Terlahir dari keluarga kaya tidak membuat seorang Aqila Nadira Azhari / Aqila Anindia Maheswari sombong, sebaliknya dia sangat baik dan ramah terhadap semua orang. Sikap nya yang terlalu baik itu, banyak membuat orang iri, karena Qila selalu menjadi Primadona dimana pun dia berada.
Semenjak ibu nya meninggal 6 tahun yang lalu, tepatnya di saat umur nya 12 tahun Aqila dan ayah nya memutuskan pindah kembali ke Kalimantan kampung halaman ayah dan ibunya. Disini lah ayah nya bertemu dengan tante Natasha Saraswati, sepupu ibu nya yang sekarang telah resmi menjadi ibu sambung dari seorang Aqila, tidak hanya mendapatkan ibu sambung Qila juga mendapat saudara tiri bernama Anita Nazira Saraswati.
Sikap Qila yang terlalu baik membuat bunda panggilan Qila kepada ibu sambungnya, sangat sayang dengan Qila, itu lah membuat saudara tiri nya merasa iri. Anita saudara tiri nya sangat membencinya, segala cara di lakukan nya untuk membuat Aqila di benci sang bunda. Sejak awal tinggal bersama Qila, Anita memang selalu bersikap tidak baik kepada nya, hal itu tidak pernah di ketahui ayah Qila, karena di depan Ayah Qila, Anita selalu bersikap manis, layaknya kakak yang sangat sayang dengan adiknya.
Natasha Sang bunda yang sangat sayang kepada Anita yang notabene anak kandung nya, selalu membenarkan tindakan anaknya. Karena sebenarnya ibu tiri Qila selama ini bermuka 2, dia hanya akan terlihat baik di depan Qila dan ayah Qila saja. Semua itu untuk menutupi niat busuk nya mengambil semua harta Ayah Qila.
Kehidupan Qila sangat lah bahagia sebelum nya, hingga suatu hari dia di usir dari rumah oleh ayah nya, di sebab kan tuduhan curang dan selalu membully Anita saudara tiri nya.
🌼🌼🌼
(Pada suatu hari)
Di sekolah Aqila dan Anita sedang di lakukan seleksi siswa yang mewakili sekolah mengikuti olimpiade SAINS tingkat nasional.
Aqila yang memang terlahir genius mengikuti seleksi, namun nasib tidak berpihak kepadanya.
kegeniusan yang dimiliki nya telah menjadi bumerang dalam hidup nya.
Anita yang sangat membenci Aqila telah memfitnah nya dengan melemparkan kertas kunci jawaban di dalam tas Qila dan membuat tuduhan Aqila melakukan kecurangan dalam seleksi, yang membuat nya di diskualifikasi dari peserta.
Ayah Qila yang sangat mendukung dan menjadi orang nomor satu yang bangga akan kecerdasan nya, kecewa dengan apa yang telah terjadi dia memutuskan mengirim Qila keluar kota.
***
"Aqila...kamu... ! ayah sangat kecewa, kenapa kamu melakukan kecurangan? padahal ayah sangat percaya akan kegeniusan kamu." ucap nya kecewa tanpa menatap ku
"Ayah... dengarkan dulu penjelasan Aqila, Aqila tidak pernah melakukan kecurangan, pasti ada orang yang telah memfitnah Qila yah." ucap ku membela diri sambil menangis tersedu.
