NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Kinanti

01 - Kinanti

Disebuah rumah sederhana,di tengah - tengah pemukiman warga yang padat,tampak seorang wanita sedang menyapu teras rumah,ia tampak menyapu sembari menyanyikan lagu kesukaan nya.

"Kinanti,kamu sudah selesai menyapu belum?." Terdengar suara Bu Sri yang adalah Ibu dari Kinanti dalam rumah.

"Sudah Bu,bentar lagi."Saut Kinanti sembari ia mempercepat pergerakan nya menyelesaikan kerjaan nya.

Kinanti lekas masuk ke dalam rumah dan untuk menaruh sapu yang ia gunakan ke dapur.

"Lama banget sih sapu nya,pasti sambil nyanyi lagi kan."Ucap Bu Sri tersenyum. Kinanti pun tersenyum menyengir saat ibu nya menebak hal yang benar. Kebiasaan menyanyi nya seperti sudah menjadi kebiasaan Kinanti.

"Assalamualaikum."Teriak Pak Tono masuk ke dalam rumah dengan wajah senang nya.

"Wallaikum salam."Balas Bu Sri.

"Bapak sudah pulang."ucap Kinanti.

"Iya,lihat nih bapak bawa banyak ikan hasil mancing di sungai."Pak Toni dengan senang nya memperlihat kan hasil pancingan nya.

"Wah,banyak buk hasil pancingan nya."Balas Kinanti dengan senang nya.

"Iya dong,siapa dulu." Kata Pak Tono.

Kinanti adalah seorang wanita berusia 19 tahun yang hidup di dalam ke sederhanaan bersama Bu Sri dan Pak Tono yang sangat menyayangi nya. mereka hidup bahagia,walau di dalam kemiskinan.

Kinanti bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai seorang office girls setelah ia menyelesaikan sekolah SMA nya di sebuah sekolah negri.

"Ini kalau jual bisa buat kamu nabung buat kuliah nih."Ucap Pak Tono lagi dengan semangat nya.

Kinanti yang mendengar pun seketika menjadi murung,karena mengingat seharus nya ia sudah kuliah saat ini,tapi karena terhalang biaya Kinanti harus menyimpan keinginan untuk kuliah di dalam hati nya terdalam.

Bu Sri yang melihat Putri nya seketika sedih pun lansung menghampiri Putri nya itu.

"Udah,gak usah di pikiran,kita kan masih nabung sama - sama buat kuliah nya kamu,kamu harus sabar Kinanti,suatu saat kamu pasti bisa kuliah."Ucap Bu Sri memegangi kedua pundak putri nya itu.

"Betul tu kata Ibu,jangan sedih gitu ah,bapak gak suka."Ucap Pak Tono.

"Engak kok pak,Kinanti gak mau lagi terlalu berharap bisa kuliah,sekarang bisa kerja juga Kinanti udah senang sekali Pak."Balas Kinanti.

"Mana boleh begitu Kinanti,kamu harus terus berharap,tabungan bapak dan ibu juga bentar lagi udah bisa buat kamu kuliah."Ucap Pak Tono dan Kinanti pun tersenyum mengangguk.

"Tapi Kinanti gak mau nyusahin Bapak dan Ibu,Kinanti gak mau jadi beban bapak dan Ibu kalau Kinanti kuliah nanti."Ucap Kinanti.

"Hus,jangan bilang gitu ah,siapa yang bilang kamu beban ibu dan Bapak,kamu itu kebanggaan ibu dan bapak,Suatu hari kalau sudah kuliah,sudah sukses kamu pasti bisa menaikan derajat Kita dari kemiskinan."Ucap Bu Sri mencoba membangkitkan semangat putri nya.

Kinanti menatap Ibu nya dengan seduh ,ia lalu memeluk ibu dan ayah nya,ia memang sangat ingin membahagiakan kedua orang tua nya itu.

"Nah betul kata ibu mu,udah lah,pagi - pagi sudah sedih - sedih,kamu juga sudah harus berangkat kerja kan."Ucap Pak Tono.

"Iya pak,Kinanti mau siap - siap dulu ya Bu,pak."Ucap Kinanti dan berlalu masuk ke dalam kamar nya.

"Kasian Kinanti ya pak.",Ucap Bu Sri.

"Iya,tapi mau gimana lagi,Kita harus kerja keras,semoga tabungan kita segera cukup untuk Bekal dia kuliah."Ucap Pak Tono dan Bu Sri mengangguk.

Dengan uang yang di hasilkan dengan hasil nelayan yang tak pasti dan Pendapatan dari berjualan kue ,Pak Tono dan Bu Sri tetap berusaha agar bisa menguliahkan Kinanti,menyisihkan sedikit demi sedikit dari pendapatan mereka.

