"Ini tidak mungkin!" Kata Avril yang tidak percaya dengan hasil pemeriksaan dokter.
"Kamu kenapa Avril" Tanya temannya dengan rasa penasaran.
Avril tanpa menjawab pertanyaan sahabatnya, dia langsung menggandeng tangan Eun Soo pergi meninggalkan rumah sakit itu.
Dengan menahan air matanya Avril memeluk sahabatnya dan memberitahu bahwa dirinya sedang hamil.
"Siapa yang berbuat ini kepada mu Ril? ceritakan kepada ku!" Tanya Eun Soo yang juga ikut menangis.
Kemudian Avril memberitahu ke sahabatnya, siapa yang sudah menghamilinya. Setelah sahabatnya tahu siapa orang yang menghamili Avril, Eun Soo pun mengajak Avril untuk menemui laki-laki itu.
"Jangan mimpi kalau aku akan bertanggung jawab atas bayi yang ada di kandungan mu itu." Pekik pria yang sudah menghamili Avril.
Avril pun berlutut sambil menangis sesenggukan mendengar perkataan pria yang telah menghamilinya.
Plak.......
Eun Soo menampar pipi sang pria tampan itu dengan keras, hingga membuat pria itu meringis kesakitan.
"Aku akan beri kamu uang seberapapun yang kamu butuhkan dan aborsi bayi itu." Teriak sang pria sambil melempar cek kosong.
"Kurang ajar! mentang-mentang kamu orang kaya. jangan seenaknya berbicara. kamu seharusnya bertanggung jawab. Janin yang ada di kandungan Avril itu adalah darah daging mu!" Bentak Eun Soo.
...****************...
Avril Ramona adalah gadis asal Indonesia yang mendapat beasiswa untuk kuliah di Korea. Saat ini Avril berusia 23 tahun. Dengan warna kulit khas Indonesia, kuning langsat dan perawakan yang cukup tinggi 160cm membuat Avril terlihat cantik dan menarik. Apalagi tubuh langsing standarnya orang Korea, membuat banyak mata melirik ke arahnya ketika berpapasan.
Setelah lulus kuliah, ia bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar di Korea. Selama di Korea dia mempunya sahabat Eun Soo dan bekerja satu perusahaan dengannya. Eun Soo lah yang selalu menyemangati Avril ketika dia sedang menemui masalah-masalah, seperti bahasa dan menulis.
Kim Eun Soo adalah gadis asli Korea seumuran dengan Avril. Walaupun perawakannya sedikit berisi, tetapi dia memiliki wajah yang cukup imut.
"Eun Soo, apa yang harus aku lakukan dengan bayi di dalam rahim ku ini. hiks...." Tanya Avril sembari menangis.
Avril tidak tahu apa yang harus ia lakukan, karena tujuan ia bekerja di Korea karena dia ingin membantu orangtuanya yang sedang tertimpa masalah.
Bisnis orangtuanya bangkrut karena Papanya di tipu rekan bisnisnya dan meninggalkan hutang ratusan juta.
Tidak mungkin jika Avril pulang ke Indonesia dengan keadaan hamil, biar bagaimanapun dia tidak mau melihat orangtuanya tambah sedih.
"Aku tahu pria itu, sekali dia bilang tidak pasti tidak. jadi tidak ada harapan kalaupun kita memaksanya untuk bertanggung jawab." Kata Eun Soo yang masih kesal atas ucapan Park Boo Young yang menolak untuk bertanggung jawab.
Park Boo Young adalah pria tampan pemilik waris tunggal dari perusahaan orangtuanya. Di usianya yang baru menginjak 26 tahun, dia di sebut-sebut sebagai CEO termuda di Korea Selatan.
Dia memiliki tinggi badan 182cm dengan badan atletis, membuat semua wanita terpikat kepadanya ketika melihatnya.
Avril dan Eun Soo sebenarnya bekerja di perusahaan Boo Yong sebagai staf, Avril di bagian marketing sedangkan Eun Soo di bagian Editor.
Awal terjadinya insiden itu, ketika Boo Young sedang merayakan ulang tahun perusahaannya. Dia mentraktir semua karyawan bagian marketing untuk makan malam dan berkaraoke.
Sudah hal umum bagi orang Korea ketika di traktir sang CEO harus ada ritual minum-minum sampai mabok.
