...KISAH INI LANJUTAN DARI NOVEL AKU BUKAN SEBUAH PAJANGAN...
Tania adalah wanita yang mempunyai penyakit OCD saat itu, hingga ia membunuh seoarang Wanita yang bernama MEGA, istri dari seoarang Daniel, Dan Adik sepupu dari seorang laki-laki yang bernama Troy,karena saat itu Tania salah faham, Ia mengira Mega adalah wanita yang mencintai laki-laki yang menjadi incaran obsesi nya, yaitu yang bernama Arion, sehingga pembunuhan itu terjadi, Di saat Arion sudah menikah, dengan wanita lain, tingkat obsesi Tania semakin meningkat,hingga akhirnya Arion menghindar dari istrinya, guna menyelamatkan istrinya, namun nyatanya itu tidak berpengaruh,Hingga saat itu, Arion menyerah dan melakukan sebuah rencana, agar Tania tidak mengganggu istrinya yang bernama Ara, Troy adalah pria yang mencintai Ara, demi menjaga wanita yang ia cintai, Troy melakukan pengorbanan,dengan mengambil jalan untuk bersama Tania, menyembuhkan Tania dari sakitnya, hingga tanpa ia sadari ia sendiri mulai tertarik dengan wanita yang sakit jiwa, Akhirnya di dalam penyembuhan nya bersama Troy, Tania akhirnya sembuh dari sakit jiwanya, Troy berhasil menyembuhkan penyakit Tania, dan mulai membuka hati untuk menghapus nama Ara yang sudah jelas istri orang, dan menggantinya dengan Tania, begitu juga dengan Tania, seiring berjalan nya waktu, Tania yang setiap harinya bersama Troy, kini mulai melupakan Arion, hingga benih cinta juga tumbuh di hati Tania untuk Troy, cinta yang datang saat jiwanya sudah tenang,
Ringkasnya begitulah kisah sebelum Tania dan Troy bersatu, lebih lengkap nya, silahkan siapa tahu minat mampir di karyaku
AKU BUKAN SEBUAH PAJANGAN
Ini adalah lanjutan kisah nya, semoga kalian suka, jangan lupa komin, like, dan vote nya ya, jika berkenan, kasih author hadiah nya, terimakasih kakak semua
...BAHAGIA DENGAN LUKA...
Pernikahan termegah pun terjadi di kota ku, seperti yang Troy janji kan, ia akan membuat acara pernikahan yang termegah untuk pernikahan kami, bahagaiakah aku... Tentu aku bahagia, meski bahagiaku ini menyimpan luka yang sangat dalam, demi cinta ini aku harus berjalan di atas duri, yang penuh dengan kobaran api, hanya memandang dan berada di sisinya aku sudah lebih dari cukup untuk bahagia,
Tidak ada orang lagi yang bisa memberikan cinta seperti cintanya Troy terhadapku, aku wanita yang sangat dan sangat beruntung dalam hal ini, hanya saja, menikah tanpa restu dari keluarga itu akan selalu menjadi luka, meski kadang bisa sembuh tapi bisa terluka kembali,
"Hai.. kau kenapa..." Troy menyapa ku yang sedang melamun, membuat aku tersadar bahwa aku masih ada di acara resepsi pernikahan kami,
"Apa yang kau fikirkan....kau baik-baik saja kan sayang...atau mungkin kau lelah..."Cerca Troy dengan segala pertanyaan dan ke khawatirannya, tentu aku bisa melihat dari matanya,
Sebelum aku menjawab, aku tersenyum padanya,
"Aku baik-baik saja, jangan khawatir begitu...,Lelah, tentu... Kau harus di hukum setelah ini, karena sudah membuat seorang Tania kelelahan seperti ini"ucapku seraya ku manyunkan sedikit bibirku, tentu ia tertawa,
"Dengan senang hati, suamimu ini akan menerima hukuman dari sang istri tersayang, apapun itu"ucap Troy seraya mencubit hidungku, oh tuhan, jagalah dia selalu untukku,
