Hening.....
Tiba tiba ada suara yang menggagetkanku.
"Hai, boleh dong pinjam buku catatan nya?" tanyanya.
Aku mencari sumber suara, kulihat ke depan, samping kiri, kanan, lalu aku berbalik melihat ke belakang ku, ternyata asal suara berasal dari belakang ku duduk.
Seorang cowok tersenyum padaku.
Ku perhatikan wajahnya, yang sedang tersenyum. Aku terpaku melihat wajahnya yang putih bersih. Gila, bersih banget mukanya, kinclong bersinar tanpa noda kalah dah mukaku.... batinku.
"Hei," katanya. Aku pun terkejut, " Iya, ada apa," jawabku.
"Boleh dong pinjam catatan kuliahnya," katanya lagi.
"Boleh, tapi untuk apa, dan lagi tulisanku jelek, acak acakkan pula," jawabku.
"Kemarin aku gak masuk kelas, jadi tertinggal materi kuliah, apalagi ini matakuliah Pancasila, nanti dosen periksa catatanku, bisa bisa dapat nilai C nantinya. dan lagi kulihat, teman teman banyak yang pinjam catatanmu kan lengkap dan rapi. Boleh ya aku pinjam." Katanya lagi menjelaskan panjang lebar tanpa ku suruh. Yang membuatku jadi bengong dengan tingkahya yang SKSD.
"Oh, ini catatannya silahkan," jawabku, sambil menyerahkan buku catatan ku padanya.
"Terima kasih, " jawabnya dengan tersenyum sambil mengambil buku yang ku ulurkan pada nya.
"Jangan lupa dikembalikan ya, jika telah selesai mencatatnya, kan bentar lagi mo ujian semester jadi aku harus belajar, jika tak ada catatan gimana aku mo belajar, kalau tak belajar, bukan nilaimu yang jelek, tapi malah nilai ku nanti yang jelek," jawabku dengan tersenyum.
"Ok, nanti aku kembali kan bila telah selesai, terimakasih ya," jawabnya.
"Ok," jawabku.
"Oh, ya, apakah kamu masih ada matakuliah setelah ini," dia bertanya padaku.
"Sepertinya tidak, setelah ini aku harus pulang, karena orangtuaku telah menungguku di rumah" Jawabku. Dia pun mengangguk tanda mengerti.
"Apakah kamu juga ada matakuliah setelah ini," tanyaku balik.
"Aku ada sedikit kegiatan kampus yang harus aku kerjakan setelah ini," jawabnya.
"Oh, begitu ya" Jawabku, ia pun menganggukkan kepalanya.
Sahabatku semua melihat padaku. "Ada apa," tanya mereka.
"Oh, si Arya pinjam catatan ku," jawabku,
"Ehm, begitu ya, jawab Iis dan Santi sahabat ku.
Walaupun kami satu jurusan Komunikasi, tapi selama beberapa semester ini aku tidak terlalu akrab dengan teman teman cowok satu jurusan ku, bahkan aku terkesan cuek dengan sekitar. Hanya tiga sahabatku yang selalu akrab dan dekat denganku, yaitu Iis, Santi, dan Jessy. Iis dan Santi satu jurusan denganku, sedangkan Jessy beda fakultas dan jurusan, Jessy di Fakultas Sejarah. Walaupun beda Fakultas dan Jurusan tapi kami akrab karena dulu satu kelompok ketika orientasi pengenalan kampus hingga akrab sampai sekarang.
Tak terasa matakuliah hari ini telah selesai.
setelah dosen keluar, kami bubar dengan tujuan kami masing masing.
Aku berjalan menyusuri halte bis, menunggu bis jurusan tempat tinggal ku. Teman temanku, hari ini mereka semua pulang dijemput oleh saudara mereka. Biasanya kami pulang bersama.
Setelah tiba di rumah, hari mulai senja, bentar lagi maghrib.
"Assalamualaikum.... Aku pulang" Kataku sambil berjalan memasuki rumah, rumah sederhana tempat kami bernaung dari hujan dan panas. Aku tinggal bersama ayah, ibu, dan saudara perempuan ku. Ibu ku hanya seorang ibu rumah tangga, sedangkan ayahku bekerja sebagai buruh bangunan, tapi kadang ada juga orang yang meminta ayah untuk memperbaiki rumahnya, dan mereka memberi upah lebih, untuk biaya kebutuhan kami sehari hari.
