Yang manis tapi bukan gula,begitulah julukkan terhadap perempuan yang sangat manis dan manja.Lily Alexsander usia 24 tahun,siapa yang tidak mengenal dia anak kesayangan dari keluarga Alexsander pengusahan nomor satu didunia bisnis dia lulusan universitas London dengan jurusan Designer,memiliki toko ternama yang diberi nama Boutiqu Lily's.Berawal dari pertengkaran hingga pada akhirnya tumbuh bening bening cinta diantara mereka.Dengan Varrel Wiyono (32) anak pegusaha nomor dua didunia bisnis yang kerap kali disebut casanova.
ketika cinta mulai tumbuh saat itu juga muncul seorang wanita yang mengakui hamil anak Varrel.
Belum lagi bocah kecil yang bernama Rio yang sering buat ulah.
"Sekarang aku memiliki Bunda"
"What"
Gimanakah kisah cinta mereka,akankah mereka bersatu selamanya?ketika Lily berpaling dengan pria lain.
Sakit...?
Itulah yang dirasakan Varrel ketika melihat Lily jalan dengan pria lain.
Nathan Saputra dia adalah teman kuliah Lily dilondon memiliki perasaan terhadap Lily tapi dipendamnya lantaran dia dari keluarga yang sederhana dan dia sebagai Dosen di universitas milik keluarga Alexsander.
"Lily aku akan membuktikan bahwa itu bukan anakku jangan dekat dengan pria lain aku tidak suka kau hanya milikku".
Selamat pagi,siang,sore dan malam semuanya jangan lupa mampir kekarya kedua otor mohon dukunganya dan tinggalkan jejak.Tekan tanda ❤️,beri tanda jempol 👍🏻,jangan lupa di Koment dan Votenya🤗,semoga suka.
Selamat membaca...
Dikediaman Wiyono Rio sedang merengek ingin ketemu Momi Valen,bahkan pengasuhnya dibuat pusing tujuh keliling apalagi Oppa dan Omma nya tidak ada dirumah,Rio kekeh akan pergi dan segera berlari keluar rumah disaat dia menyuruh pengasuhnya untuk mengambil yuppi dikulkas.Sang pengasuh yang tak tahu bahwa Rio akan kabur menurut dan segera mengambil yuppi.Dia kembali dan tak mendapatkan Rio lagi bahkan mencarinya dikamar dan dimana-mana.Sedangkan sang empunya sedang berada dalam mobil sekarang setelah menyuruh sang supir nya mengantar dia kerumah Momi Valen dikediaman Alexsander dengan menyeret sang supir supaya tidak ketahuan.Dan disinilah mereka dijalan,Rio berbinar bahagia.
"Tuan muda,kita balik saja ya" kata sang supir karena Rio belum izin pada Nyonya dan Tuan Wiyono.
"Tidak mau,nanti Rio kasih permen" ucap Rio merayu.
Sang supir hanya menghela nafas kalau bocah kecil sudah memerintah maka harus dilaksanakan kalau tidak dia akan menangis dan harus di bujuk ketempat lain sampai menghabisi isi dompet dan jangan sampai itu terjadi.Karena sang supir sudah pernah mengalaminya ,Rio menghabiskan uangnya tanpa sisa dengan membeli mainan terbaru dan termahal ,ketika sang supir tidak mau mengantarnya ke suatu tempat dan mengajak Rio jalan-jalan saja keMall alhasil mereka pergi jalan kemall dan sang supir hanya gigit jari ketika Rio memilih banyak mainan.
Pengasuh Rio cemas dan panik tentu saja dia akan digantung oleh tuan nya jika cucu kesayangan mereka hilang walaupun Rio sering menghilang dan akan datang tiba-tiba.Mencoba menghubungi majikannya tapi tak diangkat mungkin sedang ada acara,para pelayan pun panik mencari tuan muda Rio.
Rio sampai dikediaman Alexsander,security yang mengenal Rio mempersilahkan masuk.Rio segera turun dan menyuruh sang supir pulang saja,yang dianggukin oleh sang supir.
Kepala pelayan menyambut Rio heran karena ini bocah datang cuman sendiri.
"Hai...Saya mau ketemu sama Momi" ucap Rio, yang dianggukin kepala pelayan menuntun Rio masuk kedalam ruang tamu dan mendapatkan Nyonya Maria sedang duduk membaca majala.
"Omma..."
"Rio...?"
"Sayang siapa teman mu disini hmmm" kata Nyonya Maria mendudukan Rio disofa.
"Tidak ada,supir dan dia sudah pergi Rio mau ketemu sama Momi Omma" ucap Rio gemes.
Nyonya Maria tersenyum dan mengelus rambut Rio.
"Nak Momi mu sudah pergi sebentar nggak akan lama karena ada urusan penting" katanya memberi pengertian.
Rio pun kecewa dan menggangguk.
Nyonya Maria mamanggil pelayan untuk membawa cemilan dan membuat susu untuk Rio tapi Rio menolak.
"Tidak,Rio mau Omma yang buat" rengeknya.
"Baiklah,sayang tunggu disini"
Rio duduk disofa sambil menonton film kartu Kesuakaanya dan sesekali makan cemilan yang ada di meja.
•••
Lily yang berada direstoran ketemuan dengan sahabatnya setelah berbincang bincang akan segera pulang.sedangkan Varrel yang baru tiba terburu buru akan ketemu klien.
Lily berjalan dan tak sengaja bertabrakan dengan Varrel.
"Auwww...Kamu punya mata nggak sih" ucap Lily.
"Punya Nona" kata Varrel dan berjalan begitu saja tanpa meminta maaf.
"Iii,sialan udah salah nggak minta maaf" gerutu Lily keluar menuju mobilnya.
•••
Lily sampai dirumah dan berteriak
"Mama, Papa Lily pulang"
Tak sengaja Lily melihat anak kecil diruang tamu yang sedang fokus nonton dan tak mengenali Rio karena penampilan baru Rio yang sudah cukur rambut ala roker.
"Wah,wah anak siapa kau?"
"Kak Lily" ucap Rio menoleh.
"What...Kau bukan ponaanku,kayak aku kenal tapi aku lupa" ucap Lily berpikir.