Tatapan tajam terarah pada kedua mempelai, tentu itu tatapan dari Sang keluarga mempelai laki-laki, ketidak sukaan mereka terlihat jelas,
"Ma... Apakah mama juga merasa kalau orang tua kak Troy tidak menyukai kak Tania..? ucap Dea yang melihat arah pandangan mereka,
"Sayang.... Kita manusia biasa, pasti akan ada yang suka dan tidak suka, apalagi dengan masa lalu Tania, mama memaklumi itu nak, tapi mama yakin dengan cinta mereka, mereka pasti bisa melewatinya, dan kalian sudah lihat jelas, bagaimana Troy mempertahankan kakak kalian, me nomer satukan Tania, mama yakin, Troy akan membuat Tania bahagia, mama merasa bersalah pada kakakmu, karena tidak ada di sampingnya saat ia merangkak dewasa, apalagi saat ia dalam kondisi yang paling buruk"ucap mama Tania, tanpa ia sadari tetesan air mata mengalir di pipi nya,
"Mama benar... Kita tidak bisa memaksa orang untuk mencintai kita, atau membenci kita, tapi setidaknya, kak Tania sudah berusaha keras untuk menjadi orang yang lebih baik lagi",ucap dini seraya menatap ke dua mempelai
*****
"Kalian lihat...betapa bahagianya Troy saat ini...? ucap Daniel di tengah-tengah keluarga Mega,
"Apakah karena ke egoisan kalian,kalian ingin memisahkan mereka....itu mustahil.... Tania sekarang adalah prioritas utama bagi Troy, jadi bibik.... Jangan kau buang-buang waktu untuk memisahkan mereka"ucap Daniel seraya menatap Tania dan Troy yang sedang tertawa bahagia, bersama Ara dan Arion, kedua orang tua Arion, terlihat juga Vairus dan Abbas yang ada di dekat Tania, bahkan istrinya Wita pun ikut tertawa bersama mereka,
"Tania sudah berubah... Bisakah kalian memaafkan nya..." Ucap Daniel seraya bertanya,
"Mungkin kau punya hati seluas lautan Daniel, tapi tidak dengan bibik, Mega adalah keponakan bibik, apalagi ibu mertuamu, jelas dia lebih membenci wanita itu sekarang, apakah kami bisa memberikan kasih sayang kami pada seseorang yang sudah mengambil Mega dari kami?" Ucap mama Troy, aku mengerti itu, pasti itu yang di rasakan mereka,
"Aku mengerti dan sangat mengerti bik, aku tidak meminta kalian untuk menyayangi Tania, aku hanya meminta, Jangan minta Tania untuk meninggalkan Troy, karena itu sama saja kalian meminta separuh nyawa Troy, percayalah... Tania adalah kebahagiaan bagi Troy"
"Terima kasih untuk kalian semua,"ucap Tania tulus
"Dalam bersahabat tidak ada kata terimaksih, Tania... Kau sahabat kami... Jadi...jangan sungkan"ucap Ara,
"Ara... Arion... Terimakasih hadiah pernikahan nya,"ucap Troy, ya... Arion memberi mereka hadiah tiket honeymoon,
Malam ini berakhir dengan bahagia, Kini Troy telah membawa Tania masuk ke dalam kamar hotel yang sudah di pesan Troy,
apakah kalian bertanya kenapa tidak membawa Tania ke apartemen atau ke rumahnya, tentu alasan nya keluarganya masih enggan menerima Tania, Troy hanya tidak ingin merusak momen bahagia nya di malam pertama nya ini,
****
"Apakah kau yakin... Troy bisa ?"
"Malah aku yakin Tania yang bisa, Tania sudah melewati masa dimana ia melawan otak dan hatinya sendiri, apalagi hanya melawan tantangan keluarga Troy, ancaman keluarga Troy itu tidak akan mempengaruhi Tania, tapi ada hal yang aku takutkan, "ucap Daniel
"Apa itu?"
