Hai guys!! Selamat datang di SOA

Kenalin,aku Azellea Rensima. Author novel in,kalian bisa panggil aku Azell,kk Azell,Kk Shima atau thor aja gpp.

Btw di judul tertera STORY OF AZELLEA, mungkin nanti ada yang bakalan ngira kalau cerita ini ttg pribadi author atw sesuatu yg berhubungan dengan author.

Kalau ada yang ngira begitu,aku mau konfir duluan ygy. Jadi cerita ini,TIDAK ada kaitannya dengan author. Semua yang ada di cerita ini murni hasil imajinasi,bukan dari kisah nyata.

So mungkin itu aja yang mau author bilang,terkait ada kesamaan nama,karakter dsb,itu murni sebuah kesengajaan yang di buat oleh author namun bukan atas kejadian nyata.

~Sekian~

♡♡♡

Selamat membaca mungkin cerita ini akan sedikit berbelit-belit dan mungkin akan banyak typo dsb. Harap di makhlumi karena ini cerita pertama author.

Aku harap juga kalian gak bosan. Aku akan berusaha untuk membuat kejutan di setiap bab. Jika di rasa kurang memuaskan,harap berikan kritik dan saran kalian di kolom komentar.

Author selalu terbuka untuk kritik dan saran,tapi otor tidak menerima hujatan. Ini novel pertama otor jadi memang banyak hal yang perlu di sempurnakan lagi karena itulah otor mau kita sama-sama saling mengerti.

Author membuat novel ini untuk menghibur namun jika dirasa apa yang otor tulis di setiap bab membosankan,kalian bisa skip tanpa peru meninggalkan komentar pedas.

Tapi jika kalian suka novel ini silahkan simpan di favorite,berikan like dan vote kalian.

Terimakasih...

Salam penulis : Azellea Rensima.

❄️❄️❄️

Azellea Pov :

Hai. Boleh aku berkenalan sedikit tentang siapa diriku??

Ya kurasa itu perlu.

Namaku Azellea William Michelle.

Putri kedua dari keluarga Tuan William dan Nyonya Diana.

Aku di sini ingin sedikit bertanya.

Sederhana saja,bagaimana perasaan kalian jika orang-orang yang kalian sayangi meninggalkan kalian sejak kalian kecil??

Sakit bukan??

Tentu saja!! Begitulah setidaknya yang aku rasakan ketika aku mulai beranjak remaja dan mulai mengerti apa itu kehilangan,kesepian dan keegoisan.

Ketiga rasa itu bersatu mengubahku menjadi pribadi yang di cap aneh bahkan oleh papaku sendiri.

Yup,papa. Bukan orang lain memang,bahkan dia adalah orang yang mempunyai ikatan darah yang sama dengan ku.

Terdengar kejam kan??

Begitulah hidup. Terkadang sesuatu yang di harapkan tak selalu berjalan segaris dengan harapan.

Ibu ku meninggal ketika aku berusia 5 tahun. Kalian pikir di usia sekecil itu aku tau apa??

Tidak ada,aku tidak tau apapun. Aku hanya menangis ketika orang-orang mengatakan padaku "Ibumu pergi,ibumu meninggalkan kita dan kau lah penyebabnya."

Aku tidak paham kenapa mereka menyalahkan ku. Aku tidak paham kenapa tatapan mereka begitu mengerikan seolah mereka semua membenciku dan ingin melenyapkan ku.

Aku merasa tidak ada satu orangpun yang datang dan peduli padaku saat itu. Bahkan papaku sendiri pernah mengatakan jika aku adalah pembawa sial. Miris.

Namun nyatanya di antara banyak orang jahat yang mengabaikanku. Masih ada satu orang yang peduli padaku. Sangat peduli malahan.

Dia nenekku. Chatterine Michelle.

Dia perempuan yang lembut, penyayang,perhatian dan penuh kasih sayang,setelah ibuku pastinya.

Sangat berbeda jika aku membahas papa dan kakak laki-laki ku.

Papaku?

Cih,dia adalah pria yang buruk. Sangat buruk dan aku membencinya.

Dia penghianat. Dia menikahi orang lain bahkan di saat pusara ibuku masih basah,dia membawa orang asing masuk ke keluarga kami. Menghancurkan seluruh kehidupanku hingga ke puing-puingnya.

Lalu Davian kakakku??

