NovelToon NovelToon

Pewaris Stambul Al-Quran

SINOPSIS

Sidiq dan Jafar telah tumbuh remaja dan meneruskan perjuangan Ayahnya.

Meski mereka berbeda ibu, namun keduanya tetap rukun dan bahu membahu dalam menegakkan keadilan.

Sidiq mewarisi karakter Ayahnya yang keras dan sedikit temperamental. Meski juga sedikit selengekan.

Sedangkan Jafar agak sedikit pendiam, bahkan lebih sering mengalah. Juga kepada teman temanya, sehingga sering kali jadi bahan Bullyan.

Sidiq yang tahu adiknya sering di bully marah dan sering kali memukul teman teman Jafar. Bahkan terkadang harus berkelahi melawan beberapa orang.

Sidiq gak kenal rasa takut, bahkan ketika Harus melawan orang yang lebih besar sekalipun.

Hal itu menyebabkan Ahmad Sidiq, alias Yasin beberapa kali harus menemui orang tua anak yang menjadi korban perkelahian dengan Sidiq.

Terkadang Yasin juga Harus ikut berjibaku ketika Sidiq terancam bahaya. Karena melawan orang yang jauh lebih besar dan sudah dewasa. Dan posisi Sidiq pun di keroyok.

Begitu juga ketika Jafar punya Adik cewek. Sidiq begitu care pada adiknya, sampai adiknya memasuki masa puber sebagai seorang cewek.

Meski adiknya tergolong cantik, tak ada pemuda yang berani mendekati nya. karena Semua ketakutan dengan Sidiq, yang tidak segan menantang duel pada orang yang mengganggu adik adiknya.

Hingga Fatimah lebih memilih memasukkan anak anaknya semua ke PESANTREN. Karena menyadari bahayanya Sidiq dalam melindungi adik adiknya yg terkesan over protected.

Mereka di masukkan di pesantren yang berbeda. Agar Sidiq tidak over Protected pada adik adiknya.

Meski begitu, Jafar dan Nisa adiknya sudah terlalu dekat dengan Sidiq. Sehingga apapun yang terjadi pada mereka, selalu Sidiq yg jadi tempat mengadu.

Hingga pernah hampir menimbulkan keributan dengan sesama Santri. Dari dua pesantren yang berbeda namun masih dalam satu sanad keilmuan.

Masih sesama penganut thoriqoh yang sama.

Sehingga Yasin dan Fatimah harus turun tangan untuk mendamaikan.

Banyak tantangan yang harus dihadapi Jafar maupun Sidiq.

Termasuk menjaga Nisa adik mereka dari godaan dan gangguan laki laki yang kurang ajar.

Sidiq terlalu keras dan Jafar yang terlalu mengalah, satu ketika dinasehati Yasin.

Sidiq diminta mengurangi sifat kerasnya dan Jafar harus meningkatkan Ketegasannya.

Sidiq harus belajar sabar pada Jafar, dan Jafar harus belajar tegas dari Sidiq.

Sedangkan untuk Nisa anak gadisnya, Yasin cenderung mengajarkan kesabaran. Karena Nisa cenderung meniru sikap Sidiq yang keras.

Bahkan tanpa sepengetahuan Yasin, Nisa bergabung dengan Pencak Silat Pagar Nusa di pesantren.

Awalnya Yasin berharap Nisa Fokus di Tahfidz dan tahsin Al-Quran saja.

Namun tanpa diduga Yasin, Nisa oleh kyai nya juga disuruh belajar Silat.

Dan Jafar yang diharapkan fokus belajar Fiqih, oleh kyai nya juga disuruh belajar Perdagangan Islam

Sementara Sidiq yang diharapkan Yasin memperdalam ilmu alat justru lebih Fokus pada pelajaran ilmu hikmah dan Kanuragan.

Untungnya Ketiga anak Yasin selalu akur dari kecil hingga Remajanya.

Dan Sidiq juga Jafar sangat peduli pada Nisa.

Saat Nisa ada yang menggangu atau bahkan menyakitinya, Jafar yang lemah lembut pun bisa marah dan tak segan mengajak duel.

Apa lagi Sidiq yang memang berwatak keras seperti Yasin ayahnya. Gak pakai kompromi langsung menghajar orang yang mengganggu Nisa adiknya.

meskipun hanya Adik tiri, beda Ibu.

Demikian juga dengan adik tirinya dari perkawinan Arum dan Rofiq. baik Sidiq maupun Jafar sangat Care padanya.

Sedikit berbeda dengan Nisa yang tidak begitu dekat dengan adik Sidiq dari Arum.

