NovelToon NovelToon

Kesucianku Yang Terenggut

Perkenalan tokoh

Halo semuanya sebelum anda membaca, Author ingin menyampaikan bahwa cerita ini mengandung unsur kekerasan. Semua yang ada dalam cerita hanyalah fiksi itu adalah hayalan dari Author saja.

......................

......................

...----------------...

Aku Adelia Tunnisa biasa di panggil Adel, aku terlahir di keluarga yang bisa di bilang pas-pasan, tapi aku tetap bersyukur bisa berada di tengah keluarga ini. Walaupun kami hidup pas-pasan aku bahagia, sekarang aku sudah lulus SMK itu karena uang hasil keja keras dari kedua orang tuaku dan kerja kerasku dalam belajar, hingga aku bisa ada di titik ini. Di sekolah Adel termasuk siswi yang cerdas dari awal memasuki Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Kejuruan dia terus saja mendapatkan peringkat pertama.

Di SMK Adel mangambil teknik komputer karena dia menyukai sesuatu yang berbau teknologi. Adel ingin melanjutkan pendidikannya tapi dia tau bagaimana kondisi ekonomi di keluarganya, hingga dia memutuskan untuk mencari kerja membantu kedua orang tuanya yang tidak muda lagi mencari uang untuk menghidupi mereka. Adel juga mahir dalam bela diri mau itu karate, silat atau pun taekwondo dia sempat mengikuti turnamen karate dan taekwondo dan keduanya mendapat juara satu.

Rencana ku untuk kedepannya ingin kerja di sebuah toko kecil yang tak berada jauh dari rumahku, tapi apa boleh buah di tempat itu sudah mempunyai karyawan dan tak menerima karyawan karyawan baru. Akhirnya aku pulang rumah, di tenga perjala aku bertemu dengan sahabatku yaitu Arumi. Arumi adalah sahabatku dari kecil hingga sekarang.

“Adel, kamu darimana? Kata Arumi

“ucap salam dulu Arum, jangan main nyerocos aja gak baik tau” kata Adel

Disini aku tulis Arumi jadi Arum😊

“iya maaf aku lupa, Assalamualaikum” kata Arumi

“waalaikumsalam, ini baru benar, kamu nanya apa tadi aku lupa” kata Adel

“aku bilang kamu darimana kok rapi bener” kata Arumi

“aku abis lamar kerja di toko ibu Ida tapi aku telat, udah ada orang yang duluan melamar kerja di sana” kata Adel

“oh gitu, mending kamu berdoa Adel minta pada Allah pasti di kasih tapi dampingin dengan usaha” kata Arumi

“iya makasih saran Arum, kalau kamu dari mana Arum?” tanya Adel

“aku abis dari warung beli garam, tadi ibu masak garamnya abis jadi aku disuruh ibu beli di warung” kata Arumi

“oh gitu, kita pulang bareng yuk kan rumah kita searah” kata Adel

Mereka pun pulang bersama di berengi dengan tawa dan canda. Adel pun sampai dirumahnya.

“Assalamualaikum bu” kata Adel sambil berjalan mendekati sang ibu dan menyalimnya

“waalaikumsalam, bagaimana kamu dapat pekerjaannya? kata ibu Zainap

“maaf bu Adel belum dapat pekerjaan” kata Adel kepada ibunya dengan wajaah sedih

“kamu gak usah sedih pekerjaan dan rezeki sudah di atur oleh Allah, suatu hari nanti kamu pasti dapat kerjaan yan baik” kata ibu Zainap, ibu Adel

“tapi Adel ingin bantu ibu dan ayah” kata Adel

“iya ibu ngerti tapi kalau belum rezeki mau bagaimana lagi” kata ibu Zainap

“ayah kemana bu?” tanya Adel

“ayah keluar sebentar lagi ada urusan” kata ibu Zainap

“ oh” jawab Adel “Adel yuk bantuin ibu masak di dapur bentar lagikan malam, kita siapin makan malam” kata ibu Zainap “ayo bu” kata Adel

Adel dan ibunya memulai aktivitasnya di dapur.

