NovelToon NovelToon

Queen Of Zeus

Prolog Vote, Like dan Komentar ya

Dia adalah sang pembawa kematian bagi siapapun yang mencoba untuk mengusik ketenanganya,mengusik keluarganya dan merusak pandanganya.

Tidak mengenal usia,lelaki tampan dengan aura gelap namun memikat.

Putra mahkota Zeus,putra dari sang Hades dan cucu kebanggaan sang Lucifer.

Dia terlahir membawa ketakutan yang nyata.

Hidup hanya untuk memberi seluruh kasih sayang pada keluarganya,adik dan ibunya.

Laki-laki yang akan tak segan melenyapkan nyawa bagi wanita manapun yang mengusik pandangan-nya.

Para wanita hanya bisa mendamba dan menatap penuh puja dari jauh,tak berani mendekat apalagi bisa menyentuh karya agung ciptaan sang kuasa itu .

Putra Mahkota klan Wiguna.

Penguasa underground di seluruh negara bagian Eropa!.

Rayganta Alzeus Theodore Wiguna!.

Sang leader generasi ketiga dari organisasi Blood Eagle.

Pemimpin underground yang terkenal kejam dan tak punya hati,membunuh siapapun hanya karena kesalahan kecil,dan tak pernah tersenyum dihadapan siapapun selain ibu dan adik perempuannya.

Berjalan dengan aura iblis yang kuat.didampingi sang Beta,Gama dan Delta.

Sang Alpha of Eagle menggenggam seluruh garis hidup siapapun yang berani melewati teritorial kekuasaannya.

Yah,dialah sang predator berwajah malaikat menawan yang sangat tampan.

Bahkan para dewapun akan iri melihat garis tegas wajahnya.

Adakah seorang gadis yang mampu mengetuk sedikit saja benteng baja dihati sang Zeus?

Ini tentang persahabatan, persaudaraan,kasih sayang,cinta dan harapan.

Ini tentang....

Sang Zeus dengan garis takdir yang ditulis oleh sang kuasa .

Hati sedingin es,membeku sedari dirinya lahir kedunia.

Membenci kata cinta,dan membenci para wanita yang selalu menampilkan wajah palsu dihadapanya.

ini adalah kelanjutan kisah dari Wiguna series.

⚜️ Cinderella step sister ( Rafendra series )

⚜️ Princess of Darkness( Arkansas series )

⚜️ CEO first and last love ( bagian ini El hapus karena kurang fell )

⚜️ Queen of Zeus ( Rayganta series )

...🍁...

...H...

...A...

...P...

...P...

...Y...

...R...

...E...

...A...

...D...

...I...

...N...

...G...

...🍁...

Seorang anak laki-laki tampan dengan wajah datar dan tanpa ekspresi menatap jengah kearah sekumpulan anak laki-laki sebayanya yang tengah ribut mengerubungi seorang anak perempuan cantik ,gadis kecil yang menatap polos tingkah para kakak-kakaknya.

"YAKH! PERGI KAU RAINO,ARCHA KECIL HARUS MEMAKAN KUE BUATAN MAMIKU!" Suara pekikan geram terdengar nyaring diantara keributan itu.

Anak laki-laki dengan topi bisball terbalik mendorong anak laki-laki dengan hansaplas di keningnya dengan brutal.

"B*BI GULING! KAU TIDAK BERHAK MEMBERI KUE JELEKMU PADA ADIKKU!! MAXIM SINTING!" Yah,anak dengan luka gores di kening itu adalah Raino yang kini berdebat sengit dengan salah satu sepupunya.

Maximus,putra dari Marsel.

"KAU BUAYA BUNTUNG! SIAPA ADIKMU?! ARCHA ITU ADIKKU...MAMIKU MELAHIRKANNYA!!" jerit Maxim emosi.

Keduanya saling mendorong dengan brutal.

Archana mengerjap polos dan mulai bangkit dari karpet bulu tempat ia duduk.

Anak perempuan cantik bermata bulat bersinar itu menuju kursi sofa tunggal tempat sang kakak sulung duduk dengan aura sang raja.

Yah,disana Rayganta remaja tengah duduk bosan menatap perkelahian kedua saudaranya itu.

"MATAMU BUTA HA?! ARCHA ITU DIBUAT OLEH PAPI DAN MAMIKU! DARIMANANYA KAU BERKICAU MAMIMU YANG BUAT?! KAU MAU KUBUNUH?!" Amuk Raino emosi.

Bugh......

"Ishhh..pasti sakit tuh!" Raider meringis kala Bogeman Maxim mendarat telak di rahang saudara kembarnya.

Bughhhh.....

"Uhhh...rasanya anda menjadi Ironman!" Diego meringis ngilu akan balasan Raino pada wajah tampan Maxim.

"Slogan dari mana itu Igo?" Tanya Alarik yang asik mengunyah keripik kentang nikmat melihat panggung aksi dadakan kedua sepupunya.

"Indonesia...berlibur waktu itu aku mendengar kata-katan itu viral saat berlibur dengan bunda kerumah nenek Anastasia!" Jelas Diego yang kini asik dengan permen milkita yang baru saja dirinya buka.

Yah,Diego Memang Indonesian kids sejati.

Bibir kedua remaja tampan itu sudah berdarah dan sedikit sobek.

Archana kecil yang kini berusia 10 tahun naik keatas pangkuan sang kakak dan duduk menghadap para kakaknya yang lain.

