NovelToon NovelToon

Aku Bukan Ayam Kampus

Kerja Part Time

Thania baru sampai di halaman kos-kosannya dengan wajah lesu. Setelah menemui dosen pembimbing nya, Thania mendapatkan berita yang tidak mengenakkan. Keluarganya di desa tengah mengalami gagal panen, bukan hanya keluarga Thania namun gagal panen melanda seluruh penduduk desa itu dan membuat Masyarakat desa kesulitan ekonomi.

Bruuuukkkkkkkkkkkkkkk

Thania menjatuhkan tasnya dan juga buku-buku nya dilantai, setelah itu Thania menjatuhkan dirinya diatas kasur single miliknya dengan pikiran berat menerapkan dirinya.

"Bapak dan ibu Ndak punya biaya lagi untuk membayar biaya semester mu dan juga persiapan skripsi mu nduk,,, ibu dan bapak disini mengalami gagal panen,, dan sebentar lagi adikmu akan masuk SMA, Mungkin sebaiknya kamu stop out dulu nduk dan cari kerja"

Ucapan ibu Thania melalui sambungan telepon tadi terus terngiang-ngiang difikiran Thania. Rasanya sangat sedih, namun Thania tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaan keluarganya yang terbilang pas-pasan.

"Aku harus cari kerja,,, tapi kerja apa? sementara aku belum memiliki ijazah S1 ku,, sekarang kan cari kerja susah, apalagi cuma ada ijazah SMA, belum lagi aku harus menyelesaikan skripsi ku!" ucap Thania sendiri.

Lalu Thania beranjak dari tempat tidur ny dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya yang kusut.

Beberapa saat kemudian Thania keluar dari kamar mandi dan melihat tetangga kos-kosan nya sudah berada di kamarnya

"Mbak intan,,, kapan masuknya?" tanya Thania kaget

"Barusan aja Nia,,, kenapa muka kamu kusut gitu?" tanya Intan

Thania tersenyum kecut lalu duduk di samping Intan yang tengah memainkan ponselnya

"Tadi ibu ku nelfon mbak, katanya di sana lagi gagal panen jadi,,, ibu dan bapak gak bisa bayarin uang semester ku nanti. Aku bingung mbak mau cari kerja dimana yang bisa part time, yah setidaknya aku pengen tetep kuliah nyelesaiin skripsi ku sambil kerja" jawab Thania

Intan langsung menatap Thania dengan tatapan sulit diartikan, Thania pun jadi bingung saat melihat Intan malah tersenyum kepadanya.

"Kamu mau kerja?! kerjanya enak duitnya banyak!" ucap Intan

"Kerja apa mbak? bisa part time?!" tanya Thania dan intan mengangguk dengan tersenyum

Lalu Intan berbisik ditelinga Thania dan sontak membuat Thania kaget bukan main

"OGAH!! Aku gak mau melayani om-om hidung belang!! Mending aku cari kerjaan lain mbak daripada harus menjual harta yang paling berharga dalam hidupku!" Sarkas Thania

"CK! Coba deh sekali Nia,,, pasti nanti ketagihan!! Kalau udah dapet Om-om yang tajir dan buat kita nyaman, apapun yang kamu minta, pasti akan dituruti!" ucap Intan

"Ogah! Aku gak mau mbak!" jawab Thania dengan tegas

"Ya udah kalau gak mau,,,!! dikasih kerjaan enak gak mau!" ucap Intan yang kemudian berdiri dan berkaca di cermin besar milik Thania.

Intan memandangi wajahnya yang terlihat sangat cantik baginya, belum lagi dengan bentuk tubuhnya yang aduhai, membuat dia tersenyum sendiri dengan bangga. Sementara Thania menatap Intan dengan bergidik sendiri. Thania hanya berfikir sudah berapa banyak pria yang menjamah Intan yang sudah terkenal sebagai Ayam Kampus.

Saat Intan tengah berkaca, ponselnya berdering, lalu Intan melihat siapa yang menelfonnya. Setelah itu Intan mengangkat telfon itu

"Hallo,,, ada apa briel?" ucap Intan

"Ohh,,, gajinya berapa?" tanya Intan lagi

"Oke,, aku coba Carikan orang, tapi aku gak janji dapet cepet!" jawab Intan

"Oke,,, bye!"

Lalu Intan duduk kembali di sampaing Thania yang menatapnya sedikit aneh.

