Hujan yang turun semenjak malam , sampai pagi ini pun masih enggan berhenti . Ria yang sejak pagi sudah di dapur bersama ibunya menyiapkan sarapan untuk ayah dan kedua adiknya .
"Bu , pagi ini kita mau memasak apa ? " tanya Ria .
"Ini kita masih punya 3 butir telur dan nasi sisa tadi malam , kita buat nasi goreng saja untuk ayah dan adik - adikmu " jawab ibu .
"Baik bu , Ria bantu menyiapkan bahannya " .
Setelah hampir satu jam berlalu nasi goreng yang begitu harum baunya sudah tersaji di lantai yang beralaskan tikar . Ayah yang sudah siap mau berangkat bekerja pun menunggu istri dan anak - anaknya .
"Ri , mana kedua adikmu ?" tanya ayah yang melihat Ria keluar dari dapur .
"Tidak tahu Yah , mungkin sedang bersiap - siap ".
"Ya sudah , ayah tunggu " .
Tak berselang lama kedua adik Ria pun keluar . Dengan wajah kesal , Dinda mendekati tempat ayahnya menunggu .
" Kenapa Din , kok mukamu kesal begitu ? " tanya ayah yang melihat putri ketiganya itu .
" Itu Yah , mas Randi menyembunyikan kaos kaki ku . Padahal kaos kaki itu mau aku pakai ke sekolah " kesal Dinda .
Randi yang diadukan ke ayahnya hanya bisa cengar cengir bahagia karena sudah berhasil mengganggu adik kecilnya itu .
"Ran , kasihkan kaos kaki adikmu !" seru ayah .
" Randi , tidak menyembunyikannya Yah , Dinda saja paling yang lupa menaruhnya " kilah Randi sambil melirik adiknya itu .
" Bohong Yah , mas Randi sering menyembunyikan barang - barangku " seru Dinda tak terima .
" Randi !!! "
" Iya iya tuh di bawah kasurmu , hati - hati nanti ada kecoanya lho " goda Randi lagi .
" Kenapa sih ini pagi - pagi sudah pada ribut ? " tanya ibu yang baru keluar dari dapur .
" Biasa bu anak - anakmu , yang satu usilnya minta ampun yang satu cengengnya minta ampun " jawab ayah sambil tersenyum
Ria yang mendengar ucapan ayahnya hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya . Hampir setiap pagi akan ada saja pertengkaraan antara kedua adiknya itu .
Setelah sarapan dan hujan mulai reda ayah dan kedua adiknya pun pergi meninggalkan rumah untuk bekerja dan bersekolah . Rumah sederhana yang hangat akan semua penghuninya itu kini sepi , hanya ada Ria dan ibunya . Ria sebagai anak pertama memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya . Dia berencana untuk mencari pekerjaan agar bisa membantu kedua orang tuanya . Ayah Ria hanya seorang buruh harian , sedangkan ibunya membantu dengan berjualan kue yang di titipkan ke warung - warung . Karena keterbatasan penghasilan itu , Ria tidak mau membebani kedua orang tuanya dengan membiayai dia kuliah .
Waktu menunjukkan pukul 10.00 sudah waktunya Ria membantu ibunya mengantar kue - kue yang sudah di buat tadi ke warung yang biasa dia titipi .
Saat sedang berjalan menuju ke warung tanpa sengaja dia bertemu sahabat karibnya Sella .
" Hai Ri , mau kemana ? " tanya Sella .
" Mau ke warung Bu Ida , mengantarkan kue ibuku . Kamu sendiri mau kemana La ? " jawab Ria .
" Ini mau mengirim berkas lamaran pekerjaan
ke kantor pos " jawab Sella .
" Kamu mau melamar pekerjaan dimana La ? kalau masih ada lowongan mau deh aku ikut melamar " .
" Aku melamar di perusahaan di kota sana Ri , Masih ada lowongan Ri , kamu siapin aja berkas - berkas nya siapa tahu kamu di terima" .
" Oke , nanti aku siapin berkasnya , semoga kita bisa di terima ya La , biar bisa kerja bareng " . ucap Ria .
" Aamiin . . . "
Sambil jalan mereka bercerita dan bercanda . Tak terasa sampai di tempat tujuan pun mereka berpisah .
