NovelToon NovelToon

Pahlawan Di Dunia Kultivator 2

Shin Vs Su Ruo

Su Xianlin terlihat penuh tanda tanya melihat ayahnya yang berdiri diatas arena.

Terlebih tadi ayahnya mengatakan jika Shin harus memberikan pembuktian terlebih dahulu sebelum ayahnya menyetujui hubungan mereka.

"Shin Gege, apa maksud ayah ku?" tanya Su Xianlin.

"Senior Su Ruo ingin aku bertarung melawannya, untuk melihat kekuatan ku, apakah aku pantas untuk mu atau tidak" jawab Shin.

"Hah!" Su Xianlin mengerutkan kening, kemudian menoleh kearah ayahnya lalu berteriak "Ayah apa maksud mu menantang Shin Gege untuk bertarung, bagaimana mungkin Shin Gege yang seorang Martial King bisa melawan Martial Monarc seperti mu"

Wajah Su Xianlin terlihat kesal menatap ayahnya.

Terakhir kali Su Xianlin bertemu dengan Shin setengah tahun lalu, dan saat itu Shin masih berada ditingkat Martial King.

"Lin'er, apa maksud mu Martial King? Kultivasi bocah itu sekarang berada ditingkat Martial Monarc tahap 2, sama dengan ayah"

"Eh?" Su Xianlin langsung menoleh kearah Shin yang dibalas dengan senyuman "Apakah benar yang ayah ku katakan? Sekarang Shin Gege berada ditingkat Martial Monarc?" tanya Su Xianlin dengan ragu.

Bagaimana mungkin hanya dalam waktu setengah tahun dari Martial King ketingkat Martial Monarc, sungguh tidak masuk akal.

Shin menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Bagaimana mungkin" Su Xianlin menutup mulutnya karena tidak percaya.

Shin kembali mengelus kepala Su Xianlin "Kau tenang saja Lin'er, kekasih mu ini sekarang sangat kuat, jadi tidak perlu khawatir, aku pasti akan membuktikan jika aku pantas untuk mu"

Pipi Su Xianlin sedikit memerah, dia merasa sangat senang mendengar perkataan Shin.

"En, aku percaya padamu" Su Xianlin tersenyum manis, membuat kecantikannya semakin enak dipandang.

Sungguh itu membuat Shin tidak sabar ingin memakan Su Xianlin dengan segera.

Sementara itu, Su Ruo semakin kesal melihat Shin.

"Bocah, cepat kemari dan lawan aku!!"

"Baik senior" Shin lalu melompat dan mendarat 20 meter didepan Su Ruo.

Setelah itu, Su Huangli pun angkat bicara "Ingat ini hanyalah pertarungan pembuktian, tidak ada yang diperbolehkan saling membunuh"

Shin dan Su Ruo mengangguk, mereka tentu saja tidak masalah dengan hal itu.

"Meskipun kau memang seorang jenius, tapi tetap saja aku tidak akan menyerahkan putri kesayangan ku pada bocah playboy seperti mu" Su Ruo menatap tajam Shin.

Shin tertawa kecil "Heh heh! Kau tenang saja senior, akan ku pastikan dimasa depan aku akan memanggil mu ayah mertua"

"Kamu!" Su Ruo semakin kesal dengan Shin.

Su Huangli melakukan segel tangan, mengaktifkan susunan formasi pada arena pertarungan.

Lapisan energi pelindung segera muncul, mulai membentuk kubah besar yang terlihat sangat keras.

"Jangan bertarung terlalu serius, karena formasi ini tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan kalian, jika sampai formasi ini hancur maka ruangan ini juga akan hancur oleh kalian" Su Huangli memperingatkan mereka berdua yang disambut dengan anggukan.

"Baiklah! Pertarungan Dimulai!"

Mereka berdua segera memasang kuda-kuda dengan senjata yang langsung mereka keluarkan.

Su Ruo menggunakan senjata tombak golok panjang, dengan bulu-bulu halus warna merah di pangkal mata tombaknya.