"Aku Rio anaknya Momi Valen"
"Oh hooo...,aku baru ingat kau anak angkat kakak iparku kan?,ngapain kamu kesini" kata Lily.
Rio cemberut"Tentu saja ketemu Momi tapi Momi tidak ada" keluh Rio.
"Ya, iyalah kakak ipar dan kakakku sedang bulan madu".
"Bulan madu itu apa kak?" tanya Rio.
Lily hanya garuk kepala tidak gatal mau jawab apa dan melihat Rio yang sedang menunggu jawaban.
"Hmmm,bulan madu itu,pergi jalan-jalan" kata Lily asal.
Rio melotot dan tak lama"Huaaaa.......Hiks...Hiks...Hiks...Omma".
Nyonya Maria yang baru saja membuat susu untuk Rio terkejut mendengar suara Rio menangis.
"Rio kamu kenapa nak?"
"Omma kata kak Lily,Momi sama Om pigi jalan- jalan dan mereka tidak bawa Rio.Hiks...Hiks" kata Rio memeluk Nyonya Maria.
Lily hanya linglung dan garuk kepala mendapatkan pelotototan dari Mamanya.
"Tidak sayang,Momi mu dan Om pergi urusan sebentar tidak jalan-jalan,kak Lily tidak tahu" ucap Nyonya Maria menenangkan Rio dan duduk disofa.
"Uluh...Uluh...Uluh....Jangan menangis kakak tidak tahu" kata Lily.
Rio pun tenang dan meminum susu yang dibikin oleh Nyonya Maria.
Tak lama handpone Nyonya Maria berbunyi suaminya menyuruh dia datang disebuah restoran karena ada pertemuan,Nyonya Maria pun menitipkan Rio sama Lily dan segera pergi.
Setelah duduk dan bosan nonton tivi,Lily mau pergi kekamar.
"Kakak Rio ikut"
Lily pun mengangguk alhasil setelah sampai dikamar dia dibuat pusing oleh Rio yang mengacak acak kamar nya dan selalu heran melihat ini itu.
"Wah ada ikan ******" kata Rio berbinar mencoba memanjat diatas meja dan melihat ikan ****** yang berada diakuarium kecil.
Rio pun memainkan air yang sedang mengalir bagai gelembung dan alhasil bajunya basah, begitu juga dengan lantai kamar Lily.
Lily yang sedang membelakangi Rio menoleh dan mendapatkan Rio sudah berada diatas meja riasnya.
"Aaaa...Rio...?"teriak Lily selain ikan nya hampir mati karena tidak ada oksigen dan kosmetiknya sudah berhamburan di atas lantai apalagi lantai kamarnya basah dan belum lagi kamarnya yang bagaikan kapal belah.
"Kakak,lihat lucu sekali" kata Rio tanpa dosa.
Lily menghela nafas mendekati Rio dengan panik yang sudah basah dan takut akan jatuh kelantai.
"Oh my good ampun" keluh Lily,mau marah tapi tak bisa,melepaskan baju Rio dan segera mengambil baju dilemari tapi
"Gedebugh..."
"Aaaauw...Pinganggku..." teriak Lily b*kong nya mencium lantai karena licin.
•••
Dimansion Wiyono Oppa dan Omma Rio pulang dan pengasuh Rio langsung mengatakan Rio pergi dari rumah tanpa izin dan kata sang supir lagi rumah Dokter Valen kediaman Alexsander.Dan sang supir belum datang karena bon mobil tiba-tiba pecah,keluarga Rio menghela nafas dan menelpon Varrel untuk menjemput Rio dikediaman Alexsander.
Varrel yang sudah siap dalam pekerjaan ingin pulang dan segera menjemput Rio.Menyuruh Dimas untuk pulang dan ia menyetir sendiri.Setibanya dimansion Alexsander menanyakan kepada kepala pelayan dan menunggu didepan rumah saja.
Dikamar Lily bangkit berdiri dan membuka lemari mengambil baju asal yang ternyata gaun bunga-bunga dan akan segera memakaikannya pada Rio supaya tidak masuk angin.tapi Rio malah lari lari.
"Rio jangan berlari,pakai baju dulu"
Tapi Rio tak menghiraukan dan asik berlari sambil memeluk boneka,tak lama kepala pelayan datang dan mengetuk pintu mengatakan ada orang yang menjemput Rio.
Rio yang mendengar itu segera berlari keluar dari kamar Lily melempar boneka yang ada ditangannya dan segera menuruni tangga,Lily pun panik dan ikut berlari.
"Rio jangan berlari nanti jatuh kau masuk UGD,kakak ipar ku tak ada dirumah" teriak Lily
tapi Rio tak memperdulikan dan segera keluar.
"Aduh,dia cepat kali larinya" keluh Lily sambil turun tangga membawa baju yang ada ditangannya dan mengejar Rio.
"Paman..." teriak Rio masuk kedalam pelukkan Varrel.
"Hai boy" kata Varrel terkejut mendapatkan Rio tak punya baju.
"Ada apa ini...?"
Lily keluar sambil ngos ngosan dan sesaat kemudian.
"kamu..." ucap mereka bersamaan.
"Oh ini adalah keponakanmu yang nakal" kata Lily sengit mengatur nafasnya.
"kau apakan keponakanku,kenapa dia tidak ada baju?!" tanya Varrel tak kalah sengit juga.
"Hei kamu tanya tuh sama keponakanmu dan ini bajunya!" kata Lily menyerahkan baju gaun bunga-bunga.
"Apa...,!itu baju gaun perempuan,keponakanku bukan perempuan dan bencong" kata Varrel sewot dan kesal.
"Cih.." sesaat kemudian Lily melirik ikan cupangnya yang tersangkut dicelana Rio.
"Aaaaaa...Ikan ku" teriak Lily heboh.
"Berisik,mana ikannya" kata Varrel tak tahu
"Itu dicelana Rio,aaaa.....Pelayan segera ambil air" teriak lily lagi.
"Bisa nggak sih jangan berteriak!"
Varrel pun melirik celana Rio yang berada dalam gendongannya dan benar saja ada ikan kecil yang bertengger disana.Lily segera mengambilnya dan memasukkan kedalam air yang dibawakan pelayan.
