...🚨Wwwiiiuuuwww….wwiiuuuwww…🚨...
Suara sirine pemadam kebakaran tengah menggema di seluruh penjuru rumah mewah yang berada di komplek perumahan Elite.Sudah menjadi hal biasa terjadi saat pagi di kediaman keluarga Sanjaya.
Seorang gadis tengah mengerang dan menggulingkan badannya kesana kemari mendengar dua toa yang berada didalam kamar miliknya berbunyi.
"Eeerrggg… Ara sudah bangun mom"teriaknya dari dalam kamar menggelegar seakan bersahutan dengan suara sirine.Seketika sirine jahanam itu pun berhenti.
"Heran,ganggu tidur princess banget"gerutu gadis dengan wajah cantik itu.
"Selamat pagi dunia,selamat pagi cantik"sapanya pada diri sendiri didepan cermin.Memuja mahakarya tuhan yang melahirkan wajah cantik mulus dan badan bak gitar Spanyol.
"Cepat turun princess,,sebelum panci melayang ke dahimu lagi"suara kembali keluar dari toa yang dipasang oleh maminya untuk membangunkan tidur paginya.
Mami memang sangat menyebalkan pikirnya.
Ia menghentakkan kakinya menuruni tangga.Sesekali bibirnya menyanyi dengan senyum mengembangnya.
"Do you want to Build a snowman"nyanyi gadis itu riang.
"Ayo Olav cepat turun"teriak mami Raina malah memanggil sang putri dengan sebutan olav.
"Ck.. mami,nurunin derajat aku aja… Anak cantik sejagat raya merdeka ini dikatain Olav.Kecantikan paripurna ku ini malah melebihi princess Elsa tauk"decak gadis itu berjalan menghampiri sang mami dan papinya.
Cup
Cup
"Morning mommy… morning daddy"dengan logat bule nya.
"Morning sayang papi"sahut papi Rayyan setelah mendapat ciuman selamat pagi dari putrinya.
"Mommy daddy gundulmu..gak usah sok koyok wong londo.Makan tempe,tahu,jengkol sama pete aja belagu mommy daddy"semprot mami Raina seperti biasa.
Ara hanya nyengir kuda menampilkan deretan gigi putihnya.
"Morning kembaran yang numpang dirahim mami aku"sapanya pada Rafa yang sibuk mengunyah makanan.Rafa hanya mendongak sebentar dan kembali meneruskan makannya.
"Gak usah senyum-senyum terus deh dek,udah tau kesiangan bangun masih senyum-senyum gak jelas.Cepet makan"ucap mami Raina melihat putrinya malah menopang dagu dengan tangan senyum ke arah dirinya dengan sang suami.
"Ara tuh baper tau kalau liat mom.. eh Mami sama papi suap-suapan gini,kemesraan kalian tuh bikin jiwa baperan aku tuh meronta mi.. Kasiani dong kaum LDR kayak aku ini"sahutnya. "Iya kan Raf,lu baper juga kan liat mami sapa papi?"tanyanya pada sang kakak.
"Gue bukan lu yang gampang baper"sahut ketus Rafa.
"Ups.. sorry,gue lupa lu jelmaan pisang.Punya jantung tapi gak punya hati"ucapnya sewot mendengar kakak kembarnya tak mendukung ucapanya.
"Kamu ngatain mami??"tak terima mami Rain.
"Gak kok mi,cuma si Rafa doang tuh yang kayak pisang.Hatinya kemana sih mi ni anak susah bener bapernya,dijual ke pasar pasti buat makan monyet"cerocos Ara membuat papi Rayyan dan kembarannya menggelengkan kepala mendengar mulutnya yang terus berbicara.
"Siapa suruh mau dijadiin pacar virtual doang..Lagian katanya punya pacar dari SMP,sampai sekarang mau naik kelas 3 SMA gak pernah tuh liat kamu ngenalin cowok ke mami sama papi.Yang ada banyak cowok ngadu kesini karna jadi korban php kamu."ucap mami Raina.
"Aduh mami,itu artinya pahatan Tuhan yang menciptakan Aurora dan dititipin di rahim mami itu sukses.Buktinya kecantikan paripurna aku bikin semua cowok klepek-klepek"ucapnya sombong.
"Sombong amat,kalau mendadak jelek tau rasa kamu"sahut mami
"Amit-amit.. mami apaan sih"sahut Ara dengan mengepalkan tangan dan mengetukkan pada meja.
"Makanya jangan sombong"
"Kalau cantik,kaya sombong itu wajar mami..Yang gak wajar itu udah jelek,miskin sombong lagi nah itu orang kayak gitu tuh baru dibasmi.Apa yang mau disombongin"
"Astaga Ara mulutmu"bentak mami Rain sudah tak tahan dengan mulut ceplas ceplos sang putri yang membuatnya darah tinggi.
Ara hanya tersenyum,lalu bangkit dari duduknya dan meraih air mineral.
"Ara mau latihan dulu ya,biar kecantikan Ara semakin meningkat"ucapnya sebelum pergi.Memancing emosi sang mami.
"Ya Allah,ngidam apa aku dulu punya anak modelan kayak gitu"gumam mami Rain yang masih dapat didengar oleh suami dan sang putra.
Rayyan bahkan mengulum senyumnya melihat sang istri ngedumel karna sifat ajaib Raina sangat tomboy beda dengan Ara yang sangat centil dan narsis nauzubillah.
"Sabar… kembaran kamu itu yank"sahut Rayyan.
💜
💜
💜
...SMA PERMATA NUSANTARA...
Seperti biasa saat mobil Jeep Rubicon berwarna pink masuk ke dalam area sekolah,semua mata murid yang berada di area parkir menatap kearah mobil itu sampai posisi mobil terparkir dengan posisi pas.
"Pagi princess"
"Pagi calon makmumku"
"Senyummu semangatku"
"Mataharinya Permata Nusantara datang"
Masih banyak lagi pujian saat si kembar Ara dan Rafa itu turun dari mobil.Dengan langkah anggunnya Ara terus menebar senyumnya untuk semua teman di Sekolahan.