Sama saja,dia juga tidak berbeda jauh dari papa. Dia sama tak bergunanya, dia tidak pernah memarahiku tapi dia juga tak pernah menyukaiku. Jangan sekedar menanyai bagaimana kabarku,berinteraksi dengan tatapan mata saja jarang kami lakukan. Jika di lihat,kami lebih mirip orang asing yang tinggal di bawah atap yang sama.

Keluarga yang ada saat ini dan rumah yang kami tempati hanya seperti sebuah formalitas,tidak ada kehangatan dan cerita bahagia di dalamnya,hampa,sunyi dan dingin itulah gambarannya.

Seperti pecahan kaca yang di masukkan ke dalam sebuah wadah. Jika di lihat sepintas orang tidak akan tahu bagimana bentuk kami di dalam sana. Namun jika wadahnya kalian tuang maka kaca tersebut akan keluar dan memperlihatkan kerusakannya.

Dan akhirnya salah satu dari pecahan kaca itu benar-benar keluar. Lebih tepatnya memisahkan diri,pecahan kaca itu tak lain adalah aku.

Aku memutuskan untuk memisahkan diri setelah aku kehilangan satu orang lagi di hidupku. Dia nenekku. Satu-satunya sosok penopang yang tersisa,nyatanya dia juga tak bertahan lama. Dia menyusul ibuku tanpa berpamitan sedikitpun.

Kepergian nenek tentu membuat keberadaanku semakin tak di anggap. Begitupun sebaliknya,aku pun berlaku sama.

Aku tidak peduli bagaimana keluarga ini ke depannya  mereka sekarang tak ubahnya seperti orang asing di mataku. Mereka jahat,mereka licik,mereka pembohong.

Mereka orang asing,tidak tepatnya kami adalah orang asing. Tidak saling menyapa,tidak saling peduli dan tidak pernah menganggap ikatan itu ada.

Satu hal yang selalu aku tanamkan.

"Keluarga hanyalah omong kosong dan aku membenci apapun yang berhubungan tentang keluarga."

♡♡♡

So guys!!! Gimana pembukaannya??

Sudah mulai panas?? Sudah terpancing untuk membaca kelanjutannya???

Tapi sebelumnya jangan lupa tinggalkan jejak kalian,yaitu berupa like,vote,dan komen pastinya....

To be continue..

Azellea Pov :

Hai. Boleh aku berkenalan sedikit tentang siapa diriku??

Ya kurasa itu perlu.

Namaku Azellea William Michelle.

Putri kedua dari keluarga Tuan William dan Nyonya Diana.

Aku di sini ingin sedikit bertanya.

Sederhana saja,bagaimana perasaan kalian jika orang-orang yang kalian sayangi meninggalkan kalian sejak kalian kecil??

Sakit bukan??

Tentu saja!! Begitulah setidaknya yang aku rasakan ketika aku mulai beranjak remaja dan mulai mengerti apa itu kehilangan,kesepian dan keegoisan.

Ketiga rasa itu bersatu mengubahku menjadi pribadi yang di cap aneh bahkan oleh papaku sendiri.

Yup,papa. Bukan orang lain memang,bahkan dia adalah orang yang mempunyai ikatan darah yang sama dengan ku.

Terdengar kejam kan??

Begitulah hidup. Terkadang sesuatu yang di harapkan tak selalu berjalan segaris dengan harapan.

Ibu ku meninggal ketika aku berusia 5 tahun. Kalian pikir di usia sekecil itu aku tau apa??

Tidak ada,aku tidak tau apapun. Aku hanya menangis ketika orang-orang mengatakan padaku "Ibumu pergi,ibumu meninggalkan kita dan kau lah penyebabnya."

Aku tidak paham kenapa mereka menyalahkan ku. Aku tidak paham kenapa tatapan mereka begitu mengerikan seolah mereka semua membenciku dan ingin melenyapkan ku.

Aku merasa tidak ada satu orangpun yang datang dan peduli padaku saat itu. Bahkan papaku sendiri pernah mengatakan jika aku gila. Miris.

Namun nyatanya di antara banyak orang jahat yang mengabaikanku. Masih ada satu orang yang peduli padaku. Sangat peduli malahan.

Dia nenekku. Chatterine Michelle.

Dia perempuan yang lembut, penyayang,perhatian dan penuh kasih sayang,setelah ibuku pastinya.

Sangat berbeda jika aku membahas papa dan kakak laki-laki ku.

Papaku?

Cih,dia adalah pria yang buruk. Sangat buruk dan aku membencinya.