" Bu Ida , pripun kabar e (bagaimana kabarnya)?" sapa Ria .
" Alhamdulillah sae cah ayu (Alhamdulillah baik anak cantik) " jawab Bu Ida .
Sambil tersenyum " Niki bu kue saking ibu kulo kangge dinten niki (ini bu kue dari ibuku buat hari ini ) " .
" O ya selehno ing kono wae mengko tak tatane ( o ya taruh saja di situ saja nanti saya rapikan) " ujar Bu Ida .
" Dagangan kolo wingi tasih nopo telas bu (dagangan kemarin masih atau habis bu) ?" tanya Ria .
" Entek nduk , iki duit e wenehno ibumu yo (habis nak , ini uangnya kasihkan ke ibumu ya) " jawab Bu Ida .
" Maturnuwun bu (terimakasih bu) ". ucap Ria sambil tersenyum bahagia .
" Pamit riyin geh bu (pamit dulu ya bu) " .
" Ya nduk ati - ati " .
Ria pun berjalan pulang ke rumahnya . Sampai di rumah dia langsung menemui ibunya yang sedang menyetrika di ruang keluarga .
"Ini bu uang dari Bu Ida " .
" Makasih Ri , ibu minta tolong terusin setrika baju nya ya , ibu mau menyiapkan makanan buat adik - adikmu nanti " jawab ibu
" Ya bu " .
Waktu sholat dhuhur pun tiba , Ria menyempatkan waktu untuk beribadah .
"Istirahat sebentar ah , sekalian saja ku siapkan surat - surat buat melamar kerja , siapa tahu ada rejekiku di perusahaan itu " gumam Ria .
Saat sedang fokus menyiapkan surat - surat , tiba - tiba Dinda masuk " lagi ngapain mbak ? " tanya Dinda .
" Astagfirullahalazim , Dinda kalau masuk kamar orang itu salam dulu atau ketuk pintu dulu kamu sudah ngagetin mbak aja " seru Ria .
" Hehehehehe maaf mbak " ucap Dinda sambil nyengir .
"Mbak lagi ngapain kayaknya sibuk banget ?" tanya Dinda lagi .
"Mbak lagi nyiapin surat buat ngelamar pekerjaan " jawab Ria .
Dinda yang sudah mengerti hanya mengangguk saja . Dinda sekarang sudah kelas 2 SMP jadi bisa diajak bertukar pikiran . kalau Randi susah banget diajak berbicara , mungkin karena anak laki - laki sendiri makanya lebih suka bermain di luar bersama teman - temannya . Randi sekarang duduk di bangku kelas 2 SMA . Walaupun sudah dewasa tapi sikapnya masih suka usil terhadap adiknya .
Pagi ini Ria bersiap untuk pergi mengirimkan surat lamaran kerja yang sudah ia persiapkan 2 hari yang lalu . Dia berharap surat lamarannya bisa di terima . Karena dia bertekad untuk membantu dan membahagiakan kedua orang tuanya . Selama ini dia sudah berusaha melamar pekerjaan di banyak tempat tp belum ada yang mau menerimanya .
Ria pergi ke kantor pos dengan di temani sahabatnya Sella . Mereka berdua adalah sahabat dari SMP . Sella selalu membantu Ria dalam setiap kesusahan . Keluarga Sella lebih berada daripada keluarga Ria , tapi Sella tidak pernah sekalipun merendahkan Ria .
Dengan berjalan santai sambil bercerita dan bercanda tak terasa merekapun sampai di tempat tujuan .
" Bismillah ya La , semoga lamaranku kali ini bisa di terima " ucap Ria kepada Sella .
" Aamiin . . . Ri . . semoga aku juga di terima biar kita bisa sama - sama kerja di sana " jawab Sella sambil tersenyum .
Setelah dari kantor pos mereka pun menunggu angkot , mereka berencana untuk pergi jalan - jalan . Sebelum pergi tadi Ria maupun Sella sudah berpamitan kepada orang tua masing - masing . Angkot yang di tunggu pun tiba , mereka pun naik dengan senyum yang terus berkembang .
" Ri , nanti kita jajan bakso yuk di sana , aku traktir deh " ajak Sella .