Dengan rok panjang dan baju yang hampir kekecilan ditambah dengan ikatan kuncir kuda membuat Ara sangat cantik berbalutkan seragam sekolahnya.
Ara mengaitkan tangannya pada lengan kembarannya lalu berjalan beriringan bagaikan saudara yang sangat akur.Semua ini Ara lakukan demi menjaga imagenya dong.
"Rafa,kita ke kelas Airin yuk..Gue dengar dari mami Airin mau tunangan minggu depan"ucap Ara pada Rafa lalu berjalan beriringan lagi dengan menyandarkan kepalanya pada bahu sang kakak.
"Lu aja,gue males.. Emang lu udah belajar,hari ini ada ujian?"sahut Rafa dengan gaya coolnya.
Meski banyak yang memanggil-manggil namanya untuk mendapat respon Rafa,tapi tetap lelaki kulkas itu hanya lempeng menatap jalan tanpa mau menoleh.
"Ck.. prihatin dikit kek sama dia,dia adik lu juga Rafa.Ujian urusan belakangan,gapapa nilai gue jelek mah kepintaran gue kan lu ambil semua"ucap Ara kesal karna sumpah kakaknya ini jiwa sosialnya sangat amat tipis "Aku ngerasa aneh deh sama papa,gak mikir apa anaknya mau apa ga nya di jodoh-jodohin..Emang jaman siti nurbaya apa"lanjutnya masih mengoceh tanpa disahuti oleh Rafa.Mengghibah kakak dari mamanya yang sering mereka panggil dengan sebutan papa.
"Emang lu tau Airin nya keberatan sama perjodohan itu.Siapa tau dia malah seneng"sahut Rafa lagi berbelok masuk kedalam kelas dan duduk tepat di sebelah meja Ara.
Ara meletakkan tasnya lalu menoleh pada kakaknya yang sudah asik duduk dengan memegang ipad,jari Rafa mulai membuka platform sahamnya lewat ipad.Jiwa bisnis memang sudah merasuki jiwa Rafa saat Rafa masuk kelas 1 SMA,Semua itu terjadi juga karna campur tangan daddy angkatnya.
"Ya tapi kan,dia masih 16 tahun..Ah,percuma juga sih ngomong sama lu.Yang ada gue yang puyeng"ucap Ara lagi melihat Rafa takkan bisa diajak bicara lagi.
Ia merogoh ponselnya yang berada didalam tas dan satu chat membuat mata Ara langsung membola.
"Aaaaaaaaaaaaa….."teriakan histeris kegirangan.
Beberapa murid sampai menatap dirinya terkejut dengan teriakan princess Permata Nusantara.
"Rafa.. my prince dateng"ucapnya histeris lagi lalu meloncat-loncat kecil saking senangnya.
Sekali lagi,apapun yang dilakukan Ara.Rafa hanya menoleh sebentar dan kembali melanjutkan aktifitasnya.
"Mita"panggil Ara lagi saat sang sahabat baru datang.Ia langsung berlari menghampiri Mita lalu meraih tangan Mita dan mengajaknya berdansa di ambang pintu.
"Hey ..hey… Ini apa-apaan"terkejut Mita dan bingung melihat sikap sahabatnya yang tiba-tiba.
"My Prince aku datang Mit"teriak Ara lagi lalu menunjukkan chat sang kekasih pada sahabatnya.
My prince 💜
📩 "Surprise… aku pulang princess,kita ketemu ditempat biasa nanti sore.Aku rindu💜"
"Aaaaaaa…."sekarang teriakan itu terjadi pada kedua gadis itu lalu jingkrak-jingkrak karna kegirangan.Ikut bahagia dengan apa yang terjadi pada sahabatnya.
"Brisik Mit,Princess.Dikira lagi nonton bola apa"ucap nyaring Dio sang ketua kelas karna dua gadis membuat heboh kelas di pagi hari.
Seakan tak peduli kedua gadis itu terus jingkrak-jingkrak.
...💜💜💜💜...
...Season 2 ini menceritakan tentang anak-anak Rayyan dan Raina yang tumbuh menjadi remaja....
...Ikuti cerita cinta mereka ya men-temen 💜💜...
...Salam Sayang Amma 💜...
...🔔Kkkrriinngg kkkrrriinngg🔔...
Suara bel menandakan istirahat pun berbunyi,murid-murid berhamburan keluar kelas.Dua gadis yang tengah bahagia itu pun beranjak dari duduk mereka untuk menuju kantin.
"Mit,lu dari tadi kenapa senyum-senyum juga sih? Segitu bahagianya ya lu my prince gue dateng?"tanya Ara sambil berjalan beriringan dengan Mita sang sahabat.
"Jelas aku ikut bahagia dong princess,tapi ya.. aku juga punya kabar bahagia"sahutnya malu-malu.
"Apa? Kok gak cerita dari tadi?"tanya Ara penasaran.
"Iya ini mau ngomong,gue sama Haikal udah jadian"sahut Mita malu-malu dan kembali respon berlebihan Ara keluar membuat lorong sekolah berisik karna suaranya.Mita membekap mulut Ara sebelum keduanya dilempari botol oleh beberapa siswa yang tengah berada di lorong melihat keduanya dengan tajam "Stop...stop..ntar lagi hebohnya,sekarang kita ke kantin"lanjut Mita.
"Siap..kuy"ucap Ara bergandengan dengan Mita menuju Kantin.
"Kak Ara"panggil gadis yang umurnya satu tahun dibawahnya dan juga adik kelasnya.Ara yang hendak duduk pun menoleh saat mendengar namanya disebut.
Ara tersenyum "Hay sayang,sini gabung"sahut Ara saat melihat sepupunya datang bersama teman-temannya.
Airin mengangguk dan mengajak kedua sahabatnya untuk bergabung.
"Kakak udah pesen?"tanya Airin saat duduk dihadapan Ara.
