NovelToon NovelToon

Blind Date

1. Pertemuan

Kenan Melviano Parviz,  lelaki muda tampan itu melangkahkan kakinya menuju restoran besar di kota itu. Memenuhi permintaan papanya untuk bertemu dengan  seorang gadis. Dia cuma diberikan nama dan ciri-ciri si gadis saja. 

Konyol, lekaki playboy yang digilai banyak wanita harus bertemu dengan wanita yang sama sekali belum diketahuinya. 

Mengedarkan pandangan matanya ke dalam restoran,  dan mata hazelnya berhenti pada sosok gadis dengan tubuh mungil, tapi cantik juga pikir Kenan.

Menghampiri gadis itu, seketika gadis itu mendongakkan kepalanya.

"Ck .....cuma seorang bocah ternyata ", Kenan berdecak.  

"Apa kata kamu,  aku 19 tahun ya,  bukan bocah ", seru gadis itu tidak terima.

Memandang Kenan dengan penuh cemooh. 

"Kamu telat 5 menit ", gadis itu seraya melirik jam tangan di pergelangan tangannya. 

Ia melipat tangannya di bawah dada. Hingga tonjolan di sana terlihat jelas.

Kenan tercengang sesaat. 

Seksi juga gadis ini.

"Kompensasi apa yang kamu kasih buat gantiin waktu 5 menit aku ?", ujarnya seraya menatap tajam. 

Hah.... apa mau si bocil ini ?

"Bilang, apa mau kamu. Aku nggak ada waktu buat ladenin bocah kecil kayak kamu ", Kenan mendudukkan bokongnya di kursi depan gadis itu dan menopangkan sebelah kakinya di satu kaki yang lain.

"Kompensasi 5 menit, mana kunci mobil kamu? ", Kenan memberikan kunci mobilnya.

Gadis itu meraih kunci dan memainkan di tangan. 

"Kamu Kenan? " tanyanya dengan bibir terlipat menahan tawa. 

"Lelaki gagah dan tampan kayak kamu,  ngapain mau di suruh kencan buta

beginian ? ", lanjut gadis itu terkekeh. 

"Kalo kamu karena apa coba?   ato jangan-jangan nggak ada yang tertarik sama tubuh kecil kamu ", Kenan tergelak, melipat tangannya di depan dada. 

Gadis itu membulatkan matanya. 

"Enak aja.....banyak ya yang suka sama aku ", elak gadis itu. 

Bibir mungilnya mencebik lucu. 

Kenan semakin tergelak.

"Jangan ketawa terus,  nggak lucu tahu ", seru gadis itu. 

"Aku datang ke sini di suruh kencan sama kamu ", katanya kemudian.

"Siapa nama kamu? ", tanya Kenan. 

"Adelia.....kamu nggak dikasih tahu sebelum ke sini tadi? ", gadis itu mengeryit.  Menatap Kenan penuh selidik

"Aku lupa.... ", Kenan menoleh ke arah lain.

"Abis kencan suruh ngapain? ", Kenan kembali mengarahkan pandangannya ke arah Adelia. 

"Ngapain tanya aku terus,  kamu pasti udah tahu kan? ", Adelia balik bertanya.

"Nikah?  konyol banget orang tua jaman sekarang ", Kenan mendesah.

"Berapa usia kamu, jangan bilang kamu udah tua jadi harus pake cara kayak gini ?", Adelia tersenyum geli. 

"Wooww ..... aku nggak setua itu ya. Mau bukti kamu !", Kenan mencondongkan tubuhnya ke arah Adelia. 

Adelia menarik kepalanya ke belakang. 

Kenan menarik kembali tubuhnya. 

"Kamu setuju ?", Kenan mengangkat alisnya. Adelia mengeryit penuh tanya.

" Nikah ", Kenan mendengkus.

"Apa aku harus nolak? ", Adelia balik bertanya. 

"Kamu tahu apa resikonya ? ", lanjut gadis itu. 

