawa tangga itu ke dekat tembok dimana yang akan dia lewati untuk kabur, setelah tempat tangga tersebut sudah pas dan sudah aman untuk ia naiki, lalu dia menaiki tangga tersebut

BHUKKKK

dia berhasil melompati dinding tersebut tampa lecet sedikit pun

"Kerja bagus Nahra" ucapnya dan senyum mengembang pun tampak di wajah cantiknya tersebut

Sebaiknya aku segera pergi sebelum ada yang memergok kan ku"lanjut ucap nya

Ia pun bergegas pergi

Ia terus berjalan tanpa arah dan tujuan

"Aku harus ke mana sekarang"gumam nya

Tak terasa hari pun sudah terang

"Sudah waktunya sarapan lebih baik aku sarapan terlebih dahulu dan perut ku pun sudah tak tahan minta di isi"ucapnya setelah iya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya

Dia pun mencari tempat terdekat untuk ia srapan. Tidak lama pun dia menemukan warteg

"Nah itu sepertinya warteg. Sebaiknya aku langsung kesana dan sarapan, setelah itu mencari kost kecil yang terdekat dengan kampus" gumam nya sambil melangkah ke tempat tersebut

Iaa pun memasuki warteg itu

"Mbakkk"panggil Nahra sambil melambaikan tangan kepada pelayan tersebut sebagai tanda memanggilnya

"Iya mbak. Mau pesen apa mbak ?"ucap pelayan itu dengan sopan dan tersenyum kepada Nahra

"Nasi gorengnya satu sama teh manis hangat nya satu ya mbak"ucap Nahra

"Ada lagi mbak?"ucap pelayan tersebut kepada Nahra untuk memastikannya

"Tidak mbak. Ini saja sudah cukup" ucap Nahra sambil tersenyum ramah kepada pelayan warteg

"Baik mbak. Tunggu sebentar ya mbak"ucap pelayan tersebut dan kemudian pelayan itu berlalu

Setelah beberapa menit pun pesanan nya datang juga. Ia pun langsung menyantap makanan itu perlahan, karena memang cacing-cacingyang di perutnya sudah pada demo

Selesai makan, ia pun membayar nya dan bergegas mencari kost yang terdekat dengan kampus. Agar tidak terlalu jauh untuk pergi ke kampus***

...

"Sebaiknya aku mandi setelah itu aku segera tidur agar besok aku tidak terlambat dan lagi pula tubuh ku sudah sangat lelah sekarang "gumam nya dan sambil bergegas jalan menuju kamar mandi

Beberapa menit kemudian ia sudah selesai mandi dan sudah lengkap dengan piyama tidurnya

dia pun naik ke atas ranjang

"Walaupun tempat ini ga seluas kamar ku dulu tapi setidaknya tempat ini nyaman untuk di jadikan tempat tinggal"ucap Nahra dalam hati

"Sebaiknya aku tidur sekarang dan besok aku juga harus mencari pekerjaan paruh waktu untuk kebutuhan ku."lanjutnya*

Nahra memang memiliki uang tabungan. Tetapi, ia tidak mau leha-leha begitu saja karna uang tersebut menipis bila di pakainya lagian dia tidak boleh malas malasan

Tak perlu memakan waktu banyak dia pun sudah berada di alam mimpinya

...

"hoammm.."

Ia pun melihat jam

"Ternyata sudah mau adzan lebih baik aku mandi dan bersiap untuk shalat subuh"ucap Nahra ketika melihat jam

Ia pun bergegas menuju kamar mandi

Setelah itu dia shalat dan memanjatkan doa dan setelah itu dia bersiap siap untuk pergi ke kampus. Ia menatap dirinya di depan cermin ada raut kesedihan dia wajah nya tapi dia tidak mau terlihat lemah. begitulah Nahra dia tidak mau terlihat lemah

"Semangat Nahra. Ayo kita mulai hari ini dengan senyuman" ucap Nahra menyemangati dirinya sendiri sambil tersenyum

Ia pun bergegas meninggalkan kost nya dan berjalan menuju jalanan agar ada angkutan umum untuk ia naiki menuju kampus

...

