Awal yang berkerudung sunyi
Tanpa hadir tanpa pamit tanpa ketukan
Lagu pun bernada datar tanpa kesan
Angin pun riuh rendah tak bermakna sepoi atau badai
Belum nampak warna pelangi
Tanpa sambutan hangat dari hujan
Dan bahagia itu sederhana sebelum melangkah diriuh gempita suara hati...
Langitpun tengadah teduh
Kau pun belum berparas rindu
Memberi kesunyian berlatar impian kosong
Kau siapa diantara lalu lalang
Akupun siapa diantara terawang
Hmm bagai sepoi tanpa wujud nyata
Dari sebelum hingga akhir kelak
Ternyata,,ooohh
Kita adalah bias..........
Matahari tengah menyembunyikan dirinya dibalik awan putih yang bergulung silau. Sedikit melegakan hati sania yang saat itu tengah mengendarai motor maticnya ia merasa tidak terlalu kepanasan oleh sinar mentari, bila ia tak terhalangi awan, matahari itu akan menyengat diatas pundaknya. ia memperlaju motornya kencang, sekali-kali ia melirik jam tangan hadiah ulang tahun dari kakaknya, yang menunjukkan pukul 14.13. ia takut terlambat lagi untuk kebeberapa kalinya setiap ada pertemuan teater.apalagi ini adalah acara pelantikan anggota baru teater Katumbiri organisasi yang tengah digelutinya.
Padang Golf Ngamplang mulai terlewati, sebentar lagi ia akan sampai ketempat yang di tuju, karena ada kuliah tambahan ia sangat terburu-buru sekali bahkan menit-menit terakhir ia minta izin ke dosen untuk pulang duluan, tapi toh tetep terlambat juga karna jarak kampus cilawu itu memerlukan waktu yang lumayan lama meskipun tidak terjebak macet seperti Jakarta.
Gedung sekolah dari luar nampak sepi, mungkin sudah waktunya jam pulang,ramainya itu biasanya berakhir pukul 13.00, Sania menghentikkan motornya didepan sekolah , Nampak satu mobil dan beberapa motor terparkir disana, tentu saja sania tau jika kendaraan yang terparkir itu adalah kendaraan teman-teman teaternya. setelah melepas helm, mengunci leher motor, dan merapikan rambutnya yang sedikit kusut karena sedari rumah dibiarkan terurai , segera ia berlari keruangan kelas yang terdengar ramai oleh celoteh orang. sania berdiri didepan pintu setelah mengucap salam, semua hampir kompak melihat kearahnya, seraya memastikan keterlambatannya.Tami sahabat dekat sania segera menghampiri dengan suka cita.
"teh ayo masuk!! "ajaknya setelah sebentar memeluk sania yang agak terengah-engah.
"duh..terlambat lagi neh!! "celetuk Mondi laki-laki berkulit hitam tinggi kurus itu sambil berdiri
"bener terlambat" sania minta rujukkan tami
"para peserta memang sudah hadir tapi belum mulai koq, satu orang lagi yang kita tunggu". sambung tami. ia menarik lengan sania untuk masuk. Riki menyediakan satu kursi padanya.
Sania duduk dengan buru-buru,
"siapa yang belum datang?" biasanya yang hadir cuman segini
"senior kita!"sahut Riki.
"kak adi teh, anak katumbiri juga..” sela Tami.
perasaan aku sudah setahun lebih masuk katumbiri” gumam Sania masih heran
"dia sudah setahun ini jarang hadir, ikut teater jika sempat saja"! tambah riki lagi
Sania mengangguk tanda mengerti. ia menatap orang-orang yang tengah mengobrol masing-masing, hanya Riki, tami, mondi yang mengajaknya bercerita. lili tengah asyik bercanda dengan tomak, juga yang lainnya.
"tadi ada kuliah tambahan, jadi aku terlambat lagi". sania menyesali.
“nanti, biar akang yang jemput kamu sayang!! goda mondi.
"tiap cewek semua dipanggil sayang!".lili menyahut
"aduh..lili cemburu.." goda mondi lagi,
"jangan-jangan dia memendam cinta".seloroh tami
Semua terbahak-bahak,wajah lili memerah,ia bangkit menghampiri mondi dan berusaha mencubitnya berkali-kali. mondi berteriak-teriak menahan geli dan nyeri juga sepertinya. semua semakin ramai dengan tingkah mereka, sania menutup mulutnya dengan tangan untuk menutup tawanya,ia tak ingin membuat lili jadi dibuat semakin malu.
aku datang!
Seorang laki-laki berdiri didepan pintu,ia membuka kacamata ala changcutternya,semua berhenti tertawa dan berpaling kearah pintu.
"woi!!!selamat datang.apa kabar!!".Riki menyambutnya dengan gembira
Laki-laki itu menghampiri,rambutnya Nampak kusut setelah ia membuka topinya.ia bersalaman hingga semua orang tanpa terlewati,terakhir sania
.Riki mempersilahkannya duduk.
"kak adi kapan dari bandung?"tami bertanya
"kemarin!"jawabnya singkat lalu ia kembali asyik ngobrol dengan Riki
"kamu kenal betul mi!!"Tanya Sania pada Tami
"secara pribadi aku sering diajak kak Riki bertemu adi,mereka sahabat karib!".
"Kak adi uda kenal gadis cantik ini belum??"seru tami.adi menoleh dengan tersenyum.
Sania terkesiap,tak disangka adi telah dihadapannya, menyodorkan tangan mengajak bersalaman.
“aku.pernah lihat kamu bermain di Gd,rumentang..bagus aktingnya,!ujarnya serius.
Sania tersipu malu,ia membalas uluran tangan adi.terasa hangat dan lembut,hmm..sshampir sama warna kulit adi dengannya.
"itu banyak improvisasinya.."
"ini teh orangnya yang meramalkan kalo peran terbaik itu pasti teteh".sela tami
"tentu saja,semua orang juga bilang begitu."tukas adi
Sania tak menjawab,tiba-tiba dadanya berdebar saat menatap mata lelaki itu.indah sekali matanya,agak sedikit ngantuk dengan cahaya kekuningan,seperti matahari tenggelam..
"sok sekarang duduk mau mulai".Mondi mempersilahkan duduk pada semua yang hadir.
"waktunya kita membahas kegiatan kita".sela tomak
Semua yang hadir mencari tempat duduk masing-masing.Riki maju kedepan mengambil satu kursi dan duduk didepan anggotanya.selama ini dialah yang menjadi ketua dalam kegiatan teater.mungkin tanggung jawab dan kejujurannya membuat para anggota selalu mengusulkannya.laki-laki kekasih tami ini cukup tampan,kulitnya kuning langsat seperti perempuan ,rambutnya ikal sebahu yang terkadang ia ikat dengan karet gelang,tubuhnya tidak tinggi seperti laki-laki umumnya,malah dibanding tami pun ia yang kelihatan lebih pendek.usia mereka terpaut jauh,Riki berusia 26 tahun sedang tami baru 18 usia yang masih sekolah kelas 3 SMU,tapi sepertinya cinta mereka tidak luntur karena perbedaan itu.
"karna waktu sudah mepet kita persingkat saja okay!"ujarnya kemudian.ia mengambil selembar kertas dari baju pangsi hitamnya,semua serba hitam,dengan ikat kepala dari kain batik garutan berbentuk segitiga,menandakkan ia adalah seniman sejati dari bumi sunda.
"pengisi acara saya persilahkan lili untuk tampil didepan peserta baru,materi kajian puisi malam nanti oleh kak adi,teatrikal oleh kak mondi,tari dipersilahkan pada kak sania jam berikut sebelum teatrikal".
Riki terdiam sebentar.memastikan ada yang keberatan tapi sepertinya tidak ada,lalu iapun melanjutkan
"materi Drama saya sendiri,permainan oleh tomak dan Rudi,konsumsi untuk makan malam ini dipersiapkan oleh tami dan 2 orang guru yang siap membantu,saya lupa lagi namanya!".
Semua terdiam tak seorangpun yang protes.
"Untuk malam ini saya harap semua laki-laki bisa menginap saja disini kecuali perempuan disunahkan pulang,kita persiapkan untuk pelantikan besok pagi.pos pertama..."
Riki berhenti sebentar,ia menyulut rokoknya,lalu menghisapnya penuh nikmat.
"pos pertama ditempati oleh Tomak dan Lili di bawah ngamplang dekat jalan raya,pos kedua Rudi dan Mondi diperbatasan cilawu-garut kota,pos ketiga Sania dan adi didepan Gd.kesenian Garut".
Sania melirik adi yang santai dan asyik pula menghisap rokok,terkesan tak memperdulikan ataupun antusias.
"pos yang terakhir saya dan tami,untuk pelantikannya nanti akan hadir ketua Pembina Katumbiri dan beberapa pejabat lainnya besok menyusul kekerkop,demikian..wassalam!!".
Riki mengacungkan lengannya tanda memberikan semangat.yang hadir tepuk tangan bersamaan,semua kembali berceloteh.hanya Sania yang masih asyik mencuri pandang pada laki-laki rupawan yang tak menyadari tengah diperhatikan.
Adi memang tampan wajahnya putih bersih tak sedikitpun jerawat yang nempel,rambutnya lurus pendek rapi,hanya sayang Nampak kuyu dengan pakaiannya agak belel,ia terlihat asyik mengobrol dengan Rudi.
***
Banyak juga peminat teater tahun ini,promosi Riki disekolah ini bagus hingga membuat guru-guru antusias mendukung extrakulikuler satu ini,padahal ini adalah hal baru.begitupun saat Sania masuk untuk memberi materi tentang tari,dengan penuh semangat anggota baru itu menyimak dan mengikuti pemateri.bukan hanya karena kebanyakan diantara mereka perempuan sedangbanyak laki-laki pun ikut-ikutan antusias mengikuti.
"ya seperti itu lah dasar-dasar tari dan keindahannya.tarian tak hanya untuk para perempuan saja tapi tarian untuk laki-laki pun beragam,seperti tari perang,tarian dalam upacara adat dan berbagai tarian tradisional pula lainnya".ujar sania saat tengah memberikan materi,
Anggota-anggota baru itu ada yang manggut-manggut,ada yang tengah asyik mencatat ada pula yang saling berbisik dengan kawan-kawannya.
tadi hanya sebagian kecil dari contoh-contoh gerakan tari,nanti setelah kalian lulus pelantikan ini kalian boleh memperdalam kesenian tari selain teater yang kalian geluti
Seseorang mengacungkan tangan,sania menunjuk pula
"ada pertanyaan??"
Anak perempuan itu mangangguk.
"maaf kalo nanti mau belajar kemana?"
"tentu saja kami menyediakan tempat,pasilitas dan banyak pelatih pula!"
makasih kak!!
Seorang anak laki-laki berseru
bayar ngga kak??
“gratis dengan Cuma-Cuma asal ada kemauan yang keras!!
"asyik tuh!"celetuk anak lain.
"ada pertanyaan lagi??"Tanya sania kemudian
Semua menggelengkan kepala
"ya sudah kalau begitu,cukup sekian pemberian materi dasar-dasar tari yang saya jelaskan.jika ada yang mau memperdalam lebih lanjut nantinya kalian bisa menghubungi langsung kak riki sebagai ketua katumbiri,terima kasih,wassalamualaikum" sania menutup materinya
"waalaikum salam!"jawab semua yang hadir serempak.
***
Sania keluar ruangan setelah mempersilahkan mondi untuk pemateri berikutnya,diluar koridor sekolah,terlihat Tami tengah bernyanyi dikelilingi Riki,adi dan lili,adi memainkan gitar dengan mengalunkan alunan lagu Iwan Fals, (kemesraan ini),suara adi bagus sesuai ketampanannya yang menurut sania melebihi Nicolas Saputra.tiba-tiba nyanyian mereka berhenti saat Lili berhenti tepuk tangan,dengan suaranya yang cempreng ia memanggil sania,
"Sini donk..koq malah kaya arca".
Ya Tuhan,Sania menunduk malu saat adi menatapnya,si matahari tenggelam tengah menatapnya.dadanya kembali bergetar untuk kedua kalinya.
"teteh uda beres ngisi acaranya?"tami mengagetkannya.saat Sania menyadari perempuan manis itu sudah didepannya,
"uda,sekarang giliran Mondi"jawabnya seraya mengikuti Tami yang menuntunnya untuk ikut Duduk diantara Riki dan Adi.
"sebentar lagi maghrib,setelah isya aku antar pulang kamu beb"ujar Riki tangannya meraih jemari Tami yang menyangga dipahanya.Sania memalingkan mukanya seumur hidup ia belum pernah ada laki-laki yang melakukan seperti yang ia lihat.adi masih asyik memainkan gitar sendiri.lili pun asyik menerima sms.
"iya kalo ga dianterin emak bisa marah!!"jawab Tami membalas genggaman erat Riki.
"mesra banget cie..!!"goda sania kemudian
Tami tersipu.
"siapa tau disamping sania tuh kosong".goda Riki
"bisa juga ciiiiii!"Lili nyeletuk tapi tetep matanya kelayar handphone
Adi tersenyum manis,Sania mencubit paha Tami.
"aduuuhhh,koq aku yang dicubit!"!jerit tami meringis kesakitan.
***
Malam terasa menusuk,sania tengah mencharger handphonenya diruang guru.baru saja tami dan lili meninggalkannya.katanya tami meski masak dulu,sedang lili ada obrolan serius dengan mondi,menurut gossip mereka baru jadian.pasti lagi senang-senangnya.tiba-tiba Braaakkkkkk!!!!!ada yang terjatuh diruang kepala sekolah,Sania replek mencabuts handphone &Chargernya,dan lari pontang-panting menuju pintu keluar,tiba-tiba pula BRUKKK!!ia meringis kesakitan saat pintu itu mengenai dahinya lumayan keras,Sania lunglai dan membiarkan dirinya terjatuh dilantai,Seseorang yang barusan membuka pintu, terkejut saat pintu yang ia buka mengenai tubuh seseorang,
"kau tak apa-apa?"ia segera berjongkok didepan sania
Sania melihat orang itu,ia masih meringis memegang dahinya.
"Adi!"gumamnya agak malu juga kalau ia harus marah-marah,
Adi langsung merangkul bahunya perlahan,dan memapah tubuhnya,sania tak mampu bicara apapun,berbagai perasaan mencampuri rasa yang tertinggal,kemarahannya mulai surut dengan sentuhan laki-laki yang mulai disukainya itu.
"aku kira tak ada siapa-siapa!"
Sania duduk dikursi depan kantor,
"aku mengambil air hangat dulu?".4di hendak berlalu
"untuk apa?"
"untuk mengompres lukamu".Adi menoleh
"ga usah,aku ga apa-apa,!!"cegah sania
Adi duduk dikursi menjejeri Sania,ia asyik memperhatikan dahi sania yang mulai merah terlihat dibawah lampu.Sania kemudian menceritakan pengalamannya barusan kenapa lari,Adi tertawa terbahak-bahak gigi rapinya terlihat menawan,lagi-lagi begitu terpesona sania dibuatnya.tapi sania merengut saat tawa adi tak jua berhenti
"lucu apanya,..aku saking takutnya".
"haha..haha..cilaka ku polah sorangan tah!!"(celaka karena ulah sendiri)
Sania pun jadi ikut tertawa juga pada akhirnya.
"mungkin ada tikus atau kucing yang masuk dan menjatuhkan buku,masa ada setan lagi baca buku!!"tambah adi.
Sania menutup mulutnya untuk menahan tawanya dengan bercampur malu,akhirnya seseorang tau kalo dia begitu penakut.
Malam semakin menusuk,sania yang hanya memakai switer hitam tipis terlihat memegang sikut dengan kedua tangannya,adi membuka jaket yang dipakainya lalu disodorkannya padanya.
"ga usah,kamu juga pasti kedinginan".sania menolak
“sudah biasa,seorang pecinta alam sering merasa kedinginan,bahkan aku pernah kepuncak gunung tanpa kaos kaki dan selimut".
Akhirnya sania menerima dan memakainya,semerbak wangi yang cool laki-laki banget,ga nyangka baju belel,muka kusut badannya suka wewangian juga.
"bagaimana?"
"hangat!!".sania menatap wajah ganteng itu,tampak sekali mata kantuknya terlihat dijarak dekat.andai ia bisa meraihnya.
"sebentar lagi aku pulang",
"sama siapa?"
"tami dan lili,tapi nunggu mereka nyelesain urusan mereka dulu".
"biar ku antar!!"
sania terdiam,namun hatinya bersorak gembira.
Tak lama kemudian datanglah Tami dan Riki,kemudian Lili menyusul diantar Mondi,mereka ikut gabung duduk bersama.
"kalian jadian ya!!"celetuk mondi
Sania agak terperangah juga,mondi memang celetak celetuk orangnya
"wei ngegosip aza!"!sahut sania
"yang jadian tuh kak mondi ma neneng sebelah!!"sela tami membela sania yang terlihat rikuh
"ey..kamu tuh sombong ngerasa uda jadian ama aa iki!!"balas lili dengan mendelik tapi terlihat senyum disembunyikan.
"emang uda weeee!!"jawab tami
"ki mau anter pulang anak perempuan sekarang??"Tanya Adi seolah tak terpengaruh dengan celoteh mereka.
"ayo sudah malam,mumpung peserta sedang makan malam!".
"ok,naik mobil aku saja!"
"motorku gimana??"celetuk sania
"kalian naik mobil semua,aku bawa motor sania!!ujar riki
"sory gue ga bisa ikut,..!!"ucap mondi kemudian
"ngapain ikut juga tukang gossip mah!!"sela sania
"wit wiw..yang ga mau ketauan pacaran!!"mondi malah menggodanya.
Sania malah terpentok omongannya sendiri,ia bungkam seraya memalingkan muka menahan tawa,malu banget
Bab
BAB 2
Sania terkejut saat bangun ia lihat jam bekernya menunjuk pada angka 07.03.mamanya baru saja mengetuk pintu membangunkannya
"Ya Tuhan aku kesiangan!"!teriaknya dan langsung berlari masuk kamar mandi,tak lama kemudian ia kembali dan mengganti baju seterusny berdandan,ia keluar dengan muka masih panik,Bu Nelis memanggilnya keruang makan,tampak papanya "asyik sarapan nasi goreng".
"ayo sarapan dulu"!ajak pak Rudi
Sania hanya mengambil roti yang telah diolesi selai straberi kesukaannya,lalu ia menghabiskan segelas susu,
Bu Nelis menghampiri,
"sepertinya kamu mau pergi,ini kan minggu!"
"pelantikan ma,Sania kemarin bagian materi tari sekarang jaga pos ketiga!"
Sania mengelap bibirnya dengan tissue.bu nelis merapikan rambut sania
"hati-hati jaga diri baik-baik!"nasehat papanya
Sania kemudian mencium tangan mama,papanya lalu tergesa keluar.Terlihat motornya sudah dihidupkan,sania tersenyum melihat kakaknya serajin itu
"baik banget kak,makasih ya!!"ia mencium kedua belah pipi kakaknya,lalu mengambil helm yang dipegang Kania.
"hati-hati dijalan."kania berseru saat adiknya mulai melaju kearah jalan,Sania membalas dengan melambaikan tangannya.
Sania menyimpan motornya dihalaman parkir,masih teringat tadi malam yang pake motor ini adalah riki,sedang ia menumpang naik mobil Adi bersama-sama tami dan lili,mereka baik banget.Sania tersadar setelah sampai,Adi Nampak duduk dipinggiran taman depan gedung sambil asyik didepan layar handphonenya.
"belum ada peserta yang datang?"tanya sania setelah duduk disampingnya
"belum,mungkin masih di pos 2"
Nampak ia masih asyik kelayar handphonenya tanpa menoleh sedikitpun,sekilas sania mengintip,ternyata adi sedang bermain game bola.sania terdiam ia pun asyik memperhatikan banyak orang yang berlalu lalang dijalan,ada yang berlalu lalang kemungkinan menuju kerkop,ada juga hanya jalan-jalan belanja dan pesan makanan di tiap gerobak dorong pinggir gedung.
"kuliah dimana?"tiba-tiba adi bertanya,rasa senang menyelinap dihati sania,setidaknya ia diajak ngobrol lagi .
"STKIP,semester 6".Sania menoleh.Adi pun ikut menoleh akhirnya dua mata beradu,ada yang berdesir didada Sania,entah rasa apa itu yang membuatnya tak karuan.
"kamu kuliah dimana?"sania cepat berontak dari desirannya.
"UNPAD komunikasi semester akhir'.Nampak adi masih menatapnya tapi hanya pandangan biasa,sania merasa dirinya kegeeran dengan tatapan adi.
"enak donk"
"sulit,sedang menyusun skripsi,kamu jurusan apa?"Tanyanya lagi kemudian ia menyelonjorkan kakinya ditaman.
"Bahasa dan sastra Indonesia"
"ingin jadi guru?"adi menatap tajam
"eu..mmm tentu saja"!jawab sania kikuk
"ibuku juga guru,tapi aku tak berniat jadi guru".adi memasukkan handphone ke saku jaket yang semalam dipake sania.
“kenapa?ikut ayahmu ya?"sania heran
"ayahku polisi,aku disuruh mereka mengikuti profesi diantara mereka,tapi aku pernah kabur untuk didaftarkan.mamaku marah aku dipaksanya masuk Unpad melalui jalur pribadi dan berkat pamanku yang jadi rector,sebenarnya aku tak menginginkan tapi pada akhirnya kunikmati juga
terus cita-citamu apa sebenarnya?
aku ingin masuk kuliah jurusan seni,aku ingin menjadi seniman sejati seperti Riki,dia punya kemerdekaan berekspresi tanpa ada halangan siapapun,ia berani menopang hidupnya sendiri bahkan dibutuhkan banyak orang".
Adi terdiam sesaat,kemudian ia mengambil sebatang rokok dari bungkusnya yang disimpan disampingnya sedari tadi,lalu menyulutnya perlahan sepertinya ia memang perokok berat,terlihat begitu slalu menikmatinya,
"sulit untukku memperdalam seni,aku hanya bisa berekspresi bila libur dari kampus untuk sementara waktu.mamaku melarang keras aku masuk seni,katanya seniman itu adalah pengangguran,yang didalamnya adalah orang-orang malas.padahal tidak seperti itu.keluargamu bagaimana?"
Sania yang sedari tadi termangu mendengarkan cerita adi,agak terkejut.
"kedua orang tuaku guru,ayah Guru SMA.ibuku guru SD,tentunya bukan karna suruhan mereka aku harus jadi guru,ini murni kemauanku,sebelum masuk kuliah aku dan kakakku ditanya dulu kemana minat masing-masing,hanya kakakku yang berbeda ia lebih memilih kuliah difarmasi,dan sekarang ia telah menjadi apoteker,sekaligus calon istri seorang tentara"ujar sania.
"keluarga yang demokratis!!"
Tiba-tiba obrolan mereka terhenti,setelah datang sekelompok remaja dengan pakaian yang agak norak,wajah yang dibikin lucu oleh para panitia membuat mereka seperti orang yang tidak sehat alias gila..
Adi berdiri dan menyuruh peserta untuk membuat barisan.
Sania hanya senyum-senyum melihat peserta yang dikerjai adi,ia hanya mengecek peserta yang hadir,setelah itu bergiliran mereka pergi kelompok lainpun datang.
Ia merasa obrolan tadi masih membekas,semakin terwujudlah rasa simpati pada dirinya,sosok yang slama ini tak pernah ia bayangkan,dan belum pernah ia alami rasa jatuh cinta yang pertama kalinya ia rasakan,sania menyukai Adi.mulailah tumbuh benih-benih cinta yang membentuk sebongkah impian untuk memiliki.
Adi menjadi kemilau,seperti bongkahan indah yang ingin ia raih,tapi silaunya masih membuatnya tak percaya diri.
Kurindukan awan putih dalam pelukan langit
Kurindukan tak terhinggap sinarnya yang sempurna mentari
Biar ku raih sampai mabuk rasa rinduku
Menopang sunyi dalam hangatnya hari
Adiooohhh.
***
Matahari tepat berada diatas kepala,pelantikan teater telah selesai,anggota baru telah lulus dengan uji mental,para panitia melepas lelah dibawah naungan pohon beringin diluar lapangan kerkof,mereka tengah asik mengobrol segala hal yang enak dibahas,kemungkinan besar tentang peristiwa melantik anggota baru dari kemarin hingga tadi pagi.
Sedang Sania dan tami duduk bersama tak jauh dari sosok Adi yang begitu serius mengobrol dengan ketua Pembina katumbiri,yang biasa dipanggil Eyang,sedang sania terus asyik mencuri pandang kearah Adi yang tak menyadari jika ia tengah diperhatikan perempuan cantik disebrangnya,begitu detailnya sania memperhatikannya ,dari ujung rambut hingga ujung kaki rasanya begitu penuh magnet yang menariknya untuk selalu menatap,dia tetep tampan meski dari kemarin bajunya tidak diganti,siapa tau tidak mandi juga,ahh tapi bagi sania peduli amat memikirkan hal itu.
"ehmmm..ehmmmm!"!tami berdehem panjang,ia sedari tadi memperhatikan tingkah sania
ah,ngagetin tau!!!sania cemberut ia merasa terusik dalam dunia yang tengah dinikmatinya.
"aku punya nomernya teh,jangan pura-pura,tami juga tau koq hehe"
Sania tetep cemberut,tapi ia cepat berbisik
"jangan bilang-bilang aku suka sama Adi ya!"!
Tami mengangguk meyakinkan,sania kembali berbisik.
"termasuk Riki juga,jempol kakimu juga ya!"!
Tami tergelak,ucapan Sania terdengar lucu baginya.hingga semua menoleh kearah mereka termasuk Adi.
"aku mengerti,apalagi yang pertama ngerasain jatuh cinta!"bisik Tami
"Ada apa nih"teriak Riki
Sania mencubit paha Tami
"teteeeeh..koq aku dicubit lagi,sakiiiit!"!jeritnya sambil meringis
Giliran sania yang tertawa terbahak-bahak,sambil berlari karena Tami mengejarnya.riky menggelengkan kepalanya seperti bingung.akhirnya semua beralih perhatian kepada dua orang yang tengah berkejaran,
"anak tk sedang bermain"celotehTomak,hingga memancing tawa semua
Malu juga akhirnya Tami menyerah mengejar sania yang tak bisa ia kejar,ia kembali menghampiri Riki,sedang sania terengah-engah lalu duduk disamping Adi yang ikut menertawakannya.
"masa kecil kurang bahagia ya!!"celetuknya dengan senyuman paling manis sedunia.
Ga sakit hati,malah ia terpesona dengan senyum diakhir kata itu,tapi ia segera menguasai keadaan.
"uuhbahagia banget malah,ampe diulang hari ini hehe!"!jawabnya
"lucu juga kamu!"!adi tersenyum kembali
Plakkkkena jantung hati,ucapan manis,tatapan manisemmm sania geer juga.rasanya ia pengen dengar terus kata-kata manis dari laki-laki itu hingga ribuan kali apalagi diselipkan kata-kata penuh cinta untuknya,em
Ohh Adi!!sania memegang pipinya sendiri yang terasa mendadak dinginkalau berkaca memerah kali.
BAB 3
Kampus terasa menjadi tempat paling menjenuhkan bagi Sania,rasanya ia ingin ada acara teater kembali dan mempertemukannya dengan sosok Adi yang telah mewarnai bayangannya sebelum tidur.tapi untuk sementara ini katanya tidak ada kumpulan apapun,semua panitia penuh dengan kesibukan masing-masing,toh kalaupun ada acara Adi tidak menjamin akan siap datang.hmm..Sania membayangkan dirinya bisa jadian dengan Adi simatahari tenggelam itu,terbayang ia mengenalkannya pada mama dan papa,seperti saat kakaknya Kania membawa Tito pacarnya,apalagi mama papanya begitu berharap ia punya pacar.tapi sayang sekalipun ia belum pernah bawa laki-laki kerumah,teman biasa pun ia tak pernah,apalagi pacar yang sama sekali belum marasakan bagaimana memiliki pacar dan menyukai seseorang.Ahh lagi-lagi Adi terus terbayang,matanya,senyumnya,tawanya..dan
"woi..ayo pulang!!"!Nani teman sekampus membuyarkan lamunannya
"emang uda selesai??"sania linglung
"melamun terus seharian,baru saja dosen keluar!!"gerutu nani sambil mencubit pipi sania.
"sakiiit!!"!jerit sania hingga matanya terbuka lebar
"biar ga ngelindur neng!"!
Nani tertawa seraya bangkit dari duduknya,sania mengekor Nani keluar ruangan.
Tiba diparkiran seorang perempuan memanggilnya.
"tunggu sania..!!"
"Mereka berhenti dan menengok,
pinjem hape boleh??"
"untuk apa yun??"Tanya nani.perempuan yang dipanggil yun segera menghampiri
"hapeku ketinggalan dirumah tante,mau suruh dianterin kesini sekarang!!"
Sania menyodorkan handphone nya
"pake aja!!"
Yun mengambilnya antusias,lalu menekan tombol telpon.
"tante! hapeku tertinggal dikamar,bisa dianterin kekampus sekarang?aku ke solo hari ini!!"yun berbicara ditelpon.
"ada perlu aja tan..ntar uda balik cerita!!"
"oh..mau dianterin mas Adi ya!!ditunggu depan kampus tan”
"..ee tante telpon dulu ke nomer ini kalo nyampe!!"
"wah kelamaan nunggu dia donk,kita kan mau ke pengkolan garut kota!" gerutu nani
:kasihan Yun,kita tunggu sepupunya dulu".jawab sania ia lalu duduk di tangga pembatas tingkat dua.
"sania kalo ada yang telpon nomer baru itu sepupuku"
Yun memberikan handphonenya,sania mengangguk tersenyum,terlihat Nani gusar sekali-kali ia melihat jam tangannya.Yun pun sebentar-sebentar bolak-balik gerbang kampus.setelah beberapa lama callphone berbunyi,handphone sania bergetar,ia melihat kearah layar setengah kaget
loh..koq Adi yang telpon,darimana dia tau nomerku!!lalu ia mengangkat telponnya.nani dan yun menghampiri
"yun dimana,aku depan gerbang"
Sania kaget agak gugup dia replek memberikan handphonenya pada yun.
Tak lama kemudian seorang laki-laki menghampiri kearah mereka,yang membuat Sania berdebar tak salah lagi, laki-laki itulah yang ia rindukan selama ini.Adi!!
"mas hapeku mana??"yun menagih tanpa basa basi lagi.Adi mengeluarkan handphone dari saku bajunya,ia memberikannya pada yun yang telah mengulurkan tangannya.tapi matanya tiba-tiba menoleh kearah sania.
"loh!!!ia Nampak kaget
""hei ketemu lagi rupanya!"!sapanya dengan senyum yang khas,mata tetep terlihat ngantuk.
Dada sania semakin berdebar,ia kegirangan sekali tapi ia mencoba menahan perasaannya,
Adi semakin mendekatinya diantara Nani dan Yun,seperti biasa mereka bersalaman jika bertemu.wah rasa berdebar semakin kencang didadanya.
"jadi kalian saling kenal juga?"Yun meatap kearah keduanya penuh keheranan.
"kami teman diteater".jawab Sania,matanya sebentar-bentar melirik Adi yang mulai asyik menghisap rokok dan duduk menjejerinya.
mmmgarut sempit juga ya!yun tergelak,
Nani mulai menghampiri Sania dengan tangannya menopang pinggir tangga dan berbisik perlahan,sepertinya ia takut ketahuan Adi.
"ini yang kamu ceritakan itu kan??"
"mmmm!"sania bergumam hampir tak terdengar,hanya matanyalah yang terlihat berbinar.
Nani tersenyum penuh arti,sepertinya ia sangat mengerti isi hati sahabatnya itu.
"waduh,bukannya ga tau terimakasih,aku harus segera ke solo nih,takut ketinggalan kereta!"
Yun menghampiri sania dan memeluknya sebentar.
"jangan lupa cepet balik".ujar sania
"pasti!titip tanda tangan za y!".hehe.selorohnya lalu bersalaman dengan Adi.
"mau ku antar?"tawar Adi dengan tampang yang so cuek tetep menghisap rokoknya pelan.
"ga usah,biarin aja!!"tolaknya pelan,ia segera menghampiri Nani,
"ga usah,kita bareng koq naik angkotnya:.Nani mendorong Yun yang hendak memeluknya.
duluan ya nia!!ucapnya pada sania
"loh kalo aku?"
"ada mas Adi kok,anterin ya mas?"pinta yun,mereka saling bergandengan tangan dengan kompak melambaikan tangan ke arah sania yang terbengong-bengong
"daaaaaa!!"teriak mereka berlalu dengan langkah seribu sambil tertawa cekikikan.
Sania menggelengkan kepalanya,ada rasa senang menyelinap didadanya setidaknya Adi pastikan mengantarnya setelah tau ia tengah sendirian.
"mau pulang?"akhirnya dugaan sania benar
"iya,tadinya aku mau ke pengkolan bareng nani,mau jalan-jalan,tapi dia malah pergi".gerutu sania sambil berdiri dari tempat duduknya.
"mau shopping atau nyari makan ke pengkolan tuh??"Tanya Adi
"jalan-jalan aza sambil cuci mata,kalo ada yang menarik dibeli hehe!"jawab Sania
"bagaimana kalo sambil nonton bedah puisi di gd.kesenian??"ajak Adi seraya mematikan sisa rokoknya lalu ia injak perlahan hingga hancur.
Sania tersenyum,hatinya bersorak gembira dengan pasti ia mengangguk tanda setuju.
Adi tanpa banyak bicara langsung berdiri,setelah membetulkan topi merahnya ia bejalan,dan sania pun mengekornya menuju mobil Honda jazz warna silver yang terparkir didepan gerbang kampus.untuk kedua kalinya ia naik mobil milik Adi ini,kedua kalinya pun ia duduk didepan melihat sang idaman menyetir dengan gagah.emmlagu padi pun diputar ditengah derung mobil yang hampir tak tedengar.tempat terakhir lagu yang sarat isi.sepenggal isi kata-katanya
“meskipun aku disurga mungkin aku tak bahagia,bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu,aku ingin kau menjadi bidadariku disana tempat terakhir melabuhkan hidup di keabadian
suka lagu-lagu padi juga ya!!sania memecah keheningan
terfavorit,padi sarat dengan puitis,lagu yang tak gampang bosan!!jawab Adi yang masih kalem menyetir tanpa menoleh sedikitpun.
dasar penyair..padahal padi vakum sekarang dan gosipnya bubar tuh!ujar sania
“heueuhsayang sekali!gumam adi.
Selebihnya mereka asyik dengan pikiran mereka sendiri.
