NovelToon NovelToon

Suamiku Bersifat Iblis Berhati Malaikat

Masih Perawan

Disebuah malam, Luis Wiguna mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, Kemarahan nya membuncah saat mendapati tunangan berselingkuh dengan orang lain...

Seketika Luis menghentikan mobil nya saat melihat Seorang perempuan sedang berdiri didepan nya...

"Apa yang kamu lakukan, apa kamu ingin mati Hah?..."Bentak luis merasa amarahnya tak bisa ia bendang lagi...

Perempuan itu sama sekali tidak takut akan bentakan Luis, Ia langsung masuk kedalam Mobil Luis tanpa Permisi, membuat Luis semakin marah...

"Tolong Aku, Aku sendang dikejar penjahat!!...."Pinta nya memelas, Luis menghela napas panjang saat menyadari jika ada 3 pria yang sendang berjalan kearah nya, Ia segera melakukan mobil nya meninggalkan tempat itu...

"Terima Kasih..."Ucap Wanita itu sedikit tersenyum, Luis tak menjawab, Bahkan tidak melirik wanita itu sama sekali...

Luis terus melajukan mobilnya membelah jalanan, ia menoleh saat merasakan gadis disamping nya gelisah...

"Akhh.. panas..."Terik wanita itu membuka kancing baju nya dan melempar bajunya begitu saja yang tersisa hanya Bra warna hitam yang melindungi bukit himalaya yang begitu besar, Luis dengan susah payah meneguk ludah saat melihat bukit kembar itu menyembul keluar ...

"Apa yang kamu lakukan?..."Terik Luis melihat Wanita itu ingin membuka Bra hitam wanita itu...

"Bisakah pelankan suaramu!! Aku kepanasan,..."Seru Wanita itu balik membentak, Wanita yang entah siapa namanya itu tak perduli dengan Luis, ia langsung saja membuka Pengait Branya dan melempar Bra itu begitu saja...

Mata Luis melotot saat melihat Bukit kembar itu tanpa pelindung apapun, Sungguh Luis benar-benar kagum dengan kedua Benda yang telah kenyal itu,...

"Ini masih terlalu panas Nyalakan Ac nya..."Luis Menghela nafas kasar, Wanita disamping nya seperti pemilik mobil dan dia adalah supir, sungguh dalam hidup Luis baru kali ini ada yang memberinya kalimat perintah, dan itu pun wanita yang sama sekali tidak ia kenali...

"Hey Wanita Brandal, Ac nya sudah menyala dari tadi, dan itu juga sudah batas Maksimum..."Pekik nya terus menyetir dan sekali-kali melihat kearah Bukit Wanita itu yang sibuk bergoyang naik turun akibat ulah nya yang ngebut...

"Namaku Kania bukan Wanita brandal..."Terik Wanita yang bernama Kania itu karna tak terima disebut Wanita Brandal...

Kania langsung merampas botol yang berisi air, membuka nya dan menunaikan air itu keleher dan dadanya...

Luis menggelengkan kepalanya mencoba menahan diri untuk tidak menerkam Wanita disampingnya, jujur saja Luis sudah Berada dimode On...

"Kenapa masih panas?..."Terik Kania Frustasi, Luis merasa janggal, dan kemudian melihat kearah Kania dia baru menyadari jika Wanita itu seperti nya telah meminum obat perangsan hal itu Luis ketahui saat melihat Kania yang terus mengerang dan sekali-kali mendesah panjang...

Luis Mencari sebuah hotel terdekat, Setelah mendapatkan Kamar Luis segera membawa Kania kekamar itu...

"Kenapa kamu membawa ku kesini?..."Tanya Kania Saat tiba didalam kamar hotel, Kania segera melepaskan Kain yang menutup tubuh bagian atas nya, karna panas yang sudah tidak bisa ia tahan...

"Aku tidak tau tempat tinggalmu..."Jawab Luis santai,Ia membuka kemeja nya dan bertelanjang dada menampakkan perut kotak-kotak nya yang putih mulus...

Kania berlari kedalam kamar mandi, Karna sudah sangat kepanasan, ia mengguyur tubuh nya dengan air berharap rasa panas segera hilang...

Cukup lama Kania ada didalam kamar mandi, ia pun keluar memakai haduk yang melilit ditubuhnya...