Meskipun sikapnya juga baik tapi Nisa cenderung cuek, tapi dengan Sidiq dia sangat dekat tak menganggap saudara tiri.

mungkin juga karena dari kecil bersama.

Banyak dinamika hidup yang harus mereka jalani, dan ketiga anak Yasin itu bisa bekerja sama bahu membahu.

Semoga terhibur dengan Novel ini, dan mohon bersabar menunggu Up perdananya untuk Episode 1.

berbarengan dengan Episode terakhir Isyaroh nanti.

Tak lupa Author mengucapkan,

Banyak Terimakasih atas semua bentuk Support di karya ISYAROH.

...🙏🙏🙏...

Keluarga Yasin dan Fatimah

Reader tercinta,

Novel ini merupakan kelanjutan cerita dari Novel sebelum nya yang berjudul Isyaroh.

Semoga Terhibur.

Selamat Membaca.

.......

Keluarga Yasin dan Fatimah..

Ringkasan cerita

Setelah Yasin menyelesaikan tugas memberantas kesesatan yang memakan korban banyak manusia. Bukan lantas Yasin kemudian tenang tenang saja. pada kehidupan berikutnya, masalah lain muncul. Baik dari anak anaknya. Ataupun dari sisa sisa musuh Yasin di masa lalu.

Baik dari musuh yang dulu berhadapan langsung, maupun yang di balik layar. Bahkan ada juga yang merupakan saudara atau teman dari musuhnya dulu. Dan ada juga dari keturunan musuhnya dulu yang hendak menuntut balas pada Yasin.

Untuk musuh yang merupakan keturunan orang yang dulu di kalahkan Yasin. Yang akan menghadapi adalah anak anak Yasin. Yakni Sidiq dan Jafar, yang mendapat gemblengan khusus dari Yuyut Siti Aminah di bawah alam bawah sadar Sidiq dan Jafar.

Ada pula musuh musuh baru yang berurusan dengan Yasin. Ada juga musuh baru yang muncul bekerja sama dengan musuh lama Yasin.

Hingga akhirnya Yasin merasa bosan untuk terus terusan berkelahi. dan akhirnya memutuskan berhenti dari dunia kekerasan. Saat Sidiq dan Jafar sudah menginjak Remaja.

Hal itu merupakan keputusan Yasin, atas nasehat Yuyut Siti Aminah. Yang menyuruh Yasin untuk lebih fokus pada urusan ibadah. Dan lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Nasehat Yuyut diakhiri dengan pesan, jika masih terus melanjutkan berjuang dengan kekerasan. akan mengalami nasib yang sama dengan kakeknya, Jafar Sanjaya. Yang meninggal dikhianati dan dibunuh murid atau santri nya sendiri.

Saat Sidiq dan Jafar sudah masuk Remaja belasan tahun, kiprah Yasin pun di gantikan mereka. Yasin tak lagi pernah mau berantem secara fisik. Hanya memberikan suport pada anak anaknya. Dan lebih banyak melakukan aktifitas keagamaan. serta menolong orang yang terkena gangguan makhluk astral dan sebagainya.

untuk urusan bentrok fisik, adalah tugas Sidiq dan Jafar. Dimana salah satunya nanti akan menjadi 'Pewaris Stambul Al-Quran' dari kakek buyut mereka, kakek Sidiq Ali.

Dan anak anak Yasin yang akan meneruskan perjuangan leluhurnya, dalam Amar ma'ruf Nahi mungkar bil Ma'ruf.

*****

Begitulah akhir perjuangan seorang Ahmad Sidiq, Alias Zain alias Yasin dalam menumpas kebatilan yang timbul dari pelaku kesesatan. Setelah itu Yasin dan Fatimah bisa hidup Normal. Hingga empat tahun kemudian Fatimah melahirkan anak lagi, seorang perempuan yang cukup cantik. Namun anak Fatimah dan Yasin itu wajahnya justru mirip dengan kakak Kandung Yasin ibunya Rendi istrinya Saputro yang dulu Saputro pernah memusuhi Yasin. Anak itu di beri nama Nisa Aminah, diambil dari nama Yuyut Fatimah Siti Aminah. Sebagai pengingat karena Yuyut sudah pulang ke Rahmattulah. Sidiq sudah mulai masuk sekolah, Jafar mengasuh adiknya NIsa di rumah.

Lima Tahun kemudian….

“Mas tadi kata Gurunya Sidiq memukul teman sekolahnya sampai mata kananya berdarah. Kita disuruh menemui orang tua anak tersebut untuk berdamai…!” ucap Fatimah….???

