NovelToon NovelToon

SOMPLAK COUPLE

Prank setan

Chandra dan Aliya saat ini masih sibuk berbenah, mereka akan segera berangkat ke Korea untuk bulan madu, besok sore. Namun Aliya sudah mulai bersiap siap, takut akan ada yang tertinggal jika tidak mempersiapkan sedini mungkin.

Ah, bukan Chandra dan Aliya, namun Aliya saja, pasalnya Rakara saat ini sibuk mengatur jadwal untuk pergi ke salon bersama istrinya. Chandra ingin terlihat tampan, dan tak ingin tersaingi oleh opa opa Korea sana, untuk penerjemah, Chandra tak perlu khawatir, istrinya ahlinya.

"Cil lo udah belum? Gue bantuin mau ga?" Chandra saat ini memang istrinya yang baru saja selesai merapikan koper mereka.

"Baru aja udah, ni gue baring sebentar," keluh Aiyla sembari memejamkan matanya.

"Al," Chandra menggoyangkan badan Aiyla. "Al, Al, kutil kancil," kesal Chandra karena Aliya tidak mendengarkannya.

"Apa sih curut," Aiyla juga ikut kesal, karena baru akan menuju alam mimpi, tapi suami cerewetnya mengacaukannya.

"Ke salon yuk, supaya ke sana lebih fresh," ajak Chandra segera menindih tubuh Aiyla.

"Ngapain sih, istirahat aja, ga usah yang aneh aneh," Aiyla mencoba mendorong tubuh Chandra dari atasnya.

"Ayo lah, kita barengan, ganti gaya rambut gitu," bujuk Chandra tak ingin beranjak, tetapi justru memainkan rambut Aiyla. "Ayolah sayang kutil kancil gue."

"Gue ngantuk curut," tolak Aiyla malas sembari kembali menutup matanya.

"Ga bisa! Lo bisa istirahat di dalam mobil aja," Chandra menarik tangan Aliya, hingga menyeretnya. Namun bukan Aliya namanya kalau tidak melawan dulu. Hingga akhirnya Chandra memilih menggendong tubuh Aliya agar menurut. Membuat semua orang terkejut ketika melewati ruang keluarga. Pasalnya di sana ada kakek Rio, tuan Omer, dan nyonya Mona.

Kini kakek Rio memilih untuk tinggal satu rumah dengan tuan Omer dan nyonya Mona. Karena mempertimbangkan kesehatan bagi kakek Rio. Karena kini Aliya ikut dengan suaminya Chandra.

"nanti kita ganti gaya rambut gitu ya, biar sama kayak orang Korea gitu," kata Chandra ketika mereka sama sama memasuki mobil, dan bersiap untuk berangkat.

"Hm," jawab Aliya malas, sesungguhnya dirinya saat ini masih mengantuk, karena Chandra tak membantunya tadi, justru membuat janji untuk ke salon, yang notabenenya biasa di lakukan oleh perempuan.

Sesampainya mereka di salon, mereka segera turun dan masuk ke dalam salon langganan Chandra. Chandra tersenyum ketika melihat wajah Aliya yang masih berwajah bantal.

"Wah babang ganteng Chandra, sama istrinya ya. Ayo masuk dulu, dah di siapkan ruangan khusus kalian," kata seorang laki laki gemulai di hadapannya, ia tampak sangat feminim melebihi Aliya, yang sebenarnya wanita.

"Sayang tadi kamu nyuruh siapa sih buat beli rujak nya? Kok ga sampai sampai?" seorang wanita dengan perut sedikit membuncit mendekati pria gemulai tadi. Dapat Aliya pastikan jika laki laki gemulai tadi adalah normal, buktinya mampu menghamili anak orang, dan tampaknya mereka sepasang suami istri.

"Ah sebentar ya," laki laki itu mengusap sedikit kepala wanita yang tengah hamil itu. "Woi Ari mana?"

