NovelToon NovelToon

Takdir Cinta

01.

Jarum jam masih menunjukkan pukul 03:00

disaat orang lain sedang menaikkan selimut dan menyelam dalam alam mimpi, tetapi tidak dengan Hanna. gadis cantik itu kini tengah mengadu pada sang pencipta nya, mencurahkan segala keluh kesah nya, dan memohon ampun atas segala dosa-dosa serta dosa kedua orang tua nya.

Ya, kini Hanna tengah melaksanakan shalat Tahajud. mengharap Allah mau mendengar dan mengabulkan segala doa doanya, disaat orang lain sedang asik tertidur dan bermimpi, Hanna yakin Allah akan mendengarkan keluh kesah nya.

Usai melaksanakan shalat tahajud dan mengadu pada sang pencipta, Hanna melanjutkan mengaji, melantunkan ayat - ayat suci Al-Qur'an. Hanna mempunyai suara yang sangat merdu saat mengaji, Hanna adalah alumni dari salah satu pondok pesantren terkenal di Jawa Timur.

Allahuakbar..

Allahuakbarr....

Terdengar suara azan subuh berkumandang.

"Shadaqallahul adzim.."

Hanna menghentikan mengaji nya, Menutup Al-Qur'an serta mencium lalu meletakkan di atas nakas samping tempat tidur nya, Hanna bangkit dan melanjutkan shalat subuh.

Usai shalat subuh Hanna menuju dapur untuk membantu sang ibu tercinta memasak serta membereskan rumah.

"Ibu" panggil Hanna pelan sambil memeluk dan mencium pipi ibu nya.

"Hanna.." jawab sang ibu sambil mencium balik sang putri.

"Ibu masak apa hari ini ?" tanya Hanna pada sang ibu.

"Ini Han ibu mau masak rawon kesukaan Ayahmu." jawab sang ibu sambil menumis bumbu rawon yang sudah diracik nya.

"Hemm.. aromanya wangi sekali bu, Ibu memang paling jago kalo bikin rawon, Pokoknya rawon buatan ibu nomor 1 deh gaada tandinganya." puji Hana pada ibu tercintanya.

Ibu Hanna tersenyum lebar mendengarkan pujian sang putri.

"Hanna bisa bantuin apa ini bu ?" Tanya Hanna pada sang ibu.

"Emmm apa ya ?

yaudahh kamu bantuin ibu iris bawang ya Han !buat digoreng." sambung sang ibu.

"Siap ibuku sayangg.." Jawab Hanna sambil mengacungkan 2 jempolnya pada sang ibu.

"Ayah suka sekali ya Bu sama rawon, jadi inget waktu kita tinggal di Jawa Timur dulu, Nenek sering sekali masak rawon untuk Ayah."

"Iya Han, Ayah suka sekali sama rawon, kan ini makanan khas dari kota asal Ayah di Jawa Timur." jawab sang ibu sambil tersenyum.

Kini selesai sudah urusan masak memasak bersama sang ibu.

Hanna kembali ke kamar nya dan segera mandi karena ia akan mengajar di sekolah pukul 8 pagi.

Hanna turun dengan pakaian yang sudah sangat rapi, Hanna mengenakan baju batik berwarna coklat susu yang dipadukan dengan rok kulot berwarna hitam, Tak lupa hijab pasmina dengan warna senada.

"Hanna.." Panggil ibu dan ayah Hana secara bersamaan.

"Sarapan dulu sayang!." Sambung sang ibu.

"Iya bu." Jawab Hanna lalu berjalan menuju meja makan dan menarik salah satu kursi untuk ia duduki.

"Bagaimana dengan pekerjaan mengajar kamu di sekolah TK itu sayang ?.." Tanya ayah Hanna.

"Alhamdulillah ayah, Hanna sangat senang sekali bisa mengajar disana yah.

Hanna sangat bersyukur akhirnya Hanna bisa bekerja sesuai cita cita Hanna yah."