"Sudah lah mas... anak yang tidak jujur ini harus kita kasih pelajaran. " balas bunda
"Bunda... apa maksud bunda?? Aqila ngak salah Bun... percayalah." ucap ku
"Bunda lebih percaya ucapan saudara mu, ternyata benar yang dikatakan Anita selama ini, kamu selalu melakukan segala cara untuk memperoleh apa yang kamu mau. " balas bunda kembali
"Ayah... bunda... Aqila mohon, percaya... Aqila ngak pernah curang, Aqila ngak bersalah, kak Anita yang memfitnah Qila ayah, bunda. Kak Anita cerita kan hal sebenarnya sama bunda dan ayah kak, please kak, Qila ngak salah." ucap ku
"Sudah lah mas, saya lebih percaya ucapan anak saya, jika mas lebih percaya sama anak pembohong ini, lebih baik saya dan anak saya keluar saja dari rumah ini, saya tidak sanggup anak saya di tuduh dan di fitnah selalu dengan anak kamu mas, mungkin lebih baik kami keluar dari sini." ucap bunda
"Tunggu sayang... kita selesaikan masalah ini hari ini juga, kamu jangan kemana - mana, mas akan atasi semua nya." ucap ayah
"Ayah sudah buat keputusan, ayah akan memisahkan kalian berdua, Anita akan tetap tinggal di sini, dan Kamu Qila ayah akan pindahkan kamu ke kota X." ucap ayah Qila
"Tapi yah... ini tidak adil, Qila yang anak kandung ayah, kenapa Qila yang harus pergi dari rumah ini." ucap Qila
"Benar mas, yang seharusnya pergi kami berdua, bukan anak mu yang pembohong ini." ucap Natasha
"Ayah... Qila mohon, maafin Qila, Qila ngak mau jauh dari ayah." ucap Qila memohon sambil duduk, memeluk kedua kaki ayah nya
"Sudah lah nak, ayah sangat kecewa, keputusan ayah sudah muktamat, sebagai hukumannya ayah akan tetap memindahkan mu ke kota X." ucap ayah
"Tapi yah..." ucap ku
"Tidak ada tapi tapi... ini sudah keputusan final, kamu harus tinggal di sana, bukti kan kepada ayah yang kamu ucap kan benar, ayah mau kamu buktikan kata kata kamu. Semua fasilitas sudah ayah lengkapi, ingat jangan pulang jika kamu tidak bisa sukses di sana." ucap ayah sambil memeluk putri kandung nya yang semata wayang
Tidak bisa berkata apa apa lagi, Aqila hanya bisa menuruti keinginan orang tua nya. Jauh di lubuk hatinya Aqila sangat tidak mau berpisah dengan ayah nya, satu satu nya keluarga yang tersisa di dunia ini.
🌼🌼🌼
(Pagi hari di bandara)
Ayah memeluk ku kembali dengan sangat erat, dia meninggal kan bunda dan Anita yang berjalan di belakang kami.
"Hati hati ya anak ku, ayah melakukan ini karena ayah sayang sama kamu." ucap nya menjelaskan dengan makna tersirat
"Ayah... jika ayah sayang sama Aqila ayah tidak akan membiarkan semua ini terjadi yah." ucap ku
"Ayah percaya lah, Qila ngak salah, kenapa ayah lebih percaya bunda dan kak Anita yang baru hidup bersama kita? ketimbang Qila anak kandung ayah yang sudah ada sejak lahir sama ayah. " kata ku kembali
(Ayah percaya sama kamu nak, tapi kamu memang harus pergi batin nya)
"Kamu akan paham nanti nak, belajar lah yang rajin, ayah yakin kamu akan bisa kembali mengambil semua nya. " ucap nya
"Apa maksud ayah??" tanya ku
Tiba tiba dari samping bunda memanggil ayah
"Mas... kita pulang, biarkan lah anak tak jujur itu pergi sekarang." ucap nya
Kemudian ayah, bunda dan Anita meninggalkan aku sendiri di bandara
"Kenapa bunda berubah ya?? Kenapa bunda seperti tidak menyukai aku ya?? Apa yang sebenarnya terjadi??" batin ku
🌼🌼🌼
Setelah melakukan perjalanan hampir 2 jam akhirnya Qila sampai di kota X. disini lah kehidupan baru nya di mulai. Ya Qila harus memulai hidupnya sendiri di kota baru ini tanpa ada sosok keluarga yang menemani.
Dengan kemampuan IT dasar yang di punya nya, Qila memutuskan melanjutkan sekolah dan bekerja sampingan di salah satu syarikat yang di rekomendasikan ayah nya sebelum dia sampai di kota ini.
Lagi - lagi kemampuan yang di punya nya menjadi bumerang dalam hidup nya, hingga pada suatu malam, di saat pertemuan penting dengan petinggi perusahaan di salah satu hotel, Qila meminum minuman yang sudah di sediakan pelayanan, namun anehnya setelah meminum minuman itu, kepala nya terasa pusing, apakah mungkin minum tersebut tercampur dengan obat?...
Entahlah...
yang Qila ingat setelah pertemuan tersebut, dia memutuskan ke kamar hotel yang sudah di sediakan pihak kantor untuk nya, namun di tengah perjalanan seperti ada benda yang memukul kepala nya, yang membuat nya pingsan dan tak sadarkan diri.