“Yaudah kita ke sana besuk, memangnya kenapa Sidiq sampai memukul anak itu ?” Tanya Yasin kepada Fatimah.

“Fatimah belum menanyakan ke Sidiq langsung mas, nungguin kamu soalnya.” Jawab Fatimah.

“Coba Sidiq suruh kemari sebentar, lain kali kalo suami baru pulang jangan di hadapkan dengan masalah dulu. Buatin minum kek apa, jangan baru datang langsung di suguhin masalah.” Kata Yasin agak jengkel dengan Istrinya.

“Iya maaf, habis Fatimah ketakutan tadi.” Jawab Fatimah. Kemudian ke belakang membuatkan minuman buat suaminya sekaligus mengajak Sidiq menemui Ayahnya.

Nisa yang masih berusia lima tahun pulang dari bermain dengan teman temanya sambil menangis.

“Yaah temen Nisa nakal yah, mainan Nisa diambil semuanya…!” rengek Nisa.

Fatimah yang baru datang bawa minuman pun jadi panik melihat anak cewek kesayangannya menangis.

“Aduh kenapa Sayang Siapa yang Nakal ?” Tanya Fatimah ke Nisa.

Aku membatin, itu cara mendidik anak yang salah. Apa bila anak nangis di Tanya siapa yuang nakal, nanti akan membuat anak mencari kambing hitam untuk menutup-nutupi kekurangannya. Namun aku juga gak mungkin menyalahkan Fatimah di depan anak anak, menjaga kewibawaan seorang ibu di depan anaknya. Jadi aku biarkan saja dulu.

Kemudian Nisa pun menceritakan sama persis dengan apa yang disampaikan padaku tadi.

“Mainan Nisa di rampas temen Bunda ?” tangis Nisa malah semakin keras.

Membuat Sidiq ikutan Emosi.

“Siapa temen kamu yang nakal, biar aku pukuli sekarang !” bentak Sidiq emosi melihat adiknya menangis dan mengadu kepada ibundanya.

“Sidiq… Udah…! Itukan urusan anak kecil sebaya Nisa masak iya kamu mau ikut ikutan, Duduk…!” bentak ku pada Sidiq.

“Iya Yah, tapi Sidiq Gak rela adiknya Sidiq di nakalin orang Yah.” Jawab Sidiq.

“Kan belum tentu temen Nisa yang salah, bisa jadi Nisa juga yang salah. Sidiq bagus membela adiknya. Tapi dilihat dulu apakah adiknya bersalah atau tidak.” Kataku kepada Sidiq.

“Gak usah di bentak bentak juga kali mas, biar bagaimanapun kan maksud Sidiq itu baik.” kata Fatimah.

Ini lagi sebuah proses pendidikan yang keliru, ketika ayah menasehati anaknya ibunya membela. Yaa meskipun aku juga mengakui itu ketulusan Fatimah yang tidak memperlakukan Sidiq berbeda dengan anak kandungnya. Namun salah yan tetap saja salah. Seharusnya gak begitu, jika suami dirasa terlalu keras ngomongnya jika gak ada anaknya, supaya tidak membuat anak merasa ada yang membela jika berbuat salah.

“Aku gak bentak kok, kan memang gaya bicaraku seperti ini dari dulu.” Jawabku. Sambil menyeruput kopi.

Kemudian aku melanjutkan menasehati Sidiq.

“Sidiq tadi di sekolah bikin maslah apa, kok ibu guru Sidiq sampai menemui Bunda kamu ?” tanyaku pada Sidiq.

“Tadi ada yang mau ngajak berantem Jafar adikku Yah, udah di bilangin itu adikku jangan di nakali malah ngeyel.” Jawab Sidiq.

“Terus kalo dia Ngeyel kamu apakan ?” tanyaku pada Sidiq.

Sidiq hanya diam saja tidak berani menjawab, sehingga aku harus mengulang pertanyaan ku.

“Sidiq apakan temen Sidiq, kok ibu guru Sidiq sampai menemui Bundanya Sidiq ?” jawabku sedikit menaikan intonasi bicaraku.

“Sidiq pukul yah.” jawab Sidiq sambil tertunduk tak berani menatap wajahku.

“Gak boleh begitu Sidiq lain kali, itu namanya Sidiq semena mena pada orang yang lemah dia kan masih seusia Jafar belum seusia Sidiq…!” bentakku pada Sidiq, aku berharap jangan sampai Sidiq seperti ayahnya dulu.

