Dinda Larasati gadis manis, cantik dengan hidung mancung, bibir yg sedikit tebal, ramah, selaku setia dan selalu ceria . Dinda gadis sederhana anak ke 2 dari 4 bersaudara anak dari Bapak Bima Wijaya dan Ibu Ayu Lestari.
Visual Dinda Larasati versi Outhor .
Serkan Dimas Dinata anak satu-satunya dari pasangan Bapak Dika Dinata dan Ibu Ayunda. Lelaki Berparas yang nyaris sempurna . Dengan kulit Putih, hidung mancung, bibir yang sedikit tebal dengan alis tebal semakin memperlihatkan ketegasan . Namun siapa sangka? dengan ketampanan nya dia selalu bersikap dingin kepada setiap wanita. Hanya kepada 2 wanita dia akan bersikap lemah lembut yaitu Mamanya dan wanita dicintai nya Dinda Larasati.
Visual Dimas versi Author
Arga Firmansyah suami Dinda (ada part nya utk Arga dan Dinda ya.. tapi author akan menceritakan mulai dari masa Dinda sekolah SMA). Arga orang yang humble , Arga mudah bergaul dan memiliki banyak teman berbagai kalangan. Arga tipe lelaki yang selalu berbicara kasar terhadap Dinda dan jarang sekali bercengkrama dengan kedua anaknya.
Visual Arga versi author.
El-Dio Gerhard Sanjaya pertama Dinda dan Arga berumur 6 tahun dan Almeera Gerhard Sanjaya berumur 3 tahun anak Dinda dan Toni.
Sari Liana sahabat Dinda dari kecil dan tinggal satu komplek dengan Dinda.
Visual Dari versi outhor.
Aril Sevano mantar yang sangat Dinda benci.
Rio Febrian orang kepercayaan Dimas sekaligus sahabat Dimas. Hanya dia yang mengetahui perasaan Dimas terhadap Dinda.
Visual Rio versi author.
Toni Sanjaya adalah Pria kaya raya yang sedang patah hati ditinggal pergi tunangan nya selama-lamanya dan memutuskan pergi jauh dari ibukota menjadi pengawal istri Tuan nya.Sehingga beriringan waktu ia jatuh cinta pada istri tuan nya.
Visual Toni Sanjaya versi author
Mira Daner Wanita cantik dan seksi yang sangat menginginkan Arga suami Dinda.
Ini karya aku yang pertama .. mohon dukungan nya .. jangan lupa vote,like dan komen yaa🙏🙏
8 tahun lalu...
Langit yang cerah bahkan sangat cerah membuat gadis manis itu enggan bangkit dari duduk nya dibawah pohon beringin di halaman Sekolah NUSA INDAH di Medan. Yaa dia adalah Dinda Larasati, seorang siswi kelas XI IPS-4 (kelas biang onar untuk sekolah Nusa Indah).
Di Sekolah tersebut sedang melaksanakan pertandingan Volly antar kelas X dan Kelas XI untuk menyambut Hari Pahlawan sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Melihat sahabat nya duduk dengan wajah di tekuk, Sari menghampiri nya.
"Jangan cemburut gitu, makin nampak wajah cengeng nya." yaa Cengeng adalah panggilan sayang Dinda dari Sari sahabat kecilnya. katanya pas utk karakter Dinda yang sering nangis utk hal sepele.
"Apaan sih sar? panas tau gak." jawab Dinda sewot.
"Uda ayok ah kita nikmati tontonan bola volley nya, katanya ada anak kelas X yang ganteng." sambung Sari semangat.
"Panas loh Sari.. panas!! males ah." jawab Dinda lagi.
"Udah ayookk." kata Sari lagi sembari menarik tangan Dinda untuk mendekat ke Lapangan Volly.
Dan disinilah mereka. Tepat dibelakang area lapangan kelas X untuk melihat adik kelas yang di gosipkan kadar ganteng nya melebihi Kakak Kelas sang Ketua OSIS.
Dinda memang notabene nya tidak terlalu suka dengan olahraga hanya melihat permainan tanpa menikmati. Lain halnya dengan Sari sedari tadi sudah senyum-senyum sendiri.
Dinda hanya geleng-geleng kepala dan menghembuskan nafas panjang.
