Suasana diparkiran kampus memang lumayan sepi, hal ini membuat arga semakin yakin ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya pada eva.
setidaknya mereka tidak menjadi pusat perhatian jika nantinya akan ada sedikit drama
Arga yang sedang bersandar dimotor sportnya langsung menegakkan tubuhnya begitu melihat eva berlari riang ke arahnya. berulang kali menarik nafas sedalam mungkin dan menghembuskannya perlahan berusaha menetralkan detak jantungnya yang tiba tiba berdetak kencang
ini memang bukan pertama kalinya arga ingin menembak seorang gadis namun entah mengapa ia tetap saja merasa gugup,
tangan kiri yang memegang setangkai mawar merah langsung ia sembunyikan dibalik tubuhnya saat eva semakin dekat kearahnya
arga memang sudah menunggu eva sejak tadi, mereka sudah berjanji bertemu disini karena arga bilang ingin bicara dengan eva
senyum ceria diwajah eva membuat arga bergumam "cantik"
"argaaa...,gue seneng banget" eva sedikit berteriak sambil memeluk erat arga
sudah terbiasa mendapat pelukan dari gadis itu arga hanya tersenyum, namun kalimat berikutnya yang diucapkan eva membuat tangan yang ingin membalas pelukan itu hanya menggantung
"mike nembak gue Ar, kita udah jadian"
jedearrrrrr
kalimat itu terdengar seperti petir ditelinga arga, tubuhnya tiba tiba mematung
sorot mata yang memancarkan kebahagiaan dalam sekejap berganti terluka
eva adalah teman arga sejak masih kecil,
rumah mereka yang berdekatan membuat arga dan eva sering bersama
arga yang sering bergonta ganti pasangan membuat eva hanya menganggapnya sebagai sahabat
namun tidak dengan arga karena kebersamaan mereka semakin lama membuat arga merasakan ada perasaan lebih terhadap eva.
eva melepaskan pelukannya ,tangannya menggenggam kedua tangan arga, tapi dahinya berkerut setelah melihat tangan arga yang menggenggam setangkai mawar
"cantik banget,buat siapa?" eva bertanya sambil mengambil bunga dari tangan arga mengamati bunga tersebut dengan tersenyum
arga mencoba ikut tersenyum meski membuat dadanya terasa semakin sesak
"itu buat lo, selamat ya semoga bahagia"
arga menjawab dengan mengulurkan tangan nya memberi selamat dengan berusaha agar ekspresi wajahnya tidak menampilkan kesedihan
"makasih"eva menjawab singkat sambil menjabat tangan arga ,
"oh ya katanya kamu mau ngomong sesuatu, apa?"pertanyaan eva membuat arga sedikit gugup tidak mungkin sekarang arga mengatakan kalau ia mencintai eva setelah gadis itu baru saja jadian dengan mike
"em gue cuma mau bilang gue nggak bisa nganter lo ke toko buku soalnya ada tugas" arga akhirnya berbohong
eva merasa aneh dengan jawaban arga, kalau memang mau ngomong itu saja kenapa tidak kirim pesan atau telfon
terlebih arga juga memberinya bunga tiba tiba tanpa alasan. namun saat eva ingin kembali bertanya kedatangan mike membuatnya mengalihkan perhatian
"kalau gitu gue masuk dulu,masih ada kelas" arga langsung pergi tanpa menunggu respon eva
****
"Ar, tungguin woy ngeloyor aja si nih anak" toni berteriak sambil mengejar arga yang terus saja berjalan tidak menghiraukan dirinya
"gimana ? sukses?diterima gk?" setelah berhasil menyamai langkah arga, toni langsung bertanya mengenai rencana arga yang memang ia tau ingin menembak eva,
arga hanya mendengus kesal menanggapi pertanyaan toni
alih alih masuk kelas arga malah memilih terus berjalan menuju kantin
" ke kantin nih kita, pajak jadian dong" meski arga tidak menjawab tapi toni tetap saja mengoceh
"nggak jadi" arga menjawab singkat setelah duduk bergabung bersama gilang dan satria yang lebih dulu ada dikantin
"apanya yang nggak jadi?" satria salah satu teman arga ikut bertanya,