"Kakak Ray... kenapa kakak Ino dan kakak Max berkelahi? kata mom berkelahi itu tidak boleh! dan lagi....hm.....kata kakak Ino,Archa dibuat sama papi Rion dan kata kakak Maxim juga Archa dilahirkan oleh maminya! Archa dibuat dari apa oleh papi Rion? terus mami Jessy melahirkan Archa bagaimana? melahirkan itu apa?" Sudut bibir tipis Rayganta berkedut.

Kepolosan adiknya sangat berbahaya!.

Salah bicara sedikit saja, Rayganta yakin jika ayahnya ada disini pasti kedua anak bodoh itu sudah dipenggal.

Remaja tampan dengan manik tajam dan garis wajah tegas itu menunduk menatap adiknya lembut,mengusap pucuk kepala sang adik dan mulai menatap lurus ke depan.

Sudah cukup !

"U**ntuk apa kalian berdua ribut?! adikku adalah buatan Daddy dan mommy ku**!"

Duarrrrrrrr.......

Raino dan Maxim yang tengah adu kekuatan langsung diam kaku,keduanya mendadak merinding mendengar suara melody kematian dari sosok yang duduk dengan malaikat kecil dipangkuannya itu.

"Hehehe....santai saja kak,kita hanya akting tadi...iakan max?!" Raino tertawa sumbang,melirik cemas wajah kacau Maxim dengan ancaman.

"*C*epat katakan ia jika kau tidak mau berakhir dirumah sakit!" Bisik Raino menatap wajah Maxim yang sudah pias.

"I....ia..ia...hahaha..kami hanya bercanda tadi..." Kekeh Maxim kaku.

"Bercanda apa kak? berkelahi tidak boleh tau...lihat muka kakak seperti topeng monyet yang Archa lihat di Televisi" Ucapan polos Archana disambut mulut kedua remaja itu yang mengangga lebar.

BWAHAHAHA....

"AMPUN TOPENG MONYET!! ARCHA MANTAP !!" Tawa Ryuga pecah dengan Gion yang sudah berguling tak mampu menahan tawa di lantai.

Raider dan Xain menutup bibir mereka rapat mendengar ucapan polos adik mereka itu.

Diego dan Alarik sibuk bertepuk tangan seakan melihat sebuah pertunjukan hiburan yang begitu fantastis!.

Acella? gadis remaja itu terbahak dengan kedua jempol terbalik menertawakan nasib kedua saudaranya itu.

Raino dan Maxim mendengus dan menatap dramatis wajah polos Archana yang berkedip binggung.

" Teganya dirimu wahai adinda!! hiks...masa wajah setampan Ini kamu samakan dengan monyet? ahhh..jantungku...oh mami...aku teraniaya!" Raino menyentuh dadanya dramatis,wajahnya dibuat begitu memelas.

Hingga....

Hiks......

Duarrrrrrrr......

"HUAAAAA...."

Nah kan........

Raino kebakaran jenggot!....

Si malaikat kecil menangis keras dan lihatlah wajah sang penjaga!.

Manik tajam nan dingin itu berkilat!....

"Ehhh...astaga demi Neptunus! Archa sayang...baby cantiknya kakak,kak Raino hanya bercanda jangan menangis sayang...please...save my life!!" Raino kalang kabut sudah.

"Mampus!"

"Wow...rasanya anda menjadi Ironman!"

"Kurasa aku akan memesan ruang VIP di rumah sakit papi!"

"Mati kau ion!"

"Raino Rip!"

"Diam setan!!" amuk raino kesal.

Sial!...

Dirinya kini tengah ketakutan menghadapi tatapan maut si Zeus...

Dan mereka? bukanya membantu justru berbahagia diatas deritanya!.

Dasar saudara laknat!.

...TBC...

Terimakasih semua....😘

putri pengusaha yang malang

...Vote, like dan komentar ya❣️...

...Air yang tenang terkadang menyimpan bahaya yang sangat mengerikan!....

...Berhati-hatilah meski pada akhirnya kematian tetap akan datang....

...🍁...

...H...

...A...

...P...

...P...

...Y...

...R...

...E...

...A...

...D...

...I...

...N...

...G...

...🍁...

Sepasang mata lentik dengan perlahan membuka,gadis cantik dengan surai hitam kelam itu mulai menatap kearah langit-langit dengan intens.

"Hngggg.....ishhh...sakit sekali" Gadis cantik dengan wajah pucat itu mulai menyentuh kepalanya yang terasa berdenyut luar biasa,sebuah perban melingkarinya.

"Huft......."Dilihatnya selang infus yang menancap di pergelangan tangannya dengan linglung.

Ini sebuah kamar inap!.

Dan dirinya baru saja terbangun dari tidurnya yang dirasa cukup panjang.

"Bunda....ayah......" Gadis itu bergumam lirih sembari menunduk dan menarik rambut panjangnya dengan getir.

Benar......

Dirinya dan kedua orang tuanya mengalami sebuah kecelakaan fatal,entah bagaimana dirinya bisa dirumah sakit? dan entah bagaimana dengan kedua orang tuanya? gadis berdarah Rusia Indonesia itu menangis terisak kala ingatanya mulai pulih.

Sudah berapa lama? sudah berapa lama dirinya terbaring di tempat ini?.

Gadis itu menatap sekeliling setelah menghapus kasar air matanya.

Yah,manik sembabnya kini berkilat dingin dengan kemarahan yang terbakar membara.

Dirinya mengetahui dan mengingat jelas kalimat terakhir sang ayah sebelum mobil mereka terbalik dan menghantam batas jalan hingga terjun jatuh ke jurang.