Namun yang terjadi kemudian malah Nisa yang menangis marah padaku.

“Huuuhuuuu Ayah Jahat, mas Sidiq gak salah jangan marahin mas Sidiq yah, kasihan mas Sidiq,,,,!” tangis Nisa membuat aku jadi serba salah. Masa iya akku harus berdebat dengan Nisa anak gadis ku yang masih kecil.

Haddeeewwh aku jadi di bikin pusing dengan anakku yang cewek ini, meskipun cewek tapi dia paling berani dengan ayahnya. Bahkan ketika dibilangin pun dia berani membantah beda dengan kakak kakaknya. Sedangkan Sidiq yang keras pun paling banter hanya diam kalo aku marahin. Tapi Nisa anak cewek kalo lagi marah sama Ayahnya bisa baju ayahnya dibuang dari lemari baju.

Yaa Allah kenapa anak tiga sifatnya gak ada yang mirip sama sekali, masing masing punya watak yang berbeda beda.

Sudah beberapa kali aku di buat pusing oleh Nisa dan Sidiq. Entah kenapa dua anak itu malah sedikit ada kemiripan sama sama sering bikin masalah. Berbeda sekali dengan Jafar yang banyak diam dan bahkan dengan Nisa adiknya saja dia mending mengalah. Jangankan sama adiknya sama temen temenya saja sering begitu, uang jajan diapun sering diminta temannya.

Begitulah ketiga anak ku walau bagaimanapun tetap aku bersyukur atas karunia ini. karena lebih sering bercandanya dari pada ributnya. Kadang aku juga berpikir ketika harus menanggung resiko akibat ulah anakku Sidiq ataupun Nisa. Dan menyangkut dengan orang lain/ tetangga atau teman sekolahnya.

Seperti kata pepatah jawa, ‘Anak polah bopo kepradah’ [ anak yang bikin ulah ayahnya yang menanggung resikonya].

*****

Malamnya barulah aku menegur Fatimah yang membela Sidiq di depan anaknya.

“Lain kali jangan membela anak kalo baru dinasehati, nanti anak merasa kalo salah ada yang membela.” Kataku pada Fatimah.

“Soalnya mas terlalu keras sama Sidiq, Fatimah justru takut Sidiq ikutan jadi keras kayak mas.” Jawab Fatimah.

“Gak gitu juga, Sidiq itu memang wataknya sudah kelihatan keras dari kecil. Makanya harus diawasi secara Ekstra. Meskipun aku juga tetap berterimakasih padamu yang tidak pernah membedakan Sidiq dengan anak kita yang lain. Tapi cara kamu tadi kurang tepat sja.” Balasku.

“Mas saja yang gak ingat dirinya sendiri seperti apa, ya wajarlah kalo Sidiq punya watak keras begitu. Kan ada yang di contoh, ada gen seperti itu juga.” Kilah Fatimah.

Susah juga menjelaskan kepada istri kalo sudah seperti itu, maka aku lebih baik diam. Karena kalo aku teruskan malah bisa di dengar anak anak jadi gak baik.

“Yaudah kita tidur saja, besuk sore kita menemui orang tua yang anaknya dipukul Sidiq.” Kataku pada Fatimah.

“Iya tapi mas janji dulu, di sana gak boleh memarahi Sidiq lagi. Mas tahu gak kalo Sidiq tidak memukul anak itu anak itulah yang akan memukul Jafar. Banyak yang bilang kalo anak itu suka meminta uang jajan Jafar.” Jelas Fatimah.

Aku jadi sedikit bingung mendengar itu semua, padahal Postur tubuh Sidiq itu lebih kecil dari pada Jafar, Jafar itu punya tubuh yang lebih besar kalo pun sekarang labih kecil itu karena factor usia saja. Namun ke depannya kayaknya postur tubuh Jafar akan lebih besar dari pada Sidiq, meskipun keduanya tampak mirip wajahnya. Sedangkan Nisa wajahnya justru lebih mirip dengan kakak kandungmu ibu kandungnya Rendy.

Visualisasi Sidiq dan Jafar kecil

******

Reader tercinta, Up perdana Novel ini sekian dulu.

Semoga tetap dapat menghibur reader semua.

Sebagai kelanjutan dari Novel Isyaroh yang sudah tamat.

Tetap mohon dukungan, Saran Kritik komen dan sebagainya.

Salam Manis selalu dari Author.

Terimakasih.

Dan tentunya like komen vote

sebagai motivasi buat Author.

...🙏🙏🙏...

Sidiq mulai bikin ulah

Reader tercinta

Author coba perbaiki dan kurangi typo.

