KARYA INI SEDANG DALAM PERBAIKAN
lina adalah gadis cantik berusia 18 tahun yang memiliki kehidupan sangat sederhana, dan ini bukanlah kehidupan yang mudah untuk lina jalani karena ayahnya yang selalu saja meminta uang, uang, dan uang, jika lina menolak keinginan ayahnya maka dia akan di pukul bahkan diusir dari rumahnya
"linaaaaaaa!!!!!" teriak ayahnya yang baru saja pulang dari rumah dan penampilannya yang sangat kacau
"iya ayah, ayah kenapa baru pulang?" tanya lina dengan lembut
"uang, mana uaaaangg!" bentaknya
"ayah lina nggk punya uang, kita udah jual sebagian perabotan rumah buat biaya hidup kita dan lina juga ingin kuliah ayah" jawabnya terbata bata
ayahnya mendekat dan merenggut rambut lurus lina
"haaah? kuliah? jangan mimpi! aku membesarkan mu bukan untuk bersenang-senang, sekarang berikan aku uang atau aku akan mengusir mu dari sini, cepaaaatttt!!!" teriaknya dengan sangat keras bahkan tetangga yang lewat dari depan rumah itu busa mendengar jika lina sedang disiksa lagi, lagi, dan lagi oleh ayahnya
lina yang sedang berusaha menghentikan ayahnya pun meringis tak kuasa menahan sakit dikepalanya
"baik ayah lina nggak akan berniat untuk kuliah, lina janji lina akan bekerja untuk mencari uang dan akan memberikan gaji lina pada ayah, ayah tolong lepasin rambut lina sakit yah" jawab lina yang tak kuasa menahan sakit hingga tangisnya pecah
"baik ayah akan lepas, tapi dengan syarat semua gaji kamu, kamu akan berikan pada ayah" melepas rambut lina yang sudah tak beraturan
"iya ayah lina janji" jawab lina menunduk sambil mengusap sisa air matanya
setalah ayahnya pergi lina pun ikut keluar mencari udara segar dan berusaha mencari pekerjaan agar tidak disiksa terus oleh ayahnya, hingga suatu ketika lina sedang berjalan santai dan menemukan koran yang bertuliskan sedang membuka lowongan pekerjaan dibagian pelayanan restoran di hotel A, lina membaca satu persatu persyaratan agar dapat diterima hingga akhirnya lina dapat masuk kategori tersebut
"semoga di hotel ini aku bisa lolos dan bekerja biar ayah nggak marah lagi" ucapnya sambil tersenyum manis karena kebahagiaan yang belum tentu
lina akhirnya memutuskan untuk pergi ke hotel tersebut dan mendaftarkan diri untuk bekerja, satu persatu calon karyawan yang duduk dipanggil satu persatu untuk interview dan sekarang giliran lina
"lina iyhura silahkan masuk" panggil salah satu pegawai hotel
"iya saya" jawab lina mengangkat kedua tangan
oke lina kamu pasti bisa pasti bisa, haduuuh jantung kamu jangan cari Masalah dulu, oke oke tenang, tenaaangg. batin lina sambil menghirup dan membuang kasar nafasnya lalu bergerak masuk ke dalam ruangan
"kamu lina iyhura? duduk" perintah salah satu kepala kepengurusan hotel tersebut
"apa alasan kamu bekerja disini dan darimana kamu tau jika hotel ini sedang membuka lowongan pekerjaan untuk lulusan SMA? hotel ini sangat jarang membuat persyaratan seperti ini, jadi kamu beruntung jika bisa lolos, silahkan jawab"
"ehem,,,, jadi alasan saya ingin bekerja disini karena ayah saya, dan saya ingin menabung untuk biaya kuliah saya nanti, saya tau lowongan pekerjaan ini dari salah satu koran yang saya baca dan terimakasih telah membuka lowongan pekerjaan untuk lulusan SMA seperti saya dan beberapa orang yang mungkin memiliki nasip yang sama seperti saya" jawabnya dengan fasih tanpa sedikitpun rasa gerogi
pihak petugas interview saling melirik dan berbisik bisik, namun wajah lina yang tadinya santai sekarang berubah was was saat melihat sedikit keraguan di wajah wajah pihak interview
"oke dari jawaban kamu yang cukup yakin dan sangat jelas kami memberikan kesempatan untuk kamu bekerja di hotel ini sebagai pelayan restoran hingga pelayanan hotel yang akan membersihkan kamar hotel,, semoga betah dan tidak mebuat kesalahan" jawab salah satu pihak interview yang sontak membuat lina menutup mulut tidak percaya akan bekerja dan setelah ini pasti ayahnya tidak akan memukulnya lagi
"terimakasih bu, saya janji tidak akan membuat kesalahan selama bekerja" ucapnya masih dengan wajah tidak percaya
"ya sudah besok pagi kamu mulai bekerja hingga malam hari sekitar pukul 22.00, kamu sanggup?"