"Udah,Mita lagi pesenin.Lu udah?"
"Udah kak.. itu lagi dibikin mang dadang"sahut Airin.Ia dan teman-temannya memesan bakso.
"Dek,kakak denger dari mami.Katanya lu mau tunangan ya?"tanya Ara yang penasaran sedari tadi.Karna ia tadi sedang bahagia,ia sampai lupa untuk ke kelas Airin saat kelas belum dimulai.
Airin tersipu,gadis itu tengah malu-malu tapi akhirnya mengangguk.
"kenapa lu senyum-senyum gitu? Jangan-jangan lu udah ketiban lope ya sama calon lu??"tebak Ara dengan mengrenyit lalu menutup mulutnya.
Kembali,gadis itu mengangguk pelan dan malu-malu membuat Ara tersenyum.
"Ya Tuhan,belum juga ketemu lu udah ketiban lope..Gila..gila..Ganteng banget ya dek?"ucap Ara lagi penasaran.
Airin kembali mengangguk.
"Woah.. gilak,papa bisa banget cariin jodoh.Jadi pengen juga dijodohin"histeris Ara "Duh… gue jadi baper"lanjutnya dengan menyangga dagu dengan tangannya sambil mesem-mesem tak jelas.
"Gue juga"timpal Mita sahabatnya yang ikut penyakit bapernya.
"Jodohin? Kan lu punya my prince,dasar bego"umpatnya dalam hati pada dirinya sendiri.
"Btw,ni temen-temen lu gak ada yang kaget.. Mereka udah tau?"tanyanya lagi.
"Iya kak,mereka udah tau.. Bahkan calon aku juga beberapa kali ikut gabung kok sama aku dan temen-temen kalau dia lagi pulang ke Indo"
"Wait.. maksut lu?? Gue masih belum ngeh ini"
"Ih.. emang mami cerita gimana sih ke kakak? Pasti gak detail"sahut gadis itu karna sangat tau dengan sifat tantenya yang menolak tua itu.
"Haha.. iya cuma bilang kamu udah dijodohin dan mau tunangan minggu depan"ucap Ara. "Makasih mang"ucap Ara lagi saat mang Afif meantarkan pesanannya.Soto ayam mantul.
"Gini,Ai udah tau perjodohan ini dari Ai kelas 3 mau kelulusan.Dan saat acara perpisahan di rumah Ai sama temen-temen,tiba-tiba ada cowok ganteng dateng ke rumah.Katanya mau nyari papa,Ai sih pertama cuek kak.Tapi pas cowok itu pulang dan papa bilang kalau cowok itu calon yang mau dijodohin sama Ai saat itu juga Ai jatuh cinta sama dia"tutur gadis yang lagi kasmaran itu.
"Aaaaaaa…."kembali Ara histeris mendengar penuturan sang adik sepupu tentang calon tunangannya.Seperti itulah respon Ara jika penyakit bapernya kambuh.Ia akan histeris bahkan menggila jika tengah bahagia.Sekali lagi Ara adalah gadis tukang php dan super baperan.
"Jadi gak sabar pengen dateng ke acara kalian"ucapnya lagi tak sabaran.Ia dan Mita lupa untuk bercerita tentang kebahagiaan yang tengah Mita alami juga karna sudah baper lebih dulu dengan cerita sang adik sepupu.
Airin tersenyum melihat respon kakak sepupunya yang selalu bisa membuat moodnya selalu bahagia karna tingkah super berlebihannya.
💜
💜
💜
"Mita,kita ngemall yuk...Gue mau cari dress buat ketemu my prince sekalian nyalon di tempat papi"ucap Ara saat merapikan buku serta alat tulisnya,karna sekarang sudah waktu pulang sekolah.
"Raf,lu pulang sendiri ya.Mobil gue bawa"ucapnya lagi seenak jidat pada kembarannya.
"Enak aja,gak ada.. gue balik pake apa"sahut Rafa tak terima.
"Ck..terserahlah,naik taksi kek bareng Dio kan juga bisa"ucapnya lagi membuat sang ketua kelas yang tengah berbenah pun melirik sang princess.
"Kenapa bawa-bawa nama gue?"Dio pun menghampiri.
"Dio ganteng.. Rafa nebeng mobil kamu ya"pinta Ara dengan rayuan mautnya dan mata puppy eyes yang tengah memohon.
Dio salah tingkah,mendapat senyuman yang sangat memabukkan dari princess membuatnya tiba-tiba gugup.
Tanpa sadar ia pun mengangguk.
"Ah.. sial,sekali lagi ia masuk kedalam pesona sang princess"batin Dio menggeram.
"Makasih Dio ganteng"sahut Ara saat Dio menyetujui permintaannya.Dan Dio tambah salah tingkah melihat kembali senyuman itu yang ditujukan padanya.
"Ogah gue..Lu kira gue barang pake titip-titip segala"tolak Rafa menyampirkan ransel pada bahunya.
"Harus mau gak ada penolakan"sahut Ara tak bisa diganggu gugat.
"Ogah"
"Rafa"panggil Ara dengan nada meninggi.
"Ogah"
"Rafa… Ara benci Rafa"ucap Ara dengan nada tinggi lagi lalu menghentakkan kakinya menyaut tas dan keluar dari kelas.Mita langsung menyusul Ara.
Ini senjata jitu yang selalu membuat Rafa luluh.
Rafa membuang nafas kasar,benar-benar kembaran yang sangat menjengkelkan.Jika ia tak sayang pada Ara mungkin Ara sudah ia depak ke Antartika saking jengkelnya.Tapi kembali lagi,ia tak ingin Ara membencinya dan berakhir menjadi petaka seperti saat masih kecil.
💜
💜
💜
Dan disinilah sekarang,ketiga manusia itu berada dimall terkenal di Ibukota.Rafa mengalah dan ikut meantar kedua gadis itu mengelilingi Mall.
Dengan riang Ara dan Mita memilih dress yang akan ia kenakan untuk bertemu pujaan hatinya.
