Hai nama aku Sita. Aku tinggal di Medan tepatnya di daerah Pancing. Aku mahasiswi di salah satu Universitas Swasta di Kota Medan ini. Kaku banget sih perkenalanku. Ya maklumlah, aku belum terbiasa untuk menulis cerita seperti ini. Cerita yang akan aku tulis disini merupakan kisah nyata dan sedikit dibumbui oleh cerita fiksi dari kehidupan salah satu teman dari teman ku. Semoga kalian dapat mengambil hikmah dari setiap ceritaku ini.
Aku kuliah di Medan ini dengan banyak sekali lika-liku kehidupan yang sangat curam. Harus berjuang sendirian, harus memenuhi kebutuhan sendiri. Ya benar harus mandiri.
Sama dengan halnya kisah percintaanku yang sebenarnya aku tak tahu akan berlabuh kemana. Awalnya aku berpikir biasa aja tentang kisah percintaan ku ini tetapi waktu membuktikan bahwa tak seorang pun mencintaiku dengan tulus.
Entah darimana aku harus memulai kisah percintaanku ini, tetapi aku mulai mencintainya ketika aku sudah memasuki semester yang benar-benar berat bagiku yaitu semester 2.
Aku tak tahu kalau di perguruan negeri begitu juga atau tidak. Tetapi di awal semester 2 aku benar-benar menghabiskan waktuku di kampus 18 jam. Wah, iya benar karena disamping aku kuliah, aku juga bekerja di salah satu kantin kampusku. Jadi benar-benar sangat sulit untuk bisa ikut berorganisasi bagiku karena waktu yang begitu padat.
***************************
Suatu hari aku memberanikan diri untuk mendaftar suatu organisasi yang dimana organisasi ini mengutamakan keadaan fisik yang benar-benar sehat. Aku memilih organisasi ini karena aku yakin memiliki fisik yang sehat dan waktu SMA pun aku sudah banyak mengikuti organisasi yang melibatkan kesiapan fisik.
Organisasi ini lah yang mempertemukan aku dengannya. Ya dia, orang yang membuatku jatuh hati. Namanya Michael. Jangan dibaca MIKAEL ya, baca MAIKEL. ya walaupun aku sering memanggilnya Kael. Hehehheee. Aku sedikit tersinggung kalau kamu bacanya salah, karena aku mencintainya. Hahahahaa.
Setiap hari Sabtu, kami selalu mengadakan latihan di sekretariat organisasi ini. aku belum mengenalnya saat itu, tetapi yang saya tahu dia sudah terlebih dahulu bergabung di organisasi ini. aku datang bersama dengan teman lelaki saya bernama Mario.
Saya ingin masuk organisasi ini juga karena ajakannya. Selama kegiatan latihan berlangsung, saya risih dan sedikit terganggu dengan salah satu orang yang bertindak, berlagak sok keren, sok iya banget dan sok jago gitu.
Hingga sampai kegiatan ini selesai, saya pulang bersama dengan Mario.
Kami berjalan kaki sampai ketempat penungguan angkutan umum.
Saya mulai ngedumel ke Mario. “Ih aku gak suka deh ngelihat cowok yang hitam itu, banyak banget gayanya, Sok iya kali, asik ngejawab aja kerjanya”. Mario hanya tertawa.
Dan tanpa aku sadari dia, iya laki-laki hitam itu berada di belakang kami seperti mengekori kami.
Aku sadar ketika dia berbatuk pelan. Haduhhh.. aku malu semalu malunya. Dan dia terus mengikuti kami sampai di penungguan angkutan umum.
Angkot mario duluan tiba, sehingga dia harus pergi duluan.
Aku harus menyebrang karena arah rumahku berlawanan dengan arah rumah Mario.
Dan ketika aku mau menyebrang, lelaki tak tau diri itu meraih tanganku dan mulai berjalan dengan ku melewati zebra penyebrangan jalan. Gilaaaaaa bangetttt.
