Ch 1 - Gadis misterius
Di sebuah daratan Antcis, terdapat kota tersembuyi yang tidak pernah ditemukan selama beberapa abad. para penjelajah, berkumpul untuk melakukan pencarian besar-besaran, untuk menemukan kota yang hilang di daratan antcis.
Kelompok mereka dinamakan dengan tim penjelajah BluEx. setidaknya, itu adalah nama sebutan bagi kelompok penjelajah mereka.
Mereka menjelajah, tidak mengenal rasa takut, penuh percaya diri, dan keberanian. mereka menjelajah ke seluruh daratan untuk mencari kota yang hilang.
Tetapi, pada saat menjelajah, keberadaan mereka tidak diketahui. mereka kemudian dinyatakan hilang pada saat menjelajah ke daratan antcis.
Negara Atlan tidak tinggal diam dengan berita itu. mereka melakukan pencarian besar-besaran untuk menemukan tim penjelajah BluEx.
Mereka mengirim tentara, dan juga mengirim pasukan mereka bergerak menuju daratan Antcis. Pasukan itu dinamakan dengan tentara Atla ke-300.
Tetapi, pasukan itu juga dinyatakan hilang saat sedang bertugas. keberadaan mereka tidak diketahui oleh semua orang. selama berbulan-bulan, pihak negara terus menyelidiki peristiwa itu.
Pemimpin dari negara atlan kemudian mengadakan rapat dengan petinggi militer. Ia adalah seorang tuan putri yang menjadi pemimpin sementara negaranya. ia dikenal dengan nama Leona berusia 15 tahun. di usia yang sangat muda, ia mampu memimpin sebuah negara besar dan ditakuti di dunia.
"Jenderal se, bagaimana laporanmu, apa kau sudah menemukan pasukan atla ke -300? dan para penjelajah itu?"
Putri leona tampak sedang memperhatikan para petinggi militernya, ia tampak khawatir menanyakan itu berharap semua baik-baik saja.
"Tuan putri, maafkan saya ... saat ini, saya belum menemukan mereka,"
Jenderal se, dengan merasa sangat gugup, menjawab perkataan putri leona. ia tampak khawatir karena ia belum bisa menemukan tim penjelajah BluEx.
"Putri, lebih baik kita menutup misi ini. kita tidak boleh mengambil resiko hanya demi menemukan beberapa orang! pasukan terbaik kita saat ini hilang! siapa yang akan bertanggung jawab dengan itu?"
Seorang petinggi militer dengan khawatir berdiri dan memberikan pendapatnya. ia meminta agar misi pencarian dihentikan karena terlalu berbahaya jika dilanjutkan.
"Benar putri, misi ini sangat berbahaya. aku setuju dengan keputusanya,"
Seorang perwira militer berdiri dan memberikan pendapatnya. ia merasa misi itu harus segera dihentikan karena terlalu berbahayaa.
"Benar, aku juga setuju! misi ini terlalu sulit ... bahkan pihak kita tidak menemukan keberadaanya."
Seorang petinggi dengan setuju mengatakan itu, ia setuju jika misi itu dihentikan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Huh ... "
Putri leona menghela napas, ia tampak tidak percaya mendengar pendapat yang disampaikan oleh para petinggi dan juga perwira militer.
"Hm ... baiklah, aku ... dengan ini menyatakan, kasus ini ditutup! tidak akan ada lagi pencarian! semua tentara, aku perintahkan untuk fokus menghadapi musuh negara kita! sekian untuk hari ini"
Putri leona secara tiba-tiba menutup kasus itu. ia tampak kecewa karena tidak bisa menemukan tim penjelajah itu.
"Untuk sementara misi ini dihentikan, akan tetapi belum tentu aku selamanya menghentikan misi ini."
Putri leona, dengan senang kemudian pergi dari ruangan itu dengan ditemani dengan beberapa pengawalnya. terlihat, ia sangat khawatir saat berjalan pergi.