Yang jelas di saat sadar, dia tidak mengingat apapun, yang jelas sekarang dia sudah berada di kamar, tidak ada siapapun yang ada di kamar tersebut. Setelah bersih bersih, Qila memutuskan kembali menuju apartemen nya, di saat menuju apartemen, tiba tiba dari kejauhan mobil melaju begitu cepat, hingga mobil yang di kendarai nya terbalik. dan setelah itu dia tidak sadar kan diri.
🌼🌼🌼
(2 tahun kemudian)
Aku masih berbaring di bangsal, ntah sudah berapa lama aku berbaring di sini.
"Aku di mana??" ucap ku
"Hai nona, kamu sudah bangun?" tanya seorang suster
"Maaf sus, saya di mana??" tanya ku
"Nona ada di rumah sakit, syukur lah nona sudah sadar." ucap nya
"Di rumah sakit?" tanya ku binggung
"Iya nona kamu sudah di rumah sakit ini kira kira sudah hampir 7 bulan nona. " ucap nya
"Apa?? " tanya ku kaget
"Iya nona. " ucap nya tersenyum
"Auu..." ucap ku sambil memegang perutku yang membuncit
"Kenapa nona?? tanya suster yang mendengar erangan ku
"Apa yang terjadi dengan Perut saya sus? sakit sus..." ucap ku
"Nona... air ketuban anda sudah pecah nona." ucap nya
"Apa maksud kamu??? tanya ku kaget
"Iya nona, seperti nya anda sudah akan melahirkan." ucap suster
"Apa sus??? Ngak mungkin?? saya ngak hamil, bagaimana saya mau melahirkan?" tanya ku tak percaya.
Aku masih tidak habis pikir, setelah koma ber bulan - bulan, dan tiba tiba di saat siuman akan melahirkan, ini seperti mimpi buruk.
Dengan sekuat tenaga, aku berusaha melahirkan bayi itu, yang aku sendiri tidak tau kenapa bisa ada di dalam rahim ku. namun karena baru pulih dari koma, pihak rumah sakit meminta ku melahirkan anak itu secara sesar.
"Selamat nona, bayi anda laki laki, sangat tampan, sama seperti bapak nya." ucap suster itu spontan
"Bapak??? " tanya ku
"Kamu tau siapa bapak bayi ini? " tanya ku lagi
"Saya tidak tau nona, saya hanya menduga, karena wajah putra anda tidak mirip dengan anda, saya hanya menduga muka putra anda sama dengan suami anda nona. " ucap nya
"Maaf sus, apakah selama saya koma kamu yang merawat saya." tanya ku
"Tidak nona, saya baru 2 bulan ini menjaga anda mengganti suster yang sebelumnya menjaga anda. " ucap nya
"Sus... selama kamu merawat saya, apa ada yang datang mengunjungi saya sus." tanya ku
"Tidak ada nona, tapi sebelum saya merawat anda, suster yang sebelumnya merawat anda pernah bilang, kalau anda pasien VIP yang harus di jaga." ucap nya
"Jadi kamu tidak tau tentang saya?" tanya ku
"Tidak nona... maaf saya keluar dulu. Permisi nona, bayi nya saya bersihin dulu dan akan saya bawa ke kamar bayi dulu." ucap nya.
Di dalam ruangan aku masih mencerna semuanya, bagaimana bisa aku hamil, dan melahirkan bayi, sementara aku sendiri tidak pernah melakukan hubungan badan dengan manapun lelaki...
Aku masih mengingat ingat bagaimana kejadian yang membuat aku menjadi seperti ini, setelah cukup lama berpikir, akhirnya aku ingat sebelum aku koma, aku pergi rapat bersama petinggi syarikat, dan di saat pulang mobil yang ku kendarai tiba tiba rem nya blong dan ada mobil yang melaju dari arah depan, yang menabrak mobil ku. terus... aku tidak sadarkan diri.
"Lalu bagaimana mungkin, bangun bangun aku sudah mengandung dan melahirkan saja? sulit di cerna dengan akal sehat." ucap ku pada diri ku sendiri.
***
Hati dan pikiran ku sudah tak selaras, aku sangat menyayangi bayi itu...
tapi dengan kehadiran bayi tanpa seorang bapak ini, akan menghancurkan karir ku, bagaimana cara ku bekerja dan melanjutkan studi kalau harus mengurus bayi ini.
