Naura bunga Prisilia
Gadis cantik berusia 23 tahun, biasa di panggil bunga oleh semua orang, pintar jenius dan sangat teliti di setiap pekerjaannya, gadis sederhana hidup sebatang kara, namun tidak membuat dia lemah dan takut menjalani hidupnya.
Ardian Bagaskara
Laki laki matang berusia 30 tahun, seorang laki laki yang tegas, pintar dan genius, tiada wanita yang menolak kharisma nya, dia laki laki tampan dan putra tunggal di keluarga Bagaskara.
...****************...
...****************...
Pagi pagi sekali bunga sudah sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai sekertaris presdir perusahaan bagaskara, bunga di jadikan sekertaris utama karena bunga sangat pintar dan bisa di andalkan.
Telphone alana berdering dan panggilan itu dari presdir yang meminta alana segera ke ruangannya.
''Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu?? ''
ucap bunga saat di persilahkan masuk dan menundukan kepalanya saat di depan presdir.
''Begini bunga, lusa saya akan pergi ke bandara menjemput putra saya, kamu jadwal ulang yah kalau ada meeting di hari itu dan kamu bisa kondisikan dengan rama semuanya. ''
ucap pak tama dan bunga mengangguk.
''Baik tuan, saya akan urus semuanya dan akan mengkonfirmasikannya dengan pak rama. ''
''Yasudah kamu lanjutkan pekerjaan nya dan siapkan materi meeting hari ini. ''
Bunga mengangguk dan meninggalkan ruangan presdir, namun saat bunga akan membuka pintunya, tuan tama memanggilnya kembali.
''Bunga tunggu dulu. ''
ucap tuan tama dan bunga memutar tubuhnya kembali lalu menghampiri meja presdir.
''Kamu sudah mengecek semua data yang kemarin hilang kan?? ''
''Semua sudah selesai tuan dan data sudah saya kunci, sehingga gak akan ada lagi kebocoran data, kecuali tuan membuka kuncinya. ''
''Kamu memang bisa di andalkan bunga, terimakasih dan lanjutkan kerjaan kamu. ''
''Baik tuan, saya permisi. ''
Bunga segera keluar dan menyiapkan materi meetingnya, saat bunga sedang mengeprint nya rama menghampiri dan memberikan kertas berisi point penting pekerjaan bunga kedepannya.
''Bunga, ini salinan untuk berita acara besok dan lusa tuan tama tidak akan ke kantor, jadinya kamu undur setelah tuan tama kembali ke kantor. ''
ucap pak rama saat bunga menerima kertas nya.
''Baik pak, saya sudah di beritahukan barusan oleh tuan tama dan ini materi meeting nanti siang. ''
jawab bunga sambil memberikan map untuk meeting nanti siang.
''Baiklah terimakasih, saya akan melaporkan pada tuan tama dan kamu jangan lupa makan yah saat istirahat. ''
ucap rama saat sebelum masuk ke ruangan presdir dan bunga mengangguk.
Bunga memang tipe wanita yang gak terlalu mementingkan perutnya, karena krjaannya begitu sangat menumpuk.
Beberapa hari kemudian......
Di sebuah bandara internasional kota ini seorang laki laki tampan berjalan dengan gagahnya dengan menuntun koper miliknya dan segera keluar bandara untuk bertemu dengan orang tuanya yang akan menjemputnya.
''Ardian, ahirnya kamu pulang juga sayang. ''
ucap nyonya rania saat anaknya menghampirinya dan langsung memeluknya.
''Mamah dan papah masih awet muda sekali yah, padahal delapan tahun ardian berpisah dari kalian. ''
ucap ardian saat melepas pelukannya dari mamahnya.
''Kamu sudah dewasa ardian, papah senang ahirnya kamu mau pulang juga. ''
ucap tuan tama saat melepaskan pelukannya dari putra semata wayangnya.
''Ayo kita pulang sekarang, mamah udah siapkan makanan kesukaan kamu di rumah. ''
ucap nyonya rania saat setelah suaminya melepaskan pelukannya.
Ardian berjalan dengan merangkul bahu mamahnya dan papahnya berjalan terlebih dahulu, supir langsung membuka pintu mobil dan menyimpan koper ke bagasi belakang.