02 - Pengeroyokan

Kinanti pun berangkat ke tempat kerja nya setelah berpamitan dengan Kedua orang tua nya,ia mengunakan motor milik bapak nya yang sudah tua,tapi terawat dan bisa di gunakan Kinanti untuk bekerja.

Saat di jalan.

Kinanti yang sedang dengan santai nya membawa motor dan melihat seseorang sedang di pukuli di jalanan sepi,Kinanti yang melihat tentu saja jadi panik dan segera menepi kendaraan nya.

"Hei,kalian ngapain,tolong!!! Tolong!!!."Teriak Kinanti dan membuat beberapa orang lekas berdatangan.

Beberapa orang yang sedang memukuli seseorang itu lekas melahirkan diri saat mendengar teriakan Kinanti dan melihat Orang - orang mulai berdatangan. "Sial."Ucap salah satu dari mereka.

Dengan cepat Kinanti menghampiri Seorang pria yang tergeletak di trotoar jalan dengan wajah lebam akibat pukulan.

"Kamu tidak apa - apa?." Tanya Kinanti pada orang itu.

"Gak apa - apa,makasih ya."Pria itu tersenyum sembari menahan rasa sakit.

"Kamu kenapa di pukul,jangan - jangan kamu maling ya?." Tanya Kinanti.

"Emang nya aku ada tampang maling?,ganteng gini di bilang maling,liat itu mobil punya ku."Kata Pria itu.

"Lalu kenapa kamu di pukul?." Tanya Kinanti lagi.

"Bantu dulu kek bangun,kamu gak kasian apa liat tergeletak disini."Ucap Pria yang bernama Shammy.

Kinanti pun lekas membantu pria itu dan membantu nya berdiri lalu menuntun nya untuk duduk di dalam mobil,mobil itu terbuka dan kinanti nyakin itu memang mobil nya. "Kamu beneran gak apa - apa?,Muka kamu sampai bonyok begitu." Tanya Kinanti merasa ngilu melihat luka di wajah pria itu.

"Gak apa - apa,gue kan cowok kuat,santai."Ucap Sham.

"Alah,kuat - kuat,tadi ajak mati kutu di pukulin." Kinanti menghela nafas karena Sham masih saja bisa bercanda di kondisi nya yang seperti saat ini.

Ingin tetap di pandang cool oleh Kinanti,Sham mengelus rambut nya sembari menjawab ucapan kinanti.

"Tadi itu 4 lawan 1,pasti lah aku kalah,coba aja kalau 1 lawan 1,pasti habis mereka."Ucap Sham dengan sombong nya.

Kinanti yang mendengar pun menjadi malas untuk mendengarkan ucapan Sham,ia lalu melihat jam di tangan nya,15 menit adalah jam ia masuk kerja.

"Astaga,aku telat."Kinanti lekas meninggalkan Sham yang masih mengoceh sembari menahan rasa sakit melihat Kinanti Pergi.

"Hei,mau kemana,kita kan belum kenalan."Ucap Sham agak berteriak dan membuang nafas dengan tidak semangat.

Namun seketika senyum nya melebar saat mengingat Kinanti yang tadi menolong nya. "Dia manis juga."Ucap Sham dan menutup pintu mobil,lalu kembali menjalankan mobil nya.

Shammy.

Seorang pria berusia 23 tahun,yang selalu ceria dan cool di mana pun ia berada,seorang mahasiswa populer di sebuah kampus.

•••

Kinanti mengebut untuk sampai di kantor tempat ia bekerja. dengan cepat memarkirkan motor nya dan berlari masuk ke dalam kantor sebelum ia di marahi oleh atasan nya di bagian office girl nya.

"Kinanti."Teriak Sofi sahabat seprofesi nya.

Kinanti yang menoleh sembari berjalan tanpa sengaja menabrak seseorang di depan nya dan membuat tubuh kecil nya itu terjatuh di lantai.

"Auh..."

"Kamu tidak apa - apa?." Tanya Seorang yanh di tabrak Kinanti.

Kinanti lalu mengangkat kepala nya,melihat sosok yang berdiri di hadapan nya itu. Dengan cepat ia berdiri dan menganggukkan kepala nya.

"Maafkan saya pak."Ucap Kinanti.

"Lain kali,jalan pakai mata mu. tidak semua kata maaf bisa memperbaiki sesuatu."Ucap Pria itu dan berjalan pergi dari hadapan Kinanti.

"Ya ampun,sombong banget sih."Ketus Kinanti dalam hati.