Tentu saja Kenan tahu. Seperti dirinya yang akan di coret dari pewaris papanya , mungkin gadis itu juga sama. 

"Ok... kita setujui aja mau mereka !", usul Kenan. 

"Deal, tiga puluh persen saham perusahaan kamu jadi milik aku ", seru Adelia.

"Damn .... apa-apaan kamu,  nggak ada ya ketentuan kayak gitu ", sungut Kenan. 

"Masih bagus kan,  dari pada kamu nggak dapat apapun ", gadis itu tersenyum sinis. 

Kenan berpikir sejenak. Gadis ini pasti nggak tahu juga masalah perusahaan. Lagian dia juga masih punya perusahaan lain, biarpun belum sebesar punya papanya. 

"Ok... deal ", Kenan

mengulurkan tangannya, 

"Ponsel kamu, sini ! ", pinta Kenan.

"Buat apaan? ", Adelia mengeryit.

"Udah kasih sini,  biar aku mudah hubungin kamu ntar ", Kenan sedikit mendengkus. 

Adelia memberikan poselnya.

Kenan mengotak-atiknya sebentar lalu menyodorkan ke arah Adelia.

Gadis itu hendak meraih ponselnya,  Kenan menariknya tanganya ke belakang. 

"Kunci mobil aku !", pinta Kenan.

"No.....no....satu hari mobil kamu jadi punya aku, kompensasi telat 5 menit ", Adelia beranjak memainkan kunci mobil di depan lelaki itu. 

"Ponsel kamu, nggak mau ambil?", Kenan menaikkan sebelah alisnya. 

Memasukkan ponsel itu ke saku celananya. 

"Ambil ", katanya seraya bersidekap. 

Adelia mendekat, berusaha mengambil ponselnya,  tapi Kenan malah menarik tubuh Adelia hingga menempel di dada bidangnya. 

"Ponsel kamu jadi kompensasi juga buat aku !", bisiknya di telinga Adelia.

Lalu dengan cepat menarik tengkuk Adelia dan mencium bibir gadis itu. ******* bibir mungil itu dengan cepat, hingga Adelia tidak bisa menghindar. Gadis itu  juga tidak bisa melawan,  karena Kenan menahan kedua tangannya dengan satu tangannya.

Kenan melepas tautan itu ketika Adelia terengah kehabisan napas. 

"Impas ",  katanya seraya melangkah pergi. Kemudian meraih ponsel untuk menghubungi seseorang di seberang sana. 

2. Lelaki Playboy

Keesokan harinya Adelia mendatangi perusahaan Kenan.  Berniat mengambil ponselnya sekalian mengembalikan kunci mobil lelaki itu. 

Melangkahkan kakinya memasuki lift. Menekan angka 10 ,  dimana kantor Kenan berada. Sebelumnya bertanya pada resepsionist di lobi bawah.

Resepsionist sempat mengatakan bahwa Kenan sedang ada tamu.

Tapi Adelia tidak peduli, karena ingin segera mengambil ponselnya.

Setelah pintu lift terbuka, melangkahkan kakinya keluar. 

Dengan langkah santai menuju ruangan Kenan. Seketika berhenti di depan pintu ketika mendengar suara tidak jelas, suara desahan seorang wanita sepertinya.

Ia buka sedikit kasar pintu itu,  tampaklah pemandangan yang sangat tidak pantas menurut Adelia.

Kenan dan seorang wanita yang duduk di pangkuannya sedang bercumbu di dalam ruangan itu. 

Adelia memukul daun pintu keras hingga langsung menghentikan kegiatan mereka.

"Ckck.... jadi begini kelakuan kamu di kantor ", Adelia berdecak dan memalingkan wajahnya tidak suka.

"Lelaki macam gini yang mau nikahin aku. Aishhh.. mimpipun aku nggak akan setuju ", Adelia berdecih tidak suka sambil memalingkan mukanya.

Seandainya tidak mengingat permintaan orang tuanya, Adelia tidak akan sudi berhubungan dengan lelaki itu.