"Huh, kau ya,jaga keponakanmu jangan sampai dia kesini lagi dan mengacaukan rumah ku!" kata Lily sewot.
Varrel pun berdecak kesal mengambil baju gaun bunga-bunga Lily dan segera pergi untuk memakainkanya sama Rio nanti dimobil.
"Pergi...Pergi sana jauh-jauh,dasar menyebalkan" kata Lily masuk dalam rumah.
Varrel pun berada dalam mobil membawa gaun bunga-bunga Lily.
"Paman aku tidak memakai baju itu" ucap Rio bergidik ngeri
"Cih,kenapa juga aku mengambilnya sih" kata Varrel langsung melemparkan di kursi belakang
"Biar jadi kenangan"
Varrel pun mendengus kesal mengambil baju kaosnya,memakaikannya pada Rio yang tampak kebesaran.Mereka pun menuju kediaman Wiyono.Setibannya,Oppa dan Ommanya sudah menunggu.
Varrel keluar dengan mengendong Rio.
"Omma,Oppa..."
"Cucu nakal"
"Apa yang terjadi?" tanya Nyonya Wiyono melihat baju anaknya yang dipakai oleh cucunya.
"Dia membuat ulah" kata Varrel menyerahkan Rio kepada orang tuanya dan segera kekamar.
Orang tua Varrel hanya menghela nafas dan menggeleng kepala memanggil pengasuh untuk memandikan Rio.
Varrel masuk dalam kamar dengan wajah kesal dia segera mandi dan menguyur tubuhnya untuk merilekskan otot otonya.
Rio yang baru siap mandi menyuruh kang supir membuka mobil Pamannya,lalu dia mengambil baju gaun Lily dan membawa dikamarnya karena besok itu gaun akan dia letakkan di lemari Pamanya.Tak lama babysister Rio masuk dan heran melihat gaun bunga-bunga, dan segera memberi makan Rio tak lupa juga dia mengoleskan minyak telon ketubuh Rio.
Sedangkan diseberang sana Lily masuk dalam kamarnya yang bagaikan kapan pecah dia memijit kening pusing lalu tak lama para pelayan datang dan membersihkan kamar Nonanya dan menyuruh pelayan untuk memijat pinggangnya habis mandi nanti.
"Awas saja tuh anak kalau di datang lagi"gerutu Lily sewot pergi kekamar mandi belum lagi pinggangnya sakit ditambah lagi dia ketemu sama Pamanya Rio yang menyebalkan.
Setelah selesai mandi,pelayan memijat pinggang dan memberi minyak urut,lalu dia turun kebawah menunggu Papa dan Mamanya pulang.Tak lama mobil orang tuanya tiba dia pun membuka pintu dan segera memeluk Papanya.
"Prinses Papa sudah mandi hmmm"kata Tuan Lucas mencium kening anaknya.
"Sudah dong pa"
Nyonya Maria hanya memutar bola matanya malas tak heran lagi suaminya selalu saja memanjakan anaknya berlebihan dan menanyakan Rio juga.Mereka pun masuk kedalam rumah dan Lily masih bergelayut manja dilengan Papanya.Tuan Lucas membiarkan saja baginya Lily adalah anak kecil kesayangannya dan akan tetap jadi prinsesnya meskipun umur Lily sudah dua puluh empat tahun.
Makan malam pun tiba orang tua Wiyono sedang melakukan makan malam sambil berbincang bincang.
"Rel,Mama dan Papa akan sering-sering keluar kota dan Mama harap kamu bisa menjaga Rio dengan baik" ucap Mama Mita.
"Ma kenapa ngakk kalian bawa aja dia,Varrel pusing akan kelakuan dia" kata Varrel.
"Nak Rio sudah mulai masuk Tk,mana bisa Mama dan Papa membawa dia".
"Cih,bilang saja Papa tak bisa diganggu karna dia akan selalu romantis terus sama Mama" gerutu Varrel melihat Papanya yang tersenyum.
"Hahaha...Benar sekali son,iri bilang bos,makanya cepat nikah" kata Tuan Wiyono mengoda anaknya.
Varrel hanya mendengus kesal dan kembali makan makananya,setelah selesai makan mereka kembali kekamar masing masing.Varrel merebahkan tubuhnya dikasur rasanya hari ini melelahkan sekali diapun tertidur menuju alam mimpi.
Tinggalkan jejak gais,bersambung...
Yuk mampir gaes kekaryaku jangan lupa tinggalkan jejak biar otor semangat dan mohon dukungannya😅
Tekan tanda ❤️,beri tanda jempol 👍🏻,jangan lupa di Koment dan Votenya🤗.
Selamat membaca...
Dikediaman Wiyono Rio sedang bosan dirumah karena Omma dan Oppa sedang pergi merayakan pesta kolega bisnis,Rio merengek kepada Babysiternya untuk pergi jalan-jalan ditaman.
"Hey, aku ingin jalan-jalan cepat kita pergi sekarang" kata Rio menarik-narik ujung baju pengasuhnya.
"Tuan muda kita ijin dulu ya sama Nyonya dan Tuan besar" kata pengasuh memberi pengertian karena tadi majikanya menyuruh dirumah saja.
"Tidak saya mau pergi sekarang, huaaa.....Hiks...Hiks...Hiks.Kamu jahat,kamu nggak sayang Rio lagi" ucap Rio pura-pura nangis bombay karna dia tahu pasti sang babysister akan luluh dan benar saja pengasuhnya merasa luluh dan tak tega membiarkan Rio menangis.
"Baiklah kita pergi bermain ketaman tapi jangan lama-lama ya" kata pengasuh yang dianggukin oleh Rio.
Mereka pun pamit ke pelayan lain dan menunju mobil dimana Kang supir sudah standbay menatap Tuan muda nya yang mau pergi bermain ketaman.
Masuk dalam mobil dan mereka pergi ke taman bermain,Rio berbinar bahagia bahkan dia meminjam handpone pengasuhnya dan mengirim gambar nya kepada Mominya serta pesan.
Valen yang berada diseberang sana menerima pesan masuk dihandpone dan ternyata Rio diapun tersenyum dan mengatakan hati-hati dijalan.