Luis melihat Kania yang baru saja keluar dari kamar mandi,Lagi dan lagi laki-laki tampan itu hanya bisa meneguk ludah nya kasar saat melihat Kaki jenjang dan mulus Kania dan jangan lupa Dengan Pahanya yang terekspos sempurna...

"Apa Ada cara untuk menghilangkan Rasa panas ini, aku sangat tersiksa?..."Tanya Kania dengan wajah memerah, sepertinya dengan mandipun tak bisa menghilangkan rasa panas itu...

Luis Tersenyum tipis, lalu menatap penuh arti pada Kania...

"Ada tapi aku tidak ingin kamu menyesal nantinya..."Jawab nya tersenyum tipis...

"Beritahu aku bagaimana caranya aku sudah tidak tahan!!..."Kania mendekati Luis dan duduk disamping nya, Tak perduli Luis menganggap nya wanita apa yang jelas Kania hanya ingin terbebas dari rasa panas ini...

"Melakukan hubungan Suami istri.."Jawab Luis tanpa basa-basi...

"Hah, jangan membodohiku, Pasti ada cara lain..."Kania berbelalak mendengar jawaban Luis,Menolak tentu saja Kania menolak, Dia tidak akan menyerahkan tubuhnya pada Pria yang sama sekali tak ia cintai...

"Terserah, Hanya itu cara yang aku tau..."

Kania terdiam, Sekali-kali melirik tubuh Luis yang terekspos, Pikirkan Kania kini kosong...

"Apa benar-benar tidak ada cara lain selain cara itu?..."Tanya Kania lagi berharap Luis punya cara lain, tetapi Luis hanya menggelengkan kepala nya membuat Kania frustasi...

"Kalau begitu Ayo kiya lakukan, aku sudah tidak tahan dengan rasa penas ini,Kenapa hanya berdiam diri saja?..."Luis benar-benar kagum dengan perempuan didepan nya, Wanita itu meminta tolong apa memerintah Pikir Luis...

Luis tersenyum menyeringai, Ia meraih ponsel nya dan merekam mengarahkan ponsel itu kearah Ranjang dan disana sudah ada Kania yang sedang duduk menunggu nya,...

"Aku tidak ingin kamu menyesal Nona, walaupun ini bukan yang pertama bagimu tapi aku tidak ingin kamu menyesal..."Ujar Luis basa basi, dia ingin Kanialah yang menarik nya dan memulai Pertempuran panas itu...

"Aku tidak akan menyesal..."Ujar Kania yang langsung melepas kan handuknya dan menarik Luis agar menindih tubuhnya...

"Ternyata Wanita Brandal ini sudah tks sabar rupanya...."Kekeh Luis yang tak dipedulikan oleh Kania, tanpa Izin Kania langsung saja mencium bibir Luis, ******* bibir itu dengan pelan...

"apa gadis mungil ini baru pertama kali berciuman, Ciuman nya sangat kaku..."Luis membatin, saatmerasakan Kania tidak pintar dalam berciuman,...

Setelah Jam Sudah Luis melahap habis Tubuh atas Kania, Tubuh mereka sudah sama-sama polos, Entah sejak kapan Mereka juga tidak tau...

Luis begitu Bersemangat mencicipi Tubuh Kania yang begitu indah,Ia melahap habis dua gundukan Kania secara bergantian...

Kania hanya Diam menikmati Sensasi yang berbeda ini,Sungguh Kania merasa terbang keawan...

Luis menarik bibir nya dari P*ting gunung kembar Kania dan melihat kearah bagian inti Kania ang terlihat begitu indah...

"Saatnya meriah kenikmatan yang tidak duanya sayang..."Bisik Luis mengarkan pusaka nya tepat didepan gowa Kania...

Akhhh...

Teriak Kania saat merasakan ada benda yang berusaha mwnjebol gawang nya, Kania meremas apa saja yang bisa tangan nya gapai,Sungguh Rasa Sakit yang Kania rasakan benar-benar diatas tandingan...

Luis saat terkejut,saat mendapati Kania yang masih perawan, Ia sedikit menyesal karna telah merebut Mahkota dari wanita yang sama sekali tak ia kenali, Tetapi Nasi sudah menjadi bubur,Luis sudah tak bisa menhentikan permainannya karna rasa nikmat yang ia rasakan...

