NovelToon NovelToon

BISSMILLAH WITH YOU

Story Of ADZKIA

"Astaghfirullah, ada ya laki-laki seperti dia, ditanyain tidak menjawab, malah menatapku seperti itu, bikin aku merinding, karena mukanya dia sangat tampan", batin gadis bercadar hijau tosca.

Karena tersadar baru membayangkan wajah seorang laki-laki yang bukan mahram akhirnya dia beristighfar berulang kali.

"Astaghfirullah hal'adzim, Astaghfirullah, apa yang baru saja aku fikirkan, bodohnya kamu Kia", gerutu Kia dengan suara sangat kecil.

Yaps, gadis bercadar hijau tosca itu bernama ADZKIA NABILAH BALQIS (Anak perempuan yang sangat menawan hati, cerdas, serta cantik seperti Ratu BALQIS). Yang sering dipanggil dengan panggilan Kia.

Tidak namanya saja yang cantik wajahnya pun juga sangat ayu sekali. Kia mempunyai wajah yang putih bersih alami, warna bola mata hitam legam, lesung pipi dikanan dan kiri serta bibir tipis pink alaminya. Karena kecantikan alami yang Kia miliki itulah yang membuat Kia mantap berhijab syar'i. Itu disebabkan karena waktu dia menginjak bangku SMP ada kejadian seumur hidup yang tidak bisa dia lupakan.

*Flashback On*

Diwaktu SMP Kia terkenal sangat cantik, sopan dan pintar, karena kecantikan dan kesopanan yang dia miliki banyak teman laki-lakinya yang coba mendekatinya untuk diajak pacaran, bahkan dari beda sekolah pun ada, dari yang sama-sama SMP ataupun yang sudah SMA. Karena Kia sudah mantap tidak mau pacaran, Kia menolak mereka semua secara halus, sebab Kia ingin fokus sekolah dulu.

Waktu itu ada salah satu siswa laki-laki anak SMA sebelah yang pernah ditolak Kia sakit hati dan ingin mencelakai Kia dengan cara menabraknya dengan mobil.

Kia tertabrak disaat dia mau menyebrang jalan ketika waktu pulang sekolah, akibat kecelakaan tersebut Kia patah tulang kaki dan koma selama 2 minggu.

Setelah 3hari Kia kecelakaan Keluarga Kia mendapatkan informasi bahwa yang menabrak Kia adalah anak SMA yang sakit hati karena cintanya ditolak Kia.

Pemuda yang menabrak Kia adalah anak salah satu rekan bisnis Ayah Kia yang bernama Pak Lukman.

Pak Lukman yang mengetahui kenakalan putranya langsung menemui Ayah Kia yang bernama Pak Ibrahim dikantornya, untuk meminta maaf dan memohon jangan memasukkan putranya kepenjara.

"Oke, tidak akan saya masukkan anak anda kepenjara, asal dengan satu syarat!!", ucap tegas Ayah Kia yang bernama Ibrahim.

"Apapun syaratnya akan saya lakukan sebisa mungkin Pak Ibrahim", jawab Pak Lukman.

"Anak bapak saya mohon jangan pernah menampakkan dan menunjukkan diri didepan putri saya lagi, kalau tidak saya akan membawa kasus ini kejalur hukum", kata Ayah Ibrahim.

"Baik Pak Ibrahim saya dan keluarga saya akan pindah keluar negeri dan saya akan menghukum anak saya dengan caraku sendiri", jawab Pak Lukman kepada Ayah Ibrahim dengan mantap.

"Terimakasih Pak Lukman saya percaya dengan anda, karena anda adalah rekan bisnis saya dari dulu", kata ayah Kia

"Kalau begitu saya permisi pak Ibrahim dan sekali lagi maaf", ungkap tulus dari Pak Lukman sambil berjabat tangan dengan Pak Ibrahim.

........ °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°..... ...

Setelah 2 minggu Kia tersadar dari komanya, Kia menjadi pemurung, lebih banyak diam dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk sendiri.

Semenjak kejadian tersebut juga Kia banyak merenung, merenungi kenapa dia mempunyai wajah yang begitu ayu, cantik sekali. Karena Kia tanpa sengaja mendengar pembicaraan kedua orang tuanya setelah Kia baru saja sadar dari komanya.