Mobil mungil itu berhenti ditempat parkiran yang lumayan hampir penuh dengan kendaraan yang lain.sania dan Adi hampir turun bersamaan.setelah menutup pintu Adi segera menghampiri sania dan menggandeng bahunya hingga Sania terkesiap dibuatnya,dadanya bergetar tak menentu.
“jangan jauh dariku!!bisiknya,Nampak didepan pintu gerbang berdesakan orang yang berlalu lalang,Sania serasa terhipnotis saat mulai masuk kedalam penuh dengan jejalan orang,Adi begitu melindunginya dari sentuhan orang bahkan adi tak membiarkan tubuhnya terhimpit dan hampir terdorong,hanya harum tubuhnya yang terasa menentramkan hati sania,hingga sampai diruang pegelaran Sania masih samar langkah.mm..penuh sesak tapi baginya tentram dibawah lindungan tubuh lelaki impiannya.
"ayo duduk!!"ajak Adi setelah sampai didalam ruangan,Sania Nampak sadar dari terlenanya,tapi ia heran dengan suasana Ruangan yang Nampak sepi,bahkan setengahnya kursi kosong.
kok bengong,ayo duduk!!
Sania tersenyum,lalu ia duduk disamping Adi yang tak jauh dari depan,terlihat jelas melihat kepanggung yang sudah Nampak beberapa orang akan memulai acara,
"tadi berdesakan, kenapa koq disini sepi?"Tanya sania heran
"mereka bertujuan ketempat peragaan busana di catwalk,dilantai dua!!"jawab adi menatap sania yang masih bingung.
"mereka lebih suka menonton hal yang bisa mereka konsumsi dengan hal bisnis keuntungan,daripada hanya menonton bedah puisi yang sulit dipahami.lagian para model nya menarik dan seksi,sedang disini tidak ada".adi menambahkan.matanya kembali ke arah panggung.
Sania tak memberikan jawaban apapun,matanya sesekali mencuri pandang kearah Adi yang terlihat sumringah menonton acara kesukaannya.masih membekas diingatannya saat dia begitu melindunginya,setengah memeluknya,pelukan darurat tanpa unsur kesengajaan`bukan apa-apa yang ia rasakan tiada lain rasa perhatian yang begitu membuat hatinya bertanya-tanya,apakah Adi mencintainya seperti yang ia rasakan??.tiba-tiba adi menoleh.
"kenapa menatapku seperti itu??"tanyanya heran
Sania kikuk,tangannya tiba-tiba terasa dingin membeku,dadanya bergemuruh bagai ombak menerjang karang.adi bikin ia kikuk.
"eu..hmmm,ngga!!"emang salah melihat kamu yang "terlihat begitu semangat nonton acara ini??".jawab sania sekenanya
"ngga juga!!a"di kembali menatap kedepan,sepertinya ia tengah berupaya untuk menonton dengan khusyu.
Sania mulai menguap lebar,kantuknya tiba-tiba menyerang,dan akhirnya ia terkulai disandaran kursi yang empuk itu.Adi menoleh ia tersenyum seraya menggelengkan kepala,kemudian tanpa niat mengganggu ia kembali asyik menonton.
***
Adi meraih tangannya erat,matanya yang terlihat selalu mengantuk tiba-tiba berbinar,sekuntum bunga adi berikan padanya,ah sepertinya ia ingin mengucapkan kata cinta padanya,
Lalu mereka berlari dipantai dengan gemuruh ombak menerjang karang,adi menuntunnya melewati pasir pantai,sesekali sania menyandar dibahunya Adi,tiba-tiba ada yang menepuk bahunya sebelah kanan,duh ganggu aza orang pacaran,siapa sih..
"sania bangun!!!"Adi menggoyangkan bahu sania
Sania membuka matanya,ia terkejut saat tersadar barusan ia mimpi,dan ternyata masih diruangan tadi.
"Ya Tuhan,kenapa aku bisa tertidur?"sesalnya ,ia melihat kearah sekeliling yang sudah Nampak sepi.
"Ayo pulang!!sudah pukul dua siang!!"Adi berdiri dan berjalan
Sania segera mengekor meskipun Nampak seperti agak linglung.
"maafkan aku tadi ya!!"ucap sania setelah mobil mulai melaju diantara hiruk pikuk kendaraan yang sama berangsut pergi.
"justru aku yang minta maaf,harusnya jam tidur siangmu kan!!"Adi sebentar menoleh
"engga,aku hanya lelah.!!"
"maafkan aku!!"
"aku yang harus minta maaf".sela sania
"ya ga apa-apa.tapi kamu suka kan acara tadi??".
"eu..suka,aku juga nyesel bisa melewatinya!!"kilah sania bohong.padahal yang membuatnya menyesal bukan soal bedah puisi yang dilihat,tapi tidak bisa menikmati kebersamaan yang langka itu.kapan lagi ia bisa berdua dengan laki-laki impiannya itu,dan satu lagi malu banget uda memperlihatkan kelemahannya sendiri,euh.habis bedah puisi tadi menjenuhkan dirinya banget.ga suka!!!!
Mobil secepat itu sudah sampai dipintu gerbang rumah Sania,
"sudah sampai !!"Adi menghentikan mobilnya
"mau mampir dulu?"Tanya Sania sambil membuka pintu,lalu ia berdiri didepan Adi yang melongo dijendela kaca mobil.
"lain kali saja,hari ini ada tamu penting!!"adi tersenyum menatap lembut
“istimewa ya.."
menurut mamaku kayanya iya,males buatku!!muka Adi Nampak kusut
"loh kenapa??"sania mengernyitkan dahi
"entahlah,biar air mengalir sampai jauh!!"wajah adi mulai Nampak menenangkan diri,ia tertawa tertahan tanpa emosi.
"ya sudah,kapan-kapan ketemu lagi
selamat meneruskan acara tidurnya ya!!"goda Adi dengan tawa hangat.
Sania tertawa pelan,rasa malu meluap didadanya,ia melambaikan tangan saat mobil silver pemiliknya yang penuh misteri cinta itu mulai melaju meninggalkannya.
Kehampaan mulai merasuki jiwa sania,jika saja bisa ia tak ingin jauh dari Adi,pengen keliling .hangout bareng kemana saja tanpa berbatas waktu,jika bisa ia ingin kembali menyusul lelaki itu,penyesalan merayap saat ia teringat kelakuannya tadi yang tertidur saat menemani sang idaman,
"bodoh..bodoh..bodoh..!!"gerutunya dengan garuk-garuk kepala tak gatal,lalu berjalan memasuki rumahnya,sepasang mata melihatnya dibalik kamar,Kania Nampak tersenyum melihat tingkah adiknya yang mulai kelihatan beda dari biasanya,
"ada juga laki-laki yang ia cintai sekarang,lumayan ganteng juga!!"ucapnya lewat telpon kepada kekasihnya.
BA
BAB 4
Waktu begitu cepat bergulir,sudah hampir seminggu Sania melewati waktu sendiri penuh kerinduan pada seseorang,rasa rindu yang begitu besar penuh semarak segala rasa dari ragu hingga khawatir dan optimis,ingin rasanya ia menghubunginya lewat callphone,tapi ia tak berani ketakutannya berlebihan,malu dan jaga imej berhubungan erat,dan sekalipun Adi tak pernah menghubunginya,untuk apa.
Sania kembali melirik jam tangannya,Kakaknya lama sekali pinjem motor,gara-gara papa ketasik memakai mobil kakaknya,ia jadi merelakan kakaknya ke apotek pake kendaraan miliknya,katanya mau mengambil obat untuk temannya yang sakit.padahal motor papanya yang besar Nampak gagah didalam garasi,mana bisa Sania pake motor gede,terlalu berat baginya untuk belajar begitupun kakaknya,Kania selama ini hanya memakai mobil sedan Volvo kepunyaan kak Tito tunangannya.
lama Sania menunggu diteras rumahnya.padahal hari ini ia harus segera kekampus untuk mengikuti seminar pendidikan yang katanya ada Anggota Dewan pusat dari partai politik tertentu yang akan hadir,entah studi banding atau pendekatan dini menuju pemilihan presiden setahun ke depan,ah lagi-lagi sekarang isu politik tengah berkembang,persaingan dan berlomba pendekatan kepada rakyat dengan berbagai cara,ada yang terjun langsung ke masyarakat,lewat seminar,bakti social,pemberian bantuan dan kunjungan lain-lain,tapi rasa-rasanya rakyat sudah tidak bisa dibodohi dengan tampang pejabat yang tulus dan ada maunya,mungkin karena lebih sering selama ini dibodohi.buktinya setelah mereka terpilih ga ada tuh berkelanjutan terus untuk terjun langsung ke masyarakat,malah dengan semena-mena membalikan janji menjadi dusta,bahkan yang tidak terpilih pun tak meneruskan dengan tulus memberikan bantuan,mungkin baru Jakarta aja yang uda punya pemimpin yang di rindukan,sekarang kan rame orang-orang mengagungkan dan memuji gaya kepemimpinan Jokowi dan Ahok,semoga aja Garut,jawabarat,bahkan Indonesia nanti punya pemimpin yang amanah,yang lebih dari gaya jokowi dan lebih baik.hmmm.
lamunan Sania terhenti saat kakaknya datang,ia pun bangkit menghampiri motor yang baru berhenti.
"lama banget!!"keluhnya
Kania membuka helmnya..
"ya tadi nyari obat lama banget,banyak gangguan da pasien pengen ditangani kakak!"
"kenapa bisa begitu??"
"pernah pegawai kakak salah memberikan obat!"
"emm ada-ada aja,ya uda aku kesiangan nih,ada anggota dewan datang!!
""acara apa??"Tanya kania sambil turun dari motor dan memberikan helmnya
"tadi juga ngelamunin,biasa kayanya ada maunya agar partainya dapat suara banyak."
ehh jangan suudzon gitu,wakil rakyat kan emang "seharusnya gitu!!"bantah kania
Sania terdiam,ia mulai menghidupkan motornya,
"hati-hati jangan kebut-kebutan!!"ujar kania
"iya kak!!!"
Motor mulai melaju meninggalkan kania yang masih mematung melihat kepergian adiknya.
***
Pukul 11.00 Sania tiba dikampus,agak menggerutu juga saat tiba di ruangan serbaguna kursi sudah penuh,Nampak penuh sesak,sania setengah berlari keruangan paling belakang,ada celah tapi tak satupun kursi yang nganggur.tiba-tiba seorang pemuda menghampiri sambil membawa kursi,ia melihat Sania yang mematung bingung.
"mau duduk teh??".sapanya
Sania menoleh,tampak pemuda itu menjinjing kursi plastik.ia hanya mengangguk tak menjawab.
ini kursi duduki saja!!ia menyodorkan kursi itu dihadapan sania.
“aa gimana??"sania masih mematung bingung
"saya ambil lagi keruangan lain!"pemuda itu terlihat berlari keluar,tak lama kemudian ia membawa lagi satu kursi,Sania baru berani duduk setelah pemuda itu terlihat duduk dengan kursi yang dibawanya,ia duduk menjejeri sania
"terima kasih ya a!"ujar sania kemudian
"sama-sama,teteh jurusan apa?"ia terseyum,Nampak lesung pipinya terlihat ,sangat menggemaskan bagi sania,soalnya setiap anak kecil yang terlihat lesung pipinya slalu ia ingin mencubitnya,termasuk cucu uaknya yang dikampung papanya.kini lesung pipi dilihatnya dilelaki dewasa,malah tambah menggemaskan,apalagi pemuda ini terbilang tampan dan lebih mirip penyanyi cowok delon hanya saja matanya agak bulat.lebih tampan dari adi.ahh lagi-lagi Adi muncul dalam benaknya,sekalipun banyak yang melebihi ketampanan Adi tapi tak menyurutkan kerinduannya yang sudah Nampak mulai melekat seperti tato.kemungkinan ada yang permanen.
semester berapa?jurusan apa teh?? Pemuda itu membuyarkan lamunannya.
"oh..eh..saya jurusan Indonesia,semester enam" sania agak gelagapan."kalo a gimana??"tanyanya balik.
"matematika,semester akhir".
"hmmm..enak donk"
Sania tiba-tiba teringat lagi akan Adi,sama dia juga semester akhir.
"oh ya kenalkan nama saya Rifal" ia menyodorkan tangannya.
"Sania?".sania membalas bersalaman.
"dari tadi cuman aa dan teteh hehe!!"ujarnya tersenyum manis,ehmm itu lesung pipinya bukan membuat sania tiba-tiba suka seperti melihat mata Adi,tapi ia jadi merindukan keponakannya.aneh Sania.
"Senang bertemu sania!!"ia menambahkan
Sania mengangguk hormat,ia melihat rifal dengan seksama,Nampak rapi,dengan kemeja bergaris vertical terlihat tinggi dengan tubuhnya yang agak kurus,ternyata ada juga yang tampan dikampus ini pikirnya.
***
Setelah orasi mahasiswa selesai bersamaan jawaban-jawaban manis mereka,yang sama sekali tak Sania perhatikan karena asyik ngobrol dengan Rifal,Sania segera pamit menuju ruang kelasnya yang terletak diseberang gedung serbaguna,Sania berjalan menuju ruang kelas,nampak Nani dan Yun tengah berbincang-bincang.sania segera menghampiri dan duduk diantar mereka.
"kemana aza neng,ikut seminar barusan??"Tanya nani berhenti ngobrol
"iya aku terlambat,tapi yang penting dapet sertifikatnya kan..!"jawab sania ia melihat sekeliling yang tengah asyik membahas seminar tadi,ada yang tengah bangga telah berorasi didepan anggota dewan,ada pula yang menyanggahnya,suatu pemandangan yang tak menarik baginya.
"tadi kita nyiapin kursi buat kamu loh!!"sambung Yun sedang matanya tengah Asyik didepan handphone barunya
"hape kamu baru yun??"Tanya sania
"iya,ini hadiah dari tanteku!!"Yun masih asyik smsan,nani dan Sania saling berpandangan heran
"maksudnya mamanya Adi??"lanjut sania
"tante pernah janji akan membelikan handphone baru yang ada mp4nya,kalo mas Adi suatu hari menerima Meri pilihan tante?"
"DUarRRR!!!!"Sania kaget serasa ada yang menabrak di dadanya,sedikit pusing dikepalanya.
"memang meri siapa??"sambung nani
"meri anak temen tante waktu kuliah,mereka berniat saling jodohkan tapi pas diketemuin ternyata mereka temen satu kampus juga,hanya beda jurusan".Yun mengambil buku diatas mejanya lalu dimasukan kekantongnya setelah itu ia duduk dengan tenang
sania tertunduk dadanya mulai bergejolak.
"lama juga Mas adi berfikir tentang meri,tapi pas kemarin ia bilang akan menerimanya,duh..sebentar lagi mereka tunangan.aku langsung sorenya dibelikan handphone,tau ga san..."Yun terhenti saat ia tertegun melihat perubahan wajah Sania yang mulai mengalirkan air mata.
"sania..kamu kenapa??"serunya.
Sania tak menjawab,air matanya tak berhenti mengalir,ia langsung meraih tas dan berlari keluar ruangan,hatinya sudah diliputi kekacauan,hingga tak menyadari seseorang menyusulnya.
Rifal heran melihat sania berjalan dengan berurai air mata.
"sania..!!"
Sania terhenti sesaat dan menoleh
"tunggu aku!!"teriak Rifal hendak menyusul tapi sania segera menghidupkan motornya,
"Sania..!"!suara Rifal sudah tak didengar lagi oleh sania,yang ada dalam pikirannya ia ingin pergi dari kampus yang telah menjadi saksi mendengar berita paling buruk baginya.
Rifal Nampak bingung,entah kenapa ia begitu khawatir dengan tiba-tiba pada gadis cantik berambut panjang itu,ia segera masuk mobil nya,segera ingin menyusul Sania yang terlihat kacau.
Sedang sania tengah sibuk dengan gejolak pikirannya yang tengah bercampur rasa sedih,marah,kecewa,malu,kesal dan mengutuk diri,ia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi,air matanya tak berhenti mengalir dibalik helmnya,bukan ini yang ia harapkan,bukan kenyataan ini yang mesti ia terima,jika ia tau akan seperti ini,tentunya ia akan menolak untuk jatuh cinta pada Adi,laki-laki yang pertama kali dicintainya,adalah pertama kali dirindukannya.bahkan lebih jauh sekali ia berharap untuk memiliki laki-laki itu,tiba-tiba terasa dengar tidak dengar bunyi klakson,beberapa meter didepannya sebuah mobil avanza meluncur deras.ia tiba-tiba hilang keseimbangan pada saat mulai berpapasan ia hilang juga konsentrasi,hatinya terasa lenyap lalu ia mencoba membantingkan motornya ke samping,tapi naas didepannya ada pohon besar ,tak ayal lagi "BRAAAKKKK!!"ia tabrak pohon,lalu terjungkal bersama motor matic mio merah muda itupun jatuh,tubuh sania tertindih beban motor,kakinya terasa sakit dan panas,lama-lama terasa lemas saat tubuhnya tak bisa ia gerakkan,akhirnya ia terkulai tak sadarkan diri.
Orang-orang menghampiri dan berkerumun.Rifal tiba ditempat kejadian setengah kaget ia melihat Sania tergeletak pingsan
"Ya Tuhan,Sania !!"serunya
segera ia membopong sania kedalam mobilnya dengan ditolong beberapa orang.motor sania ia titipkan pada penduduk sekitar. Ia segera ingin melarikan Sania kerumah sakit.
BAB 5
Perlahan ia membuka matanya,ia melihat sekeliling yang Nampak terlihat semakin jelas bahwa ia tengah berbaring disebuah ruangan.mama papanya ada disamping ranjang tempatnya tidurnya.mereka menatapnya penuh kecemasan.
"kamu sudah sadar nak!!"Bu nelis memeluknya sambil berurai air mata
"aku dimana ma??"Tanya sania agak parau
“dirumah sakit,kamu jatuh menabrak pohon",jawab bu nelis sesenggukan
"uda ma.jangan nangis terus",Sania sudah sadar kan!!sela Pak Rudi,ia mengusap pundak istrinya
Bu Nelis menghapus air matanya dengan tissue.
sania uda sadar!!
Kania menghampiri bareng Tito,tangannya mengusap rambut sania yang menatap sayu,kesadarannya belum pulih.ia hanya terlihat meringis saat menggerakan kakinya yang di sangga ke atas dengan perban.
"jangan banyak gerak nia..!!"cegah Tito yang melihat sania berusaha bangun.
Bu Nelis kembali menangis tersedu-sedu,ia tak tega melihat anaknya begitu tak berdaya,
"gimana masih pusing sayang??"Tanya pak Rudi pada Sania.tanggannya tetap mengelus pundak istrinya lembut
"sedikit pa,.."sania memegang lengan mamanya
"uda mama jangan nangis,sania bakal cepet sembuh koq!!".
Bu Nelis terlihat sesenggukan.pak Rudi menggandeng Bu Nelis untuk membawa keluar ruangan
“Kania,nak Tito papa bawa pulang mama dulu,titip sania!"pak Rudi berpesan sebelum keluar,Kania dan Tito mengangguk,mereka mengerti kondisi Bu Nelis yang gampang emosional dan labil,apalagi ini menyangkut anak bungsu.jika tak segera dibawa pulang bisa-bisa ia pingsan lagi, karena tak kuat melihat sania yang terlihat kondisinya memprihatinkan,kedua kakinya cukup luka parah,dan untuk sementara ia mesti dirawat terus di Ruang Anggrek Dr.Slamet ini.
Sania tak bicara sepatahpun saat melihat mamanya keluar,harusnya mamanya jangan melihat kondisinya,terbayang lagi saat ia terjatuh menabrak pohon,ah motor dimana?
"kak motor nia dimana??"tanyanya pada Kania,yang sibuk merapikan baju dan selimut yang diambilnya dirumah,
"Rifal sedang menyimpannya kerumah!"jawab Tito
“Rifal????"sania sedikit terkejut
"bukannya temen sekampus kamu??dia loh yang bawa kamu kesini,.".sambung Kania
Sania tampak termenung,teringat ketika rifal memenggilnya dan tak ia hiraukan,jangan-jangan rifal membututinya.segitu perhatiannya dia,seandainya Adi yang seperti itu.air mata sania tiba-tiba terjatuh,tapi ia segera menghapusnya takut ketahuan.terasa sesak dadanya kembali teringat Adi.
"rifal itu temen kak Tito waktu SMA,nia!"ujar Tito sambil menyelimuti badan sania.penuh perhatian .Sania memang dekat dengan tunangannya itu mereka senang berbagi cerita,apalagi Tito slalu menyemangatinya dalam hal apapun.
Sania menoleh,ia kembali mengelap matanya takut Tito memergokinya jika tadi ia menangis.
"wah..kebetulan donk kak,dia baik banget sama Nia,padahal baru kenal kemarin".sambung sania
”Dia orangnya baik,sudah 2 tahun kakak tidak bertemu karena tugas,sebelumnya kita sering dipertemukan jika main basket bareng"lanjut Tito.
"sayang.bukannya besok pagi jadwal piket mu??"Kania menhampiri Tito yang tengah melihat waktu dilayar handphonenya.
"iya,cepet sembuh ya adikku!!aku balik dari Cirebon kamu uda bisa bawa motor lagi".sania tersenyum hangat,seperti kehangatan calon kakak iparnya itu.
"iya nanti aku juga mau belajar nyetir kak!!"ujar sania tangannya mencium lengan tito.
"nanti juga aku bawain motor gede,jadi ga pake tanpa gigi melulu,aku biarkan belajar yang pake kupling!"seloroh Tito dengan nada serius.
"kamu juga bukannya masih kaku motor gede??"goda kania.
Tito tergelak.tiba-tiba seseorang mengetuk pintu,Rifal muncul dengan membawa rantang.
"kebetulan,titip sania dulu,aku antar tito keluar!!"ujar Kania
“boleh teh..tugas lagi pak!!"Rifal menepuk pundak Tito
"demi Negara bung!!aku mesti relain ninggalin sementara bapakku,kekasih dan adikku yang imut itu,titip ya!!"ujar Tito.
"terasi Cirebon..dadada..!"!teriak sania saat Kakaknya dan tito menuju keluar
"iya dodol..dadada juga!!"balas Tito dari jendela luar.
Rifal tersenyum,ia menatap lembut kearah sania,Nampak pucat meskipun begitu wajah cantiknya tak luntur,mata yang lentik alis yang indah,membuat Rifal tak sanggup mengedipkan mata.
Sania sepertinya tersadar ia tengah ditatap,ia menoleh dan rifal memamerkan kembali lesung pipinya,sania tersenyum pula penuh rasa berterima kasih tapi ia susah mengungkapkannya.
"mau makan??mamamu tadi titip".tawar Rifal kemudian
"belum laper,tadi disuapi bubur ma kakak!!"
Baru saja Rifal hendak bicara,tiba-tiba pintu terbuka dan bermunculan beberapa orang,ternyata mereka Tami,Riki,Nani dan satu lagi Yun yang sepertinya agak ragu menghampiri,tami agak menjerit saat ia melihat perban dikaki sania yang hampir memenuhi kaki hingga lutut.
aku khawatir banget,tadi dapet telpon dari teh nani,kalo teteh kecelakaanTami berdiri disampingnya
"aku keluar sebentar,ada yang mesti dicari!!"Rifal menyela,sania mengiyakan,
"permisi dulu!!"Rifal mengangguk ke arah mereka.semua membalasnya penuh hormat
"bukannya dia asisten dosen matematika??"Tanya nani
"mungkin!!"jawab Sania,ia juga samasekali baru tau
"kakak kenal dimana??"Tanya tami
"dia yang nolongin aku".
"baik banget!!"gumam tami dan nani hampir berbarengan.
"Nia maafin aku ya..aku salah,aku yang buatmu begini"celetuk Yun yang sedari diam duduk dikursi
"ga apa-apa kali,bukan salahmu !!"sania menenangkan Yun yang mulai sembab
"ini sudah kecelakaan,ga penting saling menyalahkan diri".Riki menengahi
"sebentar lagi aku sehat!!"tambah Sania,tangannya memegang Tangan Yun yang menghampiri ditengah nani dan tami.
"mas Adi juga sudah aku kasi tau koq",katanya ia akan balik.
Dada sania kembali bergemuruh,masih ada juga sisa harapannya,
"cepet sembuh nia,teman-teman lain sedang tidak santai mereka hanya kirim salam,dan doain kamu cepet sembuh!!"ujar riki.
Sania mengangguk tersenyum,dan bergumam amiin.
"aku bawain strawberry kesukaan teteh,sengaja loh aku memetik dikebunku!!"Tami mengeluarkan kantong keresek penuh strawberry
"makasih mi,malah ngerepotin"
"ini aku juga bawain pir dan jeruk tadi bareng yun beli dijalan".nani pun mengeluarkan kantong kecil dari plastic.
"coba kalo sehat juga slalu dikasi gini,ga mesti sakit dulu".seloroh Sania dengan tertawa hangat.
"iya lah tapi janji mesti sehat!"celetuk tami.
amiiin.sania mengamini.
Lama juga mereka menemaninya,setelah mereka pulang barulah rifal muncul sebagai teman saat ia sepi.
BAB 6
Hari kedua dirumah sakit sangat membosankan,malamnya memang rame keluarganya semua berkumpul,tapi pas pagi hingga siang hanya sesekali Rifal yang muncul pulang pergi dari kampus ke rumah sakit.kesibukannya menjadi asisten dosen berselang dengan kekhawatirannya pada sania.
Sekarang kakinya sudah mulai bisa digerakkan,katanya besok atau lusa sudah bisa rawat jalan dan pulang kerumah,ia ingin segera pulang,toh meskipun dipasangi televisi diruangannya,tetap saja jenuh itu tak bisa hilang,mendingan jika Rifal datang ada yang mengajaknya bercanda dan ngobrol banyak,sedang kalau ia sendirian pikirannya tak berhenti memikirkan sosok Adi yang secara tak langsung telah menyakiti hatinya.sania mengambil mangkuk yang berisi agar-agar jeli bawa Rifal dari rumahnya katanya bikinan mamanya sebelum berangkat kerja.khusus buatnya pantesan, rasanya manis dan aroma buah strawberry terasa dilidahnya,sangat manis,baru saja ia menghabiskan semangkuk agar,tiba-tiba pintu diketuk dan terbuka,Rifal masuk
"ga ada yang datang??"tanyanya
"mama dan papa paling datang sore,kak kania pulang jam 7 malam",jawab sania
"ya sudah,biar aku temenin,kebetulan jadwalku selesai!!ujarnya lalu menyimpan map dikursi .
jadi ngerepotin terus!!"
"aku senang koq..sudah kewajiban saling membantu.".Rifal menjawab tatapannya penuh ketulusan.
"agar-agarnya enak banget,abis tuh"sania menunnjuk mangkuk kosong yang tergeletak dimeja
"wah,mamaku bakal seneng mendengarnya,meskipun sibuk ia tetap bisa nyempetin diri untuk menyiapkan keperluanku,ini khusus dia buatkan untuk kamu".ujar Rifal.
"mmm..wah segitunya,emang kerja apa?papamu kemana?".
"mama kerja pengusaha migas, bisnis cokelat Dodol juga,lumayan buat menunjang kami berdua.papa sudah lama ninggalin kami!!"Rifal diam sebentar tenggorokannya terasa tercekat
Sania menatapnya penuh keheranan
"kemana papamu?"
"kata mama papa meninggal saat aku berumur 6 tahun."jawab Rifal
"Oh oh maaf!!"sania menyesali
"tak apa-apa,oh ya aku lupa!"rifal menepuk dahinya pelan, "sebentar ke kampus dulu,ada yang mesti kutanda tangani dikantor",katanya "aku jika lulus boleh meneruskan s3 dengan beasiswa hasil pengajuan kampus".
"wah seneng donk,,kemana,kampus kita kan cuman nyediain Strata satu saja".
"di jepang!!!"
Sania terkesiap,agak kaget juga ia
"kamu pintar!!"
"bukan pintar,aku kan punya kakak disana bersama suaminya,hanya saja persyaratannya harus atas pengajuan kampus lama".
Sania tersenyum,kini ia baru tau lebih jauh Rifal itu bagaimana dan seperti apa.
"kapan-kapan aku menyusul,mau bangetttt..bikin iri!!"seloroh sania.
Mereka tertawa tertahan,sekilas masih ada kecanggungan yang miring.obrolan mereka terhenti saat tiba-tiba ada yang mengetuk pintu beberapa kali,Rifal bangkit dan membukakan pintu
siapa ya ???gumam sania untuk dirinya sendiri,jam menunnjukkan pukul 11 lebih,ga mungkin mama papanya,apalagi kakaknya,atau jangan-jangan yun dan Nani atau Tami,ah tapi mereka pasti tengah dikampus dan disekolah.
mari masuk.ajak Ripal,seseorang dengan kaos hitam dan topi hitam masuk keruang sania dirawat,
"Adi!!!!!"Sania terperangah,rasa girang tapi kesal bercampur.
"temanmu sania??"Tanya Rifal.
hmmm! sania mengangguk matanya menatap tajam kearah Adi yang santai mengambil tempat duduk di samping tempat tidurnya.
"saya Rifal" Rifal mengulurkan tangannya,baru Adi menyambutnya dengan tersenyum
"Adi,temannya sania,!!".
"hmm..baiklah,sania aku kekampus dulu,dzuhur aku kembali!!"Rifal pamit dan ia keluar buru-buru.tinggal sania dan Adi yang ramai dengan ocehan hatinya masing-masing.Sania membuang mukanya ketempat lain saat Adi meraih tangannya perlahan.
“aku tau dari Yun,kenapa tak telpon aku?"ujarnya,sania tak menjawab,ia hanya menggerutu dalam hati
"nomer kamu hilang,,aku ga tau kabarmu"
Sania mencibir,bisa minta ke yun fikirnya,ahh..tapi dia teringat kalo yun tak pernah nelponnya,yun tak pernah minta nopenya begitupun dia,hmm..cibirannya berubah senyum yang mendadak,terlihat seperti menyerangi.
"kamu marah saat dengar aku memilih yang lain,hingga nekat mencium pohon??"godanya,lagi-lagi dia misterius,entah apa tujuannya kali ini.
"bukan urusanmu!!"ketus sania
"itu urusanku juga,gara-gara aku kamu celaka!!"
"aku bukan siapamu,jangan sok tau!!"sania semakin naik darah,air matanya kembali keluar seperti kemarin hanya bedanya kini dihadapan orangnya.
"kamu pikir aku tak pernah memikirkanmu sania??"Adi meninggikan suaranya genggamannya semakin erat.
"aku selalu memikirkanmu sania.tapi aku tak berani bertindak terlalu jauh!!"
Sania baru berani menoleh kearah Adi yang terlihat serius mengatakan isi hatinya.air mata semakin deras mengalir bahkan rasa sesak didada berpadu dengan sakit yang membelit seperti tali.
"kenapa kau berbuat itu padaku?"
Diam sejenak,Sania berusaha untuk tidak terus berurai air mata gara-gara cowok ini,tapi tenggorokannya terasa tersekat,
"mana mungkin aku sengaja,aku mencintaimu dihari pertemuan kita yang pertama,tapi aku masih ragu akan perasaanku itu,lebih penuhnya saat kita nonton,tapi sayang aku harus belajar melupakanmu sejak hari itu!!"genggaman Adi bertambah erat,
Sania menepisnya kesal,ia bangkit dan terduduk dengan rasa ngilu dikaki masih terasa,
"aku serius mencintaimu,aku tertantang mengatakannya saat tau kamu terpukul saat tau aku dengan yang lain"
"kamu tak pernah bilang!"
"kamu juga tak pernah mengatakannya"
"masa perempuan duluan??,ga ngeh banget!!!"gerutu sania,Cowok apaan tiap duluan harus perempuan,rasa kesal segudang didadanya.
"sania aku sukar sekali menebak cintamu,tapi fakta ini sudah jauh kutebak,aku fikir tak ada salahnya aku menyukai yang aku peroleh,membiarkan kehidupanku mengalir seperti air,,biarkan Tuhan yang menjawab dimana aku harus bermuara".
Puitis banget,sama sekali tak ingin dimengerti sania,dadanya semakin sesak yang ia mengerti adalah arti dari isi ucapan Adi itu,
"maafkan aku Sania,aku benar-benar tak memenuhi rasamu,biarkan waktu yang akan mempertemukan kita bila memang kita harus bertemu,tapi saat ini aku harus mengambil satu resiko yang mesti dijalani".Adi kemudian menghela napas panjang
"aku pertama kali jatuh cinta pada seorang laki-laki,yaitu kamu di.."lirih sania ditengah isak tangisnya
Adi tertegun sesaat,senyumnya terasa hambar
"ya aku mestinya tau itu,tolong belajarlah lupakan aku,Meri sudah hadir dihari-hariku,dia teman satu kampus".
Sania menyeka air matanya yang mulai sembab,tak semestinya Adi bicara seperti itu saat hatinya sedang tak tenang dan sakit.
"aku benci kamu!!""
sania,maafkan aku...
"pergilah !!".sania membuang mukanya
sania..
"pergi!!!!"teriak Sania,wajahnya memerah menahan amarah dan rasa sakit,ia segera menutup mukanya dengan selimut,ia sama sekali belum bisa menerima apa yang diucapkan Adi tadi,sakiiiiiiiiiit!!!
Adi kemudian bangkit dari tempat duduknya,
"aku berharap kamu cepet sembuh dari luka kakimu,,,aku juga berharap kamu cepet sembuh dari luka hatimu karena aku.tapi jika suatu saat kau membutuhkan kehadiran dan bantuanku..aku pastikan akan memenuhinya,"ujarnya lalu ngeloyor pergi menuju keluar tanpa berkata-kata lagi setelah itu.
Tak lama kemudian,Rifal muncul tanpa menyaksikan insiden tadi,yang ia lihat hanya hasilnya saat sania masih menangis sesenggukan,wajahnya benar-benar sembab.tergopoh Rifal menyeka air mata sania yang baru bisa membuka selimut yang menutupi wajahnya.
"sania kau kenapa??"
Sania terduduk agak membungkuk,rasa sakitnya belum juga luntur.jika boleh rasanya ia ingin menjerit sekeras-karasnya berteriak meluapkan rasa sakit yang begitu menekan ulu hatinya hingga sesak dalam dada.
kamu kenapa??
apa aku salah jika sakit hati karena kata-kata orang lain yang menyakitkan??
tidak,bagaimana orang menanggapinya!!
apa aku salah jika menangis karna sakit hati??
sama sekali tidak,karena hanya dengan menangis kita telah mengurangi beban hati dengan perlahan.