"Siapa dia, sayang ?", wanita itu masih di pangkuan Kenan.  Menatap Adelia dengan pandangan sinis.

"Kamu keluar dulu", Kenan menyuruh wanita itu turun dari pangkuannya. Wanita itu cemberut, tapi kemudian mengangguk, diciumnya lagi bibir Kenan,  sebelum turun dari pangkuan lelaki itu. 

Membenahi bajunya yang berantakan akibat ulah Kenan. 

Mengambil tasnya yang tergeletak di meja, lalu kembali menghampiri Kenan. 

"Jangan lupa ntar malem !" katanya lagi seraya mencium bibir Kenan lagi sebelum melangkah keluar.

Baru beberapa langkah, tiba-tiba

Gubrakkkkkk...

Wanita itu terjatuh di lantai karena tersandung kaki Adelia.

Adelia menahan tawanya. Kenan membulatkan matanya karena terlampau terkejut. Tapi sebentar kemudian terkekeh tertahan.

Adelia menatap lelaki itu tajam.

Bisa-bisanya ngetawain wanitanya.

Dasar lelaki playboy

"Uppss.....pasti sakit ya ", ledek Adelia. 

"Hei....kamu sengaja ya? ", wanita itu melotot galak ke arah Adelia. 

Segera bangkit dari lantai,  bergegas menghampiri Adelia hendak menamparnya. Kenan yang melihat itu reflek melangkah hendak mencegahnya.

Kenan terpana dan menghentikan langkahnya.  Dilihatnya Adelia menahan tangan wanita itu dan memutarnya ke belakang.

"Mau nampar aku, nggak semudah itu tahu", Adelia sedikit menyeringai. 

"Lepasin tangan aku ", hardik wanita itu. 

"Kenapa? Sakit?  jangan suka nyakitin orang kamu kalo masih tahu rasa sakit ", Adelia melepaskan tangan wanita itu, sedikit kasar.

Wanita itu terhuyung, Lalu membalikkan badannya ke arah Kenan.

"Kamu kok nggak bantuin aku sih sayang !", rajuk wanita itu seraya menghentakkan kakinya ke lantai.  Lalu bergegas menuju pintu keluar. 

Kenan tercengang. Seperti terhipnotis tidak melakukan apapun hanya melihat saja yang terjadi di depannya. 

Bahkan dia tidak mencegah ketika wanitanya keluar dari ruangannya.

Boleh juga bocah kecil ini.

Selain arogan kuat juga dia.

Padahal kalau dilihat posturnya tidak lebih tinggi dari wanitanya.

"Ponsel aku !", pinta Adelia tanpa melihat ke arah Kenan. 

Kenan tersadar dari lamunannya.

Lalu merogoh saku celananya.

"Sorry .... ponsel kamu ketinggalan di rumah", Kenan menghampiri Adelia.

"Ngeles aja kamu. Jangan dekat-dekat ", Adelia menggeser tubuhnya ke belakang. 

"Aku nggak suka laki-laki yang suka nyentuh cewek sembarangan ", lanjutnya bersidekap. 

Kenan tetap melangkah mendekat,

"Kamu cemburu ?", ledek Kenan

"Ihh.... pede banget. Ngapain juga aku cemburu ?", Adelia bergidik.

Tangannya berusaha menahan tubuh Kenan agar berhenti mendekatinya.

"Stop ...... di situ aja kamu !".

"Kunci mobil ?", Kenan mengulurkan tangannya. 

Adelia melempar kunci itu ke arah Kenan, langsung di tangkap oleh lelaki itu. 

"Mana dokumen saham atas nama aku? ", Adelia seraya berjalan ke sofa dan duduk di sana. Melipat kakinya dengan angkuh. 

"Aku kasih kalo kita udah nikah ", Kenan ikut  duduk di sebelah gadis itu. 

"Ntar malem aku jemput ke rumah sekalian bahas pernikahan kita", bisiknya di telinga Adelia. 

Adelia menggeser tubuhnya, menjauh dari Kenan. 

