NovelToon NovelToon

Dari Budak Jadi C I N T A

Budak 1

Pagi yang indah dan cerah.
Semua orang mulai melakukan aktivitas pagi mereka.
Tapi tidak dengan Alsiyana. Pagi-pagi begini, dia sudah mendapatkan ocehan dan amarah dari majikannya.
Dia sangat bingung. Padahal dia tidak pernah berbuat kesalahan apapun. Tapi... nyonya tua itu selalu saja mencari kesalahan darinya.
tap... tap... tap...
Bram
Bram
Ada apa ini? Kenapa pagi-pagi begini sudah membuat keributan di dapur ku?
Bram, anak pertama dari si nyonya tua itu.
Dia botak, mesum, dan kejam. Bahkan dia pernah mencoba untuk melecehkan Alsiyana. Dia memiliki sikap dan perilaku sama seperti ibunya itu.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Lihat gadis yang kau beli untuk menjadi pembantu ini! Sangat pemalas! Dan kasar!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Tidak, tuan.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Diam kau!
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Dasar pemalas.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Coba kau lihat meja itu, kosong. Tidak ada makanan apapun disana! Sungguh gadis yang pemalas!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Maaf, tuan.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Hari ini saya tidak masak karena keperluan dapur sudah habis. Dan... dan nyonya tua Meneer belum memberikan saya uang belanja bulan ini.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Dasar pembohong!
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Jelas-jelas semalam aku sudah memberikan mu uang. Jangan-jangan uang itu kau pakai untuk foya-foya ya?
Nyonya tua itu menuduh Alsiyana.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Sungguh tuan, saya belum menerima uang selembarpun dari nyonya.
Bram
Bram
Sudah lah, jangan berisik.
Bram
Bram
Ini, belanjakan uang itu. Belanja yang banyak, karena nanti malam akan ada acara pesta dirumah ini.
Alsiyana menerima uang itu.
Bram
Bram
Buatlah masakan yang enak dan lezat untuk nanti malam. Kau paham!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Baik, tuan.
Bram
Bram
Pergi sana.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Baik.

Budak 2

NovelToon
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Karena malam ini ada acara besar, aku harus membeli bahan-bahan yang banyak dan daging-daging yang segar.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Tapi sebelum itu aku harus membeli bahan-bahan untuk sarapan pagi ini. Supaya nyonya tua itu tidak mengomel lagi pada ku.
Alsiyana masuk ke salah satu toko. Di dalamnya terdapat banyak keperluan dapur dan bahan-bahan.
Dia sibuk memilih sayur, daging, dan buah-buahan yang bagus.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Ah... daging ayamnya tinggal satu. Aku harus membeli ini sebelum diambil orang lain.
Alsiyana sudah memegang daging ayam itu, tapi di rebut oleh seorang pria.
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Akhirnya aku mendapatkan mu.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Heiii
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Ini milik ku! Aku yang pertama melihatnya!
Alsiyana merebut kembali ayam itu.
Pria itu menatap tajam ke Alsiyana.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Permisi.
Alsiyana berjalan untuk mencari bahan yang lainnya.
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Tunggu!
Pria itu menghentikan langkahnya.
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Kau! Kau berani merebut sesuatu dengan ku!
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Heh! Ini milik ku. Kau tidak bisa merebutnya dari ku.
Pria itu mengambil kembali ayam itu.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Hei tuan yang sok!!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Aku yang pertama melihatnya, mengambilnya dan memegangnya. Jadi, ayam ini milik aku!
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Kau!
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Tidak, ayam ini milik aku!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Milik ku!
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Milik aku!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Aku!
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Punya ku!
Jadilah sekarang mereka berdua memperebutkan ayam itu. Sungguh ayam yang beruntung.
Orang-orang yang berbelanja di toko itu melihat ke arah mereka berdua, dan berbisik-bisik.
A
A
Ya ampun... mereka berdua kenapa?
B
B
Apa kedua anak muda itu memperebutkan ayam itu.
C
C
Lihat pria itu, dia tidak ingin mengalah dari wanita itu.
D
D
Hahaha... mereka berdua sungguh lucu sekali. Ayam saja sampai mereka rebutkan.
A
A
Yah, mana pria itu tampan dan elegan sekali.
Tiba-tiba ayam yang mereka rebutkan hilang. Mereka menoleh bersamaan ke orang yang mengambil ayam itu.
Ternyata seorang nenek tua. Nenek itu tersenyum dan menyimpan ayam itu ke ranjang miliknya. Lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Sudahlah, aku akan mencari yang lain.
Mahendra Prajaka Putra
Mahendra Prajaka Putra
Yah, aku juga.
Alsiyana pergi, mencari pengganti untuk daging ayam itu.
Setelah semuanya didapatkan, dia pergi ke kasir untuk membayar.
Kemudian dia pulang kembali ke rumah majikannya.

