NovelToon NovelToon

Menikah Karena Jebakan

Menikah Karena Jebakan

Waldorf Astoria Hotel

Seorang gadis cantik berjalan sempoyongan menyusuri lorong Hotel mewah, kepalanya sangat berat juga pusing hingga pandangannya kabur.

Dia adalah Damania Alexa Natalie, dengan tangan yang terus memegang kepalanya dia berharap untuk bisa segera keluar dari Hotel setelah sebelumnya.

Namun tanpa di duga seseorang langsung mendorong tubuhnya hingga masuk ke dalam kamar Vvip.

" Uh,, " rintihnya saat tubuhnya tergoncang jatuh ke lantai.

Dia pun segera beranjak berdiri berusaha membuka pintu namun sialnya pintu terkunci membuatnya setengah berteriak.

" Siapa kamu " Ucap seseorang dari dalam membuatnya menoleh,,

Terlihat seorang laki laki dengan tubuh tinggi berkulit putih berambut basah dan hanya memakai handuk di pinggangnya membuat matanya membulat.

" Siapa kamu, kenapa bisa masuk ke dalam kamar saya " Ucapnya ulang namun rasanya semakin pusing bahkan pandangannya semakin hilang hingga membuatnya jatuh ke lantai.

Bruk..!!!

Sontak membuat laki laki di hadapannya langsung menghampiri.

" Hei,, bangun jangan berpura pura pingsan di sini,, "

" Hei,, "

 

Alexa mengerjabkan matanya, dia menatap sekeliling dan langsung beranjak bangun saat mendapati begitu banyak orang di sekitarnya,,

" Bibi,, Sesil,, Kak Nicol " Ucapnya saat melihat semua orang berada di sana.

" Akhirnya bangun juga,, dasar anak kurang ajar"

Alexa menggeleng bahkn kepalanya masih sangat berat,, kedua tangannya masih memegang kepala.

" Jadi kalian harus segera menikah, Saya benar benar tidak menyangka kamu bisa berbuat seperti ini Lexa, Bagaimana jika Ayah kamu tau perilaku putri kesayangan nya seperti ini benar benar memalukan "

" Bibi,, ini hanya salah paham, -

" Aku sama sekali tidak menyangka Lexa,, " Ucap Nicol terlihat begitu menahan emosi.

" Kak Nicol,, ini semua tidak benar aku bisa jelasin Kak,, "

" Sekarang Kamu sudah tau bukan bagaimana sifat asli Lexa Kak, " Ucap Sesil tersenyum licik menatap Lexa.

Sedangkan bukan hanya mereka, namun juga terlihat laki laki asing yang juga berada di sana bahkan dia hanya diam menatap pertunjukan di depan matanya.

" Saya tidak mau tau, kalian harus segera menikah "

" Tidak,, Tuan,, tolong jelaskan ini hanya salah paham " Mohon Lexa membuat laki laki tersebut berdiri.

" Saya kan tanggung jawab dan menikahinya "

Lexa menggeleng dengan ucapan yang dia dengar, bahkan mereka sama sekali tidak kenal dan mereka tidak melakukan apa pun kenapa malah dia akan menikahinya.

" Bagus,, Ayo Sesil, Nicol kita pulang "

Nicol sama sekali tidak menatap Lexa, wajahnya terlihat begitu kecewa.

" Kenapa Anda malah berkata seperti itu, Kita tidak melakukan apa pun "

" Saya tidak suka melihat keributan di depan mata " Ucapnya berlalu pergi meninggalkan Lexa yang menangis di tengah tengah ranjang.

Lexa terus menangis, bahkan dia sama sekali tidak menyangka akan terjadi seperti ini menikah dengan orang yang tidak dia kenal, bahkan Ibu dan saudara tirinya pun malah mendukungnya.

 

Hari semakin sore,

Dan Alexa masih berada di atas ranjang dengan air mata yang seperti tidak habis, terus mengalir di wajahnya.

Ceklek,,

Pintu terbuka, dia pun segera mengusap air matanya.

" Apa tidak lelah terus menangis, bangun dan gantilah pakaian mu sekarang "

Alexa terdiam dan berjalan menuju kamar mandi,,

Matanya sangat sembab, bahkan wajahnya begitu memilukan karena menangis seharian.

Tangannya pun membasuh wajahnya, kesedihannya tidak bisa terus dia rasakan walau memang begitu menyakitkan.