Saat itu Avril di paksa oleh rekan kerjanya untuk minum segelas bir, karena Avril tidak pernah minum, ia akhirnya merasa mual-mual dan pergi ke toilet.
Pada saat yang sama juga sang CEO pergi ke toilet dengan setengah mabok dan melihat Avril yang terhuyung-buyung hampir jatuh.
Ia pun menangkap Avril di tangannya dan membantu Avril untuk duduk di kursi restoran.
Karena hampir semua karyawan mabok, Boo Young pun merasa kasihan kepada Avril karena tidak terbiasa minum.
Kemudian Boo Young berencana untuk mengantar Avril pulang ke apartemennya. Tetapi ketika mereka berada di dalam mobil, Avril tampak tidak bisa di ajak komunikasi.
Karena Boo Yong tidak tahu alamat Avril dan tidak ada waktu untuk mencari tahu alamat Avril, kemudian dia membawa Avril ke apartemennya.
Sesampainya mereka di apartemen, Boo Young melepas sepatu Avril dan menidurkannya di kamar tamu.
Bukannya istirahat, Boo Young malah menenggak bir yang ada di kulkasnya sampai ia benar-benar mabok. Karena saat itu Boo Young sedang ada masalah dengan kekasihnya yang ingin meninggalkannya.
Kekasihnya yang bernama Kim Boo Rua adalah gadis Korea yang stylish dan menarik. Wajahnya cantik, kulit putih bersih dan memiliki tinggi badan 165cm dengan tubuh yang sangat langsing. Dia seusia sama dengan Avril 23 tahun dan profesinya seorang model.
Saat itu Boo Young sedang stress karena sang kekasih lebih suka dengan keponakannya yang bernama Lee Seung Chul dan berprofesi sebagai model juga, sehingga membuat Boo Rua semakin dekat dengan Sheung Chul.
Boo Young malam itu sangat mabok dan di waktu bersamaan Avril keluar dari kamar karena dia merasa haus. Ketika Avril sedang mengambil air dengan kondisi yang masih pusing, Boo Yong tiba-tiba mendekatinya dan meraih pinggang Avril.
Dengan penuh gairah, Boo Young mencium bibir Avril dengan lembut. Walaupun Avril sedang terpengaruh alkohol, tapi dia masih bisa mendorong tubuh Boo Young yang sudah memeluknya begitu erat.
Entah hawa apa yang merasuki Avril hingga ia pun membalas ciuman-ciuman dari Boo Young. Meraka berakhir di atas ranjang dan melanjutkan aktivitas mereka yang semakin mungkin akan mereka sesali di kemudian hari.
Pakaian mereka sudah berserakan di atas lantai dan bercak darah telah menodai sprei warna putih yang juga sebagai tanda ternodai tubuh Avril.
Hilang sudah keperawanannya malam itu. Tanpa mereka sadari, malam itu mereka melakukan berulang kali dan saling menikmati apa yang mereka lakukan.
Entah berapa kali kenikmatan itu terulang, Boo Young merasa Avril begitu beda dari kekasihnya. Mungkin karena Avril masih perawan, sehingga membuatnya berbeda dari kekasihnya. Walaupun itu kali pertama bagi Avril, tapi dia pandai membuat Boo Young ketagihan.
Mungkin karena pengaruh alkohol, Avril bisa menjadi liar dan penuh kegairahan melayani Boo Young dengan begitu agresif.
Merasa sudah puas dan lelah, akhirnya mereka tertudur tanpa mengenakan sehelai benangpun di badan mereka.
Dan keesokan harinya Avril terbangun. Ia merasakan bagian selangkangannya terasa perih, dia pun memposisikan dirinya untuk duduk. Dan betapa kagetnya dia ketika sang CEO yang masih tidur tanpa sehelai benang di tubuhnya.
Teriakan Avril pun membangunkan Boo Young, karena teriakan Avril sangat keras Boo Young pun menutup mulut Avril dengan telapak tangannya.
Avril turun dari ranjang, tetapi kakinya terasa ngilu. Ia pun terjatuh di lantai pinggir ranjang. Boo Young yang melihat bercak darah di seprei pun langsung mengerti kalau Avril sudah kehilangan keperawanannya.
"Apakah kamu tidak bisa berdiri?" Tanya Boo Young yang masih duduk di ranjang sambil melihat Avril yang terjatuh di lantai.