Rio tersenyum dan mengembalikan Handpone pengasuhnya,sesampainya ditaman mereka turun banyak anak-anak yang seusia Rio sedang bermain.Kang supir langsung mengeluarkan mainan Tuan mudanya mulai dari bola,sepeda kecil dan dinosaurus dan lain- lainya,setelah itu dia kembali dan akan datang lagi jika pengasuh Rio menelpon nya untuk menjemput mereka.
Dan disinilah mereka sekarang ditaman berbaur dengan yang lainya.Rio sangat antusias bermain ketika teman seusianya mengajak dia main bola bersama,sang pengasuh memantau keadaan Tuan muda yang dia asuh dan tak lupa memberi pesan kepada majikanya bahwa mereka keluar sebentar.
Satu jam lebih bermain Rio datang berlari dan ingin minum pengasuh langsung memberi minum bahkan memberi makan Rio dan merapihkan penampilan Rio berantakan karena bermain.
"Tuan muda apakah mau bermain lagi?"
"Tidak, aku lelah Surti" ucap Rio pada pengasuhnya yang bernama Surti.
"Baikalah duduk dulu"
Surti langsung merapihkan mainan Rio karena sebentar lagi mereka akan pulang kerumah.
Tak lama dia kembali dan menglap keringat Rio yang sedang melihat-lihat dan menelisik taman bermain.
"Tuan muda saya ijin ketoilet dulu,ingat jangan kemana-mana ya" kata Surti karena panggilan alam mendesaknya.
Rio yang duduk sambil menghisap pipet minumanya mengangguk pertanda mengerti.
Pengasuhnya berlari dan segera ke toilet umum meninggalkan Rio sebentar.
Rio yang ditinggalkan sendiri melihat sekelilingnya lalu turun dan berjalan,lupa akan apa yang dibilang Surti tadi,berjalan terus menyelusuri taman dan tak sengaja ia melihat stand yang menjual eskrim.Menyebrang jalan dan segera menuju stand eskrim.Karena tidak ada orang dan stand eskrim berada diluar diapun celingak celinguk melihat sang empunya toko tapi tak ada,Rio pun mengeser penutup kulkas eskrim dan mengambil serta memilih mana yang enak membuka dan mencoba beberapa rasa mencicipi segala macam eskrim tanpa habis lalu membuang begitu saja.Sang pemilik keluar dia alhasil eskrim jualannya mencair semua.Sesak itulah yang ia rasakan.
Rio menoleh dan menyapa serta tersenyun mulutnya bahkan wajahnya sudah dipenuhi coklat.
"Hey kau anak siapa,mana orang tua mu?" tanya pemilik kedai.
"Mmmm nggak tahu" jawab Rio.
"Aduh kenapa jadi seperti ini sih anak siapa kamu,kenapa nggak sekalian masuk saja dalam kulkas es nya" kata pemilik kedai sewot dilihat dari penampilan Rio dia bukan anak sembarangan melainkan anak sultan.
Dan tanpa aba-aba Rio naik dan masuk kedalam kulkas eskrim sang pemilik kedai jadi bengek melihat kelakuan Rio, dia menyesal telah mengatakan kenapa nggak sekalian masuk saja ke dalam dan akhirnya Rio mengabulkan.Dia ingin berteriak tapi tidak bisa takut dia mati ditempat karena Hipertensi.
•••
Lily yang kebetulan lewat baru pulang dari butik tak sengaja melihat anak angkat Kakak iparnya dan dia yakin itu pasti anak kakak iparnya sedang berada dalam kulkas es tanpa dosa.
Lily pun menyuruh supir nya berhenti dan turun dia melotot dan terkejut melihat Rio yang wajahnya sudah dipenuhi warna coklat dan warna warni.Sang pemilik kedai sesak nafas dan melihat anak seorang wanita manis nan cantik turun dari mobil mewah dia kira orang tua Rio dan langsung menghampiri Lily.
"Buk, anak ibu itu gimana sih kenapa kau melantarkan anakmu lihat tuh apa yag dia lakukan dikedai saya" ucap ibu pemilik toko sengit.
"What" pekik Lily terkejut dan heran.
"What,apa sih buk saya tidak ngerti, cepat ambil anakmu eskrim saya sudah mencair semua"
"Rio" pekik Lily tak percaya dan mengangkat Rio dari dalam kulkas.
"Kak Lily" ucap Rio berbinar dan langsung memeluk kaki sebelah Valen tanpa dosa.
"Aduh anak nakal,kau disini sama siapa?"
Sedangkan sang pemilik kedai di buat heran
"Ibu maaf saya akan ganti rugi semuanya" ucap Lily melihat semuanya belum lagi pemilk kedai sudah sesak nafas.
Pengasuh Rio sudah kembali dari tadi mencari Rio dengan air mata yang bercucuran bahkan berapa kali menghubungi majikannya tak dijawab ia pun menghubungi Varrel yang sedang berada dikantor.
"Halo"
"Hiks...Hiks...Tuan maafkan saya hiks...Hiks"
"Halo ada apa dan kenapa?" tanya Varrel panik diseberang sana.
"Hiks...Tuan,Tuan muda hilang ditaman"
"Apa...?!" pekik Varrel terkejut segera mengambil jas dan berlari menuju parkiran dan pergi ketaman.Setibanya dia melihat pengasuh Rio sedang menangis,kedaan taman sudah mulai sepi karena hari sudah sore.Pengasuh Rio pun menjelaskan dan meminta maaf.Varrel mengerti dan segera menyuruhnya pulang dan membawa mainan Rio.Biar dia yang mencari Rio.Varrel segera masuk dalam mobil dan mencari keberadaan Rio dia takut rio diculik,
diperjalanan tak sengaja ia melihat Rio yang sedang memeluk kaki seorang wanita yang sedang berbicara pada pemilik toko.Varrel segera menepi kan mobilnya dan berlari.
"Rio"
"Paman" ucap Rio berbinar dan segera berlari memeluk Varrel.
Varrel terkejut akan penampilan keponakanya.