"Aku balik kelas ya.."seraya berbalik badan dan ..
Bugh
Dinda tersungkur..Untung tidak ada luka hanya malu luar biasa.
"Maaf aku gak sengaja, tadi fokus ke bola gak lihat ke belakang." kata Dimas menyesali kesalahan ia perbuat.
"Ya nggak apa-apa."Tanpa melihat,Dinda terus membersihkan telapak tangan dan siku tangan yang kotor.
"Daeebaakk.. keren banget adik kelas kita Din." ucap Sari histeris.
Dinda tak menjawab dan berjalan cepat meninggalkan area Lapangan.
Gila.. malu ahhh .. apa apaan ini jatuh tersungkur di depan banyak orang lagi. Astagaaa sialan itu adik kelas.Gerutu Dinda dalam hatinya.
Di sisi lain,tepat nya di tengah Lapangan. Dimas tersenyum karena kejadian tadi.
Cantik dan menggemaskan.Ucapnya dalam hati sambil melirik Dinda yang berjalan cepat menuju area sekolah. Mungkin ke kelas nya. pikir Dimas.
Di dalam kelas XI IPS-4 .Dinda bergabung dengan para teman cewek nya.Dan lagi!
Sama seperti Sari sangat heboh menceritakan adik kelas nya .
"Emang siapa sih adik kelas yang di bicarakan mereka? apa memang sekeren itu kah?". gumam Dinda dalam hatinya.
Karena bosan mendengar ocehan mereka akhirnya Dinda kembali duduk di bangku mikiknya.
Dinda termenung.
Merenungi masa depan yang sudah terlihat jelas kesuraman nya.Karena itulah Dinda tak ingin didekati atau mendekati pria lain.
Sari masuk ke kelas seraya menghampiri Dinda.
"Bengong terus Din?"Tanya Sari
"Hehh.. enggak Sari..Kau tau pasti aku kenapa." jawab Dinda sedih.
"Kita sama cantik..Terpenting kita nikmati dunia kita yaa..Itu adalah kesalahan kita..Entah kenapa nasib kita sama yakan beb?"Ucap Sari serius menatap Dinda.
"Yaa memang sama..Tapi kamu lebih beruntung hingga sekarang tetap bersama."ucap Dinda sembari meneteskan air mata.
"hei sudahlah..Tak perlu dipikirkan, suatu hari akan ada menerima mu apa adanya." ucap Sari seraya memeluk Dinda untuk menenangkan.
FLASHBACK ON
1 Tahun lalu, tepat nya ulang tahun Dinda semua kejadian menyakitkan itu terjadi. Untuk kali pertama Bapak dan Ibu Dinda mengijinkan Dinda merayakan Ulang tahunnya yang ke 17 tahun diluar dengan Aril pacar Dinda.Mungkin karena sudah dari SMP kelas VIII/8 mereka sudah pacaran.
Malam itu sudah menunjukkan pukul 21.00Wib artinya sudah jam 9 malam dan waktu nya pulang.
"Rilis, ayo kita pulang."kata Dinda pada Aril.
Aril mengangguk dan beranjak pergi seraya menggenggam tangan mungil Dinda.
Saat di dalam mobil Dinda berkata lagi "Makasih Ril untuk malam ini."Dinda tersenyum menatap wajah Aril.
Aril menoleh dan tersenyum sehingga bertambah tampan menurut Dinda.
Entah bagaimana bisa wajah Aril sudah berada tepat di depan wajah cantik Dinda, hanya berjarak beberapa sentimeter saja.
"Jangan takut..Aku mencintaimu..Apapun yang terjadi kita akan bersama.Apa kamu mencintai ku juga?"tanya Aril lagi.
Dinda hanya tersenyum dan bahagia diperlakukan lembut oleh Aril.
"Apa kau siap?Aku akan lakukan perlahan" kata Aril.
Dan terjadilah hal yang memang seharusnya tak pernah terjadi.Namun kedua nya sudah terbuai akan ***** sesaat dan tidak tau akan ada hal baik atau tidak setelahnya.
"Terima kasih sayang" Aril mengecup kening Dinda.
"Jangan tinggalkan aku Ril".
"Tidak akan sayang".
Setelah malam itu, 3 bulan berturut-turut mereka sering melakukan hubungan terlarang itu,hingga hari terburuk tiba dimana Aril pergi tanpa kabar.