Dia penghianat. Dia menikahi orang lain bahkan di saat pusara ibuku masih basah,dia membawa orang asing masuk ke kelurga kami. Menghancurkan seluruh keluarga kami hingga ke puing-puingnya.

Lalu Davian kakakku??

Sama saja,dia juga tidak berbeda jauh dari papa. Dia sama tak bergunanya, dia tidak pernah memarahiku tapi dia juga tak pernah menyukaiku. Aku tidak tau di mana kesalahanku,dia tidak pernah memberitahuku,kami hidup selayaknya orang asing yang tinggal di bawah atap yang sama.

Kami seperti menggunakan rumah untuk berteduh di mana di dalamnya tak satupun dari kami yang berusaha menyapa. Kami lebih asing dari semua yang asing.

Kami ibaratkan pecahan kaca yang di masukkan ke dalam sebuah wadah. Jika di lihat sepintas orang tidak akan tahu bagimana bentuk kami di dalam sana. Namun jika wadahnya kalian tuang maka kaca tersebut akan keluar dan memperlihatkan kerusakannya.

Dan akhirnya pecahan kaca itu benar-benar keluar. Lebih tepatnya memisahkan diri,pecahan kaca itu tak lain adalah aku.

Aku memutuskan untuk memisahkan diri setelah aku kehilangan satu orang lagi di hidupku. Dia nenekku. Satu-satunya sosok penopang yang tersisa,nyatanya dia juga tak bertahan lama. Dia menyusul ibuku tanpa berpamitan sedikitpun.

Kepergian nenek tentu membuat keberadaanku semakin di benci begitupun sebaliknya,aku kini juga membenci mereka.

Aku tidak peduli bagaimana keluarga ini ke depannya  mereka sekarang tak ubahnya seperti orang asing di mataku. Mereka jahat,mereka licik,mereka pembohong.

Mereka orang asing,tidak tepatnya kami adalah orang asing. Tidak saling menyapa,tidak saling peduli dan tidak pernah menganggap ikatan itu ada.

Satu hal yang selalu aku tanamkan.

"Keluarga hanyalah omong kosong dan aku membenci apapun yang berhubungan tentang keluarga."

♡♡♡

So guys!!! Gimana pembukaannya??

Sudah mulai panas?? Sudah terpancing untuk membaca kelanjutannya???

Tapi sebelumnya jangan lupa tinggalkan jejak kalian,yaitu berupa like,vote,dan komen pastinya....

Jangan lewatkan juga cerita  "Istri Yang  Tersakiti" karena di sana ada cerita masa kecil Diana ibunya Zee dan juga perjalanan rumah tangga mereka. Ada juga cerita semasa kecil Zee sampai dia SMA semuanya ada di sana. (Masih promo ya guys belum di Publish aku masih nunggu feedback dari editor dulu,sebenarnya udah di ketik cuma takutnya editor nyuruh revisi jadi repot kalau publis duluan.)

Ada juga cerita "Tautan Takdir" yang menceritakan tentang kehidupan Sassya dan mamanya setelah di usir dari keluarga William.

Jadi langsung saja otw ke profil dan masukkan ke rak Favorite untuk selalu dapatkan notifikasi.....

Luvv kalian♡♡😘

Deru suara motor yang di rem paksa terdengar mengaung menambah meriahnya suasana malam di ruas jalan yang kini tengah ramai di padati oleh sejumlah remaja yang sedang menyaksikan balap motor yang di selenggarakan secara ilegal oleh mereka sendiri.

Satu orang yang tadi sudah berhasil melalui garis finish mendahului yang lain kini tampak mengangkat satu tangannya ke atas memamerkan selembar slayer hitam bertuliskan Dark Night sebagai tanda kemenangannya.

Tak lama terdengar deru beberapa motor lain yang datang dan berhenti tepat di sebelah pemenang lomba liar barusan. Masing-masing dari mereka membuka helm dan tampaklah raut kecewa di wajah mereka karena sudah kalah dalam taruhan.

Sedangkan sosok jawara tadi memilih memberi kode pada pasukannya untuk segera kembali ke markas karena urusan mereka sudah selesai.

Sesuai aturan main mereka,maka mereka yang kalah lah yang akan menjadi anggota resmi di bawah kepimpinan setiap geng motor yang menang. Jadi begitulah cara mereka memperluas kekuasaan sebagai raja jalanan.

♡♡♡

"Dark Night Area"

Begitulah tulisan yang tertempel di sebuah papan nama di depan gerbang yang di cat hitam dengan tinggi gerbang hampir mencapai lima meter.