Ibunya,dengan sisa kesadaran yang ada mendorong sang putri keluar dari mobil sebelum mobil itu benar-benar jatuh tenggelam didasar laut.

Ceklek........

Manik indah gadis itu menatap kearah pintu saat seorang dokter muda terlihat masuk dan nampak terkejut kala melihat sosok pasiennya itu kini telah terbangun.

"Asline?! kamu...kamu sadar Girl?!"

Gadis itu,yah.

Asline Alfarezha Gradian.

Putri tunggal dari pemilik Grandworld universal Hotel.

Dan dokter muda itu adalah,Willie Alfarezi Gradian.

Adik ketiga dari pihak ayah Asline.

"Pa..paman!" Gadis itu langsung menangis keras kala dekapan hangat sang paman memeluk dirinya haru.

"Sayang...kamu bangun girl! kamu bangun! terima kasih Tuhan... terimakasih Asline bertahan untuk paman!" Dokter berusia 27 tahun itu menangis haru.

Keponakannya,keponakan kesayangannya akhirnya membuka mata setelah koma selama 2 tahun lamanya.

Setelah cukup melepas rindu mengharu biru,dokter Willie yang kini tengah menyuapi Asline dengan semangkuk bubur menyudahi kegiatannya,menatap wajah pucat Asline dan menghela nafas berat yang terlihat jelas menyimpan begitu banyak beban.

"Paman? what about my parents? what about my house?" Asline bertanya kala melihat wajah sedih sang paman .

Willie mengusap rambut halus Asline dengan prihatin.

"Maafkan paman Asline,ayah dan bunda kamu...mereka...mereka....." Willie tanpa sadar menangis dan memeluk tubuh mungil keponakannya dengan hati tertekan.

"Tidak perlu dilanjutkan paman hiks...Line tau..hiks...kenapa harus keluarga kecil Asline paman?! kenapa Tuhan harus mengambil ayah dan bunda Asline?!hiks..mereka orang baik dan taat kepadanya,Asline sakit ditinggalkan seperti ini paman hiks...sakit sekali?!" Asline menangis pilu memeluk tubuh tegap pamannya itu .

Willie mengusap rambut Asline tabah dan pria tampan bertitle dokter bedah toraks itu akhirnya memaksa Asline menegakkan tubuhnya dengan wajah datar yang penuh kemarahan.

"Mereka harus mendapat balasan Asline! mereka harus bersujud dibawah kaki ayahmu,bundamu dan kakek! ayah paman...teganya! teganya bedebah licik itu!" Suara dingin Willie nampak bergetar penuh amarah.

"Paman?" Asline bertanya binggung,apa ini ada kaitannya dengan pesan terakhir sang ayah?.

"Dante Alfarezo Gradian! pembunuh licik itu!"

Deg......

Tubuh Asline menegang kaku.

Dante? paman keduanya!.

Jadi isyarat tersembunyi dari kata-kata terakhir ibunya itu benar?.

Dirinya harus berhati-hati dengan Dante!.

"Paman,kita sekarang ada dimana?dan berapa lama Asline koma?" Gadis itu mengatur emosinya dan mulai menanyai sang paman ketiga.

"Paman terpaksa membawamu ke Indonesia Asline,tanah kelahiran nenek.Jika terus berada di Moskow paman khawatir kau akan jadi target selanjutnya dari Dante! Asline kau harus jadi cukup kuat demi menuntut balas! kau masih terlalu muda untuk mampu menghadapi kelicikan dan kekuasaan Dante! paman sudah sudah payah melarikan dirimu kemari,jadi kau harus belajar melindungi diri mulai sekarang.Dan ada satu rahasia yang harus kamu ketahui......" Asline menatap wajah serius Willie.pria muda nan tampan dengan garis halus darah campuran Rusia Indonesia itu terlihat tegang.

"Pa..paman?" Asline dengan gugup menatap wajah sang paman penuh tanda tanya .

"Sebenarnya......"

..........⚜️..........

Sebuah ruang dengan segala furniture mewah berwarna kelam terlihat tegang dengan beberapa orang remaja berwajah tampan bak malaikat tengah duduk dengan wajah menahan amarah.

"Well....kurasa bagus juga sejak pertama kali disini kita sudah mendapat cukup banyak mangsa!" Remaja tampan berusia 17 tahun itu terkekeh berat dengan sebuah belati yang terus berputar di jari telunjuknya .

"Kau tau...aku baru saja menemukan varian baru racun black mamba! hell....jika aku bisa mencari tikus penguji akan lebih bagus lagi!" Dan tak lama suara jenaka dari sosok remaja dengan kaca mata bening membingkai manik mata penuh kelicikan itu menyahut .

"Racun apa? kau tidak tau bukan aku baru saja menyelesaikan bom atom mini yang sudah seminggu ini kurakit? khe..khe..khe...jika bom kecil itu masuk ke tubuh seseorang....maka! BOOM! say goodbye to the world!" Remaja dengan kaos putih bertuliskan Fake world itu berseru riang.

Ruang pribadi dengan fasilitas bak hotel bintang lima itu kini terdengar riuh oleh tawa jahat para pria muda berwajah bak malaikat itu

Tawa pertanda bahaya!.

"Al...kau sudah rekap semua data calon penghuni laboratoriumku?" Pria muda yang dipanggil namanya itu menyahut dengan anggukan malas.