Dinda terpuruk jatuh sejatuh-jatuh nya.
Karena itulah dia enggan untuk membuka hati nya kembali.
Alasan nya takut tersakiti lagi dan Tidak ada yang mau menerima Dinda sudah tidak gadis lagi dan masa lalu sangat kelam itu.
FLASHBACK OFF
Bel istirahat berbunyi dan siswa-siswi berhamburan keluar kelas ada yang menuju perpustakaan,kantin,taman sekolah,mojok dibelakang sekolah,dan ada yang tetap berada di dalam kelas.
"Kantin yuk beb.."ajak Sari ketika merasa lapar.
"Yuk lah,pengen makan yang pedes-pedes."
"No no no.Ingat perut Dinda.."peringat Sari pada sahabatnya itu.
"Hanya sekali ini dah.."pinta Dinda memelas.
"Nggak,ribet kalau udah kambuh asam lambung."
"iisshh iya deh nggak pedes."jawab Dinda pasrah.
"Anak pintar."Sari tersenyum penuh kemenangan.
"Puas sekarang?Kalau sudah ayo."Dinda bangkit berjalan mendahului Sari.
"Yee ngambek anak manja."
Sesampainya di kantin,Dinda dan Sari duduk di bangku meja pojokan dan tampak Dimas dan Rio disana di pojokan sisi berbeda dari meja dinda.Dimas memperhatikan Dinda sedang berpangku tangan di atas meja.
"Yo,Dinda cantik kan?"Tanya Dimas tanpa berpaling arah.
"Biasa aja,Lo itu ya..Cowok populer di sekolah harusnya merhatiin cewek populer juga dong."
"Ogah..Gue lebih suka cewek biasa yang gak banyak di kenal cowok."
"Emang kenapa?Yang populer itu lebih nampak cantik nya."
"Dasar bege... Yang biasa itu juga cantik..Lo mau seandainya cewek lo populer,nah kecantikan cewek lo di puji-puji cowok lain?"
"ya ogah lah."
"Itu maksud gue..Gue gak mau cewek gue di kenal cowok lain.Kalau bisa juga gak di kenal Lo juga."
"Apa-apaan.. posesif bro?"
"Biarin.."
"Kurung aja daahh di kamar."
"Ide bagus tu."Jawab Dimas tersenyum penuh arti membuat Rio bergidik ngeri..
mohon dukungan nya ya🙏🙏 like dan komen, juga jangan lupa vote nya yaa
Di tengah lamunan,Dinda tersadar karena bunyi bel Sekolah pertanda waktu pulang telah tiba.
Siswa-siswi SMA NUSA INDAH berhamburan untuk segera sampai ke rumah masing-masing.
Dinda dan Sari masih di dalam kelas karena sangat malas bila harus berdesakan.
"Din..Kafe yuk?"Ajak Sari masih betah dengan ponsel nya.
Dinda pun mengangguk lalu beranjak keluar kelas.
"Tunggu woy..Aaelah aku yang ajak malah di tinggal..Woy Dinda cengeng..Tungguin ngapa". kata Sari sambil mengejar Dinda.
Dinda berlari namun pandangan ke arah belakang melihat Sari sedang asik mengomel tidak menyadari jika di depan ada seseorang. Dan..
Bugh..
Dinda dan seseorang itu terjatuh dengan posisi Dinda terlentang di atas tubuh seseorang tersebut.
"Adduuhh..He siapa sih ini? berat woy.."ucap seseorang tersebut dengan sedikit membentak.
Dinda yang tersadar langsung berdiri.
"Aahh maafkan gak sengaja." Dinda menunduk karena tak berani dengan seseorang tersebut.
Dimas tersenyum karena sudah tau siapa yang menabraknya.
Kamu sangat menggemaskan Din. Apa ini yang disebut dengan jatuh cinta pada pandangan pertama?. kalau benar, ku harap kamu menjadi milikku selamanya Din. Gumamnya dalam hati dengan terus menatap wajah Dinda sedang menunduk.
"Oke dimaafkan, tapi dengan syarat." seringai Dimas sambil tersenyum ke arah Dinda.
Dinda yang sedari tadi menunduk langsung mendongakkan pandangan nya ke arah Dimas.