"Syukurlah kalo seperti itu nak, Ayah turut senang mendengarnya.

sekarang kamu sudah bisa mencapai cita cita muliamu untuk menjadi seorang guru." ucap ayah sambil tersenyum dan mengusap puncak kepala Hanna yang terhalang jilbab itu.

Menjadi seorang guru adalah cita cita Hanna sejak kecil, Hanna ingin sekali menjadi seorang guru karena ia sangat menyukai anak - anak. Hanna adalah anak tunggal dari pasangan suami istri yang bernama Handoko dan latifah, Karena tidak memiliki saudara ataupun adik, menjadikan hanna sangat menyukai anak kecil dan bercita cita menjadi seorang guru kelak saat dewasa.

"Yasudah bu, yah, Hanna berangkat mengajar dulu ya." ucap Hanna beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menyalami kedua orang tuanya.

Kini Hanna berangkat ke sekolah tempatnya mengajar dengan mengendarai motor matic kesayanganya.

Hanna melajukan pelan kendaaraanya sambil sesekali bersolawat.. 30 menit kemuadian Hanna telah memasuki gerbang sekolahan dan menuju parkiran.

Usai memarkirkan kendaraanya Hanna berjalan menuju ruang guru.

" Assalamualaikum" ucap Hanna pada teman teman sesama guru.

"Waalaikumsalam Hanna." jawab kedua sahabat Hanna yang bernama Zia dan Nafisa.

"Semangat bener pagi ini, uda kaya abis dapet arisan aja kamu Han." Ucap zia sahabat Hanna.

"Ya harus dong Zia.. kita itu harus selalu mengawali pagi dengan penuh semangat. " Jawab Hanna dengan tersenyum.

"Assalamualaikum"

terdengar salam dari arah pintu

dan ketinganya pun menoleh.

"Waalaikumsalam.." Jawab ketiganya serempak"

"Pagi semua..pagi Hanna.."

Ucap Syarif seorang guru muda yang diam - diam telah lama menaruh hati pada seorang Hanna khairunnisa.

"Pagi juga pak Syarif.." Jawab Hanna sambil tersenyum ke pak syarif.

"Masyaallah.. manis banget kalo senyum.. bisa-bisa diabetes aku Han kalo tiap hari disuguhin senyuman kamu."

"Pak syarif bisa saja." jawab Hanna yang kini pipinya tengah bersemu merah karena malu.

"Hemm uda jadi obat nyamuk deh kita pagi pagi kaya gini." Ucap Zia dengan wajah dibuat cemberut.

"Iya nih tau, pak Syarif masih pagi uda ngegombalin Hanna aja." balas Nafiza.

"Siapa juga yang ngegombal, Emang bener kok senyuman Hanna itu manis banget, Gula aja kalah manis kalo dibandingin senyuman Hanna." ucap pak Syarif sambil tersenyum menatap Hanna.

Sedangkan yang di tatap hanya menunduk dan tersenyum malu.

"Hanna.. apa kamu ada kelas pagi ini ?." tanya pak Syarif pada Hanna.

"Iya pak syarif, saya ada kelas di jam pertama." Jawab Hanna.

"Yasudah bentar lagi jam pelajaran akan di mulai ayo kita barengan ke kelasnya, kebetulan saya juga ada kelas di jam pertama." ucap pak Syarif

dan hanya dibalas anggukan oleh Hanna, lalu mengikuti langkah pak Syarif berjalan dibelakangnya.

"Kenapa jalanya dibelakang saya Han?.."

"Tidak apa-apa pak Syarif, Takut menimbulkan fitnah aja nanti jika dilihat para orang tua wali."

"Ohh yasudah, Saya masuk ke kelas dulu ya." ucap pak Syarif yang kini telah sampai di depan kelas tempat ia akan mengajar di jam pertama.

Hanna pun mengangguk lalu melanjutkan berjalan menuju kelas tempat ia mengajar di kelas TK A.

"Assalamualaikum anak - anak " ucap hanna saat memasuki ruang kelas.

"Waalaikum salam bu Hanna..." jawab anak-anak itu serempak.