"Biasa aja woy lihatnya!" ucap Intan

"Astagfirullah! aku cuma mikir, apa kamu gak takut tertular virus dengan Gonta ganti pasangan mbak?!" tanya Thania

"Eitsss!! tutup itu mulut ya! aku gak Gonta ganti tau! aku cuma main sama 1 Cowok dan dia itu baiiikkkk banget sama aku! Seperti kataku tadi, beruntung banget sekalinya aku dapet dia lengket banget sama aku!" ucap Intan dan membuat Thania kembali merinding

"Udah ah! aku mau nawarin kamu kerjaan lain,,, yah meskipun di tempat hiburan yang sering aku kumpul, tapi pekerjaan nya bukan melayani om-om" ucap Intan

"Trus?!" tanya Thania

"Bersih-bersih di tempat itu, yah tadi kata Gabriel sih lagi cari orang buat bantu-bantu cuci piring, gelas, dan peralatan masak yang ada di tempat hiburan itu. Gajinya lumayan sih,, cuma bersih-bersih 2juta sebulan. Gimana?!" tanya Intan

"Tapi,,,, beneran cuma bersih-bersih yah mbak! bukan yang lain!! aku gak akan maafin kamu kalau kamu bohong sama aku! apalagi menjebakku!!" Sarkas Thania

"Suweeettt tekewer kewerrr deh! cuma bersih-bersih! kalau kamu mau, aku anter sekarang ke tempat itu!" ucap Intan

"Emmm,,, kalau cuma bersih-bersih aku mau,,tapi kalau yanh lain,, aku gak mau mbak!" jawab Thania

"Tenang! kalau Gabriel bohong padaku, maka aku sendiri yang akan bunuh dia!" ucap Intan

"Oke,,, aku siap-siap dulu ya" ucap Thania

"Oke,,, aku juga mau siap-siap ketemu suami!" ucap Intan yang kemudian keluar dari kosan Thania.

Thania sempat melongo mendengar ucapan terakhir Intan, sejak kapan Intan menikah?

Tidak ingin membuang waktu, Thania segera bersiap untuk pergi bersama Intan. Thania tidak ingin mengikuti jejak Intan yang mengenakan pakaian mini, meski Thania tidak berhijab, tapi dia lebih memilih mengenakan kaos panjang dan juga celana jeans nya dengan rambut panjang terikat kuda. Setelah selesai bersiap, Thania dan Intan pergi bersama.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Thania dan Intan sudah sampai di sebuah tempat yang dari namanya saja sudah jelas bisa ditebak jika itu adalah sebuah tempat hiburan. Thania sedikit takut namun Intan menggandeng nya masuk kedalam dan akan menemui Gabriel. Inilah pertama kali Thania memasuki tempat hiburan. Karena kondisi sore, tempat itu belum terlihat ramai. Thania melihat sekeliling tempat itu dan melihat beberapa pasangan yang tengah duduk dengan bermesraan.

"Astagfirullah! Astagfirullah! Astagfirullah!" tak henti-hentinya Thania beristighfar melihat pemandangan yang tak biasa bagi dirinya

"Wowwwww!! temen baru in?" tanya seorang pria kepada intan

"Iya mas! tapi gak boleh diajak!" Ucap Intan dengan tegas

"Masih segelan dong?! maju dong yang pertama!! mas bakal bayar berapapun!" ucapnya lagi

"Boleh, kalau sosis mas mau dipotong 2 kali!"Sarkas Intan yang kemudian berlalu membawa Thania pergi.

Sementara Thania sudah pucat Pasih mendengar perbincangan Intan dengan ntah siapa. Rasanya Thania tidak akan sanggup bekerja di tempat itu.

"Udah jangan takut!" ucap Intan seolah tau apa yang dirasakan Thania

"Gabriel!" sapa Intan kepada salah seorang pria

"Hai,,, kau sudah kemari,, apa dia,,," tanya Gabriel terpotong saat melihat wajah polos Thania

"Iya,, dia akan membantumu bekerja, Namanya Nia, dia teman sekampus ku" ucap Intan

"Hallo Nia,, aku Gabriel" ucap Gabriel mengulurkan tangannya

"Nia" jawab Thania

"Dia anaknya rajin kok, Inget yang aku omong tadi sama kamu! aku gak mau ada om-om hidung belang menyentuh temanku! paham?!" ancam Intan

"Ohh oke-oke kalau itu beres! Nia kau boleh langsung kerja, kemarilah,,, aku tunjukkan dimana kamu bersih-bersih" ucap Gabriel

"Pergilah,,, jangan takut Nia,,, Dia tidak akan berani macam-macam padamu!" ucap Intan

Thania mengangguk lalu mengikuti langkah Gabriel masuk kedalam dapur, sementara Intan pergi menemui kekasihnya karena mereka sudah janjian di tempat itu untuk bertemu.