Mohon koreksinya di kolom komentar.

Terimakasih.

...🙏🙏🙏...

Selamat membaca

...........

Aku jadi sedikit bingung mendengar itu semua, padahal Postur tubuh Sidiq itu lebih kecil dari pada Jafar, Jafa itu punya tubuh yang lebih besar kalopun sekarang labih kecil itu karena factor usia saja. Namun ke depannya kayaknya postur tubuh Jafar akan lebih besar dari pada Sidiq, meskipun keduanya tampak mirip wajhnya. Sedangkan Nisa wajahnya justru lebih mirib dengan kakak kandungmu ibu kandungnya Rendy.

 

Aah aku yang keliru cara berpikirku, justru inilah keadilan Allah dan bukti Allah masih menyayangi keluargaku. Coba kalo Jafar yang mempunyai sifat seperti Sidik. Di usia seperti Sidiq saat ini jika Jafar yang memukul temennya, pasti akan lebih parah akibatnya.

Karena Jafar sejak dalam kandungan sudah diberi nama yang di ambil dari kedua Kakek leluhurnya. Dan nama itu yang member adalah Abah Guruku, sehingga aku yakin ada inner power yang kuat pada diri Jafar anakku.

Sungguh betapa terbatasnya kemampuan manusia, untuk memahami anak sendiri saja butuh proses bertahun tahun baru ketemu. Bahkan kenapa Nisa ‘cenderung’ mirp dengan Karakter Sidiq yang agak temperamental serta keras dalam pendirian pun aku uga belum bisa memahami.

Belum lagi memahami hubungan Sidiq dan Jafar yang juga sangat menyangi anak Arum dan Rofiq, Panji  Ramadhan. Sedangkan Nisa lebih dekat dengan anak Khotimah dan Candra Wisnu Kartiko. Sungguh aku percaya bahwa ini semua atas kehendak Allah. Anak anak ku berkarakter beda semua, namun yang jelas membuat aku sangat bersukur adalah. Antara Sidiq, Jafar dan Nisa semua Akur bahkan Sidiq sangat care dengan kedua adik tirinya itu. sama care nya dengan adik tirinya Panji Ramadhan, anak Arum dengan Rofiq.

*****

 

Pagi itu setelah aku dibuatkan kopi oleh istriku, aku menyempatkan untuk mengantar Sidiq ke sekolah bersama Jafar. Karena mereka sekolah di tempat yang sama. Sidiq kelas 3 SD sedang Jafar kelas 1 SD.

Sidiq sangat dikenal karena anaknya pandai bergaul. Sedang Jafar cenderung agak introvert. Hanya kenal dengan teman satu kelasnya.

Namun beruntung hampir anak satu sekolah tahu bahwa dia adik nya Sidiq, yang teman nya merata semua kelas ada. Bahkan sampai dengan anak kelas enam pun mengenal Sidiq semua, sehingga ketika ada yang mau mengganggu Jafar pasti berpikir karena tahu adiknya Sidiq, sementara Sidiq temanya banyak bahkan sampai anak anak di luar sekolah tersebut.

Tapi kenapa sekarang ada anak yang mau mengganggu jafar dan harus berkelahi dengan Sidiq, pikirku. Baiknya aku nanti Tanya guru sekolahnya Sidiq dulu sebelum mendatangi kedua orang tua korban pemukulan Sidiq tersebut, batinku.

Sesampai disekolah aku tidak langsung berangkat kerja namun lebih dulu menemui guru sekolah Sidiq lebih dahulu. Aku berjalan menju ke ruang Guru untuk mencari guru wali kelas Sidiq.

“Selamat siang Pak, saya orang tuanya Sidiq mau bertemu Wali kelas anak saya Sidiq kelas 3.” Sapaku pada guru piket.

“Owh bapaknya Sidiq ya, tunggu sebentar pak saya panggilkan bu Rahma wali kelas Sidiq.” Jawab guru piket itu.

Aku menunggu agak lama, rupanya guru yang bernama Rahma itu masih muda banget. Mungkin juga guru baru, pikirku.

“Selamat siang pak ? Ada yang bisa saya bantu ?” Tanya guru Sidiq yang bernama Rahma itu.

“Siang juga bu, maaf mengganggu waktunya. Saya ayahnya Sidiq, saya mau menanyakan Kronologis kejadian kenapa Sidiq sampai memukul temen sekolahnya.” Jawabku pada guru Sidiq itu.