Gilaa.. senyum begitu aja sudah terpesona akunya.. ehh nggak boleh Dinda.. Nggak boleh jatuh cinta.. tapi tunggu, senyum nya seperti ada maksud lain. ucap nya dalam hati.
"Apa syarat nya?". jawab Dinda sambil menatap wajah Dimas.
"Lo harus jalan sama gue". tanya Dimas
"Gue?? jalan sama Lo?" jawab Dinda bingung.
"Astaga..Cantik-cantik lemot..Sama lo lah siapa lagi?". jawab Dimas lagi sambil menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum.
*K*enapa dia begitu manis dan menggemaskan sih?. ucap Dimas dalam hati lagi.
"Lo mimpi? Lo mau jalan sama gue?." kata Dinda.
Dimas mengangguk-anggukkan kepalanya.
Belum sempat Dimas bicara lagi,Sari sedari tadi menonton mereka menghampiri.
"Din udah kelar belum? yuk ahh laper ni."
"Uda yuk,!! oh iya Dimas, duluan ya..Sekali lagi maaf.." kata Dinda diiringi tarikan tangan dari Sari .
Mereka pun berjalan ke parkiran sekolah untuk mengambil motor matic kesayangan Dinda. Dengan menempuh jarak sekitar 15 menit, mereka telah tiba di One Kafe .
Di One Kafe ini memiliki menu yang sangat menggugah selerah, minuman dan berbagai es krim varian rasa.
Es krim di Kafe ini sangat viral di kalangan anak muda.
Desain One Kafe pun tidak mengecewakan , Sangat Instagramable , ada tempat khusus untuk para tamu berfoto.
Di One Kafe juga dilengkapi fasilitas WiFi sebagai penunjang ketertarikan pelanggan. Khususnya kalangan anak muda.
Dinda dan Sari memilih duduk di pojokan Kafe tersebut.
Pelayan kafe mendatangi mereka berdua.
*Mau pesan apa mbak?"
"Aku kentang goreng dan capuccino dingin aja deh."
"Samain aja ya mbak." Sari menutup buku menu dan memberikan ke pelayan Kafe.
Mereka berdua diam dengan pemikiran masing-masing.
"Eh Din..Tau gak?".
"Enggak." potong Dinda .
"Aelah belum kelar juga.. 2 hari lalu aku ketemu Aril."
"Lalu? udah jangan cerita dia deh.. "
"Oke deh."
Mereka pun berhenti bicara saat pelayan datang.
*******
Di sebuah kamar mewah bernuansa abu-abu dengan harum maskulin milik Dimas.Di dalam ruangan tersebut sang pemilik ruangan duduk bersandar di sofa dengan sahabatnya sedang asik berselancar di sosial media.
"Rio, gue suka sama kakak kelas kita." cerita Dimas ke sahabat sekaligus asisten pribadi nya yang memang sudah diutus oleh orang tua Dimas.
"Seriusan Lo? gila.Kakak kelas coy.."Rio menyimpan ponsel di saku lebih tertarik dengan curahan hati Dimas
"Entahlah..Haruskah gue nyimpan perasaan ini dalam diam?"
"Hoh kok lo udah nyerah aja?"Rio merasa heran.
"Mau gmna lagi? kita tamat langsung balik ke Jerman.Nggak mungkinkita LDR."
"Lo benar Dim, eh gmna minimarket lo? jadi buka cabang lagi?" tanya Rio mengalihkan cerita dari Dimas.
"Iya jadi, biar Dinda gak jauh-jauh minum susu dan es krim kesukaan nya." Dimas berdiri keluar kamar menuju dapur.
"Ha? hubungan nya apa coba dengan Dinda ? susu? es krim? buka cabang? Astagaaa..Gue bege atau gimana ya? tapi kok gue bisa jadi asisten pribadi tu bocah ya?" Tanyanya pada diri sendiri sambil menggelengkan kepala.
********
"Balik yuk Sar sudah sore".Sari mengangguk dan Dinda berdiri menuju kasir dan di ikuti Sari .
Mereka berjalan menuju parkiran sepeda motor milik Dinda.
Setelah mengantarkan Sari ke.Dinda menuju rumah dengan kecepatan sedang .