Krek ...
Pintu ruangan itu tertutup. dengan keputusan dari semua petinggi militer, serta keputusan dari putri leona. akhirnya, misi untuk menemukan penjelajah BluEx ditunda sampai pemberitauan lebih lanjut.
Selama beberapa bulan, misi itu tidak pernah dibahas oleh petinggi militer. mereka melupakan penjelajah dan pasukan altla ke-300 . Mereka menyerah untuk mencari Penjelajah, maupun Pasukan Altla ke-300.
Daratan itu, dilarang dimasuki oleh pengunjung. daratan itu, dikenal dengan daratan Antcis yang penuh dengan misteri.
Tetapi, akan ada seorang pria pemberani yang akan memecahkan misteri itu. ia dikenal sebagai seorang pahlawan pemberani dan penuh semangat.
Ceritanya dimulai pada tahun 1935, hari yang cerah di negara Atlan. Seorang cowok, sedang membaca buku di kamarnya.
Namanya Albara, hobinya suka membaca buku sejarah, berpetualang dan melakukan hal seru lainnya. ia sekarang memasuki usia ke-18 tahun. ia adalah seorang penjelajah terkenal di dunia.
Dalam penjelajahanya, ia pernah menemukan salah satu istana kerajaan Acis di daratan alabar. sebuah istana yang hilang setelah badai salju yang besar. ia menjadi sangat terkenal, sampai diakui oleh pemimpin negara.
Ia sempat diminta untuk menjadi penjelajah khusus untuk negara. tetapi, ia menolak karena ia lebih suka bekerja sendiri.
Albara membaca sebuah buku mengenai kota Acis yang hilang. ia menemukan sebuah informasi mengenai perkiraan lokasi kota itu, yaitu di daratan antcis.
"Jadi inikah tim penjelajah terbaik yang hilang menjelajah di daratan itu? ini adalah kasus yang rumit."
Dari buku itu, terdapat ada beberapa penjelajah pemberani yang kini tidak diketahui lokasi mereka saat ini berada saat mereka pergi menjelajah di daratan antcis.
Tampak, Albara tertarik untuk pergi menjelajah di daratan antcis. ia mempersiapkan semua barang dan alat yang ia butuhkan untuk melakukan penjelajahan itu.
"Baiklah, aku akan menjadi penjelajah pertama yang akan memecahkan misteri kota itu. Sekarang, saatnya aku akan berangkat menuju ke daratan Antcis, dan memecahkan misteri ini!"
Ia dengan semua peralatan yang ia bawa, akan melakukan perjalanan yang jauh. tampak ia sudah sangat siap untuk menjelajah.
"Albara, kau akan pergi kemana? jangan-jangan kau akan pergi jauh lagi?"
Ibunya keheranan dengan albara, ia penasaran kemana putranya akan pergi.
"Ibu, aku akan pergi berpetualang lagi. ibu jangan khawatir, aku pasti akan kembali."
Albara berpamitan sebelum ia pergi dari rumahnya, ia tampak bersmangat pergi berpetualang ke daratan antcis.
"Albara, sebaiknya kau membawa istri saat pulang. ibu membutuhkan menantu untuk bisa membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah," ucap ibunya.
"Baik aku akan ... ha? istri, apa ibu bercanda? aku baru memasuki usia ke 18 tahun. mana mungkin aku menikah di usia 18 tahun."
Ia tampak keheranan mendengar itu, ia tidak percaya ibunya ingin agar ia segera menikah.
"Tidak peduli, aku hanya ingin menantu supaya aku tidak kesepian saat kau berpetualang,"
Ibunya, mendesak agar albara segera mencarikan seorang menantu untuknya. ia tampak memohon agar albara mencari seorang menantu.
"Ibu, astaga ... baiklah-baiklah, nanti aku akan mencari menantu untukmu. sekarang, aku akan pergi dulu. Katakan pada ayah, aku pergi ke daratan Antcis."