"Aku bilang jangan dekat-dekat, Okey ? Atau aku tendang kamu ", marah Adelia.

"Oh... aku takut ", kekeh lelaki itu dengan tampang yang menyebalkan.

Tanpa Adelia duga, kenan menahan pinggang ramping gadis itu, mengangkat tubuhnya dan membawanya ke pangkuan lelaki itu.

Gadis itu memekik keras, terkejut

dengan perlakuan Kenan. 

"Damn... lepasin aku ", Adelia berontak.  Pinggangnya yang di peluk erat oleh lelaki itu membuatnya susah bergerak.

Tangan mungilnya memukul dada lelaki itu berulang-ulang, tapi Kenan tidak bergeming. 

Kenan menahan tangan Adelia dengan tangan kanannya, sedang satu tangan yang lain masih memeluk pinggang gadis itu erat.

"Jangan gerak terus, ada yang bangun di bawah sana", bisik Kenan. 

Adelia membulatkan matanya.

Shitt.. dasar lelaki mesum !

Satu-satunya jalan dia harus memukul kepala lelaki itu agar melepaskannya.

Maka yang dilakukan gadis itu selanjutnya adalah memukulkan dahinya ke kepala lelaki itu keras.

"Akkkhhh ", Kenan memegangi kepalanya.

"Shittt...", umpatnya kesal.

Adelia juga merasakan kepalanya sakit. Tapi dia tidak peduli, dia harus segera bebas dari lelaki playboy ini.

Gadis cantik itu segera bangkit, mundur menjauh dari Kenan lalu bersidekap dengan angkuh.

"Enak aja mau cium-cium .....  ogah ya aku dicium bibir bekas wanita lain ", Adelia bergidik.  Bergegas melangkah ke pintu.

"Ingat, jangan pernah sentuh aku sekalipun kita sepakat menikah. Remember that !", ancam Adelia.

"That's enough, you stole my first kiss", Adelia keluar ruangan lelaki itu dengan menutup pintu dengan keras.

Assseemm nih Bocah !

Kurang ajar banget dia.

Batin Kenan mengumpat kesal.

3. Adelia Mahira Puri

"Mau kemana sayang?",  Mama Rose menghampiri Adelia di kamarnya. Putri semata wayangnya itu nampak memutar-mutar tubuhnya di depan kaca.  Mencoba baju yang cocok untuk dia kenakan.

"Diajak ke rumah Kenan, Ma ", jawab Adelia.

Adelia adalah Anak pasangan pengusaha kaya raya Bramantyo Nugroho dan Rose Angelia.

Orang tua Adelia dan Kenan adalah sahabat kecil yang lama tidak bertemu. Untuk menyambung hubungan baik keduanya,  mereka diam-diam merancang rencana kencan buta untuk kedua anaknya.

Papa mama Kenan, Alex Parviz dan Jasmine Aura berharap Adelia bisa mengubah kebiasaan buruk Kenan yang suka main-main dengan perempuan.

"Baguslah sayang,  Om Alex dan tante Jasmine pasti suka kamu main ke sana !", gumam Mama Rose.

"Of course,  Ma !", Adelia mencium pipi mama Rose.

"Dress warna peach tuh kayaknya bagus deh sayang ", usul Mama Rose.

"Pasti tambah cantik kamu ", lanjut mamanya.

"Ini ma? ", Adelia menunjuk dress yang di katakan mamanya.

Mama Rose menggangguk. 

"Boleh juga,  Ma " ,  Adelia meraih dress itu.  Kemudian melangkah ke ruang ganti di dalam kamarnya.

Sebentar kemudian Adelia keluar,  Mama Rose tersenyum bahagia melihat putrinya terlihat sangat cantik dan anggun dengan dress peachnya.

Menarik tubuh Adelia ke depan kaca rias,

"Nah bener kan yang mama bilang, pasti cantik banget putri mama ",  Mama Rose menjawil hidung mancung putrinya. 