Sania terdiam,matanya menatap tajam ke arah Rifal yang sama tengah menatapnya penuh keheranan,terdengar lagu korea soundtrack dari film dongyi yang berjudul jang na ra,mengalun pelan tapi begitu mengenai ulu hatinya yang tengah luka,semua jadi terasa dramatis!!.Rifal heran dengan segala pertanyaan aneh gadis ini,kemungkinan Sania bertengkar dengan laki-laki tadi begitu perkiraanya,dan cukup rasa penasarannya disimpan dalam dada.
kau tatap aku segitunya!!!sania mengagetkan.tiba-tiba memorinya memutar ia teringat saat adi menegurnya pada waktu ia menatapnya,bukankah tatapannya itu rasa penasaran dan cinta yang terpendam??lalu Rifal menatapnya bagaimana??agak tersentak juga seperti teringatkan,tapi ia segera menepisnya apalagi Rifal menjawab penuh logika
aku merasa aneh melihat kamu menangis,soalnya tidak tau hal apa yang buatmu menangis..kilah Rifal padahal jauh dari lubuk hatinya ia ingin menyelami isi hati gadis itu,bahkan ia merasa ada perasaan aneh tiba-tiba menjalar,rasa kangen dan ingin melindungi gadis ini,rasa-rasanya ia pernah melalui masa-masa itu saat dulu waktu jatuh cinta pada mantan-mantannya.mungkin selama ini ia siap sedia menemani adalah rasa rindu dan ingin melindungi tiap waktu,hmmmm
"aku punya teman yang menyebalkan sperti tadi,Adi telah melukaiku padahal kita sahabatan lama!"Sania beralasan,ia sama sekali malu jika Rifal tau apa yang sebenarnya terjadi,aduhh..tidak usah.
Rifal tersenyum,ia mengangguk-angguk sepertinya ia percaya dan tak mau jauh mengetahui masalah yang sania hadapi,mm ternyata Rifal jauh lebih dewasa dari umurnya yang baru 25 tahun.
"aku menyebalkan tidak?"
"kamu menyenangkan,tapi"
"tapi apa?"Rifal penasaran
"agak menyebalkan juga kalo telat datang,aku kesepian!!!"
Mereka berderai tawa,sejenak sania bisa melupakan rasa sakitnya,entah ia pintar berakting seperti main teater entah ia mengikuti Rifal yang dewasa dengan keterbatasan umurnya yang baru usia 21 tahun.
BAB 7
Seneng sekali kakinya sudah sembuh,hanya sesekali pengobatan menghilangkan bekas luka oleh kakaknya sendiri.ia kini bisa masuk kuliah lagi seperti biasa,seminggu dirumah sakit,seminggu ia tertatih-tatih berjalan,dan begitu cepat ia pulih,tapi hatinya yang belum pulih benar,memang benar ia terkadang bisa melupakan sosok Adi jika ia tengah bersama Rifal yang menyenangkan,tapi jika suasana sepi yang mendukung hatinya kembali sakit namun tak menyulutkan rasa rindunya yang masih menggebu ingin bertemu.
Sepulang dari kampus Sania pergi kerumah Adi,dengan sedikit memaksa Yun untuk mengantarnya,sepertinya Yun terlihat bimbang tapi Sania memohon untuk bisa membawanya,tak ada cara lain untuk mengobati kerinduannya selain menemukan tempat tinggal sang perindu,tak lepas ada tidaknya yang dirindukan itu ditempat yang dituju.
Kebetulan Adi katanya ada dirumahnya,tapi setelah kerumahnya yang pertama kali ditemukan adalah mamanya,hmm cantik juga,tapi melihat fhoto papanya kemungkinan Adi perpaduan dari kecantikan mama dan ketampanan papanya,tidak sepertinya yang lebih mirip sang papa Rudi,sedang Kania kakaknya mirip mama Nelis,jauh lebih cantik daripadanya.
"di minum nak!!"bu Shelly menyodorkan teh hangat dan kue kering dalam kaleng-kaleng kecil.
"teman Yun rupanya".ia duduk berhadapan dengan sania.Yun yang sedari tadi masuk kamar tempat ia tinggali keluar manghampiri.
"sania juga kenal Adi loh tante"
ia duduk disamping sania yang duduk agak resah,sepertinya ia ingin tahu kemana Adi.
"wah..kebetulan donk,kenal dimana?"
Sania sedikit terkejut mendengar pertanyaan mendadak seperti itu,ia bingung harus menjawab apa,ia ingat kata Adi jika mamanya tak menyukai dirinya bermain seni,tapi toh kejujuran lebih baik meskipun pahit.
“diteater tante,kami kenal di seni drama!!"
Terlihat Bu Shelly raut mukanya berubah,ia tidak senang dan agak kurang respek.
"sudah lama??"
"dulu tante,dan kami ga terlalu kenal,lagian saya dan juga Adi sudah lama tak gabung lagi!!"sania membuat aksi damai.kasihan adi kalau ia sempet dimarahin ibunya gara-gara ucapan dia.
"oh gitu..lebih baik sania focus saja kuliah,kalau sudah bekerja dan PNS kan enak!!!"ujarnya kembali berubah ramah lagi,tiba-tiba Adi muncul dengan seorang perempuan yang lumayan tinggi besar,sepantaran Adi tapi dengannya teramat jauh,postur yang jarang perempuan tinggi tidak melebihi tinggi laki-laki tapi ini malah sama dengan Adi yang menurut sania tinggi,mm..kalau Riki memang pendek,Wah,,Tuhan begitu sempurna berbagai ciptaannya.celoteh sania dalam hati terhenti saat Bu Shelly menggandeng erat lengan perempuan itu.
Adi terkejut melihat kehadiran sania,tapi ia menyembunyikan perasaannya
"gimana sayang,kemana barusan jalan-jalannya??"Tanya bu Shelly
"asyik ma,Merry di ajak ke Candi cangkuang,indah banget ya!!"
Sania melototi perempuan itu,ternyata ini toh yang bernama merry.cewek yang memasuki klehidupan Adi sekarang,rambut yang dibiarkan sampai sebahu itu Nampak seperti pramugari,dengan rok krem diatas lutut,dan hem berwarna cokelat muda dengan panjang hingga lengan,jauh sekali dengan dirinya yang anti rok.
"sudah lama nia??"adi berdiri disamping merry,yang duduk dngan bu shelly.
"sudah,apa kabar!!"
"baik,kakimu sudah sembuh??"
Sania mengangguk tersenyum hambar,Merry menatapnya tajam
merry kenalkan,ini temanku!!Yun yang sedari tadi melihat gelagat kaku diantara sania dan adi melibatkan diri
Sania dan merry bersalaman,Nampak ramah juga
"seneng ketemu kamu!!"
"nanti kalau adi dan merry tunangan,datang ya!!"sambung bu shelly
Nyelekit dihati sania,tapi ia berusaha tersenyum dengan bibir yang bergetar.
"kalian ngobrol dulu,tante mau ke Sekolah lagi ada rapat Guru!!"Bu Shelly bangkit
"loh tante,ini sudah pukul 2 siang loh..."sela Yun
"jadwalnya sekarang,ini ada rapat anggota tahunan"
"mah anterin??"Tanya adi,tapi ia duduk disamping merry yang asyik membuka handphonenya.
diantar yun saja naik motor .Bu nelis masuk keruangan lain,
tunggu sebentar ya nia,aku antar tante dulu da deket ini
Sania menngangguk,ia sudah terasa beku ditempatnya,hatinya tak karuan,rikuh,kikuk,gelisah erat memeluknya.tapi ia berusaha agar tidak kelihatan,adi benar-benar diam tanpa mencairkan suasana bikin hati sania seball!!!
Tak lama Bu Shelly keluar dengan dandanan rapi,kecantikannya terlihat bertambah dengan balutan makeup tipis diwajahnya,
"ibu kepala sekolah sudah cantik!!"Merry tersenyum,wah perempuan ini memang pandai mengambil hati,Sania menggerutu dalam hati.
Bu shelly tersenyum,kelihatannya ucapan Merry menambah rasa percaya dirinya,mm..calon mantu yang baik mungkin itu pikirnya,adi hanya termenung tanpa komentar,ia mengambil satu batang rokok dari bungkusnya yang tegeletak dimeja lalu menyulutnya dengan api,Sania mencuri pandang sekilas rasanya penglihatannya agak beda hari ini,tidak seperti ia melihat Adi merokok dengan rasa yang indah dihati seperti dulu memperhatikannya bukan seperti ini,serasa bukan harusnya.
Setelah kepergian bu shelly dan yun.sania tercenung tanpa ada kosa kata yang terucap dihadapan adi dan merry.
"masih kuliah sania??"merry mulai membuka obrolan,Adi hanya asyik dengan i-phonenya.
"masih!!"
"terlihat seperti anak SMU yah!"
Gila,sania geram di bilang seperti itu,mentang-mentang dirinya kurus kecil dan lebih pendek darinya.enak saja!!! ia ngerasa dirinya sudah dewasa koq.
"aku kekamar dulu sania!!!"Merry bangkit berlalu tanpa memperdulikan Adi yang cuek asyik dengan benda yang dimainkannya.sania tersenyum menganangguk mengiyakan.ada apa diantara mereka yang tanpa saling dialog sepatah katapun,mungkin sedang marahan,pikir sania.
Lama terdiam,tiba-tiba terdengar diruangan lain penggalan lagu,mungkin Merry yang memutarnya.mm once
kau boleh acuhkan diriku dan anggap aku tak ada,semua takkan merubah perasaanku kepadamu,
ku yakin pasti suatu saat,semua kan tesrjadi
kau kan mencintaiku dan tak akan pernah melepasku
aku mau mendampingi dirimu
aku mau cintai kekuranganmu
slalu bersedia bahagiakanmu
apapu yang terjadi,kujanjikan aku ada.
Kau boleh jauhi diriku,namun ku percaya
Kau kan mencintaiku dan tak akan pernah melepasku.
Bait demi bait lantunan lagu begitu mengalun sunyi,entah isi hati siapa yang bicara,saniakah?atau bahkan merry yang memutarnya sendiri.terasa sunyi,sebentar-sebentar Adi meliriknya.
"aku pulang!!!"
Sania merasa tak perlu lagi menunggu apapun,ia bangkit tanpa bicara lagi ia berjalan
"sania!!"seru Adi
Ia terhenti,harapan akan perhatian adi muncul,senyum agak terkembang
"tidak menunggu Yun dulu?"
Lemes dengarnya,adi bukannya menghalangi kepergiannya malah basa-basi yang keluar,sania dibikin muak,lagi-laginya hatinya tersiksa,ia berlari keluar tanpa peduli Adi yang tak mampu mengejarnya,Sania mencoba menahan sesaknya yang slalu menemani saat berhubungan dengan yang namanya Adi,cowok itu hanya sebentar memberikan waktu untuh gelak tawa kebahagiaan,seterusnya pahit yang ia berikan.
Ia berjalan menyusuri komplek perumahan mutiara cinta,yang termasuk ke kategori mewah,tanpa tau kearah mana menuju gerbang utama,setadinya ia pulang diantar yun sebab ia masih belum diperbolehkan membawa motornya,Adi orang yang super tega tak menyusulnya sama sekali,mungkin ia terlalu berat meninggalkan merry.sebuah mobil Avanza hitam berhenti tepat disampingnya,kaca mobil terbuka lambaian tangan terlihat kearahnya,dan ternyata itu bukan adi tapi Rifal.
"ayo masuk!!"serunya smbil membukakan pintu mobil dari dalam.
Agak ragu sania masuk,tapi ada sedikit kelegaan setidaknya ia tidak kesasar komplek yang member kesan menyedihkan itu.
"aku tadi nyari kamu kekampus,kata nani kamu kerumah temanmu disini"
"kenapa harus menyusulku??"
"rumahku juga komplek sini"
Sania tercekat,ia merasa kegeeran banget.
Mobil berhenti didepan rumah yang berpagar besi,asri sekali terdapat beberapa tanaman tumbuh didepan rumahnya,juga kolam ikan,lebih asri daripada rumah Adi yang berkesan penuh dengan pitur glamour,memamerkan aksen ukiran mancanegara.uuh kenapa ia harus membandingkan rumah adi dan rifal?toh rumahnya tak semewah mereka.rumah yang hanya dari gaji guru yang hampir habis oleh kuliah anak-anaknya.
"ayo masuk!!"
Sania mengangguk,belum sempet ia meneliti bunga apa saja yang ditanam dalam beberapa pot yang berjejer rapi di setiap pinggir kolam ikan,sepertinya rifal mengerti apa yang ia perhatikan
"semua mamaku yang mengatur ini semua"
"hebat!!"sania berdecak kagum,sambil mengikuti langkah kaki rifal yang masuk kedalam rumah.
"mama ada tamu!!"
Seorang perempuan yang tengah asyik menata meja tergopoh menghampiri,cantik sekali meski gurat kepala 4 hampir mulai terlihat,
"ini ya yang ifal ceritakan,apa kabarmu sayang!!"sapa ramah mama rifal membuat sania agak tertegun,hampir ia membandingkan lagi dengan mama adi jika tak segera dipeluk cium wanita itu.
"Alhamdulillah bu,saya baik!!"
"panggil mama saja"
"iya bu,eeh mama"sania kikuk.mereka kemudian duduk
"akhirnya kita bertemu juga,padahal uda beberapa kali mama nyuruh ifal ajak sania kesini"
Sania hanya tersenyum,dengan kepala mengangguk-ngangguk tanpa sepatah katapun,entah apa yang ia pikirkan,sementara Rifal tersenyum senang dengan kondisi seperti itu yang baru-baru ini ia ciptakan.
Hari ini rasa ice lemon tea ,asam manis terasa banget bagi sania,pertama ia merasakan kegundahan yang hebat dirumah Adi,dan tadi merasa kenyamanan yang aneh dirumah rifal.
ngelamun.rifal yang tengah menyetir mengagetkannya
mama mu baik banget fal
dia menyukaimu.
oh..ya!!sania terheran
asli!!
Mobil berhenti didepan sebuah restoran bernuansa alam bumbu emak yang menyuguhkan pemandangan nuansa alam yang asri,
disini enak masakannya,berbagai masakan sunda tersedia.ujar rifal ia menarik tangan sania setelah turun dari mobil
kamu sering kesini??
aku dan mama sering menyempatkan diri makan bersama,
Sania mengangguk,matanya lebih tertarik dengan berbagai pohon dan bunga-bunga yang ditanam,mungkin butuh waktu lama menanam ini semua pikirnya.
mau pesan apa??
Rifal menyodorkan papan menu,tapi sania menggeleng
kenapa??
soal masakan sunda apapun aku suka,jadi terserah kamu.
oh gitu aku kira males makan,kaget!rifal tertawa
kalo gitu,teteh saya pesan gurame bakar 2,oseng kangkung,karedok leunca,lalapan komplit,sambal cibiuk.ujarnya pada pelayan yang sedari tadi menunggu.
mangga,antosan sakedapujar pelayan laki-laki itu dengan sopan.
Tanpa sepatah katapun,sania asyik memandangi suasana tempat,sedang rifal memandanginya penuh harap.ada getaran yang merambah dalam dadanya ketika menatap gadis itu,dan tiba-tiba sania menoleh,dengan replek Ripal menoleh kearah lain,sepertinya ia takut jika pencurian pandangannya diketahui pemiliknya.
Pesanan pun datang,dengan sumringah Rifal menyambutnya bak kedatangan pahlawan yang telah menolongnya dari kejaran pancaran mata sania.
Tanpa banyak bicara mereka lahap menyantap menu yang tersedia
****
Dinginnya sore hari membuat kulit menjadi lebih kaku,ada warna tersendiri sore itu,tentu saja sania belum pulang kerumah,ia lebih menhabiskan hari bersama rifal,dari rumahnya,makan siang,ke mall dan seterusnya ia singgah di padang golf ngamplang sore ini,lagi-lagi nuansa hijau membuat sania berlama-lama terbengong,merasakan kenyamanan yang tak terhingga.
Jagung hangat disela dinginnya semilir angin sore itu menjadi teman mereka,dengan bebasnya rifal duduk diatas rumput yang tercukur rapi,hari itu sepi para pengunjung hanya beberapa tak jauh dari mereka berpasangan muda-mudi,kemungkinan mereka pacaran,sania pun menyelonjorkan kakinya dan matanya tetap asyik memandang jauh kepadang indah itu.
aku senang kamu sehat!!!rifal memecah keheningan,matanya menharah tajam penuh makna kewajah sania yang menoleh lambat,wajah cantik itu membalas menatapnya dengan senyum yang baru terlihat manis pertama kalinya,
aku senang kamu mengkhawatirkanku!
Ada sesuatu buat kamu!rifal mengeluarkan bungkusan kecil dari saku jaketnya,lalu menyodorkannya pada sania,
apa ini?sania menerima terheran-heran.
buka aja dulu!
Sania membuka perlahan bungkusan itu,dan ternyata bedak kaca.
“aku tak pernah pake bedak!lirih sania
makanya aku beli,aku ingin melihat sosok sania lebih terlihat lebih cantik dan memukaugoda rifal
oh ya!sania menggeleng tanda tak setuju.
bolehkan aku ngasi itu?sebagai tanda perhatian aku?dan aku ingin sania belajar berdandan!!
Sania terdiam sesaat,lalu ia menganggukan kepala perlahan.
aku akan coba ya!
Rifal tersenyum
bedak kuning langsat,cocok ma kulitmu dengan berbagai iklim apapun!!ujarnya
Sania tersenyum
makasih ya!
Lama terdiam,sania asyik mulai membuka bedaknya perlahan dan mencoba memakainya.
pacarmu bakal tambah sayang!sela rifal
Sania menggelengkan kepala,tanpa bereaksi ucapan.
kamu punya pacar??pertanyaan rifal tiba-tiba
Sania kembali memandang kedepan,kali ini hanya tatapan kosong.memorinya memutar kembali pada kisah tak sampainya.
“tidak!!jawabnya tanpa menoleh
Rifal tersenyum lega.
kenapa?
belum pernah pacaran,..masih mencari yang pas!!
gimana kalo pas-kan saja aku!!goda rifal
Sania menoleh,ia ikut tersenyum agak hambar sedikit
pernah suka sama seseorang??
pernah,tapi itu dulu!!sania menjawab sekenanya,ada sedikit muntahan harapan yang ia berikan pada rifal.
mau gak jadi pacar aku??
Sania agak terhenyak,bedak yang dari tadi ia pegang buat berkaca jatuh kepangkuannyaS.
mau ga,aku serius sania!!ripal penuh harap,dan tiba-tiba ia meraih tangan sania dan menggenggam jemarinya penuh harap.
kenapa kamu suka aku??sania menatap tajam,hatinya berdegup kencang,baru pertama kalinya ia dipegang tangan seperti itu oleh laki-laki bukan muhrimnya.
entahlah,sejak pertemuan pertama aku sudah jatuh cinta padamu!!
Sania terdiam,kalau saja yang seperti ini adalah adi,ia gak akan terdiam bingung seperti ini,ia pastikan diterima 100%.Rifal semakin erat menggenggam jemarinya
aku ingin jawabanmu hari ini,sudah lama aku memendamnya!!
aku..aku..!!sania kikuk,entah jawaban apa yang ia mesti ucapkan,hatinya belum mengerti benar tentang perasaan yang ia rasakan pada rifal,tapi ia merasa betah bila rifal hadir disampingnya,apakah itu yang dinamakan rasa cinta,lalu rasa yang pada Adi rasakan itu seperti apa,sepertinya berbeda.atau ia akan mencobanya,meniti langkah pertama dengan rifal,yang lebih jauh benar-benar mencintainya.ia menatap tajam kearah bola mata Rifal yang penuh harapan besar dengan jawabannya,mungkin dengan menerima cinta Rifal adalah satu-satunya jalan untuk melupakan Si Adi,pikirnya.
aku mau!!
benarkah???Rifal ragu
Sania menangguk pasti
Ya Tuhan terimakasih!!!rifal menengadahkan tangannya keatas lalu mengusapkannya kewajahnya.
aku janji!!!!aku janji akan mencintaimu sampai aku mati!!serunya sambil kembali menggenggam tangan sania yang tersenyum haru.
Alam terasa mulai berubah bagi mereka,rasa galau yang berbeda mereka permasalahkan telah sirna seketika,lembayung kuning mulai mewarnai langit diatas warna hijau alam sekitar,terasa dramatis,malah lebih tertera keindahannya dalam benak Rifal,matanya berbinar penuh semangat yang menderu,perjalanan kini terasa hidup baginya,tapi sania masih merasakan ada ganjalan dalam dadanya,ia masih terus bertanya,tapi tak ada untungnya baginya,yang terpenting ia harus mencoba berusaha semaksimal mungkin mencintai Rifal,memikirkan Rifal,dan melupakan rasa yang masih merasuki jiwanya untuk cerita kemarinsebelum ini.
Wahai senja yang memikul cahaya tenggelam
Aku merindukan indah yang hilang
Walau tak seindah pagi menjelma
Sore menjelma senja menerpa pun ku raih demi sang matahari tenggelam
Dan aku akan mulai menenggelamkannya bersama waktu.
Hilanglah kau adi
***
Hari-hari berlalu lambat,marambat dan rumit bagi sania,sudah dua bulan ini mengikuti kemana air yang mengalir,menjadi kekasih rifal yang begitu sempurna memberikan cinta kasih dan pengorbanannya,tapi ia tak mampu menikmati semua itu,cinta rifal ternyata tak membuatnya melupakan sosok Adi,laki-laki itu menjadi titik dalam kalimat perjalanan cintanya,laki-laki itu yang menggores luka dan mencuri hatinya sampai saat ini.
Hari yang cerah,kemarau mulai memeluk musim kali ini,membuat cuaca menjadi lebih terasa dingin,hangat mentari begitu dinantikan banyak orang yang agak repot dengan hawa dingin,apalagi Garut dikelilingi banyak gunung,tak sedikit orang-orang banyak berjemur dibawah mentari hingga panasnya mentari mulai terasa.kecuali mereka yang sudah sibuk sebelum matahari muncul tak ada waktu untuk itu.seperti hari ini sania tengah asyik duduk diteras depan dengan menyandar diatas kursi kayu tempat ayahnya bersantai,ia tengah asyik membuka facebooknya dan membuat update status hari ini,
Adi apa kabarnya ya..!!gumamnya,ia kemudian ia mencari nama Adi dipencariannya,dan cocok.tertera jelas dilayar laptopnya ADI RAISAM PURNOMO,jantungnya berdebar saat ia melihat photo profilnya yang terbaru sepertinya,masih ganteng dan menawan sperti dua bulan lalu,lalu ia mengklik info dan membacanya,tanpa tertera menikah atau bertunangan,malah nama merry pun tak hadir,ada kelegaan dalam dadanya,tapi tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepan rumahnnya,dan rifal turun dengan kaus hitam,terlihat longgar mungkin badannya kurusan.buru-buru sania menutup laptopnya meskipun tak sempet keluar facebook.lalu ia setengah berlari menyambut rifal yang sudah masuk keteras depan.
kok sepi,pada kemana??Rifal celingukan
“mama dan papa lagi ke kerkhof,katanya mama mau senam,papa lagi seneng lari disana!!sania masuk kerumah.dibuntuti rifal yang terlihat sudah tak canggung lagi dirumah itu,
“teh kania kemana??,rifal duduk diatas kursi
biasa tiap minggu nganter mertuanya nengok kak tito!!
aku kangen kamu!!rifal berseru
Sania pura-pura tak mendengar,ia pergi kedapur tak lama kemudian membawa secangkir cokelat panas kesukaan rifal.
padahal malam tadi kita dinner,masih saja kangen,kamu gimana??ia menatap lembut kewajah sania yang terlihat duduk dengan malas.
ahh..biasa aza!!jawabnya acuh,lalu ia menopang dagunya diatas sandaran kursi tanpa menoleh.
kok gitu!!rifal menghampiri,belum saja ia duduk disampingnya sania cepat bangkit,ia merasa replek untuk menjauh dari rifal,
Rifal tertegun sesaat.tapi ia kembali biasa duduk dengan tenang.
kamu mau jalan-jalan hari ini?
Nggak aghmales mandi,males keluar!!jawab sania sekenanya.
mandi donk,katanya kamu pengen belajar dandan cantik!
Sania tersenyum malas
aku beli bedak baru buat kamu!!rifal mengeluarkan sesuatu dari jaketnya,lalu memberikannya pada sania.
Sania menerimanya dengan datar.
yang kemarin masih ada!
ganti,kan pecah kacanya!!
jatuh waktu dikampus!
ya ini terima aja!rifal menyimpan bungkusan dimeja.
Sania membuka bungkusan itu,ia mulai membuka bedak yang bermerk ternama itu,warna kuning langsat rupanya.
ini pasti mahal,tadinya aku mau berhenti dandan,males!!ujar sania.
tapi bagus,kulit kamu ga sensitive kan!!
Sania mengangguk pelan.emm..ia merasa rifal slalu menyediakan apapun yang ia inginkan dan butuhkan,walau kadang tak membuatnya hilang kejengahan untuk tidak lama-lama bareng rifal.duh..jadi terhenti mencari info adi.
makan diluar yuk!!
Sania menggeleng
yah aku pengen jalan-jalan ma kamu hari ini!
Sania tak menjawab,ia asyik membaca tulisan dalam dus bedak.
kamu kok cuek terus,kalo gitu aku ngerasa sendiri!keluh rifal
sudahlah,aku belum mandi,lagian lagi ga pengen kemana-mana!!sania berdiri
Rifal tertegun,untuk sekian kalinya ia diperlakukan seperti itu,tapi ia mencoba menahannya dan terus mengintropeksi dirinya takut ada kesalahn yang mengecewakan cewek yang tengah ia cintainya kini,ia mencoba meredam rasa kecewanya,menutup ribuan tanda Tanya dalam dadanya,kenapa sania seperti itu.
ya sudah,aku pulang saja!!
Ada rasa iba dalam dada sania,tapi ia tetap merasa terganggu
lain kali telpon dulu kalau mau kesini!!sania berjalan dan berdiri dipintu menuju ruang keluarganya.
Ada apa dengan sania,terkadang ia ramah lalu tiba-tiba berubah menjadi ketus Nampak sepertinya keramahannya itu dibuat-buat,rifal menarik napas berat,hanya dua minggu setelah jadian ia Nampak romantic dengan segenap perhatiannya selanjutnya seperti ini,
kamu marah??sania menatap tajam tanpa berniat menghampiri
engga,maafin aku!!lain kali ga begini aku janji akan menelpon kamu dulu!!rifal bangkit tanpa menghilangkan senyum dibibirnya,ia berlalu keluar yang hanya diantar tatapan mata sania.
Setelah deru mobil hilang dari pandangan,sania setengah berjingkrak gembira masuk kekamarnya,ia mengambil laptop diatas mejanya,rasanya kebebasan itu hadir kembali bila tak ada rifal disampingnya,ia terbebas dari belenggu meskipun sementara,rasanya ia telah keluar dari lubang yang dalam dan pengap.dan kini bisa bernapas lega.
***
Kampus mulai terasa menjenuhkan bagi sania,banyak tugas yang mesti ia kerjakan dari mulai membuat banyak Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hingga persipan PPL.sania tengah asyik memilih buku-buku diperpustakaan kampus dianter nani.Nani yang terlihat santai dengan keadaan itu,ia sering asyik sms-an dengan laki-laki pengisi hatinya kini,mungkin jiwanya tengah bermekaran bunga-bunga cinta.Dadang katanya,adalah lelaki yang telah melamarnya sebulan kemarin,laki-laki pemberian uaknya yang akan dijodohkan dengannya,biasanya jika dijodohkan semua perempuan sering menolak,tidak bagi nani,pada tatapan pertamanya pun ia sudah jatuh cinta,katanya Dadang sosok yang ia idamkan,Tinggi besar,putih,dan berkumis tipis,,apalagi didoping dengan pekerjaannya yang hebat,menjadi pengusaha kulit ternama digarut.semenjak tunangan dengan dadang Sania jarang sekali jalan bareng dengan Nani,kecuali dikampus saja.yang jadi masalah Dadang itu selalu melarang nani bermain dengan siapapun selain dengannya.agak kecewa juga sania mendengarnya tapi toh nani juga sepertinya tak keberatan,apalagi sedang dibutakan cinta.
“aku pulang duluan yah sania!!nani membuyarkan lamunannya
loh emang uda beres tugasnya??
dirumah saja,toh a dadang hari ini akan membelikan buku-buku penunjang yang aku perlukan!!
ya sudah duluan!!sania tak sempet menoleh ia kembali focus mencari buku untuk referensi buat makalahnya,Nani pun keluar dari ruangan itu dengan segera.
Yunyun tiba-tiba sudah ada dibelakang sania dengan mengendap-ngendap.
mau coba mengagetkanku??sania menoleh dan tertawa,ia mengambil beberapa buku dan membawanya keatas meja.
Yunyun tergelak,ia mengekor dan ikut duduk
aku mau minta tolong jeng!!
minta tolong apa??
gini ya!!yunyun menggeserkan kusinya lebih dekat disamping sania
aku mau buku-buku penunjang buat makalah,dan persiapan buat skripsi masadepan juga,tapi harus diambil besok dibandung,tapi aku mesti ke jogja dulu,keponakanku mau disunat,kamu mau ga kebandung??
kamu juga lihat aku tengah sibuk!!jawab sania
disana lengkap banget,kamu juga bisa pinjam sebanyak yang dibutuhkan,dia sudah ngomong koq,soal buatku dia uda mengatur!!
dia tuh siapa??sania menatap heran
Mas Adi!!
Terrrrrrrrada getaran aneh dihati sania saat mendengar nama itu disebut.
dia akan menunggu kamu dibandung,sebenarnya dia tuh tukangnya nyewain buku-buku buat skripsi,numpuk dan banyak banget,mau kan??yun penuh harap
tapi!
kak adi ngekost bersama dua teman laki-lakinya,ga ada merry,ayolah sania,lupakan masa lalu,ini buat masa depan dan nilai kita!!bujuk yun
kapan aku kasana??
mas adi nyuruh kamu besok,soalnya ia akan bepergian lusanya,asli dia nyuruh kamu datang!!
okelah..!!jawab sania
asyikkkmakasih sania sayang!!yunyun memeluk sania erat,ia sumringah sekali.
****
Perjalanan yang lumayan menjenuhkan,bayangkan saja Sania berangkat pagi sekali tapi malah terjebak macet di nagreg,diantara hiruk pikuk penumpang Bus ia ngerasa waktu amat lamban sekali,menuju jatinangor bukan hal sulit jika ia tadi minta antar kakaknya tapi ia agak ragu bila kemana-mana harus didampingi kania,bukankah tujuannya ingin bertemu Adi secara empat mata,ada lagi Rifal yang menawarkan diri untuk mengantar,itu lebih bahaya baginya,emm..
Mencari buku untuk referensi memang tujuan utamanya,ia ingin seprofesional mungkin bisa membedakan antara kepentingan pribadi dan bisnis nya,ah tapi bukankah baginya sambil menyelam minum air?ini kesempatan yang bisa tak mungkin akan datang kedua kalinya,dan ia berjanji takkan menyianyiakannya.rindunya akan benar-benar terobati dengan pertemuan yang masih teka-teki,bisa bahagia ataukah kekecewaan seperti pertemuan sebelumnya.
Bus berhenti diperempatan jalan menuju sumedang,sania agak mengegrutu juga ketika ia harus naik lagi bus lain,berdesakkan malah ia hanya kebagian tempat dekat pintu keluar,tersiksa banget rasanya,kalau saja bukan Adi yang akan memberikan buku-buku itu ia akan menolak dengan tegas pada yun,bodo amat masih banyak ditempat lain,kalau saja papanya mengijinkan bawa motor sendiri,tentu ia berangkat meskipun ga tau alamat banyak orang yang akan menunjukkan,yah tapi papanya dengan tegas melarang,mungkin mereka masih trauma akan kecelakaan yang menimpanya,mereka lebih puas membiarkan anak bungsunya itu naik kendaraan umum yang sesak dan pengap,mana bus menuju jatinangor tanpa AC,payah,sania terus saja menggerutu dalam hatinya.
Disampingnya terlihat seorang ibu muda tengah tertidur lelap,jadi iri sania melihatnya,wanita itu bisa menyandar terlelap tanpa terganggu lalu lalang orang-orang yang naik turun,sania berharap ibu itu segera turun agar ia bisa menggantikannya.
Tiba-tiba sang kondektur berteriak hingga mengagetkannya
jatinangor,unpad..unpad!!!
kiri pak!!seru sania,ia segera mambayar ongkosnya dan segera turun setelah mobil berhenti didepan halte.
Malah ia yang turun duluan,tapi ia menarik napas lega,sudah keluar dari siksaan perjalanan.callphone bordering tertera jelas namanya Rifal,dengan agak malas ia mengangkatnya
nyampe mana sayang??
Sania mencibir,males banget dipanggil sayang
sudah nyampe jatinangor,nunggu jemputan saudara Yun!!
gimana perjalanannya?coba kalo aku yang anter,atau aku carikan buku buat kamu dan yun ga usah jauh-jauh kesana!!
“ahh..aku nghargain yun fal!!
gimana pulangnya aku jemput??suara rifal
sania!!!tiba-tiba seseorang dari belakangnya,sania membalikkan tubuhnya dan tiba-tiba hatinya berdegup kencang,Adi tersenyum hangat,sepertinya tatapannya berbinar,apakah ia merindukannya juga??entahlah..
sania,hallo!!suara ripal lagi
sudah ada jemputan,nanti kutelpon balik!!tanpa menunggu persetujuan sania menutup telponnya.
aku belum telpon kamu di!!
tadi aku call hape kamu sibuk!lalu aku keluar saja mau nunggu disini!!jawab adi,
Beberapa menit mereka terpaku ditempat seperti salah tingkah,tapi sepertinya Adi segera mengajak sania untuk mengikutinya menuju kostan.Adi menuju motornya yang terparkir tak jauh ditempatnya berdiri,sania pun naik dengan diam seribu kata hingga motor berhenti dikostan dan ternyata 100 meter dari halte.
Rumah kontrakan adi Nampak sepi,hanya terdengar suara music lagu iwan fals terdengar disalah satu kamar.sepertinya dari computer.sebuah lemari besar yang berjejer buku-buku Nampak dekat ruang tamu.mungkin disana calon buku-buku yang ia cari.
Rumah ini seperti bukan kostan biasanya,ada kursi,ruang keluarga dan beberapa peralatan rumah tangga.tapi agak berantakkan juga,mungkin karena penghuninya semua laki-laki.
duduklah!!adi membuyarkan lamunannya.
mau minum jus ngga?atau mau makan sekarang??
Sania menggelengkan kepala,
ayolah,kamu pasti letih!!
terserah kamu,asal jangan makan dan minum sendirian!!jawab sania tersenyum kikuk,lihat saja mata Adi begitu tajam menusuk bola matanya dan tembus ke dada,bikin berdebar tak menentu.Adi pergi keluar mungkin memesan makanan,sania lebih asyik mencari-cari judul buku yang ia cari,agak lama kemudian Adi dan seorang pelayan membawakan nasi padang lengkap dengan jus jeruknya.
ayo makan dulu!!