"Ck...tak perlu kau tanyakan pertanyaan basi itu Ryuga,si Alarik itu lebih picik dari papinya sendiri,Alex.Dia bahkan berani meretas kamera cctv walk in closet milikku! coba saja aku telat mengetahuinya,bisa bocor tubuh suciku jadi bahan jualannya pada gadis-gadis jablai diluar sana!" Yah,Raino si remaja dengan dua belati ditangan menyambung jengkel.

Alarik,sang penerus Dari Mata Dewa Blood Eagle melirik malas wajah sinis Raino,putra dari Axel itu kini mulai sibuk kembali dengan perangkatnya.

"Berapa banyak?" Suara berat terkesan serak nan jantan itu terdengar memecah suasana riuh sekumpulan remaja tampan itu.

"Apa sih bos?" Maxim yang sibuk memoles racun pada shut Gun jarum miliknya menyambung binggung.

Rayganta ini benar-benar menjengkelkan!.

Tidak bisakah kosa katanya itu sedikit ditambah?.

Apakah dengan berbicara sedikit panjang pria itu akan mati?.

Terkadang menghadapi seorang Rayganta harus memiliki stok kesabaran yang banyak.

"Ayolah Boss...kita ini sekarang tinggal di Indonesia,disini kami tak punya penerjemah untuk mengerti kata-kata iritmu itu...disini tidak ada Archana!" Amuk Raino jengkel.

Yah,para pria remaja kini memutuskan untuk stay di Indonesia.

Mengapa?.

Yah,tanyakan itu pada si picik Arkansas!.

" Eropa sudah jadi teritori Daddy! kau pergilah cari negara lain dan menjajah disana,anak laki-laki jangan lembek,pergi dan bawa saudara-saudaramu sana,dan ingat...jangan berani bawa putriku atau ku buat kalian tak akan bisa lagi melihat adik kalian!!"

"*K*alau kau lupa putrimu itu adikku..sinting!"

Yah, Rayganta akan mendengus jika mengingat percakapan terakhirnya dengan sang ayah .

"Kau mau mati?" Suara tanpa riak terkesan acuh itu sukses membuat bulu kuduk Maxim dan Raino berdiri.

Xain terkekeh..

"Maksudnya sudah berapa banyak musuh yang mulai berani memberontak? ayolah max,Raino...kalian tidak pintar-pintar juga ternyata!" Xain menggeleng miris melihat wajah syok kedua cunguk Wiguna family itu .

"Ck...bicara saja repot!" Kesal Alarik yang sedari tadi sibuk berfikir apa yang dimaksud oleh ketua mereka itu.

Yah,ketua.

Di Indonesia sejak 5 tahun,Arkansas dengan licik bersama para ayah mereka lainya justru mendeportasi mereka ke negara sang nenek lahir,Anggi.

Dan kini para remaja berusia 17 tahun itu sudah sukses membangun organisasi besar sendiri sebagai cabang Blood Eagle di Indonesia.

Rayganta dan Saudara-saudara sukses mendirikan sebuah organisasi yang terdiri dari pria dengan kisaran 17 sampai 25 tahun keatas dalam bergabung.

Mereka ......

Membunuh.....

Menyadap.....

Sekumpulan para pria muda dengan bakat yang direkrut oleh Rayganta dengan kejam.

Berhasil dengan simbol.

Dan mati dengan kegagalan.

Disini....

Para Genk motor,mobil,jenius IT,pembunuh,dan para anak-anak Broken Home berkumpul menjadi satu dibawah ikrar setia pada putra mahkota Zeus.

Saat kau sudah menjadi orang-orangnya,maka kekuasaan Zeus akan melindungi dan membuat hidupmu tenang tanpa ketakutan.

Namun....

Saat kau mengusik salah satu dari mereka,maka nyawamu akan dilempar pergi ke neraka!.

"Hanya Genk kecil perusuh! Mereka menjual narkoba dan benda haram itu disembunyikan di loker sekolah Erwin,kasihan anak itu...dia dipukuli oleh papanya bahkan saat polisi membawa Erwin,si Arnol itu tidak perduli! bangs*t memang!" Alarik memaki emosi.

Rayganta meraih tap diatas meja dan membuka file kiriman Alarik langsung.

"Kantor polisi mana?" Tanya Rayganta dengan wajah datar tanpa emosi

"Polsek m*tro,kau akan apa bos?" Alarik bertanya kala melihat sosok tegap beraura iblis itu bangun dari kursi kuasanya.

"Hancurkan dan selamatkan orang-orangku" balas Rayganta acuh.

Raino dan Maxim saling melirik bengis,Raider dan Xain menggeleng masa bodoh,Ryuga dan Gion menjerit heboh dan Diego,remaja putra dari Dexter itu hanya mampu mengelus dada ngeri sendiri.

Saudaranya adalah kumpulan psikopat keji!.

"Al...temukan bukti untuk Erwin,Raino...siapkan ruang eksekusi!" titah Rayganta begitu pintu sudah didepan mata.

Para inti Be generasi ketiga mengangguk mantap.

Time to have fun!.....

..........⚜️...........

Sosok remaja tampan dengan aura dingin memikat itu mengendarai mobil sportnya dengan tenang.

Diliriknya arloji Rolex yang melingkar mantap di pergelangan tangan kokohnya.

Sudah malam.

Waktu menunjukkan pukul 8.30 waktu setempat.

Sebuah Mobil sport mewah berwarna hitam mulai memasuki kawasan kantor kepolisian.