"Mit,ini bagus gak?"tanya Ara keluar dari ruang ganti dengan menggunakan dress diatas lutut dengan aksen bunga-bunga.
"Perfect princess"sahut Mita duduk diruang tunggu bersama Rafa yang berada didepan ruang ganti. "Cantik banget"lanjut Mita.Memang Mita sangat mengagumi kecantikan sahabatnya yang sangat cantik.
"Rafa,Ara mau ini juga ya"ucap Ara keluar dari ruang ganti dan membawa dressnya ke kasir.
"Sial"rutuknya dalam hati karna kembarannya sukses menjadikannya atm berjalan serta kacung mereka berdua.
"Rafa,kita makan dulu.Ara laper"ucapnya pada sang kakak lalu ketiga murid SMA itu pun masuk ke salah satu kedai makanan khas Korea.
"Aku ke toilet bentar"ucap Mita meninggalkan Ara dan Rafa duduk di kursi yang berada disebelah kaca besar.Keduanya dapat melihat view ibukota dari tempat mereka duduk.
Bruk
Tiba-tiba saja Mita kembali dengan membenamkan wajahnya pada meja membuat Ara langsung panik.
"Mit.. Mit,lu kenapa?"panik Ara melihat Mita menangis disebelahnya.
Mita terus menangis tanpa menghiraukan panggilan Ara.
"Mit,jawab gue lu kenapa?"
Mita pun mendongak,menghapus air matanya yang masih mengalir.Ia pun menceritakan tentang apa yang ia alami tadi.
Srraakkk
Kursi Ara terundur kasar.
"Ara,jangan Ara.. "cegah Mita tak membuat Ara menghentikan langkahnya.
Ia berjalan dengan pasti menuju dimana lelaki tengah tertawa dengan kekasih dan teman-temannya.
Byyuurrr
"Ara in action"gumam Rafa melihat kembali aksi kembarannya yang tak jauh dari dia dan Mita berdiri tanpa niat memisahkan.
"*Bangs*t... Lo gila"teriak lelaki* dengan tampang pas-pasan dihadapannya dengan mengibas-ngibaskan baju yang terkena tumpahan jus jeruk tepat diwajahnya.
"Lo yang gila.. Berani lu nyakitin hati sahabat gue bangs*t"ucap Ara berapi-api.
"Eh,lu kalo ngomong dijaga ya.. Apa maksut lu ngomong gitu sama pacar gue"timpal wanita yang berada di sebelah Haikal yang ia tau dari Mita adalah kekasih Mita yang baru jadian satu hari.Ngenes.
Haikal,lelaki itu hanya menggeram kesal dan marah melihat gadis SMA dihapannya yang berani mempermalukan ia didepan umum.
"Tanya sama pacar pas-pasan lu.Apa yang dia lakuin sama sahabat gue Mita.Emm.. dan gue saranin cepet-cepet deh lu putusin kang modus kayak pacar lu gini,gak guna."sahut Ara tanpa takut. "Ups.. satu lagi,jangan pernah muncul dihadapan sahabat gue.Atau lu berurusan sama gue Arasyie Aurora Sanjaya.Lu ngerti"lanjutnya lalu pergi meninggalkan lelaki kardus dan menarik sahabatnya yang masih sesegukan.
💜
💜
💜
"Udah deh Mit,gak guna nangisin cowok kayak dia"ucap Ara menenagkan Mita yang terus menangis.Ia masih tak terima sahabatnya ini ternyata hanya dijadikan barang taruhan oleh tiga mahasiswa yang tadi sudah ia beri pelajaran.
"Huhu...ta-tapi gu-gue ud-udah terlan-jur cin-ta sama dia Ra"sahut Mita tergagap dengan terus menangis membuat Ara tak tega.Wajah Ara sudah berubah sedih,dapat dipastikan gadis baperan ini sebentar lagi menangis.
"Makanya jadi cewek jangan baperan"ucap sewot Rafa dari kursi kemudi,melirik kedua gadis yang berada di kursi belakang.
Dan wollaaa
"Hhuuwwaaa…"tangis Ara malah menambah pusing Rafa yang tengah menyetir untuk meantar Mita pulang itu.Kedua gadis itu menangis dengan berpelukan.
💜
💜
💜
"Mirror mirror on the wall,tunjukkan siapa wanita tercantik di dunia?"tanyanya pada cermin dihadapannya seperti orang gila sambil menyisir rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai dengan jepitan mutiara ia selipkan di rambut panjangnya."Sudah tentu aku kan.. Aku sudah tau itu"lanjutnya dengan pede menjawab sendiri pertanyaannya.
Ara sudah siap untuk bertemu dengan my princenya,dengan mengenakan dress bunga-bunga berwarna cream yang tadi ia beli serta flat shoes berwarna senada dan slingbag berbahan croco Ara sangat terlihat cantik.
Tak
Tak
Tak
Ia menuruni tangga dengan lagu my first love yang pernah ia lihat di rekaman pernikahan mami dan papinya tengah ia nyanyikan sekarang dengan riang.
Terlihat maminya tengah sibuk dengan ipad dengan Rafa yang melakukan hal yang sama.Sudah dapat Ara tebak keduanya tengah melakukan bisnis mereka.
Mami Rain mendongak melihat putrinya yang tampak cantik menghampirinya.
"Mau kemana kamu dek?"tanya mami Rain melihat sang putri.
"Ngedate mami"sahutnya malu-malu.
"Jangan mau kalau diajak keluar terus,kenalin sini sama mami.Biar mami gak khawatir"ucap mami Rain sungguh-sungguh.Ia takut jika sang putri mengikuti pergaulan bebas jaman sekarang yang semakin membuat orang tua was-was.
"Iya mami,ntar aku ajak deh ke rumah.Papi lagi di Resto kan?"tanyanya lagi mencari sosok papinya yang tak terlihat.
"Iya,memang ada apa sih kalau papi ada?"