"nggak jadi apanya?pajak jadiannya atau acara nembaknya?" toni memastikan jawaban
"nggak jadi nembaknya, gue belum ngomong eva udah ngomong duluan baru jadian sama si mike" arga akhirnya menjelaskan
suasana tiba tiba hening,mendapat tatapan iba dari teman temannya justru membuat arga kesal
"biasa aja si ngliatnya"ujar arga
pengalaman pertama patah hati apalagi ditolak sebelum bertindak membuat suasana hati arga berantakan
"udahlah cari lagi aja,biasanya juga lo ganti cewek kayak ganti baju" hibur satria
"bukannya si mike anak geng serigala?" gilang yang dari tadi hanya nyimak ikut bersuara
"terus apa hubungannya?"tanya toni
gilang berdecak namun kemudian menjawab juga" mungkin nggak mike sengaja deketin eva cuma buat manasin arga"
"bisa jadi juga si, anak serigala kan nggak terima kalau balapan kemarin arga menang lagi" satria ikut berkomentar
"geng serigala emang nggak akan pernah menanglah lawan geng meteor kita" toni berucap bangga
" mending kita cabut, bascamp aja yuk" usul satria
"nggak lah gue balik aja"kata arga, mood nya belum membaik membuatnya malas menanggapi obrolan teman temannya
"eh tapi entar malem tetep nongkrong kan?"tanya toni yang melihat arga ingin beranjak pergi
Arga hanya mengangkat tangan kanannya menanggapi pertanyaan toni sambil tetap berlalu.
#simak terus ceritanya ya🤗
Arga sebenarnya malas pulang kerumah,apalagi saat sampai arga melihat mobil papa nya yang sudah terparkir digarasi yang artinya papa nya juga ada dirumah.
sejak perceraian kedua orang tuanya arga yang tidak punya pilihan tetap tinggal bersama papa nya karena mama nya lebih memilih pergi bersama selingkuhannya meninggalkan dia dan sena adik perempuan satu satunya
baru saja melangkah masuk suara sang papa yang memanggil membuatnya berhenti
"duduk papa mau bicara" surya berkata tegas
dengan malas arga menurut duduk di sofa berseberangan dengan surya yang duduk berdampingan dengan maya mama tiri arga.
"papa dapat laporan dari pihak kampus,katanya kamu selalu datang kuliah tapi tidak pernah masuk kelas" surya menjeda kalimatnya
"mau jadi apa kamu?tidak serius kuliah malah sering keluyuran nggak jelas dengan geng motor kamu itu"lanjutnya lagi
Arga memilih diam tidak menjawab, ia sudah biasa mendapat amarah dari surya jadi ia hanya menganggapnya angin lalu
namun karena masih menghargai surya, arga masih tetap mendengarkan surya walaupun tidak berniat merespon
"kamu harusnya mencontoh dafa,adik kamu itu bahkan sekarang sudah menyelesaikan skripsinya"
tangan arga langsung terkepal ,wajahnya nampak menahan emosi ia paling benci dibanding bandingkan apalagi dengan adik tirinya itu
"sudahlah mas, arga juga baru pulang biarkan dia istirahat dulu"maya berkata lembut mencoba menenangkan suaminya
"arga kamu istirahat aja, pasti capek kan? , atau mau makan mama siapin ya?" maya beralih menatap arga
meskipun arga selalu bersikap dingin padanya tapi maya tetap memperlakukan arga seperti anak kandungnya sendiri
arga masih bungkam memilih pergi meninggalkan mereka
"mas,kamu jangan terlalu keras sama arga bagaimanapun dia anak kandung kamu" maya kembali berucap saat melihat arga memasuki kamarnya
"justru karena dia anakku,aku harus keras mendidik dia agar dia jadi orang sukses bukan pemuda liar yang tidak punya masa depan seperti ini" kata surya
"bukannya dari dulu kamu memang selalu keras sama arga mas?tapi tetap saja kan arga tidak berubah,cobalah bersikap lembut" ucapan maya membuat surya terdiam
mungkinkah caranya selama ini mendidik arga memang salah?
*****
Sena menoleh mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka setelah melihat arga kakaknya yang masuk membuat ia kembali melanjutkan kegiatannya yang sedang membaca buku.