"Huh akhirnya kau datang juga,urus tuh pon akan mu yang nakal ini" ucap Lily sewot dan kesal.Mereka pun bertengkar dan tak memperdulikan Rio dan pemilik kedai.
"kamu apakan ponakanku kenapa dia berantakan seperti ini" ucap Varrel menuduh Lily lagi.
"What,hey kau tanya tuh sama ponakanmu yang nakal ini" kata Lily berlalu pergi.
Varrel mendengus kesal dan akan pergi tapi sang pemilik kedai mencegah dan mengatakan bagaiman dengan es krimnya.
Varel pun meminta maaf mengambil uang didompetnya dan menganti rugi dan mereka pergi menuju mobil.Pemilik kedai sangat senang setelah Varrel memberikan uang warna merah yang lumayan banyak tanpa Varrel hitung dan langsung menyerahkan ditangan sang pemilik kedai."kalau seperti ini terus,saya mau es krim saya mencair semua" guman sang pemilik kedai bersorak ria.
Lily pulang dengan mengerutu dan kesal lagi lagi dia ketemu sama Paman anak angkatnya kakak iparnya bikin dia kesal saja,orang tuanya yang sedang duduk melihat wajah anak gadis mereka sedang cemberut.
"Papa" ucap Lily memeluk sang Papa dengan manjanya,Tuan Lucas merentangkan tanganya menyambut putri kesayanganya.
"Pa Lily capek" keluh Lily memeluk pinggang papanya.
"Prinses papa kalau capek istrahat sayang"
Kata Tuan Lucas mencium pucuk kepala anakanya baginya Lily masih anak kecil dan tetap akan menjadi anak kecil kesayanganyan.
Nyonya Maria memutar bola matanya malas melihat dia diabaikan.
"Jadi Mama nggak disapa nih" ucapnya cemberut.
"Lily menoleh dan tersenyum uluh, uluh...Mama sayang i love you,dia pun memeluk Mamanya.
"Segera lah mandi sebentar lagi kita akan makan malam".
"Siap ibu Negara" kata Lily semnagat empat lima sambil memberi hormat.Orang tuanya hanya geleng kepala.
•••
Dikediaman Wiyono Varrel juga kesal sepanjang perjalanan karena ketemu lagi dengan Lily bahkan kekesalanya bertambah disaat Rio merengek ingin makan eskrim jumbo.
"Boy,tadi kau sudah makan banyak bahkan kau menbuangnya" ucap Vareel karena tak mau cari masalah sama orang tuanya.
"Tadi Rio tidak makan cuman mencicipi saja,ayolah Paman plis" ucap Rio berakting dengna nangis bombay.
Varel tak tega melihat ponakannya yang nangis dia pun menuju restoran dan membelikan Rio eskrim.
Rio berbinar bahagia dan mulai makan eskrimnya disepanjang perjalanan menuju mansion.Setibanya mereka,ora g tua Varrel sudah menunggu cemas akan Rio yang menghilang apalagi ditempat umum.
Mereka turun,Varrel mengendong Rio yang sudah amat berantakan ,orang tua Varrel terkejut melihat penampilan cucu mereka bahkan Rio sedang makan eskrim dengan mukut belepotan.
"Rio"
"Omma ,Oppa" ucap Rio berbinar dan segera turun digendongan Varrel berlari memeluk Oppanya.
"Lain kali jangan menghilang lagi ya boy...Okey" kata Tuan Wiyono.
"Iya Oppa,maaf kan Rio Omma" ucap Rio dengan gemes supaya dia tak dimarahi lagi.
Mereka pun masuk dan Mama Mita menyuruh Surti untuk memandikan dan membersihkan Rio.
Pengasuh Rio bernapas lega,akhirya Tuan mudanya kembali dia takut akan digantung oleh majikannya.Dia pun memandikan Rio dan memberi makan Rio sambil Rio video call sama Momi Valen yang ada diseberang sana.
🍀🍀
Varrel yang panik langsung menuju Butik dengan kecepatan penuh karena takut keponakanya kejang atau step.Setelah turun dari mobil segera berlari masuk kedalam butik dan kebetulan sekali dia melihat Lily lagi berbincang-bincang dan langsung menyeret Lily tanpa angin dan hujan.
"Ayo ikut saya sekarang" kata Varrel saat melihat Lily yang lagi berbicara serius.
"What,hey kau...! ucap Lily terkejut.
"Lepaskan saya sedang kerja!"
"Ikut saya sekarang!" ucap Varrel menyeret Lily menuju mobilnya tak menghiraukan para penunjung toko dan karyawan yang bengong Bos mereka mau dibawa kemana.
"Iiii,kau main seret saja,kau mau bawa saya kemana turunkan?!" kata Lily sewot.
"Berisik diam ditempat"
"Hey,kau belum menjawab pertanyaanku dan pelan-pelan saya tidak mau mati konyol" kata Lily berpegangan karena Varrel membawa mobil dengan cepat.
Setibanya didepan mansion,Lily mengatur nafasnya yang lagi naik turun kenapa tidak Varrel mengebut seperti orang pembalap.
"Hus,hus,ini rumah siapa kau mau bawa saya kemana jangan culik saya nantin papaku marah".
Tapi Varrel segera turun dan membuka pintu mobil mengambil tangan Lily segera menuju masuk dalam mansion tak peduli Lily yang lagi memberontak.Para pelayan dibuat heran akan kedatangan Tuan mereka dengan perempuan manis yang dia seret menuju kamar Rio pintu terbuka munculah Lily dan Varrel.
"Kakak ipar"
"Lily akhirnya kamu datang juga,Rio demam dia mau samamu dan akan minum obat samamu" kata Valen karena tadi Rio merengek ingin ketemu Momi Valen,alhasil Varrel menelpon dia yang sedang berada dirumah sakit,segera menuju mansion Wiyono tak lupa juga dia menelpon suaminya untuk minta ijin apalagi orang tua Varrel sudah pergi keluar Kota dan Rio tidak mau sama pengasuhnya.Tapi lagi-lagi Rio buat ulah maunya sama Kak Lily,Valen pun menyuruh Varrel segera menjemput Lily di butik dan memberi alamat butik Lily pada Varrel yang awalnya Varrel menolak karena dia tidak mau ketemu sama Lily tapi Valen memaksanya demi Rio yang demamnya sangat tinggi.