"Sangat manis dan lucu." batin Hanna setiap kali mengajar anak- anak TK dan merupakan kebahagiaan trsendiri untuk Hanna.

Pandangan Hanna tertuju pada sosok gadis kecil yang sangat cantik dan menggemaskan, namun anak itu tengah duduk termenung tanpa menghiraukan kehadiran Hanna sejak tadi.

"Cilla.."

Ucap Hanna lembut sambil berjalan menuju tempat duduk Cilla.

Cilla pun mendongakkan kepalanya menghadap Hanna "Bu Han - na.."

ucap Cilla terbata karena kaget melihat Hanna ada di hadapanya.

"Cilla kenapa sayang?.. kok dari tadi diem aja, sampai bu Hanna masuk juga Cilla gak liat."

"Maaf bu Hanna..."

Ucap cilla dengan menundukkan pandanganya, berfikir Hanna akan marah karena ia tidak mengetahui kehadiran Hanna sejak tadi.

"Cilla kenapa nak ?.." tanya Hanna kembali.

"Cilla rindu Mama Bu."

" Memangnya mama Cilla kemana sayang?.." tanya Hanna lembut dengan mengusap puncak kepala gadis kecil itu.

"Entahlah.." jawab Cilla denga mengidikkan bahunya.

02

Sedangkan di suatu perusahaan properti terbesar di kota yang di sebut sebut sebagai kota Metropolitan itu, Randy pratama tengah berdiri menatap keluar jendela perusahaanya, Pandanganya kosong, Pikiranya jauh menerawang entah kemana.

Drett...

Dreettt...

Ponsel Randy berdering, Menandakan ada seseorang yang telah menghubunginya.

Randy merogoh benda pipih itu dari saku celananya, melihat sekilas tanpa berniat mengangkat sambungan teleponya.

Tak lama kemudian ponsel Randy kembali berdering, Sebuah panggilan telepon dari orang yang sama, Nampaknya orang itu belum menyerah dan masih terus mencoba menghubungi Randy.

"SHiit..!" umpat randy kemuadian menggeser gambar telepon berwarna hijau pada layar ponselnya.

"Hallo Rand kamu dari mana aja?.. aku dari tadi menghubungimu..sekarang aku sudah sampai di bandara, bisakah kau menjemputku?.." ucap seorang perempuan di sebrang telepon.

"Aku sibuk!. kau bisa naik taksi!."

jawab Randy lalu mematikan sambungan telponya.

"Hallo Rand!.."

"Rand..."

"Randy!...."

"Shiit..! Randy sialan! berani-beraninya dia giniin aku " dengan sangat kesal Sindy berjalan menarik kopernya keluar bandara.

Sindy Pramita. wanita berparas cantik dan seksi yang berprofesi sebagai seorang model itu adalah istri Randy dan ibu dari seorang gadis cantik bernama Naycilla Salsabilla Pratama.

Awalnya Randy sangat mencintai Sindy, Tapi itu dulu saat Randy belum mengetahui penghianatan yang dilakukan Sindy, Sindy berselingkuh dengan Reyhan, dan Reyhan sendiri adalah musuh Randy dalam dunia bisnis.

Sindy sangat mencintai dunia modelnya, awalnya Sindy tidak mau mempunyai anak dari pernikahanya dengan Randy, karena Sindy berfikir saat ia hamil dan mempunyai anak itu pasti akan sangat merepotkanya.

Tetapi allah berkehendak lain,

Empat bulan setelah pernikanya dengan Randy ternyata Sindy hamil. Sindy sangat frustasi karena kehamilanya, dan Sindy terpaksa harus cuti dari dunia modelling, Sindy takut tubuhnya akan menjadi gemuk, sehingga ia mengkonsumsi obat diet Saat hamil cilla.

Randy yang mengetahui istrinya mengkonsumsi obat diet membuatnya sangat marah, Randy mengamuk dan mengancam akan membeberkan kehamilan Sindy pada publik.