Sementara di tempat lain

kediaman tuan Malik***

"kemana anak itu jam segini beluk turun"gumam tuan Malik

"Bik, bik Inem!!!"ucap tuan Malik memanggil wanita paruh baya tersebut. Yang si maksud wanita paruh baya adalah asisten rumah tangga di kediaman tuan malik

"I-Iya tuan" ucap asisten rumah tangga tersebut yang bernama bik Inem dengan gugup

"Apa bibik melihat anak itu turun?"tanya tuan malik kepada bik Inem

"Belum tuan. Mungkin nona masih tidur"jawab bik Inem kepada Tuan Malik

"Cepat panggilkan dia bik untuk turun ke bawah agar sarapan"titah tuan malik kepada bik Inem

"Iya tuan"ucap bik Inem kepada tuan Malik. Dia pun berjalan menuju ke kamar orang tersebut

Setelah iya sampai di kamar

Tok

Tok

Tok

"Non di panggil tuan buat sarapan di bawah bersama" ucap bik Inem

Karena merasa tak ada jawaban dari si pemilik kamar pun ia heran. Ia memberanikan kan diri untuk membuka pintu kamar tersebut. Ia mencari si pemilik kamar tapi tak menemukannya. Bik Inem pun panik langsung memberi tahu majikannya karna Nahra tidak ada di kamarnya

Next

Jangan lupa like comen and vote agar author lebih smangat lagi buat up

Insta: nahliratih

Bab 2

Menikahi Ceo

Bab 2

Karena merasa tak ada jawaban dari si pemilik kamar pun ia heran. Ia memberanikan kan diri untuk membuka pintu kamar tersebut. Ia mencari si pemilik kamar tapi tak menemukannya. Bik Inem pun panik langsung memberi tahu majikannya karna Nahra tidak ada di kamarnya

"Tuan, Tuan Non- Non Nahra ga ada di kamarnya Tuan" ucap bik Inem dengan tersengal-sengal

"Apa!" Ucapnya kaget

Wajah T. Malik pun memerah akibat menahan marah. Ia pun langsung memanggil pengawal yang menjaga rumahnya

"Pengawal!. Bagaimana bisa kalian sampai kecolongan ha" Bentak Tuan Malik

"Cepat kalian cari Anak itu. Apapun yang terjadi " Titah kepada pengawal

"baik tuan" Ucap pengawal tersebut. Membungkuk lalu langsung bergegas mencari Nahra

"Kemana kamu Nahra" Gumamnya memijit pelipis matanya karena pusing memikirkan Nahra

...

Sementara di tempat lain

Setelah iya melihat angkutan umum dia langsung menaiki angkutan umum itu. Beberapa menit kemudia dia sampai di depan gerbang kampus

"Pinggir pak" titah Nahra kepada supir angkutan umum

Setelah turun ia bergegas ke ruang kelas nya. Sebelum sampai ia di hadang dua orang wanita

"Nahra (Nahra)" Ucap kedua orang tersebut bersamaan

"Siska, Olive Gua kangen banget lo berdua" Nahra langsung menghambur ke pelukan dua orang itu

Ya dua orang itu adalah sahabat baik Nahra

Siska dan Olive pun membalas pelukan Nara dan berkata

"Gue juga kangen banget lo Nah" Ucap siska

"Lo kemana aja dua hari ga ngampus?" Tanya Olive setelah melepas pelukan

"Gu-gue ada urusan.." Jawab Nahra gugup

"Lebih kita ke kelas yuk"Ajaknya untuk mengalihkan pembicaraan, karna Nahra tau sahabat itu bakal nanya sampe ke akar-akarnya

"Yuk (Yuk)" Ujar mereka bersamaan

...

Setelah selesai ngampus

"Gue laper nih, Kita makan dulu yuk?" Sjak Olive

"Boleh kebetulan gua juga laper hehe.. Kalo lo gimana Nah?" Ujar Siska

"Gue ngikut" Jawab Nahra

"Oke deh kuy" Ucap Olive bersemangat

Setelah selesai makan mereka pun berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing dan tinggallah Nahra sendirian

"Mana nih lama banget angkutan umumya. Mana sepi banget malahan" ucap Nahra dalam hati

Selang brapa menit kemudian dateng mobil sedan hitam berhenti di depan Nahra

"emmpptt.. empptt" Nahra mencoba berontak. Namun tenaga Nahra kalah. Sebelum pingsan Nahra mencoba melihat orang tersebut namun naas dia tidak sadar duluan akibat di obat bius yang di berikan kepadanya

...

Nahra pun terbangun

"Ughh.." Lenguh Nahra

"Dimana aku"Gumamya

Dia pun mencoba mengembalikan kesadarannya

"seperti nya aku di..."Dia tak sanggup melanjutkan kata-katanya dan cairan bening pun sudah membasahi pipi mulusnya

Ya, Menculiknya adalah om nya yaitu Tuan Malik. Om nya berhasil membawa pulang ke rumah

Dia berjalan menuju pintu kamar dan mencoba membuka pintu kamar tapi naas pintu itu sudah terkunci dari luar

"Tolong... tolong... hiks jika ada orang yang di luar tolong bukain pintunya hiks hiks" Dia meraung dan jika ada yang mendengar nya pilu ikut sedih merasakan apa yang di rasakan gadis tersebut dan dia sendiri tidak tau atas dasar apa Om nya menjodohkan dirinya