"Apa yang akan di pikirkan ayah... jika mengetahui aku melahirkan seorang bayi? di luar nikah, tanpa bapak??" batin ku
Setelah memikirkan semuanya dalam beberapa hari ini, aku memutuskan keluar dari rumah sakit ini, aku harus menerima keadaan suka tak suka, sekarang takdir aku sudah menjadi ibu, walaupun masih perawan.
Dalam kekalutan ku, aku memberanikan diri meninggalkan rumah sakit seorang diri, dan meninggalkan bayi tanpa dosa itu di rumah sakit.
Tujuan ku adalah mencari informasi mengenai keadaan ku selama koma, kepada orang terdekat dengan ku. Setelah menemukan informasi mengenai diri ku, baru lah aku akan menjemput bayi tanpa dosa itu.
Namun niat ku meninggal kan RS seorang diri tidak terlaksana.
Baru beberapa langkah, perawat yang menjaga bangsal ku memanggil ku, dan memberikan bayi ku.
"Nona... ini bayi anda." ucap nya
"Terimakasih." ucap ku dan menerima bayi itu di pangkuan ku dengan sangat berat hati
"Nona..." ucap suster itu kembali
"Iya sus ... " ucap ku
"Untuk urusan administrasi semuanya sudah di bayar oleh seseorang yang mengaku asisten suami anda, jadi anda bisa langsung pulang saja nona." ucap nya
"Suami??" ucap ku reflek
(Siapa kah sebenarnya lelaki yang mengaku menjadi suami ku ; batin ku)
"Iya nona" ucap suster tersebut
"Apakah asisten suami atau suami saya, datang hari ini?" tanya ku, berharap mendapatkan informasi dari suster tersebut
"Tidak nona, seseorang yang mengaku asisten suami anda dan suami anda tidak ada yang datang hari ini nona, namun biaya perawatan anda selama disini telah di bayar lunas beberapa minggu yang lalu, saya baru mendapatkan informasi tersebut dari bagian resepsionis nona." ucap perawatan tersebut
"Berarti sampai sekarang suami saya belum ada datang ya sus?". tanya ku kembali
"Iya nona suami anda belum ada datang sampai saat ini, cuma suami anda hanya menitipkan ini, jika anda sudah siuman di saat dia belum kembali dari luar negeri nona. Maaf saya baru memberitahu anda, karena saya baru dapat informasi nya malam tadi, dari suster yang sebelumnya merawat anda nona." ucap nya
"Oh... tidak apa apa... terimakasih banyak ya sus sudah merawat saya selama 2 bulan ini."
"Sama sama nona." ucap nya
"Sus... apakah saya boleh meminta nomor dan alamat suster yang sebelumnya merawat saya? tanya ku
"Tentu saja boleh." ucap nya, sambil memberikan kertas berisi nomor dan alamat suster itu
"Btw bayi tampan ini, nama nya siapa ya nona?" tanya suster tersebut
(Qila terdiam sesaat, dengan reflek menyebutkan nama bayi itu)
"Nama nya Fazian Kabir Mandar sus." ucap ku kepada suster
"Wow... nama nya indah, semoga kelak bisa menjadi pemimpin ya nak seperti arti nama mu." ucap suster kepada sang bayi.
"Aamiin semoga ya sus. Sekali lagi terima kasih banyak telah merawat saya." ucap ku kembali sebelum keluar dari RS.
"Sudah tugas saya nona ... hati hati di jalan.
Sampai ketemu di lain waktu nona" ucap nya.
🌼🌼🌼
Setelah keluar dari rumah sakit, aku memutuskan kembali ke apartemen, namun alangkah kagetnya, apartemen ku sudah tidak ada, alamat apartemen ku sekarang sudah berubah menjadi mall besar, aku binggung kenapa apartemen nya bisa berubah menjadi mall besar, begitu banyak perubahan yang terjadi selama aku koma. Binggung dengan perubahan yang terjadi, akhirnya aku memutuskan menghubungi teman sekantor ku sekaligus sahabat ku Anisa, yang dari beberapa hari yang lalu ingin aku jumpai.
📱📱📱
"Hallo... Anisa, ini gue Aqila." ucap ku dari sebalik telpon
"Aqila siapa ya??" tanya nya kebingungan
"Wei.... teman sendiri masa Lo lupa sih?? ini gue Aqila ."