"Mamah masih tidak menyangka Ayah, anak SMA yang pernah ditolak Kia sakit hati dan ingin mencelakai Kia Ayah. Mamah sangat bersyukur mempunyai anak yang begitu cantik, tapi mamah sekarang menjadi takut dengan kejadian seperti ini akan terulang dikemudian hari", ungkap sedih Mamah Dian mamahnya Kia.

"Sudah Mah, Mamah tenang saja mereka sudah menepati janjinya, Ayah sudah menyelidiki semua, dan Mamah jangan menunjukkan muka sedih Mamah dihadapan Kia nanti kalau Kia bangun dan ini Kia jangan sampai tahu Mah, takut Kia menjadi sedih", kata Ayah Ibrahim kepada Istrinya yaitu Mamah Dian.

Tanpa mereka sadari Kia sudah terbangun daritadi dan mendengar semua pembicaraan kedua orang tuanya.

"Ya Allah bukannya hamba tidak menyukai pemberian-Mu ini, karena dari kecantikan ini kenapa membuat orang baik menjadi jahat ya Allah", batin Kia dengan sedih.

Setelah lulus SMP Kia memberanikan diri bilang kepada kedua orang tuanya untuk meneruskan sekolah dipesantren dan merubah semua penampilan Kia.

Tentu saja kedua orang tua Kia sangat terkejut dengan permintaan sang anak yang sangat drastis. Orang tua Kia tidak melarang bahkan sangat mendukung dengan apa yang ingin Kia lakukan. Karena mereka semua mengerti tentang kewajiban berhijab untuk wanita yang beragama islam.

"Apakah kamu yakin sayang??", kata Ayah Ibrahim.

"Kalau kamu ingin begitu kamu selamanya tidak boleh membukanya sayang, kecuali dengan Mahrammu yang halal sayang?? ", sambung mamah dengan keraguan hatinya.

Keluarga Kia memang sangat agamis, sangat mengerti agama, tapi dikeluarganya belum ada yang berniqab/bercadar, oleh karena itu Mamah Dian ragu jika suatu saat Kia tidak bisa istiqomah dengan niqabnya.

Adzkia yang mengetahui keraguan kedua orang tuanya pun menjelaskan dan mengingatkan tentang kejadian diwaktu SMP dulu. Akhirnya dengan bangga dan sampai sekarang setelah lulus kuliah pun Kia masih istiqomah berhijab syar'i.

*Flashback Off*

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Maafkan jika nanti banyak typo, banyak salah dalam pengetikan dan banyak kekurangan ya readers, mohon jangan dihujat, komenlah yang sopan dan membangun author ya, agar author semakin bersemangat dalam menulis. 🤗🤗🤗

Sebelum Author Up, sudah Author review berulang-ulang akan tetapi jika ada yang terlewat maafkeun😋😊😊.

Jika nanti setelah tamat bisa author review ulang, akan author usahan review ulang, jika tidak bisa, mohon maaf sebesar-besarnya☺.

Semoga cerita ini sesuai ekspetasi para readers semua yah😘.

Salam kenal dari Author😉

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

***TBC***

RAFFASYA QIYAS IRAWAN

Raffasya Qiyas Irawan adalah seorang CEO diperusahan pusat IRAWAN CORP, perusahaan yang bergerak dibidang industri, kontruksi pertambangan dan makanan, dan sudah tersebar diseluruh dunia.

Qiyas adalah putra ke dua dari Petter Orlando Smith yang semenjak menikah dengan istrinya yang bernama Liliana Zahratunnisa dia menjadi mualaf dan Petter merubah namanya menjadi Ziyas Muhammad Irawan.

Kakak Qiyas yang pertama bernama Aninda Lailatul Irawan dia seorang desainer baju dan dia sudah menikah dengan seorang pengusaha dibidang kain. Mereka mempunyai 2 orang anak yang masih berumur 5 tahun yang bernama Alifatus Syarifah Oktarian dan si kecil yang baru umur 2 tahun bernama Danela Asahy Oktarian.

Sedangkan si bungsu bernama Aulian Awwab Irawan. Dia masih berumur 18 tahun dan baru lulus SMA.

Raffasya Qiyas Irawan yang mempunyai arti (Laki-laki tegas yang gemar akan kemasyhuran dan ditempatkan ditempat tertinggi).

Dengan tinggi 180cm wajah blasteran, hidung mancung, bibir yang kissable, serta punggung yang sandarable dan perut yang ada roti sobeknya sudah cukup bikin wanita mengantri untuk jadi istrinya.

........ °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°........