"lagi apa?" tanya arga
sena hanya menunjukkan bukunya sebagai jawaban membuat arga menghela nafas melihat respon adiknya, setelah ikut duduk disamping sena , arga kembali berucap
"keluar yuk, jalan jalan kemana aja deh terserah kamu kakak anterin" ucap arga sambil tersenyum
namun sena hanya menggeleng tanpa mengalihkan perhatian dari bukunya membuat arga terdiam
adiknya ini berubah sejak perpisahan kedua orang tua mereka, sena yang dulu ceria dan manja sekarang menjadi remaja yang pendiam dan suka menyendiri
lamunan arga terhenti karena getaran ponsel disaku celana nya, melihat toni yang menelpon arga langsung mengangkatnya
"halo" kata arga
"Ar, tolong!! gue sama satria lagi dikejar sama geng serigala" suara toni terdengar panik
arga langsung berdiri dan berlari menuju kamarnya untuk mengambil jaket
sena yang melihat arga keluar dengan tergesa hanya mengangkat bahu acuh seolah sudah terbiasa dengan sifat arga yang memang selalu datang dan pergi sesuka hati
"posisi lo dimana sekarang?" sambil memakai jaketnya arga masih menempelkan ponselnya ditelinga
"gue disekitar jl.flamboyan" jawab toni
"gue kesana sekarang" arga mematikan ponselnya dan mengetikan pesan di grup geng meteor untuk mengabari anggota geng motornya berharap ada anggotanya yang dekat dengan lokasi toni dan satria untuk menolongnya lebih dulu sebelum ia sampai
*****
ciiiiiiitttttttt.....braakkkkk!!!!
arga yang sedang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi terjatuh dan berguling di aspal jalan
beruntung jalanan tidak terlalu ramai sehingga tidak menyebabkan kecelakaan beruntun,orang orang disekitar kejadian dan beberapa pengendara jalan yang lain membantu memarkirkan motor arga dan sebagian juga membantu memapah arga untuk menepi
semua orang membubarkan diri setelah arga mengatakan bahwa dirinya tidak apa apa dan tidak perlu dibawa kerumah sakit
"anda tidak apa apa?"
suara seorang gadis membuatnya menoleh,
"gue nggak apa apa" jawab arga singkat mencoba memastikan kalau memang gadis ini yang menyebabkannya terjatuh karena menghindar agar tidak menabraknya yang menyeberang jalan tiba tiba
"maaf saya yang salah karena menyeberang tidak memperhatikan jalan" kata gadis itu terlihat menyesal
arga sejenak terdiam terpaku menatap gadis didepannya ,gadis berhijab cantik dengan sorot mata teduh
"sebaiknya dibawa kerumah sakit takutnya ada luka dalam"lanjut gadis itu lagi
arga tersadar dari lamunannya,sedikit berdehem agar tidak merasa canggung
"nggak perlu,nggak ada luka yang serius kog" ucap arga
setelah yakin kalau arga memang tidak apa apa akhirnya gadis itu pamit pergi lebih dulu
"baiklah, kalau begitu saya permisi assalamualaikum" gadis itu sedikit mengangguk
arga terdiam memperhatikan gadis itu yang mulai melangkah pergi sudut bibirnya reflek terangkat membentuk senyuman manis
"walaikumsalam" ucap arga lirih dan mulai melajukan motornya
#terus simak ceritanya ya🤗
oh adoh adoh jang ganggu
yang itu sa punya jang ganggu
ko pi cari yang lain sudah
tra usah jadi pengganggu
sa su stay dengan dia dari lama
jang ko datang toki dengan ko pu drama
sio tabe sayang ko tabuang
sampai didepan rumah yang biasa disebut markas atau bascamp oleh anggota geng motornya arga langsung mendengar suara gitar dengan suara ipang yang bernyanyi paling keras mendominasi suara teman temannya yang ikut bernyanyi
markas geng motor meteor memang tidak seperti markas pada umumnya yang seperti gudang atau rumah kosong tak terpakai
markas geng meteor adalah rumah minimalis dua kamar dengan perabotan yang lengkap
rumah itu milik arga yang sengaja ia beli untuk tempat nongkrongnya dengan anggota geng nya
anggota geng motor meteor sebenarnya banyak namun anggota inti yang sering berkumpul hanya 9 orang yaitu
arga sebagai ketua