“Sebenarnya sih hanya soal sepele pak, namanya juga anak anak. Jadi kemarin itu ada anak yang mau meminta uang jajan Jafar adiknya Sidiq, terus ada yang lapor ke Sidiq. Maka terjadilah perkelahian anak anak tersebut. dan kebetulan anak yang menjadi lawan sidiq itu jatuh dan alisnya terbentur sisi lantai sampai berdarah.” Jawab Bu Rahma guru Sidiq.

Aku jadi berpikir, ternyata hanya perkelahian anak anak biasa saja gak ada yang berat, batinku. Kemudian aku meminta data anak yang berkelahi dengan Sidiq itu. Biar nanti sore aku dan Fatimah kesana untuk menyelesaikan masalah ini secara baik baik. jika memang anak itu perlu dirawat dan di obati  aku sebagai ayahnya Sidiq siap bertanggung jawab.

Aku berpamitan kepada Guru Kelas Sidiq tersebut, kemudian berangkat kerja.

Sesampai di tempat kerjaku, teman temanku sudah menunggu untuk persiapan mengadakan event pentas musik.

 Hari ini jadwalku menata tanaman anggur dan buat lainya di sebuah Rumah Makan bernuansa alam, di wilayah Yogya barat. Masih seperti yang dulu, di rumah untuk kegiatan masih di bantu Amir. Sedangkan untuk mengelola kios istriku juga masih mengajak mbak Surti ibunya Amir. Meski istriku juga tetap ikut jaga, tapi agak siang dan pulang lebih awal. Karena dibantu mbak Surti.

Aku berangkkat menuju lokasi yang akan di buat Rumah makan bernuansa Alam tersebut, dan bertemu dengan ownernya langsung.

“Assalaamu ‘alaikum pak…!” sapaku pada pemilik rumah makan yang sedang dibangun tersebut.

“Wa’alaikummussalam, pak Yasin ya ?” Tanya orang itu.

“Betul pak, saya yang akan menata tanaman untuk member Nuansa Alami sesuai konsep Rumah Makan ini nanti.” Jawabku pada orang tersebut.

“Owh iya,,, perkenalkan nama saya Zulkifly maaf bahasa saya agak beda soalnya saya lahir dan besar di Sumatera.” Ucap Pak Zulkifly.

“Tidak jadi masalah pak, soal bahasa dan dialek memang beragam pak di Negara kita.” Jawabku.

“Kalo boleh tahu apa bibit tanaman nya sudah siap pak ?” Tanya orang itu.

“Owh Sudah pak, hanya saja saya perlu melihat lokasi juga master plan rumah makan nya untuk menata tanaman nya nanti. Atau bapak hanya menginginkan bibitnya saja juga boleh.” Jelasku.

“Aah saya gak mau repot, soalnya saya uga tidak selalu disini. Sekalian di tanamkan saja tapi ada garansi kalo sampai ada tanaman yang mati kan ?” Tanya Pak zulkifly.

“Tanggung awab saya sampai tanaman itu tumbuh dan berbunga pak, kalo sebelum itu ada yang mati kami ganti sepenuhnya. Tapi setelah itu, kami hanya melayani perawatan saja, dan tariff sesuai kontrak kemarin pak.” Jawabku.

“It’s No Problem yang jelas kalo ada yang mati sebelum berkembang diganti penuh sampai tumbuh kan ?” Tanya pak Zulkifly memastikan.

“Iya kalo itu sudah tertulis di kontrak kerja kita pak, gak usah khawatir kita sediakan bibit juga tenaga tanamnya free dalam masa garansi tersebut.” jawabku pada pak Zulkifly.

“Saya suka jawaban tegas anda, dan saya tidak biasa basa basi dalam bicara. Langsung saja pada pokok masalah. Berapa pembayaran kontrak termin pertama sampai dengan selesai penanaman nanti ?” Tanya pak Zulkifly.

“Setengah dari nilai kontrak pak Zul, karena itu sudah termasuk pembelian bibit dan penanamanya.” Jawabku pada pak Zulkifly.

“Wah gak bisa seperempatnya dulu ?” Tanya nya berbegosiasi.

“Maaf pak, setengah dari nilai kontrak itu kalo dihitung baru harga bibit saja, sedang untuk akomodasi dan biaya penanaman belum masuk. Kalo masih dikurangi nanti kami gak bisa jalan, bagaimana nanti saya bayar tenaga kami ?” jawabku tegas.

“Well saya suka gaya kamu yang tegas, ok Deal aku transfer sekarang seperempat besok lagi yang seperempat.” Katanya.

“Ok pak, nanti saya siapkan bibit yang kan ditanam dan besuk saya mulai menanam.” Jawabku.