Mobil langsung maju menuju kediaman rumah bagaskara, ardian begitu takjub melihat perkembangan kota kelahirannya, delapan tahun dia hidup jauh dari kota kelahirannya.
Dua puluh menit kemudian mobil sampai di kediaman mewah rumah keluarga bagaskara, ardian langsung pamit menuju kamarnya karena tubuhnya sangat lelah dan ingin istirahat.
Di perusahaan saat ini.....
Bunga sedang duduk dan memakan makan siangnya, hari ini kerjaannya sedikit berkurang karena tuan tama tidak datang ke kantor.
''Ngapain kamu bengong gitu bunga?? ''
ucap sahabat bunga yang tiba tiba datang dan memakan makanan bunga.
''Kamu kebiasaan deh ngagetin orang dan ini makanan aku malah main makan ajah kamu. ''
ucap bunga sambil cemberut.
''Yaelah, pelit banget deh kamu, oh iya kamu tahu gak gosip terhangat di kantor ini?? ''
''Aku gak tertarik abel dengan gosip gak bermutu. ''
''Uhh....mentang mentang sekertaris kesayaangan presdir, sampai gak mau dengar gosip. ''
''Bukan karena aku sekertaris, tapi gosip kalian sangat jauh dari fakta. ''
''Bunga, sekarang fakta loh, katanya tuan tama bakal di gantikan oleh putra nya yang baru tiba di tanah air hari ini, masa kamu sekertarisnya sampai gak tahu. ''
''Kamu jangan mengarang abel, udah ahh ini makan semuanya, aku mau ke meja kerja lagi, males dengerin gosip yang sangat bikin aku pusing. ''
ucap bunga dan langsung pergi keluar dari kantin menuju lantai teratas untuk kembali ke meja kerjanya.
Bunga langsung duduk dan menghidupkan komputernya, bunga terus memikirkan ucapan abel yang mengatakan kalau tuan tama akan di gantikan oleh putranya.
''Kalau tuan tama lengser dari jabatannya dan di gantikan putranya, aku nasibnya gimana yah, masa aku jadi pengangguran sih. ''
gumam bunga sambil merebahkan kepalanya di sandaran kursi kerjanya.
''Bunga kamu kenapa melamun??? ''
ucap rama dan membuat bunga tersentak kaget.
''Pak rama bikin kaget ajah. ''
''Kamu yang melamun bukan saya yang mengagetkan kamu loh, mana laporan meeting kemarin saya minta buat di revisi. ''
ucap rama dan bunga langsung memberikan map nya pada rama.
Bunga melanjutkan kembali kerjaannya dan tak terasa waktu sudah pukul lima sore dan waktunya bunga pulang, bunga merapihkan meja kerjanya dan segera menuju lift untuk pulang.
Keesokan harinya.....
Bunga sudah sampai tepat pukul tujuh tiga puluh, bunga menyiapkan minuman untuknya dan bersiap siap untuk membuat jadwal untuk hari ini, saat bunga membuka email masuk ternyata rama memberitahukan kalau hari ini gak ada meeting dan akan ada pengumuman penting dan meminta bunga mempersiapkan diri untuk menuju aula perusahaan tepat pukul sembilan pagi dan mebawa semua file yang di berikan oleh rama.
''Pengumuman lengsernya tuan tama kayanya, bagaimana nasib aku yah.''
gumam bunga di saat sedang menunggu print file nya.
Di aula saat ini sudah berkumpul staff direksi perusahaan dan bunga sudah sampai dan menyimpan file nya tepa di meja tuan tama.
Tak lama pintu aula di buka, tuan tama masuk dengan putranya dan semua menunduk hormat padanya.
''Selamat pagi semuanya, saya tidak akan berbasa basi lagi, saya akan memperkenalkan pewaris tunggal keluarga bagaskara, di samping saya ini adalah putra kebanggaan saya bernama ardian bagaskara, dia resmi menggantikan sata sebagai presiden direktur di perusahaan ini, tapi akan tetap saya dampingi sampai dia menguasai semuanya. ''
ucap tuan tama dan semuanya langsung bertepuk tangan dan ardian memperkenalkan dirinya.