Sedangkan Shin menggunakan sebuah pedang panjang bermata dua.

Senjata mereka berdua sama-sama berada ditingkat spiritual kelas atas, dengan aura penuh dominasi yang keluar dari senjata mereka.

Mereka saling menatap satu sama lain selama beberapa saat, sebelum melesat menyerang kearah lawan masing-masing.

*Booommm...!!

Mata pedang dan Mata tombak berbenturan, menyebabkan ledakan gelombang kejut keras yang membuat udara bergetar.

Senjata mereka masih menempel, mata mereka berdua saling tatap sebelum bergerak cepat kearah lain dan kembali beradu senjata secara terus menerus, membuat ledakan gelombang kejut keras.

Mereka terus beradu senjata selama beberapa menit, namun sudah tidak terhitung berapa serangan yang mereka keluarkan.

Setelah itu mereka sama-sama melompat mengambil jarak.

"Gerakan yang bagus, tapi itu hanya pemanasan, aku harap kau bisa bertahan setelah aku sedikit serius" Su Ruo tersenyum, dia yang awalnya kesal malah mulai menikmati pertarungan ini, karena dia tidak memiliki banyak kesempatan untuk melakukan pertarungan, disebabkan banyak pekerjaan bisnis yang harus dia urus.

Sekarang dia memiliki lawan yang sepadan, tentu saja sebagai seorang kultivator, dia menikmati hal ini.

"Senior benar, itu tadi hanyalah pemanasan" Shin juga tersenyum, merasa cukup menikmati pertarungan ini.

Aura merah menyala mulai keluar menyelimuti tubuh Su Ruo, aura kuat yang memberikan tekanan berat, matanya juga berubah merah menyala dengan tombak ditangannya yang kini terlihat seperti bara api.

Sementara itu, tubuh Shin diselimuti aura biru halus yang terlihat tenang, mata Shin berubah biru dengan bilah pedang ditangannya yang juga menjadi biru, rambut panjangnya juga tidak luput dari warna biru.

"Teknik Pedang Lima Elemen : Dewa Air Utara!"

Dilain sisi, para penonton menatap kagum kearah kedua orang itu, bibir mereka mengerut sehingga membentuk huruf o.

Su Xianlin sendiri menatap Shin dengan kagum, matanya tidak berkedip melihat perubahan wujud Shin yang terlihat semakin tampan dimatanya.

Dia tidak menyangka hanya dalam waktu beberapa bulan saja, kekuatan Shin sudah meningkat sedemikian rupa, bahkan sampai bisa setara dengan kekuatan ayahnya.

Sementara itu, Bing Qiaoyu yang awalnya terlihat sedih, kini menatap Shin dengan perasaan khawatir, khawatir jika pemuda itu terluka, sampai melupakan rasa sakit dihatinya.

Beralih ke pertarungan...

Sekarang Shin dan Su Ruo sudah bersiap dengan senjata ditangan masing-masing dan aura kuat yang menyelimuti tubuh mereka, saling tatap satu sama lain, sebelum akhirnya, Shin memutuskan untuk maju duluan.

Hanya dalam sekejap mata, Shin sudah berada di depan Su Ruo, namun Su Ruo yang sudah menyadari hal itu langsung melancarkan serangan tombaknya.

Dengan gerakan halus, Shin menghindari serangan tersebut dengan melompat keatas sehingga posisi tubuhnya terbalik lalu melancarkan tebasan pedang berkali-kali.

Su Ruo langsung melompat kesamping menghindari serangan itu.

Shin mendarat mulus di tanah, kemudian kembali melesat menyerang.

Tiba-tiba Shin sudah berada di samping Su Ruo dengan pedang terayun cepat.

Su Ruo dengan sigap berniat menahan serangan itu dengan tombaknya.

Namun tidak disangka, hanya dalam sepersekian detik saja, Shin merubah teknik pedang yang dia gunakan, menjadi Teknik Pedang Dewa Bumi Tengah.