"What,lalu?"
"Kak Lily.Hiks...Hiks...Rio mau digendong sama Kak Lily Mom".
Valen pun memberikan Rio pada Lily yang lagi linglun dan mendapatkan badan Rio yang panas.
"Cepat berikan dia makan dan obat" ucap Varrel tegas.
"Ha...Lily pun kesal dan menurut dan benar saja Rio makan dengan disuapin Lily.
Valen ijin kerumah sakit ada pasien yang gawat dan harus ditanganin dan meningalkan Lily.Tinggal Varrel dan Lily bersama dengan Rio yang lagi demam.
"Uluh...Uluh habis makan minum obat ya jangan kayak Pamanmu menculik orngg tanpa memberitahu" kata Lily iba pada Rio dan menyindir Varrel.
"kau pikir saya mau menculikmu kalau bukan dengan rio yang lagi deman dan ingin denganmu"
Lily mendengus kesal dia malas berdebat dengan Varrel."Cepatlah bantu saya memberikan dia obat" kata Lily karena Rio menolak minum obat dan mau tidak mau turun.Varrel mendengus kesal lalu mengambil obat dan memberikan disendok lalu memberikan kepada Lily dan menahan Rio juga, jadilah mereka seperti keluarga kecil yang lagi urus anak mereka yang sedang sakit.
Ri dikompres oleh Varrel tapi dia tetap mau digendongan Lily bahkan Lily tak bisa duduk dan harus berdiri menimang nimang Rio.
"Uh,beratnya" keluh Lily.
"Nona manis biar sama saya saja ya kita bergantian" ucap pengasuh Rio.
Lily pun mengangguk dan menyerahkan Rio tapi Rio tetap tidak mau alhasil Lily pasrah.
"Saya akan kekantor sebentar ada rapat"
"What,jadi kau mau meninggalkan saya disini, enak saja"
"Saya tidak akan lama" ucap Varrel pergi terburu buru.
Lily pun mendengus kesal sambil mengerutu dan menimang nimang Rio yang tak kunjung tidur,kaki dan pinggangnya sudah mulai terasa kebas.
Tinggalkan jejak gaes,bersambung...
Yuk mampir gaes kekaryaku jangan lupa tinggalkan jejak biar otor semangat dan mohon dukungannya😅
Tekan tanda ❤️,beri tanda jempol 👍🏻,jangan lupa di Koment dan Votenya🤗.
Selamat membaca...
Setelah Varrel pergi tinggal Lily dan Rio yang berada digendonganya,Lily menyaderkan pandanganya disetiap sudut kamar Rio dan tak sengaja dia melihat foto orang tua Rio yang sudah tiada lagi dengan Rio yang masih kecil digendongan mereka.Lily pun mengelus punggung Rio agar Rio tertidur karna sedari tadi dia datang berdiri terus bahkan dia melepaskan high heels nya karna haknya tinggi.
"Kak Lily,Rio mau tidur dikamar Paman" ucap Rio menyembunyikan wajahnya diceruk leher Lily.
"Ha...Disini saja ya kita tidur di ranjang milik Rio"
"Tidak,Rio mau tidur dikamar Paman.Hiks... Hiks..." kata Rio mengeluarkan jurus pura-pura alhasil Lily menyerah dan memanggil pengasuh Rio untuk menunjukan dimana kamar Varrel.
Pangasuh Rio pun mempersilahkan dan membuka kamar Tuannya lalu meninggalkan Lily ijin pamit.Lily mengangguk masuk kedalam kamar Varrel yang bernuansa abu-abu dan mencium aroma maskulin khas pria.
"Rio kita sudah dikamar Pamanmu,kaki kakak sakit kita tidur ya"
"Rio mengangguk,lalu Lily meletakkan Rio diranjang king size nya Varrel dan rebahan juga tapi sesaat kemudian ia terkejut saat Rio menindih tubuhnya dan menjadikan dia sebagai kasur.Lily hanya menghela nafas lalu mengusap punggung Rio dan tak lama Rio tertidur,setelah itu ia menyelusuri kamar Varrel dengan foto Varrel yang sedang digantung di dinding entah mengapa dia sangat kesal rasanya itu foto melihat dia terus diapun menyusul rio dan tertidur.
•••
Sore hari Varrel pulang dari kantor sambil menjawab telpon dari orang tuanya menanyakan keadaan Rio serta Valen juga menanyakan keadaan Rio dan dijawab Varrel sudah membaik.Varrel masuk dan menuju kamar Rio tapi keponakannya tak ada.
"Kemana mereka?" tanya Varrel pada pengasuh Rio yang sedang membesihkan kamar Rio.
"Tuan,Nona manis dan Tuan muda sedang berada dikamar anda,tadi Tuan mudah merengek akan tidur dikamar anda Tuan"
Varrel pun mengangguk dan segera menuju karamnya membuka pintu pelan dan mendapatkan Lily dan Rio sedang tertidur pulas dengan Rio yag berada di atas perut Lily,karena Rio kalau lagi sakit dia akan manja akut dan menjadikan orang sebagai kasurnya.
Varrel tersenyum entah mengapa melihat pemandangan itu, pasti Lily akan mengerutu setelah ini.Dia pun mendekat dan mengecek kening Rio yang sudah tidak demam lagi tapi matanya tertuju pada wajah manis nan cantik Lily yang lagi mendekap Rio dengan begitu manis.
"Manis" guman Varrel pelan tanpa ia sadar teruncap dari mulutnya.
Lily pun mengeliat dan membuka matanya perlahan lahan rasanya badannya remuk semua.
"Kau sudah pulang?" tanya Lily dengan suara khas bangun serak.
Varrel gugup dan menetralkan tubuhnya.
"Sudah"
Lily meletakkan Rio pelan-pelan mengambil guling supaya Rio memeluk guling tersebut.
"Uh...Rasanya badanku remuk semua" ucap Lily meregangkan otot otot tak memperdulikan Varrel yang menatapnya dengan intens.