Adelia merangkul bahu mamanya, 

"Mama juga cantik, mirip adek kakak kita ", Adelia terkikik geli.

Mama Rose memang awet muda. Di usianya yang mendekati kepala empat, perempuan dengan penampilan elegan itu masih terlihat sangat cantik.

Mereka masih bercanda berdua, ketika kemudian terdengar suara pintu diketuk, asisten rumah tangga mereka Bi Gina muncul dari balik pintu.

"Nyonya,  di bawah ada tamu mencari Nona Adel !", kata bi Gina.

"Ya bi,  bentar lagi Adel  turun ", sahut Adel.

Adelia dan mama Rose saling berpandangan.

"Yuk turun,  udah di tunggu tuh !", ajak mama Rose

Adelia tersenyum, bergelayut manja di lengan mamanya

Menuruni tangga melewati ruang tengah menuju ke ruang tamu. 

Di sana nampak papa Bram sedang berbincang dengan Kenan. 

"Wah cantiknya putri Papa ",  ujar Papa Bram ketika Mama Rose dan Adelia mengampiri mereka.

Kenan yang duduk di depan papa Bram mengikuti arah pandang lelaki paruh baya itu. 

Tercengang sesaat melihat gadis cantik tengah bergelayut manja di lengan mamanya. 

"Tentu dong, Pa ", Adelia tersenyum. Cantik sekali. Kemudian duduk di dekat papanya.

Rey beranjak mengulurkan tangannya ke mama Rose.

"Apa kabar,  tante? ", sapanya. 

"Alhamdulillah baik, Ken.  Gimana papa mama kamu? ", Mama Rose balik bertanya.

"Baik juga tante ", jawab Kenan. 

"Jangan panggil om sama tante,  panggil papa mama aja kayak Adel " , pinta mama Rose.

"I ..... iya , Ma ", Kenan tergagap.

"Berangkat sekarang? ", Kenan menatap ke arah Adelia. 

Adelia mengangguk. 

"Ya udah hati-hati ya Ken. Jaga putri Papa. Jangan malem-malem pulangnya !", pesan Papa Bram.

"Ok... Pa " , balas Kenan. 

Kenan menjabat tangan papa Bram dan Mama Rose.

Lalu kedua orang itu mencium pipi putrinya dengan sayang. 

"Hati-hati ya,  Sayang ", Mama Rose membelai kepala putrinya

Mata Kenan tak lepas memperhatikan pergerakan tubuh Adelia. Kalau diperhatikan ternyata cantik juga ini bocah. Arogan kalau di luar, tapi manja banget sama papa mamanya.

Tapi masih kalah sih seksi sama perempuan-perempuan yang pernah di kencaninya.

Batin Kenan.

Keduanya melangkah keluar.

Menghampiri mobil Sport Kenan yang terparkir di halaman rumah.

Ketika Kenan hendak membukakan pintu mobil,

"Nggak perlu, aku bisa sendiri ", tolak Adelia.

Kenan mengangkat tangannya

ke atas,

"Ok... ok , You can do it ", sahut Kenan. 

Lelaki tampan itu langsung duduk di kursi kemudi. Meraih ponsel dari saku celananya.

"Ponsel kamu ", Kenan menyodorkan ponsel itu ke Adelia.

"Makasih ", sahut Adelia lirih.

"Wuiih,  bisa kalem juga kamu ", seru Kenan. 

Adelia mengedikkan bahunya.

Kenan menyalakan mobilnya meninggalkan rumah mewah itu.

Adelia menoleh ke arah Kenan dan mengeryit,

"Kamu tahu rumah aku? "

"Pastilah. Emang ada yang nggak aku tahu tentang kamu? Sekali lihat, ukuran baju kamu aja aku juga tahu ",  Kenan menoleh ke arah Adelia di sampingnya. Lelaki itu menaikkan sebelah alisnya dengan seringai kecil.

Adelia menoleh dengan wajah galak.

"Sok tahu. Nyetir yang bener sana !"