Aliya kaget bukan kepalang ketika mendengar suara lantang menggema, di telinganya. Sumbernya tak lain tak bukan dari laki laki gemulai tadi. "Ups maaf keceplosan," laki laki itu segera menutup mulutnya.

Chandra segera merangkul tubuh Aliya, karena tahu gadis itu terkejut. Ah tidak, wanita itu sudah gadis lagi. Dan besok sore mereka akan pergi berbulan madu. Chandra mengusap punggung Aliya untuk menetralkan detak jantungnya. Aliya sendiri tak menyangka suara laki laki yang sangat mendayu dayu, meski sedikit menjijikkan itu, tiba tiba berteriak lantang. Mengingatkannya dengan pelatih yang bersuara lantang.

Chandra dan Aliya kini berbaring di satu ruangan khusus untuk perawatan wajah, Chandra sengaja menyimpan perawatan badan untuk di rumah berdua saja. Setelah selesai perawatan wajah, kini keduanya di hadapkan dengan penataan rambut.

"Jadi Chandra ganteng dan Aliya ini maunya di tata gimana rambutnya?" laki laki gemulai itu bertanya sembari memandang ke arah cermin.

"Tata rambut seperti artis Korea," jawab Rakara dengan entengnya. "Kami akan berlibur ke Korea."

"Wajah timur tengah rambut Korea mana cocok curut," kata Aliya pusing dengan rambut Korea menurut Chandra.

"Hm gini aja, kita buat agar lebih keren aja gimana?" tawar laki laki suara di buat gemulai.

"Boleh juga," kata Chandra akhirnya mengalah, pupus sudah harapan ingin memiliki rambut seperti V BTS.

"Kalau Aliya cantik mau gimana?" tanya laki laki itu kepada Aliya.

"Suka suka suami saya aja deh," Aliya memandang Chandra yang tampaknya sedikit lesu. Namun ketika mendengar kata kata Aliya, sungguh hati Chandra menjadi bahagia.

"Buat gaya gaya seperti artis Korea gitu, yang imut kayaknya bagus," kata Chandra semangat.

"Ok laksanakan," kata pria itu tersenyum.

Setelah penataan rambut selesai, Aliya sungguh terkesan dengan gaya rambut terbaru Chandra. "Wih lebih ganteng dari V BTS ni," puji Aliya membuat senyum di bibir Chandra terbit.

Chandra pun sebenarnya juga memuji penampilan Aliya yang menjadi lebih imut, dan membuatnya semakin gemas saja. Ingin rasanya Chandra memakan Aliya sekarang juga. "Cantik banget sayang," bisik Chandra dengan nada sensualnya.

Aliya mengibas rambutnya, hingga membuat wangi rambutnya semakin keluar, Chandra semakin tersenyum. Chandra dan Aliya segera keluar dari salon, dan berjalan ke parkiran. Benar saja, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua. Bak artis model papan atas, mereka sama sama tampan dan juga cantik. Ah, tidak Aliya kini imut, meskipun Alika juga cantik. Chandra tak henti hentinya menggandengkan tangan Aliya dengan posesif karena kesal dengan tatapan mata para laki laki.

Sebelum pulang mereka memutuskan untuk membeli gorengan, dan martabak terlebih dahulu. Mereka menjadikan makanan tersebut sebagai oleh oleh untuk yang lain. Setelah itu mereka kembali ke rumah, Chandra dan Aliya segera masuk. Ternyata ketiga orang tua sudah ada di meja makan bersiap untuk makan malam. Sementara Aliya dan Chandra segera pergi mandi, untuk membersihkan dirinya.

Setelah makan malam, semua berkumpul di ruang keluarga, dengan martabak dan juga gorengan.

"Cil lo kok makan cabe ya doang, gorengannya ga?" tanya Chandra ketika memandang Aliya yang tengah memegang cabe rawit di tangannya.