Ia merosot ke lantai bersenderan dengan daun pintu meratapi nasibnya

"Ya Allah jika ini takdir ku aku akan ikhlas menjamin nya. Berilah kekuatan pada hati ku Ya Allah agar aku mampu menghadapinya dengan tegar"Doa Nahra dalam hati

Krekkk

Nahra mendengar seseorang membuka pintu kamar pun langsung mendongak untuk melihat siapa yang datang

Pintu kamar pun terbuka kemudia wanita paruh baya masuk ke dalam kamar membawa nampan berisi makanan

"Permisi non... ini bibi bawain makanan buat non. Di makan ya non" Pinta bik Inem kepada Nahra

"Terima kasih bi" ucap Nahra

"Sama sama non, ini sudah menjadi tugas bibi" balas bik Inem

"Kalo gitu bibi pamit dulu ya non masih ada kerjaan yang harus bibi kerjakan. Jangan lupa di makan" lanjut bik Inem dan memberi titah kepada Nahra untuk memakan makanan yang di bawa nya

Saat ini Nahra sudah pasra tentang akan perjodohan nya dan ia menjalaninya dengan ikhlas

...

Malam pun tiba

Di meja makan sudah berkumpul Tuan Malik, istri, serta anak-anak nya

"Bik, bik Inem"panggil tuan Malik kepada asisten rumah tangga nya

Mendengar suara memanggil diri nya wanita paruh baya itu pun langsung bergegas menghampiri orang itu

"Iya tuan. Ada yang bisa saya bantu" ucap bik Inem sambil membungkukkan badan sedikit lalu tersenyum kepada tuan Malik setelah memasuki area itu

"Apakah sudah bibi antarkan makan malam untuk anak itu?"tanya nya kepada wanita itu

"Sudah tuan. Semua sesuai dengan apa yang anda perintahkan "jawab nya

"Setelah ini suruh dia menemui ku karna ada hal penting yang harus aku bicarakan"perintah tuan malik kepada bio Inem

"Baik tuan"jawab nya

"Sekarang kamu boleh pergi" ucap tuan malik

"Kalau begitu saya undur diri. Selamat malam Tuan"ucap bi Inem dan hanya di balas anggukan oleh tuan malik

...

Tempat di ruang kluarga

"Kamu harus menerima perjodohan ini Nahra" ucapnya tegas kepada Nahra

Nahra pun diam tak bergeming jari tangannya meremas satu sama lain dan kepala tertunduk ke bawah

Kerena melihat Nahra sama sekali tak bergeming pun Tuan Malik pun

"Nahra kamu jawab omongan saya, jangan diam saja!" ucapnya sambil meninggikan suaranya nafasnya memburu pertanda ia menahan emosinya

Berena sudah mendengar ucapan Om nya badannya menggeletar karena takut dengan om nya

"Ba-baik lah om Nahra akan menerimanya "balas nya terbata- bata karena masih takut

Raut wajahnya pun seketika berubah mendengar jawaban yang kluar dari bibir mungil gadis itu

"Hahah gitu dong kalo begitukan tidak perlu pake acara kabur segala membuang waktu saja untuk mencari mu" ucap tuan Malik dengan raut sumringah karena merasa puas dan menang senyum pun tak luntur yang terukir di bibirnya

"Sebaiknya kau ke kamar tidur siapkan tenaga untuk besok karna besok kau akan menikah" ucap tuan malik

"Hah! ap-apa tidak terlalu cepat paman"ucapnya terbata- bata karena terkejut

Seketika raut wajah tuan Malik pun berubah pias setelah mendengar pertanyakan itu

"tidak!" balas nya tegas dengan wajah dingin

"Baiklah paman terserah paman saja"jawab Nahra lesu

Nahra pun berjalan lesuh dan gontai menaiki tangga menuju kamarnya

"HUHH!"ia menghela nafas kasar

di pikirannya pun masih terbenak setelah menikah apa yang harus iya lakukan dan apa kah suaminya nantu memperlakukannya dengan baik serta lembut atau kasar

"Semangat Nahra kamu harus kuat gak boleh nyerah " ucapnya dalam hati sambil menyemangati dirinya

Kini sudah tengah malam tetapi gadis satu ini belum jugak mengantuk. Matanya masih terlihat enggan untuk terpajam

Next

Jangan lupa like comen and vote agar author lebih smangat lagi buat up

Instagram: nahliratih

Bab 3

Menikahi Ceo

Bab 3

...

"Semangat Nahra kamu harus kuat gak boleh nyerah " ucapnya dalam hati sambil menyemangati dirinya

Kini telah tengah malam tetapi gadis satu ini belum jugak ngantuk. Tetapi matanya terlihat masih enggan untuk terpajam. Pikirannya menerawang kedepan tentang pernikahan yang iya jalani, apakah iya bahagia atau tidak

Setelah bergelut dengan pemikirannya rasa kantuk pun menyerangnya dan akhirnya dia terlelap

...