Tubuh Shin yang sebelumnya diselimuti aura biru, langsung berganti menjadi armor coklat yang sangat keras, pedang ditangannya juga menjadi berukuran besar warna coklat dengan bobot yang sangat berat.

Itu terjadi dalam sekejap mata, bahkan Su Ruo tidak sempat bereaksi.

Su Ruo melebarkan matanya, tidak sempat menghindar, akhirnya dia hanya bisa menahan serangan itu.

*Booommm...!!

Meskipun Su Ruo dapat menahan serangan itu, namun tetap saja, bobot serangan Shin yang begitu berat membuatnya terlempar jauh.

Dengan segera, Shin mengubah kembali teknik pedangnya menjadi Teknik Pedang Dewa Halilintar Timur dan langsung melesat mengejar tubuh Su Ruo yang masih terpental.

Seketika Shin sudah berada diatas tubuh Su Ruo yang masih dalam keadaan terpental dan langsung menebaskan pedangnya.

Lagi-lagi, Su Ruo hanya bisa menahan serangan itu, membuatnya terpental jatuh kebawah, menghantam lantai arena dengan keras.

Shin dengan cepat mengejar tubuh Su Ruo, Shin pun mendarat di samping tubuh Su Ruo yang terlentang, lalu mengarahkan pedangnya keleher Su Ruo, hanya beberapa inci lagi menyentuh kulitnya.

Pertarungan akhirnya dimenangkan oleh Shin.

Perasaan Bing Qiaoyu

Pertarungan antara Shin melawan Su Ruo akhirnya dimenangkan oleh Shin.

Su Ruo masih terlentang dilantai arena, Shin berdiri disampingnya dengan pedang yang beberapa inci lagi mencapai kulit lehernya.

Semua orang menatap kagum kearah Shin, kecuali Xu Xuan, Tetua Ke-dua dan Tetua Ke-lima, mereka tersenyum penuh kebanggaan.

Tidak ada yang menyangka jika Su Ruo akan dijalankan dengan cukup cepat dan mudah oleh Shin, bahkan Shin tidak mendapatkan luka sedikitpun.

Su Huangli tidak menyangka akan kekalahan Su Ruo yang begitu cepat, dia juga sangat kagum dengan Shin yang mampu menguasai 3 elemen dan mampu mengganti teknik elemen disaat Shin menggunakan teknik dengan memaksimalkan satu elemen.

Bahkan dirinya tidak akan mampu melakukan hal itu, sungguh anak muda yang penuh potensi yang tinggi.

Su Xianlin sendiri terus menatap Shin dengan mata berbinar, tidak berkedip sedikitpun, merasa tidak salah telah memilih Shin sebagai lelakinya.

Sekarang Shin terlihat semakin tampan dimatanya.

Sedangkan Bing Qiaoyu bernafas lega karena Shin berhasil menang tanpa luka, sebelumnya dia sama sekali tidak berharap Shin akan menang, yang penting Shin bisa selamat, itu sudah cukup untuknya.

***

Shin menarik kembali pedangnya, masuk kedalam cincin penyimpanan, kilatan petir yang menyelimuti tubuhnya perlahan masuk kembali kedalam tubuhnya, membuat Shin terlihat kembali normal.

Shin kemudian mengulurkan tangannya, berniat membantu Su Ruo untuk berdiri.

Su Ruo tersenyum tipis kemudian menyambut uluran tangan Shin, kemudian berdiri tegak dengan penuh wibawa, seakan belum pernah mengalami kekalahan sebelumnya.

"Hahaha! Anak muda, kau memang benar-benar kuat, aku tau kau tadi masih menahan diri, aku kalah telak dari mu" Su Ruo menepuk-nepuk bahu Shin.

Meskipun dia juga tidak mengeluarkan kekuatan penuhnya, namun dia sudah mengakui kekuatan Shin yang memang pantas untuk putrinya.

Shin tersenyum penuh makna, kemudian berkata "Jadi bagaimana senior, apa aku sekarang boleh memanggil mu ayah mertua?"