"Gapapa sih.. nanya aja"sahut enteng Ara. "Yaudah,Ara pergi ya mi.Assalamualaikum"lanjutnya memberi salam pada mami Rain dan menciun punggung tangan serta pipi sang mami lalu pergi berjalan keluar dengan riang.
"Waalaikumsalam"sahut mami Rain "Semoga gak terjadi apa-apa"gumam mami Rain yang masih bisa didengar oleh Rafa.
Rafa menoleh,menggenggam tangan sang mami"Mami tenang,Ara gadis yang baik.Dia gak akan melakukan hal bodoh"ucap Rafa menenangkan maminya.
"Mami harap juga seperti itu sayang"sahut mami Rain mencoba tersenyum menepis semua pikiran jeleknya pada sang putri.
💜
💜
💜
Ara tengah duduk dibangku taman tempat biasa ia dan sang kekasih bertemu.Dengan mata terpejam ia memasang earphone ditelinganya dan menyetel lagu klasik kesukaannya.
Seakan terhipnotis badan Ara berdiri sendiri lalu kakinya mulai bergerak melangkah,menari mengikuti alunan lagu dengan berputar,berjinjit serta melompat kecil.Badannya berleok-leok dengan gerakan balet yang ia kuasai.Sangat anggun dan elegan.Tanpa ia sangka ada sepasang mata tengah menatapnya intens.
Prok prok prok
Suara tepuk tangan menyadarkan Ara yang tengah menghayati tariannya.Perlahan matanya terbuka dengan senyum mengembang.
"So beautiful lovely"ucap lelaki tampan yang duduk menikmati suguhan balet dari sang kekasih.
Ara tersenyum lalu melipat kakinya dan setengah membungkuk dan kedua tangan memegang ujung-ujung dressnya dengan ucapan terimakasih.
"Miss you princess"ucap lelaki itu lagi lalu merentangkan tangan membuat Ara berlari kecil untuk masuk kedalam rengkuhan sang kekasih.
"Miss you too my prince"sahutnya dengan senyum bahagia.Menghirup aroma maskulin sang kekasih yang begitu ia rindukan.
"Apa kamu jadi gadis manis selama aku pergi?"tanyanya menunduk melihat wajah Ara.
"Selalu.. aku selalu menjadi gadis manis sayang"sahut Ara meeratkan pelukannya.
"Apa gerakan tadi gerakan baru baletmu sayang? Aku belum pernah melihat saat terakhir kita bertemu"
Ara mengangguk "Iya..apa terlihat aku masih kaku?"
Lelaki itu menggeleng "Kamu terlihat sangat menguasainya.. Aku selalu terpukau melihat menampilan baletmu,seperti aku yang selalu jatuh cinta jika melihatmu"ucap lelaki itu.
Blluusshh
Pipi Ara merona mendengar ucapan sang kekasih.
Keduanya meregangkan pelukan mereka lalu kembali duduk di bangku taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga.
"Sayang,mami ingin bertemu kamu"ucap Ara mengatakan kegelisahannya tentang ucapan sang mami.
Lelaki itu menoleh,mengelus rambut panjang snag kekasih lalu menarik kepala Ara agar bersandar di bahunya.Perlahan jemarinya ia tautkan dengan milik Ara lalu menggenggam erat.
"Mari bertemu mami"sahut lelaki itu membuat Ara langsung terduduk tegap melihat keseriusan sang kekasih.
"Sungguh?"tanya Ara berbinar.
Lelaki itu tersenyum lalu mengangguk "Iya,setelah ini kita ke rumah kamu"
Ara menghambur kepelukan sang kekasih "Makasih sayang"ucapnya begitu bahagia.Setelah sekian lama,akhirnya sang kekasih mau bertandang ke rumahnya.
"anything for you babe"ucapnya mengecup puncak kepala Ara sayang.
...💜💜💜💜...
...Selamat menikmati,semoga syukak ya 💜...
...Jangan lupa juga ritualnya...
...Salam sayang Amma 💜...
Ara tak menyangka pertemuan kekasihnya dengan sang mami berjalan lancar,bahkan sang mami sangat menyukai kekasihnya yang sangat sopan dan terlihat jelas mencintainya.
"Saya akan terus berusaha agar pantas bersanding dengan Aurora mi"ucapan sang kekasih waktu itu terus terngiang diotak kecilnya membuat beberapa hari ini Ara dilanda kebaperan maksimal.
"Dek,udah cepet makannya.. Ntar kesiangan berangkat sekolah"omel mami Rain melihat putrinya mesem-mesem tak jelas dan hanya memainkan makanannya.
"Papi liat kamu seneng banget semingguan ini ada apa sih dek?"tanya papi Ray yang belum tau tentang kedatangan kekasih Ara.
"Pacar Ara kesini,mami belum cerita?"tanya Rafa tumben sekali nyaut.
Rayyan menoleh pada sang putra lalu berpindah pada sang istri. "Bener yank?"
Raina sambil menyendokkan nasi serta lauk untuk menyuapi sang suami mengangguk "Iya pi.. Mami lupa cerita ke papi waktu itu hehe"sahut mami Rain cengengesan. "Tapi tenang aja pi,dia calon mantu idaman banget.Meski ya.. kegantengannya gak melebihi papi sih"lanjut mami Rain mengingat laki-laki berumur 22 tahun yang datang bersama sang putri sangat sopan dan baik.
Blusshh
Pipinya pun merona.Papi Ray tetap salah tingkah jika mendapat gombalan dari sang istri.
"Benarkah? Kapan-kapan ajak kesini lagi dek,biar papi kenal juga"ucap papi Ray pada sang putri yang langsung diangguki semangat oleh Ara.
Setelah melakukan sarapan papi,Ara serta Rafa ketiganya pun berpamitan pada mami.
"Aku berangkat ya sayang"pamit papi Ray pada sang istri.
"Iya sayang,hati-hati.Kalau sudah sampai lokasi kasih kabar ke aku"sahut mami Rain yang terlihat gelisah setiap suaminya mendapat Job di luar kota.