IRAWAN CORP

Tok, tok, tok

Qiyas yang lagi menyelesaikan berkas-berkas dimejanya tiba-tiba mendengar suara pintu diketuk.

"Masuk", sahut Qiyas tanpa mengalihkan pandangannya.

"Tuan, semua yang anda inginkan dan perlukan untuk cuti sudah saya selesaikan dan kerjakan semua Tuan", ucap Zidan sekretaris sekaligus tangan kanannya Qiyas.

"Baik terimkasih Zidan, pekerjaan kantor sudah saya bereskan, saya akan cuti selama beberapa bulan paling tidak kalau jadi selama 3-4bulan, dan semua pekerjaanku dikantor kamu yang harus menghandle semua", kata Qiyas kepada Zidan sekretarisnya.

"Dan jika ada masalah kamu coba handle saja dulu, kalau tidak bisa kamu bisa menghubungi saya", sambungnya lagi.

"Baik Tuan", sahut Zidan.

"aah nasib, beginilah nasib bawahan, bagaimana aku bisa mencari calon istri jika harus disuruh kerja melulu begini, tapi emang kasihan sih si bos sudah lama tidak liburan dan ambil cuti, ya nasib ya nasib", batin Zidan sambil meratapi nasib.

"Oh ya, apakah kamu sudah mengerjakan apa yang saya suruh untuk menyembunyikan identitas asli saya", tanya Qiyas kepada Zidan.

"Sudah Tuan, semua sesuai yang anda inginkan dan harapkan", jawab Zidan dengan mantap.

"Baiklah, terimakasih kalau begitu kamu boleh keluar", ucap Qiyas lagi.

"Permisi Tuan", pamit Zidan sambil menundukan badannya dan dia lansung berlalu keluar.

Setelah Zidan keluar dari ruangannya, Qiyas lalu menyandarkan kepalanya dikursi kebesarannya, dan dia membayangkan hidup didesa yang masih asri seperti yang diinginkannya, meninggalkan hiruk pikuk perkotaan dan perkantoran. Karena Qiyas menginginkan liburan dipedesaan yang masih asri dan sejuk.

Tiba-tiba dia teringat obrolan dan curhatan sahabatnya yang tanpa sengaja ketemu diCafe kemarin ketika dia sudah selesai bertemu dengan client. Dia adalah sahabat Qiyas waktu kuliah diKairo Mesir. Karena Qiyas pernah melanjutkan studynya S1 diKairo Mesir, dan S2 jurusan bisnis diAmerika.

Qiyas lalu mengambil hpnya dan langsung mencari nomor telefon sahabatnya untuk dia telefon.

"Hallo Assalamu'alaikum Zabir", salam Qiyas lewat sambungan telefon ketika sambungan telefonnya sudah diangkat oleh sahabatnya.

"Wa'alaikumussalam, Qiyas apakabar?? ", jawab Zabir kepada Qiyas.

"Baik-baik, kamu sendiri bagaimana? Aku mau tanya sesuatu kepadamu bolehkah??", tanya Qiyas langsung to the point kepada Zabir.

"Alhamdulillah juga baik, hmm bolehlah boleh banget, apa yang akan kamu tanyakan?? ", jawab Zabir dengan rasa penasaran.

"Emm, itu kamu katanya lagi mencari guru pengganti sementara untuk istrimu yang mau melahirkan, apakah sudah dapat?? ", tanya Qiyas dengan was-was.

"Belum, emang kenapa kamu Qiyas bertanya begitu, apa kamu yang mau menjadi guru sementara itu? ", jawab Zabir dengan bercanda, karena Zabir sendiri tahu tidak mungkin temannya itu mau jadi guru, dengan jadwalnya yang super sibuk sebagai seorang CEO.

"Boleh, aku mau banget, emang tujuanku menghubungimu untuk memintamu menjadikan aku guru sementara dipondok pesantrenmu", jawab Qiyas dengan semangat.

Zabir yang mendengar jawaban Qiyas terkejut setengah mati, bagaimana tidak seorang Qiyas Irawan CEO perusahaan besar mau menjadi guru sementara yang gajinya pun tidak seberapa.

"Apakah kamu yakin teman", tanya Zabir dengan ragu-ragu.

"Aku sangat yakin 100% Zabir, karena aku sudah mengambil cuti dan liburan untuk beberapa bulan mendatang", jawab Qiyas dengan mantap.

"Kenapa kamu tidak liburan ketempat-tempat wisata saja Qiyas", tanya Zabir yang masih tidak percaya dengan keputusan sahabatnya itu.