.

.

.

.

.

To Be Continue,,,,

Yang pada penasaran sama Cerita baru nya uni,,,, bolehh langsung di baca yahhh😁

Sama seperti biasanya, Tulisan uni khusus untuk di baca 21+++++ soooo buat edek-edek kecil JANGAN nekad buat baca!!!

Semua tulisan uni mengandung unsur kebucinan yang haqiqi dan pasti happy ending. Namun cerita uni kali ini, akan banyak mengandung bawang dan juga KDRT didalamnya yang bakal menguras emosi kalian semua.

Soo buat kalian yang udah mampir dan membaca karya uni, uni ucapin terima kasih banyak, Semoga suka dengan cerita uni yahhhh......

Salam Hangat

Uni Ramadhani

KITA PUTUS!

1 Bulan berjalan,

Pekerjaan Thania di tempat hiburan itu cukup lancar meski sering kali Thania mendapat godaan dari para pria hidung belang yang mencoba mengajaknya untuk berkencan, namun Thania selalu menolak mereka dengan sopan. Belum lagi ada Gabriel sebagai supervisor di tempat itu yang selalu menjadi benteng bagi Thania. Gabriel selalu menjauhkan Thania dari pria-pria yang haus akan belaian.

Namun kehidupan di kampus tak sebanding dengan lancarnya pekerjaan Thania di tempat hiburan. Gosip miring pun sudah tercium oleh Teman-teman Thania. Hingga terdengar pula sampai di telinga Aryo, kekasih Thania.

Thania baru saja sampai di kampus untuk menemui dosen pembimbing nya. Dengan harapan Bab ke empatnya akan di ACC.

"Niaaa,,, ntar malem kosong gak nih?! mau dong booking semalem!" ucap salah satu teman pria Thania di kampus yang tengah duduk di parkiran dan Thania lewat sendiri menuju ke koridor kampus

Nia hanya menghela nafas dan tidak menanggapi ucapannya. Nia terus saja berjalan menatap lurus kedepan

"Dia gak akan mau sama kamu CS! maunya yang dompet tebel!" sarkas salah satu temannya

Langkah Thania terhenti saat sebuah tangan mencengkram kuat lengannya dan membuat Thania menoleh kesamping untuk melihat siapa yang berani menyentuh nya

"Kak Aryo?" ucap Thania

"Aku mau ngomong sama kamu!" ucap Aryo yang kemudian menyeret Thania menuju kedalam mobilnya.

Thania tidak bisa menolak dan mengikuti langkah Aryo dengan tergesa-gesa. Aryo membuka pintu mobil belakangnya

"Masuk!" Sarkas Aryo

Thania masuk dan disusul oleh Aryo yang masuk kedalam mobilnya.

"Ada apa sih kak??" tanya Thania sedikit takut dengan tatapan tajam Aryo kearahnya

"Apa bener kamu kerja di tempat hiburan?!" tanya Aryo dengan nada marah

"I,,,iya kak,,, aku,,, terpaksa" jawab Thania dengan terbata

"Kenapa sih kamu kerja di tempat itu?! apa jangan-jangan kamu sudah jual diri disana hah?! selama ini kamu jaim sama aku, gak mau ini dan itu tapi apa sekarang?! kamu malah menjajakan dirimu disana!"" sarkas Aryo dan membuat Thania kesal dengan tuduhan Aryo

"JAGA UCAPAN KAK ARYO YA! Aku memang kerja di tempat itu tapi aku tidak serendah itu!" jawab Thania dengan nada tinggi.