**HAY KAKAK-KAKAK JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTENYA YA, DAN JANGAN LUPA MAMPIR DIKARYA AUTHOR YANG TAK KALAH SERUNYA...

MOHON DUKUNGAN NYA YA KAK KARNA NOVEL INI SEDANG IKUT LOMBA**

Rekaman

Pagi harinya, Kania membuat matanya perlahan dan mendapati seorang laki-laki tampan sedang tidur disamping nya, Kania tersenyum mengira itu mimpi, tapi seketika matanya terbuka sempurna saat mengingat kejadian diklup malam dan bertemu seorang pria tampan....

"Akhhh..."Teriak Kania saat menyadari dirinya sendang tidak memakai baju sama sekali, Ia memekik kesakitan saat merasakan sakit luar biasa disela-sela pangkal pahanya...

Karna Teriakan nya yang sangat nyaring Luis terbangun dari tidur nya, ia memandang kesal kearah Kania yang menganggu tidur nya....

"Apa yang telah kamu lakukan padaku, kenapa aku tidak memaki baju?..."Tanya nya dengan wajah panik, Kening Luis berkerut dalam, sedetik kemudian senyum licik nya terlihat....

"Nona brandal ingat baik-baik,, bukan kah kamu yang memaksaku tadi malam?.."Bukan nya menjawab, ia malah balik bertanya, Kania seketika terdiam, ia mencoba mengingat peristiwa tadi malam tapi nihil ia sama sekali tidak bisa mengingat nya, Luis yang melihat jam yang bergantung diatas dinding menghela napas kasar, laki-laki tampan berhidung mancung dan berbadan kekar itu turun dari ranjang dengan telanjang bulat sontak saja Kania langsung menutup mata nya....

Luis berjalan kearah meja dan mengambil ponsel nya yang ia gunakan untuk merekam kejadian tadi malam, selepas itu, ia pun melempar ponsel itu keatas ranjang....

"Lihat baik-baik Video itu, supaya kamu tau siapa yang memaksa dan siapa yang dipaksa!..."Seru Luis berjalan kearah kamar mandi, setelah mendengar kamar mandi tertutup, Kania pun membuka tangan nya, ia melihat ponsel mewah Luis ada didepan nya....

Dengan ragu, Jari lentik nya meraih ponsel mewah itu, terdapat sebuah video rekaman, Kania sebenar nya sedikit ragu, tapi ia harus mematikan jika memang pria itu yang memaksa nya, dan dia bisa menuntut Luis dengan bukti yang ada, Kania pun mulai memutar Rekaman nya...

"Hah,..."Kaget Kania melihat rekaman itu menunjukkan bahwa dialah yang memaksa Luis, ada mengedipkan mata nya berkali-kali berharap apa yang ia lihat itu semua nya bohong, tetapi sesering apapun ia berkedip rekaman itu tetap menunjukkan bahwa dirinya lah yang memaksa Luis, bahkan ia terlihat sangat agresif...

"Ternyata aku benar-benar ganas ya,?..."Pertanyaan konyol pun terlontar dari mulut mungil Kania melihat dirinya yang begitu ganas, sedetik kemudian, Ponsel yang ada ditangan nya terjatuh, ia kembali melihat tubuh nya yang polos dan kemudian terdiam...

"I-itu berarti aku bukan perawan lagi? Aku sudah tidak suci lagi, dan laki-laki itu yang mengambil nya?..."Air bening seketika meluncur begitu saja dipelupuk mata Kania, dirinya sangat menyesal karna telah pergi keklub malam, andai saja dia mendengar kata Mutia semua ini tidak akan terjadi...

"Mommy, maafkan Kania, Kania ngak sadar Mom, maafkan Kania..."Ujar Kania sesegukan, Ia sungguh menyesal dengan keadaan nya sekarang uang berstatus gadis tapi bukan perawan...

Seketika Kania menghapus air mata nya saat mendengar pintu kamar mandi terbuka, ia memperkuat pegangan selimut nya saat melihat Luis keluar dari kamar mandi...

Tringg....