"Hey,Kau jaga ponakanmu dia sudah sembuh,saya capek mau pulang" kata Lily jutek dan pergi dari kamar menuju ruang makan karena ia lapar dan untung para pelayan sudah menyiapkan makanan karena mereka tahu Nona manis Lily pasti kelaparan.Dan benar saja dugaan mereka Lily meminta makan.Lily pun duduk dan dia dilayani oleh pelayan dan menyuruh dia makan.
"Nona Manis tapi bukan gula silahkan dimakan selagi hangat"
"Lilu tersenyum manis yang bikin siapa saja akan meleleh dan mengucapkan terimakasih,dia segera makan dan tak memperdulikan Varrel yang turun dari atas datang dan duduk disampignya sambil menikmati kopi yang dibawaka oleh pelayan.
"Cih,kau rakus atau doyan?" tanya Varrel bergidik ngeri melihat makanan begitu banyak dan Lily lahap sekali makan seakan Lily kayak orang tidak makan dalam tiga hari.
"Kau pikir mengurus ponakanmu yang banyak tingkah itu tak kuras tenaga?" tanya Lily sinis.
Varrel hanya diam dan tak menjawab,menikmati kopinya sedangkan Lily dibuat kesal.
Siap makan Lily pergi dan tak lupa dia mengerutu kesal kepada Varrel karena Varrel tak mengucapkan terimakasih kepadanya
"Dasar menyebalkan tidak tahu berterimakasih" kata Lily sewot sambil berjalan menuju pintu mansion.
Varrel mendengus kesal dan segera kekamar untuk mandi dan istrahat.
Lily yang berada di depan rumah di buat bingung ia mau naik apa handpone nya tinggal di Butik.kang supir yang melihat Nona manis sedang melamun menyapa.
"Nona manis,apakah Nona mau pulang biar saya antar" ucap Kang supir yang berkepala plontos bahkan disana bisa berkaca atau bercermin.
"Ha...Emmm boleh tapi kita ke butik dulu tak apa ya, saya mau mengambil tas dan panggil saja saya Lily Pak".
"Ok siap,,baiklah Nona manis eh Nona Lily silahkan masuk" Lily pun masuk dalam mobil dan mereka segera menuju butik.
Varrel masuk dalam kamarnya melirik Rio yang sedang tertidur pulas dengan memeluk guling,karena gerah ia membuka bajunya dan segera mandi,setelah mandi ia membuka lemari dan tak sengaja ia melihat baju bunga- bunga yang digantung di sela-sela bajunya diapun mengingat bahwa baju itu adalah milik Lily waktu Rio datang kerumahnya.
"Pasti Rio menyuruh pengasuhnya meletakkan disini"guman Varrel.
Segera mengambil baju dan menuju tempat tidur mengecek kondisi Rio yang sudah tidak demam lagi dan rebahan disamping Rio tepat dimana Lily tertidur ia pun mencium aroma wangi tubuh Lily yang tertinggal dengan wangi bunga Lily bahkan dengan Rio pun menempel.Varrel memejamkan matanya meresapi wangi tubuh Lily yang tertinggal.
"Shit!" ucap Varrel sesaat yang dibawah sana sudah tegak tapi bukan kedailan,ia pun bangun dan segera turun untuk makan malam.
Sedangkan Lily sudah sampai dirumahnya dengan keadaan yang capek dan lelah dia ingin berendam di bathum dan merilekskan otot ototnya.
"Sayang kamu sudah pulang" ucap Nyonya Maria melihat wajah anaknya yang cemberut tadi menantunya Valen sudah memberitahu semuanya mereka pun tak masalah karena bagaimana pun Rio sudah mereka anggap cucu mereka sendiri.
Lily masuk memeluk Mamanya lalu menuju kamar dan segera mandi bahkan dia tidak turun untuk makan malam lagi karena sudah kenyang ia langsung tidur dan menuju alam mimpi.
🍀🍀
Keesokan harinya Lily mengeliat dari tidurnya rasanya nyaman sekali ia tak rela bangun tapi hari ini dia akan bertemu kliennya,segera mandi karna hari ini dia akan ke butik nya dan akan meminta maaf pada klien nya yang dia tinggalkan kemarin secara tiba-tiba dan itu semua gara-gara ulah sih kunyuk Varrel.
Setelah selesai mandi dan berhias dia turun kebawah dan menyapa orang tuanya duduk sambil menunggu kakaknya dan kakak iparnya yang tak lama muncul juga mereka pun sarapan bersama.Setelah selesai mereka pergi ke aktivitas masing-masing Lily di antar oleh supir nya menuju butik nya sesampainya,ia turun dan karyawan nya menyapa Bos mereka
"Selamat pagi Buk Bos"
"Pagi juga,selamat beraktivitas semangat dan Tina segera keruanganku" kata Lily pada asistenya yang bernama Tina.
"Baik Buk Bos"
"Bagaimana dengan klien kita kemarin gara- gara sikunyuk itu hingga saya meninggalkan dia begitu saja".
Tina di buat heran atas apa yang di bilang Bosnya.
"kunyuk itu siapa ya Bos? tanya Tina
"Hmmm,lupakan dia pria yang kemarin"
"Ooooo" Tina hanya ber o ria panjang dan manguk manguk.
"Nanti jam satu siang klien kita kemarin akan datang lagi dan akan membicarakan rancangan apa yang dia mau pada Bos".
"Baiklah"
Tina pun pamit undur diri.
Lily mengambil kertas dan memulai mendesain rancangan-rancangan baru lagi.
•••
Ditempat Varrel,semalam ia tidak bisa tidur karena Rio merengek terus dan bahkan menangis karena Lily sudah pergi tanpa sepengetahuannya,alhasil Varrel dibuat repot dengan mengendong Rio semalaman tanpa tidur dan hanya bersandar duduk ditempat tidur bahkan Rio tidak mau sama pengasuhnya alhasil Varrel bangun dengan mata pandanya. Tak lupa menelpon orangg tua nya supaya mereka segera pulang apalagi ia ada urusan kantor.
Varrel bangun dan segera menuju kamar mandi, Rio sudah sembuh bahkan tidak demam lagi ,setelah selesai ia memakai stelan jas kerjanya lalu ia turun kebawh untuk sarapan tak lupa ia menyuruh pengasuh menjaga Rio dan kalau terjadi apa-apa segera hubungi dia karena pagi ini ia ada rapat penting dan nanti sore orang tua nya baru pulang.