Su Ruo tersenyum kecut "Aku akan menepati janji ku, aku akan menyetujui hubungan kalian! Tapi bukankah kau sudah menikah dengan anak dari senior Xuan?"

"Sebenarnya aku sama sekali belum menikah, sekarang kami masih bertunangan, karena masih banyak hal yang harus ku lakukan"

Su Ruo menaikkan alisnya, kemudian kembali bertanya "Oh, tapi bagaimana dengan Lin'er? Apakah dia tau jika kau memiliki tunangan? Apakah dia setuju jika kau menikahi wanita lain?"

"Lin'er masih belum tau jika aku dan Xu Lingling adalah tunangan, tapi dia setuju jika aku memiliki wanita lain selain dirinya"

Su Ruo menghela nafas setelah mendengar itu "Kenapa Lin'er berbeda sekali dengan ibunya yang sama sekali tidak ingin dimadu"

Dia pernah sekali bertanya pada Wei Wei, apakah dirinya boleh menikah lagi, namun Wei Wei langsung marah dan tidak ingin bicara dengannya, bahkan dia tidak mendapatkan jatah selama beberapa minggu.

Shin menepuk bahu Su Ruo "Yang sabar ayah mertua!"

Sementara itu, diluar arena, Su Huangli melakukan segel tangan, menghilangkan formasi pada arena pertarungan.

Su Ruo dan Shin kemudian langsung melompat keluar dari arena, dan mendarat mulus didekat para penonton.

"Shin Gege!" Su Xianlin langsung memeluk Shin dengan manja, tanpa mempermasalahkan tatapan semua orang.

"Kau tidak terluka kan?"

Shin ingin menjawab, namun keduluan oleh Su Ruo "Lin'er, kenapa kau malah mengkhawatirkan Shin, padahal ayahmu ini yang kalah, seharusnya kau mengkhawatirkan ayah"

Su Xianlin hanya tertawa pelan sambil nyengir.

Su Xianlin kemudian memegang tangan Shin lalu berkata sambil tersenyum manis "Ayo ikut aku Shin Gege! Aku akan mengajak mu berkeliling Paviliun Matahari Emas"

Tanpa pamit terlebih dahulu dengan yang lainnya, Su Xianlin langsung menarik tangan Shin pergi keluar ruangan bersamanya.

Shin juga tidak bisa melawan, pada akhirnya dia hanya ikut saja dengan Su Xianlin.

"Anak muda memang penuh semangat!" Bing Zheng menggeleng pelan sambil tersenyum ringan.

"Kau benar saudara Zheng, aku jadi merindukan masa muda ku" balas Xu Xuan.

"Bukankah sekarang kau masih sangat muda" Lou Ying memeluk lengan Xu Xuan dengan manja, sambil tersenyum manis.

"Ini hanya penampilan luar ku saja yang muda, tapi dalamnya sudah sangat tua" Xu Xuan sebenarnya sangat tidak enak dengan yang lainnya karena Lou Ying yang begitu manja, namun dia juga tidak bisa melawan, karena itu malah akan membuatnya semakin terpojok.

Bing Zheng melihat kearah cucunya yang dari tadi hanya menunduk membuatnya menghela nafas ringan.

"Yu'er, bukankah kau bilang ingin pergi kesini untuk melihat-lihat, sekarang kakek memperbolehkan mu berkeliling untuk melihat-lihat"

Bing Qiaoyu hanya mengangguk pelan, lalu berjalan keluar ruangan.

"Biar nenek temani" ucap Rong Yao, kemudian mengikuti Bing Qiaoyu, menemani gadis itu berkeliling.

Rong Yao sudah melihat kesedihan cucu kesayangannya itu, membuatnya juga ikut sedih.

Dia paham jika Bing Qiaoyu mencintai Shin, pemuda yang gadis itu temui di Hutan Kabut.

Setelah keluar dari ruangan itu, Bing Qiaoyu dan Rong Yao berkeliling Paviliun Matahari Emas.