''Terimakasih papah, saya mohon bantuan dari kalian semua untuk kedepannya, terimakasih. ''
ucap ardian dan langsung di sambut tepuk tangan oleh semua yang ada di aula.
Semua di bubarkan oleh rama untuk menuju kerjaan masing masing, saat bunga akan meninggalkan aula di di panggil oleh tuan tama.
''Bunga kamu mau kemana, sini gabung dengan kami dulu yah. ''
ucap tuan tama dan bunga langsung mengangguk patuh dan menghampiri tuan tama.
''Ardian dia bunga, sekertaris kepercayaan papah dan sangat bisa di andalkan, dia jago dalam ilmu hackernya dan kamu tahu kan, itu sangat penting dalam bisnis, dia juga cerdas dan bisa membuat pekerjaan papah lebih mudah, apa kamu mau tetap bunga menjadi sekertaris kamu atau mau di gantikan?? ''
ucap tuan tama dan membuat bunga tersentak kaget dan menunduk karena dia akan di pecat.
Ardian terdiam sebentar dan memperhatikan bunga dari atas sampai ke bawah, bunga memiliki tubuh ideal dengan tingginya dan langsing semampai, bunga juga cantik dengan kacamata yang bertengger di wajahnya.
''Ardian tetap mau dia jadi sekertaris, biar gak susah juga kan kedepannya, semua sudah di kuasai kan oleh dia papah. ''
ucap ardian dan membuat bunga lega mendengarnya.
''Baik bunga, kamu tetap jadi sekertarus putra saya dan saya harap kamu bisa membantunya yah, pokonya kamu harus sama perlakuannya seperti ke saya. ''
ucap tuan tama dan bunga mengangguk.
Bunga langsung pamit menuju lantai atas dan melanjutkan pekerjaannya, sedangkan di aula saat ini ardian masih mempelajari file di hadapannya.
''Siapa yang membuat file ini?? ''
kalimat pertama yang ardian ucapkan saat membuka file nya.
''Bunga yang mebuatnya tuan. ''
jawab rama dan ardian mengangguk.
''Boleh juga wanita itu, ini akan membantu kedepannya berarti. ''
ucap ardian dan papahnya langsung tersenyum.
''Papah titip bunga, dia gadis baik, pintar dan hebat, dia kelak akan membuat kamu mudah dan gak ada kata sulit bagi dia. ''
ucap tuan tama dan ardian mengangguk.
.
.
.
.
.
.
.........
Hari terus berlalu, satu bulan sudah bunga menjadi sekertaris tuan ardian, bunga tidak melalui kesulitan karena tuan ardian lebih bisa di atur dari tuan tama, bunga saat ini sedang sibuk dengan pekerjaannya dan tiba tiba ardian memanggilnya untuk masuk kedalam ruanganannya.
''Masuk bunga, saya butuh bantuan kamu. ''
ucap ardian saat bunga membuka pintunya dan berdiri di hadapannya.
''Maaf tuan, bantuan apa yang anda butuhkan dari saya tuan?? ''
tanya bunga dan membuat ardian terdiam sebentar.
''Bunga sepertinya wanita baik baik, tapi kenapa dia cuek sekali dan gak seperti wanita lain yang mengejar ngejar aku yah. ''
gumam ardian sambil menatap bunga.
''Maaf tuan, kenapa anda melamun yah?? ''
ucap bunga dan membuat ardian tersentak kaget.
''Gini bunga, saya butuh bantuan kamu untuk nanti malam, bisa kan kamu membantu saya?? ''
Bunga terdiam dan bingung harus menjawab apa pada bos nya.
''Kalau kamu gak mau gak apa apa, silahkan keluar dan lanjutkan kerjaan kamu. ''
ucap kembali ardian karena bunga hanya diam dan tidak menjawab ucapannya.
''Tunggu tuan, saya bersedia tapi bantuan apa memangnya?? ''
ucap bunga dan membuat ardian tersenyum senang.
''Bantuannya sih gampang bunga, ayo duduk dulu biar saya jelaskan. ''
jawab ardian sambil meminta bunga untuk duduk di sofa dan bunga langsung duduk dan menatap kepada ardian.