Ayahku bernama Alamsyah, ibuku bernama Nurlaila artinya cahaya malam. Adik ku bernama Diah Alamsyah.
Aku mendapatkan beasiswa hingga aku bisa kuliah, sedangkan adikku masih sekolah menengah atas.
"Waaalaikumussalam." jawab ibu, ternyata ibuku sudah menunggu ku.
"Baru pulang sayang," tanya ibuku.
"Iya bu, hari ini kuliahnya padat. Dosennya hari ini hadir semua," jawabku.
"Ayo, buruan mandi, bentar lagi maghrib, tidak bagus anak gadis mandi malam malam, nanti rematik. Setelah itu kita shalat maghrib berjamaah," kata ibu.
"Iya bu," jawabku. Aku segera mandi, setelah selesai aku siap siap untuk shalat maghrib berjamaah. Ayah telah berdiri di shaf depan sebagai imam, dan kami bertiga, aku, ibu, dan adikku berdiri di belakang sebagai makmum. Setelah shalat dilanjutkan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh ayah, setelah selesai salat, doa dan zikir, kami mengambil Alquran untuk mengaji dengan ayah, ayah yang akan menyimak bacaan kami hingga datang waktunya Isya, kami pun melanjutkan shalat isya berjamaah dengan ayah.
Alhamdulillah, setelah shalat isya berjamaah, barulah kami makan malam bersama. Ibu telah menyiapkan lauk pauk sederhana, tapi terasa nikmat karena makan bersama keluarga yang ku sayangi. setelah makan kami melanjutkan menonton acara televisi di ruang keluarga.
Pukul 9 aku pamit dengan ayah dan ibu untuk pergi tidur, karena besok ada kuliah pagi jadi aku harus bangun pagi, tidak boleh terlambat karena dosennya killer. Mana besok ada persentasi makalah, mata kuliah Jurnalistik dan kelompok ku lah besok yang mendapat giliran maju ke depan.
Aku berjalan memasuki kamar ku diikuti adikku.
Aku tidur sekamar dengan adikku, kamar dan rumahku sederhana tapi nyaman untukku karna ada limpahan kasih sayang dari ayah dan ibu yang selalu membuat aku dan adikku selalu nyaman.
Aku trus berbaring di tempat tidurku, di samping adikku. Uh, nyamannya. dengan kegiatan hari ini yang sangat padat membuat tubuhku lelah. Tak butuh waktu lama. aku telah terlelap ke alam mimpi.
Zzzz...
Keesokan harinya aku terbangun dari tidurku karna mendengar suara ketukan di depan pintu.
Tok... Tok... "Indah, bangun ndah, katanya ada kuliah pagi, ayo buruan kita shalat subuh dulu, ayah sudah pergi ke musholla,.... Indah.... bangun...." Suara ibuku terdengar ..
"Iya, bu, ini Indah sudah bangun," jawab ku.
"Jangan lupa adikmu juga dibangunkan," suara ibu terdengar lagi.
"iya bu," jawabku. Segera ku bangunkan adikku. Diah, bangun dek, nanti ibu marah lho." Sambil ku goyang goyang kan tubuh adik yang pulas.
" Apaan sih kak, baru juga jam berapa, udah berisik banget, Diah masih ngantuk nih." Jawab adikku yang mencoba tidur kembali..
Langsung ku gelitik tubuhnya, "Awh, geli kak, geli, ampun, Diah bangun nih." Adikku langsung terduduk di atas tempat tidur.
"Ayo bangun, buruan mandi, abis itu salat, ibu sudah nungguin, kakak duluan ya." kataku.
"Iya, iya... bawel banget sih, jangan galak galak kak, nanti jauh jodohnya," jawab adik ku sambil ngacir ke kamar mandi takut melihat ku yang sudah ambil ancang ancang untuk mencubitnya, karena mendengar ocehannya, yang unfaedah.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberi like, komentar, vote.
Bunga dan kopinya juga boleh untuk menemani begadang.
Ini karya pertama Author, maaf jika banyak terdapat typo.
Tap...tap... Aku berjalan menyusuri lorong kampus.
Dengan tergesa gesa ku langkah kan kakiku menuju kelas ku hari ini. Aku tiba di depan pintu kelasku, kulihat di meja dosen, kursinya masih kosong, "Alhamdulillah. selamat," batinku.
