...ELLE WEDDING Series...
...Tragedi Cinta Satu Malam...
...[Prolog]...
" Bener Ell, Tante suka sama sikap tegas kamu yang menolak Arsya untuk tanggung jawab... Ya walaupun Arsya selalu bilang kalau kamu keras kepala tapi menurut Tante itu adalah sifat tegas! Nggak akan terpengaruh oleh apapun itu karena kamu memutuskan untuk pergi dan menghilang juga pasti sudah kamu pikirkan baik-baik. " Kata Tante Nana.
Ia senang karena Tante Nana sudah sangat mengerti dirinya tanpa ia minta sekalipun.
" Lagian aku tuh juga nggak bakal mau jadi istri kedua, ih! Bisa aja kan keluarga besar mereka menentang... Bisa-bisa bakalan di nyinyirin. " Katanya membayangkan menjadi istri kedua yang pasti akan selalu mendapatkan gunjingan.
Ia akan meneruskan obrolannya lagi tapi tiba-tiba Ella menangis dalam kamar.
" Eh nyusuin Ella dulu ya. " Katanya berlalu kedalam kamar tanpa menunggu jawaban dari Tante Nana dan juga Dea.
-
" Uluh-uluh anak Ibu haus ya? Mau minum? " tanyanya kepada Ella yang tidak mungkin menjawab perkataannya.
Ia memposisikan Ella untuk menyusun dengan se nyaman mungkin.
-
" Ibu janji, akan memberikan kehidupan yang terbaik untukmu Nak. " Katanya lalu menutup mata dan tertidur untuk melalui hari besok yang pasti akan sangat berat.
Ini bukanlah akhir dari segalanya tapi ini adalah permulaan, permulaan dari sebuah Prahara...
Bagiamana kisah mereka selanjutnya?
ELLE WEDDING.
[Episode 1 ~ Pengenalan]
Elle
Hai nama ku adalah Elle Wardoyo.
Aku adalah seorang anak yatim dari seorang janda miskin dan aku adalah seorang anak tunggal.
Hidup miskin sungguh membuat ku tersiksa dan lebih tersiksa lagi saat Ibu ku menikah lagi saat aku masih kelas lima SD dan itu membuat ku begitu terabaikan dan merasakan tidak di inginkan.
Mengapa begitu?
Aku sejak bayi di asuh oleh nenek ku di kampung dan Ibu ku berkerja di Ibukota, terkadang pulang ataupun tidak.
Dan hal-hal seperti itu membuat ku tidak dekat dengan Ibu kandung ku sendiri bahkan aku merasakan tidak mempunyai ikatan apapun.
Yang aku rasakan hanya kasih sayang nenek ku.
" Hei Elle, kenapa melamun? " tanya Tante Nana yang tiba-tiba membuyarkan lamunanku tentang kehidupan ku yang menyedihkan beberapa tahun lalu.
" Nggak apa-apa kok Tan. " Kata ku pada Tante Nana dengan senyuman canggung ku.
" Nggak baik anak perawan melamun nanti kesambet loh. " Kata Tante Nana dengan candaan nya yang garing.
" Garing Tan. " Kata ku pada Tante Nana dengan malas.
" Eh di bilangan malah ngeyel, ini seriusan loh. " Kata Tante Nana dengan ngotot.
" Iye-iye serius. " Kata ku lagi dengan malas.
" Ck, di bilangin juga ngeyel. " Kata Tante Nana dengan bersungut-sungut.
Dan aku mengabaikan nya dan aku tetap mengerjakan pekerjaan ku paking barang olshop ku.
" Eh Ell, ngomong-ngomong soal serius... ini kamu kok nggak pernah kelihatan jalan sama cowok? " tanya Tante Nana dengan heran.
" Tan, Tante kan tau sendiri gimana tipe calon cowok ku lagian aku tuh malas harus jalan pengen nya dapat satu serius lalu nikah, happy ending deh. " Kata ku dengan gaya menyebalkan.
" Iya tauk, cowo yang mapan kan? Banyak Ell ya mau sama kamu tuh... tapi kamu kalau ada yang nge chat kamu jawab nya seminggu kemudian gimana ada yang serius? " kata Tante Nana dengan nada jengkel nya.
Memang aku seperti itu, entah kebiasaan ataupun lupa.