Ancaman itu ternyata cukup mampu membuat Sindy berhenti mengkonsumsi obat diet. Setelah kelahiran Cilla, Sindy pun mulai diet ketat dan tidak mau menyusui putrinya walaupun bayi itu sedang menangis kelaparan, Randy yang melihat itu mencoba untuk tetap diam karena saking cintanya Randy terhadap Sindy.

Tapi perasaan Cinta itu kini telah berubah menjadi sebuah kebencian yang mendarah daging. Randy telah melihat dengan mata kepalanya sendiry saat Sindy bermesraan dengan Reyhan di sebuah acara pesta pertunangan salah satu rekan bisnis Randy.

Sindy keluar negri selama 2 bulan dengan alasan pekerjaan. Randy mengizinkanya tetapi ia tidak tinggal diam, tanpa sepengetahuan Sindy, Randy menyuruh orang kepercayaanya untuk mengawasi Sindy saat diluar negri. Dan benar saja, Sindy keluar negri bukan untuk bekerja sebagai model melainkan bersenang senang dengan Reyhan.

Bukk!!

Bukk!

Bukkk!!

Randy memukul dinding untuk melampiaskan kemarahan nya.

"Rupanya dia masih berani pulang juga!. "

Bersusah payah Randy mencoba melupakan Sindy, Wanita yang sudah berhasil memporak poranda kan hatinya. Tapi kini wanita itu kembali, Membuat Luka yang suduh di pemdamnya kini kembali tampak nyata.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.00

Randy segera meraih kunci mobil dan keluar menuju parkiran mobil di kantornya.

Randy melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah kemacetan Ibu kota, 45 menit kemudian Randy pun sampai di kediamanya.

Randy segera memarkirkan kendaraanya dan bergegas memasuki rumah, Tujuan Randy saat ini adalah kamarnya, Dengan langkah lebar ia menaiki tangga menuju tempat dimana sesorang yang bernama Sindy itu berada.

"Randy.. kamu sudah pulang ?.." tanya Sindy terkejut dengan kehadiran Randy yang pulang lebih awal dari biasanya.

Tanpa menjawab Randy melemparkan sebuah amplop coklat berukuran sedang tepat di hadapan Sindy.

"Apa ini Rand?" tanya Sindy bingung.

"Lo buka aja sendiri!." jawab Randy dengan wajah dingin menahan marah.

Dengan perlahan Sindy membuka amplop coklat itu, dan betapa terkejutya Sindy saat mendapati amplop itu berisi foto fotonya bersama Reyhan saat diluar negri.

"Ran. aku bisa jelasin semua ini." ucap Sindy yang mulai gemetar ketakutan.

" Cukup!..Gaada lagi yang perlu elo jelasin, Disini semuanya uda jelas!.." bentak Randy dengan amarahnya.

"Sekarang cuma ada 2 pilihan. Aku beri kamu kesempatan untuk memilih, Tetap tinggal atau pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi!." ucap Randy sambil berlalu pergi meninggalkan Sindy di kamarnya.

Sindy bangkit kemudian mengambil koper dan mengemasi seluruh pakaianya, Tujuanya saat ini adalah apartemen Reyhan.

Sindy lebih memilih untuk pergi dan tidak akan pernah kembali pada Randy. Karena Sindy yakin ia dan Reyhan saling mencintai dan akan hidup bahagia bersama.

Tanpa mereka sadari, Didalam sebuah kamar yang letaknya bersebelahan dengan kamar Randy dan Sindy, Ada seorang gadis kecil yang kini tengah duduk memeluk lututnya, Air matanya mengalir namun ia sebisa mungkin menahan isakan agar tidak terdengar oleh Randy ayahnya.

Gadis kecil iti cukup tau jika saat ini kedua orang tuanya sedang tidak baik baik saja.

" Ya Allah.. jangan pisahkan kedua orang tuaku, Meskipun mama tidak pernah menganggapku ada, Tapi aku yakin sampai saat ini aku masih ada di dunia ini karena mama masih menyayangiku." doa Cilla dalam hati, Dengan air mata yang bercucuran menahan isakanya.

Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, Setiap pernikahan hanya akan berakhir dengan dua pilihan, Entah kematian atau sebuah perceraian.