Segera ku masuk ke dalam kelas, ku ambil tempat duduk paling belakang karena masih ada kursi yang kosong. Aku langsung duduk dikursiku.
Baru lima menit aku duduk, dosen telah tiba.
"Assalamualaikum, wr. wb. Selamat pagi anak anak," kata dosen ku.
"Waalaikummusssalam, wr. wb. Selamat pagi juga pak," jawab kami semua.
"Hari ini kita melanjutkan diskusi makalah, kelompok tiga yang maju hari ini untuk mempresentasikan makalahnya. dan kelompok dua yang akan menjadi moderator nya. Waktu dan tempat bapak persilahkan," kata dosenku
"Baik pak," jawab kami
Aku pun bersama anggota kelompok ku Iis dan Santi segera maju ke depan untuk duduk di kursi yang telah disiapkan di depan kelas. Kami mulai mempresentasikan tugas makalah kami.
Selama presentasi berlangsung, teman teman dan dosen memperhatikan kami. Tibalah sesion tanya jawab dari setiap kelompok. Alhamdulillah kami bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dari tiap tiap kelompok dan kami juga berhasil mempertahankan argumen kami dengan baik.
Aplus dari dosen dan teman teman mengakhiri presentasi makalah kami hari ini.
Senangnya hatiku, karna kelompok kami telah berhasil mempresentasikan makalah kami dengan baik.
Setelah jam matakuliah Jurnalistik berakhir, kami pun keluar dari kelas.
Sebelum aku berdiri dari tempat duduk ku, Arya menghampiriku. Dan memberikan sesuatu kepadaku.
"Nih, makasih ya Indah," katanya sambil menyerahkan buku catatan ku yang dipinjamnya kemarin. Ku ambil buku catatan ku dari tangannya. "Ya, sama sama," jawabku.
Arya pun segera berlalu setelah menyerahkan buku catatan ku.
Teman teman ku telah menunggu di depan pintu, "Ayo buruan deh Indah, udah laper nih! ayo kita ke kantin," kata Iis dan Santi. Aku segera memasukkan buku catatan ku ke dalam tas ranselku, meletakkan di atas pundakku, lalu berlalu menghampiri teman temanku yang sudah menunggui ku.
"Mana Jessy, kok ga ikut ke kantin," tanyaku pada Iis dan Santi.
"Jessy masih ada matakuliah, ntar nyusul kalau udah kelar," jawab Iis.
"Ngapain tadi si Arya?" tanya Santi setelah kami tiba di kantin. Kami memesan makanan dan minuman yang ada di kantin.
"Oh itu, dia ngembaliin buku catatan ku, yang dipinjamnya kemarin," jawabku sambil mengambil makanan yang telah ku pesan, dan duduk kembali di kursi yang ada di kantin.
"Oh, kirain tebar pesona padamu," jawab Iis.
"Apaan sih, orang kita nya hanya temenan," Jawabku.
"Ati ati lo in, si Arya itu playboy, cewek nya di mana mana, tiap Jurusan dan Fakultas ada, dari anak semester baru ampe yang udah mo kelar ada," kata Santi menimpali.
..."Oh, kalau itu mah, saya juga tahu, ga usah dikasih tahu juga kali," jawab ku sambil nyengir....
"Ga boleh ya, jika dia mo pinjam catatanku, masak aku harus bilang, Arya kamu ga boleh pinjam catatan ku, kan ga etis lo, dia juga teman kita, walaupun kita ga terlalu akrab," jawabku kembali.
"Ya ..., ya ..., ya ..., terserah kamulah, yang penting kami sudah mengingatkan mu, hati hati dengan si Arya. Kami tu sayang kamu indah, kami ga mau lihat lo sedih jika sampe dekat dengan si Arya, bawaannya nanti kamu nangis mulu, karena tiap hari dia gonta ganti cewek trus," ujar Santi.
"Makasih, teman teman ku yang baik, yang selalu melindungi ku, your are my best friends forever., I love you so much .... Tenang saja kita hanya teman kok. Abis ini kalian mo ke mana," tanyaku pada mereka
"Kita kan masih ada matakuliah lagi hari ini, IAD, IBD, ISD. ba'da Zuhur," jawab mereka.
"Oh, iya ya.. Yuk kita ke masjid dulu buat shalat zuhur, sebelum matakuliah dimulai."
"Ayok," jawab mereka serempak..
Azan Zuhur berkumandang dari alat pengeras suara yang ada di masjid, mengalun indah memanggil jiwa jiwa yang tengah sibuk dengan kegiatan nya masing masing.