Sania menghampiri,ia tersenyum melihat nasi padang kesukaan Adi semenjak ia tahu.laki-laki ini ga pernah Tanya menu apa yang ia suka,untungnya yang ada ayam goreng,kalau dendeng dijamin sania menolak untuk memakannya.
disini ga ada baso,mie ayam dan masakan sunda,jaraknya terlalu jauh!!sepertinya adi tau isi hatinya
ini juga cukup,aku suka makasih!!sania mulai menyuapkan nasi kedalam mulutnya.ah kangen mulai terobati bisa makan berdua tanpa ada penglihatan yang menusuk hati seperti dulu,merry
Setelah makan Sania dibantu memilih beberapa buku,
sebanyak ini buku yang kamu punya??sania heran sekaligus dengan bertanya seperti itu ia tak mesti mencuri-curi pandang,ia bisa menatap wajah gantengnya adi dengan seksama.
selama 4 tahun aku ngoleksi buku-buku penunjang ini,semua berkaitan dengan pendidikan,jadi kebanyakan orang meminjam kesini,ada pula yang sengaja dibuatkan skripsinya!!
masa??kamu terima?
terkadang lihat kondisi santai!!
orang pintar itu ternyata diperbudak orang bodoh ya!!kelakar sania.
ngga juga,tanpa orang pintar bagaimana orang bodoh bisa sukses!!jawab adi,ia menatap sania,agak gusar juga sania dibuatnya.
ngomong-ngomong kemana teman sekostanmu?Tanya sania tiba-tiba,sebenarnya ia ingin bertanya kemana calon istri adi,si mery itu,tapi ia tak lepas keluar,takutnya ketenangan berdua jadi hambar gara-gara ngobrolin cewek pengganggu itu.
yang satu pulang kampong,yang satu lagi dikampus!adi kemudian membawa beberapa buku ke atas meja,sania mengekor,toh ia sudah mendapat 5 buku yang ia perlukan.
kamu ngga ke kampus?
sudah santai,ngga ada jadwal bimbingan!!
aku harus pulang sekarang!!sania melirik jam dinding.
nanti saja!!cegah adi,
aku takut kemalaman
baru saja tengah hari,
takut macet,!sania membereskan buku yang hendak dibawanya
soal buku ga apa-apa aku pinjem lama?tanyanya kemudian
pakai saja,selama membutuhkan,asal jangan dulu pulang!!
kenapa??hati sania berdebar-debar,ia heran dan penasaran
aku akan mengantarmu!!jawab adi singkat,lalu ia berlalu kekamarnya
Hati sania bersorak gembira,tak disangka adi seperti itu.tak lama kemudian adi keluar membawa plastic tebal dan besar,ia kemudian memasukkan buku-buku itu kedalamnya.
kita shalat dzuhur dulu baru pulang ya?ujar adi kemudian,tanpa ekspresi apapun,
Sania hanya mampu mengangguk perlahan,ia tak bisa bicara apapun,hatinya diliputi rasa gembira dan rencana.
***
Deru motor vespa lumayan memekakkan telinga,sania tengah diboncengi adi dengan mengendarai motor matic tuanya,
kok diam saja sania??Tanya adi ditengah deru motor dan lalu lalang kendaraan lain
merasakkan kenyamanan naik motor,daripada seperti tadi pagi!!jawab sania menghembus ditelinga adi yang terhalang helm,rasanya ia ingin memeluk cowok itu,tapi ia ga berani,apa kata dunia nanti,eh bukan tapi apa kata adi nanti,seperti cewek apaan,ia hanya berani memegang baju adi pas dipinggangnya
aku belum pernah bawa mobil kekampus,aku lebih senang motor ini yang telah menemaniku selama 3 tahun ini,
Sania hanya diam
soalnya motor ini aku pake dengan uangku sendiri,
pantesan!!gumam sania
apa??ga kedengaran?seru adi
engga.hari ini indah banget!!jawab sania sambil berseru.
iya,pegang erat ya!!
Agak ragu sania mulai membelitkan tangannya kepinggang adi,ada rasa hangat dan ketenangan yang menjalar.tiba-tiba tanpa adi tahu air mata sania menetes perlahan,mungkin begitu dalam yang kini ia rasakan.rasa rindu yang mulai tertumpahkan,rasa kesedihan yang menghinggapi serta merta kebahagiaan karna kebahagiaan ini yang mungkin sebentar lagi raib.
Meskipun hari ini tak ada kekecewaan seperti kemarin,tapi sania tau semua ini hanya sementara,sebagai perias rasa cintanya dengan cerita indah kebersamaannya dengan adi,cowok simatahari tenggelam impiannya yang kemarin tenggelam.
****
Sania merentangkan tangannya yang terasa kaku,semenjak adzan isya ia sibuk mempelajari buku-buku untuk pembuatan makalahnya,lalu memulainya mengetik,jam beker dikamarnya menunjukkan pukul 23.00,ia menguap perlahan,memorinya memutar ke waktu hari ini yang dilaluinya,hatinya kembali merasakan kerinduan pada Adi,terlalu singkat kebersamaan itu baginya,tanpa kata cinta,kata kangen selebihnya hanya pertemuan yang penuh dengan segudang misteri untuk diartikannya,bagaimana adi merelakan waktu untuk mengantarkannya,padahal jika ia tak berangkat keBandung pun adi bisa pulang dan membawakan buku untuk yun,tapi ini tidak malah sepertinya ia berharap akan kehadirannya,sania menarik napas panjang,ia tak ingin rasa kegeerannya membuat ia nanti sakit lagi,yang ia tau mungkin itu adalah misteri yang tak perlu dicari kebenarannya,biarlah waktu yang akan menjawabnya..
Tetaplah sebagai cerita singkat dengan kenangan panjang dalam ingatan,rasanya jika bisa ia tadi ingin menghabiskan waktu perjalanan yang lama bersama laki-laki itu,tapi meskipun memang cukup lama terasa tak ada apa-apa waktu itu baginya,karena saking betah bersama pujaan hati yang dirindukan.
Adi tetaplah sebagai cowok yang menggoyahkan hati untuk merasakan pertama kalinya jatuh cinta,tapi adi tetaplah adi,susah ditebak isi hatinya,ataukah ia pandai membohongi diri sendiri?
Callphone berdering,ternyata rifal menghubunginya lagi,malas sekali ia mengangkatnya sedari sore sudah sepuluh kali rifal menelpon tanpa ia terima.
halo!sapa sania akhirnya
kenapa baru diangkat??
aku lagi sibuk membuat makalah!!sania tidur terlentang hendak meluruskan kakinya yang terasa pegal,ia menggeliat tanpa suara.kantuk mulai menyerangnya
bagaimana perjalanannya?rifal dari seberang
lumayan capek,bagaimana kamu!!
aku kangen kamu sania,dua hari ga ketemu!!
Sania terdiam,matanya mulai terpejam perlahan
“jadi kapan aku bisa nemuin kamu dirumah??
Tanpa jawaban
saniasania.nia!!suara rifal lagi memanggil
Sania telah terlelap tanpa sempat bicara dan menutup telponnya dulu,rifal terus memanggil walau akhirnya ia menyadari jika wanita dicintainya itu telah tertidur pulas.
kamu sudah tidur rupanya!!keluhnya
Callphone pun mati.
****
nia!!!ada nak Rifal!!!panggil mamanya dari luar,dengan malas sania keluar dari kamar,tshirt putih dan jeans ketat belel melekat pada tubuhnya,dipundaknya tertenteng tas hitam berbahan kulit dengan merk ternama,ia masih ingat itu hadiah kakaknya waktu lulus kuliah.ia menemui rifal diruang tamu,rifal Nampak ganteng hari ini dengan kemeja birunya yang berwarna,hanya badannya terlihat kurusan dan wajahnya agak memucat
ga bosen jemput aku??sania ketus sekali.
loh aku kan pacar kamu!!jawab rifal santai
Sania tak bicara lagi,tak lama kemudian Bu Nelis menghampiri mereka
makan dulu nak rifal!!tawarnya lalu menyediakan teh manis dimeja dihadapan rifal,Nampak rifal tersenyum dan mengangguk sopan
makasih mah,bukan ga mau tapi tadi dirumah sudah!!
gimana kabar mamamu,katanya mau kejepang ya!!
diundur mah,katanya masih sibuk!!
Sania yang sedari tadi duduk dengan asyik membuka handhphone menyela
ayo berangkat,bukannya tadi mesti buru-buru!!malah santai!!ketusnya
Rifal mengiyakan dengan anggukan kepala,ia kemudian mencium tangan bu nelis
saya pergi dulu mah!!
hati-hati ya!!ujar bu nelis
sania mencibir dibelakangnya,gayanya rifal manggil mamah dan mencium tangannya,bikin mamanya tambah suka tuh.lalu iapun mengikuti mencium tangan mamanya
jaga sikapmu!!bisik bu nelis
Sania hanya tersenyum kecut,lalu ia keluar mengikuti rifal yang terlebih dulu keluar .
Didalam mobil bisu,hanya deru mesin yang terdengar,sania hanya diam dan asyik menatap kedepan penuh tatapan kosong
kamu kenapa sayang??akhirnya rifal angkat bicara
Sania tak berniat menyahut kali ini,entahlah kata-kata sayang,kangen,cinta dari mulut rifal bak duri menusuk daging,seperti orang mabuk perjalanan,mual!!
akhir-akhir ini kamu slalu ketus,maafkan bila aku ada salah,tapi ada apa,bicaralah!!
sudahlahaku ga mau bahas itu,aku ingin segera nyampe kekampus
Bisu kembali,rifal bungkam.bukan menjadi baik bila ia terus memaksa bertanya
Akhirnya sampai juga dikampus,sania terburu-buru turun,tapi rifal segera mengikuti dan menahan laju langkahnya
sayang kamu kenapa!!
ga ada apa-apa,aku terburu-buru!!ketus sania keras hingga memancing pandangan terheran-heran beberapa mahasiswa yang lewat.menyadari hal itu ia mempercepat laju langkahnya menuju kelantai dua,tapi rifal tak urung,ia terus membuntuti sania ke atas dan terus berusaha menahannya.
sania!please,,kumohon bilang ada apa!!
Ya Tuhan!!Sania mulai emosi,ia menhentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya hingga berhadapan rifal yang menatap tajam.
apalagi sih.!
aku ga bakalan tenang kalau seperti ini,katakan sejujurnya apa letak kesalahanku hingga kau begini,aku akan memperbaikinya,kalo ada kemauan bilang akan kucoba memenuhinya!!
Sania menatap bola mata rifal yang sedikit berkaca,
benarkah kau akan memenuhi permintaanku??
iya apapun itu,asal kau jangan mendiamkanku seperti ini!!
yakin??sania bertanya lebih dalam,matanya mulai berbinar dengan segudang harapan didadanya,
Rifal mengangguk penuh keyakinan
pertemukan aku dengan seseorang!!
Dahi rifal mengkerut.
siapa??
Adi,cowok yang pernah nengok aku di RSU!!
dia??yang rumahnya sekomplek denganku!!rifal heran
itu kamu tau!!
ia temanku,sering memancing bareng,yang kuliah di bandung??
Sania mengangguk,matanya mulai berbinar
ada apa kamu dengannya??rifal penuh cemas
Dengan enteng sania menjawab sembari tersenyum penuh arti
aku merindukannya,dan aku mencintainya!!
Rifal terhenyak kaget,ia marasa dirinya seperti disambar petir siang bolong.tapi ia segera menguasai dirinya,badannya agak sempoyongan seperti lemas tangan yang sedari tadi memegang bahu sania mulai terlepas.harus seperti ini kenyataan yang ia terima,tapi ia tak bisa berbuat apa-apa terlanjur janji akan memenuhinya,
baiklah!!.
***
Sore yang mendung,semendung pikiran rifal kayanya,tak lama kemudian hujan deras dari langit mulai mengguyur dari langit,tapi tak menyurutkan hati sania memilih tempat duduk yang cocok disebuah kafe di Garut,sore itu rifal menelponnya agar datang ke kafe itu,coffe cappuccino dan cemilan tersedia dimeja pesanannya,tentu saja ia berencana akan menikmati minum kopi bersama Adi,minuman kesukaan laki-laki yang amat dirindukannya itu,pastikan sore yang romantic akan terwujud,itulah harapannya.
Rifal tergopoh-gopoh menghampirinya,rambut dan bajunya Nampak basah karna air hujan.
kamu ga kehujanan??tanyanya penuh cemas
Sania menggelengkan kepala,rasa ibanya muncul melihat keadaan rifal yang begitu semangat,
adi sudah datang!!ucap rifal hamper bergetar,
Nampak seseorang menghampiri kearah mereka,Adi dengan kaus hitam dan topi hitamnya Nampak tak basah seperti rifal,segera rifal menggandeng bahu adi dengan erat dan berkata pada sania yang terbengong serta tersenyum rikuh.
ia teman lombaku memancing,dan aku yang slalu kalah dan tak mendapatkan ikan besar!!guraunya yang sedikit memaksa
aku yang minta umpannya padamu!!jawab adi.
Sania tersenyum,tak ia sangka adi dan rifal ternyata sudah sahabatan
kalian ngobrol saja dulu,aku harus pulang cepat!!
loh..nanti saja!!sela adi
wah kalo masuk angin gimana,lagian ada tamu kerumah!!rifal menatap sania penuh arti,
nanti kuhubungi..!!ujarnya dan segera melengos pergi keluar,
Sania termenung,begitu besarnya pengorbanan rifal hingga rela kekasih nya berkencan dengan sahabatnya,rifal memang berhati emas,ia tak melihat lagi punggung rifal hingga keluar.
sania!!adi menyapanya dan tiba-tiba memeluknya erat,meskipun Nampak kaget sania membalas pelukannya juga
aku kangen kamu di!!
sama!!
Dibalik kaca diluar Nampak rifal mengawasinya,ia menundukan kepalanya,hujan semakin deras seperti yang sengaja ditumpahkan dari langit,hampir sama dengan guyuran air mata rifal,hatinya amat tersayat dengan fenomena terburuk didepan matanya,ia melangkahkan kaki menuju mobilnya yang terparkir agak jauh,namun belum juga sampai tiba-tiba ia terlihat terhuyung tak lama kemudian ambruk ketanah,terjembab entah apa sebab.
Dilain tempat dua sejoli tengah asyik berdua dikafe yang direncanakan,tanpa tau seseorang diluar sana,Rifal pingsan dan dikerubungi banyak orang dan kini ia dilarikan kerumah sakit,sedangkan disini yang mereka tau hanyalah kerinduan yang tersampaikan.rasa yang tertinggal kini dipertemukan.
aku ingin lepas dari beban ini nia!!
apa beban itu?aku??
aku tidak bisa mengartikan semua ini dengan jelas,entah dia yang menjadi bebanku,ataukah rasa cintaku padamu!!
mungkin itu aku,gara-gara kehadiranku!!sania menunduk tangannya menutup wajahnya,
kita hanya korban waktu,aku hanya ingin meninggalkan merry,itu saja!!tangan sania diraihnya degenggamnya erat,
Ah hati sania bergetar hebat,kedua kalinya tangan itu digenggam laki-laki,dan ini berbeda amat istimewa baginya,mata sania melekat dibola mata adi yang berusaha menyelami isi hatinya.
dia kenapa?
dibandung,lebih asyik menekuni bisnis papanya!!
dibidang apa?sania penasaran
“chef..diresto papanya!!adi menarik napasnya perlahan,tangannya tak lepas menggenggam lengan sania.entahlah aku samasekali tidak menyukai dia,sehebat apapun dia,meskipun kata mamaku ia punya masa depan cerah,aku susah menjadikan dia satu-satunya dihatiku!!
Sania membisu,ia tak mampu menjawab keluhan adi.
aku slalu memikirkanmu,tapi aku tak tahu apakah ini dosa atau tidak karena hingga saat ini aku slalu menolak bertunangan!
lalu apa kata mery?mamamu?dan keluargamu?sania menatap tajam
mery terkesan santai,jadi kita sepakat merayu keluarga masing-masing untuk tidak dulu membicarakan soal pernikahan,kami sepakat untuk mencari jawaban hati masing-masing,kami masih saling memahami kebersamaan kami yang begitu mendadak,diapun masih belum bisa melupakan mantannya!!
Mendengar ucapan Adi mata sania terlihat berbinar-binar,ia sepertinya punya harapan untuk menjalin lebih jauh dengan laki-laki ini,tak sia-siakah ia menunggunya hingga saat ini??banyak kesempatan untuk lebih mangambil cinta adi dari mery,saatnya untuk menyempurnakan cinta yang selama ini tertunda,toh ternyata adi juga mencintainya,mungkin sekarang waktunya membuang kerikil-kerikil yang berserakan,dan noda-noda pun harus segera dihapus.
terus kenapa rifal yang menyuruh kita bertemu??tiba-tiba adi mengalihkan pembicaraannya yang membuat sania tercekat.
aku hanya curhat,ternyata ia menolongku!!
rifal orang yang baik,meskipun aku baru mengenalnya!!
memang baik!!sania melepaskan genggaman adi,ia meraih cafucino yang mulai habis setengahnya lalu ia sedot perlahan.adipun melakukan hal yang sama.
Sania menatap kosong kedepan,melewati pandangan adi yang begitu asyik menatap lekat wajahnya,pikiran sania terdorong kebingungan akan hubungannya dengan Rifal,kini ia seolah-olah terjebak waktu yang sulit diingkari,bagaimana caranya ia meninggalkan rifal?bagaimana jika adi tau jika ia pacaran dengan rifal?bagaimana dengan janjinya pada rifal setelah bertemu adi.sebentar matanya terasa berkunang-kunang,adi melihatnya heran
kamu kenapa??
Sania menggelengkan kepalanya,hatinya merasa tertekan dengan kebahagiaan yang masih belum diraih,kini yang menyulitkan itu ada pada dirinya.
adi!!!keluh sania,air matanya mulai mengalir hingga sesenggukan
Adi bangkit dan mendekati disampingnya,
kamu kenapa??
Sania menyandar dibahu laki-laki first love nya itu,adi pun melingkarkan tangan dibahu sania,tangisan sania semakin pecah,rasa nyaman di bahu adi membuatnya semakin tertekan karena merasa takut semua itu hilang.
aku takut kehilanganmu!!isaknya
aku ingin berusaha terus untuk disampingmu!!
Sania memejamkan mata sesaat,ia seperti tengah berupaya merekam semua yang diucapkan adi,harapannya amat besar.sangat besar sekali!.
***
Langit menyusun kabut pagi
Lalu hilang terusir waktu yang sedikit tertahan
Berdua menata matahari
Berdua tengah menata silang pagi dan malam
Bertiga satu titik berharap raib seseorang
Berempat seperti pasir bergelimpangan tersapu ombak
Tertancap duri
Benih angin pun mematikan
Harapan masih harapan.
Dua hari telah berlalu begitu saja tanpa pamit pada hati,penuh keasyikan menikmati callphone bersama adi,siang malam,pagi sore,meskipun jarak memisahkan antara garut-bandung,tapi kini hati sania berbunga-bunga,romantisme cinta yang diimpikan mulai ternikmati perlahan dan lembut meski sama-sama mengalir.
Sedang rifal dua hari ini tak ada kabar apapun padanya,entah kemana dan bagaimana dia sepertinya sania tak begitu mementingkannya,ia ternyata malah berharap rifal mulai memahami isi hatinya,lalu mundur dari kehidupannya.karena ternyata ia tak mampu membahagiakan perasaannya,menyempurnakan hari-hari dengan utuhnya cinta dari hati,bukan rifal yang mampu seperti itu,tapi Adi Raisam Purnomo,laki-laki pemegang utuh harapan dan impiannya,laki-laki yang telah menorehkan luka karena cinta,memberi kebahagiaan dan senyum dihari-harinya,pemberi teka-teki cinta dan kejutan cinta juga.
Baru saja sania selesai makan,mamanya mengahimpiri dirinya yang tengah asyik nonton tv.
sania,belajar lah menghargai orang lain,mama ga mau kamu menyakiti orang,apalagi orang itu begitu baik!!tiba-tiba ia dihujani nasehat
maksud mama??sania heran,tapi matanya masih asyik kelayar tv.
kamu slalu saja menyakiti nak rifal.kenapa?mama heran bukankah kamu yang memilih nak rifal,tidak ada yang memaksa tapi seperti dijodohkan saja!!gerutu bu nelis,ada kekecewaan dimatanya
aku ga menyukainya ma!!sania membela diri
lalu kenapa diterima ? tadinya mama berharap kalian seperti kakakmu yang sebentar lagi akan menikah,jika kamu ga menyukainya bilang padanya baik-baik!!
Kania yang baru datang menghampiri mereka,lalu duduk disamping sania dan membuka kerudungnya perlahan
darimana kak??sania menoleh,ia ingin segera mengalihkan pembicaraan mamanya,
dari klinik,banyak pasien hari ini!!
makan dulu sayang,mama lagi nasihati adikmu!!bu nelis menggeser tempat duduknya semakin dekat dengan sania,lalu ia mengusap rambut anaknya itu dengan lembut
mama sayang kamu,dengan siapapun kamu dekat mama ga melarang asal jaga diri dan jangan menyakiti!!
Sania terdiam,kania menimbrung
kamu menyukai yang lain ya,cowok yang suka pake Honda jazz silver itu?!!
kok kakak tau??sania heran
pernah lihat nganterin kamu dulu!!jawab kaniakamu benar-benar mencintainya??
Sania mengangguk perlahan,air matanya mulai menetes perlahan
Bu nelis segera memeluk anaknya penuh iba.
sania mencintai adi mah,tapi sania begitu sulit memilikinya!!ucapnya dengan terisak
kenapa?
dia dijodohkan!!tapi dia mencintai nia!!
Kania menatap adiknya penuh iba.
sudahlah,ini masa remajamu,mama juga dulu pernah muda!
iya lagian asal bisa ngomong baik-baik pada rifal,lalu berusaha bersama adi,kalo kalian tidak bersatu pasti ada yang lebih baik!!sela kania
nanti kapan-kapan ajak adi kesini,kenalkan pada mama ya!!ujar bu nelis kemudian
iya mah!!
Tiba-tiba callphone,tanpa nama
hallo!!sapa sania
“sania ini mama rifal,bisa kerumah mama??suara dari sebrang
ada apa mah??
rifal sakit!!
Sania terkesiap,
iya mah sania akan segera kesana!!callphone mati.sania menatap ibu dan kakaknya
rifal sakit!!
cepet tengok kasihan!!ujar mamanya.sakit apa ya dia!!gumamnya lagi
mau ku anter??kania menawarkan
ga usah,aku naik motor!!sania bangkit dan masuk kamar untuk ganti pakaian,
Tak lama kemudian ia keluar dengan kaus panjang warna hitam dan jeans hitam ketat,rambutnya dibiarkan terurai,meskipun serba hitam tapi ia Nampak terlihat cantik.
kok seperti mau melayat orang maninggal saja!!gurau kania
ah kakak!!sania agak bergidig
Bu nelis menghampiri dan membawakan bolu kukus pada kardus kue dalam tas plastic
titip ini,kesukaan rifal!!
Sania menerimanya,lalu mencium pipi bu nelis dan mencium lengannya,selanjutnya kakaknya
hati-hati!!ucap bu nelis
******
Rifal tengah terbaring lemah diranjang kamarnya,mamanya duduk disamping ranjang dengan memijit lengan rifal perlahan,matanya terlihat sembab sehabis menangis rupanya
mama gagal menjadi seorang ibu,mama telah mengabaikanmu selama ini!!lirihnya dengan air mata yang terurai
mama jangan bicara seperti itu,selama ini mama sudah mengasihiku dengan sempurna meskipun tanpa papa,pengorbanan mama besar untukku!!
tapi buktinya mama tidak bisa menjaga kesehatanmu!!
mama jangan panik,perkataan dokter jangan terlalu dipercaya,aku akan berusaha untuk sehat,dan aku pasrahkan semuanya pada Allah mah!!
iya mama juga berharap seperti itu,apalagi setelah kamu kenal sania kamu Nampak sehat sekali!!
mama janji ya,jangan bilang apapun pada sania??lirih rifal
Mama rifal semakin sesenggukan,rupanya ia tak tahan mendengar permintaan anaknya yang menyulitkan itu,ia Nampak terlihat sangat lemah disbanding rifal yang tengah menderita.
Terdengar bel bordering
ada tamu mah,jangan-jangan sania!!ucap rifal hendak bangkit tapi segera ditahan mamanya.
jangan keluar,biar sania mama suruh masuk!!
Lalu ia keluar untuk membukakan pintu.sania Nampak berdiri mematung,
ayo masuk sayang!!
mana rifal mah?sakit apa?kenapa ga ngasi tau nia sebelumnya?sania bertubi-tubi memberikan pertanyaan seraya masuk mengekor mama rifal menuju kamar
rifal yang melarang,katanya kamu tengah sibuk tugas kampus!!
Sania terdiam,saat masuk kamar,melihat rifal yang duduk manis dengan asyik membuka laptop dipangkuannya,seperti sengaja berpura-pura ingin kelihatan sehat.
sudah mendingan??Tanya sania yang polos
Alhamdulillah,cuman gara-gara kehujanan!!jawab rifal dengan menahan getaran tangannya menahan sakit.
Mamanya tertegun sesaat,ia terlihat tak bisa menguasai drama anaknya itu,ia segera keluar kamar,sania menghampiri rifal dan duduk dikursi yang tersedia disamping ranjang sebelah kanannya.
kenapa ga telpon aku??
aku takut ganggu kesibukanmu!!
Rifal menutup laptopnya,lalu ia terbaring kembali dengan daya kekuatan tubuhnya yang lemah
masih sakit??sania meraba kening rifal,kekhawatiran juga terlihat dimatanya.ataukah mungkin ada rasa bersalahnya juga rupanya akan tindakannya membiarkan rifal kehujanan.
aku bersalah,tak pedulikan kamu!!gumam sania hampir tak terdengar
bukan salahmu,aku janji besok aku sembuh dan bisa ngajak kamu jalan-jalan!!
Sania menatap dalam kewajah rifal yang tengah asyik memejamkan mata,harusnya hari ini memutuskan hubungan dengannya,tapi jika melihat keadaan seperti ini ia harus menunda rencananya,apalagi kondisi rifal yang amat membutuhkan perhatiannya.
apa kamu mau berjanji??tiba-tiba rifal meraih tangan sania dan digenggamnya diatas dadanya.
apa yang mesti kujanjikan??lirih sania
kamu janji tak akan mendiamkan aku lagi,tidak akan ketus lagi,dan menghindariku lagi!!
Sania tercekat,bibirnya seakan kelu untuk menjawab permintaan rifal.permintaan yang sederhana namun amat menyulitkannya untuk berniat mundur dari sisinya.
sania aku ga butuh jawaban itu,aku butuh sikap yang kau perlihatkan,aku ga mau kehilanganmu!!
Sania masih membisu,air matanya menetes perlahan,untung rifal tak melihatnnya karena kemudian tangan rifal jadi lemas dan melepaskan genggamannya.agak terkejut juga sania
obatnya mulai bereaksi!!tiba-tiba mama rifal muncul dengan membawakan jus jeruk untuk sania lalu menyodorkan dimeja.
tidur mah??sania masih khawatir
Mama rifal mengangguk,ia duduk disamping rifal yang bersebrangan dengan sania,matanya terlihat sembab karena habis menangis.
mama kenapa? sakit??
kurang tidur,barusan mama telpon kakak ifal disuruh pulang!!
yang dijepang mah??
iya mama lagi kangen pengen ngumpul!!tiba-tiba ia terisak kembali
Sania hanya melongo
mama suka begini jika anak mama sakit,khawatir mama terlalu berlebihan mungkin trauma saat kehilangan papa ifal!!
mama kita berdoa agar ifal cepat sembuh!!tengah sania
amiiin,.mungkin rijal dan istrinya bisa secepatnya keindonesia!!
maafin sania mah,dari kemarin ga ngejagain rifal!!
ngga apa-apa sayang,mama uda seneng kamu hari ini bisa nemenin dia,soalnya dia semangat bila ada kamu,dari kemarin tiap tidur slalu manggil kamu!!
Sania termenung,mama rifal ternyata berharap banyak akan dirinya,ah seandainya rifal itulah pemilik hatinya,tak akan membingungkan seperti ini.
****
Keesokan harinya rifal terlihat sembuh,ia sudah berani menjemput dan mengajak sania jalan-jalan,kali ini sania tak berani menolak lagian ia ingin menebus kesalahannya dulu sebelum berani bicara terus terang untuk memutuskan niatnya.apalagi kali ini mama rifal ikut serta jalan-jalan,mana berani ia tak bersedia,tapi toh juga bu nelis ikut-ikutan diajak,emm hanya kania yang tak ikut,katanya tengah sibuk di klinik yang kebanjiran pasien,dan pak rudi yang sibuk kuliah magister.
Empat jam perjalanan menuju pantai sayang heulang yang letaknya di kecamatan pameungpeuk ternyata bukan perjalanan yang mudah,dengan berkelak kelok jalan membuat sania ingin muntah,tapi ternyata malah ibunya yang mabuk perjalanan hingga beberapa kali harus berhenti.
Tapi capek dan pusing terobati sudah setelah sampai ditempat yang dituju,pantai yang terkenal dengan karang dan ombaknya yang ganas itu menjadi obat kepenatan,apalagi nikmatnya makan dengan bakar kakap merah dan sambal jahe membuat mereka lebih segar kembali.
kita berenang yuk bu!!ajak mama rifal kemudian setelah beberapa lama mereka makan
ayo bu,kita kapan lagi kesini,kerana saya mesti mikir lagi soal perjalanannya!!seloroh bu nelis
Semua tertawa,rifal menimbrung
hati-hati mah,disini ombaknya lumayan besar,kalo mau berenang ke ujung kiri!!
pernah kesini?Tanya sania yang sedari tadi asyik melihat terjunan air laut mengalir ke muara,kebalik kan harusnya muara kelaut.
“ya udah ,pa karim kita kesana!!ujar mama rifal ke supirnya
baik bu!!
ingat kamu jangan berenang,sayang mama tinggal dulu!!
Sania mangangguk,rifal tersenyum tanpa mengiyakan
mama senang-senang dulu meski tanpa papa!!bisik bu nelis
enak aja,..kasian papa lagi pusing kuliah!!gerutu sania tiba-tiba ia berbisik
mah kalo ngomong-ngomong soal keseriusan hubungan sania dan rifal jangan jawab ya!!
Bu nelis tak sempat menjawab,karena mobil sudah dihidupkan,akhirnya ia hanya member isyarat dengan anggukan kepala lalu berjalan tergesa menaiki mobil.tinggal sania yang masih berdiri terpaku,ia kembali menatap jauh kearah pantai,seandainya ia bisa bersama adi kesini berdua menikmati keindahan pantai,apalagi bisa menikmati sunset matahari tebenam yang memukau seperti matanya.ia mengambil handphone dari saku celana jeansnya,mati mungkin habis batre tak sempat ia charger dari rumah,tapi rupanya harus seperti itu karena kalau aktif ia bingung bila adi tiba-tiba menghubunginya.
ayo kita jalan-jalan!!rifal tiba-tiba sudah berdiri disampingnya tanpa menyentuhnya
kemana??sania kembali memasukkan hapenya
kebibir pantai!!
Sania berjalan dengan tenang disamping rifal yang terlihat memerah wajahnya,matahari tengah diatas kepala,tapi angin yang bertiup kencang menghilangkan rasa panas dari teriknya meskipun kulit bisa gampang hitam.Rifal mengeluarkan kamera digitalnya sambil memotret objek sekeliling,sania pun tak luput dari jepretannya.
indah sekali!!serunya
aku juga betah!!
tapi ada yang lebih indah dari semua ciptaan Tuhan,yaitu kamu!!goda rifal
raja gombal!!sania tertawa
fhoto yuk!!ajak rifal,lalu ia menghampiri pengunjung yang tengah duduk di bawah pohon pandan,lalu ia berbicara.
Akhirnya beberapa jepretan berhasil diabadikan dengan gaya berdua yang berbeda seperti fhoto pra wedding saja.dengan latar laut biru,karang terjal pohon pandan dan aliran terjun kecil hingga jembatan gantung,,emm
cantik sekali kamu!!gumam rifal setelah melihat hasilnya
seperti pra wedding saja!!jawab sania
aku berharaf seperti itu,bisa menikahimu!!
emang yakin??
jika saja usiaku panjang,akan kuusahakan!!jawab rifal dengan melihat ke arah orang yang menolongnya memotret.terima kasih kang??ujarnya
Laki-laki itu mengangguk ia lalu kembali ke bawah pandan,dan kini ternyata ada seorang perempuan yang menunggunya,mungkin kekasihnya.
bukan karena aku mencintai orang lain??sania menyambung kembali seraya berjalan beriiringan
ah soal adi terlalu mudah bagiku!!selorohnya
kepedean banget!!teriak sania dengan tertawa membelah deburan ombak.Rifal dengan genit menjawil dagu sania hingga sania berteriak lebih keras,mereka berlari dan saling berkejaran diatas pasir putih,hingga terengah-engah..rifal tiba-tiba terhuyung dan terduduk lemas.
kamu ga apa-apa??sania panik,ia segera menghampiri dan ikut-ikutan duduk
ngga,aga pusing dikit!!dan rifal membaringkan tubuhnya diatas pasir,tak memperdulikan panas dan pasir yang menempel dilengan dan mengotori bajunya.
Sania hanya menatap keheranan.
****
Perjalanan yang melelahkan,jam tujuh malam baru sania tiba kembali digarut,setelah mandi dengan air hangat ia masuk kamar dan terbaring untuk meluruskan tubuhnya yang pegal.ia teringat mamanya yang mabuk hingga lemas,mungkin sekarang ia sudah tertidur pulas setelah dipijitin kakaknya.lalu ia teringat Rifal yang slalu terhuyung dan terduduk lemas,terkadang memegang kepalanya,perutnya dan wajahnya,sepertinya ia masih sakit.
jangan-jangan semenjak kehujanan itu ia jadi sakit-sakitan!!gumamnya perlahan
Sania lalu bangkit,ia mangambil handphone diatas meja belajarnya lalu mencharger seraya mengaktifkannya.tak lama kemudian pesan sms bermunculan.
