..."Aku tidak tahu apa yang kini aku rasakan,yang aku tahu hidupku terasa lebih indah dan bersemangat saat aku pertama kali melihatmu," Nuna....

...❤️❤️❤️...

Hai readers ini novel pertama aku, semoga kalian tertarik membaca sampai akhir, ada banyak kejutan yang tak terduga di dalamnya.Selamat membaca.

...***...

Pagi itu ketika waktu menunjukkan pukul 6.30 WIB.

" Aduh udah telat,gak sempet sarapan lagi," gadis itu segera berjalan dengan terburu-buru mengambil tas dan buku-buku kuliahnya, kemudian keluar rumah agar bisa segera mendapatkan taxi. Tidak lupa mengunci pintu karena dia tinggal seorang diri sepeninggal kedua orang tuanya.

Hanuna Prisill ialah nama gadis 22 tahun berambut panjang sedikit curly memakai dress selutut dengan lengan panjang berwarna putih.

Parasnya yang cantik putih bersih, matanya yang indah dengan bulu mata yang lentik itu sering menggoda laki-laki tanpa dia sadari.

Ketika dirinya sedang menunggu taxi di depan rumahnya tiba-tiba terdengar siulan seorang laki-laki yang sekilas lewat dari dalam mobil berusaha menggodanya.

Wiuwit...

Bahkan setiap ada laki-laki yang lewat pasti selalu melancarkan godaannya.

"Selamat pagi neng Nuna..."

"Dugh bidadari abang yang cantik"

"Calon pacar gue..."

Tapi Nuna sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu.Dia hanya membalasnya dengan senyuman manis.Eits bukan berarti Nuna memberi harapan kepada mereka ya,melainkan hanya bersikap ramah kepada siapa pun.

"Meleleh aku dengan senyumannya" tambah pria lain yang sama tertariknya melihat Nuna.

Nuna tidak menggubris semua laki-laki yang menggodanya itu, yang dia perhatikan hanyalah Leon Dilaraga, laki-laki tampan yang selalu lewat di depan mata Nuna setiap pagi.

Entah sejak kapan Leon tinggal di perumahan komplek di mana Nuna sekarang tinggal. Yang Nuna ketahui dia baru beberapa minggu terakhir ini melihat lelaki tampan itu jogging pagi setiap hari keliling komplek.

Nuna tidak mengetahui kalo nama pria tampan itu Leon karena selama dia tinggal di sini mereka belum pernah berkenalan atau pun bertegur sapa.Tiap kali jogging Leon tidak pernah menoleh kemana-mana, pandangannya fokus ke depan sambil mendengarkan musik.Nuna berpikir akan percuma saja kalo dia menyapanya.Bahkan mengajaknya sekedar berkenalan pun Nuna tidak berani.

Leon tidak menyadari kalo Nuna selalu memperhatikan wajah tampannya itu.Bagi Nuna,ketemu tiap pagi saja bikin semangat Nuna naik menjalani hari-harinya.

***

Nuna sudah mulai gelisah karena hari ini ada kuliah pagi."Kenapa belum ada taxi yang lewat?"

Tiba-tiba berhenti mobil hitam merk Honda Civic di depannya.Saat jendela mobil itu dibuka terdengar suara yang sedang menyapanya."Ayo Nun naik,bareng aku aja." Dia adalah Jonas Andrianto, cowok yang naksir Nuna sekaligus teman satu kampus Nuna tapi beda fakultas di Universitas Gemilang Raya.

Sebenarnya Nuna menyadari kalo Jonas menyukainya tapi Nuna belum mau menerima ajakan Jonas menjadi pacarnya.Berkali-kali Jonas menyatakan cintanya kepada Nuna tapi Nuna enggan memberinya jawaban.

Dengan ragu-ragu Nuna menolak ajakan Jonas,"Emm...makasih,tapi aku nunggu taxi aj."

Jonas yang mengetahui hari ini Nuna ada jadwal kuliah pagi berusaha membujuk Nuna agar mau menaiki mobilnya."Ayolah Nun sekali ini aja dari pada kamu telat mumpung aku lagi baik nih."

"Aku naik taxi online aja" tolak Nuna secara halus sambil melemparkan senyuman.

Namun taxi online yang ditunggu tidak kunjung datang.Nuna bertambah gelisah karena Jonas masih saja menungguinya di situ.