Kami pun berjalan meninggalkan kantin, menuju masjid yang ada di tengah tengah lokasi kampus, lokasi masjid bersebelahan dengan lapangan sepakbola kampus.
Setelah sampai di masjid, kami langsung menuju tempat wudhu putri.
Sebelum sampai tempat tujuan, kami terlebih dahulu harus melewati tempat wudhu putra.
Ketika melewati tempat wudhu putra, tak sengaja kami berpapasan dengan Arya, dia tersenyum kepada kami.
"Cie cie, ada yang lagi berbunga nih," celetuk Iis
"Bunga bunga sedang bermekaran di sekitar kita," Goda Santi kepada Indah.
"Apaan sih, orang tersenyum dengan kita, masak kita harus balas dengan wajah cemberut. Senyum kan sedekah, gak mesti cinta juga kali baru mo senyum," jawabku.
"Nanti, beneran cinta gimana," jawab Santi sambil menaik turunkan alisnya.
"Kalau beneran cinta Alhamdulillah, kalau ga ya juga Alhamdulillah, udah ah, kita tu kesini mo shalat bukan mo gibah, ingat niat untuk shalat, buruan nanti terlambat masuk kelas," jawabku.
"Ok," jawab mereka serempak.
Kami pun melanjutkan berjalan ke tempat wudhu putri, untuk berwudhu, setelah nya lanjut untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim.
Setelah shalat, kami lanjutkan menuju kelas agar tak terlambat, kami pun bergegas.
Jam matakuliah pun berakhir hingga sore, karena bebannya 3 sks, jadi jam tatap muka nya agak lama, hingga sore.
matakuliah IAD, IBD, ISD, adalah matakuliah terakhir hari ini.
Setelah dosen keluar kelas, kami pun keluar kelas untuk pulang menuju rumah masing masing.
Pukul 9 malam, setelah melakukan rutinitas di rumah seperti biasanya, ku duduk di meja belajar, mengambil tas ransel ku, mengeluarkan isi dalam tas ku.
Tak sengaja ku lihat buku catatan yang tadi dikembalikan oleh Arya.
Ku ambil buku tersebut, ku lihat dan ku baca lembar perlembar buku catatan ku. sambil menuju tempat tidur untuk membaringkan tubuhku yang lelah hari ini.
Deg ....
Aku terkejut melihat ada beberapa tulisan di belakang buku catatan ku.
"Kau bagaikan hantu yang selalu membayangi ku."
Aku terkejut membaca kalimat tersebut, apa maksudnya, kira kira siapa yang menulis tulisan ini. Karna banyak teman yang sering meminjam buku catatan ku. Tapi kemarin kemarin belum ada tulisan ini.
Aku terpaku, terakhir yang meminjam catatan ku adalah si Arya, tapi apa mungkin dia, kalau memang dia terus apa maksudnya.
Aku harus menemui nya besok untuk bertanya padanya, apa mungkin dia, jika bukan dia lalu siapa.
Karena terlalu berkutat dengan fikiran ku, tak terasa aku sudah terlelap ke alam mimpi, menyusul adik ku Diah yang sudah terlebih dahulu telah terlelap.
Zzzzzzzz
...**********...
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar, vote, rating bintang limanya juga ya ... he.. he.. he..
Bersambung
Ke esokan hari nya, dengan langkah cepat Indah memasuki pelataran kampus hijaunya yang indah, sejuk dan asri, karna banyaknya pohon pohon rindang yang ditanam sepanjang jalan kampus.
Indah duduk di bawah pohon yang rindang, disingkat DPR. ( dibawah pohon rindang, tempat mangkal para mahasiswa dan mahasiswi jika sedang tidak ada mata kuliah) sambil menunggu jam masuk kelas.
karena pagi ini seperti nya dia lebih cepat datang ke kampus.
Dari jauh indah telah melihat sosok yang dia cari, dia berjalan seorang diri.
Indah seolah tidak mempedulikan kehadiran makhluk tersebut, padahal dalam hatinya dan fikirannya banyak pertanyaan yang akan dia lontarkan kepada Arya.