"Assalamualaikum, Dinda pulang buk." teriak Dinda sambil membuka sepatu dan meletakkan ke rak sepatu di depan pintu masuk rumah.
Ia berjalan menuju dapur karena biasanya sang ibu berada di dapur saat sore hari.
"Ibu masak apa?"
"masak telur sambalado kesukaan adik mu Din." jawab Ibu Dinda tanpa menoleh ke arah Dinda.
"telur bulat Bu?"
"iya lah."
"Dinda jadi makan apa Bu? Dinda kan nggak suka telur rebus bulat itu Bu?" protes Dinda dengan wajah cemberut.
"Ada tempe goreng Din, ada sayur santan Daun singkong juga."
"Ya sudah gak apa-apa Bu." jawab Dinda dengan senyum manisnya.
Dinda langsung mengambil piring, di ambil nasi di atas meja,dua potongtempe goreng dan tak lupa sayur santan daun singkong.
Selesai makan ia pun mencuci piring lalu menuju kamar nya untuk membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri, Dinda menuju lemari.Ia memilih kemeja abu-abu muda dan celana pendek di atas lutut berwarna navy .
Dinda keluar kamar membawa kunci motor, dompet, dan ponsel di atas nakas samping tempat tidur.
"Bu.. Dinda ke Minimarket bentaran ya..Ada yang mau Dinda beli ." Dinda berjalan menuju keluar rumah tanpa mendengar jawaban Ibu Dinda .
Lima belas menit kemudian ia sampai di depan minimarket milik Dimas yang tidak ia ketahui.
"Suusstt ..Pujaan hati lo Dim." kata Rio sambil menyikut perut Dimas pelan.
Dimas langsung mengarah pandangan yang di tunjukkan oleh Rio.
"Selamat datang di minimarket kami." Dimas tersenyum kearah Dinda.
Dinda yang tidak memperhatikan pun mengarahkan kan pandangan ke sumber suara yang berada di area kasir minimarket tersebut.
"Eh iya terimakasih" ucap Dinda membalas senyuman Dimas.
"Senyum nya astagaaa..Bisa pingsan gue Dim". kata Rio masih setia berdiri dengan Dimas menatap ke arah Dinda.
"berani lo menatap Dinda, gue pindahin tugas lo mau?". ancam Dimas dan menimpuk kepala Rio.
"Jangan dong bos, aelah becanda mah."
"tapi ya bos, mau sampai kapan lo cinta dalam diam begini bos?" Sambung Rio lagi.
"Entah lah Dim,"
Setelah mengambil susu kedelai dan es krim rasa coklat kesukaan Dinda langsung menuju kasir.
Saat giliran antrian Dinda bertanya "Kerja disini?".
"Iya."
"Nggak".
Dimas dan Rio menjawab secara bersamaan.
"Eh..Kok beda jawaban nya?Aku salah tanya ya?" Dinda mengeluarkan uang dari dompet.
"Nggak kok kak, kami berdua kerja part time disini untuk tambahan uang jajan." Dimas melotot ke arah Rio.
"Oh iya iya.Y sauda makasih ya."
Dinda keluar minimarket dan duduk di depan minimarket.Lebih tepat duduk di lantai teras.
Dimas sedari tadi memperhatikan Dinda jadi sedih karena harus melihat Dinda yang duduk selonjoran di depan minimarket nya.
Dimas keluar menghampiri Dinda.
"Kenapa harus duduk selonjoran kak?" Dimas duduk di samping Dinda.
Dinda menoleh kearah Dimas.
"Oh gak masalah, yang terpenting menikmati aja."
"Oh iya, kayak nya sering beli susu kedelai dan es krim disini lo kak?.
"iya, dua ini kesukaan gue dan gue beli disini karena disini lebih murah. hehehe." Dinda cengengesan dengan ucapan nya sendiri.
"Hebat bos lo Dim.Gue balik ya."Dinda beranjak ke arah motor matic yang terparkir di depan minimarket.
Dimas mengangguk dan tersenyum .
Dinda menaiki motor nya.Lima belas menit kemudian ia sampai.
Dinda masuk ke kamar untuk tidur karena hari ini ia merasa sangat kelelahan.Entah apa sebabnya, yang pasti ia ingin tidur .
mohon dukungan nya ya..
like komen dan vote 🙏🙏
terimakasih..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!