Kedua insan itu menoleh kearah pintu saat bel berbunyi, Luis yang hanya menggunakan haduk yang melilit dipanggang nya berjalan kearah pintu, perlahan ia membuka pintu itu dan terlihat seorang laki-laki berjast hitam sedang berdiri didepan kamar nya membawa dua Paper Bag, Luis langsung meraih Paper Bag itu dan menutup pintu tanpa mengatakan apapun..

"Ini pakaian untukmu,..."Ujar Luis melempar Paper bag berwarna merah keatas ranjang, dan Luis sendiri kembali masuk kedalam kamar mandi untuk mengenakan pakaian yang dibelikan sang Asisten...

Setelah selesai memakai pakaian, Luis pun keluar menggunakan Jast hitam dipadukan dengan celana hitam, ia berjalan kearah Ranjang dan memberikan sebuah kartu nama pada Kania...

Itu alamat dan Kartu namaku, kamu bisa menghubungiku jika kamu merasa rugi, aku akan membayar atas apa yang telah aku renggut darimu, aku akan memberikan berapapun yang kamu minta, walaupun kamu yang memaksaku..."Ucap Luis dengan smirk jahat nya, Mata Kania terasa perih, dada nya kembang kempis, pandangan tajam nya tak pernah lepas dari Luis...

Plakkk....

Satu tamparan keras mendarat dipipi Luis dengan sempurna, saking keras nya tamparan Kania Luis sampai memalingkan wajah nya kekanan...

"Dengar baik-baik orang kaya,aku tak butuh uangmu yang berlimpah, aku juga tidak butuh pertanggung jawaban, yang aku inginkan kamu pergi dari sini sekarang juga!!..."Seru Kania dengan tatapan penuh membunuh, Luis tersenyum tipis, ia pun mengangguk dan berniat untuk pergi, tapi beberapa langkah kaki nya terayung, ia pun berhenti dan membalikkan badan nya dan kembali melangkah kearah Ranjang dimana Kania masih duduk meringkup...

"Ingat jika Benihku tumbuh dan menjadi bayi, kamu harus merawat nya dengan baik, jika sampai kamu berani-berani menggugurkan nya maka kamu akan menanggung akibat nya, aku akan membuat kamu hidup seperti dineraka...."Ujar Luis dengan tatapan membunuh, Bukan nya takut Kania malah membalas tatapan Luis....

Tak lama kemudian, Luis pun benar-benar meninggalkan tempat itu diantar oleh tatapan sinis Kania...

"Akhhh, Dasar Laki-laki brengsek, aku berjanji akan membuat kamu merasakan apa yang aku rasakan...."teriak Kania penuh amarah, setelah sedikit tenang, Ia pun berdiri dan masuk kedalam kamar mandi...

Brakkk....

Kania mendorong pintu dengan sangat keras, dirinya kini telah hancur, Apa yang ia jaga selama ini telah hilang sekejap mata karna laki-laki yang sama sekali tak ia kenal, Sungguh Kini Kania merasa dirinya sangat kotor, ia terus melangkah menuju tangga, tetapi seketika langkah nya terhenti saat mendengar suara bariton ayah nya...

"Kania..." Kania membalikkan badan nya dan menghela napas kasar...

"Ada apa?..." tanya nya cuek...

"Darimana saja kamu, kenapa kamu tidak pulang tadi malam? apa kamu tau Ayah sangat khawatir sama kamu..."Tanya Sang Ayah berniat memegang lengan Kania tetapi langsung ditepis kuat oleh wanita itu...

"Apa pedulimu Tuan Fahmi, aku merasa anda tidak perlu mengurus kehidupan saya, Urusin saja Istri dan anak tercintamu itu,..."Tandas Kania dengan ucapan tajam nya, ia kemudian berbalik dan menaiki tangga satu persatu dan sekali-kali berlari...

"Kania, Kania tunggu ayah mau bicara Kania!!..."Terik ayah Fahmi yang sama sekali tak mendapatkan respon dari Sang putri, Ayah Fahmi menghela napas, ia memandang sendu putri sulung nya, sudah hampir 15 tahun hubungan nya dengan Kania merenggang...

"Akhhh aku benci dengan kehidupanku, Kenapa engkau selalu membuat aku menderita tuhan kenapa?..."Teriak Kania dengan penuh kemarahan, Semua barang yang semula tersusun rapi kini telah berserakan diatas lantai, Kania masuk kedalam kamar mandi dan mengguyur tubuh nya dan menggosok nya dengan keras....