Albara berjalan pergi dari rumahnya, ia tampak bersemangat saat akan pergi dari rumahnya.
"Tunggu nak, daratan itu kan sudah dijelajahi oleh penjelajah terkenal yaitu BluEx. apa kau ingin menjelajah bersama mereka? aku dengar pemimpin mereka memiliki seorang putri cantik. apa kau akan menikahinya?"
Ibunya berfikir jika putranya akan bergabung dalam tim penjelajah BluEx, ia tampak senang saat mengatakan itu.
"Tidak ibu, mereka dinyatakan hilang pada saat menjelajah. aku tidak akan bekerja sama dengan mereka. dan juga ibu, aku akan ada di surat kabar setelah memecahkan misteri tentang kota Acis yang hilang."
Albara penasaran saat mengatakan itu, ia khawatir mengingat berita itu. tampak ia semakin bersemangat menjelajah.
"Benarkah? albara, ibu melihat fotomu ada di sebuah surat kabar harian. sekarang, banyak orang yang mengetahui tentang dirimu. ibu juga sudah membaca surat kabar itu. apa kau ingin melihatnya?"
Ibunya berencana untuk menunjukan surat kabar itu, ia tampak sedang mengambil surat itu agar albara membacanya.
"Aku pernah membaca surat kabar itu. nanti, aku juga akan muncul di berita sebagai penjelajah pertama yang berhasil menemukan kota itu. tunggu saja bu, aku akan bisa membuat kalian bangga."
Ia tampak serius dengan ucapanya, ia bangga setelah mengatakan itu berharap ibunya kagum kepadanya.
"Baik- tapi ingat, kau harus membawa pacar ke rumahku ini. atau tidak, kau akan ibu jodohkan dengan wanita pilihan ibu."
Wajahnya menunjukan jika ia serius, ia berencana untuk mencarikan seorang menantu pilihanya untuk menikah dengan albara.
"Apa? Astaga, baiklah-baiklah. aku mungkin akan membawa pacar, tetapi tidak sekarang. kalau ibu membutuhkan uang, ibu bisa ambil uang ku di bank. semoga kalian selalu sehat. sampai jumpa ibu."
Albara berjalan menjauh dari tempat itu, ia tampak sedikit keheranan dengan sikap ibunya yang meminta agar ia segera menikah.
"ibu akan merindukanmu, pulanglah dengan selamat."
Ibunya melambaikan tangan, ia senang melihat albara yang bersemangat berpetualang.
Albara penuju ke pelabuhan untuk menumpang di sebuah kapal menuju ke daratan Antcis.
Ia menumpang di kendaraan umum, dan meminta supir untuk menuju ke pelabuhan.
"Paman, cepat antar aku menuju ke pelabuhan,"
Ia masuk ke dalam mobil itu, tampak ia dengan tenang duduk sambil mengatakan itu.
"Baik. eh, tunggu dulu. bukanya kau adalah penjelajah albara? "
Supir itu mengetahui jika albara adalah seorang penjelajah, ia memperhatikan albara dan yakin pada saat mengatakan itu.
"Benar, aku adalah orangnya. apa ada yang salah?"
Albara keheranan, ia tampak sedikit waspada kepada supir itu karena mengetahui dirinya seorang penjelajah.
"kebetulan sekali, aku ingin memberikan sebuah surat untukmu. seorang gadis mengirimkan surat ini untukmu. dia bahkan membayarku cukup mahal hanya demi mengirimkan surat ini."
Supir itu membawakan surat untuk albara, ia tampak sedang mengambil surat yang akan diberikan untuk albara.
"ha? benarkah? siapa gadis itu?"
Albara penasaran dengan seorang gadis yang mengirim pesan untuknya. ia tampak penasaran dengan gadis itu.
"Dia ... aku tidak tau siapa gadis itu."
Supir itu tidak mengingat nama gadis itu, ia tampak kebingungan saat menjawab pertanyaan albara.