Para petugas yang berjaga mulai memicing menatap mobil yang lumayan tidak biasa yang dapat dimiliki oleh penduduk setempat.

Seorang pemuda tampan keluar dengan wajah dingin penuh aura penindas.

Semua orang nampak menahan nafas kala kedatangan remaja berwajah campuran itu begitu terasa menekan.

Bernafas terasa sulit.

"Erwin...narkoba...." Rayganta bertanya dengan wajah acuh pada seorang polisi muda yang nampak berjaga.

Pria berusia sekitar 27 tahun itu terlihat meneguk salivanya susah.

Seorang remaja dengan aura raja tiran!.

Diumur yang begitu muda!.

"Khem..siapa maksud anda?" Polisi muda itu mencoba bersikap tenang ditengah rasa gugupnya.

"Ck...." Rayganta berdecak mulai tak sabar.

Ckittttttt.......

Tiga buah mobil sport mendadak memenuhi area parkir Kantor kepolisian,dua buah motor Kawasaki ninja terparkir sesudahnya.

Raino dan Maxim turun,keduanya semobil .Raider dan Diego turun dari motor ninja berwarna biru metalik.

Xain dan Alarik keluar dari mobil sport Audi hitam disusul Gion dan Arshenio yang nampak baru saja terbangun dengan wajah bantal.

"Hehe..selamat malam pak polisi,kita kemari ingin melihat Erwin Sanjaya! apa boleh?" Maxim dengan canggung mulai mengutarakan niat mereka,menunggu Rayganta membuka mulut sama saja menanti Gajah beranak kuda.

Ya mustahil!.....

"Oh..baiklah silahkan masuk,waktu Kunjungan akan habis sejam dari sekarang" Polisi muda itu sedikit menghela nafas menanggapi para pemuda tampan dihadapannya itu.

Anak-anak sultan!.

Pikir Polisi itu mengangguk sendiri kala melihat para pemuda itu masuk.

"OH ASTAGA ERWIN...WAJAHMU HABIS TAWURAN DIMANA?!" baiklah mari tutup mulut bocor Gion.

Sosok remaja yang duduk ditengah sesi tanya jawab itu tersentak.

"Si monyet! kalau aku sampai jantungan KUBUNUH kau!" Sembur Raino menampar kepala belakang Gion dengan emosi.

"Bangun!" titah Rayganta pada salah satu anggotanya itu.

"Ta..tapi bos!" Erwin nampak was-was.

"Bisa sopan tidak? ini kantor polisi dan teman kalian ini masih berstatus tersangka saat belum ditemukan bukti kebenaran!" Petugas yang tengah mengintrogasi Erwin menghardik Rayganta geram.

Anak muda jaman sekarang memang kurang ajar! begitulah maki sang polisi paruh baya itu geram.

Rayganta menyerigai bengis,melirik sosok Alarik yang mengangguk mantap .

Brakhhhhh....

Sebuah DVD dilempar Rayganta keatas meja sang petugas.

"KUR-"

"Tutup mulut anda pak tua! kau mau bukti dan kami berikan bukti,apa lagi? lepaskan teman kami jika kau ada masalah langsung saja datangi kami!" Raider menyentak ucapan amarah sang petugas,sungguh jangan sampai Rayganta itu menghancurkan kantor polisi itu karena lepas kontrol.

Dan yang pada akhirnya nanti akan jadi tumbal adalah dirinya dan Xain,sungguh Raider tak mau itu terjadi.

Polisi itu mengambil DVD yang dilempar raider dengan jengkel,memasukkan pada alat pemutar di sebuah laptop dan tak lama wajahnya membeku .

Apa ini? bahkan tim ksusus mereka butuh waktu lama mencari para pengedar ini.

Dan sekelompok anak muda ini tiba-tiba datang dan memberikan dengan mudah sebuah alat bukti kuat yang mungkin butuh waktu bagi mereka sendiri untuk mencari.

Apakah mereka remaja normal?.

Dalam artian yang mengerikan !.

"Balik!" Rayganta berjalan dengan aura berbahayanya meninggalkan ruang interogasi,Erwin yang terlihat babak belur dipapah oleh Maxim dan Gion.

Arshenio nampak menguap malas,adik dari Rayganta itu melirik sosok Petugas itu dengan sorot mata dalam.

Bodoh!.

"Kau kebanyakan dosa bro! berat sumpah!" dumel Raino ditanggapi malas oleh Erwin .

...⚜️...

...TBC...

Sisi gelap Arshenio

...Vote ,like dan komentar ya ❣️...

...Jangan mengusik jika tidak ingin terusik!...

...- Alzeus -...

...🍁...

...H...

...A...

...P...

...P...

...Y...

...R...

...E...

...A...

...D...

...I...

...N...

...G...

...🍁...

Kepulan asap rokok bak lingkaran cincin putih keluar dari mulut seorang pria muda yang kini duduk sembari sibuk menatap layar ponselnya dengan wajah bahagia.

Ruang mewah dengan sofa-sofa besar dan sebuah layar LCD cukup besar didalamnya.

lampu Kristal dan beberapa katana khas Jepang dipajang disetiap sudut dinding.

Siapa yang akan menyangka,sebuah bangunan vila yang nampak horor dan bobrok ternyata adalah fatamorgana dari isinya yang bak hotel bintang lima.

"Sudah kali Nooo..asap rokokmu itu menganggu sekali! kau lagi Max,kalau tidak bisa merokok jangan sok-sok coba-coba! untung tidak mati kau!" Sarkas Ryuga melihat sosok Max yang sudah mulai tenang setelah sebelumnya terus terbatuk parah.