"Kalau memang tidak, Lebih baik kamu kerja di tempat lain Nia! aku gak suka kamu kerja di tempat seperti itu!" ucap Aryo

"Dimana?! Dimana aku harus kerja kak?! memangnya gampang cari kerja part time tanpa ijazah dan aku bisa mendapatkan uang yang banyak?!" tanya Thania yang sudah hampir menangis

Kemudian Aryo mengeluarkan dompet dan mengambil lembaran uang dari dalam dompetnya lalu memberikannya kepada Thania

"Ini kan yang kamu butuhkan?! ambil Nia, ambil dan lebih baik kau keluar dari tempat itu!"Sarkas Aryo dengan melempar kan uang itu kepada Nia.

Mata Nia memanas, dan tanpa terasa air matanya menetes, Thania merasa terhina dengan sikap Aryo kepadanya saat itu

"Aku tau kak Aryo orang kaya!! Tapi jangan memandangku serendah ini! aku benar-benar kecewa padamu kak! Kak Aryo menganggap ku sama seperti yang lain!!" Ucap Thania yang kemudian akan keluar dari mobil Aryo karena sudah tidak tahan dengan penghinaan Aryo terhadapnya.

Aryo tidak terima dan mencengkram kuat lengan Nia karena tidak ingin membiarkan Nia pergi. Nia memberontak dan minta dilepaskan lengannya namun Aryo tidak mau sedikitpun melepaskan nya. Diraihnya pinggang ramping Nia dan Aryo akan menyatukan dirinya dan Nia dengan paksa.

"GILAAA!!! LEPASKAN AKU KAK!!" teriak Nia

"Gak Nia! aku gak akan melepaskan mu!" jawab Aryo tidak sedetikpun melepaskan Thania

Aryo terus memaksa Nia, menariknya semakin merapat dan Nia tetap memberontak kuat hingga Aryo hanya dapat menjangkau pipi kanan Nia.

"Lepaskan aku Mesum!!" Teriak Nia yang kemudian mengadu kepalanya dengan kepala Aryo dengan sangat kuat

DUUUGGGGG

"Aaarrgghhh!!" Teriak Aryo yang kemudian pecah fokusnya.

Dengan cepat Nia mendorong Aryo lalu membuka pintu dan segera kabur dari Aryo saat itu. Rasa sakit di kepalanya tidak sebanding dengan perlakuan Aryo yang hampir melecehkan nya.

"KITA PUTUS!!" Hardik Nia yang kemudian membanting pintu mobil Aryo

DUAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRR

Nia berlari pergi menuju ke kampus dengan keningnya yang masih mengucurkan darah segar. Nia tidak peduli, yang terpenting baginya sudah selamat dari kekasihnya yang sudah berubah. Padahal sebelumnya Aryo adalah pria yang sangat baik, dan selalu menjaga Nia, namun setelah Nia mulai bekerja dan jarang bertemu Aryo, sikap Aryo mulai berubah menjadi agresif.

Nia berjalan menuju ke klinik di kampus untuk mengobati lukanya.

Setelah cukup lama Nia berada di klinik kampus, Nia keluar dan menuju ke ruang dosen. Nia bertanya pada penjaga didepan ruang dosen dan menanyakan dosen pembimbing nya. Untung saja dosen pembimbing Nia masih ada di tempat nya. Lalu Nia masuk kedalam dan melihat dosen pembimbing nya tengah memeriksa tugas mahasiswa nya

"Selamat pagi Bu" sapa Nia dengan sopan

"Pagi Nia,,, duduklah,,, darimana kamu? tumben terlambat" ucap ibu Tika

"Maaf Bu,,, tadi saya ke klinik dulu mengobati luka saya" jawab Nia

"Ohh gitu,,," sahut ibu Tika

Lalu Nia memberikan lembaran bab skripsi nya kepada ibu Tika. Ibu Tika terlihat begitu serius melihat lembaran setiap lembaran kertas didepannya. Kemudian sesaat ibu Tika menatap Nia

"Nia,, apa boleh ibu bertanya sedikit?" tanya ibu Tika

"Iya Bu, ada apa?" jawab Nia

"Begini Nia,,, ibu hanya mendengar-dengan berita dikalangan teman-teman mu,, apa benar kamu bekerja di tempat hiburan?" tanya ibu Tika

Deg!