Karena aku selalu membalas chat seseorang beberapa hari kemudian paling lama seminggu kemudian.
" Alasan nya chat tenggelam lah, cihhhhh... mana percaya aku tuh dengan alasan mu itu. " Kata Tante Nana dengan nada yang masih jengkel.
" Hahahaha, kok Tante yang marah sih kayak nge chat aku lalu aku balas seminggu kemudian aja. " Kata ku terkekeh.
" Eh, emang nggak seminggu kemudian ya, tapi setelah tiga hari kemudian.. itu kamu marah apa gimana? " kata Tante Nana dengan nada jengkel lagi.
" Udah Tan, jangan di bahas lagi karena Tante selalu marah kalau bahas tentang chat yang berlalu biarlah berlalu. " Kata ku mencari jalan aman.
Karena kalau di lanjutkan Tante Nana pasti akan terus marah-marah.
Arsya
" Loe di jodohin ya bro? " tanya temen ku dengan tangan nya yang terus saja mengelus paha wanita seksi yang duduk di atas pangkuan nya.
" Yap seperti itu lah. " Jawab ku malas.
Karena aku di jodohkan dengan seorang guru ngaji, padahal kelakuan ku masih bejat begini masih saja datang ke club padahal seminggu yang lalu aku sudah bertunangan dengan Shaila calon istri ku.
" Cih calon istri. " Kata ku berdecih dalam hati.
" Udah terima aja Ars, lagian pasti calon istri loe itu masih suci dan juga masih disegel belum pernah di jamah lagian loe nggak bakal rugi apapun itu yang ada calon istri loe yang rugi dapatkan loe yang notabene sudah bekas banyak orang lagi dan lebih rugi lagi loe itu bekas ******. " Kata temen ku dengan nada mengejek nya dan tawa nya yang kencang sehingga membuat orang yang ada di sekitar nya menoleh ke arah meja yang aku duduki.
" Sialan loe. " Umpat ku dengan dengan keras, aku ingin sekali memukul wajah nya itu tapi rasanya tidak asik kalau yang aku pukul itu orang mabuk.
Nggak ver.
" Ah sialan loe, ke kamar sono nge *** di sono nggak tau malu apa loe? Malah mau nge *** di sini... S h i t!!! " kata ku dengan kesal saat melihat temen ku yang akan nge *** dengan seorang ****** yang dari tadi membelit nya seperti ular.
" Bacot loe, pergi sono!! nanti loe pengen nge *** juga lagi kayak gue hahaha. " Kata temen ku dengan nada menyebalkan dengan tangan nya yang sudah meremas dengan kencang payudara sintal seorang jala ng.
" Loe kan nggak boleh jajan sembarangan lagi, bisa-bisa di ruqiah sama guru ngaji lagi. " Ejak temen ku lagi.
Oh ****!
" Dasar stress. " Umpat ku lagi dan segera beranjak dari meja pojok itu saat melihat temen ku yang sudah setengah menindih jala ng dan siap nge *** sepanjang malam tidak peduli dengan tempat yang terbuka dan di lihat banyak orang yang penting kenikmatan bisa tercapai.
____
" Jam segini baru pulang hah. " Kata papa ku yaitu Pak Othoman dengan suaranya yang menggelegar di malam yang sudah larut dan sunyi ini.
" Ingat Ars, calon istri mu itu gadis yang sholehah... apa kamu nggak malu nanti pada istri mu itu kalau nggak bisa menjadi kepala rumah tangga yang beriman hah? " kata Papa ku dengan nada membentak.
" Lagian itu kan karena perjodohan, bukan mau aku yang mau menikah dengan gadis guru ngaji itu. " Kata ku dengan kesal pada Papa ku.
" Berani-berani nya kamu menjawab perkataan orang tua. " Kata papa ku dengan mata melotot marah.
" Aku tidak peduli apapun itu, aku hanya ingin menjadi diri ku sendiri... stop mengatur ku!! aku sudah 28 tahun aku tau mana yang terbaik untuk hidup ku. " Kata ku dengan marah dan langsung menuju ke kamar ku walaupun aku mendengar papa ku memanggil nama ku dengan teriakan nya tapi aku tidak peduli lagi.
Aku hanya ingin menjadi diri ku sendiri.