gilang,satria,toni(teman kuliah arga),
doni dan rian (remaja SMA)
kohar,ipang,jeki (pemuda biasa)
teman teman yang menyadari kedatangannya langsung menyambut arga dengan berhighfive andalan mereka
"lo nggak apa apa?" gilang yang melihatnya berjalan sedikit tertatih menghampiri dan membantu arga yang mengernyit menahan sakit saat akan duduk
yang lainnya juga ikut mengerumuninya mereka terlihat khawatir saat arga membuka jaketnya dan melipat celananya
terlihat luka lecet dan lebam ditangan dan kakinya
"tadi jatuh pas naik motor"jawab arga singkat tadi ia tidak merasakan sakit namun kini badannya terasa sakit dan pegal
"lo bisa jatuh juga?"celetuk ipang tiba tiba yang mendapat toyoran dikepalanya dari toni
"bisa lah,lo pikir arga setan nggak bisa jatuh" kata toni sedikit kesal
ipang nyengir menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia pikir arga tidak mungkin bisa jatuh secara arga jago naik motor apalagi kalau freestyle balapan pun ia belum pernah kalah itu sebabnya ia dijadikan ketua apalagi beladiri nya paling hebat dibanding yang lain
"kalian nggak apa apa?" tanya arga menatap satria dan toni bergantian
satria hanya menggeleng sedangkan toni reflek memegang rahangnya yang sedikit nyeri dan terlihat lebam
"luka dikit,tapi untung anak anak keburu dateng jadi nggak sampai bonyok" ucap toni
tadi satria dan toni saat dijalan menuju markas dikejar dengan beberapa anggota geng serigala, toni yang memang dibonceng satria langsung menelpon arga meminta bantuan
mereka sempat baku hantam dengan anak anak geng serigala namun kehadiran anak anak geng meteor yang langsung membantu mereka membuat geng serigala langsung kabur
"kayaknya geng serigala makin lama makin keterlaluan deh" doni berkomentar
"bukan kayaknya lagi emang udah keterlaluan,mereka ada dimana mana seolah emang lagi nyari anak meteor buat dihajar" toni menyaut
"kita serang aja markas mereka"celetuk rian
"setuju!!! daripada kita nunggu diserang mending kita yang nyerang ya nggak?" jeki ikut menimpali
"betul tuh harga diri bro" ucap ipang
"gimana Ar, serang sekarang nih? gue juga muak banget sama geng serigala" tanya satria
membuat semuanya menoleh ke arah arga menunggu keputusannya
"lo pada nggak liat kondisi arga?"kata gilang
sebenarnya ia paling tidak suka kekerasan
sejenak mereka saling pandang satu dengan yang lain
"bang arga nggak usah ikut aja,kita hubungi anak anak yang lain buat ikut nyerang" rian memberi usul yang langsung disetujui yang lain
"gue ikut,hubungi aja anak anak yang lain suruh mereka kumpul dulu disini baru kita berangkat" arga yang dari tadi diam memberi keputusan
"tapi Ar,lo yakin nggak apa apa?"kata gilang
mencoba memastikan
"gue ok,tenang aja"ucap arga menepuk pundak gilang meyakinkan
"deal ya?gue kabari anak anak dulu lewat grup" kata satria
dan semua hanya mengangguk
*****
Sejak kecil selalu ditanamkan nilai agama oleh kedua orang tua nya membuat Alya tumbuh menjadi pribadi yang sholehah.
walaupun bukan dari keluarga kaya namun hidup alya juga termasuk berkecukupan
tinggal bersama keluarga lengkap yang saling menyayangi membuatnya selalu bersyukur
"mau kemana nak?" tanya hasan ketika melihat alya keluar dari kamar dengan membawa tas kecil yang tersampir dipundaknya penampilannya terlihat rapi memakai gamis dan hijab syar'i
"mau keluar bentar bi, mau beli buku buat referensi tugas " alya menjawab
"nggak besok aja,udah malem loh ini " hasan melihat jam dinding diruang tamu menunjukan pukul 8malam
"tugasnya dikumpulin besok abi, tadi siang alya lupa, boleh ya bi?"
"ya sudah, tapi minta adik kamu mengantarkan "
alya hanya mengangguk pasrah,ia tau abi nya pasti khawatir jika ia pergi keluar malam sendirian
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!