Gerbang tersebut otomatis terbuka ketika ada salah satu dari mereka memencet sebuah remote control di tangannya.

"Mereka" yang di maksud  adalah para anggota Dark Night yang tak lain adalah anggota geng motor serta pemilik sekaligus penguasa tempat tersebut.

Sebagai bentuk kehormatan semua motor tampak berbaris rapi menunggu giliran untuk masuk ke dalam gerbang tersebut.

Di mulai dengan sang pemimpin dan para kaki tangan Dark Night tentunya setelahnya barulah para anggota lain menyusul dan memarkirkan motor secara rapi di tempat seharusnya.

Sosok pertama membuka helm yang sedari tadi menutup wajahnya. Terpampanglah raut tegas namun berkharisma dan pastinya menarik bagi kaum hawa pada laki-laki berwajah tampan yang saat itu di juluki King Of Dark Night.

Kaivano Anggara,begitulah namanya.

Tampan,pintar,kaya dan berkharisma. Setidaknya itulah gambaran yang sangat cocok untuknya.

Lalu di belakangnya,sosok yang tadi menjadi juara di ajang balap liar yang baru beberapa menit lalu berakhir juga ikut membuka helm full face yang sedari tadi menutup wajahnya.

Begitu helm di buka rambut panjangnya langsung terburai yang akan membuat orang yang pertama kali bertemu dengannya kaget saat tau jika ia adalah seorang perempuan.

Namun bukan itu saja,aura kepimpinan dan kecantikannya tentu saja akan menjadi daya tarik bagi para kaum adam.

Azellea Michelle. Begitulah orang-orang mengenalnya. Rambutnya berwarna coklat pekat,bentuk dan tinggi tubuh ideal,perpaduan wajah Indo-Eropa dan kedua bola mata berwarna biru menjadi ciri khasnya.

Mendapat julukan Queen Of Dark Night membuatnya menjadi sosok yang tak kalah di hormati setelah leader pertama mereka yaitu Kaivano Anggara.

Selain itu Azellea Michelle atau Zee adalah satu-satunya perempuan di dalam geng motor tersebut karena itulah dia diperlakukan selayaknya ratu di antara teman-temannya.

Kalian mungkin berpikir jika dia adalah gadis paling beruntung yang pernah kalian lihat. Jika kalian berpikir begitu maka kalian salah besar,dia hanyalah sesosok gadis malang yang tumbuh dalam lingkungan keluarga broken home.

Ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi ketika ia berusia lima tahun. Hidupnya melalui banyak hal buruk dan hal itu membuatnya menjadi sosok yang paling membenci rumah dan juga keluarga.

♡♡♡

"Lo langsung pulang Zee??" Tanya sang leader yang biasanya di panggil Kai oleh teman-temannya.

Zee mengangguk."Bokap udah nelpon sedari sore." Ujarnya datar.

Gadis tersebut beranjak dari motor dan berpindah menuju mobil yany terparkir di dekat gerbang masuk.

Memang begitulah kegiatan gadis itu sehari-hari,pagi dan siang ia kuliah, sore ia bekerja,dan malam ia bersenang-senang di jalanan bersama teman-temannya.

Setelah selesai bersenang-senang ia kembali ke rumah,di mana tempat yang paling ia benci tapi juga sulit ia hindari.

Mobilnya melaju meninggalkan area markas,melesat ke jalan raya dan bergabung dengan ratusan kendaraan lainnya. Di sepanjang jalan hanya ada alunan lagu yang menemani kesunyiannya serta asap vave yang tampak mengepul seolah menggabambarkan betapa berandalnya gadis ini.

Tak lama setelahnya ponsel di dalam sakunya berbunyi. Ia hanya mengambil untuk melihat nama pemanggil,setelah melihar nama si penelpon ia langsung memasukkan handphonenya kembali ke saku jaket.

Senyum miring tercetak di bibirnya ketika mendengar teleponnya lagi-lagi berdering entah untuk yang keberapa kalinya. Ia tau itu papanya karena itulah ia memilih untuk mengabaikannya.

Perjalanan ke rumah yang seharusnya di tempuh dalam waktu kurang dari satu jam malah berubah lama karena gadis itu memilih berputar-putar di jalan dan tak langsung pulang ke rumah.

Ia malas jika saat pulang nanti harus bertemu dengan papanya. Ia malas harus bertengkar tentang masalah yang sama setiap harinya,ia muak dan karena itu ia menghindar.