"iya bu saya sanggup, terimakasih bu, saya permisi dan akan datang besok" memberikan hormat dengan cara membungkukkan sedikit badannya
***
keesokan harinya pagi pagi sekali lina sudah bersiap siap berangkat bekerja namun aktivitas nya di dalam rumah tersebut sangat hati hati karena takut membangukan ayahnya yang baru saja pulang dari aksi pesta minuman keras namun apalah daya jika lina memperingati maka itu akan menjadi bumerang bagi dirinya yang akan disiksa terus menerus oleh sebab itu lah lina tidak berani mengusik kehidupan ayahnya.
kini lina sudah berada didepan hotel tempat kerja barunya, lina berdiri didepan hotel dan menghadap sampai keatas gedung sambil memicingkan matanya
"wuuaaah tinggi sekali, ini hotelkan?" tanyanya pada diri sendiri sambil menepuk pipi kirinya
"linaaa" panggil pihak penginterview kemarin dari dalam lobi sambil melambaikan tangannya, lina pun mendekat
"iya bu? ibu manggil saya?" tanyanya polos
"hey jangan macam-macam aku bukan ibu ibu ya lagian umur kita beda 5 tahun doang, panggil aku kak irma lagian ngapain sih bicara formal gitu, udah santai aja" jawabnya ketus karena tidak terima dipanggil ibu
"baik bu,, eeh kak irma" jawabnya sopan
"oo iya lin nih id card karyawan, ooh iya kamu liat kan ditempat kerumunan itu? nah kamu ngantri disana ngambil seragam kamu abis itu kamu ke bagian atas dulu buat bersihin salah satu kamar hotel ya, ntar aku tunggu di atas buat ngasih tau kamu bersihin kamar hotel yang mana" perintah irma sambil menunjuk kerumunan tempat orang mengantri
"oo baik kak, aku kesana dulu ya nanti aku langsung keatas nemuin kakak" jawabnya sambil melangkahkan kaki ke arah kerumunan
setelah mengambil seragam dan memakainya lina menemui irma yang sedang menunggu di depan lift
tring,, saat lift terbuka irma langsung menarik tangan lina hingga sedikit oleng dengan langkah irma yang begitu cepat
"linaaa, aduuuh lama banget sih, kita mau bersihin kamar pak Presdir, bisa bisa telat kalau kamu lama" masih menarik tangan lina
"aduuuh kak pelan pelan, kita bakal nyampe juga kok" jawabnya yang masih tidak bisa menyamai langkah irma
"ssstttt diem, ntar pak Presdir marah kalau kita brisik, dia itu nggak suka banget sama orang yang berisik tau" jawab irma yang sedang memperingati lina
"eh kak ini kok kamarnya cuma satu doang disini, nggk kayak lantai sebelumnya yang banyak kamar" lina bingung saat melihat sekelilingnya sangat sepi dan tidak ada kamar selain satu pintu didepan matanya
"sssttt diem, sekarang masuk tapi jangan bersuara dan inget, bersihin kamar pak Presdir dengan tindakan bukan omongan" irma lagi lagi memperingati lina dengan nada menyeramkan dan wajah sedikit menakutkan
"eeehh bukannya kita kak? kok malah aku sendiri??" lina bingung dan memasang wajah memelas agar tidak ditinggal tapi apa daya irma sudah berada diujung lift melarikan diri dari harimau galak dan super dingin
dasar kak irma dari tadi nyerocos tapi malah ditinggal, ya udahlah semangat lina ini demi uang biar ayah nggak marah terus, semangaaat linaa, menyemangati dirinya sambil mengangkat kedua tangan yang sudah dikepalnya lalu lalu mengetuk pintu
tok,,,,tok,,,tok
namun tak ada jawaban hening seperti kuburan saat malam
aduuuh ini bapaknya kemana sih kok sepi. batin lina
namun setelah beberapa menit lina menunggu pintu terbuka dan melihat sosok tinggi putih dengan dada bidang dan terlihat segar namun masih memakai handuk yang dililit di pinggang, sontak hal itu membuat lina berteriak dan menutup kedua matanya menggunakan kedua tangan
"aaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!" teriaknya histeris yang membuat alfin menarik lina kedalam kamarnya
