Taman Cahaya
0. Pertemuan Pertama
Nada berjalan menuju taman di dekat rumahnya
Taman yang tidak terlalu besar dan cenderung sepi
Nada
Huft~ Hari ini sepi banget... Biasanya memang sepi juga sih..
Nada duduk di salah satu bangku taman
Ia memandangi daun dari pohon yang tertiup angin
Nada
Hmm... Besok enaknya ngapain ya? Ternyata setelah lulus, aku malah jadi pengangguran..
Nada
Padahal waktu sekolah, aku banyak kegiatan
Nada
Ternyata gak keterima kuliah itu malah membuat aku jadi pengangguran..
Pemuda Misterius
Ck! Berisik!
Nada terkejut dan mencari pemilik suara itu
Pemuda Misterius
Kalau mau mengeluh tuh sama temen sendiri kek! Orang mau tidur aja susah.
Sesosok pemuda muncul dari belakang bangku
Ia langsung duduk di samping Nada tanpa bertanya
Nada
Kenapa kamu malah duduk di situ?!
Pemuda Misterius
Kenapa memangnya?! Masalah buat situ?!
Nada
Yaaa biasa aja dong ngomongnya!
Pemuda Misterius
Dih! Kan situ duluan yang berisik!
Mereka bertengkar cukup lama
Nada
Ah~ Gak tau ahh! Terserah!
Nada terdiam dan melanjutkan lamunannya
Pemuda Misterius itu ikut melamun untuk sesaat
Pemuda Misterius
Udah, ahh.. Mau pergi. Soalnya aku bukan pengangguran! Ahahaha!
Pemuda itu berlari meninggalkan Nada sendiri di taman
... dan serentetan ungkapan lainnya terlontar begitu saja dari mulut Nada
Angin yang berhembus perlahan menggerakkan dedaunan dengan lembut
meninggalkan taman yang akan segera menjadi tempat yang sering ia datangi ke depannya
1. Usil
Beberapa hari kemudian, Nada kembali ke taman tersebut
Nada
Hah~ Aku ke sini lagi.
Nada
Padahal aku jadi inget kejadian itu
Nada mengacak-acak rambutnya sendiri
Ia berjalan dengan penuh kekesalan
Ia melihat sosok yang tak asing
Pemuda misterius yang menyebalkan sedang tertidur di salah satu bangku taman
Nada
(berbisik sendiri) Gimana kalau kita isengin dia? Hihi
Nada melangkah pelan mendekati pemuda itu
Ia lalu berjongkok di dekat kepala si Pemuda
Untuk sesaat, Nada hanya menatapnya
Nada
(bicara dalam hati) ya, wajahnya lumayan juga ternyata..
Nada menghela nafas beberapa kali
Lalu bersiap untuk berteriak
Pemuda Misterius
Jangan coba-coba untuk teriak
Nada terkejut dan terduduk di tanah
Pemuda itu menoleh ke arah Nada
Nada
A-Apa? A-Aku kan belum ngapa-ngapain..
Pemuda Misterius
Gak. (menatap Nada cukup lama) Ternyata penampilan pengangguran itu begini ya
Pemuda itu tersenyum tetapi Nada merasa senyuman itu sangat menyebalkan
Nada
Memangnya orang yang tidur di taman kayak gini bukan pengangguran gitu?!
Pemuda Misterius
Ahahahaha
Pemuda itu duduk dan tertawa
Pemuda Misterius
Mau sampai kapan kamu duduk di tanah?
Nada
Memangnya kenapa? Suka-suka aku lah..
Nada berdiri dan melangkah pergi
Nada
(bergumam) Ish~ Menyebalkan!
Nada menggerutu terus sepanjang perjalanan hingga ia tidak terlihat
Pemuda Misterius
Hee~ Dasar..
Pemuda itu menatap Nada yang melangkah pergi untuk beberapa saat
sebelum akhirnya tidur kembali di bangku taman
2. Teriak
Nada
Kenapa aku gak kepikiran mau ngapa-ngapain!
Nada berteriak-teriak di salah satu bangku taman
Kali ini, Ia berdiri dan melompat-lompat di atasnya
Pemuda Misterius
Kalau mau jatuh, terusin aja
Sosok tak asing yang kembali muncul
Raut wajah Nada semakin suram
Nada
(ucap dalam hati) Mengapa aku harus bertemu orang ini lagi ya, Tuhan...
Pemuda Misterius
Kenapa menatapku begitu? Aku tau, aku memang mempesona
Pemuda Misterius
Apa-apaan raut wajah mau muntah itu?! Hey!
Nada
Apa sih?! Jangan sok kenal!
Pemuda Misterius
Loh?! Aku memang kenal, kok... Kamu Nada kan?!
Nada
Kamu tau aku dari mana?!
Nada
Jangan-jangan kamu stalker ya?!
Nada
Buktinya tiap aku ke sini, kamu selalu ada
Pemuda Misterius
Enak aja main tuduh!
Nada
Iya, kan?! Kamu stalker?!
Nada
Atau... Jangan-jangan, kamu orang mesum?!
Pemuda Misterius
Heh! Jangan sembarangan, ya!
Pemuda Misterius
Kamu yang pengangguran yang lebih mungkin jadi stalker, tau!
Pemuda Misterius
Aku sih ada kerjaan!
Nada
Jangan bahas soal Kerjaan! Dasar Sialan!
Untuk beberapa saat, mereka (lagi-lagi) adu mulut
Pemuda Misterius
Hah~ Udahlah, aku cuma mau lewat aja harus berantem sama Mak Lampir gini..
Nada
Apa?! Mak Lampir?!! Kamu tuh yang orang mesum!
Pemuda Misterius
Mak Lampir!
Pemuda Misterius
Mak Lampir!
(lagi-lagi) mereka saling berteriak
Nada
Katanya mau pergi, pergi sana!
Pemuda Misterius
Iya, ini juga mau pergi!
Pemuda Misterius itu pun melangkah pergi
Nada pun melanjutkan kekesalannya yang sempat tertunda
Ia kembali melompat-lompat di bangku taman
Setidaknya sampai hari menjelang sore
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!