" Yang bener nih ? " goda Ria .
" Ish kamu ini selalu menggoda ku , ya bener lah masak bohong " jawab Sella sebal .
" Hehehe iya iya percaya kok " jawab Ria sambil memeluk Sella .
Beberapa saat kemudian mereka pun sampai di tempat tujuan . Mereka mengunjungi taman yang banyak di kunjungi orang - orang untuk mencari obyek foto .
" Ri , yuk kita foto berdua " ajak Sella .
" Kita selfi saja biar ga ngrepotin orang " ucapnya lagi , Ria hanya mengangguk .
Saking bahagianya Sella tidak berhenti untuk mengajak Ria berselfi .
Sampai tanpa sengaja mereka menabrak seseorang yang sedang mengabadikan sesuatu dengan kameranya itu .
" Aduh , maaf maaf ga sengaja " ucap Ria .
" Iya ga apa - apa , lain kali hati - hati . Ini jalannya hanya setapak . Untung kamu tidak jatuh " jawab pria itu .
" Iya terimakasih sekali lagi maaf ya " jawab Ria lagi . Pria itu hanya mengangguk dan berlalu pergi .
" Ih , cowoknya cakep banget Ri " ujar Sella .
" Hush , kamu itu ga bisa banget kalau liat cowok . Dan nie gara - gara kamu sampai aku menabrak dia . Udah yuk pulang , dah sore nih " ajak Ria . Sella hanya nyengir sambil nunjukin deretan giginya yang putih itu .
Sepanjang perjalanan pulang Sella tidak berhenti berbicara . Sampai di gang rumah Ria , Ria pun turun dan berpamitan dengan Sella . Mereka berpisah di sana .
Sampai di rumah ayah sedang duduk di teras .
" Darimana Ri ? " tanya ayah .
" Dari kantor pos terus diajak Sella jalan - jalan ke taman yang ada di dekat alun - alun sana itu Yah " jawab Ria .
" Sudah sholat belum kamu ? " tanya ayah lagi .
" Sudah yah tadi mampir mushola dekat taman " jawab Ria sambil duduk di sebelah ayahnya .
" Ayah baru pulang kerja ? " tanya balik Ria .
" Iya baru aja , ini mau ngeringin keringet dulu " jawab ayah .
" Ya udah yah aku masuk dulu mau mandi dan bantu ibu di dalam " pamit Ria . Ayah hanya mengangguk tanda mengiyakan .
Hari mulai petang , ayah dan Randi bersiap untuk pergi ke masjid . Ketiga perempuan yang di rumah setelah sholat lalu menyiapkan makanan untuk makan malam . Hari ini ibu masak sayur nangka muda , ikan asin , tempe goreng dan sambal tomat . Walaupun sederhana tapi keluarga Ria sangat bersyukur masih di beri nikmat makanan . Setelah para lelaki pulang dari masjid , mereka berkumpul di ruang keluarga beralas tikar , di tengah sudah tersusun makanan - makanan yang lezat yang siap di santap . Pertama ibu mengambilkan untuk ayah lalu di ikuti dengan yang lainnya . Setelah makan , mereka tidak langsung bubar .
" Apa saja kegiatan kalian hari ini ? " tanya ayah membuka obrolan malam ini .
" Hari ini Ria pergi ke kantor pos yah , ngirim surat lamaran kerja " jawab Ria .
" Kamu ngelamar di mana ? " tanya ayah lagi .
" Aku ngelamar kerja di perusahaan di pusat kota sana yah . Ada lowongan untuk lulusan SMA . Aku ga sendiri kok ngelamar disana , Sella juga ikut ngelamar di sana " jawab Ria .
" Ya sudah tidak apa - apa , ayah doakan semoga lamaranmu di terima ya " jawab ayah .
" Aamiin . . . " semua mengaminkan .
" Kalau kamu Ran , kegiatanmu hari ini apa ? " tanya ayah kepada Randi .
" Biasa yah , sekolah dan ada kegiatan ektrakurikuler . Makanya tadi pulang agak sorean dikit " jawab Randi .
" Kalau kamu Din ? " tanya ayah kepada Dinda .