Hingga setelah dua jam berputar- putar di jalan barulah ia menjalanjkan mobil kembali ke rute seharusnya. Tak beberapa lama, tibalah mobilnya di depan sebuah gerbang besar,seperti di markas tadi gerbang ini juga tak kalag otomatisnya hingga tak perlu menyalakan klakson atau turun untuk membuka gerbang ia sudah bisa masuk ke dalam.

Di dalam gerbang juga tak kalah menakjubkan,sebuah rumah atau lebih tepatnya mansion yang berdiri bak istana yang akan membuat siapapun ingin menempatinya kecuali Zee.

Cih,ia muak sekali harus kembali ke sini lagi dan lagi. Tapi mau bagaimana lagi,rumah yang di hindarinya sudah ada di depan mata dan ia tak punya pilihan lain selain masuk

♡♡♡

"Ceklek." Pintu yang sudah sepelan mungkin Zee tutup nyatanya tetap menimbulkan bunyi. Tapi ia cukup lega karena keadaan rumah sudah gelap yang artinya para penghuni rumah sudah tidur.

Wajar saja,jam saat itu sudah menunjukkan hampir pukul dua dini hari. Tak mau membuang-buang kesempatan ia langsung mengedap-endap menaiki tangga untuk kembali ke kamar sebelum ada yang melihatnya.

"Tekk.."

Suara saklar lampu tiba-tiba berbunyi dan dalam waktu kurang dari satu detik keadaan yang tadinya gelap sudah berubah menjadi terang benderan dan menampakkan sosok yang di hindarinya sudah berdiri di sudut ruangan dengan tatapan intimidasi.

"Mau kemana kamu?? Setelah tidak kembali ke rumah selama dua hari dan sekarang pulang di jam yang tidak wajar,kamu pikir kamu bisa bebas begitu saja??"

Hening,tak ada jawaban sedikitpun...

"Turun dari sana!!! Papa rasa kita perlu membicarakan sikap kamu yang akhir-akhir ini semakin di luar batas normal."

Masih tak menjawab,namun perlahan gadis berwajah datar tersebut memilih turub dari tangga dan berjalan mendekat ke arah sang papa.

"10 menit."

Mata pria paruh baya itu membulat sempurna dengan otot-otot wajah yang sudah menegang menandakan seberapa emosinya ia malam ini.

"Kamu pikir kamu punya hak untuk membatasi pembicaraan seperti ini?? Kamu anggap saya apa hah?? Saya ini papa kamu,bukan rekan teman ataupun rekan bisnis kamu Azellea."

"5 menit atau tidak sama sekali??"

"Papa rasa kamu memang harus di tempatkan di tempat yang seharusnya. Kembali ke kamarmu sekarang,jangan berpikiran untuk kabur lagi karena papa akan membuat kamu menyesali perbuatan kamu malam ini."

"Terserah anda saja,saya cukup lelah dan perlu beristirahat. Jadi selamat malam dan terimakasih untuk pembicaraan tidak berguna ini."

Tidak ketakutan sedikit pun di raut wajah Zee ketika mengatakan itu pada sosok papanya. Ia bahkan langsung berbalik menaiki tangga tanpa mengiraukan tatapan tajam yang masih mengarah padanya.

Ia sudah terbiasa bahkan sangat terbiasa. Ini sudah menjadi makanan pokoknya,bertengkar,berdebat, berselisih dengan sang papa adalah sebuah rutinitas yang hanya di ketahui oleh keluarganya.

Keluarganya adalah orang terpandang dan hal itu membuatnya diharuskan menjaga setiap gerak-gerik kehidupannya. Keluarga mereka selalu menjadi sorotan publik bahkan dunia karena itulah ia harus menjadi diatur sedemikian rupa dab ia benci itu.

Ia benci sehingga ia memilih keluar dari zona keluarga yang penuh drama itu. Ia menghilangkan nama tengahnya ketika berada di luar agar tak seorang pun tau siapa dirinya termasuk para sahabatnya.

Ia sering pergi dari rumah untuk menghindari pertemuan bisnis agar tidak menjadi sorotan siapaupun. Ia menutup diri karena ia benci menjadi  kehidupan munafik yang di lakoni keluarganya saat ini.

Bahkan hingga kini tak ada satupun dari para sahabatnya yang tau siapa dan darimana asalnya seorang Azellea Michelle ini. Dia terlalu misterius.