"Iya kakiku ngilu." Jawab Avril sambil meringis menahan ngilu
Boo Young kemudian mengenakan celana pendeknya dan kemudian membopong Avril pergi ke kamar mandi. Awalnya Avril menolak, tetapi karena dia kesusahan untuk berdiri, akhirnya ia pasrah dengan apa yang di lakukan Boo Young.
Ketika sampai di kamar mandi Boo Young mengguyurkan air hangat di tubuh Avril, dia juga memberi sabun pada tubuh Avril hingga membuat Boo Young ingin mengulangi kenikmatan tadi malam.
Entah hipnotis apa yang di miliki Boo Young, Avril pun tergoda dan menikmati setiap sentuhan yang di lakukan Boo Young. Kenikmatan tadi malam pun terulang lagi di dalam kamar mandi. Bahkan rasa ngilu pun tak terasa ketika mereka berdua hanyut dalam kesenangan sesaat itu.
Setelah selesai melakukan hal itu, mereka berdua mandi dan Boo Young mengeringkan rambut Avril. Dia juga membantu Avril mengenakan bajunya. Lalu Boo Young mengantar Avril pulang ke apartemennya.
"Lupakan apa yang kita lakukan!" Kata Boo Young saat sampai di depan apartemen Avril.
Seketika Avril sadar, bahwa apa yang ia lakukan sudah di luar batas. Setelah Boo Young pergi, Avril pun menangis dan masuk ke dalam apartemen dengan menahan rasa ngilu di bagian selakangnya.
Eun Soo yang menyadari kepulangan Avril pun segera mengetok pintu kamar karena dia merasa khawatir karena semalam Avril tidak pulang.
Bersambung....
Pagi yang cerah, secerah hati Avril yang selalu di temani anak tercintanya. Anak yang ia besarkan sendiri tanpa seorang suami, tetapi ia bangga dengan anaknya yang sangat pintar dan memiliki IQ di atas rata-rata.
"Ma, besok kita ke Korea kan?" Tanya sang anak yang baru selesai sarapan.
"Iya sayang, kamu sudah tidak sabar ya." Jawab Avril sambil mengelus rambut sang anak.
Anak laki-laki yang baru berusia 6 tahun dan ia bernama Calvin Sanjaya. Dia adalah anak yang membuat Avril kuat dalam menjalani cobaan yang bertubi-tubi.
Pagi itu setelah mereka selesai sarapan, mereka membicarakan tentang budaya Korea. Karena Avril dan Calvin akan pergi ke Korea mewakili Indonesia untuk lomba kecerdasan tingkat internasional yang di selenggarakan di Seoul Korea Selatan.
Sebenarnya Avril sedikit khawatir karena acara itu akan di tayangkan di sebuah stasiun TV swasta di Korea. Avril khawatir , karena wajah Calvin yang sangat mirip dengan Park Boo Young.
Tapi ini sudah lebih dari 6 tahun, pasti Boo Young sudah melupakan kejadian waktu itu dan tidak ingat lagi dengan dirinya. Avril berharap tidak ada seorang pun yang menyadari kemiripan Calvin dengan Boo Young.
*****
Sebelum kepulangannya ke Indonesia, Avril di beri cek kosong oleh Boo Young untuk menggugurkan janin yang ada di kandungannya. Ia terpaksa menerima cek itu, karena dia benar-benar membutuhkan uang tersebut. Alih-alih untuk menggugurkan kandungannya, tapi uang itu malah di buat Avril untuk melunasi hutang keluarganya.
Dengan Avril menerima cek itu, Park Boo Young mengira kalau Avril sudah menggugurkan janin yang ada di dalam kandungannya, padahal Avril hanya berbohong kepadanya. Avril menulis nominal uang yang ia butuhkan dan tidak lebih. Setelah mencairkan cek itu dan mengirimnya ke orangtuanya, Avril langsung pulang ke Indonesia.
Walaupun Avril pulang ke Indonesia, tetapi dia masih menjalin persahabatannya dengan Eun Soo. Bahkan Eun Soo pernah datang ke Indonesia ketika Avril melahirkan dan 2 tahun yang lalu ia juga menjenguk Avril ketika jatuh sakit dan di rawat di rumah sakit.
Selama 6 tahun lebih Avril takut untuk datang ke Korea, mungkin bukan takut, lebih tepatnya trauma.
Kejadian malam itu masih teringat jelas di pikirannya. Selama lebih 6 tahun ini Avril tidak menjalin hubungan dengan siapa pun. Ia merawat Calvin seorang diri dan di bantu oleh kedua orangtuanya.