(ditelpon gak aktif?kalau santai kabari)pesan dari adi ternyata
(teh besok tami ke kampus teteh,ketemu ya)pesan dari tami
(sayang bagaimana lelah??aku masih kangen)pesan dari rifal barusan
Kemungkinan terbesar terlebih dulu sania mesti membalas sms dari Adi,tentu saja dia terpenting pikirnya.
aku baru nyampe garut,tadi hapeku mati semenjak di pameungpeuk!!iapun membalas sms adi,krilikkk ada balasannya lagi
ga ajak-ajak!!
bandung emang deket yah!!jawab sania bergurau
aku senin sidang,doain ya..
semoga lulus dan cepat wisuda,dengan nilai cumlaude
amiiin,dan pastikan kau menghadirinya
insyaallah,lagi ngapain??
lagi santai,tiduran smbl smsn dg permpuan cntik
ah gombal,mlm mnggu kmrn kmn?breng meri?
dia datang tp ga lama,hrsnya aku ngapelin kamu,tp dia dtng ngjk baju sama nanti wisuda,apa2an tuh,aku mnolaknya
knp?
mau maen qasidah mngkin!
hahaha,kpn ke garut!!
ada aja!
jahat
ada aja!!
amit deh,oh y tadi aku ga smpet lihat mata kamu dibibir pantai,soalnya jam 3 sudah pulang
ah ga bkln indah kalo ga ada aku sipemiliknya
betul,makanya buruan kegarut sania tersenyum-senyum melihat layar handphone
aku akan dtng.miss u
asyiik,miss u too!!
Agak beberapa lama sania masih menunggu balasan tak muncul lagi,kehampaan mulai terasa lagi dihatinya,tapi akhirnya kantuk menyerangnya dengan hebat hingga tak sempet ia menarik selimut dibawahnya.
****
Mengapa ini harus terjadi,kau berhenti dihati ini.
saat ku ada yang memiliki,mengapa ini harus terjadi
Ku tak mau menyakitinya tapi ku ta mau kehilangan dirimu,
Mungkin aku harus melepasmu,mungkin aku harus lupakanmu
Kutak tau ku tak tau mungkin
Sebait lagu ardina rasti terkutip dalam benak sania yang tengah duduk santai dikantin kampus,tengah hari saat matahari di atas kepala tetep enak diiringi lagu-lagu melankolis,apalagi dalem banget isinya.cahaya langit begitu menyilaukan tanpa aling-aling membuat sebagian orang-orang malas untuk beraktifitas dibawah teriknya,terlihat beberapa mahasiswa berlalu-lalang diluar,ada yang masuk ke kantin dengan memesan beberapa makanan atau minuman segar,ada yang tengah makan dan minum didalamnya dengan asyik bercengkrama dengan kawan-kawannya,tak ada satupun yang ia kenali karena kebanyakan yang ada adalah mahasisiwi semester baru,ada pula yang menuju parkiran kendaraan,dari sekian banyak orang-orang yang tanpa sengaja sania perhatikan tiba-tiba muncul seorang perempuan dengan pakaian berkaus dengan tulisan katumbiritak lain lagi itu tami yang berjalan masuk dan menghampirinya.
Sania melambaikan tangannya setelah tami terlihat menatapnya.mereka berpelukan seperti diliputi kangen,
jarang ketemu,kemana aja!!sapa sania
hapeku ilang teh,seluruh nomer ilang,termasuk punya riki!!
bu mie ayam 2,pake pedas asam!!sania berseru kepada ibu kantin,lalu menoleh lagi ke tami
malam sms??
tau dari teh nani,kemarin ketemu dipasar ceplak bareng tunangannya ya!!
iya,kenapa ga kerumah!!
boro teh,dari kemarin baru selesai ujian kan,oh ya,,aku putus ma riki??
kenapa..?sania heran agak terkejut juga
dia ketauan pacaran ma temenku,dasar buaya darat!!gerutunya
sudahlah cari lagi,jalanmu msh panjang,nanti juga kan kuliah bakal cinlok lagi!!sania menenangkan
uda punya hehe,lumayan lah baik!!
siapa??
Tedi Rohaiman,cowok ganteng dan penulis hebat!!
gampang banget ni anak jatuh cinta!!
gimana nih rifalnya!!goda tami kemudian
baik..tapi!!sania terdiam
ada adi??
kok tau!!sania terbengong-bengong
kemarin teh nani banyak cerita,pinjem hape teteh lah pngen nelpon kak adi!!
Sania menyodorkan handphone tanpa banyak bicara,sepertinya ia mengerti apa yang hendak dilakukan tami.
hallo..sania!!terdengar dari sebrang,
ehmbukan ini tami,pa kabar kak!!
wah jadi kalian bersatu rupanya,aku jadi iri!!baik,kamu gimana?
baik kak!!,uh..aku sengaja ke kampus kak sania,kangen!!
riki pa kabar??
kelaut aja tuh!!
loh..
kak ni teh sania mau ngomongtami segera mengalihkan ponsel ke sania
Hati sania tiba-tiba bergetar hebat,rasa bahagia menjalar didadanya,padahal ia hanya akan mendengar suaranya saja.
besok aku kegarut!!
wah..!
kok wah,ga seneng??
kaget hehe!!sania grogi
grogi!!tami menyeletukitu saking pengennya!!seraya cekikikan,sania mengedipkan mata sambil tersenyum
tunggu ya!!
Sania terdiam
kok diam??
hatiku begejolak,sudah menjawabnya!!
aku dengar kok!!seloroh adi
Callphone ditutup.tami tersenyum aneh
bagaimana bisa dengan rifal,sementara hati ke adi!!
panjang ceritanya!!keluh sania
ceritakan teh!!”
baiklah!!
Pesanan mie ayam sudah datang,dengan asyik bercerita mereka asyik pula melahap[ santapan didepannya.
***
Hari ini kehadiran Adi ditunggu sania,untungnya rifal tengah berada dibandung katanya ada acara keluarga,tanpa memperjelas acara apa ataupun mengajaknya,tapi sania merasa beruntung toh rencananya membawa adi kerumahnya bisa berjalan dengan lancar.
Sore yang amat cerah,secerah hatinya saat itu,ia berdandan dengan baju merah menyala dengan switter hitam tipis rajutan,kebawahnya ia memakai rok sampai bawah lutut dengan motif-motif bunga warna merah juga,bedak tipis pemberian rifal dulu,lipgloss pink mewarnai bibirnya yang tipis menambah kecantikannya,dengan mata lentik alami,serta rambut yang ia biarkan terurai dengan bentuk zigzag.cantik sekali,harum parfum menambah kesegaran tubuhnya.
Adi kemudian duduk dikursi ruang tamu,ia memakai kaus hitam dengan topi merah,tapi segera ia buka setelah bersalaman dengan bu nelis,sania menghampiri sambil membawakan kopi cappuccino kesukaan adi yang tak pernah ia lupakan.
silahkan diminum nak!!bu nelis ramah,
iya,terimakasih bu!!adi meminum kopi seteguk lalu ia simpan kembali
nak adi sudah lama kenal sania??
sudah cukup lama bu,kami teman diteater!!
kok baru main??
dia sibuk kuliah mah!!sania menyela
Ia agak mendelik,pastinya mamanya tengah cari peta isi hati adi,mungkin mau membandingkannya dengan rifal.
Terdengar deru motor memasuki halaman rumah,ternyata pak rudi yang datang
wah ada tamu rupanya!!
Adi segera bersalaman dengan hormat.
kita makan bersama yuk,kebetulan papa uda pulang!!ajak bu nelis
Sania saling bertatapan dengan adi yang tersenyum terlihat canggung.
ayolah..mama masak banyak hari ini,ada see food,lobster besar!!
Bu nelis menunntun lengan adi seperti kebiasaannya pada rifal,tapi Adi ga sepede rifal.sania membuntuti dengan tersenyum lucu.
Makan bersama seperti terasa keluarga,rasa bahagia menyelinap dihati sania,seandainya keadaan ini tak hanya sekali dan sesering mungkin,emm apalagi adi asyik ngobrol dengan papanya terlihat cocoklah seperti mantu dan mertuanya.geer juga sania.
****
masakan mamamu enak!!ucap Adi saat tengah menyetir mobilnya,
ga seenak bikinan mamamu kali!!
mama jarang masak,,sekalipun aku jarang pulang!!
Sania terdiam,mereka kemudian asyik melarutkan diri dalam benak masing-masing.
Adi menoleh kearah sania yang tengah memejamkan matanya seolah tertidur,namun ia tau jika sania hanya menikmati suasana seperti dirinya kini.perempuan cantik ini baru ia sadari asyiknya,asyik keluarganya juga,tak seperti ketika ia dirumahnya penuh dengan kekangan mamanya serta tak tegas papanya,meskipun ramah tapi slalu ada tekanan dari keegoannya,tak seperti keluarga sania yang tak terlalu ikut campur terhadap permasalahan anaknya,tentu saja itu bukan berarti tak peduli tapi menjaga kondisi lebih baik dan lebih bijak mengikuti arusnya.buktinya ketika ia dan sania tadi ngobrol mereka hanya menekankan kepada keputusan masing-masing dengan bijak.seperti enak sekali curhat pada mama dan papanya sania.
seandainya semua berjalan dengan baik!!gumamnya.
kenapa??sania menyela
keluargamu benar-benar demokratis!!
ibumu,papamu,keluarga mery juga!!
entahlah..aku mungkin masih belum paham,!!
Sania mengusap pundak adi perlahan
aku bahagia bisa bersamamu seperti ini!!lirihnya
kita hanya mengalir seperti air,kemanapun arusnya kita harus siap mengikuti,karena nantinya kita akan bermuara pada tempat yang selayaknya!!.
rifal mencintaimu kan??
Sania terhenyak seketika.
kata siapa??
aku tau,dari matanya,sikapnya,atau mungkin kalian sangat dekat!!
Sania bungkam,tenggorokannya terasa tersekat.
tapi aku yakin,kamu mencintaiku,kasihan juga saat melihat matanya memandang kamu,tapi kamu tak memahaminya atau dengan sengaja kamu memperjelas hatimu dengan berani memintanya untuk bertemu denganku..!!
aku terjebak dengannya,aku.!
Mobil tiba-tiba berhenti pinggir jalan,Adi menatap tajam kearah mata sania yang sedikit gelisah
jika aku mudah melawan arus,aku akan membicarakannya dengan Rifal,aku akan memintanya baik-baik!!
kamu marah??
tentu saja,aku marah jika kamu bohong dengan perasaanmu,aku marah jika kamu mencintai kedua laki-laki ini!!
tak terlintas seperti itu!!air mata sania tiba-tiba mengalir deras,dadanya terasa sesak ketakutan menghinggapinya.
Hening lama sekali,hati masing-masing tengah berceloteh dengan isinya.
****
Ripal kuyu dan pucat,berat badannya turun kurang lebih 6 kg,rambutnya yang hitam lurus mulai rontok dan jarang-jarang,bibirnya yang ranum dan merah kini seperti berubah warna kebiru-biruan yang membuat sania heran dan bingung,setadinya ia menemui rifal untuk mengatakan yang sebenarnya tentang segala isi hatinya,tapi setelah melihat kondisinya seperti itu membuatnya tak tega untuk mengatakannya,ia merasa iba apalagi untuk meminta memutuskan tali hubungan mereka.sedang rifal Nampak mencoba ceria dan pura-pura tidak merasakan sakit yang kini ia derita.walaupun kondisi tubuhnya yang tak bisa bohong,ia tetap berusaha menyembunyikannya didepan kekasih hatinya.
sebenarnya kamu sakit apa?kurus banget sekarang??
Rifal tak langsung menjawab,ia pura-pura masih asyik menonton televisi diruang tamunya.
fal!!!sania memanggilnya
ga apa-apa hanya penyakit biasa yang menyerang manusia setiap tahunnya,masuk angin,flu berat dan lain lain
masa ampe rambut kamu rontok gitu,pucat pasi!!sania setengah tidak percaya
udara bandung kan dingin,aku terkena sedikit bronitis,sebenarnya kurang cocok dengan tubuhku
garut juga dingin!!
tapi ga sedingin bandung sania!!rifal kembali mengelak,
mana mama??Tanya sania kemudian
dia ga ada!!
Rifal menatap lekat kewajah sania,berkecamuk segala perasaannya didada,kerinduan yang tengah memuncak dan rasanya ia ingin meraih tubuh gadis ini dan memeluknya erat sekali lalu mencumbunya hingga puas,bahkan jika harus saat itu pula ia ingin ijab Kabul untuk menikahinya,tapi rasa kekhawatiran menyelusup didadanya,rasa iba juga muncul dipikirannya bagaimana tidak,ia sangat tahu perasaan gadis cantik itu yang sebenarnya mencintai laki-laki lain selain dirinya atau mungkin tak ada sedikitpun untuknya terbagi rasa cinta itu.kemungkinan besar hanya keterpaksaan,ketelanjuran dan iba.
falkamu kenapa??sania mengulangi pertanyaannya,ia mendekatinya dan mengguncangkan bahunya pelan.
Dengan replek rifal menepisnya perlahan,sania agak heran tidak biasanya rifal menepisnya jika tersentuh.
jangan terlalu mencercaku dengan pertanyaan yang telah kujawab,apa gunanya aku berbohong padamu!!
aku pacarmu,pastinya aku ingin kau terbuka dalam hal apapun!
baru aku dengar kau menyebutku pacarmu!!ledek rifal,
koq..ngomong gitu!!keluh sania
jangan terlalu mengasihaniku seperti itu,carilah kebahagian yang kau cari sania,sekalipun ada orang lain yang lebih membahagiakanmu aku ga apa2 untuk ditinggalkan!!lalu ia bangkit dan masuk kamar.
Sania terhenyak juga rupanya,meskipun harusnya jadi kesempatan baik baginya tapi tak seperti itu yang ia inginkan,dan rasa tak tega itu menjalar dipikirannya,sania bangkit berusaha mengetuk pintu kamar yang tertutup rapat.
jangan buat aku bingung fal!!serunya memelas.
Rifal tak menjawab.ia menyandarkan dirinya dibalik pintu.
fal aku ingin bicara dulu!!
untuk apa..pergilah karna akupun akan pergi,dengan cara ini agar kau meninggalkanku sebelum kutinggalkan!!
aku tau kamu marah padaku fal,maafkan aku soal aku mencintai orang lain,tapi aku ga bisa melupakanmu begitu saja!!sania terdengal mulai terisak.
Rifal mendengarnya,ia jadi tak tega mendengar gadis itu menangis untuknya,ia segera membuka pintu dan memeluk sania yang masih terpaku berdiri,
maafkan aku sania!!
Sania terisak,tiba-tiba handphonenya berdering disaku celananya,ia terpaku melihat nama yang tertera dilayar.rifal pun tau rupanya
angkat!!suruhnya,
Saniapun akhirnya mengangkat panggilan itu.
kamu bisa datang kewisudaku??terdengar dari seberang yang membuat sania terdiam sesaat,ia terlihat gundah,rifal menatap heran
ke wisudamu?kapan?Tanya sania,
lusa,aku harap kamu bisa hadir,ada yun juga disana nanti!
Sania menatap rifal seperti minta pendapatnya,dan rifal mengangguk tanda menyetujui,tapi sania tak segera menjawab.
bagaimana?
Lagi-lagi ia menatap rifal,hatinya tiba-tiba khawatir meninggalkan rifal.
pergilah!bisik rifal
baiklah aku akan datang!!putus sania
syukurlah
Callphone mati.
apa kau yakin fal?ga apa kutinggalkan??sania masih ragu
Rifal menggeleng,ia tersenyum hangat
aku ga apa-apa sania,aku pastikan sehat dan tak mungkin cemburu!!
oh..ya??goda sania
asal hari ini ajak aku jalan-jalan ya..
Sania tergelak
baiklah kita akan keliling garut hari ini,”
kamu yang nyetir!!pinta rifal
naik motor ya,aku ga bisa bawa mobil!
baiklah,mumpung mama ga ada.
Rifal masuk kamar hendak ganti baju,sesaat kemudian keluar dengan jaket tebal
Tiba-tiba hati sania merasa betah menatap rifal,rasa nyaman itu muncul sesaat,dan entahlah rasanya ia tak ingin pergi meninggalkan laki-laki ini.
***
Hotel horizon terlihat begitu ramai,dari halaman hingga lantai teratas.hotel yang sering dipakai sebagai tempat berbagai acara akbar seperti wisuda,mungkin universitas yang lumayan elit yang sering mempergunakannya.
Sania segera turun dari taxi,dengan semangat ia melihat sekeliling siapa tau kebetulan ada adi yang Nampak wujudnya,sepertinya ia begitu sempurna hari ini,sehabis dari salon bareng yun,sania terlihat cantik dengan gaun baru pilihannya beli kemarin,pakai acara medicure,pedicure,creambath dan riasan salon demi melengkapi kebahagiaan adi atu mungkin baginya pula ini hari teristimewa.mata sania masih jelalatan kesana kemari,Adi benar-benar tak Nampak,mungkin ia tengah sibuk mempersiapkan pidatonya sebagai mantan ketua senat dan mewakili para wisudawan untuk pamit,itu perkataan adi ditelponnya kemarin,makanya dari semenjak kedatangannya kebandung adi samasekali tak menjemput ataupun menemuinya sama sekali,sedih memang tapi sania mencoba untuk mengerti keadaan ini.
Dari kemarin pula,ia dan yun saja mencari sendiri penginapan.bu shelly alias mama adi ternyata sudah duluan menginap dihotel bersama keluarga merry,kalau saja tak ada yun entah apa yang akan ia lakukan,tapi hari ini ia berharaf bisa penuh kesan menghadiri wisuda pujaan hati yang belum Nampak kesediaan janji sehidup semati seperti pasangan lain,masih harus berjuang menghadapi berbagai rintangan seperti keluarganya.
Yun menarik lengan sania hingga sania terkaget-kaget dari lamunannya,tanpa bicara sania mengikuti langkah yun melewati banyak orang ditempat para undangan yang tersedia,ternyata bukannya menghadap langsung para wisudawan tapi hanya melihat layar besar bila nanti ada giliran anak ataupun saudara mereka yang diwisuda,Yun menghampiri mama Adi yang tengah asyik mengobrol dengan seseorang disampingnya.
tante!!yun menyapanya setelah duduk dibelakang mereka,sania pun mengikuti duduk disamping yun
loh kalian baru datang,nginep dimana?Tanya bu shelly sambil melirik sania dengan senyum ramah,tapi ga ramah-ramah banget kayanya bagi sania.
dipenginapan tante,nelpon tante kemarin malah sibuk terus!!jawab yun agak cemberut
sengaja tante kemarin sibuk mengurus pakaian buat adi dan merry bersama mamanya
Serrrrrada yang berdesir halus tapi tajam diulu hati sania.
sengaja tante mengalihkan panggilan!!tambahnyaoh ya kenalkan ini keponakanku,dan ini temannya adi jeng..!!ujarnya pada perempuan yang disampingnya,seraya menunjuk kearah yun dan sania.
ini mamanya merry!!
Wanita seumuran mama adi itu hanya melihat dan mengangguk tersenyum hambar tanpa ekspresi.sania dan yun pun ikut-ikutan hanya mengangguk hormat,selanjutnya mereka hanya saling berpandangan seperti kompak memikirkan sesuatu,jangan-jangan dia ngerasa ga penting salaman dengan sania ataupun yun,atau jangan-jangan takut terdengar berisik gelangnya yang hampir sampai siku itu terdengar heboh,emm..entah apalagi yang dipikrkan mereka hingga tumben-tumbennya kompak berpandangan.
ya sudah,acara dimulai,sebentar lagi adi nanti pidato perpisahan!!ujar mama adi.lalu ia kembali melihat kedepan kelayar besar.
Hening sebentar,ketika mc memulai acara,selanjutnya giliran rector dan lain-lain membuka acara yang menjenuhkan bagi sania,ia ternyata lebih asyik memikirkan hal-hal yang membuat hatinya agak pilu.
Tentang Adi yang dari kemarin bersama-sama merry,hingga petting baju wisuda sama.bikin hatinya sakit saja,dibicarakan oleh mamanya sendiri dengan penuh kebanggaan.matanya mulai berkaca-kaca,tapi ia berusaha untuk tidak membuat air itu mengalir diantara kedua belah pipinya,ia ingin kuat,karena ia tak boleh mundur dengan cita-cita memperjuangkan kebahagiaan,sulit membuat adi jadi miliknya,tapi sekarang hati adi telah ia genggam,hanya selangkah lagi menuju kebahagiaan,ini perjuangan butuh pengorbanan,
Biarlah hujan berbicara pada mendung tentang kapan matahari terbit
Walau pilunya mengalir menganak sungai menjamah muara
Biar sangat merindukan kemarau disela-sela matahari terbenam
Hujan masih berteriak dalam dada
Merajuk hati
Mengigau dalam desir hari
Ini perjuangan
Cinta memberi hujan airmata lewat pilu pagi hingga sore
Perjuangan masih merajuk ,,adakalanya mati
Tapi kutetap melangkah penuh ketetapan
Biar semua mengalir bermuara lagi dalam dada kita..
***
Terlambat sekali sania untuk menemukan sosok adi,ia hanya menatapnya tadi dilayar besar saat adi pidato saja,seterusnya ia tak melihatnya lagi,hebat juga pidatonya tanpa konsep hapal sekali sepertinya apa yang ia ucapkan tadi,
Ternyata adi tengah asyik berphoto dengan mama dan merry serta keluarganya,merry telihat cantik dengan kebaya ungu yang dipakainya,meskipun tertutup toga dan pakaian wisuda tapi Nampak serasi dengan jas yang dipakai adi,emm sania tiba-tiba menghentikan langkahnya hingga yun pun ikut terhenti,sania tertegun dengan melihat kemesraan adi dan merry berfhoto didepan keluarga mereka,
Adi tiba-tiba melihat kearah mereka,tangannya melambai memberi isyarat untuk datang ketempatnya,
tuh mas adi nyuruh kita menghampiriyun menarik jemari sania
Sania segera menepisnya perlahan.
kamu duluan,aku ketoilet dulu!!
ya sudah tapi jangan lama-lama,kita berphoto..!!
Sania mengangguk malas,yun pun setengah berlari menghampiri adi.sedang sania segera pergi menuju tempat yang agak sepi,
Disamping hotel ternyata ada taman,mungkin disediakan untuk para tamu yang ingin menghirup kesegaran alam,terlihat beberapa kursi kayu jati yang berporselen menarik tersedia,sania sengaja memilih tempat duduk di tempat yang sedikit jauh dari lalu lalang kebanyakan orang,ia benar-benar ingin menangis sedari tadi,buktinya hingga ia duduk air matanya mengalir deras,ia menutup wajahnya dengan tangan,yang sikutnya menopang dipahanya,sepertinya ia pedih harus menyaksikan peristiwa yang membuatnya ingin lari,untuk apa ia harus datang kebandung,untuk apa ia berdandan cantik kesalon,dan meninggalkan rifal yang belum sembuh,ia pun sesenggukan dengan puas tanpa ada orang yang bisa mendengarnya,jika melihatnya dengan heran dari kejauhan pasti,setidaknya tak heran dengan suara tangisnya yang menyayat.
Ia samasekali tak menyadari jika adi sedari tadi mengikutinya dari belakang,setelah Nampak sania menangis ia menghampiri dan duduk disamping sania.
taman ini indah,untuk kita nikmati bukan kita tangisi!!
Sania kaget,tangisnya terhenti seketika,ia membuka tangan yang menutupi wajahnya,lalu ia segera mengambil tissue dari tasnya dan menyeka air matanya yang wajahnya mulai terlihat sembab.
maafkan aku ya,dari kemarin mengabaikanmu!!adi menatap lekat
tau gini aku ga bakalan datang!!sania ketus
ini bukan sesuatu yang kurencanakan
tentu saja,tapi hebat kan bisa bareng terus sama calon istri!!
Adi tak segera menjawab,ia berkata lain
padahal kemarin aku berharaf ibuku tak hadir,seperti ayahku yang lebih memilih menghadiri milad POLRI,dan ibuku menghadirinya pula,.jadi aku bisa tenang bersamamu tanpa aturan yang tak kusuka!!
Sania menatap mata adi,terlihat sepertinya apa yang ia bicarakan adalah ketulusan
tapi jas kamu bagus!!ujar sania yang mulai luluh
kamu kan tau anak seni suka warna apa,dan ungu adalah warna yang kubenci!!
Sania tersenyum hambar.
kamu cocok juga sama merry!!
lalu aku harus bilang,kalau sania cocok dengan rifal??
Muka sania memerah
aku ga suka!!ketus sania
aku juga..!!
Sania menatap adi,akhirnya mereka tertawa bersama
kamu dandan dari salon ya!!
Sania menundukkan kepala,pipinya terasa memerah
cantik!!!itu ucap adi kemudian,yang terasa terus berulang dipendengaran sania.
adi kok disini?mamamu mencari!!tiba-tiba merry menghampiri yang membuat hati sania kembali terusik.
Adi sedikit kaget juga dengan kehadiran merry kesana
Loh sania kau disini rupanya!!merry menatap curiga
aku yang ngundang!!sela adi kemudian
Sania tersenyum penuh keterpaksaan,terlihat dari wajahnya menandakan ketidaknyamanan.
merry..selamat ya kelulusannya!!
makasih sania!
Adi menatap bingung,sepertinya siapa yang mesti ia hadapi sekarang.
di bilang kemamamu kalo aku ga bisa kegarut hari ini,aku ingin pulang dulu ingin istirahat dirumah barang seminggu
Adi bungkam
ya nantinya aku bakalan main kesana setelah hati memberi luang!!lanjut merry lalu duduk disamping adi
nanti kucoba bilangin!!
ya soalnya mama kamu maunya terus ada aku disampingmu!!
Sania mengalihkan pandangan,ia sepertinya tak sanggup lagi berlama-lama disana,lalu ia bangkit
aku pergi dulu merry!!
kemana sania?
yun lama menungguku,di aku duluan!!ucapnya tanpa melihat adi sedikitpun,ia hanya sedikit memberi senyum kearah merry.lalu segera pergi dengan tatapan berbeda dari adi dan merry.
sepertinya sania tengah gundah!!
dia kurang sehat!!jawab adi sekenanya
ooh..pantesan!!gumam merry.
***
Asap kendaraan tercium disela-sela kaca yang tertutup,membuat sania terasa mual namun tak sampai membuatnya mabuk,nagrek mulai terlewati,kebetulan mobil yang ia tumpangi terjebak macet,adi yang tengah menyetir Nampak kesal,yun tetap tidur pulas,dan mamanya adi yang duduk didepan tengah asyik bersms ria.sania pun terasa teringat sesuatu,semenjak pagi ia tak sempat membuka handphonenya siapa tau rifal suka menanyakan kabar,benar juga panggilan tak terjawab hingga 5 panggilan,nomer mama dan nomer rifal rupanya,tentu saja mereka yang selalu cerewet ingin tau kabar sania.tak lama kemudian sms yang belum terbaca Nampak setelah panggilan tak terjawab ia buka.
sania rifal membutuhkanmu,bisa pulang cepatiabelum habis terbaca semua tiba-tiba handphonenya mati.sania menyandarkan diri ke kursi setengah kesal.
kenapa sania?Tanya adi yang melihatnya dibalik kaca
lowbat!!
ada yang telpon?pake hapeku saja!!
ga usah da ga penting banget,aku lupa semalam ga mencharger hapeku!!
sania nanti jangan dulu pulang,setelah magrib ada acara syukuran dirumah!!
insyaallah tante,tapi takut mama khawatir!!
nanti sesampainya digarut ditelpon dulu!!sambung adi
kalian mau makan?kita cari tempat kalau mau!!sela mama adi
gimana sania?
Sania merasa senang dengan pengakuan mama adi seperti itu.
masih kenyang tante,tadi dikasi dus catering kampus dari adi!!
oh ya..kalo kamu di,dan juga yun?
sama ma.tadi adi bawa banyak,buat mama ada tuh dijok belakang!!sambung adi sambil terus menyetir
tadi mama makan dulu dengan mama merry!!
Hening sesaat,saling menikmati perjalanan yang mulai merangkak perlahan ditengah kemacetan.weekand arus liburan tengah menjamah tiap daerah,tentu saja perjalanan di buat macet.
Terdengar music vierra mengalun lamban,baru saja adi menyetelnya,bukannya dari tadi
Kusuka dirinya mungkin aku sayang
Namun apakah mungkin kau menjadi milikku..
Kau pernah menjadi menjadi miliknya
Namun salahkah aku bila kupendam rasa ini
Sebait lagu di reff menjadi auto focus pikiran sania untuk kembali melambung tentang keadaan kehidupan suasana hatinya saat ini,tapi toh walau menyedihkan saat itu membuat rasa mual ingin mabuknya mendadak hilang,ajaib benar suasana hati manusia ternyata bisa mengontrol keadaan jasmani yang lemah ataupun kuat.
merry katanya mau langsung kerja diperusahaan papanya ya di!!mama adi menghentakan kebisuan sedari tadi ditengah alunan music yang berganti.
Adi tak menjawab,hanya sesekali ia mencuri pandang kearah sania yang tengah menyandar dan memejamkan mata,adi tau sania tak tidur,bahkan mungkin tengah pura-pura tak mendengar pembicaraan mamanya.
harusnya pertunangan kalian dipercepat!!tambah mamanya lagi.
sania terlihat menarik napas panjam sementara ia tetap menutup matanya.lagu padi terbakar cemburu menjadi suasana yang penuh dramatis dalam pikirannya.
aku ga siap mah!!
belum..!sela mamanya
merry pun sama mah,jangan terlalu mengeiplotasi kami!!
memangnya disuruh kerja!!gerutu mamanya
aku ingin sebebas-bebasnya dulu mencari pengalaman hidup,dari pekerjaan dan kemerdekaan hati,nanti tiba waktunya siapapun calon adi,adi siap!!
merry yang sudah cocok dihati mama,nanti kita ngobrol lagi dirumah!!mamanya agak gusar,ia segera menutup obrolannya akan hal itu,selalu saja anak yang ia kasihi menjadi teman debat jika bicara tentang perjodohan.rasa-rasa baginya ia begitu karena rasa sayang pada anak satu-satunya itu.
Sania tetap dengan mata terpejam mencoba tak mendengar tapi tetap ia dipaksa mendengar,ia terus berharaf kantuk menyerangnya tiba-tiba,hingga hening kembali ia masih tersadar dengan luka dihatinya.
Pilukah bila tercabik ketajaman cerita cintaku
Rasa sakit semakin menjalar
Merambah disetiap sudut hati
Rasanya ingin teriak untuk berhenti atau mati saja disini
Akhirnya sania tertidur juga.hingga mobil terus melaju dan telah memasuki wilayah garut.
Sania mulai membuka mata setelah mobil berhenti didepan rumah adi,begitupun yun yang dari bandung pulasnya tak terganggu mulai terbangun.
Mereka bersamaan turun,Nampak sudah banyak keluarga yang hadir,tapi terlihat banyak yang mirip mama adi.papanya menyambut dengan pelukan hangat pada anak satu-satunya.
syukurlah kamu telah sarjana sekarang!!
Adi tersenyum.saniapun tak lupa bersalaman.
gimana papa uda masak disini?Tanya bu shelly kemudian
mereka tengah sibuk didapur!!ujar papanyaada tetangga yang meninggal mah dikomplek ini!!
siapa pah!!
itu anaknya bu mega,kasihan sudah ditinggal suami kini anaknya!
Sania tercenung,entah mengapa ia ingin sekali mendengar pembicaraan papa dan mamanya adi
ayo masuk!!adi menarik tangan sania,tapi segera ditepisnya sania agak kikuk seperti itu dihadapan mama adi yang terlihat meliriknya tanpa sengaja.
aku ingin telpon mama dulu!!
pake telpon rumah saja!!
Sania mengikuti adi masuk,sambil bersalaman dengan orang-orang yang terlewatinya,
Sania menekan tombol telpon rumahnya,tak ada jawaban..
ada ga??yun bertanya
Sania menggeleng,hingga beberapa kali mencoba tanpa ada yang mengangkat,akhirnya ia menutup kembali telponnya.
lewat hape saja!adi menyodorkan handphonenya,
nanti dulu aja,uda magrib mungkin sedang pada shalat!!sela yun
oh iya,ya uda yun aku mau ke air dulu!!ujar sania
kekamarku aja!!yun berjalan memasuki kamar dan sania mengikuti.
Setelah selesai shalat sania merebahkan dirinya dikasur,yun yang tengah mencharger handphonenya ikut merebahkan diri.
mau dicharger hapemu?
tanggung ah nanti dirumah,!!jawab sania yang tengah sayik menatap langit-langit kamar
kamu betah disini?tanyanya kemudian
betah banget!!
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu.
Yun bangkit dan membuka pintu,terlihat adi berdiri
mau acara syukuran sekarang..!!
sania ayo..!!ajak yun
Sania ikut bangkit dan merapikan rambutnya yang kusut,
gimana mau telpon dulu mamamu?Tanya adi setelah sania ikut keluar.
tanggung,setelah ini segera saja anterin aku!!
Adi mengangguk pasti.
Terlihat semua duduk melingkar dibawah kursi yang sengaja dialihkan tempatnya,seperti pada umumnya para tetangga diundang hadir,pertama-tama papa adi yang bicara,meminta maaf dengan kesederhanaan acara.
saya minta maaf,jika acara syukuran ini bentrok dengan blok timur yang tengah berduka ada tetangga yang meninggal dunia tadi sore,ini terlanjur dengan rencana yang tak bisa diundur kembali,saya minta maaf pada bapak-bapak semua!!
Yang hadir mengangguk semua,ada yang berbisik entah bicara apa,
Acara syukuranpun dimulai dengan berdoa bersama-sama,atas keberhasilan adi anak satu-satunya dari keluarga bapak Purnomo dan ibu shelly.ia telah berhasil mengikuti kemauan orangtuanya rupanya,lulus UNPAD dengan nilai cumlaude.
Sania menatap Adi yang tengah menunduk,tak salah ternyata ia jatuh cinta pada adi,sosok yang punya talenta bagus,tidak sesuai hatinya saja kuliah bisa maksimal nilai cumlaude,bagaimana jika sesuai hatinya,atau misalnya total diseni.
Berdoapun telah selesai hingga giliran makan tiba,saniapun ikut makan juga,bagaimana tidak selain lapar ia juga sangat menyukai sekali nasi tumpeng,teringat mamanya yang selalu masak tumpeng enak,terakhir kalinya ia ulangtahun kemarin.emm jadi kangen mama rupanya sekarang.
Akhirnya selesai juga acara makan-makan,sania pamit setelah semua tamu pulang.
ketemu lusa dikampus ya!!ucap yun setelah cipika cipiki dengan sobatnya
sip!!