Di tatapnya kembali wajah cantiknya, teringat dengan laki laki yang dia cintai, laki lali yang selalu ada menemaninya, membantunya selama ini.

Dan kini Kak Nicol pun tidak percaya denganku,. Ucapnya dengan air mata yang kembali menetes.

 

Alexa membuka pintu kamar mandi dengan sudah memakai gaun yang di bawa oleh laki laki yang sama sekali tidak di kenalnya.

" Hanya berganti pakaian hampir satu jam, benar benar membuang waktu "

" Ma- Maaf "

" Sekarang ikut saya "

Alexa mengangguk dan mengikuti langkah laki laki di depannya, menyusuri lorong Hotel dengan beberapa karyawan Hotel yang memandangnya, mereka pun saling berbisik membuat Lexa tidak berani menatapnya dan hanya berjalan menunduk.

Bruk..!!

" Aw,, " Rintihnya memegang kening

" Apa tidak pakai mata saat berjalan "

" Maaf saya tidak sengaja "

Mereka berjalan keluar dan terlihat sebuah mobil mewah sudah menunggu, seseorang langsung membuka pintu di saat melihatnya.

" Masuk " Ucapnya dan Alexa menurut.

Alexa hanya terdiam saat laki laki itu masuk dan duduk di kursi belakang bersamanya, dia pun sama sekali tidak berani menatapnya.

Hanya diam dan merutuki nasibnya kini bahkan seterusnya namun juga kesedihannya saat Ayahnya tau apa yang terjadi.

Tanpa mereka sadari mobil mereka sampai di depan sebuah Catatan sipil,,

" Turun " Ucapnya membuat Alex turun dan menatap tidak percaya dengan apa yang di lihat di depan matanya.

" Ke- kenapa ke sini "

" Apa kamu tidak tau tempat apa ini " Ucapnya berjalan meninggalkan Alexa yang masih mematung di sana

Sementara di dalam sudah ada Orang tua Alexa bahkan Sesil dan Nicol pun berada di sana.

" Ayah,, " Ucap Alexa saat menatap laki laki paruh baya

" Ayah benar benar tidak menyangka Lexa, jadi selama Ayah tidak di rumah ini yang kamu lakukan "

" Ayah,, Lexa bisa jelaskan semua ini tidak seperti yang Ayah pikir Lexa, -

" Kamu mau bicara apa lagi Lexa, kamu sangat memalukan keluarga "

" Sekarang kamu menikah dan jangan pernah kembali ke rumah "

" Ayah,, "

MKJ "1

Air mata terus mengalir di wajahnya, apalagi saat mengingat ucapan Ayahnya jika mulai saat ini dia bukan lagi anak mereka dan tidak bisa kembali ke rumah.

Kebencian yang terlihat jelas di wajah Ayahnya bahkan Alexa sama sekali tidak bisa menjelaskan semua itu.

" Apa tidak lelah terus menangis Hah " Ucap laki laki di sampingnya

" Maaf Tuan " Ucap Lexa mengeka air matanya

Mereka terdiam dan mobil masuk ke dalam sebuah halaman rumah mewah.

Alexa terdiam, dia bingung harus ikut masuk atau tidak.

" Apa kamu mau terus berada di mobil, masuk "

Lexa menurut dan mengikuti langkah laki laki di depannya yang hingga kini dia sendiri tidak tau siapa namanya.

Lexa menatap keseliling, bangunan yang begitu mewah bahkan perabot yang terlihat mahal.

" Selamat malam Tuan " Sapa seorang wanita paruh baya menghampirinya

" Bawa dia kemar, mulai hari ini dia tinggal di sini "

" Baik Tuan "

Lexa mengangguk saat wanita paruh baya itu menatapnya dan tersenyum,,

" Saya Sarni Asiten Rumah di sini, Silahkan Nyonya saya antar ke kamar "

" Ma- maf Bu,, Panggil Lexa saja "

" Tidak Nyonya,, Silahkan "

Lexa mengangguk dan mereka berjalan menuju lantai dua,,

" Ini kamar Anda Nyonya, Panggil saya jika membutuhkan sesuatu "

" Terima kasih Bu "

" Panggil saja Bi Sarni Nyonya "

Lexa mengangguk dan dia membuka pintu kamarnya,,

Kamar yang luas bahkan berbeda dengan kamarnya dulu, kamar yang begitu sempit bahkan bersebelahan dengan kamar pembantu.