“Btw ada sedikit masalah yang perlu kamu tahu…!?!” ucap pak Zulkifly terhenti sejenak.

“Apa itu pak ?” tanyaku pada pak Zulkifly.

“Ada rumor dari warga sekitar, kalo di sudut lokasi tanah ini tempatnya cukup angker. Saya gak ngerti bener dan tidaknya jadi kamu hati hati saja, asal jangan berbuat syirik disini saja.” Kata pak Zulkifly.

“Owh soal itu ya pak, saya uga sudah dengar dari pegawai bapak, Insya Allah saya akan bisa mengantisipasi itu semua.” Jawabku mantap.

“Anda cukup Yakin kayaknya, apakah memang punya keahlian dalam bidang itu ?” Tanya pak Zulkifly padaku.

Aku hanya tersenyum mendengarnya.

“Gak juga pak, hanya saya percaya kekuasaan Allah selama kita berniat baik gak perlu takut dengan apapun. Kalo keahlian saya ya hanya membuat bibit tanaman dan memeliharanya, tidak lebih dari itu.” Jawabku.

“Wouw saya suka bener bener suka gaya kamu, percaya diri kamu luar biasa. Maaf tapi Anda muslim taat kan, menjalankan sholat lima waktu bukan pelaku klenik ?” Tanya pak Zulkifly berbisik dan tampak hati hati takut menyinggung mungkin.

“Saya Muslim yang menjalankan Sholat lima waktu juga kok pak, memang ada apa pak ?” tanyaku heran.

“Gak papa sih, hanya beberapa pegawai sini suka pakai kembang kembang dan lainya sebagai sesaji yang saya gak ngerti apa tujuan nya.” Kata pak Zulkifly.

Dalamm hati aku berkata, “memang ada yang salah pengertian soal sesaji. Apa itu sesaji dan semacamnya. Tapi mungkin gak perlu di bahas sekarang biar pak Zulkifly dan pegawainya dulu yang melakukan dialog.” Batinku.

“Owh iya pak, kalo boleh tahu tempat yang katanya cukup angker itu sebelah mana ya ?” tanyaku pada pak Zulkifly.

“Buat apa kamu mau lihat tempat itu ?” Tanya pak Zulkifly.

“Owh gak kok pak, maksut saya hanya pingin tahu saja. Karena dulu saya juga pernah belajar di pesantren barang kali ilmu yang saya dapat di pesantren bisa di manfaatkan agar semua yang bekerja di sini tidak terganggu oleh makhluk astral saja. Jika di perkenankan itu juga pak.” Jawabku pada pak Zulkifly.

“Of course,,, itu bonus buat saya tentunya. Jadi kamu dulu juga belajar mengaji di pesantren juga ?” Tanya pak Zulkifly.

“Aah hanya sebentar saja kok pak, gak banyak yang saya tahu. Sekedar tahu mana yang halal mana yang haram, itupun juga tidak semuanya saya tahu.” Jawabku.

“Ouw No no no…. kamu kayak merendah saja, barusan kamu terlihat PD tapi kamu sekarang begitu merendah, Why ?” Tanya pak Zulkifly. Yang kadang dengan logat inggrisnya, maklum katanya dia lama di luar negeri jadi terbiasa bicara dengan bahasa inggris sebelumnya.

“Kalo soal tanaman saya PD pak, mau bicara dengan siapun saya siap melayani, karena itu profesi saya bertahun tahun. Tapi kalo soal yang lain saya mengakui keterbatasan saya pak. Banyak yang lebih menguasai ilmu di bidang lain.” Jawabku.

Pak Zulkifly hanya tersenyum, tampaknya puas dengan jawabanku. Kemudian mengajak aku ke sebuah tempat yang katanya cukup angker. Kemudian pak Zulkifly menunjukkan tempat trersebut.

Aura negative memang aku rasakan disitu, dan ketika aku membuka lathoif Nafsiku aku memang melihat beberapa makhluk Astral berada di lingkungan itu. mereka memang merasa terusik karena tempat yang mereka anggap sebagai ‘Rumah’ mereka saat ini sedang di bongkar oleh pekerja yang membangun Rumah Makan tersebut.

“Bagaimana menurut kamu ?” Tanya pak Zulkifly.

“Ya menurut saya ni pak, kita hidup di dunia ini tidak sendirian. Selain Allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan Jin yang tidak tampak oleh mata. Karena mereka tidak tampak oleh kita, kadang kita melakukan sesuatu yang tidak berkenan bagi mereka. Sehingga mereka tersinggung dan mengganggu kita.” Jawabku pada pak Zulkifly.