''Nanti malam sahabat saya ulang tahun dan tema pestanya pasangan, saya di kota ini kan baru terus saya juga belum mengenal wanita, kamu bersedia gak untuk menjadi pasangan saya nanti saat ke pesta, saya janji gak akan berbuat yang aneh ke kamu bunga, hanya saat pesta sajah dan nanti saya akan antarkan kamu kembali pulang, gimana kamu bersedia?? ''
''Baik tuan saya bersedia. ''
''Bagus sekali dan ini gaun yang harus kamu gunakan saat nanti malam, saya akan menjemput kamu ke rumah kamu yah, ga usah berdandan bunga, apa adanya sajah yah. ''
ucap ardian sambil memberikan kotak berisi gaun untuk bunga kenakan.
Bunga menerimanya dan segera keluar dari ruangan presdir, bunga langsung terdiam dan menatap gaun indah di pegangannya.
''Gaunnya indah sekali yah, apa ini memang sudah di siapkan oleh tuan ardian. ''
gumam bunga saat menatap gaun di hadapannya.
''Kemana galuh yah, dia gak ada ngabarin udah seminggu dan katanya dia masih di luar kota. ''
gumam bunga sambil membuka handphone nya dan menatap pesan satu persatu namun tidak ada galuh yang menghubunginya.
Galuh adalah kekasih bunga sejak bunga SMA, seminggu yang lalu galuh pamit untuk mengerjakan tugas kuliah semester ahirnya dan sampai saat ini galuh belum menghubunginya.
Bunga berfikir positif dan beranggapan galuh sedang sibuk di sana dengan tugas sekolahnya.
Bunga melanjutkan kerjaannya dan dia di kagetkan oleh rama yang mengetuk meja kerjanya.
''Pak rama kebiasaan deh selalu ngagetin. ''
ucap kesal bunga pada asisten bos nya.
''Kamu selalu menyalahkan saya, kamu yang melamun bunga, lanjutkan kerjaan kamu saya mau bertemu tuan ardian. ''
ucap rama dan bunga mengangguk lalu melanjutkan kerjaannya.
Jam pulang tiba, bunga bersiap untuk pulang dan merapihkan meja kerjanya.
Ardian keluar ruangannya dengan rama dan berhenti di meja nya bunga.
''Jangan lupa nanti malam saya jemput jam tujuh yah bunga. ''
ucap ardian dan bunga mengangguk, rama langsung mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan kedua orang di hadapannya.
Ardian kembali berjalan di ikuti oleh rama dari belakang, di dalam lift saat ini ardian bingung karena dia belum mengetahui alamat rumah bunga.
''Rama nanti malam kamu jemput saya di rumah tapi sebelum jam tujuh yah. ''
ucap ardian dan rama mengangguk.
''Satu lagi, kamu tau tidak rumahnya bunga dimana?? saya lupa menanyakan alamatnya. ''
''Saya mengetahui nya tuan. ''
''Bagus, jadi kita gak akan kepusingan deh. ''
ucap ardian dan bertepatan dengan lift yang terbuka.
''Rama, kenapa kamu bisa tau rumahnya bunga, apa kamu pernah main ke rumahnya?? ''
ucap ardian dan rama langsung kaget mendengarnya.
''Sahabat bunga adalah istri saya tuan, jadi saya tau rumahnya bunga. ''
jawab rama dan ardian hanya menganggukan kepalanya.
Di meja kerja bunga saat ini.....
Bunga membawa kotak berisi gaun yang sudah kumplit dengan sepatu dan tasnya, bunga memeluknya seperti memeluk benda berharga.
Bunga memesan taksi online saat memasuki lift agar tidak lama menunggu saat di lobi perusahaan.
Di lobi begitu ramai karena memang pas jam pulang karyawan perusahaan, bunga tersenyum saat taksi online nya sudah tiba dan bunga langsung masuk.
Mobil berhenti di stopan terahir menuju rumahnya bunga, dia melirik ke samping dan tersentak kaget saat melihat galuh sedang dengan wanita di dalam mobil dan mereka begitu intim.
''Apa dia galuh atau bukan yah?? ''
gumam bunga dalam hatinya dan dia menepisnya dan menyangkalnya kalau itu bukan galuh.