Setiap perceraian pasti selalu meninggalkan luka, Dan anak adalah satu satunya korban yang sangat terluka atas sebuah keegoisan orang tua yang memilih jalan perceraian.

Entah apapun alasan yang membuat perceraian itu terjadi, Setiap anak selalu menginginkan orang tua yang utuh, Menginginkan sebuah kebahagiaan bisa tumbuh dengan kedua orang tua yang lengkap.

Terkadang atas perceraian pula membuat anak harus memilih, Mengikuti ayahnya? atau mengikuti ibunya ? ini benar benar pilihan yang sangat sulit, Tak jarang seorang anak akan lebih memilih mengikuti ibunya.

Tetapi tidak dengan Cilla, Ia tidak mungkin mengkuti ibunya meskipun anak itu menginginkanya.

Hanya ada satu pilihan untuknya, Lebih tepatnya bukan pilihan, Tetapi sebuah ketetapan. Sindy yang tidak pernah menginginkan kehadiran cilla dalam hidupnya, Tak pernah sedikitpun ia terfikir untuk mengajak cilla ikut serta bersamanya.

Kini jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.17

Randy menghampiri kamar putrinya, Hanya Cilla saat ini satu satunya pengobat atas lukanya.

Dengan langkah pelan Randy menghampiri tempat tidur Cilla, Membelai lembut rambut gadis kecil yang kini telah tertidur memeluk boneka kasayanganya.

Masih ada sisa air mata disudut mata gadis kecil itu, Dengan perlahan Randy mengusap sisa air mata putrinya, Ada rasa sesak dalam hati Randy. Dia cukup tau putrinya pasti sudah mendengar pertengkaranya dengan Sindy tadi sore yang berakhir dengan kepergian Sindy dari rumahnya dan Sindy lebih memilih untuk tinggal dengan Reyhan kekasihnya.

"Maafkan ayah sayang. Ayah janji akan membahagiakanmu dan tidak akan pernah membiarkanmu merasakan kekurangan kasih sayang sedikitpun." ucap Randy pelan sambil mencium kedua pipi gadis kecil yang sangat ia sayangi melebihi dirinya sendiri.

03.

Bintang dan Bulan telah pulang berganti dengan fajar dan embun, sedikit demi sedikit mentari mulai muncul dari peraduanya dan Suara kicauan burung mulai terdengar saling bersautan.

Jam weker diatas nakas itupun telah berdering menunjukkan pukul setengah 6 pagi.

Gadis cantik bertubuh mungil dengan rambut yang sedikit berantakan mulai menggeliat dan membuka matanya.

Hal pertama yang ia lihat saat ini adalah ayahnya, Ayah yang semalam menghampiri dan memeluknya saling memberi kekuatan pada hati yang sedang rapuh.

" Ayah..." panggil gadis itu pelan sambil mengusap pipi sang ayah.

Merasakan ada tangan mungil yang kini tengah mengusap pipinya, Pria berusia 33 tahun yang sedang rapuh karena cinta itupun mulai membuka matanya.

"Sayang.. Cilla uda bangun nak?.." tanya pria itu sambil mengerjapkan matanya.

"Iya ayah.. Cilla uda bangun" jawab cilla sambil tersenyum pada sang ayah.

" Maafkan ayah ya sayang, Ayah tau cilla uda mendengar semuanya kemarin sore, Ayah janji akan menjadi ayah sekaligus mama yang baik buat Cilla." ucap Randy sambil memeluk sang putri.

" Ayah... ayah tak perlu menghawatirkan Cilla, Cilla selama ini sudah sangat bahagia dengan ayah, Bahkan Cilla pun sudah sangat terbiasa tanpa kehadiran mama disamping Cilla. Ayah jangan sedih lagi ya." ucap Cilla sambil memeluk kembali sang ayah, Saling menyalurkan kekuatan antara ayah dan anak yang sedang sama sama terluka atas keputusan Sindy yang lebih memilih pergi meninggalkan mereka.