"Aku takut Tania melewati jalan yang berlawanan dengan Troy, itu akan membuat Troy merasa tersakiti"
"Maksud mu... Tania...akan meninggalkan Troy begitu...?"
"kau berfikir terlalu jauh, mana mungkin bisa gadis itu meninggalkan Troy, sudahlah hanya aku yang tahu watak keluarga Troy, tapi semoga saja apa yang aku takutkan tidak terjadi, sudah malam, istirahat lah, kau sekarang sedang ikut program hamil, jadi tidak boleh lelah, tidak boleh stress dan juga ..."
"oke...oke... aku tahu... udah stoop tidak usah mengingat kan aku lagi, tapi satu lagi yang harus kau ingat... jangan sering-sering minta servis tahu...:ucap Wita seraya menarik selimutnya sampai ke dadanya,
"eh... dokter tidak mengatakan itu ya... kau jangan buat peraturan mu sendiri,
mana bisa seperti itu, servis itu harus setiap hari agar segera mendapat kan hasil" ucap Daniel tidak terima dengan perkataan Wita, namun WITA enggan menjawabnya ia memilih menutup matanya seraya menahan tawa di bibirnya, bukannya kessal Daniel malah memeluk nya dengan lembut seraya berkata,
"I love you sayang, " ucap Daniel seraya mencium punggung tubuh Wita yang tertidur membelakangi daniel,
****
"Mereka pasangan serasi ya bas...?"tanya vairus pada Abbas yang menyetir mobilnya
"Iya, mereka sangat terlihat serasi, tapi... aku masih merasa bersalah akan kejadian itu"
"itu salahku, jadi jangan kau salahkan dirimu, aku yang bodoh, hanya karena perasaan ku yang labil itu, aku telah mencelakai seseorang, dan malah melibatkan mu juga, konyol kan..."
"itu sudah tugas ku melakukan apa yang kau ingin kan..."
"jika seandainya aku minta kau melompat ke dalam laut apa mau akan melakukan nya?" tanya iseng Vairus
"Tanpa ragu...aku pasti akan melakukan nya" jawab cepat Abbas tanpa jeda sedetikpun seakan-akan ucapannya itu adalah hal yang mutlak dari hati, Vairus menatap pria yang ada di sampingnya itu, pria yang dari kecil sudah bersama nya, dan memang selalu menjaganya, Abbas adalah pria yang selama ini melakukan apa yang vairus inginkan seperti bayangan Vairus.
Malam ini menjadi malam yang terindah bagi Troy dan juga Tania, Kini Tania sedang duduk di depan meja riasnya seraya melepas semua perhiasan yang melekat di tubuhnya,
"Sayang...."Kecup Troy di kening istrinya,
"Hemmm"jawaban Tania singkat, namun dengan senyuman di bibirnya,
"Apakah malam ini kau lelah"Ucap Troy seraya duduk di bawah, memegang ke dua tangan Tania dan mencium nya,
"Tidak... hanya saja perut ku terasa sedikit nyeri, tapi sudah mendingan"
"Nyeri... apakah tadi kau salah makan ... kau punya penyakit maagh, jangan makan sembarangan"ucap Troy dengan khawatir,
"Aku tidak apa-apa, sudah jauh lebih baik, kau bersihkan diri dulu, nanti gantian dengan ku"
"mau berdua ...?"
"Maksudmu... kau jangan aneh-aneh sayang .. sudah sana mandi dulu, airnya sudah aku siapin tadi"ucap Tania
"emmm baiklah... aku ke kamar mandi dulu"ucap Troy seraya bangun dan segera ke kamar mandi,
Saat Troy berada di dalam kamar mandi, Tania pun berdiri, namun saat ia bangun dari duduknya, betapa terkejutnya ia saat mendapati darah di kursi meja riasnya, ..