Mobil kembali melaju dan tak lama sampai di kediaman rumah bunga, bunga membayar taguhannya dan langsung keluar mobil, karena dia harus bersiap menuju pesta bos nya nanti malam.
Rumah sederhana dengan dinding berwarna putih, rumah peninggalan kedua orang tuanya bunga dan dia bersyukur karena tidak harus mengontrak untuk tempat tinggal.
Bunga langsung bersiap untuk mandi, hanya sepuluh menit bunga sudah selesai mandi dan bunga membuka gaunya.
''Gaunnya cantik sekali, apa aku pantas memakainya dan apa aku cocok dengan gaun ini. ''
ucap bunga saat mengeluarkan gaun dari dalam kota dan melihatnya.
Bunga langsung memakainya dan gaunnya pas di tubuh bunga, bunga sedikit merias wajahnya agar pas dengan gaunnya.
Tepat pukul tujuh malam rumah bunga di ketuk dan bunga langsung membukanya dan ternyata rama yang datang.
''Cantik banget yang mau jalan dengan pak bos. ''
ucap rama meledek bunga dan bunga langsung memukul lengan rama.
''Udah siapkan, ayo berangkat sekarang, tuan ardian sudah menunggu di mobil. ''
ucap rama kembali karena takut bos nya terlalu lama menunggu, bunga masuk kedalam rumah untuk mengambil tas dan sepatunya.
Bunga mengunci pintunya dan segera menuju mobilnya, saat bunga akan membuka bagian depan mobil ardian langsung meminta bunga duduk di belakang dengannya, bunga langsung menutup pintu mobil dan segera masuk di kursi belakang.
Mobil langsung melaju menuju pesta dan ardian terus menatap bunga yang berada di sampingnya, namun bunga saat ini sedang melamunkan galuh yang belum mengabarinya.
Tiga puluh menit kemudian mobil sampai di sebuah hotel mewah dan ardian keluar dari mobil setelah rama membukanya dan menunggu bunga untuk keluar dari mobil, ardian meminta bunga menggandengnya dan bunga begitu sungkan saat harus menggandeng lengan bos nya.
Saat memasuki ballroom hotel mewah pandangan pertama bunga adalah galuh sedang menggandeng pinggul seorang wanita begitu mesra, bunga ingin menangis namun di tahan karena dia gak mau membuat bos nya malu.
''Ayo kita menghampiri pemilik pesta. ''
ucap ardian dan bunga mengangguk.
''Woww......ardian bagaskara, kamu sombong sekali yah gak ngabarin kalau sudah tiba di tanah air. ''
ucap sahabat ardian saat menghampiri angga sahabatnya yang sedang ulang tahun hari ini.
''Maaf rangga, aku langsung sibuk dengan perusahaan, makanya gak sempat ikut kumpul, mana tio?? ''
jawab ardian dan rangga langsung menunjuk tio sedang mengobrol dengan wanita.
Pandangan rangga langsung tertuju pada bunga, wanita yang di gandeng oleh ardian.
''Kayanya akan ada kabar pernikahan yah?? ''
ucap rangga dan membuat ardian langsung tersenyum.
''Kenalkan rangga, dia namanya bunga. ''
ucap ardian dan bunga langsung berjabat tangan dengan rangga.
Tio menghampiri dan langsung memeluk ardian, karena bertahun tahun tidak pernah bertemu.
Bunga terus menatap galuh yang sedang berdansa mesra dengan wanita, galuh menatap bunga namun langsung mengalihkan pandangannya.
''Kamu jahat galuh, kesetiaan aku selama ini kamu nodai dengan perselingkuhanmu. ''
gumam bunga sambil menghapus air matanya yang hampir menetes.
Ardian yang sibuk mengobrol dengan temannya langsung melihat bunga yang murung dan ardian menghampirinya.
''Bunga, kamu kenapa, apa ada yang menyakiti kamu di pesta ini?? ''
tanya ardian saat menghampiri bunga dan bunga menggelengkan kepalanya dan tersenyum terpaksa untuk menutupi kesedihannya.
.
.
.
.
.
.
.............