"ha? cepat berikan surat itu kepadaku. aku penasaran siapa gadis yang mengirim surat ini untukku?"
Albara meminta agar supir itu segera memberikan surat yang ia bawa. ia tampak penasaran dengan isi surat itu.
"Baik, ini dia."
Supir memberikan surat itu. Albara dengan penasaran mengambil surat itu, ia kemudian membaca isi surat itu. di situ tertulis, gadis itu, meminta albara pergi ke sebuah tempat dekat pelabuhan.
"hai penjelajah albara, aku harap kau membaca pesanku ini. aku ingin menemuimu di dekat pelabuhan, kau bisa pergi menemuiku di sebuah taman dekat pelabuhan itu. aku akan membayarmu jika kau mau datang. aku membutuhkan bantuanmu.
BluEx ... " isi surat itu.
Albara sangat keheranan dengan surat itu. ia sangat penasaran, dan kebetulan ia akan pergi ke tempat yang sama. ia dengan khawatir memutuskan untuk menemui gadis itu.
"baiklah, supir, cepat kita pergi ke pelabuhan, entah kenapa dia meminta aku untuk menemuinya."
Albara dengan khawatir meminta agar supir itu mengantarkan ia pergi ke pelabuhan.
"baiklah, apa isi surat yang tadi kau baca? apa itu adalah surat cinta dari penggemar? he-he ..."
Supir itu tampak senang setelah mengatakan itu, dengan penasaran, ia ingin mengetahui isi surat itu.
"Bukan urusanmu. sekarang, cepat antar aku menuju pelabuhan!"
Albara menyembunyikan isi surat itu, ia tampak sedikit kesal karena supir itu menanyakam isi surat itu.
"Padahal aku sedikit penasaran, tapi kau benar, itu bukan urisanku. baiklah, kita akan berangkat, sekarang."
Supir itu dengan senang mengendarai mobil itu, tampak ia senang setelah ia mengatakan itu.
BRUMM ...
Mobil itu melesat dengan kecepatan penuh. mereka pergi menuju ke pelabuhan untuk menemui gadis misterius yang mengirim pesan itu.
Mereka melewati kota, sungai dan pedesaan. mereka juga melihat poster albara yang dipasang di papan pengumuman.
Albara menjadi sangat terkenal dengan aksinya memecahkan misteri istana kerajaan acis. kini, petualanganya untuk menemukan salah satu kota acis yang hilang baru saja, dimulai.
...(Bersambung ... )...
Ch 2 - Gadis dan permintaan
"paman, apa kita bisa lebih cepat lagi?" tanya albara, sambil penasaran.
"tentu saja nak, paman akan menaikan kecepatan mobil ini! " ucap supir itu, sambil meningkatkan kecepatan mobilnya.
PUSH ...
BRUM ...
Mereka melewati ibu kota Atlan. disana, mereka melihat banyak penduduk yang keluar untuk bekerja.
Sementara itu, pelabuhan kota semakin dekat. Setelah puluhan menit berkendara, akhirnya mereka sampai di pelabuhan kota itu.
Albara turun dari mobil, dan membayar biaya perjalanan itu. Ia kemudian berkata,"paman, terimakasih karena kau mengantarkanku tepat waktu," ucap albara, sambil merasa senang.
"tidak masalah nak. semoga kau menemukan jawaban yang kau cari. paman pergi dulu,"ucap supir itu, sambil melanjutkan perjalanannya.
BRUMM ...
Albara melihat sekeliling pelabuhan itu, ia melihat banyak orang yang ingin menumpang kapal untuk pergi ke negara lain.
"Baiklah, aku akan mencari taman dulu. seharusnya di peta ada di dekat tempat ini," ucap Albara, sambil mencari taman itu.
Tetapi, para petugas pelabuhan menanyakan keperluan albara untuk datang ke pelabuhan itu.
"Permisi nak, apa yang kau cari di tempat ini?" tanya petugas itu, sambil penasaran.