"Ah.. sial... kenapa datang sekarang..."ucap Tania meringis seraya menatap ke arah kamar mandi...
"Bagaimana aku akan mengatakan ini pada Troy..?bingung dan cemas Tania,
Karena sebelum ke kamar hotel, Troy sudah berbisik, kalau dirinya sangat menginginkan nya malam ini, tentu Tania mengerti akan hal itu, dia sudah dewasa, tapi sekarang... tamu yang tak di undang itu sudah hadir,
"Pantas saja, dari tadi perutku terasa sangat nyeri, jadi kau yang mau hadir... dasar... kau tamu tak di undang... kau datang di waktu yang salah... apakah kau tidak tahu, ini malam pertamaku hiks... hiks .. hiks... "Ucap Tania pada diri sendiri seraya menatap darah yang ada di kursi nya, dengan segera Tania mencari kain untuk mengelap bekas darah itu, namun saat Tania menungging, Troy keluar dari kamar mandi, betapa terkejutnya Troy saat melihat darah di baju putih Tania,
"Sayang... kau tidak apa-apa, mengapa kau berdarah begini"tanya Troy seraya mempercepat langkahnya dan memeluk Tania,
"Apa yang terluka, mengapa kau penuh dengan darah?" ucap Troy memeriksa bagian tubuh Tania, namun ia tidak menemukan luka dimana pun,
"Hiks.. hiks... hiks... maafkan aku Troy.. maafkan aku"tangisan Tania makin membuat Troy khawatir dan kebingungan
"Sayang... maaf untuk apa... kau kenapa... apa yang sakit, dimana yang terluka,jangan membuatku cemas sayang..."Ucap Troy, dengan tubuh yang masih agak basah, dan rambut yang basah, membuat Tania menelan saliva nya,
Tania langsung memeluk Troy
"Troy.. aku kedatangan tamu"
"Tamu...? dimana...?, kenapa gak di suruh masuk..?"Tanya Troy seraya melihat kearah sekitar,
"Bukan tamu itu, tapi.. aku sekarang kedatangan tamu bulanan..?"Ucap Tania pelan karena malu,
"Maksudmu.. di anggota keluargamu yang sering datang pas tepat 1 bulan gitu tah?"
"Ihhh Troy... masak kau tidak mengerti... maksudku.. aku datang bulan sekarang.. "Ucap lirih Tania, namun masih bisa di dengar oleh Troy, sontak Troy tersenyum lega,
"Tamu bulanan maksudmu haid.. kenapa kau. secemas dan sesedih itu sayang..."
"Karena itu, aku tidak bisa memenuhi permintaan mu malam ini.. dan kita tidak bisa melakukan malam pertama kita, maafkan aku"
"Hei... hei... jangan sedih kayak gitu sayang... aku tidak kenapa-kenapa, malam kita panjang sayang... bukan hanya malam ini saja, tidak apa-apa kau tidak perlu sesedih ini, Tania... tujuan ku menikahi mu bukan hanya untuk hal itu, tapi karena aku ingin selalu ada di samping mu, hidup bersama mu, menjalani sisa hidup bersama mu, jadi kau jangan memikirkan hal-hal yang tidak penting, by the way, apakah kau sudah menyiapkan pembalut mu?"
"Belum"ucap tania malu, seraya menenggelamkan wajahnya di dada bidang Troy yang tak tertutup sehelai kain pun, Troy pun mengelus kepala Tania,
"Baiklah.. akan aku belikan, kau mandilah, akan ku belikan juga obat untuk penghilang nyeri mu"Ucap Troy mengacak rambut Tania dengan lembut,
Tania tidak berani mengangkat wajahnya di hadapan Troy karena malu, Dan ia langsung melangkah ke kamar mandi, sedangkan Troy dengan terburu- buru langsung memakai bajunya, dan segera pergi ke apotik dan ke supermarket untuk membeli keperluan Tania,
*****
"Istirahtlah.." seraya membuka kan pintu kamar nya untuk Vairus,
"Kau juga... emmm...apakah mama papa dan kakak sudah tiba?"