Varrel pun segera keluar setelah selesai sarapan menuju kantor dengan asisten Kevin yang menyetir mobil.
Setibanya di perusahaan yang menjulang tinggi dengan berlogo W Group .Varrel masuk dan disapa seluruh karyawan.
"Pagi Tuan"
"Pagi juga"
Varrel pun masuk dan duduk dikursi Ceo dan segera berkutat didepan laptopnya.
Rio yang sudah bangun dari tidurnya menguap turun dari ranjang dan segera mencari pengasuhnya.
"Surti" teriak Rio tapi tak ada sahutan.
"Surti ,yuhuu kamu dimana"
"Tuan muda sudah bangun ayo kita sarapan dulu" ucap pengasuh yang bernama surti lari tergopoh gopoh.
"Kirain kamu sudah pergi sama gebetanmu Surti".
Surti hanya tersenyum,Rio pun didudukkannya di meja makan dan disuapin oleh Surti.
"Rio mau menelpon Momi" ucap Rio disela kunyahanya.
"Baiklah " Surti pun mengambil handpone dan memberikan kepada rio yang segera meng video call Momi Valen.
"Momi" sapa Rio berbinar sambil makan.
"Rio sayang apakah kamu sudah sembuh?" tanya Valen diseberang sana.
"Sudah Mom,Rio lagi makan"
Lama berbincang sampai sarapan Rio habis mereka pun mengakhiri telpon dan Rio pergi mandi.
•••
Sore hari orang tua Varrel pulang,Rio yang duduk disofa sambil nonton tivi turun dan mengintip dibalik jendela ia berbinar saat Oppa dan Omma nya sudah pulang.Dia pun segera membuka pintu dan keluar.
"Omma,Oppa" teriak Rio berbinar.
"Boy"
"Rio cucu Omma"
Rio pun memeluk Oppanya "Hey boy apakah kamu sudah sembuh?"
"Sudah Oppa"
"Makanya jangan makan es terlalu banyak kalau dibilang hmm".Ucap Omma memperingati dan mencium pipi Rio,mereka pun masuk dalam mansion.
Sang supir membawa barang barang majikannya yang dibantu oleh pelayan.
•••
Dikantor Varrel baru saja siap meeting dan akan segera pulang tapi handpone berbunyi.
"Drttt...Drttt"
"Hallo"
"Hallo bung lagi apa ayok nanti malam kita ada party di club" ucap temanya Varrel diseberang sana.
"Cih hari ini aku capek besok saja bro aku datang" kata Varrel.
"Nggak asik loe disini banyak cewek seksi dan cantik ,baiklah besok kita party ditunggu bung".
Sambungan telpon pun dimatikan dan Varrel segera pulang kerumah untuk istrahat bersamaan dengan asisten Kevin.
Setibanya di mansion Varrel disambut oleh pelayan rumah dan dia segera menuju kamarnya mandi dan makan malam bersama keluarganya.
Sedangkan Lily jangan tanyakan lagi setelah pulang dari butik ia lagi bergelayut manja di lengan papanya dan mereka sedang nonton tivi diruang tamu sambil menikmati cemilan kesukaannya.
🍀🍀
Hari ini Lily akan ke butik dan akan bertemu klien, ia diantar oleh supirnya menuju boutiqu Lily's,setibanya ia turun dan menuju ruanganya yang disambut oleh Tina.
"Buk Bos hari ini klien kita ingin mengadakan pertemuan di restoran ala jepang"
"Baiklah nanti saya akan datang"
Sedangkan diperusahaan Varrel sedang berkutik didepan laptop nya,pintu diketuk dari luar tok tok tok...Tak lama asisten Kevin datang dan menyerahkan berkas.
"Tuan minggu ini ada pesta pertemuan kolega bisnis secara mendadak" ucap kevin sopan.
"Hmmm,siapkan saya jas terbaru ingat jangan sampai minggu lalu terjadi lagi dimana jasnya kekecilan dan suruh dia datang kekantor untuk melakukan fiting" kata Varrel tegas.
"Baik tuan saya usahakan akan pesan di butik ternama" jawab kevin.
"Baiklah"
"Dan hari ini kita ada pertemuan bisnis dan akan bertemu direstoran jepang" Kata kevin lagi.
"Hmmm" Varrel hanya ber hem doang.
Lalu kevin pamit undur diri dan segera mencari cari butik ternama di google,lalu munculla Boutiqu Lily's. Kevin pun mengambil nomor yang tertera disana dan segera menghubungi Boutiqu Lily's.
"Selamat pagi dengan Boutiqu Lilys's ada yang bisa dibantu" ucap Tina sang asisten.
"Ya, saya adalah asisten pemilik perusahaan Wiyono.Bos saya ingin memesan jas terbaik dan terbagus di butik anda"
"Baiklah kira-kira dalam berapa hari soalnya satu minggu dua hari pesanan kami sudah siap lauching"
"Tuan saya membutuhkan dalam minggu ini"
"Apa" pekik Tina diseberang sana.
"Iya Nona"
"Baiklah saya akan membicarakan dulu sama Buk Bos saya"
"Baiklah terimakasih sebelumnya dan kami harap tidak ada penolakan" ucap kevin tegas
"Baik,baik" kata tina menegerutu.
Tina pun masuk dalam ruangan Lily yang siap siap mau pergi bertemu dengan klien nya.
"Buk Bos ada yang memesan jas dan kata beliau minggu ini dia butuh"
"Apa!" pekik Lily,bagaimana bisa,pesanan banyak" ucap Lily sewot.
"Iya Bos dan mereka harap tidak menerima penolakan"
Lily pun menghela nafas untung jas kakaknya sudah siap kemarin.
"Baiklah kita punya beberapa jas yang tertinggal lagi semoga saja ukuranya pas dan cocok hubungi mereka kembali dan tanyakan sore nanti saya akan datang mengukur" kata Lily mengambil tas nya dan berjalan keluar.
"Baik Bos" Tina segera menghubungi asisten kevin.
Tinggalkan jejek gaes,bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!