Nuna berpikir ulang tiba-tiba ada mobil Honda Jass merah berhenti di belakang mobil milik Jonas.Lalu terdengar teriakan,"Nun bareng kita aja."Raya, salah satu temen cewek Nuna yang memanggil Nuna dari dalam mobil.

"Cepetan!"Raya memanggil sambil mengibas-ngibaskan salah satu tangannya.

"Aku ikut Raya aja ya Jon, emm...mungkin next time aja bareng kamu." Nuna berjalan menuju mobil temannya itu sambil tersenyum melewati Jonas.

Tin tin

Safira yang saat itu mengemudikan mobil membunyikan klaksonnya."Daa daa Jonas"

"Tapi Nun,aargh sial aku gagal lagi," gerutu Jonas.Lalu Jonas segera masuk ke mobil menyalakan mesin mobil segera menyusul mereka ke kampus.

...****...

Setibanya di kampus Nuna,Raya,Citra dan Safira segera turun dari dalam mobil.Ternyata sudah ada mobil Honda Civic yang terparkir di samping mobil merah milik teman Nuna.

"Kayanya pernah lihat ni mobil, tapi di mana ya?"celoteh Citra sambil menepuk nepukkan telunjuk tangannya ke bibir berusaha berfikir.

"Ya iyalah lo pernah lihat orang barusan kita ketemu pas jemput Nuna tadi,"jawab Safira yang berusaha mengingatkan Citra.

"Iye bener,ini mobil Jonas kayanya, tuh orangnya nongol."Tunjuk Raya dengan dagunya.

Dan benar saja tak lama kemudian Jonas keluar dari dalam mobil hitamnya itu.

"Hai Nun,kita ketemu lagi,"sapa Jonas.

"Tu orang ngapain sih ngekor mulu?Woi lo gak ada kerjaan apa selain ngintilin Nuna?" teriak Safira kesal melihat tingkah Jonas yang menjijikkan.

Nuna tidak merespon. Dia dan teman-temannya yang lain berjalan melewati Jonas.

"Mau aku anter ke kelas?" Dengan percaya diri Jonas mengajak Nuna sambil mengulurkan tangannya.Tapi tangan Jonas malah ditepuk oleh Raya.

"Nuna bareng kita." Raya menolak ajakan Jonas mewakili Nuna yang saat itu hanya tersenyum melihat tingkah Jonas.

Lalu mereka berempat berjalan menuju kelas mereka di fakultas Bahasa & Sastra Indonesia.Dosen masuk dan memberikan pengumuman kalo akan ada mahasiswa baru yang akan masuk ke dalam kelas mereka.

"Oke class ada temen baru ya,ayo masuk!" perintah dosen kepada anak baru yang sedang menunggu di depan kelas mereka.

Saat kaki itu melangkah didapati bahwa Leonlah yang menjadi mahasiswa baru di fakultas Nuna tersebut.

Teriakan demi teriakan gadis-gadis yang sedang mengelu-elukan Leon termasuk teman-teman satu geng Nuna memenuhi ruangan tempat Nuna mendapatkan kuliah.

"Ganteng banget."

"Mau dong jadi pacarnya."

"Ouwgh... Kenapa ada makhluk Tuhan yang sesempurna itu."

Nuna hampir tidak percaya kalo Leonlah yang sedang berdiri di depan kelasnya saat itu.

"Hai kenalin gue Leon Dilaraga,"sapa Leon kepada seluruh teman yang ada di kelasnya saat itu.

Seketika Raya memukul bahu Citra yang masih terpaku."Udah woi ngecesnya,ilernya netes semua tuh,"ejek Raya kepada Citra.

"Ah sirik lo," Citra setengah kesal.

Nuna hanya menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya itu.

"Leon duduk di sebelah sana ya." Dosen menunjuk kursi kosong yang ada di samping Nuna.

Deg

Jantung Nuna berdetak kencang saat mengetahui Leon akan duduk di sebelahnya.

Leon menuju ke kursi yang ditunjuk tapi tidak sepatah kata pun yang terucap dari bibirnya.Padahal Nuna sudah berharap Leon akan mulai menyapanya.

Kring...kring...kring...

Akhirnya bel tanda kuliah selesai berbunyi. Mahasiswa yang ada di dalam kelas itu pun berhamburan keluar.