"Baru juga gue ngak ngubungin lo beberapa bulan." ucap ku kembali
“Aqila?? benarkah ini lo ?? lo masih hidup ternyata.” ucap nya
“Maksud lo ?? Gue masih hidup lah, kapan juga gue mati? Gue sudah tiada, kok lo bicara seperti itu?? Lo ngenyumpahin gue mati ha?" tanya ku penasaran
"Ngak Qila, siapa juga yang ngenyumpahin lo mati, gue bilang gitu, karena setau gue lo udah meninggal sekitar 2 tahun yang lalu, setelah peristiwa kecelakaan lo waktu itu." ucap nya
"Apa?? Lo bilang gue meninggal 2 tahun yang lalu??." tanya ku tak percaya
"Iya Qila, setelah peristiwa kecelakaan lo waktu itu, tidak ada yang mengetahui pasti kecelakaan yang menimpa lo itu, pihak polisi telah mencari jasad lo di daerah kecelakaan, dan di sana mereka menemukan mayat wanita yang telah hangus terbakar, pihak kantor waktu itu langsung menghubungi pihak keluarga lo." ucap nya
"Jadi maksud lo, sepengetahuan orang tua gue, mereka juga taunya gue udah meninggal ya?" tanya ku binggung, kaget, tak percaya
"Iya Qila, orang tua lo datang ke sini, dan gue juga ikut ke pemakaman." ucap nya
"Nah... setelah kejadian itu om memutuskan menjual apartemen lo, dan dia juga memutuskan menjual saham perusahaan nya kepada bos kita, sekarang perusahaan bokap lo sudah beralih tangan kepada bos kita yang misterius." ucap nya
"Lo sekarang dimana???" tanya nya lagi
"Gue sekarang ada di depan mall, alamat apartemen gue dulu." ucap ku
"Lo tunggu disitu, gue kesana sekarang." ucap nya
"Oke..." jawab ku
📱📱📱
🌼🌼🌼
Setelah menunggu hampir setengah jam, akhirnya Anisa datang.
Dari belakang ku Anisa memanggil
"Aqila ... " ucap nya
"Anisa ..." ucap ku
"Hei... ini anak siapa??? tampan sekali." ucap nya sambil memegang pipi bayi yang ada di gendongan ku.
"Ini bayi gue Sa." ucap ku
"Apa?? bayi lo?? Jadi selama ini lo hilang, ternyata lo udah nikah ya??" tanya nya sambil memukul bahu ku
"Ngak ini bayi gue, tapi gue belum nikah." ucap ku
"Maksud lo apa?? jangan jangan lo ..." ucapan nya terputus
"Hei... jangan suudzon dulu, gue masih perawan kok." ucap ku
"Jadi maksud lo, bayi ini anak adopsi lo.??" tanya nya.
"Tidak ... dia putra ku... panjang cerita nya, bisa gue cerita nya nanti? boleh kah gue nginap di rumah lo malam ini??" tanya ku
"Ayo... gue memang niat ngajak Lo nginap di rumah gue." ucap nya.
🌼🌼🌼
Di malam hari nya, Anisa yang memang ingin cerita tentang ayah, dan ingin mengetahui tentang si debay langsung mengajak aku ke balkon, untuk ngobrol.
"Jadi gimana??
Lo mau gue ceritain tentang om dulu? atau Lo yang ceritain tentang si debay tampan ini." ucap nya sambil mencubit si debay
"Is ... lo ini, jangan cubit, kan jadi nangis ni anak." ucap ku sedikit marah, karena sudah lelah menidurkan si debay
"Lo cerita in aja tentang ayah?? gimana keadaan ayah gue?? Lo ada komunikasi dengan ayah??" tanya ku bertubi tubi
"Oke ... Pertama gue ceritain ya, tentang kebenaran lo di pindahin disini dan kabar om Haris ..." ucap nya
"Sebenarnya Qila, ada satu rahasia, yang Lo ngak tau tentang alasan lo di pindahin ke kota ini. Lo di pindahin kesini, sebenarnya itu semua untuk melindungi Lo dari si nenek sihir??" ucap nya memulai pembicaraan
"Nenek sihir??? siapa yang lo bilang nenek sihir?" tanya ku penasaran
"Siapa lagi, kalau ngak wanita sok baik yang kamu panggil bunda, ibu tiri lo." ucap nya.