Nia menunduk kemudian mengangguk perlahan. Ibu Tika sangat kaget dengan pengakuan Nia saat itu

"Benar Bu,,, saya memang bekerja di tempat hiburan, tapi,,, saya hanya sebagai tukang bersih-bersih Bu,, bukan seperti yang di beritakan. Saya kesulitan ekonomi untuk membayar uang semester nanti dan persiapan skripsi saya Bu,, saya terpaksa bekerja disana karena gaji yang saya dapatkan lumayan besar. Tapi saya benar-benar hanya menjadi tukang bersih-bersih Bu,,, bukan sebagai pemuas hasrat pria. Jika ibu tidak percaya saya bisa membawa teman saya yang bekerja bersama saya Bu. Saya berani bersumpah, saya tidak,,,,,"

"Ibu percaya padamu Nia,,, ibu hanya ingin memastikan semuanya itu salah" ucap ibu Tika

"Terimakasih Bu,,, hanya ibu yang mempercayai ucapan saya Bu. Jika saya sudah lulus nanti,, saya tidak akan bekerja di tempat itu lagi Bu. Saya janji" ucap Nia

"Baiklah,,, kamu harus berhati-hati, jangan sampai kamu terperosok kedalamnya yang bisa merusak masa depanmu" ucap ibu Tika

"Baik Bu,,, terima kasih nasihatnya. Sebisa mungkin saya ingin wisuda tepat waktu Bu"

Setelah perbincangan mereka, Nia menjelaskan sedikit terkait bab skripsi nya yang diserahkan kepada ibu Tika. Setelah tidak ada lagi yang dibahas, Nia pamit kepada ibu Tika. Nia sedikit lega, setidaknya ibu Tika mau mempercayai dirinya saat ini.

Setelah urusan kampusnya selesai Nia segera menuju ke tempat kerjanya. Sementara dari kejauhan Aryo yang berada didalam mobilnya mengikuti kemana Nia pergi.

.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,,,

...Setelah baca, jangan lupa like yah ( 👍) komentar (📝) dibawah, terus simpan di rak buku kalian(❤️) biar uni makin semangat nulisnya!! Kalian senang, uni juga senang😍......

...❤️ Terima kasih sudah mampir,...

...Semoga Suka❤️...

Ruangan VIP 02

Thania baru saja sampai di tempat kerjanya, Thania segera kebelakang dan mengganti pakaiannya dengan seragam kerja di tempat itu. Tidak ingin berleha-leha, dengan cekatan Thania langsung membersihkan apapun yang dilihatnya kotor di dapur itu

"Nia,,, kau sudah datang?" tanya Gabriel saat melihat Thania

"Iya kak, baru saja" jawab Thania

"Tak istirahat dulu?, gak capek kamu?" ucap Gabriel

"Nanti saja sekalian sholat zhuhur" jawab Thania

"Oke,, lanjut,,, aku kedepan dulu ya" ucap Gabriel yang kemudian berjalan kedepan dan meninggalkan Thania di dapur.

Sementara itu Aryo sudah masuk kedalam tempat hiburan itu. Dilihatnya banyak pasangan yang tengah menikmati waktu mereka disetiap mejanya. Tak lama seorang wanita cantik menghampiri Aryo saat itu

"Hai ganteng,,, sendirian aja,,, mau di temenin??"

"Aku mencari Thania"

"Disini tidak ada namanya Thania, kalau gak percaya tanya aja sama orang itu" ucap wanita itu menunjuk kearah Gabriel

Langkah Aryo langsung tertuju pada Gabriel yang tengah berada di meja kasir. kemudian Aryo menyapa Gabriel

"Bang,,, mau tanya" ucap Aryo

"Ada apa?" tanya Gabriel

"Apa disini ada pekerja yang namanya Thania?" tanya Aryo

Gabriel meniti penampilan Aryo yang terlihat seperti orang kaya.

"Sorry, disini gak ada namanya Thania, kamu salah tempat kali" ucap Gabriel dengan sinis

"Kalau Nia?" tanya Aryo lagi

"Kau siapa? kenapa mencarinya?! dia tidak melayani pria hidung belang!" ucap Gabriel

"Aku kekasih nya" jawab Aryo

"Ohh,,,, Nia ada di belakang lagi cuci piring" jawab Gabriel

"Terimakasih" jawab Aryo yang kemudian berjalan kebelakang untuk menemui Thania. sementara Gabriel tidak lepas begitu saja, diapun mengikuti Aryo dari belakang.

Langkah Aryo terhenti saat melihat Thania yang saat itu tengah mencuci bertumpuk-tumpuk piring dan juga banyak gelas didalam bak besar. Aryo melihat kondisi Thania begitu menderita sangat kasihan. Rasanya tidak tega ketika melihat gadis yang dicintainya bekerja begitu keras begitu.