Rong Yao terus mendampingi Bing Qiaoyu disampaikannya, memperhatikan gadis itu setiap saat.

Bing Qiaoyu yang sebelumnya sangat antusias karena diajak ikut pergi ke Paviliun Matahari Emas, kini terlihat murung, seperti sudah tidak memiliki niat awalnya datang kesini.

Mereka berdua terus berjalan melihat-lihat pemandangan sekitar, sampai tibalah mereka di jembatan pada sebuah danau kecil.

Terlihat ikan-ikan hias yang berenang-renang di danau kecil itu.

Bing Qiaoyu berhenti disana, matanya melihat ikan-ikan itu, namun pikirannya pergi entah kemana.

"Yu'er" Rong Yao mengelus kepala Bing Qiaoyu.

Bing Qiaoyu tersadar dari lamunannya, kemudian menoleh kearah Rong Yao "Ada apa nenek?"

Rong Yao tersenyum lembut kemudian berkata "Apa kau menyukai pemuda bernama Shin itu?'

Bing Qiaoyu kembali menundukkan kepalanya "Aku tidak tau apa yang aku rasakan nenek, tapi hati ku rasanya sakit saat mengetahui ternyata dia sudah memiliki kekasih"

"Itu artinya kau mencintai pemuda Shin itu"

"Tapi dia sudah memiliki kekasih"

Rong Yao mengelus kepala Bing Qiaoyu dengan lembut "Pemuda jenius seperti Shin biasanya akan memiliki lebih dari satu wanita, bahkan kakek mu memiliki beberapa wanita lain selain nenek! Jadi jika kau memang mencintai Shin, kau harus memperjuangkannya, bagaimana pun juga, aku yakin pemuda itu tidak akan menolak gadis secantik dirimu Yu'er"

Bing Qiaoyu menoleh kearah Rong Yao, matanya kini berbinar mendengar perkataan neneknya.

"Apakah benar yang nenek katakan? Bagaimana jika Shin tidak menyukai ku?"

Rong Yao melebarkan senyumnya "Yu'er, hanya pria bodoh yang akan menolak gadis cantik seperti mu! Tapi kau juga harus siap berbagi suami dengan wanita lain, jangan nanti kau malah bertengkar dengan wanita Shin yang lainnya"

Bing Qiaoyu pun tersenyum setelah itu "Aku tau nenek, asalkan jika bersama dengan Shin, aku tidak akan menyesal"

Tidur Bersama

Dengan sangat antusias, Su Xianlin mengajak Shin berkeliling di berbagai tempat di Paviliun Matahari Emas.

Gadis itu tidak mengetahui jika yang ada diruang itu sebelumnya adalah para petinggi sampai Master Sekte dari dua Sekte besar penguasa wilayah Benua Langit.

Jika dia tau, mungkin dia akan sangat malu dengan sikapnya yang kurang sopan.

Senyum manis tidak pernah hilang dari bibir gadis itu. Shin sendiri hanya ikut saja dan mendengarkan gadis itu memperkenalkan setiap tempat yang mereka kunjungi.

Mulai dari tempat budidaya tanaman spiritual, sampai tanaman-tanaman spiritual kelas tinggi yang dijual disana.

Shin juga membeli beberapa barang, tidak hanya beberapa, namun banyak sekali. Mulai dari pil sampai tanaman spiritual.

Bahkan Shin sampai menghabiskan ratusan juta kristal energi kelas rendah untuk semua barang yang dia beli.

Tidak hanya membeli, Shin juga menjual barang-barang yang tidak dia butuhkan di cincin penyimpanan yang dia dapatkan dari Xu Ling Tian.

Seperti pedang kelas rendah dan senjata lainnya, selain itu Shin juga menjual beberapa sketsa susunan formasi ciptaannya.

Banyaknya barang dan mahalnya harga barang yang Shin jual membuat pengeluarannya kembali lagi.