Aku langsung membuka pintu kamar ku dan tanpa melepaskan jaket yang aku kenakan, aku langsung merebahkan badan ku di atas tempat tidur, memejamkan mata ku dan memikirkan kehidupan ku yang terasa kacau.
Shaila
" Cie yang seminggu lagi nikah. " Kata kembaran ku dengan nada menggoda nya.
" Apasih. " Jawab ku malu-malu dengan memalingkan wajah ku yang terasa panas dan memerah.
Aku adalah Shaila, anak bungsu dari empat bersaudara.
Abang ku ada dua, dan aku mempunyai kembaran dan semua Abang ku dan kembaran ku belum ada yang menikah.
Tapi diri ku yang seorang anak bungsu menikah lebih dulu, seminggu lagi aku akan menjadi seorang istri dari seorang pria yang tidak aku kenal.
Bisakah aku menggantung hidup ku kepada pria yang tidak aku kenal?
Aku di jodohkan oleh kedua orang tua ke teman bisnis nya.
Masih ku ingat sebulan yang lalu Abi mengajak ku berbicara berdua dan mengatakan kalau ada yang meminang ku, setelah melihat photo ku dan photo kembaran ku... ternyata yang di pilih adalah aku, entahlah haruskah aku senang atau sedih?
" Tapikan Abi, Sha belum mengenal siapa pria itu... lagian Abang-abang dan kembaran Sha belum ada yang menikah bagaimana Sha menikah lebih dulu dari mereka? " jawab ku pada Abi dan memberikan alasan.
" Soal mengenal nanti setelah menikah juga pasti bisa langsung kenalan dan tentang Abang-abang mu dan kembaran Sha biar nanti Abi yang berbicara pada mereka yang penting ini jawaban Sha, mau apa nggak nya. " Jawab Abi dengan tenang dan mencoba menyakinkan ku.
" Kamu tau kan kalau Abi dan Umi juga dulu pasangan yang menikah karena perjodohan dan sekarang Abi dan Umi hidup bahagia sampai sekarang dan di karuniai empat anak-anak. " Jawab Abi lagi masih mencoba menyakinkan ku lagi.
" Entahlah Abi, biarkan Sha istiqorah dulu untuk menentukan pilihan yang tepat. " Jawab ku lagi dengan perasaan bimbang walaupun dari tadi Abi mencoba menyakinkan aku.
" Baiklah, Abi akan memberikan kamu waktu dan setelah mendapatkan jawaban dari pertanyaan Abi, Abi harap Sha langsung memberitahukan nya kepada Abi. " Jawab Abi dengan tenang dan mengelus puncak kepala ku yang berbalut hijab.
" Hei, Sha malah melamun. " Kata kembaran ku dengan memegang bahu ku.
" Ish, heboh aja sih lagian aku yang mau nikah kok kamu yang heboh sih. " Jawab ku dengan kesal karena dari tadi kembaran ku itu tidak berhenti bicara.
" Cie yang lagi pms, tapi jangan lama-lama ya nanti gagal malam pertama lagi. " Goda kembaran ku lagi yang membuat ku ingin pergi dari dalam kamar menuju ke pintu Doraemon, pintu kemana saja yang bisa membuat ku kabur dari situasi ini.
____
ELLE WEDDING.
[Episode 2 ~ Arsya Dan Shaila]
Arsya
Sah!!!!!!!!
Suara sah!!!!!!! terdengar sangat kencang di dalam gedung yang sedang melaksanakan pernikahan.
Yaitu pernikahan ku dengan Shaila gadis yang di jodohkan dengan ku.
Aku melihat Shaila berjalan ke arah ku dengan di apit oleh Umi dan Mama ku yang terlihat sangat bahagia bisa terlihat dari binar wajah nya.
Aku akui Shaila cantik bahkan niqab nya yang hanya memperlihatkan mata, alis dan juga sedikit kening nya masih terlihat cantik.
Hingga aku tersadar saat Shaila meraih tangan ku dan mengecup punggung tangan ku dengan takzim.
Dan aku pun langsung mengecup kening Shaila yang tertutup hijab dengan memejamkan mata ku.
Dan berfikir.
Apakah aku bisa menjadi suami yang baik?
Shaila
Aki sedang membersihkan make up yang ada di wajah ku dan tadi suami ku sedang mandi ke kamar mandi.