Setelah sempat berhenti, lalu Aryo melanjutkan langkahnya dan mendekat kepada Thania

"Nia"

Thania begitu kaget saat mendengar suara yang sangat tidak asing bagi Thania. Sontak Thania berbalik badan dan melihat Aryo yang saat itu menatapnya dengan tatapan sedih.

"Kak Aryo?" ucap Thania

Tanpa permisi, tanpa bicara, Aryo langsung memeluk Nia dengan sangat erat. Sejenak Nia terdiam karena kaget, namun sesaat kemudian Nia berontak dan mendorong Aryo agar menjauh dari dirinya.

"Lepaskan aku kak! apa-apa sih main peluk-peluk!!" Sarkas Thania

"Nia,,,, aku gak tega lihat kamu bekerja seperti ini,,,, lebih baik kamu kerja di tempat papaku" ucap Aryo

"Enggak kak,,,!! kita sudah gak ada hubungan apa-apa! kita sudah putus! aku gak mau lagi berhubungan dengan kak Aryo! berhenti MENGEJARKU dan pergilah!!" jawab Thania dengan nada marah

"Aku,,,aku minta maaf Nia" ucap Aryo

"Pergi kak! aku gak mau lihat kak Aryo lagi!" Sarkas Thania

"GAK!" Jawab Aryo

"Sorry bro! Nia gak mau lagi denganmu! lebih baik kau pergi dari sini dan jauhi Nia!" ucap Gabriel

"Siapa kau?! apa hubunganmu dengan Nia hah?!" Sarkas Aryo kepada Gabriel

"Nia udah aku anggep adikku sendiri! so,, kalau ada yang macem-macem sama Nia, aku gak akan segen lagi untuk mematahkan tulang-tulang Mu! cepat pergi!" Sarkas Gabriel

Aryo menatap tajam kearah Gabriel, namun tidak banyak yang bisa Aryo lakukan. Dia tidak mungkin membuat keributan di tempat itu, bisa-bisa dia akan bonyok di keroyok para penjaga yang ada di depan tempat itu. Demi keamanan, Aryo memilih pergi untuk sementara.

"Kamu gak papa Nia?"

"Gak papa kak, makasih kak,,,"

"Apa dia pacarmu?"

"Mantan, aku sudah memutuskannya karena dia hampir melecehkan ku"

"Kamu yang sabar ya,,, sekarang kamu sudah aman"

Nia mengangguk, kemudian Nia kembali melanjutkan pekerjaannya dan Gabriel kembali kedepan untuk mengawasi tamu-tamu, yang berdatangan.

Waktu menjelang malam,,,,,

Suara musik disco terdengar berisik memenuhi tempat itu. Sangat ramai, benar-benar sangat ramai tempat itu sekarang. Bahkan hampir sesak karena banyaknya orang yang datang untuk mencari hiburan malam.

Segerombolan pria yang berjumlah 4 orang masuk kedalam tempat itu dan mencari salah satu teman yang mengundang mereka. Lalu pelayan mengarahkan mereka keruangan VIP yang sudah di pesan sebelumnya.

Nia yang tak henti-hentinya berada didapur mencuci gelas, piring dan apapun yang kotor didapur. Semua terus berdatangan tanpa henti seperti tidak memperbolehkan Nia untuk beristirahat walau sejenak.

Nia melihat jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 21.00, waktunya Nia untuk bersiap pulang kerumah. Saat Nia akan berganti pakaian, Gabriel menghampiri Nia

"Nia,,,"

"Iya kak"

"Malam ini kamu lembur ya,,, tamu kita banyak banget nihhh,,, please bantuin aku" ucap Gabriel

"Tapi kak,, nanti kemaleman gak ada bus lagi" ucap Nia

"Nanti aku anter pulang deh,,, pleaseee,,, lagian di luar lagi ujian deres banget" ucap Gabriel

Nia menghela nafas kasar, kemudian dia mengangguk pasrah

"Makasih niaaa,,,, malam ini aku akan kasih kamu bonus 3x lipat," ucap Gabriel dan Nia mengangguk

Terpaksa Thania kembali ke dapur dan bergulat lagi dengan piring-piring dan gelas yang sudah menumpuk di tempat pencucian.