"Hah, aku hanya ingin menyelesaikan urusanku. itu tidak penting kan bagimu," ucap Albara, sambil berjalan menuju taman itu.
"Tunggu! jangan-jangan, kau adalah penjelajah terkenal itu?" tanya petugas itu, sambil penasaran.
"Akhirnya ada yang mengenaliku di tempat ini. baguslah, ternyata aku cukup terkenal juga. hehehe,"ucap albara, di dalam pikiranya sambil tertawa.
"Benar paman, aku adalah penjelajah itu. apa ada yang ingin kau tanyakan lagi?" tanya Albara, sambil penasaran.
"oh, itu ada seorang gadis yang ingin menemuimu. katanya jika penjelajah yaitu kau berada di pelabuhan ini, aku harus menunjukan taman itu. aku akan membantumu menunjukan jalan untuk bisa menemukan gadis itu," ucap petugas itu, sambil menujukan jalanya.
"baik, terimakasih,"ucap albara.
setelah mendapatkan petunjuk, ia kembali melanjutkan pencarian dan berjalan menuju taman itu.
Tap ... tap ... tap ...
Setelah ia mencari cukup lama. akhirnya, ia menemukan taman kota itu yang tidak jauh dari tempat ia berada sebelumnya berkat bantuan petugas itu. Ia berjalan dan melihat sekeliling taman itu.
Tap ... tap ... tap ...
"Dimana gadis itu, katanya dia berada di dekat pelabuhan ini," ucap fray, sambil penasaran.
Tiba-tiba, seseorang menggunakan pedang datang dan menyerang Albara. albara menjadi sangat kaget dengan serangan mendadak itu.
PUSH ...
Set ...
"Huh, untung aku tidak terkena serangan itu. HOI, siapa yang berani menyerangku, cepat tunjukan dirimu! kita bertarung saja! jangan sembunyi-sembunyi untuk menyerang! "ucap albara, sambil merasa kesal.
Di atas gedung, seorang gadis terlihat sedang memandangi albara. ia membawa sebuah pedang. ia berkata," haha, sepertinya seranganku tadi tidak mempan terhadapmu. baiklah, aku akan menyerang lagi,"ucap gadis itu, sambil melompat dari atas gedung itu.
"Ha? jadi dia orang yang menyerangku. tetapi, kenapa dia nekat melompat dari atas gedung?" tanya albara, sambil penasaran.
Tap ... tap ... PUSH ...
"haha, sekarang kau tidak akan bisa kabur lagi penjelajah! rasakan seranganku ini!" ucap gadis itu, sambil melompat dari atas gedung.
"hei, setidaknya lihat dulu ada apa di bawah. kau melompat tepat di gedung tertinggi pelabuhan ini, dan dibawahmu, ada danau yang cukup dalam!" ucap Albara, sambil keheranan.
"ha? be-benarkah?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
PUSH ...
Cbyur ...
"Astaga, aku tidak pernah melihat orang seperti ini,"ucap albara, sambil keheranan.
"Penjelajah, tolong aku! aku tidak bisa berenang! penjelajah, aku mohon kepadamu! " ucap gadis itu, sambil memohon.
"ha? baklah-baiklah, aku akan membantumu, cepat pegang tanganku ini,"ucap albara, sambil mengulurkan tanganya untuk membantu gadis itu.
Albara membantu gadis itu untuk kembali ke daratan. ia sangat keheranan dengan sikap gadis itu. sekarang, gadis itu merasa sangat malu karena kejadian itu.
"hoi, apa kau yang memanggilku untuk datang ke tempat ini?" tanya albara, sambil penasaran.
"Be-benar ... " ucap gadis itu, sambil merasa gugup.
"Kalau begitu, untuk apa kau memintaku datang ke tempat ini?" tanya albara, sambil penasaran.
"i-itu, se-sebenarnya aku ingin meminta sesuatu darimu,"ucap gadis itu, sambil gugup.
