NovelToon NovelToon

Takdir Luna

Tolong

" kenapa kau tidak ikut mati saja bersama kedua orang tuaku.. kenapa kau masih hidup" bentak Rehan Wijaya dengan suara sangat keras. dengan kedua tangannya mencekik leher laki2 paruh baya yang duduk dikursi.

" komohon jangan tuan. jangan sakiti ayahku lagi. sudah cukup jangan begini.. aku minta maaf tuan.. hiks ..... hiks " ucap Luna yang duduk bersimpuh dengan kedua tangan yang dipegang erat oleh laki laki kepercayaan Rehan..

" Diam... ucap Rangga " dengan nada menekan

"m... aaf.. tu... an" ucap laki laki paruh baya yang bernama Bayu dengan terbata bata

" sudah cukup tuan jangan sakiti yah ku lagi.. bukankah ayahku sudah tidak bisa berjalan lagi.. apa yang tuan inginkan.. hiks... hiks " ucap Luna sambil menangis dan tubuh bergetar

" Belum cukup semua ini belum cukup.. seharusnya ayahmu juga ikut mati... " jawab Rehan dengan kedua tangan terus menguatkan cekikan nya. membuat ayah Luna semakin kehabisan nafasnya

" cukup. ..cukup lepaskan ayahku.. biarkan aku yang menebusnya.. " jawab Luna

Rehan yang mendengar ucapan Luna pun berhenti dari aksinya dan menghampiri luna, membuat gadis bertubuh mungil itu semakin bergetar ketakutan

" wah... wah.. bagus sekali ucapan mu itu.. membuatku mempunyai banyak ide... " jawab Rehan yang berada tepat dihapannya

"Bagai mana kalau kamu kita jual gadis mungil ini kegremo.. pasti lumayan tinggi harganya" ucap Rehan yang mendapat ide gila.. membuat Luna semakin takut..

" Bagai mana ide ku pak tua... " tanya Rehan sambil melirik Bayu

" jja... ng.. an.. t.. u.. a.. n" jawab Bayu terbata bata

" angkat dia dan bawa kedalam mobil " perintah Bayu pada Rangga

" Tolong tuan jangan... " ucap Luna yang meronta dan memohon pengampunan tapi tidak dihirauka oleh Rehan

" Ayah... tolong ayah... " teriak Luna yang terus diseret oleh Rangga.

Bayu yang melihat anaknya pun berusaha bangkit dari kursi roda namun terjatuh karna tak bisa berjalan lagi..

" teruslah berusaha pak tua.. tapi untuk anakmu akan tetap mendapatkan apa yang harus didapatkan karena ulahmu itu.. " ucap Rehan yang pergi berlalu meninggalkannya begitu saja dilantai..

" l.. u.. n.. a" pangil Bayu yang terus berusaha mengejar anaknya walau harus menyeret tubuhnya diatas lantai..

" ayah... ayah.. " pangil Luna didalam mobil dan terus menangis melihat keadaan ayahnya.

Luna yang tak bisa berhenti menangis pun tak sadar telah sampai di sebuah klub malam yang sangat ramai oleh pengunjung..

" Tempat apa ini tuan... "

" apa kau tak ingat.. kalau aku akan menjual kamu ke gremo... kau pasti akan segera laku... " ucap rehan dengan senyum liciknya..

" jangan tuan... aku takut.. hiks.. hikss"

Dilain sisi ... Bayu yang melihat anaknya dibawa pergi tiba tiba merasa dadanya sakit dan pingsan begitu saja..

Sedangkan Rehan tengah asik bernego ria dengan seorang wanita yang tidak lain adalah gremo yang sedang menawar harga untuk membeli Luna.