" Kalau Dinda mah ga ada kegiatan apa - apa yah . Hanya sekolah dan bantuin ibu di rumah aja " jawab Dinda lesu .
" Kenapa kamu lesu begitu ? " tanya Ria .
" Ini mbak biasa haid pertama " jawab Dinda .
Obrolan malam itu pun selesai karena Dinda yang lagi kurang sehat memilih pamit dulu ke kamar . Di ikuti Randi yang kelelahan karena kegiatan di sekolah hari ini . Ria pun memilih masuk ke dalam kamarnya . Itulah kehangatan keluarga Ria .
Setelah satu minggu berlalu , akhirnya yang di tunggu pun tiba . Surat panggilan untuk wawancara kerja sampai di tangan Ria . Ria yang menerima pun sangat bahagia . Saking bahagianya dia sampai berlarian mencari ibunya untuk memberi tahu kabar ini .
" Bu , ibu lihat ini aku dapat surat wawancara kerja di tempat aku seminggu yang lalu mengirim lamaran kerja " , antusias Ria .
Ibu yang di beri tahu sampai hanya berkaca - kaca melihat anak sulungnya begitu bahagia mendapat kesempatan wawancara kerja . Di sore hari , tak lupa Ria memberi tahu snag ayah . Ayah yang mendengarkan anaknya berbicara hanya tersenyum .
" *S*emoga kau selalu bahagia seperti ini Ri " ucap ayah dalam hati .
" Semoga kamu lancar wawancara kerja nya ya Ri , ayah doakan dari sini " ujar ayah kepada Ria .
" Aamiin . . . terimakasih ayah semangatnya untukku " jawab Ria . Ayah hanya mengangguk .
Setelah memberi tahu keluarganya , Ria tak lupa juga memberi kabar kepada sahabatnya . Sella yang mendengar Ria mendapat surat panggilan wawancara pun ikut senang , walaupun ada rasa sedih yang ia rasakan karena dia tidak mendapatkan surat panggilan juga .
" Selamat ya Ri , aku doakan semoga wawancaramu besok lancar dan kamu bisa ke terima kerja di sana " ucap Sella .
" Aamiin . . . makasih La , kamu harus tetap semangat juga ya jangan sedih " hibur Ria .
" Terimakasih " jawab singkat Sella .
Satu hari menjelang acara wawancara kerja itu , Ria meminta ijin kepada kedua orang tuanya untuk pergi ke kota . Ria akan memakai kendaraan umum untuk sampai di sana .
"Ayah ibu , Ria mohon ijin besok wawancara kerja Ria , Ria mohon ijin kepada ayah ibu agar perjalanan Ria lancar dan urusan Ria juga lancar " ijin Ria .
" Ya nak , hati - hati di sana . Jaga dirimu baik - baik . Maaf ayah tidak bisa menemanimu karena ayah tidak dapat libur dari bos ayah " jawab ayah .
" Iya Yah terimakasih , doa kan Ria dari rumah saja tidak apa - apa " jawab Ria .
" Semoga lancar ya Ri wawancaramu nanti " ucap ibu .
" Aamiin . . . . "
Keesokan harinya Ria sangat bersemangat . Dari subuh dia sudah bangun , lalu sholat , lalu membantu ibu memasak , lalu ia mandi dan bersiap untuk pergi ke wawancara kerjanya itu . Dia sengaja pergi agak lebih pagi supaya tidak terlambat untuk sampai di tempat wawancara tersebut .
" Yah Bu , Ria pergi dulu ya . Nanti setelah selesai semuanya , Ria langsung pulang deh " pamit Ria .
" Iya hati - hati di jalan ya Ri " ucap ibu .
" Semoga wawancaramu berhasil "
" Aamiin . . .
Ria berjalan keluar ke gang agar bisa mendpatkan angkot . Hari ini Ria menggunakan baju yang lebih formal . kemeja putih panjang dan rok hitam serta sepatu hak yg tidak terlalu tinggi serata rambut yang di gerai menambah kecantikan alami seorang Mauria .