Lexa berjalan masuk,,

Duduk di tepi ranjang dengan kembali teringat semua yang terjadi dengannya bahkan dia sama sekali tidak membawa barang barangnya, ponselnya pun entah dimana.

Ayah,, kenapa Ayah tidak percaya.

Lexa sama sekali tidak melakukan semua itu, Semua ini salah paham.

Air matanya kembali bercucuran, entah sudah berapa lama dia menangis dan air mata yang tidak habis dia keluarkan.

---------------

keesokan harinya,,

Lexa membuka matanya mendengar seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

Dia pun berjalan untuk membukanya,,

" Maaf Nyonya, Tuan sudah menunggu Anda di bawa " Ucap Sarni dan Lexa mengangguk

" Dan ini untuk Anda Nyonya " Lanjutnya memberikan paper bag.

" Terima kasih Bi "

" Sama sama Nyonya, kalau begitu saja permisi "

Lexa mengangguk dan menutu pintu, dia akan membersihkan tubuhnya namun dia penasaran dengan isi Paper bag yang di bawanya

Dia pun membuknya terlihat sebuah pakaian wanita di dalam membuatnya mengernyit.

Namun dia membawanya karena sudah di tunggu di bawah.

Lexa berjalan menuruni tangga terlihat seseorang sudah menunggunya bahkan juga hanya dia seorang laki laki yang terlihat seumuran dengannya pun berada di sana.

" Duduk " Ucapnya saat Lexa berada di sana.

Dengan menarik kursi Lexa duduk dan masih dengan wajah menunduk.

" Apa bisa jika lebih cepat, Saya paling tidak suka menunggu "

" Ma- maaf Tuan "

Lexa terdiam dan melihat sarapan di meja, bahkan dulu saat di rumah dia sama sekali tidak pernah makan di meja makan bersama dan hanya makan bersama pembantu di dapur membuatnya kembali teringat dengan Ayahnya. Ayahnya sangat menyayanginya namun setelah menikah lagi sikapnya berubah dan sering memarahinya tanpa alasan.

" Pergilah membeli beberapa pakaian " Ucapnya dengan memberikan Credit Cart hitam membuat Lexa menggeleng.

" Terima kasih Tuan, tapi saya bisa kembali ke rumah dan mengambil pakaian saya "

" Kamu lupa jika Orang tua mu sudah tidak lagi menganggapmu sebagai anak "

Deg..!!!

Lexa melupakan hal itu, setelah dari Kantor Catatan Sipil bahkan Ayahnya sendiri lah yang mengucapkan jika dirinya sudah bukan bagian dari keluarga mereka.

" Jangan pernah menangis di hadapan saya, saya sama sekali tidak suka " Ucapnya langsung beranjak.

Lexa mengusap air matanya,

" Nyonya,, " Ucap Sarni dan Lexa tersenyum

" Tuan memang seperti itu, tapi sebenarnya Tuan sangat baik "

Lexa mengangguk,,

" Silahkan Nyonya sarapan dan setelah selesai Saya akan temani Nyonya membeli pakaian "

" Terima kasih Bi "

" Sama sama Nyonya "

Lexa berusaha mengubur semua masa lalunya dan dia harus menatap masa depannya kini.

Dia sudah menikah dan harus menjadi seorang istri yang baik walau dia sama sekali tidak mengenal suaminya.

MKJ"2

Kini Lexa sudah berada di sebuah Mall bersama Sarni yang menemaninya, mereka berjalan jalan di sana membeli beberapa pakaian untuknya.

" Nyonya sangat cantik,, " Ucap Sarni membuat Lexa tersenyum

" Tapi Tuan selama ini tidak pernah membawa wanita ke rumah dan hanya Nyonya lah wanita pertama yang di bawanya "

Lexa menatap tidak percaya,

Laki laki yang begitu dingin dan sangat kaya raya tidak mungkin tidak pernah membawa wanita ke rumahnya.

" Oh gitu ya Bi "

" Iya Nyonya, tapi sebenarnya Tuan itu sangat baik "

Lexa mengangguk,,

Dia memang belum mengenalnya,

" Saya bayar sebentar Bi "

Lexa berjalan menuju kasir untuk membayarnya,,

Dia tidak berani untuk membeli banyak dan hanya beberapa saja,,

Walau mereka sudah menikah namun dia tidak mau terlalu bergantu terhadapnya.