Suami ku?
Aku tersenyum mengingat kata itu, walaupun pernikahan ku adalah sebuah perjodohan tapi aku akan berusaha yang terbaik dengan pernikahan ini.
Karena kebahagiaan kita yang menciptakan.
Ceklek!!
Suara pintu kamar mandi yang terbuka dan terpampanglah body suami ku yang sangat kekar dan berotot terlihat dari perut sixpack nya itu yang tidak tertutupi kain karena saat ini suami ku sedang memakai handuk sebatas pinggang sambil mengeringkan rambut nya yang basah menggunakan handuk kecil.
Terlihat sangat seksi di mata ku.
Aku langsung merona seketika saat suami ku melihat ke arah ku dan aku langsung memalingkan wajah ku karena merasakan malu.
" Sha, sekarang kamu mandi saja. " Kata suami ku dengan lembut.
Yang aku sukai dari suami ku adalah setelah ijab kabul beberapa jam lalu, suami ku selalu bertutur kata yang baik dan selalu lembut saat berbicara pada ku.
" Iya suami ku. " Kata ku dengan malu-malu.
Dan bisa aku melihat wajah suamiku yang terlihat kaget mendengar panggilan ku.
" Panggil Abang Ars aja Sha. " Kata Abang Ars sambil melihat ku dan tersenyum tipis pada ku.
" Iya Abang Ars. " Jawab ku dengan senyuman ku yang kaku karena aku merasakan sedih saat panggil sayang ku tidak di sukai Abang Ars.
" Sha, udah siapin baju buat Abang di atas ranjang. " Kata ku dengan senyuman kaku ku lalu aku berlalu ke kamar mandi untuk mandi.
" Tenang Sha. " Hibur ku pada diri sendiri.
Elle
" Capek banget gue Ell. " Kata Dea dengan menggerutu karena orderan hari ini membludak sampai malam karena hanya ada aku dan Dea yang bekerja dan kami juga tidak mempunyai pegawai takut tidak terbayar gaji nya nanti.
" Biasanya juga strong (kuat), apalagi strong karena terlalu sering termakan janji palsu. " Kata ku dengan tawa yang kencang karena merasakan lucu dengan ucapan ku sendiri.
" Pok (bodoh) itu beda situasi, kalau saat ini lagi capek gegara orderan membludak kalau termakan janji palsu mah palingan yang capek cuma hati. " Gerutu Dea lagi dengan muka kesal nya.
" Sama aja, ayo Dea strong... strong menghadapi kenyataan kalau doi sudah ada yang punya. " Kata ku lagi semakin meledek.
" Ah sialan loe Ell. " Jawab Dea lagi dengan muka yang semakin kesal.
" Udah tenang, nanti pulang gue traktir makan sepuasnya. " Jawab ku lagi untuk membuat Dea senang.
Tuh kan benar langsung cerah muka nya.
" Okeh deh Ell loe paling best (terbaik) deh. " Jawab Dea dengan nada sok imut yang di buat-buat.
" Cih!! giliran ada mau nya aja langsung manis loe. " Jawab ku sebal dengan Dea.
" Ntar loe makan sepuasnya nya biar kenyang, supaya bisa menghadapi kenyataan kalau doi sudah punya gandengan baru. " Kata ku lagi masih meledek Dea tapi dia sudah tidak peduli karena saking senangnya nanti bisa makan gratis dan sepuasnya.
Shaila
" Nanti jangan lupa buka kado dari aku ya Sha terus pake. " Kata kembaran ku yang tersenyum ke arah ku dengan jahil.
" Emang isi nya apa sih? " tanya ku bingung karena melihat wajah bahagia kembaran ku karena aku mau malam pertama tapi kenapa dia yang bahagia.
" Nggak usah senyum-senyum sendiri ya!! mikir macam-macam kamu ya? " kata ku pada kembaran ku saat aku melihat sudut bibir nya yang melengkung tersenyum sambil mata menerawang.
" Cuma satu macam kok Sha, nanti cerita in malam pertama kamu ya? " kata kembaran ku dengan perkataan yang semakin menjadi menggoda ku.
" Dasar kembaran kurang akhlaq!! " jawab ku sebal dengan pipi ku yang sudah merona karena malu.