"Gila memang! di London saja pada takut,nah disini... minum,rokok,clubing...wah calon penghuni neraka kalian!" Alarik menggeleng miris.

Hahahaha

"Kau melucu brother?! kau sendiri juga ke clubing bodoh!" Gion terbahak menepuk punggung Alarik keras.

"Sudahlah Gi,mumpung disini tidak ada para mom! kau sendiri tau...kita ini anak jantan,kalau tidak club apalagi drink..banci ?!" Raino menyahut santai.

Benar,pergaulan mereka memang bebas.Namun ada beberapa hal yang selalu akan ada dan terjaga.

Persaudaraan

Solidaritas

Saling melindungi

Dan yang paling penting,No S*x!.

Mereka adalah anak laki-laki! nakal boleh,bodoh jangan!.

Selama mereka bisa menjaga diri,menjaga saudara-saudaranya,terutama menjaga mata dan hati para wanita keluarga mereka,maka semua halal!.

Raino si Playboy.

Maxim si pemberi harapan palsu.

Xain si kalem.

Raider si maniak buku.

Gion sang penebar racun.

Diego sang Raider.

Ryuga sang penebas.

Alarik sang hacker.

Arsenio sang peledak.

Dan sang pemimpin.....

Rayganta sang Zeus dewa penghancur.

Mereka adalah 10 inti dan leader dari anak Blood Eagle, Dark Eagle!.

"Mau kemana kau Shen?! perasaan baru saja kita balik dari kantor polisi jemput si Erwin,kau mau kemana lagi?" Diego bertanya kala melihat sosok Arshenio keluar dari kamarnya sudah lengkap dengan pakaian serba hitam lengkap dengan masker dan sarung tangan karet.

"Suatu tempat kak" balas Arshenio kecil.

"Halah!....tas bom itu mau kau bawa kemana lagi? jangan cari perkara kalau belum izin,nanti si boss mengamuk kita juga yang repot! sana izin!" Ryuga menatap jengah sosok adik laki-laki mereka itu.

"Benar itu Shen...lebih baik tidur sana kebo lagi daripada cari perkara! " Maxim menyambung sembari sesekali tertawa melihat lawakan komedi dari ponselnya

Para remaja tampan itu menatap wajah kesal Arshenio dengan tegas.

Ayolah,ini sudah hampir lewat pukul 1 malam dan anak itu justru ingin keluar?.

"Sebentar saja kali kak! Arshen juga tidak lama" Anak laki-laki berusia 10 tahun itu nampak memaksa.

"Tidur..besok kamu itu sekolah! ingat Paman Lucas akan marah jika sampai surat panggilan BK datang lagi" Suara tegas Raider disambut decakkan kesal dari adik Rayganta itu.

"Terserah!" berbalik dan membanting pintu kamar dimarkas mereka.

Brakhhhhh...

"Eh monyet..monyet!" latah Raino yang tengah asik menonton totorial menggoda seorang gadis dari YouTube.

Bahkan ponselnya sampai jatuh kedalam mangkuk mie yang baru setengah ia makan.

"ANAK SETAN KAU ARSHENIO!!" amuk Raino menatap nyalang pintu berwarna coklat bertuliskan go away from my door!.

Melirik nanar pada ponselnya dan akhirnya membanting punggungnya pada sandaran sofa dengan putus asa.

Ponsel barunya.....!!

"PMS kali itu anak!" Sambung Maxim sambil tertawa puas menatap keadaan malang Raino.

"Sudah berhenti dan tidur sana!" Xain bangkit dan menuju lantai dua dimana kamarnya berada.

Besok mereka masih harus kuliah pagi.

Semua bangkit menuju tangga untuk segera memasuki kamar masing-masing.

"Eh...ini si bos kemana? perasaan batang hidungnya pun tak kelihatan?" Ryuga menarik tangan Xain sembari celingukan melihat ruang istirahat mereka.

"Bos?" tanya Xain dengan wajah datar.

"Iyalah monyet!" kesal Ryuga melihat wajah datar Xain itu.

"Mana aku tahu,kau tanya sama tembok sana!" Xain melenggang pergi menyisakan Ryuga yang nampak melongo menelaah ucapannya tadi.

"Yah...tembok kok suruh orang bicara pada tembok ! situ waras?!" Ryuga bergumam jengkel.

Yah, pergi jauh dari pandangan para ibu benar-benar merusak otak mereka dengan segala kebiasaan para anak muda di kota itu.

Jakarta!......

Raider menggeleng,ia merasa heran sendiri terkadang.

Ryuga ini seperti tertukar oleh sifat James!.

Entah bagaimana Papa mereka Ryuiji bisa membuat anak sebobrok Ryuga?.

"Sudahlah Ryuga...kau mau berkicau sampai kapan? tidur sana!" Kesal Raider melihat mulut Ryuga yang tak berhenti berkomat-kamit.

"Sibuk saja kau!" Balas Ryuga jengkel,berjalan menaiki tangga dan menghempaskan pintu kamarnya kesal.

Raider maupun Xain mengelus dada.sungguh selain Raino dan Maxim,Ryuga ini sama saja rusuhnya.

...........⚜️...........

Sementara itu......

Terlihat diatap sebuah mobil sport hitam,ditengah bukit dengan semilir angin malam.

Seorang pemuda tampan dengan mata tertutup dan seringai dingin tercetak di bibirnya yang tak pernah memberi senyuman pada siapapun selain adik dan sang ibu.