Luna yang sedari tadi mendengar percakapan mantan majikannya hanya bisa menangisi takdir hidupnya yang sebentar lagi akan hancur

Sedang kan Rangga masih setia memegangi tangan Luna supaya tidak kabur

" kau jahat tuan... " batin Luna

" dealll... " ucap Rehan tersenyum dan berjabat tangan tanda setuju dengan jumlah yang dia inginkan

" Rasakan Luna Terima balas dendam ku... " batin rehan yang tersenyum senang

Tanpa babibu pengawal gremo pun langsung menyeret Luna pergi

" Tolong tuan... tolong saya.. saya akan mematuhi perintah tuan. aku akan setia pd tuan apapun perintah.. tuan... Tolong tuan.. tolong saya.. " teriak Luna yang terus dibawa pergi...

sesampainya didalam kamar Luna langsung didandani dan dipakaikan baju yang seksi dan menggoda

Rehan yang merasa puas pun pergi. dan meninggalkan klub..

Terima kasih... 🤗🤗🙏🙏

Berubah fikiran

Luna yang berada didalam kamar masih terus menangis... membuat riasanya hilang

" jangan kau menangis terus... nanti pelanggan ku kecewa.. " ucap gremo.. yang sudah ada dihadapan Luna

" Tolong nyonya.. lepaskan saya... "

" Jangan harap aku akan melepaskanmu.. karna aku sudah membayarr mahal untuk membelimu"

" kalau begitu biarkan aku jd pembantu disini. yang penting jangan biarkan aku melayani nafsu bejad lelaki " mohon Luna sambil bersimpuh memohon belas kasihan

" aku tidak sebodoh itu, membelimu mahal mahal hanya untuk menjadi pembantu.. "

" tapi nyonya.. "

" cepat hapus air matamu dan perbaiki riasanmu.. jangan sampai aku kehilangan kesabaranku..." ucap gremo dan pergi meninggalkan Luna

Luna yang ditinggal pun tak menghiraukan dan kembali menangis..

1 jam berlalu... gremo sudah tersenyum menerima uang dari lelaki hidung belang yang akan menyewa Luna

dilain sisi Rehan yang sudah berada didalam rumahnya mulai merasa gelisah entah apa yang dipikirkannya..

Disebuah kamar luna semakin takut dengan tubuh semakin gemetar..

" wah... ternyata kau cantik sekali.. tidak salah aku membayarmu mahal... " ucap lelaki yang tidak terlalunjelek

" kumohon tuan jangan.. lepaskan saya" kembali Luna memohon. tapi tak dihiraukan oleh lelaki yang siap menerkam Luna...

" kumohon tuan.. " Luna kembali memohon dan terus mundur sampai tersudut disudut ruangan yang cukup luas..

tanpa babibu.. lelaki yang dihadapan Luna langsung memeluk dan berusaha melepas pakain Luna.

Luna yang mendapat serangan langus berusaha melepaskan diri dan memukul.. bagian bawah lelaki hidung belang sampai tersungkur..

" awwww... " pekik lelaki itu

Luna yang melihat kondisinya tersungkur langsung berusaha membuka pintu tapi tidak bisa karna sudah terkunci...

" tolong siapa saja yang diluar tolong saya... " teriak Luna

" percuma kau teriak tidak akan ada yang menolongmu.. " ucap lelaki hidung belang dengan senyum jahatnya. dan langsung kembali menerkam Luna. dan menyobek baju Luna

kemudian melempar Luna keatas kasur.

" jangan tuan... jangan "

BRAKKKKK...

Luna sesaat merasa lega saat pintu kamarnya terbuka.. dan sangat senang melihat tuan Rehan yang masuk kamar

" siapa kau... " tanya laki laki hidung belang yang masih setia diatas tubuh Luna

" pergi jangan sentuh dia.. "

" enak saja kau. aku sudah bayar mahal."

tanpa babibu rehan langsung memukul lelaki hidung belang itu yang tidak menghiraukan ucapkannya. .

flasback....

rehan yang merasa gelisah pun langsung mengambil kunci mobilnya dan kembali ke klub malam dimana dia menjual Luna..

dengan langkah seribu Rehan langsung menghampiri gremo dan memberikan uang dua kali lipat yang gremo tadi berikan.. dan meminta diman kamar Luna...

saat di depan kamar Luna. Rehan yang mendengar teriakan Luna langsung mendobrak pintu dan langsung masuk...

flasback of

Luna yang melihat Rehan datang pun merasa lega. dan reflek menyelimuti tubuhnya yang hampir polos..

setelah Rehan selesai memukul dan lawannya sudah terkapar. Rehan langsung menarik Luna pergi..