"Makan, tapi khusu ini gue ga mau pakai bismillah," kata Aliya santai, seketika membuat semua mata tertuju padanya.

"Lah kenapa? Setan ikut makan tau," Chandra memperingati Aliya dengan seksama.

"Lah bagus," Aliya memakan satu tangkai cabe rawit. Kemudian mengambil susu strawberry yang ada di depannya. "Bismillahirrahmanirrahim," kata Aliya sebelum akhirnya menyesap susu strawberry miliknya.

"Lah lo pakai bismillah minumnya?" Chandra semakin bingung di buat Aliya, yang terkadang memiliki tingkah aneh.

"Iya biar setannya ga ikut minum, kepedesan kan dia, emang enak gue prank," kata Aliya sembari tersenyum bangga dengan apa yang dilakukannya. "Jarang jarang kan makhluk halus di prank, biasanya mereka yang suka nge_prank orang."

Chandra tak habis pikir dengan pemikiran istrinya, bagaiman mungkin dia bisa berfikir seperti itu, padahal mungkin saja rasa dari cabe rawit itu tak begitu terasa di lidah setan yang Aliya maksud. "Gila lo kutil."

"Dasar cucu otak separuh," kakek Rio segera melempar Aliya dengan bantal sofa. Sementara tuan Omer dan nyonya Mona terkejut bukan main, sungguh menantu mereka benar benar limited edition.

Keberangkatan ke Korea

Aliya saat ini tengah berbaring di tempat tidur, sembari menonton siaran perlombaan dangdut, sementara Chandra saat ini asyik mengerjakan pekerjaan kantor, yang sebentar lagi akan dia tinggalkan. Belum juga habis acara dangdutan tersebut, tampaknya Aliya sudah mulai terlelap di tempat tidur. Tentu saja Chandra tak terima, Chandra segera menarik Aliya ke dalam pelukannya.

"Curut apa apaan sih, baru juga mau tidur," kesal Aliya dengan mata yang masih terpejam.

"Kutil temani gue yuk," Chandra mulai mengecup pipi Aliya dengan gemas.

"Mau ngapain emang?" Aliya memandang Chandra dengan kesal, tadi siang saja tidurnya terganggu karena Chandra ingin nyalon bareng, kini entah apa keinginan suaminya itu, sehingga meminta untuk di temani.

"Mau buat baby," kata Chandra tersenyum, sembari memainkan rambut Aliya, Chandra terus berusaha merayu Aliya, agar istrinya mau melakukan sesuatu yang *** ***.

"Katanya mau buatnya di Korea," Aliya mencoba menghentikan pergerakan Chandra, namun lelaki itu tampaknya tak juga getar, dan tetap ingin melakukan hal tersebut.

"Nyicil dari sekarang," pinta Chandra sengaja mengecup sudut bibir Aliya, kembali menggoda gadis tersebut.

"Emangnya motor kredit," Aliya kembali mencoba melencengnya pembicaraan mereka, agar Chandra melupakannya. Aliya tahu betul jika mereka melakukannya, maka dirinya akan kewalahan. Aliya tahu betul bahwa Chandra tak akan pernah puas jika hanya satu kali.

"Bukan tapi kita buat langsung dari pabriknya, jadi sedikit lama, dan harus rajin rajin, biar cepat berhasil," Chandra memberi alasan agar Aliya tak dapat menolaknya.

"Ah, curut gua ngantuk," Aliya merengek meminta waktu tidur untuk dirinya.

"Ya udah tidur aja, gue yang kerja," kata Chandra akhirnya dengan santai membuka kancing baju Aliya.

"Kerja apaan? Kerja bakti?" Aliya mencoba menghalau tangan Chandra, namun tampaknya Chandra sungguh sangat kuat, hingga dirinya mampu tetap membuka kancing baju yang di kenakan Aliya.

"Bukan kerja keras menanam benih kecebong anyut di perut kamu," tampaknya dari pembicaraan mereka, tangan Chandra pun sudah berhasil melepas seluruh kancing baju tidur Aliya.