Bukan karena dia tak mau menjalin kasih dengan orang lain, tetapi karena sang anak Calvin melarangnya untuk menjalin hubungan dengan pria lain selain papa kandungnya.
"Ma, bukankah Papa juga tinggal di Korea?" Tanya Calvin.
Mendengar pertanyaan Calvin, Avril berhenti sejenak dari aktivitasnya, kemudian dia berjalan ke arah anaknya dan mengangkat Calvin ke pangkuannya.
"Sayang, apakah kamu masih berharap untuk bertemu dengan papa mu?" Tanya balik Avril dengan tersenyum.
"Tentu saja Ma. Aku akan memperlihatkan ke Papa kalau aku ini anak yang membanggakan." Jawab Calvin.
Kata-kata sang anak membuat Avril ingin menangis, dia tidak ingin anaknya tahu siapa papanya. Karena dia khawatir Boo Young akan menyakiti Calvin karena tak mengakui Calvin sebagai anaknya.
Tak mau terlihat sedih oleh sang anak, Avril pun menyuruh Calvin untuk membantunya menyiapkan barang-barang keperluan selama tinggal di Korea.
Memang Avril menceritakan kepada Calvin kalau Papanya Calvin sedang bekerja di Korea. Dia juga menceritakan kepada Calvin kalau papanya sangat tampan dan juga baik hati seperti Calvin.
...****************...
Sore itu Avril membuka akun sosial medianya, sejak kepulangannya ke Indonesian rekan Avril banyak yang mengeluh atas kepergiannya. Karena selama kerja Avril banyak membantu mereka. Jadi Avril masih menjalin komunikasi dengan mereka melalui media sosialnya. Ketika dia memberi komentar foto seorang rekannya yang baru saja menikah. Dia tidak sengaja melihat akun media sosial milik Boo Young yang juga mengomentari foto tersebut.
Kemudian dia mulai membuka dan menelusuri profil Boo Young. Avril melihat foto-foto Boo Young di media sosial. Ketika Avril sedang serius memandangi foto itu, tiba-tiba Calvin datang dan mengagetkannya.
Karena merasa kaget atas kedatangannya sang anak, ia pun menutup ponselnya dan melempar ke sembarang arah. Tanpa ia sadari, Avril menyentuh tombol follow dan yang artinya dia telah memfollow akun milik Boo Young.
"Ma, aku boleh membawa ini tidak. Aku mau kasih papa jika nanti aku bertemu dengannya." Tanya Calvin sambil menunjukan miniatur mobil yang ia buat sendiri.
"Ah.. Tentu saja Boleh." Jawab Avril gelagapan.
Lalu Avril membantu sang anak memasukan mobil miniatur itu yang terbuat dari kayu ke dalam koper. Merapihkan semua barang-barang yang akan di bawa oleh mereka.
*****
Di lain tempat,
"Kenapa hari cukup melelahkan!" Keluh Boo Young sambil bersandar di kursi kebesarannya.
Ia baru saja selesai meeting dengan rekan bisnisnya. Hari ini Boo Young benar-benar banyak pekerjaan. Walaupun capek, tapi hatinya sangat bahagia ketika pacarnya Boo Rua yang bersedia untuk dia nikahi.
Di raihnya ponsel di atas meja kerjanya, dia berniat untuk menghubungi sang kekasih, tetapi sebuah notifikasi mengalihkan niatnya.
"Avril Ramona......"
Ingatannya berseluncur kejadian 7 tahun yang lalu. Dia mengingat saat malam dia merenggut keperawanan Avril.
"Mau apa wanita materialistis ini memfollow ku, apakah uangnya sudah habis." Gumam Boo Young.
Karena dia penasaran dengan apa yang di lakukan Avril setelah pulang ke Indonesia, Boo Young pun mulai mengeklik profil Avril dan melihat-lihat fotonya.
"Siapa anak kecil ini? Kenapa banyak sekali foto-fotonya. Apakah dia menikah setelah pulang ke Indonesia." Batinnya.
Semakin penasaran, Boo Young pun menarik layarnya ke atas untuk melihat foto-foto milik Avril. Dia ingin melihat foto suaminya Avril, karena di dalam foto tersebut sangat tampan.
"Kenapa tidak ada foto suaminya sama sekali." Imbuhnya.