Hanuna Prisill

Leon Dilaraga

Akhirnya selesai dosen memberikan kuliah. Nuna bergegas memberesi buku-buku yang ada di depan mejanya.

"Buru-buru banget sih Nun kayanya," celoteh Citra yang berdiri di samping Nuna.

"Iya aku habis ini mau mampir ke florist, aku dapat kabar kalau salah satu pegawai aku di florist tidak bisa masuk hari ini karena sakit," jawab Nuna kepada temannya itu.

Sejak orang tuanya meninggal Nunalah yang mengurusi florist milik ibunya itu. Toko bunga nya itu lumayan maju memiliki dua pegawai yang membantu Nuna setiap harinya. Keuntungan yang dhasilkan juga hasilnya lumayan guna membiayai kehidupan Nuna sehari-hari dan untuk membayar kuliah Nuna.

Ketika Nuna berdiri sambil menggendong tas dan buku di tanggan di lihatnya kursi yang di tempati Leon sudah kosong. Lalu Nuna melihat jam yang melingkar di tangannya, "Aku duluan ya dears, kasian pegawaiku jaga sendirian di toko," Nuna terburu-buru sambil berlari kecil dengan melambaikan tangan kepada tema satu gengnya.

Pas keluar dari ruangan tiba-tiba Jonas yang sedari tadi menunggui Nuna di luar kelas menarik pergelangan tangan Nuna. Nuna pun kaget dengan tindakan Jonas.

"Kamu mau kemana Nun?Aku anter ya," ajak Jonas kepada Nuna.

"Gak usah makasih Jon aku sudah pesan taxi online, sebentar lagi juga nyampe ko," tolak Nuna dengan lembut agar tidak sampai menyakiti perasaan Jonas.

"Udah gak papa aku anter aja, kamu udah sering nolak aku, kali ini please aku anter ya?" Jonas memasang muka melas pada gadis yang ditaksirnya itu.

"Tapi ojek onlinenya?" Belum selesai Nuna berkata Jonas sudah menyela "Ck, batalin aja!"perintah Jonas.

Kali ini Nuna tidak mau menyakiti hati Jonas yang bersikekeh mengantarnya ke florist. Kemudian mereka berjalan menuju ke parkiran mobil tempat di mana mobil Jonas terparkir. Mau tidak mau Nuna menuruti ajakan Jonas.

Di dalam mobil mereka terlihat diam saja. Lalu Jonas memulai percakapan. "Kenapa kamu diem aja?"

Nuna yang sejak tadi hanya memandang pemandangan dari balik kaca jendela mobil terkaget. "Oh gak papa" sahut Nuna dengan canggung.

Sesampainya di tujuan yaitu toko bunga milik Nuna.Nuna segera keluar dari mobil Jonas.

"Makasih banyak ya Jon udah nganterin aku," kata Nuna.

"Sama-sama Nun apa perlu aku tungguin?" Jonas basa-basi kepada Nuna.

"Oh gak perlu aku akan di sini seharian karena kuliahku udah selesai kok," tolak Nuna secara halus kepada Jonas.

"Oke kalo gitu aku balik dulu ya Nun, kalo kamu perlu aku jemput telfon aja," pamit Jonas.

Kemudian setelah cowok itu berlalu,tiba-tiba ada seseorang yang memesan bunga untuk di antarkan ke alamat yang diminta.

"Mbak pesen buket bunga ya, bisa di antar ke alamat ini?" pinta pembeli sambil menyodorkan kertas yang sudah tertulis sebuah alamat.

Hari itu salah satu pegawai Nuna ijin karena sakit, jadi hanya ada Nuna dan satu pegawai saja.Kemudian Nuna memutuskan untuk mengantarkan sendiri buket bunga yang di pesan tadi ke alamat kantor yang dituju.

"Mbak tolong jaga toko sebentar ya aku mau antar bunga ini," Nuna berbicara kepada salah satu pegawainya d florist.

"Iya mbak Nuna," jawab singkat pegawainya itu.

Nuna segera berangkat.

...****...

Kira-kira Nuna pergi mengantar kemana ya? maafkan othor karena masih pemula apalah saya hanya remahan rengginang yang gak enak dimakan hehehe.

Bagi like sama hadiahnya ya dears ❤️❤️❤️