"Jadi pabrik atau persawahan nih?" Aliya akhirnya pasrah, karena pasti suaminya tetap tak dapat ia hentikan.

"Persawahan, tapi langsung pabriknya." kata Chandra segera mendaratkan bibirnya di atas bibir Aliya. Chandra tersenyum ketika Aliya membalasnya, dan membuka kancing kemeja Chandra. Mereka saling membantu membuka pakaian mereka. Dan terjadilah yang harus terjadi.

......................

Sore harinya mereka di antar kan kakek Rio, tuan Omer dan nyonya Mona ke bandara, mereka akan segera berangkat ke Korea. Negara di mana pencinta K-Pop akan berangkat. Sama halnya dengan Chandra, tujuannya ke sana bukan hanya untuk bulan madu semata, ia juga memiliki bisnis, dan keinginan untuk mengunjungi tempat tempat yang ada di drama Korea. Chandra ingin berfoto mesra dengan Aliya di tempat tersebut, bak tengah melakonkan drama tersebut.

Chandra bahkan sejak tadi membayangkan hal tersebut, tak henti hentinya tersenyum. Ia akan menjadi model foto Instagram nya sendiri, bersama dengan sang istri. Dengan berbagai pose yang ada di drama Korea.

"Kesambet lo curut?" Aliya memandang ke arah Chandra, dengan tatapan penuh tanya, pasalnya pria itu terus tersenyum tak jelas.

"Hah emang kenapa?" Chandra terkejut, segera memandang ke arah Aliya, yang juga memandangnya.

"Tu liat keberangkatan kita sebentar lagi, bahkan pengumuman aja lo ga denger, kemana aja kuping lo? Jalan jalan?" Aliya segera menarik tangan suaminya, dan menyeret suaminya yang tadi tampak masih terkejut.

"Aish berisik lo," Chandra segera melepas tangan dari Aliya, dan merebut koper dari tangan Aliya.

Chandra berjalan di samping Aliya sembari menyeret koper miliknya dan milik Aliya. "Pegangan di tangan gue, lo mau di bilang masih singel? Atau lo mau bilang ke semua orang kalau gue cuman asisten lo?"

"Iya ah bawel lo," Aliya segera menggandeng tangan Chandra dengan mesra, sesekali bergelayut manja, membuat bibir Chandra tak bisa tak tertarik ke atas.

Mereka menaiki pesawat dan duduk di kelas bisnis, mereka menunggu pesawat meluncur, sembari memakan permen karet. Aliya segera merebahkan tubuhnya di pundak Chandra membuat Chandra tersenyum, teringat adegan sweet di dalam drama Korea. Chandra bahkan menirukan gaya sang aktor pria dengan mengecup puncak kepala Aliya.

Chandra sedikit merendahkan tempat duduk Aliya dan dirinya, agar Aliya lebih nyama, dan lebih mudah dalam perjalanan. Chandra memandang wajah Aliya, tangannya terulur untuk mengusap lembut pipi Aliya.

Chandra teringat kembali setelah penyerangan berlangsung, Chandra di panggil oleh pihak berwajib, guna memberikan keterangan, sebagai saksi sekaligus korban. Chandra menjadi saksinya, di dampingi oleh kedua sahabat Aliya, yang kini menjadi sahabat Chandra jua. Mereka adalah Alex dan Erick. Setelah pemeriksaan mereka bertiga segera mengunjungi pelaku penyerangan tersebut.

Flashback.

"Chandra," laki laki itu tampak membuang muka, ketika berhadapan dengan Chandra dan kedua seniornya. Ia merasa malu karena hal tersebut.

"Hm," Chandra hanya berdehem memberikan jawaban tersebut, ingin sekali Chandra memukul wajah pria yang tengah memakai baju tahanan tersebut, sehingga membuat kekasihnya terbaring di rumah sakit, dengan keadaan tak sadarkan diri.