"Aku ingin berbagi ilmu dengan semua orang Zabir, serta aku juga ingin menghindari keramaian kota serta berkas-berkas kantor yang memusingkan. Dan aku rasa tempatmu adalah tempat yang tepat", jawab Qiyas menjelaskan kepada Zabir sahabatnya.

"Baiklah kalau begitu aku tunggu kedatanganmu Yas", kata Zabir akhirnya memperbolehkan.

"Baiklah akan aku usahakan besok sudah sampai ditempatmu, kalau tidak bisa ya lusa", bertiahu Qiyas.

"Iya, aku tunggu teman, dan semoga sampai dengan selamat kesininya", sambung Zabir kepada Qiyas.

"Terimakasih Zabir kamu memang sahabatku yang baik, Assalamu'alaikum", kata Qiyas sambil mengakhiri sambungan telefonnya.

"Wa'alaikumussalam, iya sama-sama", jawab Zabir sambil mematikan sambungan telefon.

Setelah memutuskan panggilannya, Qiyas langsung bersemangat menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal sedikit dan ingin segera sampai rumah untuk bersiap-siap pergi besok hari.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Si ganteng OTW kedesa 😂😂

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

***TBC***

PESANTREN

Sesampainya dirumah Qiyas langsung masuk sambil mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum", ucap Qiyas sambil membuka pintu rumahnya.

"Wa'alaikumussalam, eeh tumben jam segini sudah pulang ini baru jam lima lho sayang", tanya Bunda Lili ketika mendengar dan melihat Qiyas baru masuk kerumah.

"Iya mah besok Iyas sudah ambil cuti mau liburan, capek kerja terus, pusing setiap hari melihat berkas-berkas melulu", jawab Qiyas sambil menyalami tangan Bundanya.

"Waah bagus itu, kamu rencananya mau liburan kemana sayang, semoga kamu pulang bisa membawa calon istri yah, kan umur kamu sudah matang dan siap untuk berumah tangga", jawab Bunda Lili dengan semangat.

"Bunda, umur Iyas kan masih muda, masih dua puluh lima tahun Bund, belum kefikiran untuk menikah. Iyas pingin nikahnya nanti kalau sudah berumur dua puluh delapanan atau tiga puluhan Bund", jawab Qiyas sambil merengek kayak anak kecil kepada Bunda Lili.

Begitulah Qiyas dirumah memang sangat manja, apalagi sama bundanya yang sudah melahirkan dia. Kalau diluar sana banyak yang mengenal Qiyas adalah sosok yang teguh, tegas, disiplin, sholeh, dan selalu menjaga pandangannya dari wanita, berbeda jika dirumah. Apalagi jika sudah sama bundanya, dia tidak akan segan dan malu untuk bermanja-manja dengan bundanya.

"Enak saja kalau ngomong", jawab bunda sambil menjewer telinga putranya.

"Bunda, kenapa menjewer telingaku", rengek Qiyas sambil mengusap-usap telinganya yang dijewer oleh Bundanya tadi.

"Biarin!!! Pokokknya nanti pulang harus dan wajib bawa calon istri titik tidak pakai koma", Bunda Lili pura-pura marah kepada Qiyas.

"Iya-iya bunda, Iyas ke kamar dulu ya bund, mau beres-beres dan siap-siap untuk liburan besok", jawab Qiyas mengalihkan pembicaraan.

"Dasar anak satu itu, dibilangin suruh nyari calon istri ada saja alasannya", gerutu Bunda Lili ketika Qiyas sudah beranjak dan ingin masuk kekamarnya.

........ **************..... ...

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat jam mobil yang dikendarai Qiyas sudah sampai disalah satu pesantren terbesar dikota W ini. Namanya PESANTREN DARUNNAJAH.

Walaupun tempatnya dikaki gunung dan masih asri dengan pepohonan, jangan salah pesantren sahabatnya Qiyas ini sangatlah besar dan terkenal dengan kenyamanan serta kedisiplinannya yang tinggi.

Setelah memarkirkan mobilnya, Qiyas segera masuk dan menemui Zabir sahabatnya dirumahnya, karena Qiyas tadi sudah mengabarkan kalau dia lagi perjalanan menuju Pesantren.

"Assalamu'alaikum Zabir", ucap Qiyas sambil mengetok pintu rumahnya Zabir.

"Wa'alaikumussalam eeh Qiyas, sudah sampai kamu? ", jawab Zabir setelah membukakan pintu dan berpelukan ala laki-laki kepada Qiyas.