Dia mulai memperhatikan wajah anak itu dengan tatapan serius, ada perasaan aneh di dalam hatinya ketika melihat foto anak tersebut
"Aku merasa tidak asing dengan wajah anak ini, tapi mirip siapa?" Kata Boo Young sambil mengingat-ingat.
Tidak ada foto suami atau pernikahan di beranda Avril, sehingga membuat Boo Young merasa penasaran dengan siapa Avril menikah.
Biar bagaimanapun dia tidak bisa melupakan malam itu, bisa di bilang Avril lah wanita pertama yang membuatnya merasakan kenikmatan yang berbeda.
Selain itu, Boo Young merasakan keperawanan milik Avril yang tidak pernah ia rasakan dengan pacar-pacar sebelumnya, sehingga tidak mudah bagi Boo Young untuk melupakan malam itu.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk"
Eun Soo masuk ke ruangan Boo Young untuk memberikan laporan, sampai saat ini memang Eun Soo masih bekerja di perusahaan Boo Young.
Karena gaji yang cukup dan pekerjaan yang ia nikmati, membuat ia terpaksa masih bertahan bekerja di perusahaan Boo Young yang sudah menyakiti hati sahabatnya.
"Apakah Avril sudah menikah dan punya anak?" Tanya Boo Young.
Deg....
"Dari mana dia tahu kalau Avril punya anak." Batin Eun Soo.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Boo Young, dia pun mengambil laporannya yang sudah selesai di tanda tangani.
"Apakah uangnya habis dan mencoba mencari ku untuk memeras uang ku lagi." Celetuk Boo Young.
"Tutup mulut mu, Avril sekarang sudah bahagia. Jangan kau sebut nama Avril dari mulut kotor mu itu." Sahut Eun Soo.
Eun Soo memang tidak begitu respect dengan Boo Young sejak kejadian itu. Bagi Boo Young pun tidak masalah, karena Eun Soo bekerja dengan baik di perusahaannya.
"Lalu kenapa dia tiba-tiba memfollow akun media sosial ku. Apa karena dia merindukan ku, merindukan malam indah dengan ku! Hahaha..." Canda Boo Young seraya tertawa keras.
Eun Soo pun merasa bingung, kenapa bisa Avril memfollow akun Boo Young. Padahal selama ini Avril tidak mau mendengar apapun tentang Boo Young.
"Lihat ini, bukankah ini Avril sahabat mu itu. Semakin cantik saja Avril, sayangnya dia tidak ada di sini. Seandainya saja dia berada di sini, pasti dia akan memuaskan ku dan......" kata Boo Young sambil memperlihatkan ponselnya ke Eun Soo.
Boo Young belum sempat menyelesaikan kata-katanya, tetapi Eun Soo sudah pergi keluar dari ruangannya sambil menutup pintu dengan kasar.
Bersambung...
Akhirnya Avril menginjakan kakinya di Korea lagi setelah 7 tahun lamanya. Bedanya saat ini dia adalah seorang Ibu dari anak laki-laki yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata.
Siang itu dia di jemput oleh Eun Soo di bandara Korea, karena memang Avril lebih memilih menggunakan uangnya sendiri ketimbang mendapat fasilitas dari pemerintah.
Avril datang lebih awal dari jadwal perlombaannya Calvin. Ia berencana untuk tinggal lebih lama di Korea, jadi dia membeli tiket untuk dirinya sendiri dan Calvin. Walaupun sebenarnya dari pemerintah akan membelikan tiket untuk mereka.
"Avril, Calvin.... Aku sangat merindukan kalian." Sapa Eun Soo sambil memeluk mereka.
"Aunty Eun Soo... Aku juga sangat merindukan mu." Sahut Calvin dengan menggunakan bahasa Inggris.
Setelah saling melepas rindu, Eun Soo kemudian mengajak mereka pulang ke apartemennya untuk istirahat. Sebenarnya Eun Soo ingin mengajak mereka jalan-jalan, tapi karena acara perlombaan akan di adakan satu Minggu lagi, Eun Soo pun mengurungkan niatnya. Agar Calvin bisa mempersiapkan diri dan belajar lagi.
Memang maksud Avril datang lebih awal ke Korea, agar Calvin bisa mempersiapkan diri untuk melawan peserta dari China yang sudah terkenal karena kegeniusannya dalam bidang match. Apalagi peserta dari China sudah menang perlombaan tiga kali berturut-turut.