"ha? meminta apa? cepat katakan, aku sudah tidak punya waktu lagi!" ucap albara, sambil penasaran.
"Se-sebenarnya, aku ingin kau membantuku untuk mencari ayahku! " ucap Gadis itu, sambil memohon.
"Ayahmu? apa dia adalah anggota penjelajah BluEx? " tanya albara, sambil penasaran.
"ha? bagaimana kau tau?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"itu, aku hanya asal menebak saja!" ucap Albara, sambil merasa senang.
"Kalau begitu, bisakah ... " ucap gadis itu, sambil memohon.
tetapi, albara menyela perkataan gadis itu. ia menjawab,"tidak ada urusanya denganku. kau cari saja ayahmuu sendiri, aku tidak ingin terlibat dalam masalah ayahmu. aku adalah seorang penjelajah, sebaiknya kau minta kepada tentara negara ini saja untuk menemukan ayahmu. aku tidak bisa membantumu! " ucap Albara, sambil berjalan pergi meninggalkan gadis itu.
"aku pikir kau memangilku untuk membahas kota Acis yang hilang. jadi kau hanya ingin menemukan ayahmu, aku tidak peduli dengan itu, kau cari saja ayahmu! " ucap Albara, sambil menolak permintaan gadis itu.
Gadis itu, terdiam dan merasa sangat sedih dengan jawaban dari albara. kemudian, dengan berani, ia mengejar albara.
Tap ... tap ... tap ...
Ia berkata,"penjelajah! tunggu! " ucap gadis itu, sambil mengejar albara.
"Ha? ada apa lagi? bukanya aku sudah mengatakanya kepadamu, aku tidak ingin membantumu dan juga terlibat dalam masalah ayahmu,"ucap albara.
"aku mohon kepadamu, tolong bantu aku menemukan ayahku di daratan Antcis. aku akan memberikan apapun yang kau minta, jika kau mau membantuku,"ucap gadis itu, sambil memohon.
"Apa? tidak, aku tidak ingin membantumu. aku sudah bilang kepadamu, aku tidak ingin terlibat dalam masalah ayahmu! aku tidak ingin meminta uang ataupun barang yang kau punya! " ucap albara, sambil menolak permintaan gadis itu.
"baiklah, jika kau tidak ingin meminta itu. aku ingin kau meminta sesuatu dariku, apapun itu demi bisa menyelamatkan keluargaku yang terjebak di daratan antcis,"ucap gadis itu, sambil memohon.
"ha? benarkah? apa aku boleh meminta apapun darimu?" tanya albara, sambil penasaran.
"aku minta kau menjadi istriku. tetapi kau pasti tidak ingin kan, sudahlah, aku pergi dulu, sampai jumpa!" ucap albara, sambil berjalan pergi meninggalkan gadis itu.
"tunggu penjelajah, aku mau mejadi istrimu! aku sudah bilang kepadamu, jika aku akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan keluargaku. jadi, aku akan menerima permintaanmu! " ucap Gadis itu, sambil merasa gugup.
Albara sangat kaget dengan perkataan itu. ia tidak menyangka jika gadis itu, mau menerima permintaanya. ia bingung mau menjawab perkataan gadis itu.
"Penjelajah, apa kau mau membantuku? aku akan menjadi istrimu jika kau bersedia membantuku!" ucap gadis itu, sambil memohon.
...(bersambung ... )...
Ch 3 - Gadis dan permintaan ( Part 3 )
"hei, apa kau sadar dengan perkataanmu tadi? apa kau serius ingin mejadi istriku? apa kau yakin?" tanya albara, sambil penasaran.
Sambil percaya diri, gadis iti berkata,"ya, aku yakin, karena itu satu-satunya yang bisa menyelamatkan keluargaku,"ucap gadis itu.
"Hei, aku tidak ingin memaksakan seseorang untuk menikah denganku. aku tadi hanya bercanda, tidak kusangka jika kau serius dengan perkataanku tadi. aku tidak menyangka kau akan mengatakan itu,"ucap Albara, sambil merasa gugup.