"berisik, diam!!!" bentak alfin yang membuat lina bisu seribu kata
"jangan berteriak, dan jangan menutup mata, lakukan tugas mu dalam 30 menit sudah bersih dan tidak ada debu sedikitpun, mengerti?" tambah alfin dan membuat lina menganggukkan kepala tanpa banyak bicara dan melakukan tugasnya
hebat hebat baru pertama kali kerja bukannya jadi pelayan di restoran malah jadi tukang bersih-bersih ya udahlah yang penting uangnya lin uangnya. batin lina menguatkan diri yang sudah siap mental untuk bekerja dengan Presdir galak ini
tak lama saat membersihkan ruangan lina tak sengaja menyentuh hiasan bunga mawar yang sudah di awetkan, saat melihat lina menyentuh bunga mawar tersebut sontak membuat alfin geram dan marah sampai tidak bisa mengontrol diri
"hey jangan pernah sentuh bunga itu" teriak alfin dan langsung menyeret lina dan melemparkannya ke lantai sampai tersungkur didepan alfin, tak hanya itu alfin mendekati lina kemudian mencekik leher lina sampai susah bernafas
"jangan pernah sentuh barang saya sedikitpun dengan tangan kotor mu itu, mengerti?? ini adalah terakhir kali saya akan melihat kamu dan sekarang kamu pergi dari kamar saya, jangan pernah muncul dihadapan saya,, saya masih memiliki sedikit hati nurani untuk membiarkan kamu tetap bekerja disini" tambahnya dengan nada mengancam lalu melepas tangannya dari leher lina yang memiliki tanda tangan alfin di leher lina
"uhuk uhuk uhuk" lina menyentuh lehernya yang tentu saja sangat sakit sambil berkaca kaca
"keluar sekarang!!!" teriakan alfin menggema dikamarnya sampai lina terkejut dan segera keluar
lina berjalan memegang tembok dari lorong kamar alfin sambil menangis memegang lehernya yang terasa nyeri, saat sampai di dalam lift lina berusaha membuat dirinya tenang dan tidak menangis lagi
oke lina tenaang ini ujian buat kamu, ini cuma sekedar pembelajaran biar kamu nggak sembarangan lagi
"linn, sinii" panggil irma yabg sudah berada di depan restoran sambil melambaikan tangan lina pun menghampiri irma
"gimana sama pak alfin? lancar kan? dia puas nggak sama hasil kerja kamu?" tanya irma penasaran
"heeehhh boro boro puas kaak, nih liat dicekik, untung nggak ngelapor ke bos kalau, kalau dia ngelapor pasti aku udah dipecat dihari pertama kerja" jawabnya lesu sambil meletakkan kepalanya diatas meja
"apaaa?? kamu ngapain aja sampai dicekik gitu hah? lin kamu nggak nyentuh barang pak Presdir kan? kamu nggak macem macem kan?" pertanyaan bertubi tubi dari irma membuat lina semakin pusing dan ingin pergi, namun saat sedang beranjak dari restoran hotel, lina melihat sesosok mahluk yang tadi mencekiknya hampir tak bernyawa sedang berjalan dan duduk di kursi tepat didepan lina sedang duduk sontak membuat lina duduk kembali dan bersembunyi dibalik menu makanan yang sudah disediakan diatas meja
aduuuhhh matiiii baru hari pertama kerja udah sial gini, mungkin udah nasip kali aku bakal disiksa terus sama ayah. merutuki dirinya
"hey kenapa pelayan duduk santai disini? kalian tidak ada pekerjaan lain? atau kalian sudah bosan bekerja? irma kenapa kamu duduk dikursi tamu?" pertanyaan bertubi tubi membuat irma menelan ludah dan ketakutan
"maaf pak saya pergi sekarang" ucapnya sopan lalu hilang entah kemana meninggalkan lina
"dan kamu? untuk apa disini?" tuturnya pada pelayan yang masih bersembunyi dibalik menu
"maaf pak saya juga akan pergi" jawabnya sopan namun masih bersembunyi dibalik menu makanan, saat beranjak ingin melangkah tiba tiba
"hey pelayan, kamu sudah gila membawa menu makanan?, letakkan ketempat nya!" perintah alfin dengan tatapan tajam
perlahan lina membuka buku dan meletakkan kembali ke atas meja lalu melihat alfin sambil cengegesan