Setelah mereka sampai di apartemen, Avril menyuruh Calvin untuk membersihkan diri dan makan siang, karena selama di dalam pesawat Calvin tidak mau makan dengan alasan tidak lapar. Padahal Calvin sangat excited pergi ke Korea, sehingga dia tak bernafsu untuk makan. Selain karena perlombaan, Calvin juga ingin bertemu dengan Papanya.
"Sayang, kamu mandi dan ganti pakaianmu. Setelah itu kita makan dan istirahat." Suruh Avril sambil mengelus rambut Calvin.
"Ok Ma.." Sahut Calvin.
Setelah selesai makan siang, Avril menemani Calvin untuk tidur siang di kamar dulu yang pernah ia tempati.
Semenjak kepulangan Avril ke Indonesia, Eun Soo memang tidak pindah dari apartemen itu, bagi Eun Soo tidak masalah membayar uang sewa lebih, karena dia sudah merasa nyaman tinggal di sana. Lagian gaji yang ia peroleh dari bekerja di perusahaan Boo Young lebih dari cukup untuk sewa apartemen dan untuk menabung.
Setelah Calvin tertidur, Avril dan Eun Soo duduk di sofa depan TV untuk mengobrol sambil minum softdrink.
"Kemarin aku di tanya sama Boo Young, kenapa kamu memfollow akun sosial media miliknya." Tanya Eun Soo memberitahu Avril.
"What!"
Avril terkejut mendengar pernyataan Eun Soo, Pasalnya ia tidak merasa memfollow akun media sosial milik Boo Young. Lalu dia mengambil handphonenya dan mengecek akun media sosialnya.
Benar saja, Avril telah memfollow akun milik Boo Young. Dia teringat terakhir membuka profil Boo Young, karena Calvin datang ia pun melempar handphonenya dan tak sengaja memfollow Boo Young. Kemudian Avril menjelaskan kepada Eun Soo, bagaimana dia bisa memfollow Boo Young.
"Apa kamu tidak akan memberi tahu Boo Young tentang Calvin?" Tanya Eun Soo tiba-tiba.
"Aku sendiri tidak tahu, Calvin ingin sekali bertemu dengan papanya. Tapi apakah mungkin kalau Boo Young akan menerima Calvin?" Jawab Avril dengan kekhawatirannya.
Avril hanya memikirkan kebahagian Calvin anak semata wayangnya, karena akhir-akhir ini Calvin selalu menanyakan tentang papanya. Mengingat Boo Young tidak menginginkan janin yang dulu ia kandung, Avril pun semakin ragu untuk memberi tahu ke Calvin kalau Boo Young adalah Papanya.
Salah Avril karena bercerita kepada Calvin dan memberitahunya, kalau papanya masih hidup dan tinggal di Korea. Semenjak itu Calvin mulai terobsesi ingin bertemu sang Papa dan berharap suatu saat nanti ia bisa bertemu dengan Papanya.
"Kamu jangan terlalu banyak berfikir, Calvin akan tumbuh dewasa dan dia sangat pintar, jadi dia akan tahu apa yang harus ia lakukan." Kata Eun Soo menenangkan Avril.
"Terima Kasih Eun Soo, selam ini kamu selalu ada untukku." Sahut Avril sambil memeluk Eun Soo.
Tak lama kemudian Calvin pun terbangun dari tidurnya. Lalu Avril dan Eun Soo mengajaknya jalan-jalan keliling Seoul. Karena mereka berencana untuk makan malam di luar.
*****
Di kantor Boo Young,
"Eun Soo kenapa tidak masuk kerja?" Tanya Boo Young kepada salah satu karyawannya.
"Katanya dia mau menjemput temannya yang dari Indonesia." Jawab karyawannya.
Setelah mendapat jawaban itu, Boo Young masuk ke dalam ruang kerjanya sambil berfikir, siapa sahabat Eun Soo yang dari Indonesia?
Sambil menaikan kakinya ke atas meja, Boo Young duduk di kursi kebesarannya.
"Apakah sahabatnya Eun Soo adalah Avril, karena setahuku hanya Avril lah sahabatnya. Tapi untuk apa Avril datang ke Korea?" Batin Boo Young.
Di lihatnya jam di dinding kantor, jarum jam sudah menunjuk ke arah angka 5 sore. Boo Young bergegas untuk pergi menjemput sang kekasih Boo Rua.