Pandangannya Kenan kembali ke depan ke arah jalanan.

"Jangan galak-galak. Nggak ada cowok yang deketin kamu ntar ", ledek Kenan.

Adelia mencibir.

"Sembarangan. Banyak ya cowok yang suka sama aku."

Kenan tertawa mengejek.

"Kagak percaya aku ", kekehnya.

Adelia mengedikkan bahunya tidak peduli.

Keduanya terdiam. beberapa saat.

"Aku nggak nyangka Papa Mama aku sahabatan sama papa mama kamu ", Kenan memulai bicara lagi. Dia pandang Adelia dengan sudut matanya.

"Hemm.....  " gumam Adelia.

"Kamu tahu ", Kenan mengeryit. 

Adelia mengangguk.

"Kapan ?", Kenan menoleh ke arah Adelia.

"Setelah kencan sama kamu ", sahut Adelia.

Setelah kencan buta Adelia dan Kenan hari itu,  Adelia diberitahu papanya tentang Kenan dan orang tua Kenan.

"Permintaan saham itu....? ", Kenan menoleh ke arah Adelia dengan keryitan dalam. 

"Papa kamu yang suruh, awalnya sih aku nggak tahu. Papa aku yang bilang ", jelas Adelia.

Dasar pria tua licik.

Ternyata emang dia yang rencanain ini !

"Bussyett ....papa memang hebat ", Kenan terkekeh.  Menepuk-nepuk pahanya gemas. 

Adelia hanya menggeleng.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di rumah besar nan megah berlantai empat.

Dua orang satpam di depan gerbang menyambut mereka. Membuka gerbang ketika mobil tuan mudanya melintas. 

Segera turun dari mobil.  Kenan menyodorkan lengannya agar Adelia melingkarkan tangannya di sana. 

"Ngapain harus gitu? ", Adelia mengeryit. 

"Nurut aja, biar mesra kayak pasangan beneran ", bisik Kenan seraya terkekeh. 

Adelia menurut.  Melangkah memasuki rumah mewah itu.  Asisten rumah tangga membukakan pintu untuk mereka. 

Papa Alex dan mama jasmine sudah menunggu di ruang tengah.

Adelia segera melepas tangannya yang melingkar di lengan Kenan.

"Calon mantu mama udah datang", seru mama Jasmine

Perempuan paruh baya itu segera beranjak menghampiri Adelia dan memeluknya. 

Adelia membalas pelukan itu,  kemudian mencium tangan mama Jasmine ketika pelukannya terlepas. 

"Cantik banget kamu sayang,  pantesan Ken langsung setuju nikah sama kamu ", Mama Jasmine melirik ke arah Kenan. 

Kenan mendengkus pelan. 

"Ken juga ganteng ya Ma, cocok kita jadinya ", katanya kemudian. 

Mama hanya mencebikkan bibirnya. 

"Om Alex ", Adelia mencium tangan papa Alex.  Lelaki paruh baya itu tersenyum seraya menyentuh bahu Adelia.

"Panggil papa mama aja ? ", Papa Alex menoleh ke arah mama Jasmine.

"Tentu sayang,  bentar lagi kan jadi anak mama juga ", sahut mama Jasmine.

"Sekarang kita makan malem aja dulu ", ajak Mama Jasmine.

"Ayo sayang ", Mama Jasmine menggandeng tangan Adelia menuju ruang makan. 

Adelia menurut saja. 

Papa Alex beranjak, menghampiri Kenan lalu menepuk bahunya.

"Gimana,  kamu pasti suka kan sama

Adelia? ", Papanya terkekeh. 

Keduanya sambil melangkah ke ruang makan.

"Suka banget lah, Pa. Cantik gitu, tapi sayangnya masih bocah ", seloroh Kenan sambil terkekeh.

"Bocah gitu bisa bikin enak kamu nanti ", Papa Alex kembali menepuk bahu Kenan seraya terkekeh. 

Kenan tercengang.

Semakin penasaran saja Kenan pada gadis pilihan papanya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!