Gadis kecil iti cukup tau, Mungkin ia bisa disebut dewasa sebelum waktunya, Namun terkadang iapun tetap menjadi gadis kecil yang manja dan sangat menggemaskan.

"Yasudah kalo gitu sekarang Cilla mandi ya ayah juga akan mandi dan bersiap - siap Setelah itu kita sarapan bersama dan ayah akan mengantarkan Cilla ke sekolah."

"Oke ayah.. Cilla mandi dulu ya." jawab Cilla sambil turun dari tempat tidurnya dan berlalu meninggalkan Randy yang masih terdiam memandang gadis kecil itu.

Ada perasaan lega di hati Randy karena Cilla tetap terlihat baik baik saja, Namun Randy tau Cilla menyembunyikan kesedihan darinya.

Randy dan Cilla turun secara bersamaan menuju ruang makan, Disaana sudah ada Dion asisten pribadi Randy yang telah menunggu.

"Selamat pagi tuan, Selamat pagi nona Cilla." ucap Dion seraya membungkukkan badanya menyambut Randy dan Cilla.

"Pagi juga om Dion." jawab Cilla sedangkan Randy hanya mengangguk pelan menanggapi sapaan Dion.

"Sepertinya bos pagi ini sedang tidak baik-baik saja." batin Dion.

Usai sarapan bersama, kini Randy mengantar Cilla ke sekolahnya dengan Dion yang mengemudikan mobil sedan mewah itu.

Sepanjang perjalanan Cilla selalu berceloteh riang, Menceritakan semua kegiatanya di sekolah, Teman-teman bermainya dan juga gurunya bernama Hanna yang sangat cantik dan baik menurut Cilla.

Randy hanya tersenyum simpul menanggapi celotehan putrinya, Sedangkang pikiranya entah melayang kemana.

"Nona Cilla bahkan lebih pandai menyembunyikan kesedihanya, Sedangkan anda nampak seperti ayam yang kehilangan indukanya." batin Dion sambil melirik sang majikan dari kaca sepion di hadapanya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang karena ada sedikit kemacetan di jam berangkat kerja seperti ini, 30 menit kemudian mobil yang ditumpangi Randy dan Cilla akhirnya memasuki gerbang sekolahan yang didominasi dengan cat warna warni, Banyak anak kecil yang sedang bermain di taman sekolah.

"Ayah gak mau turun dulu dan mngantarkan Cilla sampai ke kelas yah?.. nanti Cilla kenalin sama bu Hanna, Bu guru cantik dan baik yang sering Cilla ceritain ke ayah."

"Mungkin lain kali aja ya sayang, Pagi ini ayah ada miting sama client." jawab sang ayah sambil mengusap puncak kepala Cilla.

"Oke ayah... tapi lain kali ayah janji ya mau anterin Cilla sampai ke kelas."

"Iya sayang.. ayah janji, Sekarang Cilla masuk ke kelas dulu ya!.." jawab Rendy sambil mengulurkan tangan untuk disalimi oleh sang putri.

Cilla meraih tangan ayah nya, Menciumnya, dan kemudian randy pun mencium kedua pipi Cilla.

"Cilla masuk ke kelas dulu ya yah, Ayah hati-hati kerjanya."

"Iya sayang.. kamu juga hati-hati ya sekolah nya, Jangan nakal dan harus nurut sama bu guru."

"Siap ayah.." jawab Cilla sambil mengangkat kedua jempolnya.

Mobil sedan itupun melaju meninggalkan pelataran sekolah dan menuju perusahaan Randy.

Sedangkan Cilla saat ini telah sampai di kelasnya dan duduk menunggu guru kesayanganya datang mengajar pagi ini.

"Selamat pagi anak-anak.."

" Selamat pagi bu Hanna.." ucap murid itu serempak

Ada binar kebahagiaan di mata gadis kecil bernama Cilla itu, Saat guru kesayanganya datang ia bahkan merasa sangat senang.

Kelembutan dan ketulusan dari Hanna mampu membuat Cilla merasakan kasih sayang seorang ibu yang belum pernah ia dapatkan selama ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!