Taburan bintang dengan sinar sang rembulan menjadikannya bak lukisan abadi yang terasa sangat sulit di jelaskan.

Indah....

Mambawa aura dingin yang menekan tanpa disadari.

Manik tajam dengan sorot dingin tanpa riak itu terbuka perlahan.menatap langit malam dengan senyum penuh arti.

Bip......

"*H*oammmm...yes bos? kau tidak tau ini waktunya manusia tidur? ka-"

"D**iam dan biarkan Arsenio keluar**"

"*T*a-"

Tuuuuttt.....

Dan diseberang sana,Alarik yang dengan wajah bantalnya membanting ponselnya keatas ranjang.

Untung bukan ke lantai!.

"Setan memang!" Dengan kesal sang hacker Dark Eagle itu bangkit dan menuju kamar Arshenio.

Tok...tok...tok....

Brakhhhhh....

Brakhhhhh...

"ARSHEN!! BANGUN TIDAK?! KUHANCURKAN PINTUMU LAMA-LAMA!" Amuk Alarik yang sudah emosi,lelah juga dia berdiri didepan pintu si Arshenio lama-lama.

Ceklek...

"Apa?" tanya Arshenio dengan wajah acuhnya.

"Adik laknat kau ya?! tidak ada sopannya perasaan!" Decak Alarik jengkel.

"Talk to much!" Arshenio si acuh hendak menutup lagi pintunya,pusing mendengar omelan Alarik.

Namun...

"Keluar sana,kau boleh pergi kata si bos!" Alarik berbalik pergi dengan muka jengkel setengah mati.

Senyum devil Arshenio terbit.

Ia kembali memasuki kamar dan segera menyambar tas serta kunci motornya.

...........⚜️............

Suara gonggongan an*ing terdengar mengisi keheningan malam,sosok dingin Rayganta duduk tenang dalam mobilnya sembari menatap datar pada sosok yang baru saja turun dari motornya tersembunyi dalam kegelapan.

...( style Arshenio )...

Yah,Sosok berusia 10 yang tingginya hampir setara dengan murid kelas tiga junior high school.

"Khe...khe...khe...beraninya kau pak tua berteriak pada kakakku! well...malam ini akan kubuat kau tertidur untuk selamanya!" Arshenio terkekeh dan mulai mengeluarkan beberapa bola platinum dari tas ranselnya.

Terus terkekeh jenaka dengan tangan yang sibuk merakit sumbu penyulut.

Memakai masker oksigen dan tangan dengan lihai melempar salah satu bola platinum yang sudah mulai mengeluarkan asap.

ZHESSSS.........

PRANKKKKK.....

Kaca jendela sebuah rumah minimalis itu pecah .

Tak lama lampu salah satu kamar menyala, Arshenio menyerigai.Anak laki-laki itu segera menuju pusat kendali listrik seluruh rumah di bagian belakang.

Ctakhhhh...

Seluruh aliran listrik padam.

Anak itu berbalik dengan tawa pecah.

1

2

3

BOOOOMMMMMM......

Penghuni rumah tak menyadari hingga sebuah ledakkan besar menewaskan polisi dan seluruh keluarganya.

Tanpa ampun.

Tanpa peringatan.

Rayganya menyerigai dingin dan mulai menghidupkan mobilnya untuk segera pergi kembali ke markas.

Arshenio terbahak hingga tak lama suara mobil pemadam bersahutan dan seluruh rumah disekitarnya mulai menyala dengan teriakan panik semua orang.

Api mulai terlihat membumbung.

Tangisan ketakutan mulai terdengar.

Waktu sudah menunjukkan 3 pagi,dan setengah dari komplek perumahan itu akhirnya habis dilalap api.

"Done! well...itulah akibat dari kau tidak menjaga tingkah dan mulutmu pak tua! masih untung kau terkena bom dan langsung mati,coba jika kau diajak bermain dulu oleh kakakku? bisa nangis darah kau pak tua! baiklah... berterimakasih nanti saja,ahh...kau ucapkan saja terimakasih untukku lewat kakek buyut Bayu,atau kakek buyut Bagas? hoammmm....sial! besok harus sekolah lagi,kalau tidak paman Lucas bisa merepet nanti!" Arshenio bermonolog.

Motor sport kawasaki ninja itu akhirnya meninggalkan kompleks perumahan itu dengan malas.

Pagi hari di rumah berlantai dua Lucas.

"*B*erita hari ini,telah meledak sebuah bom dengan sekala jangkauan kecil,peristiwa tersebut diduga ulah dari sekelompok teror*s pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara,kejadian ini telah menimbulkan korban jiwa,kerugian puluhan juta rupiah dan dilaporkan bahwa satu keluarga dari sekjen.......sekian berita hari ini!"

Sosok pria paruh baya nampak menghela nafas,seorang wanita dengan wajah teduh datang membawa secangkir kopi susu dan meletakkanya diatas meja tepat dihadapan Lucas.

Yah,Lucas telah menikah dua tahun setelah meninggalkan London.

Kini pria itu telah bahagia dengan sang istri meski sampai saat ini belum dikarunia anak.

Istri Lucas adalah mantan pramugari yang kini berhenti bekerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga sesuai keinginan sang suami,Lucas.

"Kenapa Pah? pagi-pagi wajahnya jelek begitu?" Sang istri terkekeh dan duduk disamping sosok Lucas yang sudah mematikan televisi dan meraih pinggang sang istri dengan lembut.