Menarik

Satu minggu kini telah berlalu, selama seminggu ini Kania hanya mengurung diri didalam kamar, ia akan keluar apabila rumah sedang kosong, bahkan ia selalu melewatkan makan malam, pagi dan siang...

dan sudah berpuluhan kali sahabat nya menelpon nya tetapi Kania seakan enggan untuk mengangkat telfon dari sahabat nya...

"Kamu ngak boleh seperti ini Kania, kamu harus bangkit, jangan menjadi orang bodoh hanya karna takut, kamu juga tidak akan hamil..."Ujar Kania menatap pantulan dirinya dicermin, ia mengelus perut nya kemudian menggelengkan kepala nya...

Ia kemudian meraih ponsel nya dan menelfon sang sahabat...

"Halo, astaga Kania kamu kemana aja, kenapa ngak pernah angkat telfon gue, satu pesan gue pun tak ada yang loh balas, Lo itu kemana, apa yang terjadi sama loo?..."Kania menjauhkan ponsel nya dari telinga nya, sungguh suara Mutia benar-benar membuat gendang telinga nya hampir pecah...

"Aku ngak enak badan selama seminggu ini, dan aku juga sudah menghubungi Bu Intan untuk meminta izin, dan besok aku juga sudah kembali bekerja tenang saja..."Jawab nya berbohong, Kania bukan nya tidak ingin jujur pada Sahabat nya tapi belum saat nya ia jujur....

"Apa kamu yakin? kenapa aku agak ragu dengan ucapanmu?..."Tanya Mutia seakan tidak percaya, Mutia bukalah orang bodoh yang gampang dibohongi apalagi dengan Kania, ia tau betul bagaimana Kania...

"Aku serius Mutia,..."Cicit Kania berusaha meyakinkan...

"Ya udah deh, aku percaya, tapi kalau kamu ada masalah jangan pernah sembunyin dari aku yak,!!..."Seru Mutia yang terdengar manja, Kania mengiyakan saja disertai air mata yang sedari tadi mengalir dipipi mulus nya, sekuat mungkin ia tidak mengeluarkan suara tangisan agar Mutia tidak mendengar nya...

"Sudah dulu ya Mutia, gue laper banget nih belum makan, nanti di sambung lagi telfon nya..."belum sempat Mutia menjawab, Kania dengan buru-buru mematikan sambung telfon nya, Kania memukul dada nya yang terasa sesak,...

"Ini adalah air mata terakhir untuk yang nama nya kesediaan Kania, sudah cukup air mata yang kamu keluarkan selama ini, kamu harus bangkit dan menuju bahagia, semangat..."Ucap Kania merentangkan kedua tangan nya yang terkepal, ia menghapus sisa-sisa air mata nya dan tersenyum lebar...

Saat Kania turun kelantai satu, ia berpapasan dengan Adik tiri dan mama tiri nya yang sedang makan di dapur, Kania berjalan kearah kulkas dan mengambil sebotol minuman lalu meneguk nya sampai habis...

"Mama, aku berharap aku bisa mewujudkan keinginan ayah untuk menjadi Dokter ya, supaya menjadi kebanggaan ayah, ngak cuman bikin malu saja dan sering pulang malam...."Ujar Ririn sedikit membesarkan suara nya, agar Kania mendengar dengan jelas Sang mama mengangguk dengan cepat, hubungan Kania dengan adik tiri nya beserta mama tirinya tidak lah akur, mereka selalu saja bertengkar apa lagi jika Ayah fahmi sedang tidak ada dirumah,...

"Walaupun gue sering pulang malam setidaknya gue ngak jual diri..."Ujar Kania dengan suara yang lebih keras lagi...

Brakkk.....

Ririn mengebrak meja dengan keras, ia menatap Kakak tirinya dengan pandangan sinis, Kania sama sekali tak merasa takut, ia malah mendekati Ririn dengan gaya angkuh nya...

"Dengan Ririn, kamu itu hanya menumpang dirumah ini, jadi bersikaplah seperti orang yang menumpang...."Ujar Kania menepuk pipi mulus Ririn, Sementara mama Rina hanya diam dan menggepalkan tangan nya...