Sania menghampiri bu shelly pamit bersalaman.
makasih ya sania udah hadir!!ucapnya
sama-sama ibu,saya yang harus berterima kasih sudah dikasi tumpeng enak he..!sania tersenyum
Pak purnomo ikut nimbrung
bagaimana mau bawa kerumah?
oh ga usah pak,kan disini juga sudah kenyang!!
buat yang dirumah saja!!sambung bu shelly
wah jam segini sudah pada istirahat tante,terimakasih banyak tante!!
ya sudah,hati-hati dianter adi kan??
kalo tak keberatan tante!!
tentu saja tidak!!
Adi menghampiri dan mengajaknya pergi.
mari om tante!!sania permisi
yuk hati-hati dijalan!!angguk pak purnomo .
Diperjalanan terasa sepi obrolan,sania sepertinya amat lelah hari ini.ia agak terkantuk-kantuk dijalan.
maafkan aku ya nia!!ucap adi yang sedikit mengagetkannya,sania langsung membuka matanya lebar-lebar.
untuk apa?
untuk semuanya,.aku banyak mengecewakan kamu!!
sudahlah,hari ini juga dirumahmu menyenangkan,buktinya mama papamu ramah!!
bagaimana kalo besok kita jalan-jalan!!
aku senang banget!!mata sania berbinar-binar,hatinya memang merindukan saat-saat berdua seperti itu.
Tak lama kemudian sampailah mereka didepan rumahnya.
mau mampir dulu?sania basa basi
lain kali,terlalu lelah dan sudah malam untuk kita!!
ya sudah,!!sania hendak membuka pintu,tapi adi menahan lengannya
Sania terkesiap,ia menoleh hatinya mendadak tak karuan.
selamat malam,selamat beristirahat!!ujar adi kemudian.
Sania menarik napas lega,degup jantungnya tak karuan lagi.
selamat malam juga ya di!lirihnya,lalu turun dari mobil,dan melambaikan tangan hingga mobil adi tak kelihatan didepan matanya.segera ia masuk kerumah,terkunci memang tapi ia sendiri bawa cadangan.
Segera ia masuk kamar,merebahkan dirinya sebentar tapi ia segera membersihkan dirinya sebelum shalat dan tidur.tiba-tiba hatinya teringat rifal,segera ia mencharger handphonenya.
Kriliiikkrillikk..ada beberapa sms yang masuk,tapi tak sempatpun sania membuka rasa kantuk menyerangnya hebat,ia hanya membuka tapi tak sempat membaca pesannya itu,sania sudah terkulai tidur yang nikmat karena lelah.
(nia rifal sudah meninggal..jika sudah pulang segera datang mama,papa dan kakak ada disini!!).
***
Langit agak mendung pagi ini,cahaya matahari yang biasanya menerobos lewat celah kaca dikamar sania kini tak Nampak,jika tak melihat waktu pasti sania menyangka masih pagi,namun hatinya tersentak setelah melihat jam yang nempel dikamar menunjukkan pukul tujuh.ia segera bangun dan mandi.
Kembali ia teringat handphonenya semalam,yang belum sempat membuka sms,ia raih dan langsung menatap layar hingga matanya tiba-tiba membesar,tiba-tiba lututnya terasa lemas seketika hingga ambruk dibawah ranjang,
gak mungkinini pasti bohong!!teriaknya,tangisnya mulai terdengar,setelah meraih jaket ia segera menghambur keluar,tak naik motor tapi ia naik taxi,.
kakak pasti bohong,rifal kemarin baru sehat,,semua ga mungkin!!itulah kata-kata yang berkecamuk dihatinya,mungkinkah untuk mengobati ketegangan yang ia rasakan.hatinya berkata lain lagi,bagaimana jika benar.
Mobil berhenti didepan rumah yang tengah ia tuju,terlihat beberapa orang yang tengah membereskan rumah.
ada rifalnya bu??sania bertanya pada seorang ibu yang tengah menggulungkan tikar bersama ibu-ibu yang lain,mereka terlihat saling bertatapan.
eu..neng ga tau?
ga tau apa bu?kemana rifal?dan mamanya?sania semakin penasaran
bu mega kepemakaman
bu mega??sania mengingat siapa yang pernah mengobrol tentang bu mega.tiba-tiba ia terkesiap,pak purnomo yang mengatakan itu.
riri fal..ke..ke..napa bu!!
nak rifal sudah meninggal neng!!
Sania masih tak percaya rupanya,ia segera berlari kekamar kosong,kedapur,kehalaman belakang hingga kembali kedepan.air matanya membahana hingga semua orang menatapnya iba.
***
Pagi yang mendung,gerimis mulai membasahi tanah penuh kasih sayang,daun flamboyant dipemakaman terlihat basah dan bergoyang,orang-orang yang selesai memakamkan mulai pulang satu-persatu,dengan tertatih-tatih sania menghampiri orang-orang yang masih tertinggal disana,ternyata mama,papa,kakaknya hadir,dan terlihat dua orang perempuan dan laki-laki berdiri disamping makam.bu mega menyandar dibahu mamanya lemas,sedu-sedannya masih terdengar.
Sania menghampiri gundukan tanah basah dengan tertatih-tatih dan duduk didepannya dengan lemas,diantara tatapan semuanya sania tak berkata apapun ia masih setengah tak percaya orang yang masih status kekasihnya itu sudah terkubur didalamnya,setelah mengetahui keadaan orang-orang lalu membaca nama dipapan nisan disampingnya tangisannya mulai pecah dan menyayat hati sambil memeluk papan itu erat.kania segera menghampiri sania dan memeluknya.
ini ga benar kan kak!!isaknya
sabar nia,ini sudah rencana Allah,rifal pasti tengah berbahagia disana..!
nia kemarin rifal memanggil terus nama kamu!!lirih mama rifal.
Sania semakin sesenggukan.
“mama ayo pulang!!seorang laki-laki menghampiri mama rifal dan mengangkat bahunya perlahan.mungkin itu kakanya rifal yang dari jepang bersama istrinya.
Bu mega tak menolak ia pun dipapah pulang walau sesekali melihat makam anaknya seperti berat meninggalkannya.
ayo nak kita juga pulang!!ajak bu nelis lembut
aku mau disini dulu mah!!
Bu nelis menatap suaminya minta dukungan.
ya sudah kania disini dulu temenin adikmu!!
kalian tinggalkan aku sendiri..tolong!!sela sania tanpa menoleh kesiapapun
tapi sayang!!
plis mah,sania benar-benar pengen sendiri!!
Akhirnya dengan berat hati mereka meninggalkan sania sendiri terpekur didepan gundukan tanah basah.
Tak sempat lagi ia melihat wajah tampan rifal,jika saja malam ia langsung tau minimalnya ia masih bisa menatap wajah dan memeluk rifal meskipun telah tak bernyawa sekalipun.sania menabur bunga yang masih tersedia dikeranjang.
aku minta maaf fal..aku ga bakalan bisa melupakanmu!!lirihnya diantara gerimis yang mulai rapat,namun sania tetap tak bergeming.ia masih mengenang sosok yang selama ini slalu ada saat ia butuhkan,selalu sedia saat dia sulit,slalu hadir saat ia mau,walau seseringnya slalu ia yang tersakiti.kini tidak ada lagi yang akan menemani setiap saat.rifal benar-benar telah meninggalkannya duluan sebelum sania memutuskan untuk menanggalkan hubungan mereka.air mata sania kembali meleleh diantara kedua pipi.
Tiba-tiba seseorang telah berjongkok disampingnya,atau mungkin semenjak berjam-jam sania disana mungkin orang itu sedari tadi melihatnya.
fal..semoga kau berbahagia dialam sana!!ujarnya
Sania menoleh,
adi!!
aku mencari kerumahmu,ibumu menyuruh aku kesini.
rifalpergi di!!
aku juga baru tau..!!
Adi membelai rambut sania
harusnya malam aku tak menahanmu!
Sania terdiam,ia juga menyadari hal itu hanya rasa sesal
mungkin ini hanya ketidakpedulianku padanya,jika aku peduli aku pasti mencari tau saat ada telpon dan sms masuk memberi tauku meski tak memperjelas.
jangan menyalahkan dirimu..!adi meraih sania menyandarkan kepala sania dibahunya.
selamat jalan sobat!!gumam adi.
Sepi,hanya terdengar isak tangis sania yang semakin berbaur dengan hujan.
***
Bu mega duduk didepan sania,mereka berdua tengah lama berdiam diri dikamar rifal yang kini Nampak mati sunyi,hanya sesekali menantunya masuk untuk menghidangkan makanan dan minuman untuk sania kekamar.
Sania masih termenung merasakan kekagetannya,jutaan perasaan sedih,menyesal,kecewa.iba berkecamuk dipikirannya,bagaimana ia tak kaget,kata mamanya rifal selama ini mengidap penyakit leukemia (kanker darah),penyakit yang terdeksinya sangat terlambat.
ifal selalu menolak diperiksa!!bu mega menyandarkan punggungnya ke dinding diatas ranjang rifal,sania menggenggam jemari bu mega yang terasa dingin dan bergetar.
sakit sekali hati mama,saat diperiksa ia sudah stadium akhir,dokter yang bilang katanya masa hidupnya 6 bulan lagi!
Bu mega terdiam sesaat,sambil menyeka air matanya
tapi kenyataannya Allah mengambil ifal lebih cepat dari vonis dokter!!sambungnya.
Sania segera memeluk perempuan yang telah dekat dengannya itu.tangisan mereka kembali pecah,dan sania tidak pula bisa menenangkan tapi malah berbaur dalam duka dan tangisan yang menyayat hati.
ia menulis surat untuk nia!!
Bu mega melepas pelukannya,sepertinya ia baru teringat akan amanat anaknya,lalu tangannya meraih laci meja belajar dan membukanya.sania menerima surat itu dengan lengan sedikit bergetar dan dada yang berdebar-debar,ia lalu membuka amplop itu perlahan,beberapa photo saat mereka dipantai ternyata ada,dan selembar kertas dengan tinta emas mulai ia baca.
Untuk kekasihku
sania
aku sangat mencintaimu,bahkan lebih besar daripada aku mencintai diriku sendiri,semenjak aku divonis leukemia hatiku hancur sania,harapan dan cita-citaku membahagiakanmu kandas,dan aku tak bisa berharap banyak padamu,karena kesakitan yang kuderita.
Mungkin kau heran dengan keikhlasanku mempertemukan dengan sengaja kau dengan adi,hanya itu yang bisa kuperbuat untuk kebahagiaanmu,tapi tanpa menutupi keegoanku aku masih ingin bersamamu hingga kematian datang.aku bahagia melihatmu tertawa,tapi hatiku hancur saat melihatmu sedih,penjagaanku akan berhenti untukmu,dan sebentar lagi kau akan hidup tanpaku.
Aku senang kau mencintai adi,jadi ketika aku pergi takkan sesakit jika hanya aku yang kamu cintai.
Semoga adi bisa menjagamu,dan kau bahagia bersamanya
Selamat tinggal kekasih hatiku,kunjungilah makamku bila kau ingat aku,taburi aku dengan doa tulusmu.
Yang mencintaimu
Rifal
Dada sania terlihat turun naik menahan sesak,air matanya membanjiri pipinya,kertas itu didekapnya didada,bu mega membelai rambutnya.
sudahlah sayang,kita jangan larut dalam keterpurukan ini,mulai sekarang tataplah kedepan dan cari kebahagiaanmu!!
sania menyesal mah,slalu mengabaikan rifal!!
sudahlah,kamu ga salah..ini sudah rencana Tuhan,kita doakan saja semoga rifal diterima disisi Allah!!
Sania mangangguk pelan
untuk sementara mama akan ikut rizal kejepang!!
kapan mah?
mungkin setelah tujuh hari rifal..
Sania menyeka air matanya,ia menundukan kepala
mama ga mungkin terus larut seperti ini,mama harus relakan ifal,saniapun harus begitu!
Sania menelungkup dipangkuan bu mega yang terus membelai kepalanya.
kunjungi makam rifal,tengoklah selama mama ga ada!!
Sepi.hanya terdengar isak tangis yang bersahutan.
***
Pilu
Menghardik pada tepian waktu yang hilang
Berupaya menggenggam ingatan pada penyesalan yang hebat
Memelukmu mengajak menangis diujung rindu
Yang hilang takkan kembali datang
Kaku
Kaupun hanya berdiri mematung bisu
Tanpa sempat kau memohon rindukan malam yang indah
Beku
Hanya salju yang berputar mengalihkan langkah
Tetap saja ditempat tanpa diterpa angin segar
Dingin tapi Nampak berhalangan hadir
Yang terasa hanya mematung tanpa gerak
Tanpa harapan pasti lagi bagimu
Ia kini telah hilang bak tersapu waktu yang terencana
Takkan kembali meskipun kau menangis darah
Sesal menjalar
Rindu membeku
Cinta tak memudar tanpa dosa yang hampir tak terampuni
Bukan sebuah kisah yang salah jika harus begini akhirnya,tiba-tiba maut lah yang memberi keputusan untuk akhir cintanya,meskipun sedari awal sania slalu mencari kesempatan untuk mencari celah mengucapkan selamat tinggal pada rifal,tapi slalu sulit karena keadaan,tapi toh juga rifal sendiri yang meninggalkannya tanpa kata-kata putus terlebih dulu,harusnya menjadi ketenangan bagi sania toh dia tak sampai menyakiti almarhum,tetapi tetap saja ia merasa kehilangan hebat dengan cara Tuhan seperti itu,karna yang menjalar dihatinya hanyalah penyesalan dan penyesalan.
Tatapan sania kosong semakin jauh kedepan,sepertinya ia tak menyadari ia telah berdiri sedari tadi,didepan jendela kamarnya.
sania..bu nelis menghampiri dan memegang bahunya
Sania menoleh tanpa kata terucap
ada adi diluar,menunggumu,temuilah kasihan.
Sania agak terkesiap.ia sepertinya teringat sesuatu lalu membalikan badannya keluar
rambutmu kusut.bu nelis menahannya,lalu ia mengambil sisir diatas bupet,lalu merapikan rambut anaknya dengan lembut yang terlihat berantakan.
sudah mandikan??
sudah mah,hanya lupa menyisir rambut
Sania menatap ibunya dengan air mata yang mengenang.
mah apa adi akan sebaik rifal??tanyanya parau
sebaiknya seperti itu,bukankah yang kamu harapkan adalah adi.,semoga saja.
sania takut kehilangan lagi mah.
diantara yang hilang pasti ada yang datang,jangan pernah takut menjalani kehidupan sayang.karena jika sudah berjodoh tak akan kemana.ujar bu nelis menasihati kebimbangan anaknya.
Sania mengangguk lemah,lalu ia keluar untuk menemui adi
kita keluar aja ya di...sania segera mengajak pergi
Adi mengangguk pelan,lalu ia pamit pada mamanya sania yang terlihat menghampiri mereka.
makan dulu nak..ajak bu nelis
terimakasih bu,lain kali saya kemari,.
kemana sekarang?
sania yang mengajak adi keluar dulu mah,sambil jalan-jalan.jawab sania
tolong jaga sania ya nak adi.pinta bu nelis yang khawatir
insyaallah bu,dia akan baik-baik saja.jawab adi seraya mengangguk santun,lalu ia pergi mengikuti sania yang telah menunggunya didepan gerbang.
Bu nelis menatap mereka dari pintu hingga tak Nampak dimata,ia berharaf anaknya kini mendapatkan kebahagiaan yang slalu diimpikannya.
Mobil Honda jazz silver itu berhenti didepan pintu gerbang yang penuh ukiran,bertuliskan huruf besar SELAMAT DATANG DI SITU CANGKUANGuntuk yang pertamakali baginya datang ketempat wisata seperti itu,agak helok juga dia melihat keramaian yang datang,apalagi melihat petugas yang memakai baju serba hitam dan kain pengikat kepala yang sering disebut barangbang semplak,setelah membeli tiket berdua,adi menuntun sania masuk dan memesan rakit bersama beberapa pengunjung yang akan ke candi cangkuang,duh suasana yang menyejukkan hati sebuah danau kecil tengah dilalui rakit dari serba bambu itu,terlihat beberapa rumah penduduk berjejer ditepian danau kanan dan kiri,tapi jauh kedepan pemandangan menakjubkan,diujung sana tengah dituju sebuah candi peninggalan sejarah kerajaan jaman dulu.diapit pemandangan gunung yang Nampak menghiasi pandangan.
Gemercik air yang beriak tedengar ditelinga sania,semua yang naik tak ada yang bicara hanya sesekali seorang ibu yang menunjukkan tempat-tempat pada anaknya yang berumur sekitar tujuh tahunan.sania menhirup udara bersih disana lalu membuangnya perlahan lewat mulut,seperti hendak membuang beban yang masih diam di pikirannya.Adi yang sedari tadi berdiri disamping pendayung masuk ketempat duduk sania.
katanya mencintaiku,tapi seperti hidup diduniamu sendirian saja..bisik adi kemudian
Sania tersentak,ia dengan replek menatap mata adi yang tengah pula menatapnya lembut
maafkan aku di..sania dengan perlahan mengusap pipi adi yang dingin,mungkin karena pengaruh cuaca disana
sebenarnya kamu mencintai aku atau rifal?
kenapa bicara seperti itu?sania agak naik darah juga
heran saja,sikap kehilanganmu keterlaluan membuatku cemburu..
aku masih mencintaimu,dan ada tidak adanya almarhum ga akan merubah rasaku ini.tapi tolonglah mengerti keadaanku..sania melepaskan tangannya seraya mengalihkan pandangan kearah lain.
iya sekarang kamu lupakan kesedihanmu,kita nikmati hari ini
aku hanya belum melupakan segala kebaikannya
Adi menjawil dagunya,degup jantung sania bergetar hebat,bukankah rifal yang slalu melakukan itu padanya,dan slalu membuatnya marah.duh kenapa harus terus mengingatnya,harusnya ia senang dengan adi yang menjadi cita-cita awalnya.jika kehilangan adi bagaimana.
Sania menatap adi lekat sekali,kenapa simatahari terbenam ini terlihat jadi biasa dimatanya,seolah tak terlalu membuatnya takjub lagi,atau mungkin karena mood dirinya tengah jelek.
Rakit berhenti dibatas tembok yang menhubungkan ketempat yang dituju
Adi menuntun sania dan loncat kedarat.sania menggenggam jemari adi erat,kenyamanan dihatinya muncul kembali secara tiba-tiba,jagung bakar jadi cemilan,senyum kembali terkembang dibibir tipisnya saat adi menyuruhnya memilih cendera mata yang dijajakan pinggir jalan.sania berhasil membeli angklung dan candi cangkuang mini.
nah ini yang disebut kampung pulo,adi menunjuk beberapa rumah yang sama bentuk ukuran serta rupanya itu .
ini semua rumah adat,yang jumlahnya tak bertambah dan penghuninya umumnya sudah berumurlanjut adi lagi.
Sania tak komentar,ia tengah asyik melihat sekeliling
yuk kita naik menuju candiadi kembali menuntun sania menaiki tangga.
Baru setengahnya sania Nampak terengah-engah.
Adi berjongkok.
naik kepunggungku..
Agak ragu juga sania,tapi pada akhirnya ia naik kepunggung adi,terasa hangat menjalar didadanya,harum bau tubuh adi terasa menjadi terapi ketenangan baginya.
berat juga badanmu.seloroh adi setelah sampai yang dituju
masa..eh kamu kuat juga ternyata.sania tertawa
pasti aku kan ga sampai ketinggalan olahraga,tapi kalo terus sedih kamu bakal jadi ringan badannya..goda adi lagi
enak ajasania menggerutu tapi diringi tawa nya lagi yang khas
Mereka mengisi kesempatan waktu yang ada,dari mulai photo bareng didepan candi,melihat-lihat sejarah di museum cangkuang,hingga saling berkejaran,bagi sania hari itu kembali membuka harinya dengan tawa,kesedihannya telah luntur tercuci kebersamaan yang menyenangkan dengan laki-laki yang dicintainya.ternyata baginya kebahagiaan itu tak didapat saat bersama rifal,tapi kali ini amat berbeda.kebahagiaan yang setulusnya ternyata dengan sosok tampan,simata matahari terbenam yang jelas-jelas dipikirannya tertera nama yang tak asing,ADI RAISAM PURNOMO,sosok yang tengah ia kejar untuk dicubit pahanya,dipeluk tubuhnya dan digenggam tangannya,walaupun entah cerita apa yang akan ia dapat esok,minimalnya ia telah mulai menghapus rasa sesalnya pada sosok rifal,dan kini ia tak akan mengulang membuat rasa penyesalan pada sosok adi.
Matahari sore mulai mengguning,sebentar lagi akan turun dan tenggelam,namun sepertinya takkan sempat ia lihat matahari tenggelam favoritnya karna waktu mulai merayap kesenja.diatas rakit sania tengah asyik memandang matahari yang lain,yang Nampak indah dari biasanya,tetap tenggelam walau pagi,siang ataupun sore asalkan dapat bersamanya,dan itu adalah mata laki-laki yang didepannya tak jauh beberapa cm.
****
Sore yang cerah, matahari masih menerangi diujung langit hanya saja tak terlihat wujud akibat mulai padatnya kota garut,dan manusia hanya bisa melihat dibawah pepohonan yang nampak disekiling tempat itu.
Sania duduk tercenung menyendiri ditengah hiruk pikuk kebanyakan orang,dialun-alun yang begitu banyak aktifitas yang beragam mereka lakukan,dari yang berjualan disekitar samping alun-alun hingga mesjid agung,anak-anak sekolah yang bermain bola ditengah lapangan hingga para remaja abg yang tengah asyik bercengkrama dengan teman-teman-temannya,malah sepertinya ada yang berpasangan dengan kekasihnya,sedangkan sania merasa sepi sendiri meskipun ditengah keramaian.
Rasa hampa menjalar dipikirannya,rupanya ia tengah merindukan orang-orang yang dekat dan hadir dikehidupannya,sosok-sosok yang setia menemani atau yang sekedar mendengar segala keluh kesahnya.kangen mama dan papanya yang tengah berada dibandung,sepertinya untuk beberapa hari kedepan dari kemarin mengikuti uji sertifikasi untuk para pendidik yang memiliki kualifikasi yang layak.hanya kakaknya yang menemani itu juga dari magrib hingga jam 7 pagi,selanjutnya ia tengah disibukkan diklinik tempat kerjanya.dan biasanya Rifal,tapi kini ia tak ada dalam kehidupan duniawi,atau nani yang kini mulai jauh dari hari-harinya,karena ia tengah berada diatas puncak kesenangannya yang nyaris samasekali tak pernah ia ganggu,emm..tami yang jarang sekali sengaja menemuinya,kabarnya hanya sesekali lewat telpon karena katanya hari-harinya lebih dihabiskan bersama sang penulis hebat itu,lalu sania mengenang lagi mama rifal yang tengah menenenangkan dirinya dinegeri sakura jepang, mengikuti anak dan menantunya yang telah berganti kewarganegaraan dinegara itu.dan adi,hmm sania menarik napas panjang penuh beban,adi yang memberi harapan jauh namun tak kunjung pula memastikannya,mungkin bisa disebut hubungan mereka adalah hubungan tanpa status,yang ia tau adi memang mencintainya tanpa menyuruh menunggu ataupun pergi dari kehidupannya,teringat akan hal itu hatinya terasa teriris,air matanya mulai mengalir perlahan.
di..aku kangen...!. lirihnya,ia segera mengeluarkan handphonenya dan bersms-an duka dengan message pun berkring ria.
nia kamu dimana?aku kerumahmu tadi ga ada.
Sania agak terkejut juga,ternyata orang yang tengah ia fikirkan itu ada digarut.
dasar cowok misterius,slalu bikin hati kaget melulu...
Sania pun segera membalas,baru saja sms terkirim tiba-tiba seseorang menghampiri menuju kearahnya,dan berdiri didepannya tanpa ia sadari.
ternyata perkiraanku tak salah,kamu disini rupanya!!
Sania mengangkat mukanya perlahan,nampak adi berdiri dengan jaket dan tas dibelakangnya,kacamata hitam menghiasi wajah manisnya.
aku tadi kerumahmu,tak ada siapapun...
kenapa tanpa kabar?sania malah bertanya
kejutan saja
ga enak banget...ga terkejut kok!!sania cemberut
Adi duduk disamping sania,seraya meraih tangan gadis itu perlahan digenggamnya erat.
aku agak sungkan padamu,soalnya aku tak menjanjikan apapun!ujarnya.
lalu??
aku bingung,tapi aku selalu merindukanmu!!
Hening sesaat.
Sania mengalihkan pandangannya ketempat lain,padahal tatapan kosong,hatinya tengah teriris,air matanya mengenang namun tak sampai mengalir,ia ingin menahannya.
Adi semakin erat memegang jemari sania.
aku akan tetap bilang isi hatiku saat ini,aku mencintaimu sania!!
Belum sempat sania menjawab,handphone adi berdering
iya mah!!jawabnya.
kapan mah?.
ya sudah,adi pulang sekarang!!
Hanya itu yang sania dengar,namun ia mengerti benar tentang apa yang tak ia dengar.
aku pulang dulu ya?adi menatap sania lekat,mencoba menyelami isi hati gadis itu,lalu berharap persetujuan jawaban sania sepertinya.
tadi mamamu kan??
iya, katanya merry menyusulku kegarut!!
Sania bungkam seketika,hatinya teriris benar bila kembali terus dengar nama gadis lain dikehidupan adi,bukan ini yang sekarang ia harapkan,ia merasa menjadi perempuan kesekian kalinya dimata adi.
maafkan aku ya,kali ini ga bisa menemanimu?.
Sania mengangguk lemah,rasanya ia ingin bicara bahwa kapan adi slalu menemaninya,kapan,jarang bahkan tidak sama sekali,sekalipun hadir itu hanya sekilas.namun itu hanya dalam dadanya,ia merasa tak perlu bicara sepatahkatapun.
Adi kemudian beranjak dari tempat duduknya,lepas sudah genggaman itu,mulai menjauh terus dari pandangan sania,langkah dan tatapannya,meskipun sempat menoleh sebelum naik motornya yang ditempat parkir tersimpan,namun semakin naik turun desah napas sania,menahan air mata yang tak sempat mengalir dihadapan laki-laki itu,setelah motor melaju hingga tak nampak wujudnya,barulah tangis sania meledak bagai bom waktu hingga tersedu-sedu membuat orang yang mendengar merasakan pilu,samasekali ia tak memperdulikan keadaan orang-orang sekitar yang melihatnya,meliriknya heran.
*****
Tak ada kabar dari Adi,mungkin ia tengah asyik bersama merry menikmati waktu berdua,atau bahkan merencanakan sesuatu hal bagi kehidupan mereka selanjutnya,adi memang tak bisa membohongi dirinya bahwa ada perempuan lain dilangkah-langkahnya saat ini,entah yang mana yang bisa disebut perempuan kedua,merry kah atau ternyata dirinya.Sania terus menggeliat malas dikasur empuknya.
Dering callphone,nomor baru muncul dilayar
Diangkatnya ceroboh seraya tiduran,
hellow...
kamu sania kan?
ni siapa ya!sania mengeryitkan dahi,aneh suaranya penuh emosi
aku merry,pacar adi!bisa ketemu kan kita?
Sania terhenyak,dengan reflek ia bangkit dari tempat tidurnya,
ada apa mer?
ada yang mau aku bicarakan penting!hari ini aku tunggu di kafe souk abouse,untuk konfirmasi nanti ku sms,thanks!
haloo mer...!belum selesai,callphone telah mati.
Dada sania berdegup kencang,ada apa dengan perempuan itu,mungkinkah ia sekarang mengetahui tentang hubungannya dengan adi,terus dari siapa jika ia mengetahui akan hal itu.rasa kantuk dan malasnya telah hilang,tinggal sisanya hanya termenung sesaat,baru kemudian krilikk sms masuk.
(sore ini pukul 16.00 aku tunggu ditempat yang dijanjikan,jika kamu ga bisa datang aku pastikan datang menemuimu).
ancaman apa ini?!!gerutu sania
Ia mencoba menghubungi Adi,tapi ternyata diluar jangkauan,cowok ini semakin membuatnya kesal,sungguh menyebalkan bagi sania,dalam keadaan sulit seperti ini ternyata ia tak bisa dibutuhkan sama sekali.
Sania bangkit
Apapun yang terjadi ia harus siap menghadapinya,siap berhadapan dengan perempuan itu,sekalipun ia datang bersama keluarganya lalu menamparnya,memakinya sepuas hati,atau bahkan lebih ngeri mencakar wajah menarik rambutpun ia tak peduli,toh ia merasa semua yang ia lakukan adalah hal yang benar.ini menyangkut soal hati,hak hidup seseorang untuk mencintai dan berharap bahagia dengan siapapun.
***
Merry menatap tajam ke arah wajah sania yang sengaja membalas tatapan itu dengan tajam pula,meskipun tanpa kebencian seperti yang diisyaratkan merry dari matanya.
"sejak kapan kamu kenal adi?"tatapan merry tak beralih meski tangannya meraih gelas berisi cafucino didepannya lalu menyedotnya perlahan,tanpa berniat menawarinya untuk minum bersama.
Sania nampak tenang,
"setahun lebih lah..."
"terus apa perasaanmu padanya?"
"yah...biasa saja!"
"biasa bagaimana maksudmu?apa kamu tau yang terjadi pada kalian?merry menahan kesal.
"apa maksudmu?kami memang berteman lama!!"
"teman?benarkah?"merry sepertinya ragu
"iya,memangnya kenapa?"tanya sania tak nampak perasaan heran.
"apa kamu menyukainya?"
Dengan pertanyaan seperti itu sania terdiam sesaat,ia bingung jawaban yang mana yang menurutnya baik diucapkan,iya atau tidak?huh...
"kenapa diam?jawab pertanyaanku.kamu menyukainya atau tidak?"merry agak kesal.
"tidak!!"akhirnya jawaban itu yang terlontar dibibir sania.entah kenapa rasanya tak kuasa untuk jujur tentang perasaannya,malah terdorong untuk berbohong,rasa ibakah?itu yang sepertinya ia rasakan saat mata merry yang nampak berharap ia menjawab seperti itu.
"jadi selama setahun ini tak mencintai adi?"
"tidak!"
"benarkah?"senyum sedikit terkembang dibibir merry.
"dia ga nembak kamu?"lanjutnya lagi.
"belum pernah,dia biasa saja ga memperhatikan lebih lanjut"
"kamu tak menyadari rupanya sania,jika adi mencintai kamu."
"tau darimana jika dia mencintaiku?"sania heran,tatapan sania kembali tajam kemata merry,rasanya ia ingin menembus isi hati perempuan itu,bukankah sebaliknya?seharusnya perempuan itu yang penasaran akan isi hatinya,mengobrak-ngabrik jalan pikirannya.
"dia yang bilang sendiri padaku,kalo dia menyukaimu!!"
Sania terhenyak,seakan ia terbangunkan dari tidur.
"benarkah?"
"teganya adi bilang seperti itu didepanku,setelah sekian lama ini aku berusaha belajar mencintainya,tapi saat aku sudah merasakan rasa cinta itu,ternyata dia malah mencintai perempuan lain".merry terdiam sesaat,tenggorokannya terasa tercekat,ia mengambil tissu dari tas kecilnya lalu menyeka air matanya yang mulai mengalir sedari tadi.
"sakit hatiku sania,hingga tanpa kusadari aku menampar wajahnya beberapa kali.."
"lalu apa yang kamu inginkan sekarang?"
"bilang padanya kalo kamu tak mencintainya,aku ingin dia mulai belajar melupakanmu!"
Dada sania bergemuruh,laksana ombak menerjang karang,menyentak didada membaur jadi luka.sangat sulit baginya dan tak tahu harus bagaimana,menuruti kata hati atau membiarkan kebahagiaan berada dipihak merry?.
"aku mohon sania!aku minta dengan segenap hatiku,jauhilah adi.dia calon suamiku..keluarga kami sudah sepakat untuk menyatukan kami dalam pernikahan,alangkah kecewanya keluarga jika harapan mereka gagal!".merry memohon dengan tatapan penuh harap.
Rasanya sania ingin menjawab,jika dia amatlah mencintai laki-laki yang dicintai merry.kenapa dia harus mengerti,apa jika dia diposisinya akankah mengerti?emm..sulit sekali.
"nanti aku pikirkan lagi".
"kenapa harus dipikirkan,bukankah kau tak mencintainya,gampang kan?"ujar merry
Sania bangkit
"aku masih banyak urusan,maaf!!"
Lalu ia melangkah pergi dengan lunglai,seakan dunia tanpa ia pijak,emm tinggal merry yang tertegun sendirian,dengan sesekali kembali meminum kopinya.
***
Tangisan sania pecah seketika saat wajahnya menyentuh bantal dikamarnya.rasanya ia ingin berteriak sejadi-jadinya hingga terdengar seluruh dunia,tapi takut terdengar oleh orangtuanya yang tengah berkumpul diruang tamu,ada tamu yang menemui papanya.pikirannya hanyut bermuara diberbagai cerita kebelakang,melaut hingga sebrang impian yang ia harapkan,masih teringat jelas ucapan merry jika adi ternyata mengaku mencintainya,bukankah itu ucapan yang amat jujur dihadapan perempuan yang dijodohkan dengannya,bukankah ini menjadi batu loncatan baginya untuk meraih harapan terkuat,siapa tau jika dia juga jujur dengan keadaan ini,merry bisa mengalah dengan keadaan ini,serta adi bisa memaksimalkan cinta itu padanya dan mereka bisa bersatu,sania mulai menyeka air matanya,senyumnya mulai terkembang didepan cermin,mata yang terlihat sembab ia olesi dengan bedak.bedak kuning langsat pemberian almarhum rifal dulu yang masih tersisa banyak.emm..satu-satunya barang kenangan,menambah sari dalam kecantikan wajahnya.
Teringat sesuatu,sania kemudian mengambil handphone diatas kasurnya,lalu dengan cepat ia menekan tombol.
"di..lagi dimana?"
"lagi ketemu anak-anak katumbiri"jawaban dari sebrang
"oh..pa kabar mereka?ada garapan naskah baru ga?"
"pada baik katanya,wah mereka mau pelantikan anak SMU di pameungpeuk katanya minggu depan!!"terdengar celoteh dari belakang.
"Mau ikut kata riki?"lanjut adi lagi dari telpon.
"jauh..oh ya di!!"
"apa?"
"aku ingin ketemu kamu sore ini,"
"dimana?"
"nanti tempatnya aku smsin..!"
"oke!!"
"baik,salam buat anak-anak".sania menutup telpon,lalu merebahkan dirinya diatas kasur`
Tak ada air mata lagi,matanya ia pejamkan,tanpa harus mengalah.tak dengan mengalah,ia harus mempertahankan hubungannya dengan adi,ia harus memperjuangkannya sampai selesai hingga berakhir bahagia alias happy ending.