"Senior apa kabar?" Alex mencoba mencairkan suasana, dengan menanyai Riky. Yang sebentar lagi pasti akan di copot dari jabatannya. Kesalahannya tidak hanya tentang penyerangan terhadap orang lain, namun juga tentang kelalaian dalam menjalankan tugas. Riky bolos menjalankan tugasnya, dan memilih untuk membuntuti Aliya dan Chandra, serta berencana untuk mencelakai Chandra. Seorang pebisnis tersohor yang berpengaruh.

"Jangan panggil saya senior lagi, sebentar lagi saya akan di pecat," Riky tersenyum masam ketika mengatakan hal tersebut. Riky bahkan menghela nafasnya kasar mengingat perjuangan yang telah ia lalui.

Mereka seketika diam, keadaan menjadi sangat canggung. Jujur sebenarnya Chandra sedikit kasihan dengan Riky, hanya karena cinta ia berbuat demikian. Riky tak terlalu mengerti cinta, sehingga melakukan apapun untuk mampu memilikinya. Chandra kembali lagi menghela nafas.

"Bisa kamu melupakan Al?" Chandra tiba tiba mengeluarkan pertanyaan tersebut, berharap Riky akan menjawab iya.

"Tak tahu, selama ini saya hanya dekat dengan Al," jawab Riky tak mengindahkan jawaban dari Chandra.

"Ai saat ini tengah di rawat, keadaannya masih tak sadarkan diri, saya tak akan mengatakan jika kamu pelakunya, tapi kamu harus bisa melupakan Al," Chandra berucap miris ketika mengingat keadaan kekasihnya, ia sebenarnya sangat berat meninggalkan kekasihnya di rumah sakit. "Saya sudah berbicara dengan atasan kamu, katanya kamu akan di keluarkan, atas dasar penyerangan, penyalah guanaan pekerjaan, kalalaian dalam bertuga."

Riky tak terkejut lagi, ia tahu betul tentang apa yang akan ia alami jika ketahuan. Riky terlalu percaya diri dengan rencananya, sehingga berfikir bahwa ini akan berhasil, namun ternyata tidak. Dirinya justru harus mendekam di penjara, dan berujung pada pemberhentian.

이상한 커플 (Pasangan Aneh)

Riky tak terkejut lagi, ia tahu betul tentang apa yang akan ia alami jika ketahuan. Riky terlalu percaya diri dengan rencananya, sehingga berfikir bahwa ini akan berhasil, namun ternyata tidak. Dirinya justru harus mendekam di penjara, dan berujung pada pemberhentian.

"Saya punya kenalan yang membutuhkan bodyguard, saya akan mengatakan untuk menerima mu sebagai pengawal pribadinya," kata Chandra memandang ke arah Riky. Sungguh Riky tak percaya bahwa Chandra akan melakukan hal tersebut, sungguh Riky menyesal dengan segala perbuatannya. ia bingung harus melakukan apa, karena pemberian membuatnya akan sulit mendapatkan pekerjaan. "Nanti kamu akan sering ke luar negri, saya tidak akan bilang ke kakek Rio, dan akan meredam berita ini. Tapi saya harap kamu melupakan Al."

"Terima kasih, maaf," hanya itu yang keluar dari bibir Riky, sejujur nya dia malu dengan perbuatannya, karena dirinya sungguh tak percaya jika Chandra justru ingin membantunya.

"Saya akan mencabut laporannya, dan kamu bisa langsung bisa bekerja, saya akan meminta untuk menghapus catatan kriminal kamu," Chandra segera memberikan sebuah alamat dan nomor telfon kepada Chandra. "Namanya nona Amira, anda harus mengawalnya."

"Terimakasih banyak," Riky hanya mampu mengatakan hal tersebut.

"Sama sama, berusahalah melupakan Al, saya pergi dulu," Chandra segera pergi meninggalkan Riky, Alex dan Erick.