"Sepertinya belum, nanti kalau sudah datang, aku akan mengabari mu"Ucap Abbas dengan lembut,
"Baiklah... aku akan membersihkan diri dulu, kau juga..?"
"Baiklah... perintahmu akan selalu aku laksanakan",Ucap Abbas seraya tersenyum pada Vairus, saat Vairus menutup pintunya, Abbas di kagetkan oleh tangan yang memegang nya, dan ternyata itu adalah Mama Vairus
"Eh.. nyonya"
"Bagaiamana apakah dia sudah tidur?"
"Belum nyonya, Baru saja ia masuk kamar"
"Oh baiklah, kau istirahat lah Abbas,"
"Baiklah nyonya, kalau begitu saya permisi, selamat malam nyonya"Ucap Abbas seraya berlalu dari hadapan mama nya Vairus,
"Sayang... apakah mama boleh masuk?"ucap mama vairus dari luar kamar,
"Masuk saja ma, pintunya tidak di kunci"ucap vairus seraya melepas anting nya, Mendengar jawaban putrinya, mamanya pun langsung masuk dan di sambut dengan senyuman oleh Vairus,
"Mama sudah sampai?, Bagaimana, apakah kak Arion tidak jadi menginap di sini..?"
"Mereka menginap, hanya saja, Arion dan Ara, entah mau kemana, mereka hanya berpamitan akan pulang lebih terlambat"Ucap mama nya seraya menghempaskan tubuhnya duduk di tepi ranjang Vairus,
"Sayang... bagaimana perkembangan perusahaan Dady mu"
"Baik, sudah membaik ma... "
"Kau yakin akan tinggal di sana, perusahaan papa juga butuh km nak?
"Papa tidak butuh Vai ma... dan juga perusahaan Dady sudah di ambang kehancuran, mana mungkin Vai akan membiarkan hal itu terjadi"
"Tapi.. kau sudah lama tidak berkumpul dengan mama, Apakah kau tidak merindukan mama nak?"
"ma.. Vai janji... akan sering berkunjung kemari, lagian... Vai juga sudah menginginkan Adik, tentu mama dan papa harus lebih giat lagi membuatnya," ucap Vai tersenyum menggoda mama nya,
"Vai... kau keterlaluan sayang... mana mungkin, mama sudah tua, kau jangan bicara yang ngacok" ucap mama nya seraya mencubit pipi Vairus, dan itu berhasil membuat vairus ketawa cengikikan ,
"Istirahat lah.."ucap mama vairus seraya membelai kepala vairus, setelah itu, mama vairus pun berdiri dan hendak melangkah kan kakinya, namun di tahan oleh Vairus,
"Ada apa sayang...?
"Bisakah malam ini,mama tidur dengan Vai ..?"
Sejenak Mama vairus menatap lekat pada kedua manik mata vairus,
"Ma... aku hanya ingin merasakan pelukan mama saat aku tidur"
"Baiklah sayang..."
Malam ini berjalan dengan sangat indah bagi kedua pasangan, meski tanpa ada acara malam penyatuan itu, namun dengan penuh kasih sayang nya, Troy memeluk dan mengelus kepala Tania, di ciumnya selalu wajah itu,
"Kau tau ... hanya dengan memelukmu begini, aku bisa merasakan betapa indahnya kehidupan ku setelah keberadaan mu"Ucap Troy seraya memeluk Tania, memandang wajah yang kini terlihat berbeda dengan pertama kali saat bertemu, wajah dulu yang penuh amarah dan kebencian, kini terlihat lemah dan sayu,
Wajah itu kini penuh dengan ketenangan,
"Benarkah...kalau begitu kau harus berterima kasih padaku, karena aku sudah bersedia ada di dekatmu"ucap Tania dengan penuh senyuman dan candaan, Tania membalas tatapan mata Troy, kini pandangan itu bertemu dan terkunci hingga tanpa sadar wajah mereka kini semakin dekat dan semakin dekat, seperti magnet yang mendekat tanpa terasa,
Ciuman itupun terjadi, Tania dan Troy kini saling berperang melewati Bibir masing-masing, ciuman itu terjadi hingga nafas mereka sama-sama terasa panas, menyadari hal itu, Troy memegang wajah Tania dengan kedua tangannya, ..