"Iya.."ucap papi Ray "sayang,cium deh.. baju aku bau ya"lanjut papi meendus kemejanya sendiri.
Mami Rain pun reflek mendekatkan wajahnya untuk meendusi kemeja sang suami.
Cup
Ciuman mesra pun mendarat di kening sang istri.
"Love you"ucapnya mesra menatap manik coklat sang istri yang masih membuatnya terus berdebar.
"Aaaaaaaa...baper"teriak Ara yang masih berada disana dengan Rafa.Bahkan tangannya sudah meremat lengan Rafa saking bapernya karna ulah kedua orang tuanya.Rafa hanya bisa pasrah menjadi samsak sang adik kembarnya itu.
"Mami sama papi bikin aku baper terus ih.. gemes deeehh"ucap Ara gemas sendiri.
"Kamu sih.. bikin malu didepan anak-anak"sahut mami Rain sudah merona malu.
"Gapapa.. Aku suka liat pipi kamu kayak pake blush on alami karna ucapanku"ucap papi Ray mengelus pipi sang istri.
"Udah yank.. cepet berangkat,ntar ketinggalan pesawat"sahut mami Rain meingatkan.Mealihkan kegugupannya.
"Iya.. aku berangkat,jangan lupa rindukan aku"ucap papi lagi "Jaga anak-anak"lanjutnya pada sang istri.
Mami Rain mengangguk "Itu udah pasti sayang.. Kamu hati-hati"sahut mami Rain meraih punggung tangan sang suami lalu menciumnya.
"Eh,sampaikan maafku pada abang dan Amel gak bisa dateng diacara pertunangan Airin."ucap papi Ray.Mami Rain mengangguk.
"Rafa,jaga adikmu..dan Ara jaga kakak dan mami buat papi ya"ucap papi Ray lagi berpindah pada kedua anak kembarnya lalu memeluknya bergantian.
"Selalu pi.Papi hati-hati"sahut keduanya.Ara memeluk lama tubuh sang papi yang masih terlihat hot dan modis meski sudah memasuki umur 50 tahun.
"Papi hati-hati disana,ntar malem pulang ya.Ara sayang papi" bisiknya ditelinga sang papi.
"Iya,papi usahakan pulang sayang.Papi juga sayang Ara"sahutnya penuh kasih sayang.
Mami Rain kembali memeluk tubuh sang suami,seakan berat melepas kepergian suaminya setiap pergi jauh seperti ini.
"Assalamualaikum"ucap papi yang sudah berada didalam mobil.
"Waalaikumsalam"sahut ketiganya dengan melambaikan tangan pada sang papi.
💜
💜
💜
Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang,gadis yang akan berjanjian dengan sang kekasih untuk datang ke acara pertunangan sepupunya ini tengah gelisah hanya karna desainer gaunnya belum memberi kabar tentang gaun yang ia pesan.
"Kenapa sih Ra,gelisah banget?"tanya Miya yang baru datang dari toilet.
"Tante Anggi belum kasih kabar nih,gaunnya kan mau gue pake sore ini"sahutnya lemah karna seharusnya pagi ini gaun itu sudah berada di rumahnya.
"Sabar deh,pasti bentar lagi juga ada kabar.. Lagian masih 6 jam lagi acaranya"ucap Miya meingatkan.
"Iya gue tau,tapi kan gue dateng sama my prince Mit.Perdana ini tampil didepan publik"
"Dih.. artis kali ah"
"Lah emang bener,lu lupa kecantikan gue… "belum selesai ia berbicara Mita langsung menimpali.
"Melebihi para artis"ucapnya mereka bebarengan lalu tertawa bersama.Seakan lucu dengan ucapan yang mereka lontarkan.
Ddrrtt...Ddrrtt..
Getaran di ponsel membuat Ara yang tengah menyimak pelajaran terakhir hari ini terpecah menunduk lalu mengeluarkan ponselnya.Notifikasi pesan dari sang kekasih terpampang disana,ia pun membuka pin ponsel lalu membuka pesan itu.
My Prince💜
📩 "I'm so sorry princess..Hari ini aku gak bisa nemenin kamu ke acara sepupumu,papa ngajak aku ke rumah keluarga di Bandung" chat yang masuk itu membuat Ara yang sebelumnya tersenyum hanya menghela nafas panjang dan kasar lalu menelungkupkan kepalanya pada meja.
Sekali lagi,ia kecewa dengan keadaan.
"Ara.. bangun kamu"teriak guru wanita killer yang tengah menjelaskan di depan.
Mita yang terus menyenggol lengan sahabatnya sama sekali tak digubris oleh Ara.
"Ara"teriak guru itu lagi membuat ia mendongak.Ia meedarkan pandangannya ternyata semua tengah menatap dirinya.Bahkan Rafa menatapnya tajam.
"Keluar kamu"usir guru killer itu tanpa tendeng aling-aling.
Mood Ara yang kacau langsung membersihkan semua alat tulis serta bukunya lalu beranjak dari duduknya.
"Minta maaf Ara,kenapa malah pergi"ucap Rafa pelan tapi masih bisa Ara dengar.Ini benar-benar bukan sifat Ara,bahkan Rafa terkejut karna Ara sampai dikeluarkan dari kelas.
Ara menghempaskan tangan Rafa lalu berjalan mengloyor untuk keluar kelas tanpa peduli sang guru yang mengomelinya sepanjang ia jalan.
"Ada apa sama kamu Ra"gumam Rafa menatap punggung kembarannya yang semakin menjauh keluar kelas.
💜
💜
💜
Waktu pun berlalu,Ara sudah cantik dengan gaun putih tanpa lengan miliknya yang ia pesan dari desainer ternama teman sang papi.Meskipun keinginannya pergi bersama sang kekasih gagal,ia masih ingin terlihat bahagia setidaknya gaun ini sudah mewakilkan kekasih nya karna gaun ini adalah pilihan dari kekasihnya.Al.
