NovelToon NovelToon

Istri Yang Tidak Di Anggap

Pengenalan Nama

Sandra Viola 22th

Gadis Cantik dan Pintar dengan perawakan tinggi, memiliki kulit putih, hidung mancung dan Bibir yang tipis dengan sifatnya yang pendiam, rajin ibadah dan seorang pembisnis muda yang sukses.

Sandra di tinggal kan oleh kedua orangtua nya saat dia memasuki usia 17th. Ayah nya meninggalkan Bisnis Restoran untuknya, hari-hari Sandra di isi dengan belajar dan belajar demi mengembangkan usaha Ayah nya, dan sekarang Dia sudah memiliki beberapa cabang Restauran dan 2 Cabang Butik dengan Pakaian-pakaian Untuk Muslim dan Muslimah karena Cita-citanya, yang ingin menjadi Desainer.

Satya Wijaya 23th

Pria Berkharisma dengan postur tubuh yang ideal, memiliki sifat pendiam dan dingin pada semua orang, namun berbeda saat Dia sedang bersama keluarga nya, Satya akan berubah menjadi sosok yang lembut, penyanyang dan humoris, merupakan penerus dari perusahan besar Wijaya group, Yang memiliki banyak cabang di dalam maupun luar negri dan bergerak di berbagai bidang, Properti, pertelevisian dan lainnya.

Arka Wijaya 24th

Kakak pertama dari Satya, dengan wajah yang tidak kalah tampan nya dari Satya, memiliki sifat yang humoris, manja, dan sedikit pembangkang

Walaupun Dia sudah di beri tanggung jawab untuk meneruskan perusahan keluarga, namun Dia selalu menolaknya, karena alasan Dia ingin memiliki hidup bebas dan lebih suka berkarya dengan musik dan seni nya.

Meiraa Wijaya 21th

Adik dari Satya wajahnya yang cantik, memiliki sifat yang gokil dengan gaya hip hop nya sangat mudah bergaul dan humoris

Meiraa sudah memiliki susaha sendiri di bidang pakaian. Karena cita-citanya yang ingin mengenalkan mengajak para wanita memakai Hijab namun masih bisa bergaya modern.

Nayla Wijaya 19th

Anak bungsu dari keluarga Wijaya, wajahnya yang tidak kalah cantik dari meira dengan kulit hitam manis nya, Nayla memiliki sifat pendiam di antara kakak-kakak nya namun Dialah yang paling perhatian dan penyayang.

Bapak Ruslan Wijaya 45th

Masih sangat tampan dan gagah walaupun usia nya yang sudah tidak muda lagi, memiliki sifat yang tegas, Dingin namun penyayang, merupakan pemilik dari Wijaya Group.

Ibu Alma Wijaya 43th

Wajahnya yang Keibuan dengan kulit hitam manis nya, masih segar dan Cantik di usia tuanya, memiliki sifat yang lembut, penyayang dan humoris.

Merupakan Istri dari Bapak Ruslan Wijaya.

Raya Rania 22th

Sahabat dari Sandra sekaligus yang membantunya di pekerjaannya.

Memiliki sifat yang sedikit centil, cerewet dan jail. Raya dan keluarga nya sangat menyayangi Sandra seperti keluarganya sendiri..

Papa Arlan Kusuma 43th

Ayah dari Raya memiliki sifat humoris, bertanggung jawab dan sangat menyayangi Sandra seperti anaknya sendiri.

Mama Intan Nurmala 43th

Ibu dari Raya sekaligus sahabat dari Almh mamah nya Sandra, memiliki sifat yang penyayang dan perhatian.

Mang Ujang dan Bik Imah 45th

Kedua Asisten rumah tangga di rumah Sandra dari Sandra masih kecil, sangat menyayangi dan selalu menjaga Sandra, Sandra sudah menganggap mereka sebagai orang tua asuh nya.

Andika digta 24th

Sahabat sekaligus Asisten pribadi Satya Wijaya, dengan wajah yang tampannya dan memiliki sifat yang Jahil dan humoris.

Dewi Anggraini 20th.

Anak dari mang Ujang dan Bi Imah namun sudah di anggap sebagai adik sendiri oleh Sandra, lemah lembut dan penyayang.

Kisah ini menceritakan tentang pengalaman pribadi yang ada.

Kisah perjuangan seorang gadis yatim piatu yang mendapatkan nasib buruk dari seorang Pria yang bernama Satya, namun kesedihan nya berawal setelah menikah, Sandra banyak mendapatkan perlakuan tidak adil dari Satya, bukan Fisik namun Batinnya.

Akan kah Sandra dan Satya bersatu demi Anaknya?

Atau malah berakhir setelah Sandra melahirkan Anak nya??

Tunggu terus Cerita selanjutnya..