" Biar Saya yang bawa Nyonya "

" Tidak usah Bi "

" Tidak papa Nyonya "

Lexa mengangguk dan mereka berjalan keluar,,

Namun langkahnya terhenti saat melihat laki laki yang selama ini di cintainya bersama dengan saudara tirinya dan mereka terlihat begitu mesra membuat hatinya hancur.

" Nyonya anda, -

" Tidak,, Kita kembali jalan Bi "

Sementara Nicol melihatnya, dia terus menatap Lexa membuat Sesil pun menoleh, tangannya mengepal saat melihat Nicol yang terus menatap Lexa.

Sesil tau jika sebenarnya Nicol masih sangat menyayangi Lexa namun Sesil tidak akan membiarkan mereka kembali.

Sesil langsung memeluk manja lengan Nicol saat Lexa hampir dekat dengannya bahkan dia terlihat sengaja memanasi Lexa.

" Kak Nicol,, aku lapar,, kita makan ya " Ucapnya dan Nicol mengangguk

" Astaga kita ketemu lagi,, dan sepertinya kamu terlihat baik baik saja " Ucap Sesil saat berpapasan dengan Lexa

" Ayo Bi,, jangan dengarkan mereka "

" Ternyata sekarang hidup bahagia ya, bisa belanja bersenang senang pasti enak ya menjadi istri simpanan "

Lexa menatap Sesil,,

" Sudah puas bicaranya, "

" Ya sangat puas "

Lexa tersenyum dan melirik Nicol, dia pun menarik Sarni dan meninggalkan mereka.

Nicol terus menatapnya,,

Sebenarnya dia tidak cukup percaya dengan semua yang sudah terjadi namun melihat Lexa berada di dalam kamar bersama laki laki lain membuatnya tidak habis pikir dan percaya dengan apa yang dilihat juga di katakan oleh Sesil.

" Kak Nicol "

" Kak Nicol,, " Ulang Sesil saat Nicol tidak mendengarnya

" Kita pulang " Ucap Nicol meninggalkan Sesil yang masih berdiri

Sial,, aku tidak akan membiarkan mereka kembali bersama.

Kak Nicol cuma milik aku bukan milik orang lain.

" Kak Nicol tunggu " teriak Sesil mengejar Nicol.

 -----------

Sementara Lexa terus diam tanpa bicara apa pun, dia merasa jika seluruh dunia sudah tidak menyanyanginya sudah membencinya bahkan kini entah dia akan hidup bagaimana atau tidak dengan kehidupan barunya.

" Nyonya Anda tidak apa apa "

" Ya saya hanya merasa lelah "

Sarni hanya mengangguk namun dia terus menatap Lexa, setelah bertemu dengan wanita dan laki laki tadi sikapnya berubah dan menjadi diam berbeda saat tadi pagi.

Mobil berhenti di depan rumah, namun terlihat masih sepi.

" Biar saya yang bawa Nyonya " Ucap sopir mereka dan Lexa mengangguk

" Bi,, apa Tuan selalu pulang malam "

" Setiap hari Tuan akan pulang larut dan selalu berangkay pagi pagi sekali Nyonya "

" Oh,, Saya ke kamar Bi makasih sudah menemani saya "

" Sama sama Nyonya "

Lexa berjalan menuju kamar, rasanya sangat lelah bukan hanya berjalan jalan namun juga bertemu saudara tiri juga Nicol membuatnya semakin tidak bertambah lelah.

Lexa membaringkan tubuhnya, entahlah dia sendiri saja tau apa yang telah dan akan terjadi dengan hidupnya.

Melia,, dia pasti mengkhawatirkan ku.

Tapi ponselku, hilang saat malam itu,,

Sebenarnya siapa laki laki itu, kenapa dia tidak pernah menyebut namanya bahkan Bi Sarni pun tidak menyebut namanya.

Kenapa begitu aneh tapi dia, kenapa memberikan ku kartu kredit dan ini bukannya kartu kredit tanpa limit??

Apa dia merupakan orang kaya, tapi siapa sebenarnya dia???

Lexa terus memikirkan laki laki yang kini menjadi suaminya, bahkan dia sendiri sama sekali tidak tau bahkan tidak mengenalnya.

Karena rasa lelahnya pun Lexa akhirnya terlelap tanpa mengganti pakaiannya.

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!