"Benarkah? apa kau tidak ingin memaksakan seorang gadis untuk menikah denganmu?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"benar, kau sebaiknya pikirkan lagi perkataanmu. aku tidak ingin memaksamu untuk menikah denganku,"ucap albara, sambil berjalan pergi.
Gadis itu, terdiam sambil memikirkan tentang menjadi istri Albara. ia sangat bingung dengan apa yang harus ia katakan.
sementara itu, albara berjalan pergi menuju sebuah kapal yang ada di pelabuhan itu. ia meninggalkan gadis itu, sendirian di taman itu.
Albara, berjalan dengan perasaan senang. awal perjalanan akan ia segera mulai.
"baiklah, sekarang aku akan memulai kisah baru yang akan diingat di seluruh negara yang ada di dunia ini,"ucap albara, sambil merasa senang.
Tiba-tiba ... Tap ... tap ... tap ...
"Tunggu penjelajah! " ucap gadis itu. sambil berlari menghampiri Albara.
"Astaga, dia datang lagi," ucap albara, sambil merasa keheranan.
"penjelajah, aku menerima permintaan itu. jadi bantu aku menemukan keluargaku,"ucap gadis itu, sambil memohon.
"Ha? apa kau serius?" tanya albara, sambil penasaran.
"Benar, aku serius! " ucap gadis itu, sambil kelelahan.
"aduh,"ucap albara.
Kemudian, albara mengambil air di dalam tas yang ia bawa. ia memberikan air itu untuk gadis itu.
"ini, kau pasti sangat kelelahan. minumlah, kita akan bicarakan ini setelah kau merasa lebih baik,"ucap albara, sambil merasa senang.
"Hah? terimakasih,"ucap Gadis itu.
Glek ... glek ...
Gadis itu, meminum minuman yang diberikan albara. ia merasa sedikit lebih baik setelah meminum air.
"Kau, melihat dirimu melakukan apa saja demi keluargamu, aku sangat kagum kepadamu," ucap albara, sambil merasa kagum.
"Itu pasti, aku yakin kau pasti akan bisa membantuku menemukan keluargaku!" ucap Gadis itu, sambil merasa senang.
"hah? kenapa kau seyakin itu? kenapa tidak minta bantuan orang lain saja?" tanya albara, sambil keheranan.
"Itu tidak ada gunanya. sebelum aku meminta pertolonganmu. aku meminta tolong ke pasukan negara ini, tetapi mereka menolak karena daratan Antcis sangat berbahaya," ucap gadis itu.
"jadi, sebelum kau menemuiku. kau sudah meminta bantuan dari pasukan negara ini?" tanya albara, sambil penasaran.
"benar, aku sudah meminta bantuan dari pasukan negara ini. tetapi mereka menolaknya. apalagi, setelah pasukan ke-300 hilang pada saat dalam misi untuk menemukan keluargaku,"ucap gadis itu, sambil sedikit sedih.
"maksudmu dengan misteri hilangnya pasukan atla ke-300 ada hubunganya dengan kasus hilangnya Penjelajah BluEx" tanya albara, sambil penasaran.
"itu, benar, kasus hilangnya pasukan atla ke-300 ada hubunganya dengan misteri hilangnya tim penjelajah BluEx," ucap gadis itu.
"memang benar, itu adalah sebuah misteri yang paling dibicarakan sejak hilangnya pasukan itu,"ucap Albara, sambil merasa sedikit penasaran.
"itu adalah misteri yang sangat besar. aku mempunyai sebuah benda yang ayah berikan kepadaku sebelum ia dan kakakku pergi menjelajah,"ucap gadis itu, sambil merasa senang.
"ha? benda apa itu?" tanya albara, sambil penasaran.
Gadis itu, mengambil benda itu di dalam ransel yang ia bawa. ia menunjukan benda itu kepada Albara.