"Sayang, bagaimana pemotretannya?" Tanya Boo Young sambil mencium kening kekasihnya.
"Seperti biasanya, kita pergi makan dulu ya." Ajak Boo Rua.
Kemudian mereka berdua pergi ke sebuah restoran untuk makan malam di dekat area di mana mereka saat ini berada.
Boo Rua merekomendasikan sebuah restoran yang tidak cukup besar, tetapi memiliki hidangan yang sangat enak.
"Kamu mau pesan apa sayang?" Tanya Boo Young.
"Aku ini saja!" Boo Rua sambil menunjuk menu makanan.
Mereka pun makan dengan lahap sambil sesekali mengobrol, setelah selesai makan Boo Rua berpamitan untuk pergi ke toilet.
Tak lama kemudian Boo Rua tiba-tiba teriak karena bajunya terkena es krim yang di pegang oleh seorang anak kecil.
"Kamu dasar anak nakal! kamu tahu, baju ini lebih mahal dari hidup mu!" Bentak Boo Rua sambil membersihkan bajunya.
"Maaf Tante, aku tidak sengaja. Tante sendiri yang menabrak ku, seharusnya tante yang meminta maaf kepada ku." Bela anak tersebut pada dirinya sendiri.
Anak itu adalah Calvin Sanjaya anak dari Avril Ramona dan memang menguasai 5 bahasa, dia pun tidak kesusahan dalam berbicara bahasa Korea. Jadi saat Boo Rua berbicara bahasa Korea dengannya, ia paham dengan apa yang di katakan Boo Rua.
Avril dan Eun Soo yang sedang makan pun mendengar teriakan itu, mereka langsung menoleh ke arah sumber suara itu.
Karena Avril melihat Calvin di marahi seorang wanita, ia pun beranjak dari duduknya dan menghampiri Calvin. Eun Soo pun mengikuti Avril dari belakang.
Eun Soo langsung tahu kalau wanita itu adalah kekasih dari Boo Young dan dia langsung menoleh kesana kemari mencari keberadaan Boo Young.
Posisi Boo Young yang berada di sudut restoran pun tak mendengar adanya keributan. Apalagi saat itu Boo Young sedang berbicara di telepon.
"Maaf ada apa ini?" Tanya Avril.
"Oh kamu ibunya? Tolong ajari anak kamu ini untuk bersikap sopan santun pada orang yang lebih tua!" Kata Boo Rua dengan kata-kata kasar.
Puas memaki-maki Avril dan anaknya, Boo Rua pun langsung pergi meninggalkan mereka.
Sedangkan Eun Soo tidak banyak berbicara, karena dia tahu wanita itu tidak akan mengalah walaupun dia salah.
Kemudian Avril, Calvin dan Eun Soo kembali duduk di tempat mereka makan.
"Avril, kamu tahu. wanita yang tadi adalah pacarnya Boo Young dan mereka saat ini sedang duduk di ujung restoran." Bisik Eun Soo memberitahu.
"Jangan melihat kesana, anggap saja kamu tidak melihat. Aku tidak mau ada keributan, kasihan Calvin." Imbuhnya.
Setelah mereka selesai makan malam, Eun Soo segera mengajak Avril pergi dari restoran itu, agar Boo Young tidak melihat mereka.
...****************...
"Lihat, baju ku kotor kena es krim. Semua ini gara-gara anak kecil itu." Rengek Boo Rua sambil mengelap bajunya yang terkena es krim.
"Sudahlah, nanti bisa di bersihkan di rumah. Ayo sekarang kita pulang." Sahut Boo Young dan mengajak sang kekasih untuk pulang.
Ketika Boo Young sedang melajukan mobilnya, tak sengaja ia melihat Eun Soo, Avril dan seorang anak kecil yang di gandeng oleh Avril.
Ingin sekali Boo Young turun dari mobil, tetapi saat ini dia sedang dengan Boo Rua. Tidak mungkin dia menghampiri Eun Soo dan Avril, bisa-bisa sang kekasih marah besar.
Di sepanjang jalan Boo Young memikirkan Avril, kenapa datang ke Korea tanpa suaminya dan siapakah anak kecil tadi? Boo Young merasa tidak asing dengan wajah Calvin anak imut itu.
Sesampainya ia di apartemennya, pikirannya tidak lepas dari bayangan anak kecil tadi, seperti ada ikatan batin.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!