"Dia itu selama ini bermuka dua, di depan lo dan ayah Lo dia seakan menjadi ibu dan istri yang baik, tapi kenyataannya dia telah mengubah semua aset bokap lo.
Bokap Lo yang tau rencana picik nya, diam diam menerima bujukan ibu tiri lo, menyuruh lo pindah ke sini.
Gue juga ngak tau pasti ya Qila, yang jelas om menjual seluruh aset nya ke big bos kita.
gue sendiri ngak ngerti, setelah kematian lo, dia memutuskan meninggalkan negara ini sendiri dan telah menceraikan si Tante Natasha, bunda lo juga.
Tapi yang gue binggung, bokap lo gak ada nangis nangis nya, pas mayat yang kami kira lo itu di kubur.
Atau jangan jangan bokap lo, tau lo masih hidup?? dan semua ini rencana dia??" ucap nya menduga
"Entah lah Nis?? gue binggung juga? sekarang mau kemana?? ponsel bokap gue ngak aktif, apartemen gue udah di jual, sekarang ni bayi juga harus gue rawat." ucap ku frustasi
"Nis... apakah nama gue masih tercatat sebagai karyawan di syarikat?" tanya ku penasaran
"Sudah tidak Qila, setelah kepolisian menemukan mayat wanita tersebut, perusahaan sudah memberhentikan lo, dan semua uang pesangon dan kompensasi telah di berikan kepada bokap lo." ucap nya
Dan lucunya, ternyata selama ini perusahaan tempat lo bekerja adalah satu satu nya aset bokap lo yang ngak di ketahui orang tua lo, 60 % saham perusahaan selama ini adalah milik bokap lo." ucap nya
"Apa???" ucap ku kaget
"Iya Qila, itu kenyataan nya, om membongkar semua rahasia itu di saat om menceraikan tante." ucap nya
Setelah itu sampai sekarang, gue sudah tidak pernah jumpa om Qila.
"Sekarang lanjut lo yang ceritain tentang debay." ucapnya kembali
"Hmm... gue binggung cerita nya dari mana Nis" ucap ku
"Lo ngak usah binggung, cerita aja apa yang mau lo ceritain, gue setia dengar kok" ucap nya
"Gue ngak tau pasti apa yang terjadi selama 2 tahun ini Nis, yang jelas selama ini gue koma di salah satu RS di kota kita ini. Gue baru saja sadar dari koma beberapa hari yang lalu, saat anak ini lahir. Gue sendiri ngak ingat apapun kejadian selama 2 tahun ini, yang gue ingat cuma kejadian sebelum kecelakaan yang menimpa gue." ucap ku
***
6 tahun kemudian
Alunan suara musik yang begitu indah, telah di mainkan oleh seorang anak yang sangat tampan rupawan, siapa lagi kalau bukan Kabir sang pangeran tampan yang telah menjadi idola, dari anak cilik, dewasa bahkan idola ibu – ibu, wajah yang sangat tampan memiliki bulu mata lentik dengan di hiasi mata yang tajam, bibir yang merah alami menambah kadar ke tampan nya.
Dan dengan ke piawai nya serta bakat nya dalam memainkan alat musik di usia nya yang baru menginjak 6 tahun Kabir sudah dapat menguasai beragam alat musik tersebut..
***
Sementara sang ibu (Qila)...
setelah melanjutkan pendidikan 3 tahun yang lalu, sekarang Aqila telah mendapatkan hasil dari buah kesabarannya, menekuni pendidikan dan merawat sang bayi yang sekarang sudah tumbuh menjadi bocah cilik yang memiliki banyak bakat, salah satu nya di bidang musik...
Sekarang di sini lah di panggung besar, sang anak telah mengadakan konser musik untuk kali pertama nya.
🌼🌼🌼
"Qila...gue salut sama lo... kesabaran lo selama ini berbuah hasil, anak yang lo rawat sekarang telah membuat lo bangga. Di usianya yang baru menginjak 6 tahun dia telah bisa menghasilkan begitu banyak penghargaan." Ucap Anisa sahabat Qila
"Semua ini ngak lepas dari bantuan lo beberapa tahun yang lalu." Ucap ku
"Lo ini... gue hanya memberikan lo tempat tinggal ngak lebih." ucap nya
"Intinya terima kasih atas bantuan lo kepada gue dan anak gue." Ucap ku
Sang anak yang telah selesai konser, mendatangi sang ibu dengan wajah lesu karna lapar
"Bunda ... Kabir lapar, kita makan di restoran indian food yang ada di seberang ya bun," ucap Kabir kepada sang ibu
"Oke... kita bilangin dulu sama aunty Nisa." Ucap ku
"Aunty... kita makan di sana yok." Ucap nya sambil menarik tangan Nisa
"Kalian berdua aja, hmm... aunty udah ada janji sama uncle Rayhan" ucap nya menolak ajakan Kabir.