"Kejahatan makin menjadi,papa takut saja mah.Arshenio, Kakak ipar Arkan titipkan disini pada papa,tapi anak itu justru jarang pulang.Rayganta juga tidak mau tinggal sama kita....katanya anak-anak itu sudah membeli sebuah kompleks apartemen! papa jadi pusing,padahal papa senang sekali jika Vila ini mereka ramaikan" Jelas Lucas frustasi mengadu pada sang istri.

Amora,istri dari Lucas menggeleng geli.

"Namanya juga anak laki-laki pah.Wajar jika mereka ingin mandiri,lagipula mereka bahkan lebih kaya dari papa,jangan terlalu masuk dalam kehidupan masa muda mereka pah,mereka butuh kepercayaan dalam menjalani masa-masa seperti itu!" Amora dengan sabar memberi pengertian.

Lucas mengangguk dan mengecup pipi istrinya penuh syukur.

Sungguh,Lucas sangat bersyukur dulu Tuhan mempertemukan dirinya dengan Amora.

Wanita berhati lembut dan sederhana itu mampu membawanya keluar dalam kesedihan akan kematian Lili dan dosa Dysabel.

"Kamu benar istriku,yah...biarkan mereka membawa jalan masa muda mereka seperti apa,kita hanya bisa memantau dan menasehati jika jalur mereka mulai salah" Ungkap Lucas dan meraih cangkir kopi buatan sang istri.

Hingga...

"Khem...paman sama Tante Amora pagi-pagi sudah merusak mata! tidak tau apa ada manusia Jomblo abadi disini!" Keduanya tersentak menengok kebelakang dan melihat lima orang remaja tampan berdiri dengan senyum jahil mereka.

Ryuga mendengus,yang merasa tersindir ucapan Maxim.

Yah,kelima remaja itu adalah Raino,Maxim,Ryuga,Diego dan satu anak kecil berusia 10 tahun, Arshen.

Yang lainya,entah!.

Uhukkkk......

Lucas tersedak mendengar godaan Raino dan Amora,wanita cantik itu sibuk menutupi kedua pipinya yang memerah.

Sial mereka seakan tertangkap basah sedang ia-ia.

"Loh kalian tidak ada jadwal kuliah pagi?" Amora bertanya mengalihkan suasana.

"Tidak masuk kampus setahun juga kami tetap jenius Tante! ini si cebol di perhatikan saja Tante,jangan kasih bolos!" Lirik ejekan Maxim pada Arshenio yang mendelik kesal.

"Siapa yang kau katakan cebol?! aku ini baru 10 tahun bodoh! dasar tua!" Balas Arshenio sarkas.

Lucas menghela nafas.

"Arshen...jangan begitu, itu kakakmu juga.... yang sopan !" Tegur Lucas pada anak laki-laki Liora itu.

"Dan kamu Maxim......jangan mengejek adikmu! cebol apa? anak normal tidak akan setinggi adikmu! kalian itu terlalu tidak normal!" Decak Lucas frustasi sendiri.

Bayangkan saja, Anak-anak berusia 17 tahun itu hampir melewati tingginya yang 170,entah kapan mereka berhenti tumbuh tinggi?.

"Paman saja yang kerdil!" Raino menyambung santai.

Wajah Lucas memerah dengan gelak pecah Amora.

"ANAK KURANG AJAR! MANA ADA SEORANG PILOT PENDEK! KERDIL YOUR HEAD!" Amuk Lucas yang sudah bangkit membawa remote televisi bersiap melempar kepala remaja-remaja pembangkang itu .

"LARI BROTHER....ADA SIMPANSE MENGAMUK!!" Raino terbahak dan dengan langkah seribu berlari diikuti saudara-saudaranya yang masih linglung.

Ini kenapa mereka jadi diseret-seret?.

"YAKHHH...ANAK KURANG AJAR KAU RAINO.... MAXIM..KEMBALI PAMAN GUNDULI KEPALAMU!!" Nafas Lucas memburu sembari berlari mengejar kelima remaja itu yang sudah kalang kabut menaiki motor sport masing-masing.

"Hah..hah...dasar Arion sialan!. bisa-bisanya dia menitipkan anak Dajjal seperti mereka padaku!" Ucap Lucas tersengal-sengal sembari menunjuk kearah kelima orang itu menghilang .

"Minum dulu pah,coba tarik nafas lalu buang. ayo pah tarik nafas..." Ucap Amora sembari terkekeh geli melihat suaminya yang menurut .

Hingga...

"Eh? buat apa aku tarik nafas buang nafas?" Monolog Lucas hingga tak lama matanya melotot melihat istrinya yang sudah berjalan cepat masuk kedalam rumah.

"MORA....... MEMANGNYA SUAMIMU INI MAU LAHIRAN APA?! " Amuk Lucas yang sadar telah dipermainkan oleh sang istri.

"Sabar..sabar..punya istri, keponakan tidak ada yang waras...memang tidak ada otak!" Kesal Lucas sembari membanting remote yang ia bawa sebagai alat memukul kepala anak-anak nakal itu.

Mendesah dan pria paruh baya itu terkekeh mengingat kehebohan pagi itu,Yah.Semua telah kembali menjadi warna baru dan berharap saja jalan anak-anak muda generasi Wiguna itu akan mulus.

...⚜️...

...TBC...

Kisah ini akan fokus kearah perjalanan Rayganta dan kawan-kawanya dulu ya.

*S*o...keep watching and stay positive😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!