Flashback end.

Chandra mengecup bibir Aliya mesra, hanya dengan tertidur istri cantiknya ini tak cerewet lagi. Dan hanya dalam keadaan ini saja Chandra tak mengajak Aliya untuk bertengkar. Chandra terkekeh kala me*lu*mat bibir istri nya sebentar. Chandra kemudian tertidur, di samping istrinya. Setelah sampai seorang pramugari membangunkan Chandra dan Aliya.

"Wellcome Korea," seru Chandra dengan bersemangat.

"한국에 오신 것을 환영합니다," (selamat datang di Korea) Aiyla berbisik di telinga Chandra.

"Eh itu artinya apa?" Chandra segera menyusul sang isteri, yang tengah berjalan mendahuluinya.

"Selamat datang di Korea," jawab Aliya sembari tersenyum. Aliya tampaknya memiliki sesuatu yang menyenangkan untuk di lakukan, karena tampaknya temannya benar benar tak tahu dengan bahasa yang ada di sini.

"Udah ada yang jemput?" Aliya memandang ke arah Chandra yang tengah mengambil alih kopernya.

Beberapa orang sempat mencuri pandang ke arah Aliya dan Chandra, bukan hanya wajah mereka yang terlihat sangat cantik, namun juga tampak mereka berbincang dengan menggunakan bahasa Indonesia. Mereka baru saja sampai di depan bandara, ketika sebuah mobil mewah menghampiri mereka, dan segera mengambil alih koper, untuk di bawa pergi ke hotel.

"I'm so sorry. Are you Mr Chandra and Mrs Chandra?" Supir tersebut tampak sangat fasih berbahasa Inggris, sementara Chandra tersenyum memaklumi. Lagian saat ini suasana hatinya begitu baik.

"괜찮아요," (tidak masalah) jawab Aliya santai membuat supir tersebut sedikit terkejut.

"너는 한국말을 할 수 있어," (anda bisa berbahasa Korea?" Aliya tersenyum mendengarkan pertanyaan dari supir tersebut.

"네, 하지만 조금만," (iya, tapi hanya sedikit,) Aliya menjawab sedikit malu karena pertanyaan tersebut.

Terjadilah percakapan antara supir dan penumpang wanita, sementara itu Chandra kini bak seperti orang asing di antara istri dan juga supir tersebut. Bercakap cakap ria tanpa memperdulikan yang di samping, yang tidak mengerti satu pun hanya "네" atau "ndde" (iya) saja yang ia mengerti sisa nya itu seperti alien saja ia mendengar bahasa kedua orang tersebut. Bahkan sepanjang perjalanan Chandra terus diam, karena percakapan kedua orang yang tak berhenti juga.

"한국은 처음 와?" (Apakah ini pertama kali kamu datang ke Korea?) Aliya tersenyum kembali, tampaknya supir tersebut sedikit tertarik dengan Aliya, yang tampak lancar berbahasa Korea.

"아니요, 두 번째입니다. 처음으로 여기에 고객이 있습니다," (tidak, ini adalah yang kedua kalinya, yang pertama saya ada klien di sini) jawab Aliya tersenyum.

"아, 도착했습니다. 여관에 오신 여성분들을 환영합니다," (Ah, kita telah sampai, selamat datang di penginapan kalian,) kata supir tersebut, setelah sampai di tujuan mereka. Aliya dan Chandra di antar di bangunan penginapan yang berbentuk seperti bangunan adat Korea. Penginapan tersebut memang menghadirkan suasana bangunan jaman kerajaan.

"정말 감사합니다, 안녕 마음," Aliya tersenyum membungkukkan badan ketika supir tersebut mulai tancap gas, meninggalkan mereka berdua.

"Wih, lancar jaya tadi ya bahasa Korea_nya, sampai sampai lupa dengan suami sendiri," singgung Chandra tampak kesal karena tak di hiraukannya oleh Aliya.