Ia menekan nomer di ponselnya,lalu menelpon
hallow!!terdengar dari sebrang
mer ini sania!!sapa sania seraya menelan ludah,tenggorokannya terasa tercekat.
ada apa sania?aku lagi dirumah adi!
adi kemana??selidik sania
lagi keluar,aku akan bilang nanti kalau sudah pulang,kalo aku uda ketemu kamu,dan kamu sebenarnya ga mencintainya!!ujar merry terdengar jelas
aku mau meralat ucapanku!!sela sania
maksudmu??
aku mencintai adi!!sania menarik napas panjang
gila lo..lo bohong ma gue!!merry berubah nada
maafkan aku,aku mencintai adi sebelum kamu dipertemukan keluargamu!!
jadi kalian saling mencintai??sentak merry marah
iya!!
Hening sejenak,tapi sania tenang,rasanya ia sudah mengungkapkan isi hatinya.
gue ga terima,ini harus diselesaikan,dan adi harus memilih!!
Sania terdiam.
adi harus memilih menyakiti kamu atau ibunya!!
Serrrrrr..ada yang mengiris ulu hatinya,ternyata ia berhadapan bukan dengan merry saja tapi sekaligus keluarga adi,berat!!
ya sudah,aku hanya ingin berusaha jujur ma kamu!!
Callphone mati,merry yang menutupnya sendiri.mata sania menatap jauh keluar kaca,tatapan kosong yang tak pernah tau manfaatnya.lalu ia kembali terlentang diatas kasurnya dengan berbantal guling.pikirannya terus melambung jauh,akan ketakutan dan segala harapan yang semakin ikut naik keatas.
Angin mengajaknya berayun pada gumpalan awan pekat
Sesekali gerimis tangis menyertai gulana
Khawatir dan harapan saling memukul dalam angan
Siapa yang menang
Siapa yang kalah tak jadi rupawan
Kau,aku ataupun dia tengah didera kalut tak terhingga
Sampai kapan
Hingga ada air mata seseorang
Hingga ada tawa senang seseorang
Siapapun
Waktu akan merajuk,menurunkannya kembali dari ketinggian`
Rasa kantuk mulai menyerang,jam menunjukkan pukul 02:20,ia berani untuk tidur dulu sekedar menyiapkan impian yang akan ia peroleh nanti,akhirnya ia tertidur lelap,lelap bersama harapan yang ia rangkul dalam hatinya,emm...penuh!.
***
Rokok ia hisapnya perlahan,dengan tenang adi menatap keluar kaca restoran padang,baru saja mereka makan dengan lahap,seolah nampak tak ada masalah apapun,tapi setelah selesai kekakuan mulai merayap didalam suasana hati masing-masing,adi melamun jauh kosong kedepan,sedang sania asyik mengaduk-ngaduk teh botol dengan sedotannya,dan sesekali meminumnya perlahan.lebih dari 10 menit mereka terdiam,lebih bermeditasi dulu untuk sesuatu yang akan mereka katakan bersama,tentang persoalan hati.hanya dalam dada masing-masing yang berceloteh menyampaikan isi hati yang sesungguhnya.
Tapi nampak adi gelisah juga,ia yang akhirnya yang angkat bicara.
"ketemu merry kemarin?"
"sudah tau masih nanya,"gerutu sania
"kemana kamu saat aku butuh!"
"maaf,aku benar-benar ga bisa menghubungimu nia!"
"kenapa,hapemu mati dua hari!"
"merry mengambilnya dariku,baru tadi dia memberikannya..!"
Lagi-lagi merry,bikin muak sania mendengarnya,perempuan itu benar-benar menjadi penghalang penyatuan cintanya
"aku ga bisa berbuat apa-apa untuk sekarang ini!!"
"lalu kau mau menghindar diri?lalu kenapa kau katakan bahwa kau mencintaiku pada perempuan itu,lalu..."
"aku berusaha jujur nia!!"sela adi
Sania menatap tajam.
"aku bingung nia,aku benar-benar menyesal!"
"menyesal mencintaiku?"tanya sania,dadanya menjadi terasa sesak.
"bukan.aku hanya menyesal ceroboh mencari perkara!!"
Sania tersenyum sinis,matanya mulai memerah,rasanya ia ingin menampar wajah cowok didepannya seperti yang dilakukan merry.apalagi terlihat kini dinginnya nampak jelas,seperti benar menyesal mencintainya.
"aku sekarang merasa terkucilkan di!!"lirih sania
"ga ada yang mengucilkanmu nia!!"adi meraih jemari sania,tapi ditepisnya dengan kasar.
"kamu ga bisa adil pada hatimu,memang kamu jujur itu hampir buatku senang,tapi ternyata malah menyakiti,,karna kejujuranmu tak sesuai tanggung jawabmu!!"
"aku punya rencana tersendiri nia,ini tak sesuai rencanaku.."adi menarik napas berat sekali,
"setadinya aku pikir merry tak menyukaiku,kita bisa sepakat untuk membatalkan rencana pernikahan nanti,tapi malah terjadi lain,dengan sepihak dia malah terus meminta keluargaku mempercepat pertunangan".
Sania membuang mukanya kearah lain,air matanya kembali mengalir perlahan.namun segera ia menyekanya,ia tak ingin terlihat cengeng dihadapan adi.
"aku minta maaf nia,jika aku nampak tak bertanggung jawab dimatamu,lebih baik kita menenangkan diri kita dulu sementara ini,"
Tak ada jawaban dari sania,isak tangisnya mulai terdengar
"nantinya aku mau tak mau harus mengambil keputusan yang berat,jika aku memilih kamu,aku harus merelakan pertentangan keluarga,dan jika memilih keluarga aku berarti harus mengorbankan isi hatiku selama ini,!!"adi terdiam sesaat,tenggorokannya terasa tercekat,air mata mengenang juga dipipinya,sania tertegun melihatnya,untuk pertama kalinya ia melihat adi menangis meski tak sempat mengalir dipipi seperti yang dirasakannya.
Sepi,hanya deru napas yang terdengar bersamaan isak tangis sania yang semakin jelas,
"semoga kamu siap diantara keduanya...!"lanjut adi lagi sedikit bergema,sambil kembali menyulut rokoknya yang tadi habis.
"aku pulang dulu!!"hanya itu yang sania ucapkan,ia berdiri hendak pergi
"aku antar!!"
Tanpa menjawab sania melangkah pergi keluar,setelah membayar makanan adi segera menyusul sania keluar setengah berlari,tapi sudah tak nampak lagi,hanya terlihat taxi melaju didepannya hingga tak terlihat,dengan gontai ia menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri
***
Keluar dari kelas mengikuti mata kuliah terakhir,sania buru-buru keluar,ia ingin segera pulang kerumah karena hari ini calon kakak iparnya pulang kegarut dan sedang berada dirumah,tentu saja bukan karena rasa kangennya tapi oleh-olehnya yang ditunggu,batik cirebon emm,,soalnya ia tengah asyik mengoleksi batik dari solo pesan dari yun,batik garutan apalagi.ia sudah mengoleksi banyak.namun tanpa disangka didepan parkiran motornya telah berdiri dua orang perempuan yang tak asing lagi baginya,yaitu Yun dan Merry,agak kesal juga sania melihat yun begitu akrab dengan perempuan itu.
"sania!!!!"yun memanggil
kalian ada disini rupanyasapa sania kecut
aku tiba-tiba saja ketemu merry disini!!ujar yun seolah tahu yang sania pikirkan.
Sania hanya mengangguk pelan.
ada yang harus kita omongin!!sela merry yang sedari tadi menatapnya tajam.
disini saja,aku buru-buru!jawab sania ketus.
ya sudah dimanapun ga ngaruh buatku,toh ini buat kebaikan lo!!
Sania mendelik,sepertinya ia sebel mendengar perkataan merry barusan.
Yun mungkin serba salah melihat situasi genting diantara dua perempuan itu,ia segera meninggalkan keduanya yang tengah berhadapan seperti hendak perang.
kamu pengen tau apa jawaban adi??ujar merry kemudian sesaat yun pergi,
apa?katakan saja!!sania balas menantang tak urung hatinya deg-degan juga.
dia sudah memilih aku!!merry tersenyum penuh kemenangan tanpa ia bermaksud hendak basa-basi dulu.
Dada sania terasa terkesiap.hatinya bergetar sesaat dan kepalanya mendadak pusing,tapi ia berusaha menegarkan diri,ia takut harga dirinya rendah dihadapan cewek yang ia benci sekarang.
aku ga percaya!!suara sania bergetar.
ok kalo masih ga percaya!!
Merry mengeluarkan handphone dari tas kecilnya,lalu menelpon seseorang.
aku tengah bersama sania,dia ga percaya omonganku,kamu harus bicara sendiri!!ujarnya seraya menyodorkan handphone itu ketangan sania yang mendadak kaku tak terkutik.
adi!!!lirih sania,tenggorokannya tiba-tiba tersekat,
maafkan aku nia,aku harus memilih.meskipun berat sekali hal ini kulakukan,aku masih sayang kamu
Sania membisu.
“aku memilih merry untuk masa depanku!!
Halilintar terasa menyambar-nyambar bagi sania,tubuhnya bergetar hebat hingga terlihat terhuyung-huyung,tapi ia segera menguasai keadaan.ia malu jika merry memandangnya lemah,padahal memang jiwanya benar-benar lemah
kenapa kau tak datang langsung??Tanya sania kembali setelah ia berusaha tenang sesaat.
aku ga mau melihatmu sakit hati,aku ga sanggup menatapmu seperti yang kubayangkan saat ini seperti apa!!
tau ga di!ini lebih sakit dari apa yang kau bayangkan,sakit sekali di!sania semakin melemah soal tangisan ia tak mampu membohonginya didepan merry yang menatapnya sinis.
sania!!suara adi menghilang karena sania segera mematikan ponsel,lalu kembali diberikan pada merry.
bagaimana?kamu sudah puas dengan ucapan adi barusan?
Sania menatap tajam ke wajah perempuan itu,yang Nampak semakin samar dengan linangan air mata yang mengenang dipelupuk matanya.
mulai sekarang,jangan pernah ganggu lagi kehidupan adi lagi,karena kami akan segera menikah,jangan pernah sekalipun menghubunginya apalagi menemuinya lagi,ingat itu!!dengan tanpa menunggu ucapan sania,merry meninggalkan tempat itu,seperti membawa kemenangan dari medan perang.
Sedang sania sepeninggalnya merry terlihat agak terhuyung-huyung menuju motornya yang tengah terparkir.tapi ia tak segera pergi malah terduduk lesu disamping motornya,ia menangis sejadi-jadinya tanpa memperdulikan semua orang yang terheran-heran.
Yun dan nani segera menghampiri,setelah beberapa lama mereka memperhatikan dari kejauhan.
pasti gara-gara si merry!!gerutu yun sambil memeluk sahabatnya erat.
Nani membelai rambut sania dengan lembut yang tengah ambruk ditanah dengan terisak.
adi ninggalin aku,dia lebih memilih merry!!ujarnya disela-sela tangisan.
tenanglah nia,ini yang terbaik dari rencana Tuhan buatmu.ujar nani mencoba menenangkan
tapi kemarin aku yakin adi benar-benar akan memilih aku!!
iya aku juga tau perhatian adi padamu,tapi mungkin ia lebih tertekan keadaan,kamu yang sabar ya!pasti ada yang lebih baik daripada adi..tidak sekedar dia didunia ini!!
Sania menyeka air matanya.
iya aku harus kuat!!ucapnya
iya donk,harus!!jawab nani kemudian.yun hanya menatapnya penuh iba`
Sania bangkit menghampiri motornya.
kita naik mobil aja nia,aku takut kamu apa-apa!!seru yun
aku ga apa-apa!!teriak sania tanpa arah,lalu ia melaju meninggalkan sahabat-sahabatnya yang berdiri terpaku penuh kekhawatiran.
****
Sesampainya dirumah Nampak keluarganya tengah berkumpul,terlihat calon kakak iparnya tengah duduk diantara mereka.untuk kesekian kalinya sania mencoba menegarkan diri,meskipun rasanya ia ingin segera lari kekamar dan kembali menangis sejadi-jadinya.
sayang kamu kenapa??Tanya bu nelis setelah melihat sania yang terlihat sembab.
ga apa-apa tadi sania kelilipan!!jawab sania ia segera menyapa Tito untuk mengalihkan perhatian mamanya dengan yang lain.
halo kak pa kabar!!
baik,tapi kamu kelihatan sakit!!mereka bersalaman,
Sania tersenyum kecut,bakalan panjang ceritanya jika ia tak segera pergi.
aku kekamar dulu!!ujarnya segera ngeloyor pergi kekamar.
ada oleh-oleh pesenan kamu!!seru kania
nanti aja!!jawab sania tanpa menoleh,
Setibanya dikamar ia segera ambruk dikasur memeluk boneka sound sheepnya dengan erat.tangisannya kembali pecah namun tak bersuara seperti tadi,ia takut keluarganya mengetahui dan panik.
Kania tiba-tiba masuk kamar dan melihat keadaan sania.
kamu kenapa nia,coba cerita sama kakak!!
Sania tak bisa lagi menyembunyikan kesedihannya,ia bangkit dan memeluk erat kakaknya.
adi meninggalkan aku kak,ia malah memilih perempuan pilihan mamanya,padahal ia janji akan berusaha membuat mamanya setuju hubungan kita,sania sedih kak!!
oh gitu,sedih mana dengan ditinggalkan Rifal??
Pertanyaan kania membuat sania tertegun dan melepaskan pelukannya.
kok kakak malah nanya itu!!
kakak ga butuh jawaban kok,hanya ingin kamu berpikir logika aja..!ujar kania
maksud kakak?
ditinggalkan rifal kamu sedih kan?wajar sebab rifal ga akan terlihat lagi dihadapanmu didunia ini,dia sudah pasti diambil Tuhan,tapi kesedihanmu dengan ditinggalkan adi ga wajar sania, karena jika kamu yakin akan rencana Tuhan kamu ga akan sedih,karena Tuhan dengan gampang memberi keputusan buatmu!
aku belum ngerti kak!!sania menyela.
maksud kakak gini,rencana Tuhan itu indah pada waktunya,dengan kemurahannya siapa tau keputusan adi memilih merry jadi urung karena beberapa sebab,atau jika bukan jodohnya denganmu nanti Tuhan akan membuatmu mencintai laki-laki lain yang lebih baik.hanya saja waktu yang berproses.ujar sania menasihati.
Sania terdiam,
gimana kamu ngerti kan??
Sania hanya mengangguk pelan
ya sudah sekarang tenangin hati kamu,tidur barang sejenak,nanti setelah tenang baru keluar lalu makan!!
soal mama?papa?kak tito?nanti heran!!
tenang,kakak akan bilang kamu kurang enak badan dan mau tidur sebentar,soal kak tito kakak yang urusin!!
makasih kak!!sania mulai mencoba tersenyum
tapi ingat jangan larut dengan sedihmu,jangan buang percuma waktumu hanya untuk meratapi adi yang bukan apa-apanya.semangat!!nasehat kania
Sania mengangguk pasti.kini memang benar hatinya mulai tenang,ucapan kakaknya dapat dimengerti dan masuk dihati,ga salah ia mempunyai kakaknya yang sebaik kania.
Kania segera keluar kamar.tinggal sania yang tengah mencoba memejamkan matanya,kembali ia mengingat kebersamaannya dengan adi hingga keputusannya tadi.rumit memang dan tak seharusnya ia ratapi lagi.
Kantukpun mulai menyerangnya,akhirnya iapun tertidur pulas.
****
Hari-hari kembali wajar dalam kehidupan sania,seperti biasa ia kuliah malah mulai sekarang ia kembali senang berkumpul dengan anak-anak teater katumbiri.sudah banyak perubahan diantara mereka,dari soal anggota banyak yang baru hingga kisah cinta yang serba baru,hanya mondi dan lili yang awet pacaran.
Riki kini mulai menggandeng anak baru,tapi menurut sania ga semanis tami.tami tetap dengan penulis itu yang ternyata sekarang lebih terlihat ramah.
Hari itu ia tengah asyik berkumpul di padepokan seni teater,bercengkrama dengan berbagai aktifitas.ada yang asyik dengan laptopnya,asyik dengan gitarnya,ada yang membuat kerajinan,ada yang malah mengobrol kesana kemari sambil tak henti-hentinya menghisap rokok.sedang sania lebih asyik melihat laptop punya riki untuk bermain twitteran.
katanya ada rapat untuk kegiatan,tapi masih pada gini!
Suara seseorang membuat sania terkesiap,tak asing lagi dan tiba-tiba matanya beradu tajam dengan mata yang sudah beberapa minggu ini ia lupakan dengan sengaja dan susah payah,mata yang paling indah saat dilihat kala terbenam dipantai senja hari,simatahari terbenam muncul tanpa ia harapkan,tanpa ia pikirkan.
woi di!!!..lu bikin kejutan mulu datang tak diundang!!teriak mondi seraya mengerdipkan mata kearah sania.
riki yang ngasi tau,katanya ada rapat buat pagelaran baru!!
Sania pura-pura tak melihat lagi,ia kembali ke layar laptop meskipun sudah tak focus lagi.tidak tau kenapa hatinya merasa kesedihan itu muncul kembali.
ah inimah ada seseorang yang ngundang selain riki kayanya!!goda mondi sambil matanya tak berhenti melirik sania.
siapa mon?nenekmu?sahut riki yang baru muncul.
Sania pura-pura tak mendengar,padahal tangannya mulai bergetar apalagi saat adi menyodorkan tangan mengajaknya bersalaman.
pa kabar nia!!
Sania tak menggubrisnya,tangan adi tak jua diraihnya.sungguh jadi membuat semua mata tertuju pada mereka.
ehmmarahan ni yeee!goda mondi lagi,hingga sania mendelik kesal.
Riki hanya tersenyum simpul.sedikitnya ia paham tapi pura-pura tak mengerti kayanya.
Sania akhirnya mengout akunnya.
Adi malah duduk disamping sania,entahlah rasa kangen atau malah ingin menggoda yang membuat sania rasanya ingin menangis,tami dan lili malah keluar dulu hingga ia tak ada teman akrab yang mengajaknya lari dari situasi seperti itu.
Tiba-tiba terdengar lagu Cakra khan mengalun dengan sengaja dari laptop yang dipegang Mondi.hening sesaat mendengarkan lagu yang reff nya terngiang bagi Sania begitu menyayat.
Ku berlari kau terdiam
Ku menangis kau tersenyum
Ku berduka kau bahagia
Ku pergi kau kembali
Ku coba meraih mimpi kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu.
Duh Mondi kejam banget menyetel lagu yang terasa menyindir dirinya,sedih,kecewa,marah,rindu bergejolak dalam dadanya.
sania..aku senang kamu sehat!!
Sania tetap terdiam,tak ada niat menjawab tenggorokannya terasa tercekat menahan air mata yang hendak keluar.
sania adi kan ganteng.jangan dicuekin nanti malah lari keorang lain!!seloroh Rudi
Mondi tertawa khas,membuat sania semakin panas,mendadak sebel pada cowok itu.
kak riki kapan dimulai rapatnya??tanyanya
nunggu kang Gian sutradara baru kita!!jawab riki ia tengah asyik membaca buku.
Sania keluar dari ruangan.ia berdiri ditepi kolam ikan kecil dengan tatapan kosong.
Adi tak jua menghampiri,mungkin sapanya tadi hanyalah basa-basi.terlihat seorang perempuan menghampiri menuju ketempat itu.tak salah lagi itu merry.
ada kamu rupanya!!ketusnya kemudian
Sania malas menjawab.
Adi keluar menghampiri merry yang masih menatap lekat kearah sania.
kamu ngapain disitu,ayo masuk!!
kalo ga aku susul apa yang akan terjadi??sentak merry tiba-tiba
apa-apaan kamu!!
kamu kangen sama cewek ini kan,makanya tak bilang-bilang pergi untuk rapat!!
aku ga tau ada dia!!
lalu kenyataannya ada!
Sania yang mendengar jelas perdebatan mereka,berbalik arah dan menghampiri.
ga ada henti-hentinya kalian menyakitiku,apa kesalahanku di???”
Adi menatap sayu.
Sania menatap tajam kearah merry.
aku ikutin kemauan kamu untuk tidak pernah ngehubungi adi dan menemuinya,aku penuhi merga ada rencana apapun dibalik pertemuan sekarang!!
Sania kearah adi yang mematung juga,terlihat dibelakangnya anak-anak katumbiri melihatnya,tapi dengan sengaja sania lantang bicara,mungkin ia ingin juga mereka tau.
aku ga ada niat buat ketemu lagi kamu di,laki-laki pengecut yang hanya mampu berjanji tanpa ada bukti.laki-laki yang paling pengecut yang pernah kutemui didunia ini..
Terhenti sejenak,sania menyeka air matanya yang mulai keluar.
sania,bukan maksudku!
sudahlah di,ga ada perkataanmu lagi yang akan buatku tenang ataupun mengerti kondisimu.aku sakit meskipun hanya berpapasan denganmu,atau mendengar suaramu.makanya aku mohon cukuplah merry selalu menuduhku menganggumu,karena selama ini yang aku tau kamu yang membuatku menyakiti rifal hingga meninggal.karena kamu!!
Hening sejenak.merry menghampiri adi yang terlihat kaku dan memegang bahunya perlahan,tapi Adi menepisnya.
Sania menghela napas panjang,ia balik arah keluar hendak pulang.
sania!!!ayo sekarang mulai rapat!!seru riki yang sedari tadi terdiam melihat insiden itu berlari hendak menyusulnya.
selagi ada orang ini,jangan pernah ajak aku aktif lagi!!ucap sania sambil menunjuk adi.
Setengah berlari sania menuju jalan,adi memang ga akan pernah jadi seseorang yang membuatnya berhenti menangis,sekedar memeluknya saat sedih seperti ini.Adi telah menjadi buah kebenciannya,hingga memuncak hari ini.
Riki dan Mondi terdengar terus memanggil,tak ingin Sania menolehnya kebelakang,ia tetap berlari dan menangis.biarlah biar semua tau perasaannya,rasanya ia belum puas memaki laki-laki yang selama ini menjadi impiannya,tapi ia tak kuat tuk menghindar.ahrasanya semua ini mimpi buruk!!.
Tiba-tiba ia menabrak tubuh seseorang yang tengah asyik memotret pemandangan.tas yang dijinjingna jatuh hingga isinya semua terpental.tadi ia tak sempet menutup resluitingnya.bedak!sania segera mengambil bedak.lagi bedak kenangan dari sang Rifal pecah bongkahannya.
Laki-laki itu menghampiri.
kamu ga apa-apa??tanyanya
bedakku..hancur!!sania tiba-tiba menangis seperti anak kecil.
sungguh??laki-laki itu mengambil bedak dan membukanya.
maafkan saya,biar saya ganti ya!!
ga akan tergantikan,bedak ini sudah hancur!!gerutu sania sambil memasukan barang yang terpental ke tasnya kembali.
saya akan ganti,dimana rumahmu atau sekolahmu!!
Sania tak menggubris,ia tetap terisak,dan bedak itu menjadi alasan dirinya menjadi pelengkap tangisan yang semakin menganak sungai,mengalir dikedua belah pipinya.sania bangkit dan kembali berjalan.
haikamu kenapa,aku akan ganti asal kasi tau alamatnya!!serunya pada sania
ga akan tergantikan,semua hancur biarkanlah hancur!!!teriak sania tanpa menoleh ke arah laki-laki yang menatap kepergiannya penuh keheranan.
***
Matahari tengah diatas kepala,panasnya menyengat kulit.sania berjalan diantara lalu lalang kendaraan,rasanya ia ingin segera sampai rumah dengan segera,haus dahaga melekat ditenggorokan .sehabis tadi mendorong motornya menuju bengkel.
Callphone bordering.sania menekan tombol jawab.
ya mah!!
cepetan,kak tito dan keluarganya sudah sampai rumah!!terdengar suara bu nelis
iya mah,sania jalan kaki nih..motor ditambal ban pak usep,kempes!!
ya uda biarin nanti papa yang ngambil!!
Sania menutup telponnya,setengah berlari ia menelusuri pinggir jalan,ingin segera sampai menuju rumahnya,terburu-buru karena hari ini pembahasan keluarga untuk menentukan tanggal pernikahan kakaknya.
Kakaknya memang beruntung,sudah cantik mendapatkan lelaki yang tampan pula.semestinya ia seperti itu,tapi keberuntungan memang tak berpihak padanya.sedang asyik-asyiknya ia melamun tak urung sebuah motor mengerem mendadak tepat dibelakangnya,dada sania turun naik saking kagetnya`jantungnya terasa mau copot saat motor itu hampir menabraknya.sania kembali bengong didepan motor.pengendaranya membuka helm dan bertanya.
neng kamu tidak apa-apa??tanyanya tapi sepertinya ia mengenali sania.
Sania tetap terpaku menatap kosong kearah pemuda yang turun dari motor menghampirinya.
loh ini yang kemarin bedaknya saya pecahin!!
Sania terhenyak,ia menatap lekat kearah pemuda itu.tinggi besar,bermuka putih dan tampan.
siapa kamu,lain kali hati-hati dijalan!!gerutu sania
wah neng sendiri yang berjalan ditengah,coba kalo saya ngebut sudah saya bawa kerumah sakit sekarang!!
Sania cemberut,
“kebetulan saya mau ganti bedak kemarin!!laki-laki itu mengeluarkan dompetnya.
ga usah,saya ga butuh bedak lagi!!sania melengos untuk kembali berjalan.
tapi saya merasa berdosa neng!!
kalo merasa berdosa diem disitu ampe besok saya lewat lagiucap sania meledek,sambil terus berjalan.
loh kok gitu,saya sekarang harus pergi neng!!
ya uda..bye..bye!!teriak sania.
Sepertinya laki-laki itu semakin penasaran,ia mengikuti sania dari belakang,setelah melihat sania memasuki gerbang rumahnya ia tersenyum sendirian,lalu kembali melaju motornya ke arah lain.
***
Sania kembali menekuni teaternya,kebetulan kuliahnya tengah liburan semester.ia bermain peran dengan yang lain.tak ada adi sekarang,sepertinya ia mengalah demi kebaikan semua,kini sania lebih tenang menjalani aktifitasnya.kata Riki Adi takut kehadirannya malah membuat sania tak lagi aktif di teater,jadi katanya lebih baik dia yang tak muncul.dan yang membuat hati sania nyelekit katanya Adi berbuat seperti itu karena rasa sayangnya pada sania tapi tak ingin terus-terusan menyakitinya.duhbukan kebahagian tapi Sakit kedengarannya.
Cukup dua minggu ia latihan bersama kawan-kawannya,untuk pagelaran hari jadi garut,cukup menyita waktu hingga pementasan tiba.sebuah lakon yang menceritakan sejarah Garut,untungnya lebih banyak teatrikal daripada dialog jadi hapalannya sedikit.
Hari H pun tiba pada waktunya,sania dan kawan-kawan melenggang di gedung kesenian pagi hari jam sepuluh lebih,memainkan lakon sejarah garut.dalam satu hari akan dua kali dimainkan,pementasan yang cukup padat penonton,pertama khusus ditonton oleh para pejabat,wakil rakyat,dan pemimpin nomer satu digarut,yaitu bapak bupati dan wakilnya.lumayan jadi suatu kebanggaan tersendiri bagi sania sebagai peran utama,makanya ia berperan dengan baik semaksimal mungkin agar tak mengecewakan mereka.
Setelah sukses pagelaran pertama siang harinya pukul 14.00, mereka bermain kembali di gedung itu,hanya saja penontonnya dari berbagai kalangan masyarakat dari anak-anak sekolah,ormas,ibu-ibu hingga para remaja dan keluarga pemain,tak ketinggalan keluarga Sania pun ikut-ikutan menonton semua,tapi ia belum lihat mereka semenjak mulai main,mungkin karena sania lebih focus pagelaran.
Butuh beberapa jam drama itu diperankan,hingga selesai pegelaran banyak yang sengaja mewancarai pemain bahkan foto bersama.setelah puas diwawancarai sebagai lakon utama serta fhoto bersama sania pergi ke ruang rias bersama tami,lili,dan beberapa kawannya yang lain,ingin segera menghapus make up karakternya dengan segera, tengah asyik melepas lelah diruangan sambil membersihkan wajah,mama,papa,kakak dan kak tito datang menghampirinya.
keren.!!tito mengguncangkan bahu sania.
Sania tertawa renyah.
mama bangga padamu,juga papa!!sela papanya
tentu saja semua ini berkat dukungan kalian.jawab sania sambil memeluk pinggang mamanya erat.
tadi kakak lihat Adi,bahkan ia menyapa mama dan papa!!sela Kania kemudian
Sania menatap kania kaget.
ada mery ngga??
dia ngenalin sendiri,!!
trus mama bilang apa??
ya mama bilang selamat aja,semoga bahagia yak nak!!bilang itu saja!!jawab bu nelis sambil mengusap rambut sania.
Sania terdiam.
tapi tadi sama papa ia bilang minta maaf berkali-kali untuk kamu,!!
masa pa???sania terkejut
sudahlah da mama juga tau kalian masih saling suka,hanya saja waktu nanti akan menjadi obatnya!!ujar bu nelis lagi.
mau pulang sekarang??pa rudi mengalihkan pembicaraan.
nanti ma,kalian duluan aja!!
ya sudah,yo pulang!!ajak bu nelis pada pak rudi juga kania dan tito.
Akhirnya mereka keluar dari ruangan.
Sania tercenung kemudian,emm segitu beraninya adi menghampiri orangtuanya,dasar ga punya malu,ga ingat janjinya akan menjaga dirinya,duh sania merasa geram juga,ngapain datang lagi..datang lagi ke acara teater,bikin muak saja!gerutunya dalam hati.
Tami tergopoh-gopoh menghampiri.
teh tadi ada yang nanyain!!
siapa??sania heran
temannya sutradara kita ga tau siapa,!!
Sania menggelengkan kepala.
tuh..dia!!tami menunjuk keluar ruangan.
sania terkejut saat ia melihat seseorang tengah mengobrol dengan pak Gian sang sutradara di pintu luar.
Sania bangkit untuk menghampiri.
kamu disini??sapa sania kemudian setelah pak gian pergi
Laki-laki yang disapanya menoleh,tak ada ekspresi kaget,sepertinya ia sudah tau kehadiran sania.
hai ketemu lagi!!sania kan namamu?.
sok tau!!sania cemberut
aku tau dari Gian!!
Sania menatap lekat,mata laki-laki ini Nampak jernih dan bersinar,tidak kuyu dan ngantuk seperti mata adi,tidak bulat seperti mata Rifal,tapi ini Nampak kesegaran yang lebih dari yang sania sebut indah.
kenalin namaku Rifaldi!!!
Sania tiba-tiba terhenyak,nama apaan itu begitu bergabung banget sesuai dua laki-laki yang pernah mewarnai hidupnya.
ngarang kamu!!
maksudnya??laki-laki yang menyebut rifaldi heran
coba kamu dipanggilnya apa??
terserah,mau rifal,faldi,atau bahkan.!!
kamu bohong,ngarang..kamu ga sayang sama orangtuamu yang ngasi nama?potong sania yang masih tak percaya.
Rifaldi!!!seseorang dari belakang memanggil,ternyata sutradara Gian.
Ia menghampiri mereka.
soal pameran poto,kita harus runding dulu secepatnya,ada klienku yang mau ngasi sponsor buat pameran!!
okelah yan,dengan senang hati,soal waktu dan tempat kamu yang ngatur!!
Sania hanya terbengong-bengong.
sania belum pulang,darimana kenal si faldi??!!sutradara gian menyapanya.
Sania tersenyum menggeleng,ia sepertinya jadi tak koneks dengan pertanyaan sutradara gian.
kemarin pas dipadepokan rapat pertama kamu!!rifaldi menjawab
ni bagus aktingnya falkalo dia mau gue pengen bawa masuk ke layar lebar!!gian mengacungkan dua jempolnya.
keren donk sania!!
sania hanya mengulas senyum.ia asyik dengan lamunannya,sekali-kali ia mencuri pandang kearah rifaldi.
rifal teman kuliahku di U I..
loh tapi kenapa beda aktifitas??Tanya sania terheran-heran
ini hanya sekedar hobi nia,saya ke perfileman dan teater,dia fotographyjelas Gian
oh..gitu!!sania mengangguk tanda mengerti
ya sudah,saya pergi dulu!!sutradara gian pergi dengan sebelumnya menepuk pundak sania.
ya pak!!.
kamu memang bagus aktingnya!!
ah biasa aja!!sania acuh
Tiba-tiba matanya menangkap dua orang yang tengah bergandengan tangan keluar dari ruang pertunjukkan dan pasti akan melewatinya,
astagfirullah!!sania membuang muka kearah lain,ia tak ingin dua orang itu menatapnya dengan cara yang sudah-sudah,tapi terlanjur mereka melihat dan menghampiri.
Ya TuhanSania bingung mesti bagaimana,ia salah tingkah.
saniaselamat ya!!sukses pagelarannya!!mery menyodorkan tangannya mengajak bersalaman.
makasih!!hanya itu yang sanggup sania ucapkan.tapi ia membalas uluran tangan itu dengan singkat.
Adi tak menghampirinya,ia hanya berdiri mematung dibelakang mery tanpa berniat memberikan ucapan yang sama.
makasih juga untuk semuanya,!!lanjut mery kemudian.
Sania hanya mengangguk dengan tersenyum ketir,tanpa hendak bertanya untuk apa ucapan terima kasih itu,mungkin rasa terima kasih karena ia sudah berhenti berharap hingga mereka Nampak bahagia.ahh..sania tak mau berpikiran soal itu lagi,ia teramat benci pada sosok yang mematung dibelakang mery,
Rifaldi pura-pura acuh dengan kondisi yang ia lihat,ia sibuk berfhoto sekeliling tapi seraya bolak-balik menghampiri sania.
baiklah,aku pergi!!akhirnya mery mengalah akan keadaan yang tak aman jika berkelanjutan itu.ia pergi dengan menarik tangan Adi yang sempat menoleh dan menatap sania penuh arti,entahlah itu..sania mencoba berpaling,
siapa mereka sania??
teman!!jawab sania singkat sementara matanya mengikuti langkah mereka hingga terhalang dinding.
aku pernah lihat pasangan itu di padepokan seni!!
Tak ada jawaban.hanya helaan napas panjang seperti hendak membuang sesak didada.
tersenyumlah..mulai hari ini!!
untuk siapa??
untuk semua orang!!
selalu!!sania menatap tajam laki-laki dihadapannya itu.
aku belum melihatnya dengan sempurna!!jawab Rifaldi dengan membalas tatapan sania.
Sania tersenyum,ia memalingkan muka,kikuk juga dibuatnya.
aku pergi dulu rifal,adieh faldi!!!sania terbata-bata,
aku antar??