Bab 1

"Assalamualaikum Ayah, ibu maaf aku baru bisa datang hari ini, kemarin-kemarin aku masih sibuk urus pembukaan cabang restauran Ayah yang baru diluar kota, aku hebat kan yah (tersenyum haru) aku akan terus belajar agar Ayah dan Ibu bangga aku akan terus kembangkan mimpi Ayah jadikan restauran kita terkenal punya banyak cabang, Ibu sama Ayah melihatnya kan dari sana?? (ucap Sandra sambil berusaha menahan tangis nya) dan rencanya lusa Aku mau berangkat lagi ke sana (ucap nya lagi meneteskan Air mata sambil mengusap batu nisan Ibu dan Ayah nya bergantian) aku kangen, Udah Lima tahun Ayah dan Ibu ninggalin aku, maaf setiap kali aku datang berkunjung aku masih selalu menangis, tapi Ayah sama Ibu jangan khawatir aku disini baik-baik aja kok, aku disini sangat bahagia ada Raya, Om, tante, mang Ujang, bik Imah, mereka baik banget sama aku mereka anggap aku sebagai keluarga mereka (Ucap Sandra tersenyum) kalau gitu aku pulang dulu ya, nanti aku kembali lagi, Ibu dan Ayah baik-baik disana, Assalamualaikum " Ucap Sandra dan pergi meninggalkan makam kedua orang tuanya dengan meneteskan air matanya.

Dalam perjalanan, Sandra menerima telpon dari Raya.

"Halo Assalammualaikum?? " Ucap Sandra menjawab panggilan telponnya.

"Waalaikumusalam, San dimana? gue cari di butik kok ga ada?" Tanya Raya dari sebrang telpon.

"Aku abis mengunjungi Ayah dan Ibu Ray, kenapa?" Jawab Sandra.

"Kok engga bilang-bilang sama gue, kalo tau kan gue bisa anter" Ucap Raya.

"Engga apa-apa ini aku udah arah pulang kok, nanti aku mampir ke butik" Ucap Sandra dengan suara serak nya karena habis menangis.

"Tapi lo engga apa-apa kan San? Suara lo?" Tanya Raya, karena mendengar suara Sandra yang seperti habis menangis.

"Iyaa, aku nangis lagi Ray, tapi aku engga apa-apa kok, yaudah kamu tunggu aku disitu ya, sebentar lagi aku sampai" Ucap Sandra.

"Yasudah hati-hati dijalan ya, Assalammualaikum " Ucap Raya sambil menutup telponnya.

"Waalaikumsalam" Jawab Sandra dan menyimpan kembali telponnya.

"Mang Ujang kita mampir ke butik dulu ya Sandra mau ketemu Raya" Ucap Sandra pada Mang Ujang supir pribadi keluarganya dan yang sudah Sandra anggap seperti Ayah angkatnya..

"Siap Non" Ucap mang Ujang.

"Kenapa sih pake Non terus ?? Panggil aja Sandra mang" Ucap Sandra pada mang Ujang

"Selama saya masih di bayar sama Non, itu artinya non majikan saya dan saya harus sopan non" Ucap mang Ujang.

"Terus aja deh ngomong nya gitu, mamang kan sama bibi udah Sandra anggep orang tua Sandra sendiri" Ucap Sandra yang tak puas dengan jawaban mang Ujang.

"Mana ada orang tua yang di bayar non" Ucap mang Ujang sambil tertawa.

"Tau ah, gitu terus aja jawabnya, emang udah engga ada yang sayang sama Sandra" Ucap Sandra cemberut.

"Jangan cemberut gitu dong non, mau apapun panggilannya yang pasti mamang sama bibi akan selalu sayang sama non, akan selalu ada buat non" Ucap mang Ujang.

"Bener ya mang? Jangan tinggalin aku, jangan kaya Ibu dan Ayah, tinggalin aku tanpa pamit" Ucap Sandra meneteskan airmatanya.

"Ini sudah takdir gusti Allah non, non ga boleh ngomong gitu, kalau ibu sama bapak bisa memilih, pasti mereka inginnya tetap bersama non, menemani non sampai non punya keluarga sendiri dan bahagia" Ucap mang Ujang sendu, memingat kembali kecelakaan mobil kedua majikannya, kerena mang Ujang masih menyesal tidak dapat mengantar orangtua Sandra ke tempat tujuan, karena alsan harus menjemput Sandra yang masih sekolah saat itu.

"Iya mang maaf, Sandra lagi kangen aja sama mereka" Ucap Sandra sambil menghapus air matanya.

#flashback#

"Mang, bi, aku titip Sandra ya, Ayah nya Sandra mendadak ada meeting diluar kota, dan minta aku temani, jadi aku titip Sandra ya " Ucap Ibuya Sandra di depan pintu rumahnya.

"Biar saya antar Bu" Ucap mang Ujang hendak menyusul orangtua Sandra.

"Tidak usah mang, biar saya nyetir sendiri saja, mamang juga kan harus menjemput Sandra sebentar lagi Sandra pulang dari sekolahnya" Ucap Ayah nya Sandra.

"Baik pak, kalau begitu hati-hati dijalan" Ucap mang Ujang.