Ardian membawa bunga untuk gabung dengan sahabatnya dan bunga bisa membaur dengan mudah, walaupun hati bunda sedikit terluka namun dia bersikap normal demi bos nya.
''Kamu suka dengan bunga yah?? ''
ucap rangga dan ardian menggelengkan kepalanya.
''Masa gak suka tape membawa dia ke pesta ini, kan sangat gak masuk di akal. ''
ucap tio menimpal ucapan rangga.
''Kalian ini ngaco, aku gak ada perasaan apapun terhadap bunga dan hanya menghargainya ajah. ''
ucap ardian dan kedua sahabatnya tidak percaya.
''Kita taruhan ajah deh ardian, kamu mau mendekati dia dan kalau berhasil, kapal pesiar aku hadiahkan. ''
ucap rangga dan ardian hanya diam dan tersenyum.
''Gimana ardian, bukannya kamu menginginkan sekali tuh kapal pesiar. ''
ucap tio yang ikut menimpalnya.
''Oke lah aku mau tapi aku gak mau membuat bunga terluka. ''
ucap ardian dan kedua sahabatnya setuju.
Ardian pamit dan membawa bunga menuju mobilnya karena saat ini bunga terus murung dan gak banyak berbicara.
Mobil di rumah nya bunga dan bunga langsung pamit, setelah bunga masuk ardian langsung menuju pulang di antarkan oleh rama.
Dua minggu setelah kejadian pesta, bunga telah resmi putus dengan galuh dan bunga sudah mulai menata hatinya kembali untuk tidak terpuruk.
Ardian terus mendekati bunga karena desakan temannya dan bunga hanya sedikit merespon.
''Bunga, nanti kamu ikut dengan saya yah meeting di luar sekalian makan siang. ''
ucap ardian dan bunga mengangguk setuju.
Bunga menyiapkan materi untuk meeting bos nya dan dia sudah siap untuk mengikuti bos nya menuju meeting di luar kantor.
Setelah sampai di tempat meeting bungan hanya duduk mendamping ardian, karena bunga sudah menyiapkan semuanya, jadi ardian lebih mudah melalui meeting nya.
Satu jam selesai dengan meetingnya dan ardian membawa bunga menuju tempat makan yang sudah di booking.
Saat sampai di restoran bunga bertabrakan dengan galuh dan ardian langsung menangkap bunga.
''Hati hati mas kalau jalan, bagaimana kalau nona ini jatuh karena mas. ''
ucap ardian yang melihat bunga sengaja di tabrak.
''Oh jadi kamu pahlawan kesiangan wanita ini, hebat kamu bunga dan saya cukup senang karena kamu sudah menemukan pengganti saya dengan mudah. ''
ucap galuh dan membuat ardian marah namun bunga meredakan nya dan membawa ardian untuk segera masuk kedalam restoran.
''Siapa laki laki itu bunga?? bicaranya sangat tidak enak di dengar. ''
ucap kesal ardian dan bunga langsung terdiam.
''Katakan bunga siapa dia?? ''
ucap ardian kesal karena bunga hanya diam.
''Dia laki laki yang menodai kesetiaan saya tuan. ''
jawab bunga dan ardian mengerutkan dahinya.
''Tunggu, saya baru ingat kalau dia ada di acara pesta waktu ulang tahun rangga. '' bunga menganggukan kepalanya dan ardian menatap bunga.
''Pantas ajah kamu murung dan banyak diam saat di pesta itu, yaudah ada saya yang akan membantu kamu buat melupakan laki laki itu yah. ''
''Saya sudah melupakannya tuan. ''
ucap bunga cepat dan ardian mengangguk.
Bunga langsung memesankan makanan seperti biasa dan ardian menyetujuinya.
Makan siang selesai bunga dan ardian kembali mnuju perusahaan dan bunga langsung sibuk mengerjakan hasil meeting nya sedangkan ardian dia sedang dengan rama membicarakan thender nya.
''Bunga memang bisa di andalkan, pantas ajah papah sangat cocok dengan dia. ''
ucap ardian di saat membuka file laporan rama dan hasilnya memuaskan.