"Ara,turun sayang..Kita berangkat"ucap mami dari toa membuat Ara yang tengah melamun itu tersadar.
Ia melihat cermin kembali lalu tersenyum.
"Oke cantik,kamu sangat mempesona.Mari buat semua tamu menatap takjub ke arahmu"monolognya lalu mengoleskan lip tint warna peach kembali ke bibir yang sedikit bervolume itu.
"Astagfirlloh Ara.. Gaun apa yang kamu pakai"lengkingan terdengar dari mami Rain melihat gaun Ara yang meekspose kaki jenjangnya serta separuh punggung mulusnya.
"Ck.. mami emang gak tau fashion,kalau aja ada papi pasti sekarang papi udah muji aku"ia mencebik kesal pada sang mami yang selalu tak suka dengan gaya pakaiannya. "Jadi rindu papi"lanjutnya merindukan sang papi yang baru tadi pagi pergi untuk job di luar kota.
"Gimana Rafa,aku cantikkan?"tanyanya pada Rafa yang sibuk dengan ponselnya.
Rafa mendongak lalu kembali memainkan ponsel.
"Ck.. mami sama Rafa sama aja,gak ada yang tau fashion"ucapnya lagi kesal karna Rafa pun tak merespon apa-apa.
"Cantik"tiba-tiba Rafa menyaut membuat bibir yang tengah manyun itu kembali tersenyum.
"Sungguh?"tanyanya lagi pada Rafa.
"Ya.Cantik"sahut Rafa yang langsung mendapat ciuman dipipinya oleh Ara.
"Kamu emang kakak aku yang paling tampan"ucap Ara memeluk lengan Rafa.
"Kalau ada maunya manggil kakak.. Dari orok disuruh manggil kakak susah banget" gerutu mami Rain sambil meraih cluth warna gold miliknya.
"Ayo Ara,Rafa kita berangkat"teriak Mami Rain yang entah kapan ia sudah berada di ambang pintu utama.
"Mami udah kayak gosh aja"gumam Ara melihat maminya yang berpindah tempat dengan cepat.
💜
💜
💜
Memasuki area kediaman megah Leonardo Putra Syahreza yang tak lain bang Edo,halaman rumahnya mulai penuh dengan para tamu yang berdatangan.
"Widih.. beda ya tamu para pengusaha"ucap mami melihat para tamu yang datang.Meskipun ia saudara kandung dari orang yang mempunyai hajat,tapi mami Rain tetap bodo amat ia memilih sibuk dengan bisnis restorannya.
"Mami sih aneh,kakak mami kan yang punya acara kenapa gak dari pagi sih kesini.Kan bisa bantu-bantu" celoteh Ara mendengar ucapan sang mami.
"Udah banyak pembantunya,buat apa mami bantuin.Yang ada mami leyeh-leyeh disini"sahut mami Rain merapikan kebayanya lalu turun dari mobil.Ara hanya memutar matanya jengah lalu merapikan juga gaunnya.
Mami jalan lebih dulu dan diikuti oleh kedua anak kembarnya yang tengah bergandengan bak sepasang kekasih.Jika orang tak kenal memang akan menyangka Ara dan Rafa sepasang kekasih.Apalagi tatapan para tamu tengah menatap kagum pada sepasang anak kembar yang tampak gagah dan cantik berjalan bagaikan raja dan ratu.
Ketiga manusia itu pun mulai memasuki pintu utama keluarga Syahreza.
"Selamat datang adik ipar durjanah"sapa mama Amel pada mami Raina.Kedua wanita paruh baya itu cipika cipiki lalu beralih pada papa Edo yang tampak gagah mendampingi mama Amel yang cantik.
"Oh,suamiku meminta maaf karna tak bisa datang.Dia ada job diluar kota"ucap mami Rain pada kaka dan kakak iparnya.
"Ya aku tau,adik iparku itu memang sangat sibuk"sahut mama Amel yang memang tau make up suami dari adik iparnya sudah terkenal di kelas Atas.Bahkan artis papan atas banyak yang memakai jasanya untuk make up.
"Selamat datang,anak-anak mama… "ucap mama Amel kembali memeluk tubuh kedua anak kembar adik iparnya."Rafa tambah ganteng aja sih.. Ara juga tambah cantik banget,pangling mama liat kamu hari ini sangat cantik.Masuk sana,Airin pasti seneng kalian datang.Dia udah nunggu dari tadi lho"lanjutnya memuji kedua anak kembar mami Rain yang sangat mempesona.
"Makasih mama pujiannya.. Ara memang selalu cantik dan mempesona"sahutnya percaya diri.
Keduanya pun masuk untuk menemui sepasang manusia yang tengah dijodohkan itu.Kakek dan nenek dari kedua kembar itu berada di Rusia jadi keduanya tak ada yang hadir dalam acara.Sedangkan mami Rain sudah ngumpul dengan para keluarga yang seumuran dengan maminya.
"Raf,kok gue deg degan gini ya"bisiknya pada Rafa yang menggandengnya menghampiri sepupu mereka.
"Tau"sahut singkat lelaki dingin itu seperti biasa.Padahal apa yang Ara rasakan Rafa pun merasakan hal yang sama.Tapi ia terus menepis,mencoba positif thinking.
"Ara"panggil seseorang dari arah belakang membuat keduanya menoleh.
Keduanya mendapati Mita yang tak lain sahabat Ara baru datang dan menghampiri keduanya.
"Baru datang juga?"tanya Mita.
"Iya nih,kita kasih selamat sama Airin yuk"ajaknya riang pada Mita dan ketiganya pun berjalan menghampiri podium kecil yang memang disediakan untuk acara tukar cincin.
Degh!
Dada Ara berdesir hebat,pasokan oksigen seakan menguar dan menguap begitu saja dari tubuhnya.Badannya mulai melemah,terlihat jelas siluet lelaki yang tengah berdiri dihadapannya sangat ia kenal.