Tak terasa waktu pun berlalu begitu saja

Di dalam kamar ada seorang gadis yang tidurnya terganggu akibat ketukan pintu yang sadari tadi

"Non, non "panggil bik Inem sambil mengetok pintu

"Iya bik, iya, sebrntar!" sahut Nahra. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya menuju pintu untuk membukanya

"Ada apa bik?" tanya Nahra

"Non itu MUA nya uda dateng jadi non siap-siap gih" Jawab bik Inem

Ia pun teringat bahwa dia akan menikah hari ini

"Iya bik sebentar"ucap Nahra

"Kalo gitu bibik pergi dulu ya non"ucap bik Inem

"Iya bik"jawab Nahra

Bik Inem pun meninggalkan kamar Nahra dan setelah bil Inem pergi pun Nahra menutup pintu nya setelah itu dia bergegas mandi

"HUHH"

"Hari ini aku bakal jadi istri orang lain"gumam nya pelan

...

TOK...TOK...TOK...

"Iya sebentar" sahut Nahra ketika mendengar ketukan pintu

"Selamat pagi Nyonya muda. Panggil saya tante melly Nyonya " sapa wanita yang kira kira usianya masih 40 tahun. Dia adalaha MUA terkenal di kota A

"Selamat pagi juga. Mari masuk. Oh ya, jangan panggil saya nyonya muda tante panggil saja saya Nahra" pinta Nahra

"Baiknya Nahra"jawab tante melly sambil tersenyum ramah

Setelah mereka masuk ke dalam mereka pun mem"Semangat Nahra kamu harus kuat gak boleh nyerah " ucapnya dalam hati sambil menyemangati dirinya

"Tante jangan tebel-tebel ya, Ntan .Ntar muka ku kaya badut"pinta Nahra

"Hehe..Wajah kamu udah catik sayang. Jadi, tante ga perlu repot-repot untuk molesnya" ujar tante Melly sambil tertawa kecil

"Ah tante bisa aja si Nahra kan jadi malu" ucap Nahra tersipu malu

Krek....

Muncullah dua wanita cantik

"Nah, sumpah gue lo cantik banget nah" puji siska

"Lo juga cantik kok"ucap Nahra

"Jadi cuma Siska aja ni yang cantik aku ngga" Timpal Olive menyerucut kan bibir karna merujak

"Hahah.. lo juga cantik sayang"jawab Nahra sambil terkekeh

"Aaa tau ah males gue liat lo pada" ucap Olive ngambek

"Hahah (haha)" ketawa mereka berdua setelah berhasil membuat sahabatnya yang satu itu ngambek

"Eh Nah apa lo bahagia dengan pernikahan lo ini" ucap Siska memastikan

"Iya Nah apa lo bahagia. Sementara lo kan ga pernah tu yang namanya pacaran apa lagi deket sama cowo. Tapi sekarang lo malah nikah aja. Ga ada yang lo sembunyiinkan dari kita dua Nah" timpal Olive

Seketika wajah Nahra berubah murung dan diem tanpa menjawab sama sekali matanya pun mulai panas menahan tangis serta dada yang sesak

"Kalo lo ga mau cerita sekarang ga papa Nahra gue ngerti mungkin lo belum siap buat nyeritainnnya ke kita. Tapi, kalo lo mau cerita kami siap menyediakan bahu kami buat lo bersandar dan lo jangan sungkan buat minta bantuan kita, kita seneng bantuin lo. Gue sayang sama lo berdua" ucap Olive sambil menangis. Ia mengerti akan posisi sahabatnya jadi ia tidak ingin memaksakan nya untuk berbagi cerita

"Gua juga sayang lo berdua" ucap Siska

"Aa gua sayang banget sama kalian. Makasih slamat ini kalian baik banget sama gue"ucap Nahra terharu sambil merntangkan tangannya dan di sambut dengan Siska dan Olive

"Kok pada mewek si ntar make-up nya luntur gimana"ujar siska setelah melepas pelukannya

CEKLEK

"permisi non"Ucap bik Inem

"Iya bik. Ada apa"ucap Nahra

"Udah waktunya buat turun non, karena proses ijab kabul akan di mulai"ucap bi inem

"Baik Bik. Saya akan segera turun" ucap Nahra

"Terima kasih bik"ucap nya lagi

"Sama sama non" ucap bik Inem

Next

Jangan lupa dukung author dengan cara like comen and vote agar author lebih smangat lagi buat up nya

Jempol mu smangat ku

Instagram: nahliratih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!