"Dan ingat ini baik-baik Ririn, kamu dan ibumu bisa hidup enak karna Ayahku, jangan sampai kamu melupakan hal itu...."Setelah mengatakan apa yang dihatinya tentang Ririn dan Ibu tiri nya Kania pun kembali kekamar...

"Dasar Cewek Brandal sialan...."Teriak Ririn saat Kania sudah masuk kedalam kamar nya, mama Rina mengelus punggung sang Putri...

Sementara disebuah Kantor yang menjulang tinggi, seorang pria sedari tadi mengamuk pada semua karyawan nya, sampai-sampai puluhan sampai ratusan karyawan dipecat oleh nya...

"Dasar tidak berguna, percuma saja aku mempekerjakan manusia yang tidak berguna...."Luis keluar dari ruang rapat dan membanting pintu dengan sangat keras, semua yang ada didalam ruangan itu bergetar ketakutan melihat kemarahan Luis...

"Marko..." teriak Luis dengan suara menggelegar nya, Orang yang dipanggil pun langsung masuk keruangan bosnya...

"Iya Tuan Muda...."Jawab nya setelah membungkukkan badan nya, Luis membalikkan badan nya dan menatap Sang Asisten dengan pandangan membunuh....

"Apa kamu sudah mendapatkan apa yang aku perintahkan?..."Tanya Luis yang langsung dianggukki oleh Marko, dan memberikan sebuah map coklat dengan tangan bergetar, Luis langsung mengambil nya dan mengusir Marko dari ruangan nya....

"Hemm menarik,..."Ujar Luis tersenyum penuh arti...

"Keruanganku sekarang juga!!..."Seru Marko setelah panggilan telfon terhubung, tak lama kemudian Marko terlihat masuk lagi Keruangan Luis setelah mendapat izin dari sang pemilik ruangan...

"Pindahkan dia keperusahaan pusat, dia harus menjadi sekretaris pribadiku,..."Titah nya yang tak bisa dibantah, Marko pun mengangguk dan pamit undur diri....

"Mengapa Sikap Tuan Muda Luis selama seminggu ini sudah ditebak, apa karna dia baru saja melihat tunangan nya berselingkuh?..."Ujar Marko setelah menutup pintu ruangan sang Bos...

Pagi hari telah tiba, embun pagi terlihat begitu segar didaun dan rerumputan, kicauan burung saling bersahutan, sinar mentari menyusut mencari tempat- tempat yang gelap, Kania merentangkan tangan nya semenit kemudian ia bangun dan masuk kedalam kamar mandi....

"Waahh, segar nya.."Ucap nya usai mendi, ia berjalan kelemari dan mengambil pakaian kerja nya, ia bertekad akan melupakan kejadian buruk yang pernah terjadi didalam hidup nya dan memulai semua nya dari, ingin mencari dan meminta pertanggung jawaban pada pria yang merenggut kesucian nya sangatlah tidak mungkin, ia tidak ingin menikah karna keterpaksaan lebih-lebih dirinya yang meminta pada pria itu untuk meniduri nya...

Sungguh jika Kania mengingat kejadian memalukan itu ia seperti sangat malu pada dunia, bisa-bisa nya ia memaksa seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal....

"Akhhh berhenti memikirkan kejadian itu Kania, semua itu murni kecelakaan, lagian kamu dan dia tidak akan pernah bertemu jadi kamu bisa hidup tenang..."Ujar nya mencoba bersemangat, ia berjalan kemeja rias, memoles wajah nya dengan sedikit make up tipis, rambut panjang sampai pinggang ia ikat kuncir kuda,...

"Tidak seksi tapi mampu membuat mata laki-laki melotot..."Ujar nya melihat tubuh nya yang molek dan montok, bukan rahasia lagi jika banyak laki-laki yang mengagumi tubuh indah Kania tetapi tidak ada yang berani mendekati wanita cantik itu karna sikap nya yang keras dan bar-bar....

Setelah merasa puas dengan penampilan nya, Kania pun keluar dari kamar dan menuruni tangga satu persatu, hembusan napas panjang terdengar jelas dari Kania saat melihat Ayah dan kedua cecumut yang ia benci, sedang duduk ruang keluarga, tanpa sepatah kata pun Kania langsung berlalu begitu saja....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!