03 - Di Rektur baru

Kinanti lalu kembali berjalan dengan cemberut nya. "Kinanti."Sofi merangkul sahabat nya itu.

"Kamu gak apa - apa kan?." Tanya Sofi.

"Gara - gara kamu tuh aku jadi nabrak orang."Balas Kinanti.

"Maaf,lagian kamu di panggil bukan nya berhenti,tapi jalan terus."Ucap Sofi.

"Tapi,yang tadi kamu tabrak siapa Kin?."Tanya Sofi.

"Gak tahu,kayak nya sih staf baru dech,baru liat." Jawab Kinanti sembari menaruh tas nya di loker.

"Tapi ganteng ya,pakaian rapi,kayak bos."Ucap Sofi dan Kinanti hanya diam saja sembari mengunci kembali loker nya.

"Sofi,kinanti,bikinkan minum nya untuk ruang meeting."Kata Livi salah satu staf di kantor itu.

"Berapa orang mbak?." Tanya Kinanti.

"10 orang,jangan lama - lama ya,meeting di mulai setengah jam lagi " tutur Livi

"Siap mbak." Sofi dan Kinanti menjawab berbarengan.

"makasih ya." Livi berlalu pergi setelah mengucapkan terima kasih.

"Mbak Livi baik banget ya Kin,ramah banget meski pun dengan karyawan biasa kayak kita."Ujar Sofi.

"Iya,Mbak Livi memang baik."Balas Kinanti.

"Udah ah,nanti kita terlambat,kena marah nanti sama Bu seno." kata Kinanti lagi,karena takut di marahi Kepala Office mereka.

•••

Kinanti dan Sofi pun berjalan dengan membawa Nampan berisikan minum teh hangat untuk para staf kantor yang akan meeting hari ini.

"Permisi." ujar Kinanti saat masuk ke dalam ruangan meeting yang sudah di penuhi orang - orang.

"Silakan masuk Kinanti,Sofi."Ucap Livi yang juga berada di dalam.

Kinanti lalu menaruh segelas demi segelas ke atas meja dengan hati - hati,hingga di gelas terakhir,Kinanti sontak terkejut dan mendadak saja menjadi gugup saat melihat Pria yang tadi ia tabrak berada di ruangan ini juga. "Dia lagi."

"Ini minuman nya pak."Ucap Kinanti dan Pria itu mengangguk datar,sembari memeriksa file yang ada di dalam map.

Kinanti lalu berlalu pergi bersama Sofi setelah tugas mereka selesai.

"Kin,tadi barusan yang ada di ruangan itu,Pria yang kamu tabrak kan Kin." Tanya Sofi.

"Iya,Apa ya kerja dia di kantor ini."Balas Kinanti.

"Jangan - jangan beneran bos kita kali Kin,soal nya dia duduk di bangku yang biasa di duduki di rektur kita." Tebak Sofi.

"Iya kali ya."Balas Kinanti.

"Kinanti,Sofi."Panggi Bu Seno atasan mereka.

"Iya Bu."

"Kalian bersihkan Ruangan Di rektur kita ya,kalian berdua,jangan lama - lama,habis meeting sudah mau di pakai.."Ucap Bu Seno.

"Tapi tadi pagi kan Puput sudah bersihkan Bu."Ucap Sofi.

"Iya bersihkan ulang,jangan sampai ada debu,Presdir kita itu baru,dia orang yang tak ingin ada kesalahan sekecil apa pun."Ucap Bu Seno.

"Baik Bu."Balas Kinanti dan Sofi bersamaan.

Kinanti dan Sofi pun berdua membersihkan ruangan Presiden direktur bersama,agar selesai lebih cepat.

"Aku nyakin pria itu lah presiden direktur kita yang baru." Ucap Sofi.

"Nyakin banget sih."Ucap Kinanti.

"Iya lah,Bos kita yang lama kan sudah tua,mungkin saja di wariskan ke anak nya,orang kaya kan biasa seperti gitu." Ucap Sofi.

"Kinanti,Sofi,sudah cepat keluar,Pak Vano akan segera datang."Ucap Bu seno.

"Pak Vano siapa Bu?." Tanya Sofi yang memang selalu saja ingin tahu.

"Ya ampun,kalian tidak tahu hari ini Pak Vano Indrawan itu direktur Baru kita. sudah - sudah cepat keluar."Ucap Bu Seno dan Kinanti dan Sofi segera bergegas untuk keluar ruangan.

Baru saja keluar dari pintu beberapa langkah,Kinanti baru ingat kalau pengelap nya tertinggal di dalam ruangan itu,ia pun lekas kembali untuk mengambil nya, sementara Sofi dan Bu Seno sudah berjalan di depan duluan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!