Sedangkan di tempat lain seorang pria tua bernama Zay berbicara pada anak buahnya.

“Faro, kamu panggil pengacara saya sekarang” kata Zay

“Baik tuan” kata Faro

Tak berapa lama pengacara Zay datang “ada apa tuan memanggil saya kemari?”

“saya ingin membuat surat wasit” kata Zay

“untuk apa tuan membuat surat wasit?” kata Faro

“ini untuk jaga- jaga saja karena musuh kita semakin dekat” kata Zay

“Apa yang ingin anda kata saya akan menulisnya tuan” kata pengacara itu

Zay pun mengatakan semua yang ada dalam hati “saya ingin harta warisan saya jatuh ke tangan anak saya satu-satunya yaitu Adelia Tunnisa dan semua anak buah yang saya punya akan menjadi anak buah anak saya kalau suatu saat nanti terjadi sesuatu yang tidak di inginkan kepada saya dan istri saya” kata Zay. Sedangkan jari pengacara sibuk menari di atas keyboard leptopnya menulis semua perkataan Zay.

Ya Zay adalah ayah dari Adelia Tunnisa, Zay menyembunyikan jati dirinya dari anaknya. Dia takut kalau Adel membenci dirinya yang seorang mafia, Zay juga sengaja mengasingkan diri dan keluarganya ke desa terpencil waktu itu karena musuh bebuyutannya mengincar istrinya yang saat itu hamil.

Semenjak Zay tinggal didesa itu musuhnya tidak bisa menemukannya, karena desa itudesa paling terpencil dekat dengan sunga dan berada dalam hutan. Tapi baru-baruini musuhnya mengetahui tempat persembinyian Zay, hingga Zay memutuskan untuk membuat suat wasit. Zainap ibu dari Adel yang mengetahui suaminya seorang mafia sempat syok, bagaimana bisa pria yang selama ini dia kenal lembut, baik hati dan tak pernah marah itu seorang mafia. Tak lama Zainap pun memaafkannya dan membuat satu syarat yaitu menyuruh suaminya itu berhenti untuk membunuh, Zay pun menyanggupinya.

Tak berapa lama datang Zay,

Tok…tok…tok…

“ assalamualaikum” kata Zay

“ waalaikumsalam” kata Adel sambil membuka pintu “ayah darimana Adel tadi nyariin ayah?” tanya Adel sambil menyalimi tangan ayahnya

“tadi ayah ada urusan sebentar, ibu mana Adel” kata Zay

“ibu ada di dapu yah, lagi masak makanan untuk nanti malam” kata Adel

Tak lama datangla ibu Zainap “eh ayah udah pulang” katanya “iya bu” kata Zay

“kalau gitu kita sholat magrib berjamaah setelah itu makan” kata ibu Zainap

Mereka pun melakukan ibadah sholat magrib berjamaah setelahnya makan malam.

Adel pamit ke kamarnya karena mereka telah selesai makan dan sudah membersihkan meja makannya.

Kedua orang tua Adel pun masuk ke kamar “bu, ada yang ingin ayah sampaikan” kata Zay “Apa yah” kata Zainap. “ibu taukan musuh ayah yang pernah menyerang ibu waktu hamil Adel” kata Zay “iya ibu tau yah, emang kenapa dia yah?” kata ibu Zainap “ayah kira dia sudah tidak mencari kita lagi ternyata tidak dia telah tau kita ada di desa ini bu” kata Zay “bagaimana ini yah, ibu takut dia ingin menyakiti Adel yah.

Ibu tidak mau terjadi apa-apa pada Adelia anak kita satu-satunya” kata ibu Zainap dengan wajah yang khawatir “ibu gak usah khawatir mending kita tidur besok kita cari jalan keluar dari masalah ini” kata Zay di jawab anggukan oleh Zainap.

...****************...

Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊

Hai semuanya, ini cerita kedua aku semoga kalian suka dengan ceritanya😊 Dan jangan lupa singgah di novel pertama aku yang berjudul "Anakku Yang Membawamu Kepadaku"

Makasih yang udah mau mampir baca novel kedua yang aku buat😊😊😊

kalo sudah baca jangan lupa tekan tombol likenya yha...😊😊😊😊

Larut dalam obrolan

Sementara di dalam kamar Adel sedang asik chatan dengan Arumi, yang lebih tepatnya Arumi yang diluan chat Adel.

“Assalamualaikum Adel” kata Arumi

“Waalaikumsalam Arum” kata Adel

“kamu lagi apa Adel?” tanya Arumi

“aku gak ngapa-ngapain cuma lagi baring sambil main handphone, emang ada apa Arum” kata Adel

“aku punya kabar baik untuk kamu del” kata Arumi

“apa tuh, jangan buat akukepo deh rum” kata Adel

“aku dapat informasi dari teman aku katanya perusahaannya membutukan seseorang tyang mahir dalam melacak dan mahir dalam memaka komputer, gajinyajuga lumayan besar del” kata Arumi

“tapi tempatnya dimana Arum” kata Adel

“tempatnya ada di kota C” kata Arumi

“pekerjaannya memang aku bisa tapi tempatnya jauh rum, tapi aku gak yakin ibu dan ayah mengijinkanku untuk pergi jauh Arum” kat Adel

“kan bukan sekarang juga kamu harus pergi del, besok kamu coba ngomong sama ibu dan ayahmu, siapa tau mereka memgizinkanmu untuk pergi, bagaimana” kata Arumi

“Oke besok aku akan bicara sama orang tuaku, tapi aku gak tau aku harus kemana nanti bila sudah tiba di kota C, aku kan orang baru disana kalau aku tersesat disana bagaimana” kata Adel

“tenang saja del, kalau kamu sudah sampai di kota C aku nanti suruh teman aku si Cika untuk jemput kamu, dia orangnya baik banget dang asik orangnya jadi kamu gak bakal kesepian lagi disana” kata Arumi

“Oke nanti aku bilang sama ibu dan ayah, kalau kamu Arumi” kata Adelia

“nanti aku juga akan ke kota C untuk cari kerja, aku masih mau bersama ibu rasanya gak bau jauh gitu hehehe…” kata Arumi

“aku kira kenapa, Arum besok kita warung depan yak aku pengen makan bakso” kaya Adel

“oke aku juga udah lama gak makan bakso” kata Arumi

“ kalau gitu sampai ketemu besok arum, Assalamualaikum” kata Adel

“iya, waalaikumsalam” kata Arumi

Mereka pun mengakhiri percakapan mereka tanpa mereka rasakan jam sudah menunjukkan jam sepuluh malam, akibat terlalu larut dalam obrolan mereka. Adel yang melihat jam di handphonenya tersadar bahwa dia belum melaksanakan kewajibannya sebagai orang muslim. Adel langsung menyimpan handphonenya di atas nakas dan lansung turun dari tempat tidur lalu mengambil air wudhu.dan melaksanakan ibadah sholat isya. Setelah Adel selesai melaksanakan sholat isya Adel pun bergegas untuk tidur.

Sementara di tempat lain ada seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya sambil memegang pisau di tangan kanannya dan pistol di tangan kirinya. Pria itu bernama Rio Fransis, Rio blasteran Prancis dan indonesia mempunyai rahang yang tegas, mata seperti elang, alis tebal, hidung yang mancung, dan bibir yang menggoda. Rio Fransis adalah CEO perusahaan ternama yang ada di kota C, dia mempunyai kekuasaan yang luas dikota mau itu di bidang bisnis ataupun mafia. Di dunia hitam tidak ada yang tidak tau Rio Fransis, semua organisasi mafia tau. Rio adalah pemimpin organisasi mafia yaitu Golden Scorpion yang paling di segani, organisasi mafia lainnya tidak ada yang berani kepadanya.