"hehehe maaf pak" mengangkat kedua jari membentuk huruf V "saya pergi pak, nggak muncul lagi didepan bapak, permisi semoga hari anda menyenangkan" tambahnya hendak keluar dari restoran namun lagi lagi dia tidak bisa loloa dengan mudah
"tunggu!" perintah alfin dengan santai dan menyilang kedua kaki lalu tangan dilipat ke dadanya
lina yang lagi lagi jantungan menepuk keningnya,
ayaaahh sepertinya aku harus rela disiksa oleh mu lagi
"maaf tuan saya tidak bermaksud muncul dihadapan anda, saya tidak akan mengulangi nya lagi, saya berjanji tuan, saya sangat serius" ucapnya polos seakan tak memiliki dosa
entahlah apa yang terjadi terhadap alfin tiba tiba ia tersenyum melihat tingkah polos lina namun sangat tipis hampir tak terlihat
**
setelah mengambil seragam dan memakainya lina menemui irma yang sedang menunggu di depan lift
tring,, saat lift terbuka irma langsung menarik tangan lina hingga sedikit oleng dengan langkah irma yang begitu cepat
"linaaa, aduuuh lama banget sih, kita mau bersihin kamar pak Presdir, bisa bisa telat kalau kamu lama" masih menarik tangan lina
"aduuuh kak pelan pelan, kita bakal nyampe juga kok" jawabnya yang masih tidak bisa menyamai langkah irma
"ssstttt diem, ntar pak Presdir marah kalau kita brisik, dia itu nggak suka banget sama orang yang berisik tau" jawab irma yang sedang memperingati lina
"eh kak ini kok kamarnya cuma satu doang disini, nggk kayak lantai sebelumnya yang banyak kamar" lina bingung saat melihat sekelilingnya sangat sepi dan tidak ada kamar selain satu pintu didepan matanya
"sssttt diem, sekarang masuk tapi jangan bersuara dan inget, bersihin kamar pak Presdir dengan tindakan bukan omongan" irma lagi lagi memperingati lina dengan nada menyeramkan dan wajah sedikit menakutkan
"eeehh bukannya kita kak? kok malah aku sendiri??" lina bingung dan memasang wajah memelas agar tidak ditinggal tapi apa daya irma sudah berada diujung lift melarikan diri dari harimau galak dan super dingin
dasar kak irma dari tadi nyerocos tapi malah ditinggal, ya udahlah semangat lina ini demi uang biar ayah nggak marah terus, semangaaat linaa, menyemangati dirinya sambil mengangkat kedua tangan yang sudah dikepalnya lalu lalu mengetuk pintu
tok,,,,tok,,,tok
namun tak ada jawaban hening seperti kuburan saat malam
aduuuh ini bapaknya kemana sih kok sepi. batin lina
namun setelah beberapa menit lina menunggu pintu terbuka dan melihat sosok tinggi putih dengan dada bidang dan terlihat segar namun masih memakai handuk yang dililit di pinggang, sontak hal itu membuat lina berteriak dan menutup kedua matanya menggunakan kedua tangan
"aaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!" teriaknya histeris yang membuat alfin menarik lina kedalam kamarnya
"berisik, diam!!!" bentak alfin yang membuat lina bisu seribu kata
"jangan berteriak, dan jangan menutup mata, lakukan tugas mu dalam 30 menit sudah bersih dan tidak ada debu sedikitpun, mengerti?" tambah alfin dan membuat lina menganggukkan kepala tanpa banyak bicara dan melakukan tugasnya
hebat hebat baru pertama kali kerja bukannya jadi pelayan di restoran malah jadi tukang bersih-bersih ya udahlah yang penting uangnya lin uangnya. batin lina menguatkan diri yang sudah siap mental untuk bekerja dengan Presdir galak ini
tak lama saat membersihkan ruangan lina tak sengaja menyentuh hiasan bunga mawar yang sudah di awetkan, saat melihat lina menyentuh bunga mawar tersebut sontak membuat alfin geram dan marah sampai tidak bisa mengontrol diri
"hey jangan pernah sentuh bunga itu" teriak alfin dan langsung menyeret lina dan melemparkannya ke lantai sampai tersungkur didepan alfin, tak hanya itu alfin mendekati lina kemudian mencekik leher lina sampai susah bernafas