"Pantas saja uang mu tidak pernah habis, itu karena kau memilih banyak sekali barang berharga" ucap Su Xianlin kemudian menatap Shin dengan mata menyipit "Sekarang beritahu aku, apa saja rahasia yang kau sembunyikan dari ku"

Shin tertawa kecil kemudian menjawab "Jika kau ingin tau semuanya maka kita harus terlebih dahulu menikah"

Dengan gaya imut, Su Xianlin menutup mulutnya dengan ujung jari tangan kanannya "Ara ara, apakah kekasih ku ini sudah tidak sabar lagi ingin merasakan malam pertama"

"Itu sudah pasti, siapa yang tidak ingin segera menikahi gadis cantik seperti mu Lin'er"

"Hihi, bukankah sudah ku bilang, Shin Gege harus berada ditingkat Martial Saint dulu sebelum menikahi ku"

Shin tersenyum kecut "Kau berkata begitu seperti mencapai tingkat Martial Saint adalah hal yang mudah, bahkan kakek mu saja membutuhkan waktu ratusan tahun untuk mencapainya!"

"Itu karena aku percaya jika kau pasti tidak akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai tingkat Martial Saint"

Shin kemudian tersenyum lebar "Ya, akan ku pastikan, mencapai tingkat Martial Saint tidak akan lama lagi"

Tiba-tiba Su Xianlin menatap Shin dengan serius "Shin Gege, apa hubungan mu dengan Nona Bing Qiaoyu?"

Shin berpikir sejenak mendengar pertanyaan Su Xianlin.

Apa hubungan Bing Qiaoyu dengan dirinya?

Shin pun tidak tau pasti hubungannya dengan Bing Qiaoyu, mereka sebelumnya hanya pernah bertemu sekali di Hutan Kabut, dan mereka juga masih belum saling mengenal lebih jauh, jadi tidak bisa disebut teman juga.

"Aku juga tidak tau pasti, mungkin kami bisa disebut teman" jawab Shin.

"Teman? Tapi sepertinya Nona Bing Qiaoyu menyukai mu"

"Hah! Bagaimana mungkin dia menyukai ku?"

"Jangan tanya pada ku! Sejak kapan kalian saling mengenal?" tanya Su Xianlin.

Shin pun menceritakan jika dirinya dan Su Xianlin bertemu di Hutan Kabut dan mulai menceritakan kejadian lainnya secara lengkap, sampai mereka berpisah karena diserang oleh hewan spiritual.

Dan akhirnya mereka kembali bertemu disini, tapi entah kenapa Bing Qiaoyu seperti tidak ingin dekat-dekat dengannya lagi, padahal sebelumnya Bing Qiaoyu memeluknya sambil menangis.

"Entah apa yang terjadi, hati wanita memang sulit ditebak" ucap Shin

Su Xianlin terkekeh "Shin Gege saja yang lemot, dasar tidak peka! Itu sudah jelas jika Nona Bing Qiaoyu menyukai mu"

Shin bereaksi mendengar itu, namun sesaat kemudian dia tersenyum penuh makna "Lalu bagaimana jika aku menjadikannya salah satu wanita ku, apa kau akan cemburu?"

Su Xianlin dengan santai menjawab "Tidak sama sekali! Tidak masalah jika kau menginginkannya, tapi apakah Nona Bing Qiaoyu mau berbagi suami"

"Tidak perlu memikirkan hal itu dulu, sekarang hal yang harus kita pikirkan adalah sesuatu yang sudah sangat lama tidak kita lakukan" Shin tersenyum penuh makna, menatap mata indah Su Xianlin.

Su Xianlin tersentak, dia melihat sekitarnya sekarang mereka berada ditempat sepi dibelakang sebuah bangunan, tanpa sadar mereka telah sampai ditempat sepi ini.

Su Xianlin tersenyum manis, dia mengetahui apa yang dimaksud oleh Shin, karena dia juga merindukan sensasi yang sudah sangat lama sekali.

Mumpung sedang sepi dan tidak ada orang yang melihat.