"Kami titip Sandra ya Mang, bi, sayangi Sandra seperti anak kandung kalian sendiri dan gantikan peran saya selama saya tidak ada" Ucap Ayah nya Sandra seperti sudah mengetahui akan terjadi sesuatu.

"Tanpa diminta pun, kami akan melakukannya pak, bu" Ucap bi Imah tersenyum sopan.

"Lega saya mendengarnya, kalau begitu kami berangkat ya, Assalamualaikum" Ucap Ayah dan Ibu nya Sandra.

"Waalaikumsalam, hati-hati dijalan pak, bu" Ucap mang Ujang dan bi Imah sambil melambaikan tangannya.

#flashback off#

"Ternyata ini yang bapak bilang dulu, untuk menggantikan peran bapak, bapak tenang saja disana, selama saya masih bernyawa saya akan selalu menyayangi non Sandra sebagai anak kandung saya sendiri" Batin mang Ujang.

Bersambung...

Bab 2

^^ Di kediaman Satya ^^

"Eh bang Satya tumben jam segini udah pulang?" Ucap Meira kaget melihat abang nya pulang lebih awal.

"Besok abang ada meeting di luar kota jadi abang pulang lebih awal, mau packing dulu soalnya, kamu bantu abang ya?" Ucap Satya sambil mengusap kepala meira yang tertutup hijab.

"Ish abang (menepis tangan Satya), nanti hijab meira berantakan" Ucap Meira cemberut, sambil merapihkan hijabnya.

"Iya deh maaf, emang kamu mau kemana sih udah rapih gini?" Tanya Satya.

"Aku mau pergi ada yang mau aku kerjain sama temen-temen" Jawab Meira.

"Yasudah kamu hati-hati dijalan nya, jangan pulang malem-malem, minta antar supir aja ya mei" Ucap Satya.

"Siap bang (mengangkat tangan dan meletakkan di keningnya seperti sedang memberi hormat) kalau gitu meira berangkat dulu Assalamualaikum" Ucap meira sambil mencium tangan Satya dan berjalan meninggalkan Satya.

Sepeninggalan Meira, Satya pun masuk ke dalam rumah nya, dia meletakkan tas dan jas nya di sofa dan duduk di pinggir sofa lainnya, saat sedang memejamkan matanya tiba-tiba Arka, menghampiri Satya.

"Udah balik Sat?" Tanya Arka sambil duduk di sebalah Satya.

"Iya bang" Jawab Satya singkat.

"Cape banget keliatannya?" Tanya Arka lagi.

"Hemm, perusahaan lagi sibuk-sibuk nya, besok juga aku mau ke luar kota mangkanya pulang sore, abang mau kan bantu kelola di perusahaan?" Tanya Satya antusias sambil menghadap pada abangnya.

"Kayanya ga bisa deh, bisnis gue juga lagi pesat-pesatnya, lo juga kan tahu gue gak ada bakat dikantoran" Jawab Arka.

"Bukan gak bisa, memang abang nya aja yang gak mau coba, kenapa sih bang, itu juga perusahaan kita, ada tanggung jawab abang juga disitu buat nerusin" Ucap Satya menghempaskan kembali kepalanya pada sofa.

"Gue pernah coba tapi bakat gue gak kesana, lo mau perusahaan Abi hancur gara-gara gue? " Ucap Arka membela dirinya sendiri. Sebenranya Arka sudah pernah mencoba untuk meneruskan perusahaan Abi nya namun dia merasa tidak cocok dalam bidang itu, dia lebih memilih jadi pembisnis seperti uminya.

"Terserah lah bang, saya ke atas dulu mau packing buat besok" Ucap Satya beranjak dari duduknya, berjalan ke lantai dua di mana kamarnya berada sambil menenteng tas dan jas nya.

"Good luck brother" Ucap Arka cengengesan.

"Hemm" Balas Satya dari tangga.

Di dalam kamarnya Satya langsung menghempaskan lagi tubuhnya, karena seminggu ini banyak urusan kantor yang dia urus sendiri walaupun di bantu oleh Andika sekertarisnya, namun masih sangat keteteran bagi mereka dan besok adalah jadwal Satya dan Andika untuk pergi keluar kota karena ada meeting penting di sana.

"Tulang-tulang remuk rasanya, capek banget, butuh refresing , seandainya saja bang Arka mau bantu, pasti engga akan secapek ini" Ucap Satya sambil memangku kepalanya dengan kedua tangannya.

Tidak terasa Satya ketiduran di kasurnya yang empuk, sampai masuk waktu magrib tiba. Karena dalam seminggu baru kali ini dia bisa merasakan tidur di sore hari, biasanya dia selalu pulang larut dan berangkat pagi sekali.

"Jam berapa ini (melihat jam di hp nya), hah!! (Bangun sambil duduk bersila di atas kasurnya), kok bisa ketiduran selama ini!! mana belum packing lagi" Ucap Satya kaget segera bangun dari tidurnya dan berlali ke kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya dan menunaikan kewajibannya, sholat Magrib.

Bersambung..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!