Diruang VIP 02,,

Didalam ruangan privasi itu, berkumpulah beberapa pria yang bisa dilihat dari penampilan mereka seperti pria-pria berkelas dan dapat dipastikan dompet mereka tebal tak terbilang. Selain mereka berlima, ada juga wanita-wanita cantik yang menemani mereka minum. Namun satu yang mencuri perhatian, sosok pria dingin dengan tatapan tajam namun sepertinya dia tidak tertarik dengan gemerlap dunia hiburan.

"Mass Bara,,, kok diem aja,,,, mau minum?" ucap seorang gadis cantik kepada sosok pria dingin itu

"SINGKIRKAN TANGAN KOTOR MU ITU!" Sarkas Bara dengan tatapan tajamnya

Wanita cantik itu langsung menciut dan segera menyingkir dari samping Bara.

"Bara,,,,, kita lagi have fun,,, nikmati dong malem ini, kasihan Tommy udah ngumpulin kita kayak gini tapi kamu diem aja" ucap Arjun

"Kalian saja yang have fun,,," jawab Bara tanpa ekspresi.

Tak lama kemudian seorang pelayan mengantarkan orange jus Bara yang sudah di pesannya. Dia tidak suka minum-minum am beralkohol karena baginya bisa merusak kesehatan.

"Bara,,, besok kami akan berkunjung ke Villa Bersama yang lain, apa kamu mau ikut?!"

"Besok aku ada rapat penting, sepertinya lain waktu ya, aku tidak enak karena klien ku dari Singapura sudah sampai di Indonesia" jawab Bara

"Ohh,,, ya sudah kalau begitu,,, untuk merayakan hari ulang tahun Tommy, mari kita bersulang!"

"Bersulang!!" ucap semuanya sembari mengangkat gelas masing-masing

Setelah itu mereka meminum minuman masing-masing, begitu juga Bara. sementara itu, wanita di samping bara sedikit tersenyum jahat ketika melihat bara sudah menghabiskan setengah orange jusnya. Tanpa sepengetahuan bara, wanita itu sudah mencampur kan obat kedalamnya saat Bara tengah berbincang dengan sahabat nya.

"Malam ini,,, aku akan mendapatkan mu Bara!" ucap wanita itu.

Efek Obat itu ternyata sangat dahsyat, baru 10 menit saja, bara sudah merasakan efek terbakar didalam tubuhnya. Darahnya berdesir hebat dan kesadaran nya mulai menghilang. Terlihat beberapa kali bara mengerjapkan mata karena merasa pusing yang luar biasa.

Bara mengumpat saat setengah sadar jika dirinya tengah diracuni. Dia tidak bisa jika harus tetap di tempat itu, apalagi sahabat-sahabatnya tengah asyik dengan para wanita mereka. Kemudian Bara memutuskan untuk meninggalkan tempat itu lebih dulu

"Gaes! aku pamit duluan!" ucap Bara mencoba tetap bertahan dengan kondisinya

"Cepet amat!"

"Sorry,,,, aku harus pergi sekarang!" ucap bara lagi

"Aku antar ya mas?"

Bara mengibaskan tangan wanita itu yang memegang tangannya. Kemudian Bara menatapnya dengan tatapan tajam

"JANGAN PERNAH SENTUH AKU DENGAN TANGAN KOTORMU ITU!!" hardik Bara yang kemudian pergi meninggalkan tempat itu dengan sedikit sempoyongan.

Wanita itu terlihat kesal karena Bara menolaknya. Ingin mengejarnya namun diurungkannya, dia lebih memilih mangsa yang lain, yang lebih menghargainya.

Bara melewati jalan belakang agar segera sampai di parkiran mobil. Meski dengan langkah berat dan rasa panas sudah menjalar ke seluruh tubuhnya, Bara berusaha untuk menahannya. Hingga sampailah dia didepan mobilnya.

Bara masuk kedalam dan menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu.

Sementara di tempat lain,,

Thania sudah bersiap untuk pulang, karena hari sudah semakin larut, akhirnya Gabriel mengantarkan Thania pulang menggunakan mobilnya.

.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,,,

...Setelah baca, jangan lupa like yah ( 👍) komentar (📝) dibawah, terus simpan di rak buku kalian(❤️) biar uni makin semangat nulisnya!! Kalian senang, uni juga senang😍......

...❤️ Terima kasih sudah mampir,...

...Semoga Suka❤️...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!