"dek, ini uang belanja buat kamu,ingat jangan boros boros harus hemat,"ucap mas riki sambil menyerah kan uang 10 lembar berwarnah merah,
"loh mas kok cuman segini? biasa nya kan jatah bulanan ku 2 juta, kenapa sekarang malah di kurangin?
"dek, mulai sekarang jatah bulanan kamu 1 juta, mas sengaja kasih segitu, biar sisa nya mas aja yang simpan, kita kan cuman berdua di rumah ini jadi uang segitu cukup lah satu bulan" ujar mas riki lagi
"iya mas,tapi kenapa tiba tiba kamu gini? kamu nggak percaya sama aku? biasa nya kamu nggak pernah perhitungan soal uang, tapi kenapa sekarang berubah" ujar ratna
"bukan nya mas perhitungan dek, tapi cuman ingin kita punya simpanan jika sewaktu waktu kita butuh, jadi nggak harus ngutang sana sini lagi"
"yaudah lah mas, terserah kamu aja, aku ke kamar dulu"ucap ratna meninggal kan suami nya masih duduk di ruang tamu
"setelah sampe di kamar ratna masih bingung atas perubahan suami nya, yang tiba tiba jadi perhitungan masalah uang, karna 1 tahun menikah suami nya tidak pernah bersikap seperti ini"
"kenapa yah mas riki jadi gini? padahal selama ini dia nggak pernah mau tau kemana pun uang yang ia berikan sama aku, asal kan semua beres kebutuhan rumah" batin ratna
[halo rik, gimana kamu ada uang nggak? soal nya ibuk butuh kali, ]
[halo buk,iya buk ini uang nya ada kok, nanti aku transfer ya buk"]ujar riki
[iya rik,makasih yah, kamu memang anak ibuk yang paling baik,]ucap ibuk dari seberang sana
[iya buk, sama sama,ibuk nggak usah bilang gitu, aku kan anak ibuk jadi wajar kalo aku bantu ibuk] ujar riki
[iya rik, yaudah yah ibuk matiin dulu, jangan lupa uang nya di transfer nanti] ucap ibuk dan langsung mematikan telfon nya
"gimana buk? apa riki mau mengirim uang nya?
"kamu tenang aja des, riki nanti bakalan kirim uang nya,riki mana pernah bisa nolak keinginan ibuk" ucap ibuk kepada anak perempuan nya
"bagus lah buk,pasti bang geri senang dengar kabar ini" ucap desi berbinar
"di lain tempat"
"dek,mas pergi keluar sebentar ya, mau ketemu sama teman"
"iyah mas, kamu hati hati yah di jalan,jangan pulang larut malam" ucap ratna tampa merasa curiga terhadap suami nya
"iyah dek,yaudah mas pigi dulu yah, assalamualaikum"ujar riki
"iya mas,walaikumsalam"jawab ratna
sedangkan di kediaman ibuk nya riki,mereka sedang berbahagia karna kirimin riki telah masuk, kerekening ibuk nya
"des,sini"teriak ibuk
"ada apa sih buk? kok teriak teriak gitu!? tanya desi
"ini loh des, kiriman adek kamu riki udah masuk,
"serius buk? riki kirim brapa buk? nanti nggak cukup buat dp motor bang geri"
"cukup lah des,riki kirim 10 juta,kan masih ada sisa kita pake buat beli baju yuk, minggu depan ibuk kan ma pigi arisan, masah ibuk pake baju yang itu itu aja,kan ibuk malu des"ucap ibuk panjang lebar
"betul juga yah buk,yaudah yuk buk kita siap siap, sekalian nanti ke tempat jualan motor nya, biar kita dp lansung aku pengen kasih kejutan sama bang geri, pasti dia senang dan masih sayang sama aku"ucap desi tak kalah senang nya
"yaudah yuk"
"mereka berdua pun bersiap siap karna akan pergi berbelanja"
"pagi hari setelah melaksanakan sholat subuh, aku langsung bergegas ke dapur memulai pekerjaan seperti biasa, aku mulai memasak sarapan untuk aku dan mas riki, karna kami belum mempunyai anak"
"setelah selesai memasak, aku bergegas ke kamar untuk membangun kan suami ku,
