Pembantuku Canduku
Satu
Hallo semuanya selamat datang di kisah cinta Jenar dan Arya versi Chat story.
Ini tidak ada sangkut pautnya dengan cerita sebelumnya yah. Disini mommy akan buat versi yang berbeda. Hanya saja nama tokoh yang sama.
Mommy lagi mencoba ikut lomba yang Chat Story itu loh, bantu dukung mommy dong, dengan like dan komen serah dah komen apa bae. Komen sarangheo buat mommy juga boleh 🙈🤣
Oke kita masuk ke perkenalkan tokoh dulu ya Sayang.
Mommy
Perkenalkan nama Mommy, Arti atau biasa di panggil Mommy Ar. umur udah tua, udah emak emak dan punya anak.
Mommy cuma IRT biasa yang kesibukannya cuma momong anak sama suami di rumah, dan juga momong para oppa2 biar gak berpaling di hati mommy 🙈🤣
silahkan bully papa 🤣🤣
Jenar
Jenar Mahesa Arum, gadis cantik dan periang yang baru saja lulus SMA.
Memiliki seorang adik laki laki yang masih sekolah SMP.
Ia memutuskan untuk ikut bude nya ke Jakarta agar bisa melanjutkan kuliah sekaligus membantu perekonomian keluarganya.
Dimas
Dimas Pranata anak pertama dari keluarga Pranata.
Seorang duda impian, yang memiliki paras ganteng tapi bukan kaya tukang sekoteng.
Umur 35 tahun, memiliki seorang anak yang tak kalah tampan namun memiliki keusilan di atas rata rata.
Pernah di sakiti wanita, hingga membuatnya enggan menjalin hubungan kembali dengan wanita.
Arya
Reyhan Arya Pranata, anak kedua dari keluarga Pranata.
Pria tampan sejuta umat. Suami impian para kaum hawa (Termasuk Mommy)🤣
umurnya udah mateng, lebih mateng dari mommy. Dia udah 28 tahun, dewasa mapan dan tampan.
namun meskipun udah mapan dan matang, dia belum mau menikah, masih sibuk mengurus bisnis keluarga.
Fabian
Fabian Pranata anak bungsu dari keluarga Pranata.
Masih berumur 18 tahun, kuliah semester 2. Playboy cap kambing buntung. Mentang mentang punya tampan ganteng dia tidak menyia nyiakan nya.
Memiliki sifat tengil, usil dan gampang akrab dengan orang baru.
udah intinya playboy kambing aja dia tuh 🙈🤣
Dua
Setelah di nyatakan lulus sekolah, Jenar pun berniat akan segera berangkat ke Jakarta untuk mengadu nasib.
Mbok Ni
Kamu yakin Ndok, mau ikut mbok kerja ke jakarta?
Mbok Nie, adalah orang yang merawat Jenar sedari kecil. Mbok Ni adalah kakak dari Ayah Jenar.
Pak Tomo
Iyo ndok, kamu apa ndak pengen di sini saja menemani Bapak?
Jenar
Pak, Jenar pengen kerja. Biar bisa bangun Rumah dan ngebahagiain Bapak. Lagian di rumah juga ada Rama yang menemani Bapak, yah pak yah lagi a Jenar kan perginya sama Mbok Ni. (Memohon)
Mbok Ni
Wes lah Gas, ora popo ben kerjo bareng aku ae. (Dah lah Gas, gapapa biar kerja bareng aku aja)
Pak Tomo
Serius rapopo Yu? (Serius gapapa Yu) #Yu adalah istilah kakak perempuan di jawa.
Bagas pun hanya bisa menghela napasnya dengan pasrah. Ia akan melepaskan anak perempuannya untuk merantau di ibukota. Kota Jakarta yang sering di sebut dengan kota metropolitan. Sebenarnya Bagas sangat takut akan pergaulan di sana. Namun ia juga tak ingin membuat Jenar bersedih.
Pak Tomo
Bismillah yo ndok, kalau emang niat kamu baik, insyaallah di lancarkan sama gusti Allah.
Jenar
Terimakasih Pak, (Memeluk pak Bagas)
Sore itu juga, Jenar dan mbok Ni menuju kota Jakarta dengan menggunakan Bis kota berlogo kuda lari. (Yang sering pulang kampung ke jawa tengah dan timur pasti tau) 🙈🤣
Membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam untuk sampai di rumah majikan mbok Ni dari kampung Jenar yaitu Sragen Jawa Tengah.
Tiga
Jenar menguap sembari meregangkan kedua tangannya saat ia membuka mata.
Dirinya masih berada di dalam Bis, namun mbok Ni sudah membangunkannya, memberitahu bahwa sebentar lagi mereka akan sampai di terminal.
Dan benar saja, tidak sampai 10 menit bis itu berhenti di sebuah terminal di tengah kota Jakarta. (Entahlah terminal mana, Mommy ngasal karena biasanya turun di depan mal CL ) 🙈🤣
Mbok Ni
Ayo je, bantu bawa kardus itu. Hati hati itu peyek nanti ancur.
Jenar
Mbok, ini Jakarta mbok?
Mata Jenar berbinar kala melihat begitu banyak Bis berjejer di terminal tersebut.
Mbok Ni
Iyo, wes ayo kita menepi dulu. Mbok mau nelfon Majika mbok dulu.
Jenar
Enak ya mbok naik Bis itu. Jenar betah, tapi dingin banget.
Mbok Ni
Nanti kamu juga akan terbiasa lama lama.
Jenar
Mbok, masih jauh ya rumah majikan mbok dari sini?
Mbok Ni
Gak sih, tapi kalau jalan kaki yo lumayan pegel. apalagi bawa barang segini banyak nya.
Jenar
Hehehe, terus kita naik apa?
Mbok Ni
Nanti di jemput supir.
Jenar
Wohhh naik mobil mbok?
Mbok Ni
Iyo lah je, mosok ya mau naik motor mana muat.
Jenar begitu senang kala mendengar bahwa dirinya akan menaiki mobil lagi.
Katakanlah Jenar norak. Memang benar kenyataannya, dirinya tidak pernah naik bis apalagi mobil. Selama di kampung, kalau sekolah ia berjalan kaki. Dan sesekali nebeng motor teman nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!