Dia membunuh musuh dengan satu kali gerakan tanpa ampun dan apa bila dia telah menangkap mangsanya jangan harap orang itu kembali dengan utuh dengan kata lain orang itu di mulitasi dan dcincang menjadi potongan-potongan kecil. Pernah ada satu oraganisasi bernama Srigala hitam yang mencoba untuk main-main dengannya suatu hari Rio tidak bisa lagi menahan amarahnya Rio membantai organisasi itu hingga tidak ada satu pun yang selamat.

Dan peristiwa itu lah yang membuat semua organisasi mafia di dunia hitam tidak ada yang ingin berurusan dengan Rio, kecuali satu organisasi mafia yang bernama Sanca Black. Saat ini Rio sedang mengintrogasi salah satu anggota Sanca Black yang tak lain adalah tangan kanan dari Heri San. Rio menangkapnya karena telah berani menyerangnya dan melukai anak kecil yang sedang bersama Rio tadi, hingga mengakibatkan anak kecil itu harus di rawat dirumah sakit.

Rio yang duduk di kursi kebesarannya mulai membuka pembicaraannya

“siapa yang menyuruhmu untuk menyerang anak kecil tadi?” kata Rio dengan suara yang mengerikan

“anda tidak perlu tau siapa yang menyuruh saya menyerang anak kecil tadi, sebenarnya target penyerang bukan ank itu tapi anda” kata pria yang di tahan itu

“kalau aku perhatikan kau bukan penjahat sembarangan, kamu pasti dari organisasi mafia” kata Rio, mendengar penuturandari Rio Pria itu kaget tapi dengan cepat dia mengontrol ekspresi wajahnya.

Rio yang melihat perubahan ekspresi wajah pria itu tertawa “hahahaha…ternyata yang aku katakan benar, dan pasti kau berasal dari organisasi mafia yang bernama Sanca Black” kata Rio.

Pria itu kembali di buat terkejut dengan perkataan Rio kok dia bisa tau aku tidak boleh terkecoh oleh apa yang dia katakan, dia hanya ingin aku mengakui siapa yang menyuruh ku menyarangnya walaupun aku mati sekalipun aku tidak akan membuka mulut pikir pria itu.

“Ken sekarang sudah jam berapa?” tanya Rio kepada tangan kanannya

“sekarang sudah stengah dua belas tuan” kata Ken

“oke kita kasih dia waktu untuk berfikir besok kita lanjutkan ke sesi selanjutnya” kata Rio dengan suara terkesan menyeramkan. Semua yang ada di dalam ruangan itu menjadi ngeri termasuk Ken. “Ken masukkan dia ke ruang penyekapan” kata Rio “baik tuan” kata Ken.

Rio memberi pistol dan pisau yang ada di tangannya kepada Ken untuk di simpan. Rio meninggalkan ruangan itu dan menuju ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah karena masalah hari ini yang begitu banyak, yaitu masalah perusahaan yang terkena hack dan penyerangan tadi sore. Itu yang membuat Rio lelah “aku harus mencari hacker hebat untuk melindung file-file yang penting perusahaan” kata Rio

Rio pun ke kamar mandi mencuci muka lalu kembali ke tempat tidur, dia membaringkan dirinya di tempat tidur yang berukuran besar. Akhir Rio pun tertidur pulas dan menuju alam mimpi.

...****************...

Halo semuanya sebelum anda membaca, Author ingin menyampaikan bahwa cerita ini mengandung unsur kekerasan. Semua yang ada dalam cerita hanyalah fiksi itu adalah hayalan dari Author saja.

Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊

Hai semuanya, ini cerita kedua aku semoga kalian suka dengan ceritanya dan terhibur dengan ceritanya😊 Dan jangan lupa singgah di novel pertama aku yang berjudul "Anakku Yang Membawamu Kepadaku"

Makasih yang udah mau mampir baca novel kedua yang aku buat😊😊😊

kalo sudah baca jangan lupa tekan tombol likenya yha...😊😊😊😊

Kantong misterius

Udara yang dingin dan suara adzan yang berkumandang menandakan bahwa waktu subuh telah tiba. Adel yang memperbaiki posisi tidurnya terbangun mendengar suara adzan, Adel mengumpulkan kesadaranya lalu melangkah ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Adel pun melaksanakan ibadah sholat subuh, setelah menjalankan selesai kewajibannya Adel mengambil Al-qur’an dan membacanya.

Adel yang melihat pintu kamar orang tuanya masih tertutup, akhirnya adel mengambil inisiatif sendiri untuk membuat sarapan pagi ini. Adel pun pergi ke dapur untuk membuat nasi goreng, tak lama nasi goreng buatan Adel pun jadi. Adel menata nasi goreng yang dia buat di atas meja dan kemudian menata piring untuk dirinya dan kedua orang tuanya.

Kedua orang tua Adel keluar dari kamar dan melihat anaknya yang sibuk menata piring di meja. “eh Anak ibu lagi apa?” tanya ibu Zainap kepada anaknya “Adel abis bikin nasi goreng untuk kita sarapan bu” kata Adel “sudah, sudah ayak sudah lapar mending kita semua duduk dan makan” kata ayah Zay. Mereka pun makan tanpa ada yang bersuara, kedua orang tuan Adel dan Adel sendiri telah selesai sarapan.

Adel membawa piring kotor ke belakang untuk dia cuci. “Adel masakan kamu enak nak, iyakan yah” kata ibu Zainap “iya bu” kata ayah Zay “darimana kamu belajar del?” tanya ibu Zainap “Adel liat ibu masak, dari situ Adel belajar. Adel perhatikan semua bahan yan ibu masukkan pas ibu bikin nasi goreng” jawab Adel “ kok bisa gitu, dari liat ibu bikin nasi goreng kamu langsung bisa dan tanpa kekurangan satu bahan pun” kata ibu Zainap “ya bisa lah bu, buktinya ayah dulu, baru sekali liat ibu bikin rendang ayah langsung bisa buat rendangnya” kata ayah Zay

Mereka menikmati pagi hari dengan bercakap ria diruang keluarga, tak Adel angkat bicara “ibu ayah Adel ke kamar dulu mau mandi” kata Adel “ kamu mau kemana del?” tanya ibu Zainap “Adel ada janji sama Arumi bu, mau jalan-jalan pagi pulangnya singgah di warung makan bakso” kata Adel “oh” kata ibu Zainap. Adel pun berjalan memasuki kamar dan tak lama keluar dengan pakain yang rapi. Adel menghampiri kedua orang tuanya dan menyalimi keduanya “ibu ayah, Adel pergi dulu yah Assalamualaim” kata Adel “ iya, waalaikumsalam” kata kedua orang tua Adel serentak.

Adel keluar dari rumahnya dan melihat sudah ada Arumi yang menunggu di depan sana. “Assalamualaikum, kamu udah lama nunggu yah Arum?” tanya Adel “waalaikumsalam, gak kok aku juga baru nyampe tadi, ya udah mending kita jalan yuk beburu matahari makin terik” kata Arumi. Keduanya pun berjalan bersama menikmati udara pagi yang cerah.

Kembali ke rumah Adel, “bagaimana ini yah, kalau Heri datang dan membalas dendamnya kepada Adel bagaimana?” kata ibu Zainap denganwajah yang panik “bagaimana kalau kita suruh Adel pindah dari sini bu” kata ayah Zay “itu ide yang bagus yah, tapi kita mau pindahkan dia di kota mana” kata ibu Zainap “kita pindahkan Adel ke kota C aja bu, karena kebanyakan anak buah ayah yang tinggal di kota itu. Jadi kita bisa tau keadaan Adel di kota C itu dengan bantuan anak buah ayah, bagaimana bu?” kata Zay. Ibu Zainap yang mendengar penuturan dari sang suaminya sejenak terdiam memikirkannya, dan lama iya mengiyakan perkataan dari suaminya itu.