"Oke... aunty... bilang sama uncle ya, jangan lupa janjinya ngajak Kabir jalan jalan, jangan PHP mulu wkwk" ucap Kabir bercanda
"Oke sayang..." ucap nya
***
Kabir yang sudah tak sabar pengen makan, berlari hingga tiba tiba dia terjatuh karena menabrak tubuh seorang pria besar (Dewasa)
"Sorry tuan... maaf anak saya tidak sengaja menabrak anda." ucap ku meminta maaf sambil menundukkan tubuh ku sedikit
"Tidak apa apa..." ucap dia dengan dingin, dan langsung berpaling ke Kabir
"Hai tampan nama kamu siapa?" Tanya pria tersebut
"Nama aku Kabir oom... dan nama oom siapa?" Tanya nya
"Haha... nama oom Khabir juga." Ucap nya dengan ketawa serta senyuman yang menawan
"Nama kita bisa samaan ya om, bunda fotoin Kabir sama om dong." Ucap sang anak dengan tersenyum
"Om... Kabir mau foto sama om boleh kan?" Tanya nya dengan senyum terus terukir di bibirnya
"Tentu saja boleh nak... sini dekat om’’, ajak nya sambil merangkul sang anak.
CKREK..CKREK..dua foto dengan gaya berbeda sudah terfoto
"Om... kita makan di situ yok om," ucap nya sambil merangkul sang pria dan meninggalkan Qila di belakang sendirian
"Bunda ayo cepat," ucap sang anak membalikkan badan dan memanggil Qila sang ibu
"Kirain tu anak udah lupa sama bunda nya lagi." Batin ku
Setelah selesai makan kami memutuskan pulang, di tengah perjalanan ke luar dari restoran Khabir mengejar pria yang di tabrak nya tadi, yang memiliki nama sama dengan nama nya.
"Om... tunggu, Kabir boleh minta no ponsel om ngak? Boleh ya boleh..." ucapnya sedikit memaksa sembari menarik tangan pria tersebut
"Ini anak tumben amat bisa secepat itu akrab dengan orang." batin Qila
"Kabir... jangan seperti itu, bunda ngak pernah ngajarin Kabir ngak sopan sama orang yang lebih tua." Ucap ku
"Iya bunda, maaf..’’ ucap Kabir dengan wajah sedih
"Tuan... maaf atas ketidak sopanan anak saya." Ucap ku sambil memeluk Kabir yang kelihatan sedih setelah ku marahi
"Tidak apa apa... saya suka kok Kabir mau berteman dengan saya, nak ini kartu nama om, di sini sudah ada no ponsel dan alamat om, kalau kamu ngak sibuk silahkan datang saja ke rumah om." Ucap nya
"Oke om tampan, terimakasih." jawab Kabir langsung melepas pelukan sang bunda serta, langsung tersenyum yang sangat indah ke pada om Khabir
"Kalau begitu om pamit ya sampai jumpa di lain waktu Kabir." ucap tuan Khabir sambil terkekeh
"Sampai jumpa juga om Khabir, hati hati di jalan ya’’ jawab Kabir dengan ketawa lucunya
"Bunda kita pulang yuk, Kabir mau istirahat" ucap Kabir langsung memelukku
"Hehe, anak bunda dah capek ya, dah yuk kita pulang’’ ucapku mengandeng tangan Khabir
🌺🌺🌺
( Fahri POV )
Setelah pertemuan dengan Khabir kecil, Muhammad Khabir Al – Ghifahri memutuskan kembali ke perusahaan nya, di sana dia masih membayangkan wajah dari ibu Khabir kecil. Kenapa wajah wanita itu tidak asing ya? Kenapa wajah wanita itu sangat familiar.
📱📱📱
Hallo... Rayyan ... gue mau lo cari informasi mengenai anak yang bernama Khabir, ini foto anak tersebut sudah gue share, ucap nya sambil mengirim foto sang anak.