"Terimakasih .. sekali lagi terimakasih atas kehadiran mu, Tania... berjanji lah kau akan selalu berada di sisiku"
"Tanpa kau minta pun aku akan selalu ada di sampingmu, tidak peduli apapun rintangan nya, kecuali kau yang menyuruhku pergi, maka aku akan pergi"
Troy menenggelamkan tubuh Tania dalam dekapannya,
"Tidurlah sayang.. kau sudah lelah seharian ini, emmm Bagaimana? Apakah masih nyeri"ucap Troy seraya memegang perut Tania,
"Tidak... sudah tidak nyeri lagi, terimaksih"ucap Tania seraya menatap wajah Troy, dan mengecup sekilas bibir Troy, membuat sang pemilik bibir tersenyum,
Kini sang mentari sudah menggantikan sang rembulan,
kedua pasangan itu masih enggan membuka matanya, Sedangkan pasangan yang lain sudah siap dengan aktifitas masing-masing,
*****
"Bagaiamana tidurmu... sudah puas membuat papa tidur sendirian semalam?"Goda sang papa pada Vairus,
"Aiss .. hanya semalam aku mengambil mama, papa udah sewot gitu"Jawab Vairus dengan wajah cemberut,
"Setelah ini gantian dong, masak iya hanya dengan mama, sini peluk papa"ucap Tuan Arya seraya merentangkan kedua tangannya, dan Vairus pun menghambur memeluk sang papa, meski umurnya sudah dewasa dan lebih tua dari Ara, tapi Mama dan papa nya ingin sekali memanjakan Vairus, mengingat mereka tidak sedetikpun merawat Vairus dari kecil,
"Sayang .. maafkan papa atas kejadian masa lalu"ucap tuan Arya seraya mencium kening Vairus,
"Itu sudah masa lalu pah, udah gak usah bahas lagi, lagian dengan kejadian ini, aku bisa mempunyai dua papa yang sama-sama menyayangi ku"Ucap centil Vairus pada papanya,
"Kau tidak ingin memeluk kakak mu"
ucap Arion yang kini sudah turun dari tangga rumahnya,
"Kau jangan aneh-aneh, aku sudah dewasa ya...entar istrimu cemburu loh"ucap Vairus dengan nada mengejek,
"Cihh... Ara tidak kekanak-kanakan sepertimu ya,"
Ucap Arion seraya memeluk Vairus,
"Bagaimana urusan mu di sana?"
"Sudah jauh lebih baik, kau tidak mau menanyakan untuk apa uang itu?"
ucap Vairus seraya mendongakkan kepalanya melihat ke wajah Troy yang mana mereka masih saling berpelukan manja,
"Aku percaya padamu, untuk apa aku menanyakan lagi, "
"Tapi aku ingin kau bertanya kepadaku...jadi aku bisa menyombongkan diriku, kalau sebenarnya aku sudah berhasil menghajar pria hidung belang" ucap Vairus dengan ceplas-ceplos, dan itu berhasil membuat semua yang ada di situ terkejut,
"Kau berkelahi? Abbas jelaskan ini padaku..kau bilang kau tidak akan membiarkan adikku berada dalam kesulitan tapi apa ini"
"Tuan..."