Belum saja Luna sampai dipintu, Luna sudah terjatuh dan pingsan ditempat..

" Dasar... gadis merepotkan.. " ucap Rehan yang melihat Luna sudah terkapar dilantai..

Rehan yang melihat keadaan Luna sedikit iba. baju yang robek sana sini dan mata yang bengkak. lengan yang sedikit membiru..

" heyy... bangun... Luna.. bangun.. " ucap Rehan berusaha membangunkan Luna.

karna tidak ada respon Rehan akhirnya menggendong Luna dan membawanya ke mobil.

Sesampainya dirumah rehan langsung merebahkan Luna dikamar pembantu dan menyiram Luna supaya cepat bangun. ..

Luna yang merasakan dingin ditubuhnya langsung membuka matanya.

" tuannn.. " ucap Luna dengan suara parau

" Karna aku sudah menebusmu. kau harus menuruti semua kataku.. "

" iya tuannn... "

Setelah mendengar jawaban yang diinginkan Rehan langsung pergi kedalam kamarnya yang berada diatas.

Terima kasih... 🙏🙏

Pembantu..

Malam berganti pagi... keadaan Luna yang semalam disiram air pun kini bajunya sudah mengering... tapi tidak dengan badan Luna yang terasa dingin, membuat gadis mungil itu tetap berada diatas kasur...

" Bangunnn... aku membawamu kerumah ku bukan untuk bersantai santai diatas tempat tidur. " suara Rehan yang penuh emosi melihat Luna masih tidur diatas tempat tidur..

" maaf... tuan" ucap Luna yang berusaha bangun dari atas tempat tidur..

" Kamu disini bukan untuk bersantai santai camkan itu.. "

" iya tuan... " jawab Luna

" cepat kedapur dan masakan q makanan. "

Tanpa menunggu perintah yang kedua kalinya Luna langsung pergi kedapur dan masak, masakan kesukan Rehan...

flasback on..

3 Tahun yang lalu Bayu melamar pekerjaan untuk menjadi supir pribadi pak broto yang tak lain ayah rehan. karna Bayu datang dari desa dan membawa seorang gadis berumur 14 tahun yang cantik dan bertubuh mungil...

pak broto memberikan izin untuk memperbolehkan Bayu tinggal di salah satu kamar pembantu..

Dan Luna membantu melakukan pekerjaan rumah tangga sebagai balas budi telah diberi izin tinggal dirumah mewah tersebut.

luna yang cukup pintar pun dimasukan kesekolah negri terdekat dari rumah pak broto.

disela sela pekerjaannya membantu memasak dan menyapu, diam diam Luna sering melihat Rehan. anak satu satunya pak Broto..

Rehan adalah sosok laki laki yang tampan bertubuh tinggi dengan dada yang bidang, setiap wanita yang melihatnya pasti akan jatuh cinta melihatnya.

Rehan yang selalu ramah pada setiap penghuni rumah, menambah kekaguman Luna.

Rehan yang sudah sadar akan kehadiran Luna yang kadang memperhatikannya hanya bisa membiarkanya. karna bagi Rehan Luna hanyalah anak kecil.

Luna yang pandai memasak pun sering disuruh menyiapkan makanan kesukaan Rehan.

Bukan berarti pembantu dirumah itu hanya ada Luna tapi karena pak broto dan istri suka dengan masakan Luna, oleh sebab itu Luna lah yang memasak untuk satu keluarga..