"ini, ayahku memberikanya kepadaku. mungkin, ini bisa menjadi petunjuk tentang misteri ini,"ucap gadis itu, sambil memberikan benda itu.
Albara sangat keheranan. ia berkata,"i-ini seperti benda yang bisa membuka gerbang. tetapi, ini hanya setengah dari bagian keseluruhan benda ini,"ucap albara, sambil merasa keheranan.
"maksudmu benda ini adalah setengah dari bentuk aslinya?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"benar, mungkin kita bisa menemukan setengah dari benda ini di daratan Antcis," ucap albara, sambil merasa keheranan.
"oh iya, sebelum ayah pergi. ia memberikan peta ini kepadaku," ucap Gadis itu, sambil mengambil sebuah peta untuk albara.
"ini, mungkin bisa membantumu untuk menemukan bagian lain dari benda ini,"ucap gadis itu, sambil memberikan peta itu kepada albara.
Albara melihat peta itu. ia membaca isi peta itu, dan mendapatkan petunjuk mengenai peta itu.
"Ini adalah tulisan kuno dari kerjaan Acis. apa kau pernah membaca tulisan seperti ini?" tanya albara, sambil penasaran.
"Aku sedikit bisa membacanya, karena ayah mengajariku tentang tulisan kuno itu. tetapi, apa kau mengetahui keseluruhan yang tertulis di peta itu?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"baik, akan aku bacakan untukmu. disini tertulis, Pergi menuju danau, ambil batu itu, pergi menuju gerbang," ucap albara, sambil membaca isi peta itu.
"ha? pergi menuju danau? ambil batu itu? pergi menuju gerbang? apa maksudnya?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
"Artinya, kita harus menemukan danau di daratan antcis, setelah menemukan danau itu. kita harus mengambil batu, mungkin, batu yang dimaksud adalah setengah dari bagian batu ini, aku yakin itu. dan yang paling tidak aku mengerti, kita harus menuju ke gerbang? apa maksudnya itu?" tanya albara, sambil penasaran.
Tiba-tiba. " perhatian untuk semua penumpang, diharapkan untuk segera naik ke kapal," ucap dari petugas pelabuhan itu.
Semua calon penumpang, berhamburan untuk naik ke dalam kapal itu. Albara langsung meminta gadis itu untuk naik ke kapal sebelum kapal itu berlayar.
"Hei, ayo kita naik ke kapal. nanti kita bisa bahas masalah ini setelah kita sampai di daratan antcis!" ucap albara, sambil merasa senang.
Tap ... tap ... tap ...
"tunggu dulu! " ucap gadis itu, sambil berteriak.
"ha? ada apa lagi?" tanya albara, sambill penasaran.
"A-apa kau menyetujui permintaanku ini? apa kau bersedia membantuku?" tanya gadis itu, sambil penasaran.
Dengan wajah yang sangat senang. albara berkata," Tentu saja, aku menerima permintaamu itu. aku sangat berterimakasih karena kau telah memperlihatkanku petunjuk yang sangat penting. aku mengangapmu sebagai rekanku mulai sekarang, apa kau mau menjadi rekan dalam perjalananku ini?" tanya albara, sambil penasaran.
Dengan senang. Gadis itu berkata," Tentu saja, terimakasih banyak," ucap gadis itu, sambil merasa senang.
"Bagus, ayo kita pergi sekarang! " ucap albara, sambil berlari menuju ke kapal.
"Baik!" ucap gadis itu, sambil berlari mengikuti albara.
Tap ... tap ... tap ...
Di atas gedung. terlihat seseorang yang mencuigakan memata-matai mereka. ia adalah seroang gadis berpakaian layaknya seorang mata-mata profesional.
Ia berkata, "jadi itu adalah penjelajah terkenal itu. baiklah, aku akan mengalahkanya!" ucap gadis itu, sambil terlihat senang.
...(Bersambung ... )...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!