"Kabir," batin Rayhan
"Baik tuan... akan segera saya cari tau..." ucap nya.
Tidak begitu lama untuk seorang rayhan mencari identitas sang anak, karena sang anak adalah anak dari sahabat calon istri nya Anisa
(Di dalam kantor)
Maaf tuan mengganggu waktu anda, saya sudah menemukan identitas anak tersebut tuan
Nama : Fazian kabir Mandar
Umur : 6 tahun
Alamat : jl. Sakura no 9, tanggerang selatan
Hoby : bermain musik
Makanan kesukaan : indian food
Minuman kesukaan : es krim
Orang tua : Aqila Anindia Maheswari
Sekolah : SD UNGGULAN TANGGERANG SELATAN
Anak ini merupakan seorang musisi cilik, dia telah mendapatkan begitu banyak penghargaan, di usia nya yang baru menginjak 6 tahun. Ucap rayhan menjelaskan identitas sang anak
"Nama orang tua nya kok hanya nama ibu nya? Nama bapak nya siapa?" Tanya Khabir karena tidak mendapatkan informasi detail mengenai bapak sang anak
"Untuk informasi sang bapak, saya sudah selidiki bos, Kabir tidak memiliki bapak."
"Apa?? Maksud kamu anak itu, anak di luar nikah?" Tanya kabir
"Saya akan cari tau lebih lanjut lagi bos." Ucap Rayhan
"Saya permisi bos." Ucap nya berlalu pergi.
🌺🌺🌺
Muhammad Rayhan Al Rayyan, pria yang memiliki postur tubuh bak artis Bollywood itu adalah sahabat dari Fahri yang telah merangkap menjadi asisten pribadi kepercayaan Fahri.
Rayhan selalu mengikuti keinginan dan kemauan sang bos, hingga dia sendiri lupa untuk melanjutkan hidup nya bersama sang kekasih Anisa yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat karib dari Aqila.
Di saat makan siang romantis berdua dengan sang kekasih yang telah beberapa kali di tunda akhirnya Rayyan dan Anisa bisa menghabiskan waktu bersama.
"Yang... "panggil Anisa
"Iya..."
"Ih ... lihat mata Nisa dong"
"Iya... apa???"
"Yang... orang tua Nisa nanyain terus tu, kapan ayang bawa rombongan meminang untuk Nisa?"
"Sayang... sabar ya, Abang kan lagi ngumpulin dana untuk acara kita."
"Ih... ayang, Nisa Ngak butuh pesta yang besar, yang penting sah aja."
"Kamu ini sayang, mau bagaimana pun, Abang harus siapin dana dan mental sayang... tunggu sebentar lagi ya sayang ... insyaallah tahun ini" ucap Rayhan kepada kekasih nya
"Ayang... janji ya, jangan ngurusin bos ayang terus dong, sekali kali itu pikirkan masa depan kita."
"Iya sayang..."
Tut...Tut ..Tut...
"Ih ... ayang, siapa sih yang nelpon ayang???
ayang ngak selingkuh kan??"
"Ya ngak lah Nisa, ini bos Abang, Abang angkat sebentar dulu ya sayang." ucap ku hendak berdiri
"Angkat disini saja ayang" Ucap Nisa kesal
"Oke..."
"Setelah selesai mengangkat telepon, Rayyan memutuskan kembali ke kantor nya sesuai permintaan sang bos."
"Ayang...
sorry ya, Abang ngak bisa antar sayang pulang, Abang harus segera ke kantor ada yang urgent."
"Urgent?? kenapa?? bos kamu pengen apa lagi ha?? Ngak tau apa, kamu itu lagi sama aku." ucap Nisa makin kesal
"Ayang ... sebentar saja, nanti sore Abang ke rumah deh, janji..."
"Janji ya."
"Iya sayang."
***
Setelah sampai di kantor, Rayyan langsung menemui sang bos, dan memberikan identitas Kabir yang telah dianggap nya sebagai anak nya.
Setelah selesai memberikan informasi kepada sang sahabat, Rayyan pamit keluar.
Di luar Rayyan masih memikirkan kata kata bos nya tersebut.
"Kenapa bos mencari tau tentang Qila ya?" Batin ku.
"Apakah aku harus memberitahu hal ini kepada Anisa??." batin Rayyan.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!