Hingga suatu kejadian dimana Ayah Luna sedang mengantar pak broto dan istri ke Bandung dan terjadilah insiden kecelakaan membuat Ayah dan ibu Rehan meninggal ditempat, dan hanya Ayah Luna yang selamat. membuat Rehan sangat membenci Bayu dan Luna, menganggap Bayu dan Luna adalah pembawa sial..

flasback off...

Mungkin karena Luna masih syok atas kejadian semalam didalam klub, dan insiden penyiraman Rehan membuat tubuh Luna merasa lemas dan memecahkan piring..

Rehan yang mendengar keributan langsung kedapur dan marah melihat Luna memecahkan piring.

"Dasar tak becus cepat bereskan" ucap Rehan

Bunga yang mendengar perintah Rehan langsung membersihkan pecahan piring yang jatuh berserakan dilantai.

" sakit.... tuan... " ucap Luna yang kesakitan karena tangannya yang diinjak Rehan tanpa ampun sedangkan tangannya sedang memungut pecahan piring membuat tangan Luna mengeluarkan darah segar...

" Tuannn sakit... hikz hikz" tangis Luna yang tak dihiraukan oleh Rehan.

Setelah hatinya puas melihat Luna menangis, Rehan pergi meninggalkan Luna tanpa menghiraukan nya

" hikz... hikz.. " Luna masih menangis dan duduk bersimpuh merasakan tangannya yang sakit.

" maaf... Luna bibi tidak bisa membantu kamu tadi, bibi bantu bereskan ya. " ucap wanita paruh baya yang tak lain bi inah,

" Bibi masih bekerja di sini bi..? " tanya Luna

" iya... hanya Bibi yang tersisa, pembantu yang lain sudah dipecat oleh tuan Rehan. setelah pak broto dan nyonya meninggal tuan Rehan berubah menjadi sangat menakutkan" ucap bi inah

" maaf bi... semau gara gara keluarga say bi... " sesal Luna

" tidak Luna, semua sudah takdir. jangan kau menyalahkan keluargamu. "

setelah bi inah membereskan semuanya... kini bi inah membantu membalut luka ditangan Luna..

" Nak kau sakit.. kenapa badanmu hangat"

" sedikit bi... "

Waktu pun cepat berlalu, kini Rehan sudah pulang dari kantornya. bi inah pun sudah pulang kerumah. tinggal Luna yang ada dirumah menyiapkan makanan untuk Rehan.

Rehan yang memang sudah lapar pun menyantap makanan dengan lahap..

Dan pergi kekamar menganti bajunya.

" kenakan ini.. dan buang jauh jauh baju yang kau pakai itu" perintah Rehan dengan melemparkan baju ganti untuk Luna.

" Baik tuan... " jawab Luna patuh

" setelah itu bersihkan kamarku" perintah Regan

Setelah selesai menganti baju, Luna langsung kekamar Rehan dan alangkah terkejutnya Luna. kamar yang dulu selalu rapih sekarang bagaikan kapal pecah.

Cukup lama Luna membersihkan kamar, langsung mendapat perintah untuk membelikan martabak..

Tentu itu hanya alasan Rehan untuk membuat Luna kelelahan.

" Dimana aku harus mendapatkan martabak dijam segini" gumam Luna yang bingung karna waktu sudah jam 11 malam..

didalam rumah Rehan tersenyum senang sudah mengerjai Luna

Luna yang sudah mendapatkan martabak pesanan tuannya pun pulang, tapi kondisi cuaca tidak bersahabat, derasnya hujan membasahi tubuh luna.

Luna yang sampai dirumah dengan berlari pun mengetuk pintu. tapi tak ada respon

Luna yang sudah demam dari pagi pun mengigil kedinginan, dan duduk meringkuk tapi tidak dengan kesadaran nya yang mulai hilang dengan derasnya hujan..

Didalam rumah Rehan tanpa rasa bersalah tidur diatas ranjangnya yang hangat dan tertidur lelap..

Bersambung...

Terima kasih... 🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!