"mas,bangun ini udah pagi,nanti telat loh ke kantor nya" ucap ku sambil menarik selimut, yang masih menutup tubuh mas riki agar segera bangun
"iya dek, emang ini dah jam berapa sih? tanyak mas riki
"ini udah jam tengah tujuh mas, maka nya buruan mandi, aku tunggu di meja makan ya mas, buruan"
"iya dek"ucap mas riki dan langsung ke kamar mandi
"aku pun keluar kamar,menuju meja makan"
"kamu masak apa dek? ucap mas riki
"ini mas,masak ayam goreng sama sayur kangkung"
"kami berdua pun langsung sarapan, nggak ada yang bersuara hanya terdengar suara sendok"
"dek,mas berangkat dulu yah, kamu baik baik di rumah yah"ucap mas riki sambil mencium kening ku
"iyah mas,kamu juga hati hati yah di jalan,ingat jangan lupa makan siang dan semangat kerja nya"ucap ku dan mencium tangan mas riki
"assalamualaikum,dek"
"walaikumsalam,mas"
"setelah mas riki pergi, aku langsung bersih bersih rumah, mulai dari menyapu,mengepel,dan mencici piring"kalo baju kotor aku laundry kan"
"setelah semua selesai, aku tinggal bersantai, sambil bermain hape, tiba tiba aku melihat status ibuk mertua dan kaka ipar ku
[akhir nya, beli motor buat suami ku tersayang jadi juga, tak lupa mbak desi juga memfoto motor tersebut ]
banyak komentar yang memuji mbak desi, mengatakan mbak desi istri yan pengertian
"aku heran melihat status mbak desi, darimana dia dapat duit untuk membeli motor, sementara suami dan mbak desi tidak bekerja"pikir ku
"belum lagi hilang rasa penasaran ku sekarang, aku terkejut melihat status ibuk mertua ku"
[makasih ya nak, berkat kamu ibuk bisa beli baju dan tas]
"begitu lah isi status ibuk mertua ku,"
"maksud ibuk, anak siapa yah? apa mungkin mas riki, karna kan cuman mas riki yang bekerja, apa karna ini mas riki jadi mengurangi jatah bulanan ku? batin ku
di lain tempat
"makasih sayang, akhir nya abang punya motor juga" ucap geri
"iya bang, selagi itu buat abang senang, aku akan usahakan, apapun itu"ujar desi
"kamu memang istri yang pengertian deh, abang makin tambah cinta sama adek"
"ah abang bisa aja,aku juga cinta banget sama abang, makanya apa pun itu pasti aku lakuin demi abang"ucap desi malu malu
"desi, kamu masak gih, ibuk lapar ini"ucap ibuk yang tiba tiba datang
"aduh buk, ngapain sih harus masak segala, mending kita pesan aja" kata geri
"iya buk,benar kata bang geri mending pesan aja, ngapain capek capek masak, kalo ada yang gampang"timpal desi
"yaudah terserah kalian aja lah, tapi nanti duit nya habis gimana? kalo kita pesan makan terus"
"udah ibuk tenang aja, kan ada riki buk, kalo duit nya habis yah tinggal minta lagi"ucap desi
"iyah juga yah,benar yang kamu bilang des, selagi ada kenapa nggak kita mamfaatin, yaudah buruan pesan ibuk udah lapar"
"ok buk,dengan senang hati"ucap desi
"malam hari,aku mendengar suara motor mas riki datang, aku pun segera membuka pintu"
"mas, kok baru pulang jam segini sih? kata nya tadi nggak lama"
"maaf ya dek, tadi teman teman mas ngajak ngobrol ngobrol dulu, jadi mas nggak enak buat pulang duluan,apa lagi ada satu teman mas yang baru datang dari perantauan,jadi mas segan gitu"ucap mas riki
"oh gitu ya mas, kirain tadi ada apa apa lagi, soal nya pas aku telfon hp mas nggak aktif"
"oh, maaf ya dek, tadi hp mas habia batre"
"nggak papa kok mas, mas makan dulu sana aku udah siapin di meja makan" ucap ratna
"iya dek,emang adek udah makan malam yah?