"jangan pernah sentuh barang saya sedikitpun dengan tangan kotor mu itu, mengerti?? ini adalah terakhir kali saya akan melihat kamu dan sekarang kamu pergi dari kamar saya, jangan pernah muncul dihadapan saya,, saya masih memiliki sedikit hati nurani untuk membiarkan kamu tetap bekerja disini" tambahnya dengan nada mengancam lalu melepas tangannya dari leher lina yang memiliki tanda tangan alfin di leher lina
"uhuk uhuk uhuk" lina menyentuh lehernya yang tentu saja sangat sakit sambil berkaca kaca
"keluar sekarang!!!" teriakan alfin menggema dikamarnya sampai lina terkejut dan segera keluar
lina berjalan memegang tembok dari lorong kamar alfin sambil menangis memegang lehernya yang terasa nyeri, saat sampai di dalam lift lina berusaha membuat dirinya tenang dan tidak menangis lagi
oke lina tenaang ini ujian buat kamu, ini cuma sekedar pembelajaran biar kamu nggak sembarangan lagi
"linn, sinii" panggil irma yabg sudah berada di depan restoran sambil melambaikan tangan lina pun menghampiri irma
"gimana sama pak alfin? lancar kan? dia puas nggak sama hasil kerja kamu?" tanya irma penasaran
"heeehhh boro boro puas kaak, nih liat dicekik, untung nggak ngelapor ke bos kalau, kalau dia ngelapor pasti aku udah dipecat dihari pertama kerja" jawabnya lesu sambil meletakkan kepalanya diatas meja
"apaaa?? kamu ngapain aja sampai dicekik gitu hah? lin kamu nggak nyentuh barang pak Presdir kan? kamu nggak macem macem kan?" pertanyaan bertubi tubi dari irma membuat lina semakin pusing dan ingin pergi, namun saat sedang beranjak dari restoran hotel, lina melihat sesosok mahluk yang tadi mencekiknya hampir tak bernyawa sedang berjalan dan duduk di kursi tepat didepan lina sedang duduk sontak membuat lina duduk kembali dan bersembunyi dibalik menu makanan yang sudah disediakan diatas meja
aduuuhhh matiiii baru hari pertama kerja udah sial gini, mungkin udah nasip kali aku bakal disiksa terus sama ayah. merutuki dirinya
"hey kenapa pelayan duduk santai disini? kalian tidak ada pekerjaan lain? atau kalian sudah bosan bekerja? irma kenapa kamu duduk dikursi tamu?" pertanyaan bertubi tubi membuat irma menelan ludah dan ketakutan
"maaf pak saya pergi sekarang" ucapnya sopan lalu hilang entah kemana meninggalkan lina
"dan kamu? untuk apa disini?" tuturnya pada pelayan yang masih bersembunyi dibalik menu
"maaf pak saya juga akan pergi" jawabnya sopan namun masih bersembunyi dibalik menu makanan, saat beranjak ingin melangkah tiba tiba
"hey pelayan, kamu sudah gila membawa menu makanan?, letakkan ketempat nya!" perintah alfin dengan tatapan tajam
perlahan lina membuka buku dan meletakkan kembali ke atas meja lalu melihat alfin sambil cengegesan
"hehehe maaf pak" mengangkat kedua jari membentuk huruf V "saya pergi pak, nggak muncul lagi didepan bapak, permisi semoga hari anda menyenangkan" tambahnya hendak keluar dari restoran namun lagi lagi dia tidak bisa loloa dengan mudah
"tunggu!" perintah alfin dengan santai dan menyilang kedua kaki lalu tangan dilipat ke dadanya
lina yang lagi lagi jantungan menepuk keningnya,
ayaaahh sepertinya aku harus rela disiksa oleh mu lagi
"maaf tuan saya tidak bermaksud muncul dihadapan anda, saya tidak akan mengulangi nya lagi, saya berjanji tuan, saya sangat serius" ucapnya polos seakan tak memiliki dosa
entahlah apa yang terjadi terhadap alfin tiba tiba ia tersenyum melihat tingkah polos lina namun sangat tipis hampir tak terlihat
**teman teman mohon bantuannya ya,, soalnya ini baru pertama kali buat novel, jangan lupa dukung ya😁 maaf banget klo misalnya ada penulisan yang salah,,, terus kalian juga bisa komen kasih saran apa aja
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!