Dia, Arya kusuma, adalah teman satu angkatan dengan indah
Dia memiliki banyak talenta, selain wajahnya yang tampan, tubuhnya tinggi dan atletis, kulitnya yang putih, dia adalah seorang vokalis band kampus, juara MTQ tingkat provinsi, aktif di organisasi kampus khususnya organisasi yang bernilai seni. Arya aktif diteater kampus, sosoknya yang supel, ramah dan murah senyum, sehingga membuat banyak cewek cewek kampus yg berusaha mendekatinya dan menggilainya.
Indah duduk sambil termenung, Arya berjalan mendekati indah memberanikan diri untuk menyapanya.
"Hai, sendirian ya"?!! Sapanya dengan tersenyum.
"Tidak, jawab indah
"Kok, tidak, sepertinya anda salah karna tak ada siapa siapa disini selain dirimu" Jawab arya
"Saya bertiga, di samping kanan dan kiriku'
"Mana ada" Jawab Arya.
"Ini lho, malaikat di kanan dan di kiri pundakku,"
Jawabku tanpa menoleh padanya.
'Ha.. ha.. ha.., kamu ada ada saja, kalau itu sih so pasti, selalu ada stand by tanpa cuti" Jawabnya sambil tertawa menunjukkan barisan gigi nya yang putih bersih.
" Boleh, aku duduk, " Tanyanya.
"Silakan, siapa juga yang ngelarang, ga ada tu undang undang tentang larangan untuk duduk.
terserah padamu mo duduk di mana saja"
"Serius nih, nanti ada yang marah lagi" Jawabnya sambil duduk di samping ku.
"Mana ada" Jawabku
"Alhamdulillah, " Jawabnya
"Apa," Jawabku sambil menatapnya
"Nggak ding udah lewat, wuss, Jawabnya sambil tertawa.
"Eits, jangan dekat dekat kita bukan muhrim, sana sana agak jauhan, hus.. hus.."
"Ha.. ha.. Dia kembali tertawa, "Kamu ada ada saja, ok saya agak menjauh duduknya.
disini boleh, " Sambil menggeser duduknya agak menjauh dariku.
"Silakan, up to you"
Hening sejenak
"Boleh aku bertanya padamu," Tanyaku padanya
"Ya silakan selagi saya bisa menjawab akan saya jawab"
Indah mengambil buku catatan nya dari dalam tas, kemudian memberikannya kepada Arya.
Arya menerima nya dengan heran
"Inikan buku catatan mu, yang ku pinjam kemarin"
"Ya, coba buka halaman belakang nya"
Arya membuka bagian belakang buku catatan ku.
"Ini" Tanyanya
"Ya, coba baca yang keras"
"Kayak mo ujian saja, "Jawabnya.
"Ayo cepetan baca," Jawabku sambil melotot padanya.
"Waduh, sadisnya neng tu mata, entar loncat lagi tu mata, Jawabnya sambil terkekeh.
"Baca...!!!"
"Ok, ok, saya baca. "
Dia mulai membaca tulisan yang ada didalam buku catatanku.
"Kau bagaikan hantu yang selalu membayangiku. " ucapnya sambil menatapku.
"Sudah, lalu apa yang salah, trus apa yg mo ditanyakan sama saya" jawabnya sambil nyengir kuda
"Gini ya, Arya Kusuma yang terhormat, apa bener, dikau yang nulis tu kalimat, karena yang terakhir pinjam buku catatan ku kan kamu. "
"Kalau iya, kenapa, kalau tidak juga kenapa" Tanyanya balik padaku
"Aku tu serius Arya, tolong jawab yg bener ya"
"Oh my god kayak ikutan kuis, kamu serius aku sejutarius, ha.. ha.. ha.. " Jawabnya sambil tertawa terbahak bahak.
"Rasanya mo kujitak kepala mu, biar agak agak waras, " Jawabku dengan mengepalkan tinjuku kepadanya.
"Serius donk, nanti bisa bisa mati penasaran saya, jadi beneran hantu nih, saya, yang pertama kamu duluan iya yang saya datangi, mo saya cekek, " Kataku sambil menahan emosi ku atas ulahnya.
"Waduh,.. "
"Serius Arya.. " Jawabku dengan lantang.
"Ok, aku serius, " Sambil menatapku dia berkata kembali. " Ya, memang, aku yg nulis, lalu salahnya dimana? " Tanyanya balik
"Ya, salah lah, itukan buku punya ku, kamu sembarangan saja menulis yang ga bener"
"Itu, benerloh, curhatan hatiku yang paling dalam" Jawabnya sambil menatapku dengan wajahnya yang serius.