Sania menggeleng,tanpa basa-basi ia melangkah keluar menuju parkiran motor.
bedak kamu aku akan ganti!!
Sania menoleh sebentar,lalu mengisyaratkan jangan dengan menggelengkan kepala kembali.
aku akan ganti dengan kuning langsat atau natural,mau tidak mau kau terima!!seru rifaldi
Sania tak menggubris ia terus melangkah semakin menjauhi.
sania kamu datang nanti kepameran potoku ya!!teriaknya
Sania tak ingin menoleh.tapi ia mendengar
ada foto kamu disana,aku harap kamu hadir!!
Sania lagi-lagi menoleh sebentar,dan ia melihat laki-laki itu mematung masih menatapnya.
aku tunggu,jadikanlah kamu special untukku!!
Sania tertegun sesaat menoleh kebelakang kearah rifaldi yang terus berteriak!
Setelah tau sania berhenti rifaldi berlari menghampiri.mereka sama-sama mematung saling berhadapan.
maukah kamu datang sania???
Sunyi tanpa jawaban apapun.
aku suka kamu sania,terserah apa yang akan kau pikirkan tentang ucapanku ini!!
Masih terdiam tanpa jawaban,hanya dada sania yang bergetar hebat ada pula sesak.
jika nanti kau hadir berarti kau akan membuka hatimu untukku,jika tidak ada semoga saja aku bisa melupakanmu sania!!
Hmm tatapan yang penuh ketulusan,tatapan yang hampir sama dimiliki Rifal,tatapan yang penuh harapan dengan tergesa,tatapan yang menusuk dada dan membuat debaran tak menentu,tatapan yang tak mampu ia jawab dengan kata-kata,aaahh rasanya ketakutan muncul dalam hatinya,takut untuk memulai kembali,takut akan kehilangan untuk kesekian kali..
bagaimana sania?atau jawabannya pada hari pameran tiba??
Sania mengangguk tanpa suara,lalu ia membalikkan badannya meninggalkan Rifaldi yang tetap mematung penuh percaya diri,
sania kumohon datanglah,biar gundahmu sirna!!
Sania tak lagi menoleh tapi ia terus pergi,menghidupkan motornya dan melaju dengan deras.meninggalkan ribuan Tanya pada orang yang masih menatap kepergiannya dengan sejuta harapan.
dingin banget hatimu sania,sedalam apa luka hatimu??gumam Rifaldi.ia menghela napas panjang.sepertinya ia ingin menyusul perempuan yang telah menyita pikirannya baru-baru ini,tapi keraguan muncul,bahkan ia hanya tertegun kembali saat kakinya hendak melangkah.
semoga kau hadir nanti sania!!lirihnya,lalu membalikan tubuhnya dan kembali masuk ruangan.
Sania terus melaju motor maticnya itu dengan mulai lamban,bukan kerumah melainkan menuju padang golf ngamplang.
Setibanya disana ia berteriak sekencang-kencangnya diantara semilir angin sore dibawah rimbunan pohon,dan hijaunya rerumputan.
Otaknya kembali memutar kepada kenangan lalu,saat ia bertemu adi yang terasa memukau namun terlalu menyilaukan,rifal yang sederhana tapi amat berharga,hingga kini pertemuan ketiganya pada laki-laki aneh,menyebalkan,dan namanya berpadu diantara mereka.
Entahlah pikirannya terus mengingat pertemuan tadi,matanya lebih indah daripada adi,senyumnya lebih segar daripada rifal.dan akankah berlabuh ketepian dan tak kembali kandas diterpa karang.
Sania menghela napas panjang.haruskah ia datang ke pameran laki-laki itu,menjadi tamu special seperti tadi yang diucapkannya?ataukah ia harus berhenti berharaf agar rasa takut kehilangan tak menghantuinya kembali.
faldi.faldi.!!gumamnya
Tak ada rifal,tak ada adirifaldi adalah faldi sosok baru yang menjelma menjadi semangat baru sebagai pelengkap langkah ringannya..
faldiakankah kau menjadi perias hatiku tanpa kehancuran?akankah kau menjadi bedak pelembut jiwaku yang kini masih kasar dengan bekas luka-luka yang menganga?akankah kau menjadi warna kuning langsat yang mencocokkan dirimu dengan kehidupanku?apakah bukan kamuflase cinta lagi yang hanya memberikan keindahan luar,keindahan cangkang,keindahan sementara,keindahan yang hanya semu.akankah rindu ini memupuk menjadi tumbuh pada hati yang tertanam cinta selanjutnya menjadi pohon yang menaungi,melindungi,bahkan berbuah manis.air mata sania menetes perlahan.
“Faldi..bilakah kau hadir dalam hidup bukan lagi nyanyian sendu yang menyayat hati?bukan lagi puisi pilu yang menusuk kalbu,meratapi kehidupan,matahari,bulan,bintang,hari,hujan kemarau bahkan hal-hal yang tak punya letak kesalahan yang tersambung.”
Oooh Faldi akankah kau menjadi Pagi Hari yang pertama menyambut menyapa hari,menyinari kehangatan semua harapan dengan matahari yang bersinar penuh semangat,bukan lagi matahari yang tenggelam seperti di mata Adi Raisam Purnomo bahkan tenggelam keindahannya karena senja,tenggelam pula dihatinya.bukan pula tenggelam bersama nyawa kehidupan seperti Rifal..
Sania memejamkan matanya sesaat.hatinya terus berteriak menyatu dengan pikiran yang terkelabui rasa berjuta-juta rasa..
“Faldi apa yang mesti aku lakukan nanti??benarkah semua ini bukan kebohongan hanya untuk menanamkan kembali harapan yang nantinya menjadi kandas?apakah ucapanmu tadi bukan kamuflase semu??akankah oooohh laki-laki baru??
SELESAI
Kamis,03-01-2013
Prolog
Awal yang berkerudung sunyi
Tanpa hadir tanpa pamit tanpa ketukan
Lagu pun bernada datar tanpa kesan
Angin pun riuh rendah tak bermakna sepoi atau badai
Belum nampak warna pelangi
Tanpa sambutan hangat dari hujan
Dan bahagia itu sederhana sebelum melangkah di riuh gempita suara hati...
Langit pun tengah teduh
Kau pun belum berparas rindu
Memberi kesunyian berlatar impian kosong
Kau siapa diantara lalu lalang
Aku pun siapa diantara Terawan
Mm bagai sepoi tanpa wujud nyata
Dari sebelum hingga akhir kelak
Ternyata,,ooo
Kita adalah bias..........
Matahari sedang menyembunyikan dirinya dibalik awan putih yang bergulung menyilaukan Sangat melegakan hati Sania yang saat itu tengah mengendarai motor matiknya.
Ia merasa tidak terlalu kepanasan oleh sinar mentari,jika dirinya tak terhalangi awan, matahari itu akan menyengat pundaknya.
Sania mengendarai motornya kencang, sekali-kali ia melirik jam tangan hadiah ulang tahun dari kakaknya, yang menunjukkan pukul 14.13. ia takut terlambat lagi untuk beberapa kalinya.
Setiap ada pertemuan teater pasti dia yang paling telat.apalagi ini adalah acara pelantikan anggota baru teater KATUMBIRI organisasi yang tengah digelutinya.
Padang Golf NGAMPLANG mulai terlewati, sebentar lagi ia akan sampai ketempat yang di tuju.
Karena ada kuliah tambahan Ia sangat terburu-buru sekali, bahkan menit-menit terakhir ia minta izin ke dosen untuk pulang duluan.
Tapi toh tetep terlambat juga karena jarak kampus Cilawu itu memerlukan waktu yang lumayan lama, meskipun tidak terjebak macet seperti Jakarta.
Gedung sekolah dari luar nampak sepi,sudah waktunya jam pulang,ramainya itu biasanya berakhir pukul 13.00.
Sania menghentikan motornya didepan sekolah , Nampak satu mobil dan beberapa motor terparkir di sana, tentu saja Sania tau jika kendaraan yang terparkir itu adalah kendaraan teman-teman teaternya.
Setelah melepas helm, mengunci leher motor, dan merapikan rambutnya yang sedikit kusut karena sedari rumah dibiarkan terurai.
Segera ia berlari keruangan kelas yang terdengar ramai oleh celoteh orang.Ia berdiri didepan pintu setelah mengucap salam, semua hampir kompak melihat kearahnya, seraya memastikan keterlambatannya.
Tami sahabat dekat Sania segera menghampiri dengan suka cita.
"Teh ayo masuk!!" ajaknya setelah sebentar memeluk Sania yang agak terengah-engah.
"Duh..terlambat lagi nih!!" celetuk Mundi laki-laki berkulit hitam tinggi kurus itu sambil berdiri.
"Benarkah terlambat?" Sania minta rujukan tami.
"Para peserta memang sudah hadir tapi belum mulai kok, satu orang lagi yang kita tunggu". sambung Tami. ia menarik lengan Sania untuk masuk. Riki menyediakan satu kursi padanya.
Sania duduk dengan buru-buru,
"Siapa yang belum datang?"
"Biasanya yang hadir cuman segini
senior kita yang sudah lama tidak muncul!" sahut Riki.
"Kak Adi teh, anak KATUMBIRI juga..” sela Tami.
"Perasaan aku sudah setahun lebih masuk KATUMBIRI ” Sania masih heran.
"Dia sudah setahun ini jarang hadir, menikmati teater jika sempat saja!" tambah Riki lagi.
Sania mengangguk tanda mengerti. ia menatap orang-orang yang tengah mengobrol masing-masing, hanya Riki, Tami, Mundi yang mengajaknya bercerita. Lili tengah asyik bercanda dengan Tomok, juga yang lainnya.
"Tadi ada kuliah tambahan, jadi aku terlambat lagi" Sania menyesali.
“Nanti, biar akang yang jemput kamu sayang!!" goda Mundi.
"Tiap cewek semua dipanggil sayang!".Lili menyahut.
"Aduh..Lili cemburu..".goda Mundi lagi.
"Jangan-jangan dia memendam cinta". seloroh Tami.
Semua terbahak-bahak,wajah lili memerah,ia bangkit menghampiri Mundi dan berusaha mencubitnya berkali-kali.
Mundi berteriak-teriak menahan geli dan nyeri juga sepertinya. semua semakin ramai dengan tingkah mereka.
Sania menutup mulutnya dengan tangan untuk menutup tawanya,ia tak ingin membuat Lili jadi dibuat semakin malu.
"Aku datang!"
Seorang laki-laki berdiri didepan pintu,ia membuka kacamata ala Changcuters,semua berhenti tertawa dan berpaling kearah pintu.
"Wol !!!selamat datang.apa kabar!!"Riki menyambutnya dengan gembira.
Laki-laki itu menghampiri,rambutnya Nampak kusut.Setelah Ia membuka topinya.ia bersalaman hingga semua orang tanpa terlewati,terakhir Sania.
Riki mempersilahkannya duduk.
"Kak adi kapan dari bandung?"Tami bertanya.
"Kemarin!"jawabnya lalu ia kembali asyik ngobrol dengan Riki.
"Kamu kenal betul Mi!!"Tanya Sania pada tami.
"Aku sering diajak kak Riki bertemu Adi,mereka sahabat karib!"
"Kak Adi uda kenal gadis cantik ini belum??"seru Tami.Adi menoleh dengan tersenyum.
Sania terkesiap,tak disangka Adi telah dihadapannya, menyodorkan tangan mengajak bersalaman.
“Aku pernah lihat kamu bermain di Gedung "Rentang" !bagus aktingnya,!"ujarnya serius.
Sania tersipu malu,ia membalas uluran tangan Adi.terasa hangat dan lembut,hum..hampir sama warna kulit Adi dengannya.
'Saat itu banyak improvisasi..?"
"Ini teh orangnya yang meramalkan kalo peran terbaik itu pasti teteh".sela Tami.
"Tentu saja,semua orang juga bilang begitu".tukas Adi.
Sania tak menjawab,tiba-tiba dadanya berdebar saat menatap mata lelaki itu.indah sekali matanya,agak sedikit ngantuk dengan cahaya kekuningan,seperti matahari tenggelam..
"Sok sekarang caralik!!(silahkan duduk).Mundi mempersilahkan duduk pada semua yang hadir.
"Waktunya kita membahas kegiatan kita".sela Tomok.
Semua yang hadir mencari tempat duduk masing-masing.
Riki maju ke depan mengambil satu kursi dan duduk didepan anggotanya.
Selama ini dialah yang menjadi ketua dalam kegiatan teater.mungkin dengan tanggung jawab dan kejujurannya membuat para anggota selalu mengusulkannya terus jadi ketua.
Laki-laki kekasih Tami ini cukup tampan,kulitnya kuning langsat seperti perempuan ,rambutnya ikal sebahu yang terkadang ia ikat dengan karet gelang,tubuhnya tidak tinggi seperti laki-laki umumnya,malah dibanding Tami pun ia yang kelihatan lebih pendek.
Usia mereka terpaut jauh,Riki berusia 26 tahun sedang Tami baru 18 usia yang masih sekolah kelas 3 SMU,tapi sepertinya cinta mereka tidak luntur karena perbedaan itu.
"Karena waktu sudah mepet kita dipersingkat saja okay!"ujarnya kemudian.
Ia mengambil selembar kertas dari baju pangsi hitamnya,semua serba hitam,dengan ikat kepala dari kain batik garutan berbentuk segitiga,menandakan ia adalah seniman sejati dari bumi sunda.
"Pengisi acara saya persilahkan lili untuk tampil didepan peserta baru,materi kajian puisi malam nanti oleh kak adi,teatrikal oleh kak Mundi,Tari dipersilahkan pada kak Sania jam berikut sebelum teatrikal".
Riki terdiam sebentar.memastikan ada yang keberatan tapi sepertinya tidak ada,lalu iapun melanjutkan.
"Materi Drama saya sendiri,permainan oleh Tomok dan Rudi,konsumsi untuk makan malam ini dipersiapkan oleh Tami dan 2 orang guru yang siap membantu,saya lupa lagi namanya!".
Semua terdiam tak seorangpun yang interupsi.
"Untuk malam ini saya harap semua laki-laki bisa menginap saja disini kecuali perempuan disunnahkan pulang,kita persiapkan untuk pelantikan besok pagi.pos pertama".
Riki berhenti sebentar,ia menyulut rokoknya,lalu menghisapnya penuh nikmat.
"Pos pertama ditempati oleh Tomok dan Lili di bawah NGAMPLANG dekat jalan raya,pos kedua Rudi dan Mundi diperbatasan cilawu- Garut kota,pos ketiga Sania dan Adi didepan Gedung Kesenian Garut".
Sania melirik Adi yang santai dan asyik pula menghisap rokok,yang terkesan tidak memperdulikan keadaan.
"Pos yang terakhir saya dan Tami,untuk pelantikannya nanti akan hadir ketua Pembina KATUMBIRI dan beberapa pejabat lainnya besok menyusul Ke kerkop,demikian..wassalam!!".
Riki mengacungkan lengannya tanda memberikan semangat.yang hadir tepuk tangan bersamaan,semua kembali berceloteh.
Hanya Sania yang masih asyik mencuri pandang pada laki-laki rupawan yang tak menyadari dirinya tengah diperhatikan.
Adi memang tampan wajahnya putih bersih tak sedikitpun jerawat yang nempel,rambutnya lurus pendek rapi,hanya sayang Nampak kuyu dengan pakaiannya agak Belle,ia terlihat asyik mengobrol dengan Rudi.
***
Banyak sekali peminat teater tahun ini,promosi Riki disekolah ini bagus hingga membuat guru-guru antusias mendukung ekstrakurikuler satu ini.padahal ini adalah hal baru.begitupun saat Sania masuk untuk memberi materi tentang tari,dengan penuh semangat anggota baru itu menyimak dan mengikuti pemateri.
Bukan hanya karena kebanyakan diantara mereka perempuan sedang banyak laki-laki pun ikut-ikutan antusias mengikuti.
"Ya seperti itu lah dasar-dasar tari dan keindahannya.
tarian tak hanya untuk para perempuan saja tapi tarian untuk laki-laki pun beragam,seperti tari perang,tarian dalam upacara adat dan berbagai tarian tradisional pula lainnya".Terang Sania saat tengah memberikan materi,
Anggota-anggota baru itu ada yang manggut-manggut,ada yang tengah asyik mencatat ada pula yang saling berbisik dengan kawan-kawannya.
"Tadi hanya sebagian kecil dari contoh-contoh gerakan tari,nanti setelah kalian lulus pelantikan ini kalian boleh memperdalam kesenian tari selain teater yang kalian geluti".
Seseorang mengacungkan tangan,sania menunjuk pula.
"Ada pertanyaan??"
Anak perempuan itu mengangguk.
"Maaf kalo nanti mau belajar kemana?".
"Tentu saja kami menyediakan tempat,pasilitas dan banyak pelatih pula!".
"Makasih kak!!"
Seorang anak laki-laki berseru.
"Bayar ngga kak??"
“Gratis dengan Cuma-Cuma asal ada kemauan yang keras!!"
"Asyik tuh!!"celetuk anak lain.
"Ada pertanyaan lagi??"Tanya Sania kemudian.
Semua menggelengkan kepala.
"Ya sudah kalau begitu,cukup sekian pemberian materi dasar-dasar tari yang saya jelaskan.jika ada yang mau memperdalam lebih lanjut nantinya kalian bisa menghubungi langsung kak Riki sebagai ketua KATUMBIRI ,terima kasih,wassalamualaikum!".ujar Sania menutup materinya.
"Wassalam !!"jawab semua yang hadir serempak.
***
Sania keluar ruangan setelah mempersilahkan Mundi untuk pemateri berikutnya,diluar koridor sekolah.
Terlihat Tami tengah bernyanyi dikelilingi Riki,Adi dan Lili,Adi memainkan gitar dengan mengalunkan alunan lagu Iwan Fals, (kemesraan ini).
Suara Adi bagus sesuai ketampanannya yang menurut Sania melebihi Nicolas Saputra.
Tiba-tiba nyanyian mereka berhenti saat Lili berhenti tepuk tangan,dengan suaranya yang cempreng ia memanggil Sania.
"Sini dong..kok malah kaya arca".
"Ya Tuhan",Sania menunduk malu saat Adi menatapnya,si matahari tenggelam tengah menatapnya.dadanya kembali bergetar untuk kedua kalinya.
"Teteh uda beres ngisi acaranya?"Tami mengagetkannya.saat Sania menyadari perempuan manis itu sudah didepannya.
"Sudah,sekarang giliran Mundi!"jawabnya seraya mengikuti Tami yang menuntunnya untuk ikut Duduk diantara Riki dan Adi.
"Sebentar lagi maghrib,setelah isya aku antar pulang kamu baby!!"ujar Riki tangannya meraih jemari Tami yang menyangga pahanya.
Sania memalingkan mukanya seumur hidup ia belum pernah mengalami ada laki-laki yang melakukan seperti yang ia lihat.
Adi masih asyik memainkan gitar sendiri.Lili pun asyik menerima pesan di phone.
"Iya kalo ga dianterin emak bisa marah!!"jawab Tami membalas genggaman erat Riki.
"Mesra banget cie..!!"goda Sania kemudian.
Tami tersipu.
"Siapa tau di samping Sania tuh" kosong goda Riki.
"Bisa juga sih..!!"Lili nyeletuk tapi tetep matanya ke layar handphone
Adi tersenyum manis.
Sania mencubit paha Tami.
"Aduh,kok aku yang dicubit!!"jerit Tami meringis kesakitan.
***
Malam terasa menusuk sangat dingin hingga ke tulang.
Sania tengah mencharger handphonenya diruang guru.
Baru saja Tami dan Lili meninggalkannya.katanya Tami meski masak dulu,sedang Lili ada obrolan serius dengan Mundi,menurut gossip mereka baru jadian.pasti lagi senang-senangnya.
Tiba-tiba Break!!!!!ada yang terjatuh diruang Kepala Sekolah,Sania reflek mencabut handphone &Charger,dan lari pontang-panting menuju pintu keluar,tiba-tiba pula Bruk!!ia meringis kesakitan saat pintu itu mengenai dahinya.lumayan keras!.
Tiba tiba Ia lunglai dan membiarkan dirinya terjatuh dilantai.
Seseorang yang barusan membuka pintu, terkejut saat pintu yang ia buka mengenai tubuh seseorang.
"Kau tak apa-apa?"Ia segera berjongkok didepan Sania.
Sania melihat orang itu,ia masih meringis memegang dahinya.
"Adi!!"gumamnya agak malu juga kalau ia harus marah-marah.
Adi langsung merangkul bahunya perlahan,dan memapah tubuhnya.
Sania tak mampu bicara apapun,berbagai perasaan mencampuri rasa yang tertinggal,kemarahannya mulai surut dengan sentuhan laki-laki yang mulai disukainya itu.
"Aku kira tak ada siapa-siapa!"
Sania duduk di kursi depan kantor.
"Aku mengambil air hangat dulu?"
Adi hendak berlalu.
"Untuk apa?"
"Untuk mengompres lukamu".Adi menoleh.
"Gak usah,aku ga apa-apa,!!"cegah Sania
Adi duduk di kursi men jajar Sania,Ia asyik memperhatikan dahi Sania yang mulai merah terlihat dibawah lampu.
Sania kemudian menceritakan pengalamannya barusan kenapa lari.
Adi tertawa terbahak-bahak gigi rapinya terlihat menawan,lagi-lagi begitu terpesona Sania dibuatnya.tapi Sania merenggut saat tawa Adi tak jua berhenti.
"Lucu apanya,..aku saking takutnya".Sania cemberut.
"Haha..haha..celaka ku polah sorangan tah!!"(celaka karena ulah sendiri).
Sania pun jadi ikut tertawa juga pada akhirnya.
"Mungkin ada tikus atau kucing yang masuk dan menjatuhkan buku,masa ada setan lagi baca buku!!"tambah Adi.
Sania menutup mulutnya untuk menahan tawanya dengan bercampur malu,akhirnya seseorang tau kalo dia begitu penakut.
Malam semakin menusuk,Sania yang hanya memakai switer hitam tipis terlihat memegang sikut dengan kedua tangannya,Adi membuka jaket yang dipakainya lalu disodorkannya padanya.
"Gak usah,kamu juga pasti kedinginan".Sania menolak.
“Sudah biasa,seorang pecinta alam sering merasa kedinginan,bahkan aku pernah kepuncak gunung tanpa kaos kaki dan selimut".
Akhirnya Sania menerima dan memakainya,semerbak wangi yang cool laki-laki banget,ga nyangka baju Belle,muka kusut badannya suka wewangian juga.
"Bagaimana?masih dingin?".
"Hangat!!".
Dia menatap wajah ganteng itu,tampak sekali mata kantuknya terlihat jarak dekat.aah..andai ia bisa meraihnya.
"Sebentar lagi aku pulang".
"Sama siapa?".
"Tami dan Lili,tapi nunggu mereka menyelesaikan urusan mereka dulu".
"Biar ku antar!!"
Sania terdiam,namun hatinya bersorak gembira.
Tak lama kemudian datanglah Tami dan Riki,kemudian Lili menyusul diantar Mundi,mereka ikut gabung duduk bersama.
"Kalian jadian ya!!"celetuk Mundi.
Sania agak terperangah juga,Mundi memang suka celetuk orangnya.
"Wei..jelek pikiran aja!!"pekik Sania.
"Yang jadian tuh kak Mundi ma neneng sebelah!!"sela Tami.
membela Sania yang terlihat rikuh.
"Hey kamu tuh sombong ngerasa uda jadian ama aa Iki!!"balas Lili dengan mendelik tapi terlihat senyum disembunyikan.
"Emang uda Wee!!"jawab Tami
"Ki mau antar pulang anak perempuan sekarang??"Tanya Adi seolah tak terpengaruh dengan celoteh mereka.
"Ayo sudah malam,mumpung
peserta sedang makan malam!".
"Ok,naik mobil aku saja!"
"Motorku gimana??"celetuk Sania
"Kalian naik mobil semua,aku bawa motor sania!!"ujar Riki.
"Sorry gue ga bisa ikut,..!!"ucap
Mundi kemudian
"Ngapain ikut juga tukang gossip mah!!"sela Sania.
"Wi wew..yang ga mau ketauan pacaran!!"Mundi malah menggodanya.
Sania malah terpentok omongannya sendiri,ia bungkam seraya memalingkan muka menahan tawa,malu sekali nampaknya.
Hai Raider...
Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...
Terimakasih♥♥
Sania terkejut saat bangun ia lihat jam beker menunjuk pada angka 07.03.Mamanya baru saja mengetuk pintu membangunkannya.
"Ya Tuhan aku kesiangan!!"teriaknya dan langsung berlari masuk kamar mandi.
Tak lama kemudian ia kembali dan mengganti baju seterusnya berdandan,ia keluar dengan muka masih panik.
Bu Nelis memanggilnya keruang makan,tampak Papanya asyik sarapan nasi goreng.
"Ayo sarapan dulu!"ajak Pak Rudi
Sania hanya mengambil roti yang telah diolesi selai stroberi kesukaannya,lalu ia menghabiskan segelas susu.
Bu Nelis menghampiri.
"Sepertinya kamu mau pergi,ini kan minggu!".
"Pelantikan ma,Sania kemarin bagian materi tari sekarang jaga pos ketiga!".
Sania mengelap bibirnya dengan tissue.
Bu Nelis merapikan rambut Sania.Anak bungsu yang paling dimanja,sekalipun sudah remaja Ia menganggap Sania masih perlu diurus dan diteliti gaya berpakaian dan dandannya,saking suka cuek terhadap diri sendiri.
"Hati-hati jaga diri baik-baik!"nasehat Papanya.
Sania kemudian mencium tangan Mama dan Papanya lalu tergesa keluar.
Terlihat motornya sudah dihidupkan,Sania tersenyum melihat kakaknya rajin itu dan begitu perhatian terhadapnya.
"Baik banget kak,makasih ya!!"Ia mencium kedua belah pipi kakaknya,lalu mengambil helm yang dipegang Kania.
"Hati-hati dijalan".Kania berseru saat adiknya mulai melaju kearah jalan.
Sania membalas dengan melambaikan tangannya.
***
Dengan kecepatan standar ia akhirnya nyampe juga.
Sania menyimpan motornya dihalaman parkir,masih teringat tadi malam yang pake motor ini adalah Riki,sedang ia menumpang naik mobil Adi bersama-sama Tami dan Lili,mereka baik banget.
Sania tersadar setelah sampai,Adi Nampak duduk dipinggiran taman depan gedung sambil asyik didepan layar handphonenya.
"Belum ada peserta yang datang?"tanya Sania setelah duduk disampingnya.
"Belum,mungkin masih di pos 2".
Nampak ia masih asyik ke layar handphonenya tanpa menoleh sedikitpun,sekilas Sania mengintip,ternyata Adi sedang bermain game Online yang lagi viral sekarang ini.
Sania terdiam ia pun asyik memperhatikan banyak orang yang berlalu lalang dijalan,ada yang berlalu lalang kemungkinan menuju kerkop,ada juga hanya jalan-jalan belanja dan pesan makanan di tiap gerobak dorong pinggir gedung.
"Kuliah dimana?"tiba-tiba Adi bertanya,rasa senang menyelinap di hati Sania,setidaknya ia diajak ngobrol lagi .
"Ikif,semester 6 ".Sania menoleh.
Adi pun ikut menoleh akhirnya dua mata beradu,ada yang berpasir di dada sania,entah rasa apa itu yang membuatnya tak karuan
"Kamu kuliah dimana?"Sania cepat berontak dari desiran hatinya.
"UNPAD komunikasi semester akhir".Nampak Adi masih menatapnya tapi hanya pandangan biasa,Sania merasa dirinya kegegeran dengan tatapan Adi.
"Enak dong".
"Sulit juga,sedang menyusun skripsi,kamu jurusan apa?"Tanyanya lagi
kemudian ia meluruskan kakinya di taman.
"Bahasa dan sastra Indonesia".
"Ingin jadi Guru?"Adi menatap tajam.
"E..mm tentu saja!"jawab Sania kikuk.
"Ibuku juga Guru,tapi aku tak berniat jadi Guru".Adi memasukkan handphone ke saku jaket yang semalam dipake Sania.
“Kenapa?ikut ayahmu ya?"Sania heran.
"Ayahku polisi,aku disuruh mereka mengikuti profesi diantara mereka,tapi aku pernah kabur untuk didaftarkan.mamaku marah aku dipaksakan masuk Unpad,melalui pamanku yang jadi rektor sana,sebenarnya aku tak menginginkan tapi pada akhirnya ya harus dinikmati juga.".
"Terus cita-citamu apa sebenarnya?".
"Aku ingin masuk kuliah jurusan seni,aku ingin menjadi seniman sejati seperti Riki,dia punya kemerdekaan berekspresi tanpa ada halangan siapapun,ia berani menopang hidupnya sendiri bahkan dibutuhkan banyak orang".
Adi terdiam sesaat,kemudian Ia mengambil sebatang rokok dari bungkusnya yang disimpan disampingnya sedari tadi,lalu menyulutnya perlahan sepertinya ia memang perokok berat,terlihat begitu slalu menikmatinya.
"Sulit untukku memperdalam seni,aku hanya bisa berekspresi bila libur dari kampus untuk sementara waktu.mamaku melarang keras aku masuk seni,katanya seniman itu adalah pengangguran,yang didalamnya adalah orang-orang malas.padahal tidak seperti itu.keluargamu bagaimana?".
Sania yang sedari tadi termangu mendengarkan cerita Adi,agak terkejut.
"Kedua orang tuaku guru,ayah Guru SMA.ibuku guru SD,tentunya bukan karena suruhan mereka aku harus jadi guru,ini murni kemauanku,sebelum masuk kuliah aku dan kakakku ditanya dulu kemana minat masing-masing,hanya kakakku yang berbeda ia lebih memilih kuliah farmasi,dan sekarang ia telah menjadi apoteker,sekaligus calon istri seorang tentara".ujar Sania.
"Keluarga yang demokratis!!"
Tiba-tiba obrolan mereka terhenti,setelah datang sekelompok remaja dengan pakaian yang agak norak,wajah yang dibikin lucu oleh para panitia membuat mereka seperti orang yang tidak sehat alias gila..
Adi berdiri dan menyuruh peserta untuk membuat barisan.
Sania hanya senyum-senyum melihat peserta yang dikerjain Adi,Ia hanya mengecek peserta yang hadir,setelah itu bergiliran mereka pergi kelompok lainpun datang.
Ia merasa obrolan tadi masih membekas,semakin terwujudlah rasa simpati pada dirinya,sosok yang selama ini tak pernah ia bayangkan,dan belum pernah ia alami rasa jatuh cinta yang pertama kalinya ia rasakan,Sania menyukai Adi.mulailah tumbuh benih-benih cinta yang membentuk sebongkah impian untuk memiliki.
Adi menjadi kemilau,seperti bongkahan indah yang ingin ia raih,tapi silaunya masih membuatnya tak percaya diri.
Ku rindukan awan putih dalam pelukan langit
Ku rindukan tak terhingga sinarnya yang sempurna mentari
Biar ku raih sampai mabuk rasa rinduku
Menopang sunyi dalam hangatnya hari
Adi ooo.
***
Matahari tepat berada di atas kepala.
Pelantikan teater telah selesai,anggota baru telah lulus dengan uji mental,para panitia melepas lelah dibawah naungan pohon beringin diluar lapangan kerkop,mereka tengah asik mengobrol segala hal yang enak dibahas,kemungkinan besar tentang peristiwa melantik anggota baru dari kemarin hingga tadi pagi.
Sedang Sania dan Tami duduk bersama tak jauh dari sosok Adi yang begitu serius mengobrol dengan ketua Pembina Katumbiri,yang biasa dipanggil Eyang,sedang Sania terus asyik mencuri pandang kearah Adi yang tak menyadari jika ia tengah diperhatikan perempuan cantik di seberangnya.
Begitu detailnya Sania memperhatikannya ,dari ujung rambut hingga ujung kaki rasanya begitu penuh magnet yang menariknya untuk selalu menatap,dia tetep tampan meski dari kemarin bajunya tidak diganti,siapa tau tidak mandi juga,ah tapi bagi Sania peduli amat memikirkan hal itu.
"Emm..em!!"Tami.dehem panjang,ia sedari tadi memperhatikan tingkah Sania.
"Aah,ngagetin tau!!!"Sania
cemberut ia merasa terusik dalam dunia yang tengah dinikmatinya.
"Aku punya nomernya teh,jangan pura-pura,Tami juga tau kok hehe".
Sania tetep cemberut,tapi ia cepat berbisik.
"Jangan bilang-bilang loh!!"
Tami mengangguk meyakinkan,Sania kembali berbisik.
"Termasuk Riki juga,jempol kakimu juga ya!!".
Tami tergelak,ucapan Sania terdengar lucu baginya.hingga semua menoleh kearah mereka termasuk Adi.
"Aku mengerti,apalagi yang pertama ngerasain jatuh cinta!!"bisik Tami.
"Ada apa nih!"teriak Riki.
Sania mencubit paha Tami.
"Teteh..kok aku dicubit lagi,sakit!!"jeritnya sambil meringis.
Giliran Sania yang tertawa terbahak-bahak,sambil berlari karena Tami mengejarnya.
Riky menggelengkan kepalanya seperti bingung.akhirnya semua beralih perhatian kepada dua orang yang tengah berkejaran,
"Anak tk sedang bermain!!"seru Tomok,hingga memancing tawa semua.
Malu juga akhirnya Tami menyerah mengejar Sania yang tak bisa ia kejar,ia kembali menghampiri Riki,sedang sania terengah-engah lalu duduk di samping Adi yang ikut menertawakannya.
"Masa kecil kurang bahagia ya!!"celetuknya dengan senyuman paling manis sedunia.
Tidak sakit hati,malah ia terpesona dengan senyum diakhir kata itu,tapi ia segera menguasai keadaan.
huh..bahagia banget malah,ampe diulang hari ini hehe!!jawabnya.
"Lucu juga kamu!!"Adi tersenyum kembali.
Plak!!! kena jantung hati,ucapan manis,tatapan manis em..
Sania Geyer juga.rasanya ia pengen dengar terus kata-kata manis dari laki-laki itu hingga ribuan kali apalagi diselipkan kata-kata penuh cinta untuknya,emm lagi dan lagi..
"Kaya serius aja???"Sania menutup Geyer nya dengan canda.
"Aku jarang bohong sekali kali!!".balas Adi.
Mereka tergelak berbarengan..
Oh Adi!! Sania memegang pipinya sendiri yang terasa mendadak dingin kalau seandainya ia berkaca memerah kali.
Hai Raider...
Jangan Lupa Like,komentari,Favoritkan ya..
Terimakasih♥♥
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!