Setelah 1,5 jam berlalu akhirnya Ria sampai juga di depan gedung dimana ia akan di wawancara nanti . Hanandi Jaya Group itu lah nama perusahaan yang sudah memberi kesempatan wawancara kepada Ria . Di depan pos satpam Ria bertemu seorang satpam dan bertanya ,
" Maaf pak , saya mau tanya apa benar ini gedung perusahaan Hanandi Jaya ? " .
" O betul mbak , ada keperluan apa mbak ke sini ? bisa saya bantu ? " tanya satpam .
" Ini pak saya dapat surat panggilan wawancara di perusahaan ini . Ini kira - kira saya harus ketemu dengan siapa dan di lantai berapa ya ? " tanya Ria lagi .
" O , mbak masuk saja terua nanti silahkan tanya dengan resepsionisnya langsung saja mbak " jawab pak satpam .
" Resepsionis ya pak , ok pak terimakasih banyak " jawab Ria lagi sambil tersenyum .
" Sama - sama mbak " jawab singkat satpam .
Ria pun masuk ke dalam , " selamat siang mbak , maaf mau tanya , saya dapat surat panggilan wawancara di perusahaan ini . Kira - kira di lantai berapa ya saya harus datangi ? " tanya Ria sopan .
" Silahkan mbak langsung saja ke lantai 7 nanti di sana pasti sudah ada banyak pelamar - pelamar lainnya " jawab resepsionis itu .
" O ya mbak terimakasih , saya permisi dulu " .
" Ya mbak sama - sama silahkan " .
Ria pun menuju lift , tanpa sengaja ia malah menggunakan lift khusus yang hanya untuk pimpinan perusahaan saja . Dia tidak tahu akan kesalahan nya . Saat di lantai 2 lift berhenti dan terbuka , ada 2 orang laki - laki dengan memakai setelan jas yang sangat bagus . Ria hanya diam terpaku melihat pemandangan di depan nya , tanpa dia sadari salah satu dari laki - laki itu memanggilnya . Sampai akhirnya pria itu memukul bahu Ria pelan agar Ria tersadar dari lamunannya .
" Maaf mbak , mbak orang baru ya ? " tanya laki - laki itu .
Ria yang baru sadar sampai linglung , " Eh maaf mas eh pak i - iya , saya dapat surat panggilan untuk wawancara hari ini " jawab Ria gugup .
" O pantesan anda memakai lift ini , orang baru tho " jawab laki - laki itu lagi sambil manggut - manggut .
" Maaf ya mbak , besok lagi kalau mau masuk lift mohon di baca dulu , mana lift khusus pegawai dan mana lift khusus pimpinan agar tidak salah masuk lagi ya " .
Tanpa sadar Ria hanya mlongo " Hmmppptttt " laki - laki itu hanya menahan tawanya . Sedangkan laki - laki satunya lagi hanya fokus dengan ponsel yang ia pegang .
" Astagfirullah . . . Hah . . saya salah masuk lift ya mas eh pak ? " seru Ria sambil menepuk jidatnya sendiri .
Laki - laki itu hanya mengangguk saja sambil menahan senyumnya . Sedangkan pria satunya lagi kaget akan teriakan Ria yang nyaring di dalam lift itu .
"Mmm - maafkan saya pak , saya benar - benar tidak tahu . InsyaAllah besok - besok lagi saya akan lebih teliti membacanya lagi " ucap Ria gugup .
" Tidak apa - apa mbak , namanya juga baru kan ya , di maklumi kok " jawab laki - laki itu .
Lift sampe juga di lantai 7 , karena terburu - buru ingin segera keluar dari lift itu . Tanpa dia sadari sepatu yang dia pakai terlepas dan tanpa sengaja dia terjatuh pas di samping laki - laki yang dari tadi hanya menjadi pendengar itu . Laki - laki itu pun reflek meraih bahu Ria dan memegangnya sangat erat agar tidak terjatuh .
" Aduh , maaf maaf maaf pak , saya tidak sengaja . Ini sepatu saya lepas jadinya saya tidak seimbang dan jatuh di samping bapak , sekali lagi maaf ya pak " ucap Ria takut sambil menundukkan kepalanya .
" Tidak apa - apa , lain kali hati - hati " ucap laki - laki itu tanpa expresi sama sekali . Dan ia segera melepaskan bahu Ria . Da ia pun kembali fokus dengan handphone nya lagi .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!