"Terus, kenapa nulis di buku ku, tulis saja di buku cewek cewek yang sedang kamu incar, jangan di buku ku tahu. "
"Ya, karena... " Jawabnya menggantung hingga membuat ku tambah penasaran
"Karna apa"???!!
"Karna, kamulah cewek yang jadi hantu itu" Jawabnya tersenyum
"Apa, kau samakan aku dengan hantu" Jawabku dengan wajah yang mulai memerah menahan geramku.
Jika terlalu lama berbicara dengan Arya bisa bisa jantungan ku kumat.
"Ya, kau tahu semenjak bertemu denganmu, selama 2 tahun ini, entah mengapa wajahmu selalu terbayang, senyummu, tawamu, seolah selalu mengikuti ku. padahal banyak tu cewek cewek yang ada disekelilingku, tapi entah mengapa wajahmu yang selalu terbayang. dari dulu aku ingin mengatakannya padamu. tapi baru sekarang aku ada keberanian untuk mengatakannya padamu" Arya menjelaskan dengan panjang lebar, sehingga membuatku terheran dibuatnya.
"Ah, kamu bercanda Arya, aku ga percaya, lakukan banyak fansnya, pacarmu di mana mana, mungkin kamu salah.."
"Serius Indah, coba tatap mataku, apakah aku berbohong."
Aku melihat ke dalam bola matanya, dan ada kejujuran di sana.
"Ah, ga mungkin Arya, kamu pasti salah " Aku masih terus menghindar dari pernyataan nya.
"Gimana lagi, aku mesti menjelaskan nya padamu, aku sungguh sungguh serius indah.
kamu itu berbeda dari mereka mereka yg dekat denganku.
"Kamu itu, cantik, smart, humoris, mandiri, yang paling penting kamu ga suka tebar pesona, walaupun sebenarnya aku sudah terpesona padamu"
"Ha.. ha.. ha.. kamu mengada ada, aku tu tak seperti yang kau fikirkan, aku biasa aja kali.. "
"Serius Indah kamu itu berbeda"
"Emang alien berbeda" Kataku balik mencoba menghancurkan keseriusan nya.
"Indah, maukah kau jadi pacarku"
"What.. " Aku terkejut mendengar pernyataan nya barusan. "Pacaran dg kamu" tanyaku balik
"Ya, maukah kau jadi pacarku"..
"No, no, no, maaf ya Arya, ga ada kata pacaran dalam kamusku.
Aku harus fokus dengan kuliahku hingga mendapatkan gelar Sarjana, aku ingin membuat ayah ibuku bahagia, seperti harapan mereka, aku tidak ingin menghancurkan harapan mereka dengan kita pacaran akan membuat fokusku tercabang" jawabku dengan panjang lebar
"Tapi indah, aku sungguh sunguh"
"Tidak, sekali tidak tetap tidak, aku mau masuk kelas sekarang, lihat teman teman pada sudah datang, ga enak jika mereka melihat kita berduaan seperti ini, nanti mereka mengira yang tidak tidak " Jawabku
"Indah, walaupun kamu tidak mau jadi pacarku, ok ga masalah, aku akan selalu menunggu mu membuka hatimu untukku, sekarang kita berteman ya, Hantu ku" Jawabnya sambil nyengir dengan menyebut hantuku
"Ok, kita berteman, tapi jangan melampaui batasan sebagai teman", Jawabku segera beranjak dari duduk untuk melangkah menuju kelas, karena sebentar lagi jam matakuliah akan dimulai.
"Kamu ga masuk" Tanyaku padanya yang masih setia duduk di tempatnya semula.
"Ya, duluan lah, bentar lagi aku nyusul kok"
"Beneran ya nyusul masuk kelas, ntar minggat lagi, ga masuk kelas, bolos lagi, kamu tu keseringan bolosnya"
"Cie.. cie.. ada yang perhatian nih, katanya ga mau pacaran, tapi kok teman rasa pacar ya" Jawabnya sambil terkekeh.
"Mau mu, udah ah, aku masuk kelas dulu" Sambil berjalan meninggalkan nya sendiri.
"Bye honey" Katanya
Aku trus melangkah tanpa menghiraukan nya, jika tidak maka bahasan kami tidak akan selesai selesai, karena ada ada saja ulah dan tingkahnya yg membuatku geleng geleng kepala dibuatnya..
.....
Jangan lupa like, komentar, dan votenya
terima kasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!