"kakak.. jangan sok cemas begitu ahh... aku tidak apa-apa, lagian saat itu Abbas sedang tidak ada, dia aku tugaskan untuk meninjau proyek, dan juga kalian masih lihat aku sehat kan.. jadi jangan cemas" Icao Vairus seraya menarik tangan Arion dan segera duduk di ruang makan,
"Kakak ipar.. kenapa kakak tidak bicara? cemburu kah?"ucap Vairus seraya menatap Ara yang tidak bicara dari tadi,
"Kau jangan bicara seperti itu, mana ada aku cemburu padamu" ucap Ara seraya duduk di dekat Arion,
"Kalau begitu, kenapa tidak bicara, setidaknya kau bilang Waw gitu"
"Cih... "Jawab Ara seraya membalikkan piring yang ada di hadapannya,
"Vai.. udah jangan ganggu kakak iparmu" ucap sang mama,
"Ara.. kami kenapa sayang.. kau baik-baik saja kan..?" tanya sang mama, dan itu berhasil membuat Ara melihat ke arahnya,
"Ara tidak apa-apa ma.... hanya saja entah kenapa Ara merasa tidak enak badan ma" Ucap Ara dengan diiringi senyuman,
"Itu hak biasa sayang bagi orang hamil, bagaimana kalau mama temani kau periksa, "
"Baiklah ma...." ucap Ara dengan senyuman,
"Semalam aku bilang begitu ma, cuma dia gak mau"ucap Ara,
Memang semenjak kehamilan ini Ara tidak suka berdekatan dengan suaminya, kadang ingin selalu memarahi Arion meski ia tahu Arion tidak berbuat salah, hanya saja rasa jengkelnya terhadap suaminya selalu datang, ..
"Makanlah... kalau ada masalah cepat selesaikan"ucap sang papa,
"pa... Kakak kemana ?"
"Kakak mu tadi pagi sudah berangkat,orang tua Riki sedang sakit, dan juga, mereka sudah lama tidak pulang kan? ucap tuan Arya,
"Kenapa kakak tidak menunggu kami"ucap Ara
"Kalian terlalu siang bangunnya" timpal vairus
"Sudah.. makanlah, nanti keburu dingin"ucap sang mama, sedangkan Abbas ia makan di ruang belakang, meski Vairus sudah memintanya untuk makan bersama, namun Abbas cukup sadar diri, siapa dirinya,
Saat Vairus selesai dengan sarapannya, ia langsung beranjak pergi meninggalkan keluarganya dan mencari Abbas,
saat ia memasuki ruang belakang, Ia mendengar Tawa Abbas dengan beberapa pembantu di sana,
*****
"Sudah siang bangunlah, ayo sarapan dulu"ucap Troy seraya mencium kening Tania penuh kasih, dengan mata masih enggan terbuka, bibir wanita itu tersenyum, ini pertama kali bagi nya di bangunkan secara romantis seperti itu,
...Indahnya Menikah...
...Begitulah gumaman Tania dalam hati,...
"Kenapa senyum-senyum seperti itu"ucap Troy yang menyadari bibir istrinya sedang senyum-senyum,
"Terimakasih sayang... "Ucap Tania seraya merenggangkan otot tangannya, Tania pun melihat ke jam dinding, betapa terkejutnya dirinya saat ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 10 siang,
"Troy.. kenapa batu bangun kan aku...?"
"Kau terlihat sangat lelah... mana mungkin aku tega membangunkan mu"Ucap Troy yang kini duduk di samping Tania,
"Jangan terlalu memanjakan aku Troy, nanti aku kebiasaan"Ucap Tania seraya mengikat rambutnya dengan sembarang, wajah khas baru bangun tidurpun tak luput dari pandangan Troy, ia senyum-senyum sendiri melihat bekas merah di leher sang istrinya,
Aiiis... semalam Troy tidak bisa tidur akhirnya ia mengukir peta di leher sang istri, Dasar kau Troy ... pelajaran dari mana coba membuat Peta di leher seseorang.
Jangan lupa like dan kominnya ya, dan jangan lupa ketik love untuk karya ini, biar tambah semangat, jika baik hati kasih Vote dan hadiah juga buat karya ini
Heheheh othor nya banyak minta nih.... canda sayang...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!