“Tapi saya beli tanah ini, dan saya berniat bangun tempat ini untuk usaha dan membuka lapangan kerja. Mana saya tahu dengan Jin yang gak kelihatan mata. Kenapa mereka tidak mau menyingkir saja, kan tempat ini sudah aku beli…!” sahut pak Zulkifly.

Menjawab orang yang seperti pak Zulkifly ini harus dengan dasar yang logis gak cukup Normatif apa lagi hanya teoritis saja, pikirku. Sejenak aku merenung mencari kata kata yang tepat untuk menjelaskan kepada beliau ini.

“Saya tahu pak, kalo bapak membeli tanah ini dengan Syah. Tapi kalo bangsa Jin kan gak kenal jual beli pak, mana tahu kalo bapak membeli tanah ini ?” jawabku pada Zulkifly.

“Bumi ini kan diciptakan untuk manusia, bukan untuk Jin ?” ucap pak Zulkifly.

Agak kesulitan uga aku menjelaskan kepada pak Zulkifly ini bagaimana manusia  harus hidup berdampingan dengan makhluk lain.

“Begini pak, misalkan bapak masuk hutan dan ingin istirahat. Kemudian mencari tempat untuk istirahat apakah langsung istirahat atau membersihkan tempat itu terlebih dahulu dari binatang melata yang berbisa atau asal menempati saja ?” tanyaku pada pak Zulkifly.

“Ya tentu saja dibersihkan dulu lah bisa berbahaya kalo tidak.” Jawab pak Zulkifly.

“Nah itu maksut saya pak, mungkin di tempat ini juga di tempati Jin sebelumnya dan tidak dibersihkan. Sehingga mereka terusik dan membuat ulah.” Awabku.

Pak Zulkifly termenung sejenak, nampaknya mulai mengerti maksut pembicaraanku.

“Apa yang harus saya perbuat kalo keadaan sudah seperti ini ?” Tanya pak Zulkifly.

“Adakan doa bersama, dan bersedekah karena sedekah itu menjauhkan kita dari bala. Agar pekerja bapak tidak terganggu saat bekerja, mungkin sudah ada yang pernah kerasukan juga sebelum ini.” Jawabku singkat.

“Sekalian saja kamu yang melaksanakan, perlu tambahan biaya berapa ?” Tanya pak Zulkifly.

Jika tidak sabar mungkin akan tersinggung dengan perkataanya, namun aku paham jika itu adalah gaya bahasa beliau.

“Gak pak, kalo soal itu bukan profesi bagi saya. Dalam soal mencari Rizqi profesi saya adalah jualan bibit tanaman. Soal doa bersama bukan bisnis pak, jadi gak perlu biaya.’ Jawabku.

“It’s ok I know,,,, tapi bisa kan bantu saya ?” Tanya pak Zulkifly.

“Insya Allah, tapi lebih baik jika bapak melibatkan masyarakat sekitar sini juga. Agar lebih banyak yang mendoakan dan merasakan manfaat keberadaan bapak di sini.” Kataku pada pak Zulkifly.

“Tapi saya gak mau pakai budaya sini yang pakai tumpeng atau apa itu gak jelas.” Kata pak Zulkifly.

“Itu bisa dijelaskan pak, karena itu budaya saja. Yang bernilai simbolis, asal niatnya benar tidak jadi masalah.” Jawabku.

“Baiklah besuk sore kamu ikut kesini biar tahu proses budaya di sini baru kemudian kamu kasih komentar. Sekalian kamu lihat ika sore hari sering ada yang gangguin tenaga saya. Kalo bisa kamu usahakan biar tidak mengganggu tenaga saya lagi.” Kata pak Zulkifly.

“Insya Allah pak, saya hanya bisa berusaha tapi, soal hasil Allah yang menentukan nanti.” Jawabku.

Sudah cukup lama aku berada di situ dan sudah saatnya pulang untuk menyiapkan bibit tanaman yang akan aku tanam besuk. Agar bisa mengejar dead line waktu yang di berikan. Aku pun pamit kepada pak Zulkifly dan segera pulang kerumahku. Karena masih harus menyelesaikan permasalahan Sidiq yang kemarin berantem sama teman sekolahnya.

Semoga saja orang tua anak tersebut bisa diajak bicara baik baik, batinku.

...*****...

...Bersambung...

Jangan lupa mohon dukungan

Like

Komentar

Vote

dan lainya, episode awal belum masuk ke konflik.

...🙏🙏🙏...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!