Aliya yang melihat hal tersebut hanya terkekeh, kemudian segera mengikuti Chandra yang memasuki penginapan tersebut. Hingga akhirnya seorang penjaga penginapan, datang menghampiri mereka dengan mengenakan hanfu khas Korea.

"어서와, 내가 이 여관을 맡는다. 그것은 너의 방이고, 반대편은 부엌이고, 마지막으로 부엌이다. 화장실이 안에 있는 동안," (selamat datang di penginapan, saya adalah penjaga penginapan ini, di sebelah sana adalah kamar kalian, di sebelah sana adalah dapur, dan di sebelah sana adalah tempat makan, dan kamar mandi ada di dalam) wanita paruh baya tersebut menunjuk setiap kamar yang ia maksud , bangunan ini cukup unik.

Chandra tersenyum senang, karena sungguh bangunan tersebut sangat mirip dengan bangunan yang sering di temukan di drama Korea. Chandra sangat menyukainya, sehingga lebih memilih mengamati bangunan setempat, dari pada mendengarkan percakapan istri nya dan wanita paruh baya tersebut. Yang jelas tak akan pernah di mengerti olehnya.

"Curut ayo masuk," ajak Aliya membuat Chandra segera mengikuti langkah Aliya, yang jelas tahu tentang seluk beluk tempat tersebut. "Kita tidur di sini."

"Kita kayak di drama film kerajaan Korea ya, enak banget, sejuk," Chandra segera melangkah ke jendela yang menghadap ke arah belakang. "Cil coba lihat itu, cantik banget."

Chandra segera memanggil Aliya yang masih menyimpan pakaiannya. Aliya melangkah mendekati Chandra, membuat Chandra tersenyum, segera memeluk Aliya dari belakang. "Cil ini bulan madu impian gue, gue seneng banget apalagi itu lo," Chandra mengecup leher jenjang Aliya. "Terimakasih kutil kancil gue tersayang."

"Terimakasih buat apa?" Aliya segera membalikkan badannya ke arah Chandra. Chandra tersenyum, kemudian segera mengecup bibir Aliya hingga berkali kali.

"Terimakasih karena kalau bukan lo, gue ga akan bisa sembuh. Lo itu obat, sekaligus anugrah terindah yang Tuhan berikan ke gue," kata Chandra tersenyum mengusap lembut pipi Aliya. Aliya tersenyum dan tersanjung mendengar perkataan dari Chandra. "Lo itu orang yang sangat berharga di hidup gue, walaupun kadang lo jahilnya ga ketulungan, tapi gue tetap sayang banget sama lo."

Aliya cemberut mendengarkan perkataan Chandra, menurut Aliya yang sangat jahil itu Chandra, bukan dirinya. "Enak aja, gue yang sering dijahilin sama lo, gue ini anaknya kalem tau," protes Aliya tak terima.

"Kalem dari mana? Orang lo sering banget ngerjain gue, terakhir kali lo jahilin gue kemarin pas gue lagi tidur, lo cipratin air di muka gue," Chandra tak terima kini ikut protes.

"Ih ada ada aja lo, orang kemaren lo tidurnya kayak kebo. Jadi gue terpaksa. Catat terpaksa tau," Aliya mengelak tak terima meskipun memang benar adanya namun alasnya sebenarnya adalah untuk menjahili Chandra.

"Ih ga ada ya, gue ga pernah tidur kayak kebo ya," protes Chandra tak terima di sebut kebo. Akhirnya terjadilah pertengkaran yang menghebohkan, membuat penjaga penginapan tersebut sedikit bingung, karena suara ribut tersebut samapi di luar. Namun saat terlihat dari jendela Chandra tampak memeluk pinggang Aliya, membuat wanita paruh baya itu bingung.

"이상한 커플," (pasangan aneh) gumam wanita paruh baya tersebut, memilih untuk meminta koki mempersiapkan makan malam untuk pasangan somplak tersebut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!