"Silahkan masuk dan silahkan duduk", ucap

Zabir mempersilahkan masuk Qiyas.

"Aku buatkan minum dulu sebentar", kata Zabir kepada Qiyas.

"Iya terimakasih, tidak usah repot-repot, kayak sama siapa saja kamu", jawab Qiyas dengan tersenyum.

"Santai saja, cuman minum saja ko bentar ya", kata Zabir lagi kepada Qiyas, dan dia langsung berlalu masuk kedalam rumahnya.

Qiyas mengangguk dan hanya menanggapi dengan senyuman. Dan setelah Zabir masuk untuk mengambilkan minum, Qiyas memejamkan mata meresapi suasana yang begitu adem, tenang, dan menenangkan ini. Tiba-tiba bayangan wajah gadis bercadar hijau bermata hitam nan meneduhkan melintas difikirannya, dan itu membuat Qiyas langsung membuka mata.

"Astaghfirullah, kenapa tiba-tiba aku keingat gadis bercadar yang menolongku kemarin ya, aish mungkin karena suasana yang begitu adem ini jadi mengingatkan dengan mata gadis yang berwarna hitam legam yang meneduhkan itu", batin Qiyas sambil mengusap wajahnya kasar.

"Ini minumannya, silahkan diminum, maaf cuman ada teh Yas", kata Zabir sambil meletakkan secangkir teh hangat diatas meja.

"Ngomong-ngomong istri kamu dimana Zabir, daritadi tidak kelihatan??", tanya Qiyas setelah meminum tehnya.

"Oh istriku setelah mengajar tadi katanya mau mampir kerumah Umi *seb*entar", jawab Zabir kepada Qiyas.

Umi adalah istri Pak Kyai, pengurus pondok Pesantren ini, dan Zabir adalah anak pertama dari Pak Kyai.

"Ternyata disini tidak banyak berubah yah, masih sama dengan 2 tahun yang lalu, masih asri, adem, dan tenang", kata Qiyas sambil meresapi suasana.

"Yah begitulah, ngomong-ngomong tidak tersesat kan kamu?? ", tanya Zabir diselingi dengan ketawa kecil.

"Tidaklah, kan dulu aku sering main kesini bahkan tidur disini sebelum kamu menikah dengan Aida", jawab Qiyas dan juga tertawa.

"Oh iya-iya, kira-kira kamu ingin mulai mengajar kapan?, biar nanti aku sampaikan ke istriku", tanya Zabir kepada Qiyas.

"Besok saja bagaimana?? ", jawab Qiyas.

"Apa kamu tidak capek Yas, siapa tahu mau menikmati suasana disini dulu? ", kata Zabir lagi.

"Tidak Zabir, aku fikir dengan mengajar aku juga sudah bisa menikmati suasana disini", jawab Qiyas meyakinkan Zabir.

"Ok, tidak apa-apa, besok aku antar kamu memperkenalkan diri untuk para santri disini, terutama kelas yang akan kamu ajar, kamu sekarang istirahat saja dipaviliun belakang, sudah aku bersihkan", ucap Zabir kepada Qiyas.

"Ayo aku antar", sambung Zabir lagi.

Zabir dan Qiyas mereke berjalan menuju paviliun pesantren yang letaknya dibelakang rumah Zabir. Sepanjang mereka berjalan banyak pasang mata para santri yang penasaran akan sosok laki-laki yang ada disamping ustadz Zabir. Begitulah kiranya yang ada dibenak mereka para santriwan.

Walaupun paviliun letaknya dibelakang rumah Zabir, tapi jaraknya lumayan jauh, sekitar seratus meteran.

DiPesantren ini santriwan dan santriwati tempatnya dipisah tidak bercampur. Untuk menghindari fitnah dan mengajari menghindari zina mata.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Santai yah readers untuk Kia akan muncul ko dibab selanjutnya😊😊.

Yuk, lanjut, mana nih semangatnya readers😂

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Kia: thor kapan aku muncul lagi nih, udah pengap nih disuruh sembunyi mulu.

Author: santuy ngapa, lagi mikir nih, bantuin napa. 🙄😏

Kia: tak bantuin do'a saja yah thor😁😁

Author: hiish, untung cantik, kalau enggak udah tak gantiin kamu. 😑

Kia: eeh jangan dong thor. 😢

Author: makanya diem😈

Kia: 😘😘😘😁😂

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

***TBC***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!