Sementara di kota C tepatnya di ruangan penyekapan, Rio telah duduk di kursi kebesarannya dengan senyuman mengerikan yang merekat di wajahnya. “Apakah kamu sudah memutuskan mau buka mulut atau tetap bungkam?” tanya Rio kepada yangpria yang dia sekap kemarin “aku tetap tidak akan membuka mulut, walau aku mati sekali pun” kata pria itu “baiklah akan ku kabulkan permintaanmu itu kata Rio dengan senyum yng semakin mengerikan.

Rio pun beranjak dari tempat duduknya dan mendekati pria tersebut “Ken panaskan besinya” kata Rio kepada tangan kanannya “baik tuan” kata Ken “kau, ambikan aku pambuk yang berduri besi, dan kau ambilkan aku pisau favoritku” kata Rio kepada anak buahnya yang lain. Semua yang Rio minta telah tersedia diatas meja, Rio tinggal memilih salah satu benda itu. Rio kembali angkat bicara “katakan kepadaku siapa yang menyuruhmu untuk menyerangku dan apa tujuan orang itu, jika kau mengatakannya maka aku ringankan hukumanmu” kata Rio. Pria itu tetap bungkam, kesabaran Rio telah habis akhirnya sesi penyiksaanpun tiba.

Rio mengambil cambuk yang memiliki duri besi dan mengayun cambuk itu ketubuh pria itu, anak buah Rio yang melihat itu mengidik ngeri melihat apa yang dilakukan oleh tuannya. Pria itu berteriak kesakitan merasakan sensasi yang diberikan oleh cambuk berduri besi yan Rio miliki. Tak sampai disitu Rio pun mengganti cambuk dengan besi yang panas dan masi meyalah dan mengarakannya ke tubuh pria itu, tapi pria itu tetap saja tak mau membuka mulut. Seandainya saja pria itu membuka mulut maka Rio akan membebaskannya, tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur semuanya telah terlambat. Tak lama sesi penyiksaan pun selesai dengan tubuh pria itu yang sudah termulitasi dan di masukan kedalam kantong berwarna hitam. Rio menyuruh anak buahnya beberapa anak buahnya untuk menyirim kantongan itu ke kota D tempat organisasi mafia yang bernama Sanca Black.

Sementara di kota D pemimpin organisasi mafia Sanca Black Heri san, senang karena dia telah menemukan tempat persembunyian musuh bebuyutannya yang selama ini dia cari. “Hahahaha….. kau kira aku telah menyerah dan berhenti mencarimu Zay, jangan harap aku mengampunimu. Kau lah yang membuat bisnis gelapku tak beroperasi lagi dan kau juga yang menutup jalur perdagangan senjata ilegalku. Kau yang memulai peperangngan denganku maka aku yang akan mengakhiri peperangan ini dengan cara membunuhmu dan keluarga tercintamu hahahaha…” kata pria tua itu yang telah berumur 53 tahun.

Tak lama anak buah Heri masuk memberi tahukan bahwa di depan pintu ada kiriman kantong berwarna hitam.

...****************...

Halo semuanya sebelum anda membaca, Author ingin menyampaikan bahwa cerita ini mengandung unsur kekerasan. Semua yang ada dalam cerita hanyalah fiksi itu adalah hayalan dari Author saja.

Jangan lupa dukungan supaya Author semakin giat dalam mengupload dengan cara like dan vote😊

Hai semuanya, ini cerita kedua aku semoga kalian suka dengan ceritanya dan terhibur dengan ceritanya😊 Dan jangan lupa singgah di novel pertama aku yang berjudul "Anakku Yang Membawamu Kepadaku"

Makasih yang udah mau mampir baca novel kedua yang aku buat😊😊😊

kalo sudah baca jangan lupa tekan tombol likenya yha...😊😊😊😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!