"udah mas, maaf ya soal nya aku lapar banget, maka nya aku makan duluan"ujar ratna
"iya dek,nggak papa kok, maaf ya gara gara nungguin mas, kamu jadi kelaparan"ucap riki
"iya mas, nggak papa! yaudah mas makan sana entar makanan nya keburu dingin lagi"
"iya dekl
"mas riki pun berlalu menuju meja makan, sementara aku menuju ruang tamu menonton tv"
"loh mas udah siap makan nya? tanya ratna
"udah dek, meja pun udah mas beres kan" ucap riki
"aku cuman mengangguk, mendengar kan ucapan mas riki"
"yaudah mas,kita tidur yuk udah malam,besok kamu telat lagi bangun nya"
"yuk dek,iya mas juga udah ngantuk,besok harus bangun cepat,karna ada meeting di kantor"
"di lain tempat"
"dek, abang pengen ganti hp deh, soal nya hp abang udah rusak"ucap geri
"loh bang,kok bisa rusak sih? tanyak desi
"iya dek, pas abang lagi maen ma teman teman, hp nya jatuh jadi nggak bisa di gunain lagi"
"yaudah bang,nanti desi usahain yah"ucap desi tampa merasa curiga sama suami nya
"iya sayang, makasih yah,kamu memang istri yang terbaik, abang beruntung bisa nikahi kamu"ucap geri menggombal desi
"padahal dalam hati geri, berbeda dengan ucapan nya,enak benar yah punya istri bodoh mau aja di kibulin,cuman di gombal aja langsung tunduk" fikir geri sambil senyum senyum
"pagi hari di kediaman ratna dan riki"
"pagi pagi sekali mas riki udah berangkat kerja karna ada rapat di kantor nya,setelah sarapan nasi goreng "
"eh! belanja rat? tanyak buk diah tetangga yang suka ghibah
"iya buk"
"eh ratna,kamu kok nggak ikut belanja belanja, sama ibuk mertua dan kaka ipar mu sih? tanyak buk nuri lagi
"iya buk, nggak soal nya aku kan nggak di ajak"
ucap ku jujur
"tapi desi bilang kamu nya yang nggak mau,malahan desi bilang kamu nggak mau belanja ke tempat yang murah,mau nya ke tempat yang mahal gitu"
"ah masa sih buk? tanyak ku kaget
"iya rat, benar bukan cuman desi aja yang bilang gitu, ibuk merta mu juga, malahan mereka bilang kamu ngelarang suami mu, buat dekat dekat sama mereka"
"astaga ya allah, aku nggak pernah ngomong gitu buk, apa lagi nyuruh suami ku buat durhaka sama ibuk nya"ujar ku menahan emosi
"buk, berapa semua nya? ucap ku pada buk ria
"lima puluh dua ribu rat"
"ini ya buk uang nya,yaudah ya ibu ibu,aku duluan"lebih baik aku cepat pergi daripada aku harus mendengar fitnah ibuk dan desi, pada ku
"sampe rumah, aku nggak nyangka ibuk sama mbak desi tega fitnah aku,apa mereka sengaja bilang gitu biar para tetangga benci sama aku"fikir ku
["mbak desi, apa maksud mbak dan ibuk ngomong gitu sama tetangga] ku kirim pesan sama mbak desi
[emang kenapa? kamu nggak suka,]balas mbak desi
[jelas lah aku nggak suka, kalian fitnah aku gitu]
[emang gue pikirin,emang enak maka nya jangam sok] balas mbak desi pake emot ketawa
"aku nggak membalas pesan mbak desi lagi, takut nya aku nggak bisa nahan emosi"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!