''Benar tuan, bunga sudah mendapatkan tempat di perusahaan ini karena kecerdasannya, tuan tama sangat mengandalkan bunga karena dia bisa meyakinkan investor dengan mudah, untuk kedepannya bunga gak usah di ikut sertakan dalam meeting di luar, karena bahan meeting dan semuanya sudah mewakilkannya untuk hadir di meeting. ''
ucap rama dan ardian mengangguk.
''Benar juga, yang ada bunga hanya menjadi tatapan orang orang jadinya, yasudah kamu urus semuanya dan saya mau mengerjakan laporan yang di berikan bunga tadi pagi. ''
''Baik tuan saya permisi. ''
Rama keluar ruangan dan menghampiri bunga untuk mengatur semuanya.
Setelah seharian kerja bunga langsung pulang terlebih dahulu dan ardian mengijinkannya, bunga duduk di halte dan menunggu taksi yang di pesannya, saat bunga akan masuk kedalam taksi tiba tiba galuh datang dan menarik lengan bunga.
''Lepaskan galuh mau apa lagi sih kamu, jangan kurang ajar kamu. ''
ucap bunga sambil menghempaskan tarikan tangan galuh.
''Siapa laki laki yang tadi siang dengan kamu?? ''
ucap galuh dan bunga menatap tajam padanya.
''Bukan urusan kamu, urus wanita kaya raya itu dan jangan campuri urusan saya, ingat itu. ''
Jawab bunga dengan menatap tajam dan saat akan pergi tangan bunga di tarik kembali namun saat itu ardian datang dan membantu bunga.
''Kamu masih ajah mengganggu bunga. ''
ucap ardian dengan nada tinggi dan melepaskan tangan galuh yang memegang bunga.
''Kamu siapa sebenarnya?? saya gak ada urusan dengan pahlawan kesiangan. ''
''Kamu mengganggu kekasih saya dan saya ingatkan jangan pernah muncul di hadapan bunga lagi, camkan iti yah. ''
ucap ardian dan langsung membawa bunga masuk kedalam mobilnya.
Bunga keluar dari mobil dan menghampiri taksi pesanannya.
''Bapak lanjutkan sampai ke tujuan yah, ini ongkosnya saya bayar full. ''
ucap bunga dan bapa supir langsung berterimakasih.
''Kamu habis apa barusan?? ''
ttanya ardian saat bunga masuk kedalam mobilnya ardian.
''Habis kasih ongkos, kasihan karena tadi saya memesannya tuan. ''
jawab bunga dan ardian langsung menjalankan mobilnya menuju rumah bunga.
Dua puluh menit kemudian mobil sampai di rumah bunga dan ardian ikut masuk saat bunga mengajaknya.
''Silahkan duduk tuan, saya akan membuatkan minuman untuk anda. ''
ucap bunga dan ardian langsung duduk dan bunga menuju dapur membuatkan minuman untuk ardian.
Ardian menatap sekeliling rumah bunga, minimalis namun rapih dan bersih.
''Silahkan tuan, maaf hanya ada teh tawar. ''
ucap bunga saat menyajikan minuman untuk ardian.
''Gak apa apa bunga. ''
ucap ardian yang langsung meminumnya.
''Kamu tinggal sendirian disini?? ''
''Iya, setelah orang tua saya tiada, hanya rumah ini yang menjadi pelindung saya. ''
''Kamu hati hati sendirian di rumah nanti kalau ada yang jahatin bagaimana?? ''
''Saya terbiasa di rumah sendirian sejak dulu dan aman aman sajah. ''
''Mau saya temani di rumah ini?? ''
Ucap ardian dan bunga hanya tersenyum membalas ucapan ardian.
''Saya baru pertama kalinya melihat kamu senyum loh bunga. ''
Bunga tidak menjawab bualan ardian dia hanya diam dan gak mau menjawabnya.
''yasudah karena kamu gak mau saya temani, saya pamit pulang yah, kunci semuanya dan jangan membuka pintu kalau gak jelas siapa yang bertamu. ''
ucap ardian dan bunga menganggukan kepalanya.
Bunga menutup pintu dan menguncinya, semenjak kejadian di halte, bunga dan ardian terlihat lebih dekat, bunga sangat nyaman di samping ardian dan bunga mulai menyukainya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.........................
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!