"Al"gumamnya tapi masih dapat Rafa dengar.Ia yang menyadari keanehan pada adiknya lalu mata Rafa dan Mita mengikuti arah mata Ara tuju.
Degh!
Mata keduanya pun terbelalak,terkejut dengan apa yang mereka lihat saat ini.
"Sayang"panggil mami Rain yang juga terkejut dengan apa yang ia lihat. "Dengerin mami,sekarang kita lihat acara yang akan diresmikan papa kalian dan Ara harus kuat ya sayang.Mami gak tau akan terjadi hal kayak gini."ucap lagi pelan mami Rain sambil menangkup pipi sang putri yang mulai basah dipenuhi air mata.Mami sendiri syok saat melihat foto di ponsel sepupunya yang katanya calon menantu sang kakak.Dia lelaki yang putrinya cinta.
"Mita,tolong ajak Ara ke toilet.Betulin make up dia,ini bukan Auroranya mami "ucap mami Rain algi menyuruh Mita sahabat sang putri.Ia tau perasaan sang putrinya sekarang,tapi ini lebih penting lagi ia takkan sanggup membuat kacau acara pertunangan keponakannya.
Ia melihat kedua calon yang tengah asik bercengkrama tanpa melihat ada orang yang tersakiti disekitar mereka.Tangan mami Rain mengepal kuat,ia tak menyangka putrinya mengalami hal sengenes ini.
Mita dan Ara sudah kembali dengan make up yang kembali rapi,meski matanya sedikit memerah Ara pasti bisa mengendalikan semua karna sekali lagi ia gadis dengan akting yang tak diragukan lagi.
Suara papa Edo tengah membuka acara dan meresmikan pertunangan putri semata wayangnya terdengar begitu bahagia dari telinga Ara.Gadis itu memilih minggir dari kerumunan bersama mami,Rafa serta Mita.
Dipodium itu memang terlihat kebahagiaan Airin yang tampak mencintai tunangannya Alan yang tak lain kekasih dari Ara.
Jika ditanya bagaimana hati Ara saat ini,mungkin gadis itu akan guling-guling serta menangis kejer dihadapan pasangan yang tengah berbahagia.Tapi sekali lagi,ia masih harus jaga image sebagai gadis dengan keanggunan diatas rata-rata.
Ara terus menyesap jus jeruk yang berada ditangannya serta meremat gelas panjang itu tanpa ampun.
"Awas pecah ncess"bisik Mita yang masih bisa ngelawak.Teman gak ada akhlak.
💜
💜
💜
Setengah jam berlalu,susah payah Ara mengatur nafasnya yang semakin sesak.Air matanya semakin tak kuat untuk ia bendung,ia sangat mencintai lelaki itu.Cinta pertamanya.
"Kita kasih selamat buat Airin terus pulang ya sayang"ucap mami Rain tak ingin ada yang tau tentang apa yang terjadi pada sang putri.
Sepasang tunangan itu telah turun dan menghampiri para tamu,tapi tiba-tiba Airin memanggil mami Rain.
"Mami"panggil Airin riang seperti biasa.
Degh!
Lelaki disebelah Airin terdiam,matanya bersirobok dengan mata Ara yang juga tengah memandangnya.
Mami Rain tersenyum kecut melihat begitu hancurnya putri bontotnya ini.Airin menggandeng sang tunangan untuk dikenalkan mereka.
"Mami kenalin ini Alan,tunangan Airin"ucap gadis riang itu.
Dengan takut-takut Alan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan mami Rain dan langsung mami balas uluran tangannya dengan meremat kuat tangan lelaki yang menyakiti hati sang putri.Alan bahkan sampai meringis tanpa ketahuan oleh Airin.
"Selamat sayang,semoga perjodohan ini membawa berkah untuk kalian"ucap mami Rain.Tapi tatapan tajamnya seakan menusuk mata lawannya membuat Alan meneguk liur susah payah.
"Kak Ara"panggil Airin lagi langsung memeluk tubuh sepupu kesayangannya itu.
"Hhmm… se-sela-mat dek"ucap Ara tergagap menahan tangis.
"Makasih kakak,mana pangeran kakak kok gak sama kakak.Katanya janji mau ngenalin?"tanya gadis itu karna memang Ara berjanji akan datang bersama sang kekasih.
"Dia berada disampingmu"inginnya Ara berteriak.Tapi ia hanya bisa berteriak dalam hatinya.
Pandangan mereka berdua saling beradu,seakan ada perasaan yang tengah tercurahkan dari tatapan keduanya.Hingga suara Rafa memecah pandangan Ara.
"Kita pulang"ajak Rafa pada Ara dan sang mami.
"Bentar Raf"tolak Ara lalu berjalan menghampiri lelaki yang sudah menjalin cinta dengannya selama 4 tahun terakhir.Ia mengatur nafasnya lalu mencoba tersenyum.
"Selamat Al,selamat berbahagia"ucapnya bergetar menahan tangisnya dengan tangan yang terulur.Ingin sekali merengkuh tubuh sang kekasih.
Lelaki itu diam tanpa membalas jabatan tangan Ara,Alan hanya terus menatap manik coklat yang tengah mengkilap dengan air mata yang berada dipelupuk mata.
"Kakak kenal sama Alan?"tanya Airin yang bingung karna Ara memanggil Alan dengan panggilan kecil nama Alan.
Ara menoleh lalu mengangguk "Maaf sayang,kakak harus pulang..Bahagia selalu sayang kakak"sekali lagi Ara memeluk tubuh Airin lalu berlalu pergi.Tak menghiraukan lagi namanya yang tengah dipanggil oleh sang sepupu dan para keluarga lainnya.
Bruukk
Tiba-tiba di ambang pintu utama mami Rain sudah tak sadarkan diri membuat acara yang tengah riuh semakin riuh karna mami Rain pingsan.
"Mami"teriak Rafa dan Ara saat menoleh mendapati ibunya tergeletak langsung dibantu Edo mengangkat tubuh sang adik untuk masuk kedalam mobilnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!