Budak 3

NovelToon
Alsiyana sedang asik memasak untuk orang rumah. Tapi, si nyonya tua itu datang untuk mengganggu dirinya.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Nyonya tua Meneer, sedang apa kau disini?
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Jika kau lapar silahkan tunggu dimeja makan. Sebentar lagi makanannya siap.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Yah... Aku lapar. Aku akan menunggu dimeja makan.
'heh, lihat saja apa yang akan ku perbuat pada makanan mu!' batin Nyonya tua Meneer, licik.
Alsiyana menghidangkan makanan di hadapan nyonya tua itu.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Silahkan dimakan, nyonya. Aku akan kembali lagi ke dapur.
Alsiyana meninggalkan dia.
Nyonya tua Meneer licik itu memulai aksinya.
Dia mengeluarkan satu kecoa yang sudah mati, memasukkan kecoa itu ke makanannya.
Tap... tap.... tap...
Bram turun dari tangga.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Aaaa
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Ke...kecoa!
Teriakkan Nyonya tua itu berhasil membuat Bram berlari kearahnya, begitu juga dengan Alsiyana.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Ada apa, nyonya?
Bram
Bram
Kenapa, Bu? Kenapa kau berteriak seperti itu?
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Dia!
Nyonya tua itu menunjuk ke Alsiyana.
Alsiyana tampak bingung karena nyonya tua Meneer menunjuk dirinya.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Dia memasukkan kecoa ini ke dalam makanan ku!
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Aku sangat jijik dengan kecoa, tapi dia malah memberikan kecoa ini ke makanan ku.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Jahat sekali! Bram, kau harus memecat dan mengusir pelayan itu!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Tidak! Aku tidak memasukkan kecoa itu! Aku bersumpah!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Aku sendiri yang memasaknya, tidak mungkin aku memasukkan kecoa itu! Aku mohon percayalah pada ku, tuan!
Alsiyana berusaha untuk membela diri.
Bram
Bram
Bu, kita tidak bisa memecatnya.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Kenapa, Bram? Apa kau sekarang membela pelayan itu daripada ibu mu ini? Hiks.. hiks...
Bram
Bram
Bu..bukan begitu. Masalah malam ini ada acara pesta dirumah kita, dan akan banyak tamu terhormat yang datang ke acara malam ini.
Bram
Bram
Dan kita membutuhkan dia untuk membuat masakan yang lezat dan enak untuk tamu kita, jika kita menyewa beberapa koki terkenal aku tidak mampu, uang ku tidak cukup untuk membayar mereka.
Nyonya Meneer
Nyonya Meneer
Hemm, baiklah kalau begitu! Tapi dia harus aku hukum! Dia harus dikurung dikamar gelap, dan hanya boleh keluar untuk memasak, setelah semua itu selesai dia harus tetap berada di kamar gelap!
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Baiklah, tuan.
Alsiyana Dewi
Alsiyana Dewi
Asalkan tuan tidak memecat diriku, aku bersedia di hukum.
Bram
Bram
Cepat, bawa pelayan ini ke kamar gelap!
Bram menyuruh anak buahnya.
Sekarang Alsiyana sudah berada di kamar gelap. Kamar yang sangat gelap, tidak ada jendela. Hanya ada tiga lubang kecil untuk angin-angin.
Entah kapan Alsiyana akan mendapatkan majikan baru yang baik dan akan memperlakukan dirinya seperti manusia.
Alsiyana yang malang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!