" Kamu ngalamun Sha? " kata Abang Ars yang seketika membuyarkan lamunanku.
" Eh... " jawab ku gugup karena aku bingung mau melakukan apa.
Dan aku semakin gugup karena aku saat ini memakai gaun transparan pemberian kembaran ku dan aku bisa melihat Abang Ars yang sedang menatap ku.
" Sha? " kata Abang Ars sambil duduk di samping ku dan aku semakin gugup karena situasi ini.
" Iya Abang? " jawab ku gugup dan aku menunduk kepala ku.
" Abang tau, pernikahan ini hanya karena perjodohan walaupun begitu Abang ingin pernikahan ini untuk selamanya. " Kata Abang Ars sambil menatap mata ku yang langsung terpikat dengan pesona nya.
" Eh,, i ya Abang... " jawab ku sekenanya karena aku merasakan gugup saat jempol Abang Ars mengusap dagu ku dengan pelan dan itu membuat ku meremang karena ini adalah sentuhan pertama seorang pria terhadap ku selain keluarga ku sendiri.
" Jangan gugup Sha. " Kata Abang Ars sambil mendekat ke arah ku dan dengan refleks aku langsung menutup mata ku dan aku merasakan kening ku basah karena Abang Ars sedang mengecup kening ku lama dan dalam.
" Abang dari tadi mau bilang,, kamu cantik Sha dan Abang sangat beruntung karena hanya Abang yang melihat Sha tanpa memakai hijab dan niqab dan lebih beruntung lagi... Sha memakai gaun ini hanya untuk Abang seorang. " Kata Abang Ars dengan senyuman menawan nya yang langsung membuat ku terpikat.
Dan aku hanya tersenyum karena bingung mau mengatakan apa?
Dan dengan segala pesona yang di miliki Abang Ars, langsung mendekat ke arah ku dan melakukan hal yang membuat ku susah bernafas untuk beberapa saat dan yang bisa aku lakukan hanya pasrah dengan gelombang gelora yang sedang berlangsung dengan tangan ku langsung mencengkram pundak kokoh Abang karena untuk bernafas saja aku merasakan susah bagaimana untuk berdiri?
" Bernafas Sha. " Kata Abang dengan terkekeh sangat penyatuan menyenangkan berakhir.
" Sha malu Abang. " Jawab ku malu-malu dengan pipi merona dan langsung secara refleks menyembunyikan wajah ku di dada bidang Abang Ars.
" Hahahaha. " Tawa Abang yang kencang sambil mengelus punggung ku dengan sayang dan mengecupi puncak kepala ku.
" Boleh Abang melakukan sekarang, sunnah rosul? " kata Abang meminta ijin kepada ku.
Dan aku pun menggunakan kepala dengan malu-malu.
Dan di malam yang sunyi dan dingin ini, aku merasakan malam ini sangat berisik dan merasakan panas padahal matahari tidak bersinar.
Aku hanya membalas sebisa ku karena ini adalah pertama kalinya nya untuk ku tapi aku sebisanya mungkin melakukan yang terbaik.
Malam yang panjang dengan segala kenikmatan berlangsung sepanjang malam.
Twins Shaila (Kembaran Shaila)
" Kamu lagi apa? " tanya Abi melihat ku heran karena aku tertangkap basah sedang berada di depan kamar Shaila sang pengantin baru dan aku sudah pastikan di dalam sedang melakukan malam pertama.
Aku cekikikan dengan pikiran ku sendiri.
" Loh, kok malah cekikikan sendiri sih? " tanya Abi lagi dengan heran.
" Nggak kok Abi, kalau gitu aku ke kamar suku ya. " Jawab ku kepada Abi dan segera berlalu dari depan kamar Shaila karena takut di interograsi nanti nya.
" Ngintip pengantin baru yang lagi malam pertama ya? " kata Abang dengan nada yang terdengar menjengkelkan di telinga ku dan raut wajah nya juga menjengkelkan.
" Ish kepo. " Kata ku cepat berlalu ke dalam kamar dan menguncinya karena aku malas mendengar kan ucapan Abang itu.
" Hei buka!! " Kata Abang sambil mengetok pintu tapi aku tidak peduli nanti juga pergi ke kamar nya sendiri kalau pegal berteriak.
_______
Setelah baca teken tombol LIKE 👍 :)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!