Gadis itu memejamkan matanya dengan mulut yang sedikit terbuka.

Shin mengangkat dagu Su Xianlin, kemudian mendekatkan wajahnya, terus semakin dekat sampai kemudian bibir mereka bersentuhan.

Tidak memerlukan waktu lama sebelum lidah mereka terjalin erat satu sama lain, menari-nari didalam mulut masing-masing, saling gempur dengan bertukar ludah memberikan rasa kenikmatan dan gairah.

Otak Shin sendiri sudah traveling kemana-mana, dia ingin melakukan lebih dari ini dengan Su Xianlin, namun dia sadar jika yang dia cium sekarang Su Xianlin, bukan Ling.

Jika itu Ling atau Xiang Yue maka Shin sama sekali tidak akan menahan diri.

Semakin lama, ciuman mereka kini semakin dalam dan panas.

Entah sudah berapa lama mereka berciuman, hanya Author yang tau.

Setelah merasa puas, mereka pun mengakhiri ciuman mereka.

Su Xianlin menjilat bibirnya kemudian tersenyum manis "Itu tadi sangat menyenangkan"

"Akan lebih menyenangkan lagi jika aku mendapatkan yang lebih"

Su Xianlin terkekeh "Kau tidak akan mendapatkannya sebelum menikahi ku"

Setelah itu, Su Xianlin kembali membawa Shin berkeliling. Paviliun Matahari Emas sangatlah luas, bahkan mereka berdua belum mengunjungi setengah dari tempat-tempat di paviliun itu.

Tidak hanya dibawa berkunjung, Su Xianlin juga membawa Shin ke ibunya, untuk diperkenalkan.

Shin bersikap sangat sopan pada ibu Su Xianlin.

Wei Wei juga sangat ramah, meskipun sikapnya sempat berubah saat mengetahui ternyata Shin memiliki wanita lain selain Su Xianlin.

Meskipun Su Xianlin sudah menjelaskan jika itu tidak masalah, namun Wei Wei terus bertanya berkali-kali apakah Su Xianlin yakin, bahkan Wei Wei memperingatkan Shin dengan ancaman akan membunuhnya jika berani menyakiti putrinya.

Su Xianlin merasa tidak enak dengan Shin karena sikap ibunya itu, dia berulang kali meminta maaf meskipun Shin sudah bilang jika itu tidak masalah.

Setelah malam tiba, Su Xianlin mengantarkan Shin kekamar tempat pemuda itu akan menginap.

Kamar itu cukup besar dan mewah, bisa dilihat dari pintunya yang besar.

"Kamar ini sangat besar, aku rasa cukup untuk kita tidur berdua" Shin tersenyum penuh makna.

"Maaf tuan muda, tapi Paviliun Matahari Emas kami tidak menyediakan layanan malam" Su Xianlin membungkukkan badan, bersikap layaknya seorang pelayan.

"Aku tidak butuh layanan malam, aku hanya butuh teman untuk menemani ku tidur"

Su Xianlin terlihat berpikir sejenak "Baiklah, aku akan menemanimu!"

"Eh! Benarkah?" wajah Shin menjadi cerah.

Su Xianlin mengangguk "Tapi ingat kau tidak diijinkan menyentuh ku saat tidur, atau akan aku tendang kau keluar dari ranjang" ucap Su Xianlin dengan wajah mengancam.

"Heh heh, kau bisa memegang kata-kata ku! Tapi bagaimana jika ayah dan ibu mertua tau hal ini?" Shin sebenarnya hanya mengkhawatirkan ibu Su Xianlin yang mungkin akan menghajarnya habis-habisan jika mengetahui Su Xianlin tidur dengannya.

"Tenang saja, mereka tidak akan tau"

Setelah itu mereka berdua pun masuk kedalam kamar, dan tidur bersama dalam satu ranjang, meskipun terdapat bantal sebagai pembatas tempat tidur mereka.

\=\=\=

\=\=\=\=>>

\=\=\=

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!