Lebih gila lagi aku hanya diam aja dan hanya bisa mandangin dia aja sedangkan dia tak memandangku sedikitpun.
Setelah dia menyebrangkan aku, dia kembali menuju gang sekret organisasi kami dan aku melihat dia naik motor dan berlalu begitu saja.
Haissss sangat menjengkelkan. “Dia kira aku buta?” Gak bisa nyebrang jalan beginian? Aigooooo.. dia gila banget.
Kami punya grup Whatsapp yang aku yakin dia pasti ada di dalam grup itu. Aku cari wajahnya yang hitam itu dan rappppppp aku tak menemukannya.
Aku ingin menanyakan mengapa dia menyebrangkan aku dan pengen marah juga sih. Tapi ya beginilah, aku tak menemukan kontaknya.
Bisa saja aku meminta kontak Wa nya kepada teman yang lain tapi malu dong.
Mungkin dia tidak mencantumkan nama dan tidak membuat profil tapi saya melihat ada satu kontak yang profilnya itu seekor Gorila hitam dan sepertinya dia sih itu karena mirip.wkwkkwkwkw.
Semenjak kejadian itu berlalu, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya.
Dan aku pun sudah melupakan kejadian itu begitu saja dan beranggapan bahwa di organisasi itu sangat kental dengan rasa persaudaraan sampai-sampai dia memastikan kalau anggota di organisasi itu aman. Hiya hiya.
Aku memutuskan untuk keluar dari organisasi ini bukan karena kejadian kemarin atau kejadian apapun yang ada di organisasi ini.
Aku keluar karena melihat waktuku yang tidak cukup untuk bisa mengikuti semua kegiatan kampus, kerja dan organisasi yang ada.
Malam hari nya, aku meminta izin kepada teman-teman yang ada di grup bahwasanya aku akan keluar dari organisasi dengan melampirkan alasan yang tak terbantahkan lagi.
Setelah aku keluar, tiba-tiba Gorila besar, hitam itu ngechat aku dan bilang, kenapa keluar dari organisasi?
Kamu lagi ada masalah ya? Kamu gak nyaman ya? Atau kamu sudah berpaling dengan organisasi lain?
Aku belum sempat balas pertanyaan pertama, dia udah melanjutkan pertanyaannya. Kesal banget sih awalnya, tapi ya perlahan-lahan aku menjawabnya dengan pasti. Dan akhirnya dia memahami itu.
*********************
Sampai suatu ketika kami selalu ngechat, hampir setiap saat. Dan rasanya ada yang kurang kalau dia tidak ngechat aku. Kenapa seperti ini ya?
Kami mulai berkenalan selama chattingan itu. Menanyakan jurusan, stambuk, tempat tinggal, status dan lain-lain. Sampai akhirnya dia pengen kami berjumpa.
Kami berjumpa di kantin jurusanku karena aku biasanya ada disana untuk bekerja tetapi dia tidak mengetahui kalau aku bekerja di kantin itu.
Pernah sih dia singgah ke kantin ku tapi aku tak menegurnya, aku takut dia akan selalu datang ke kantin ku dan memperhatikanku.
Kampus aku luas dan rame banget sehingga kemungkinan untuk bertemu agak sedikit sulit karena waktu kuliah kami yang berbeda dan ramainya mahasiswa di sana.
Ketika kami bertemu kembali setelah kejadian ittu, rasanya canggung. Panas dingin, malu dan deg-degan gitu.
Awalnya aku biasa aja sih, tapi ketika dia bilang “ wah baju kamu bagus ya, warnanya biru langit gitu, tas kamu juga”. Kesal banget gak sih, dia memperhatikan dari atas sampai bawah.
Aku mengalihkan pembicaraanya dengan menanyakan seputar jurusan dia tetapi tetap saja dia membahas diriku. Haduhhh,, aku gerogi banget.
Dia bilang rambut aku baguslah, aku manislah, gila banget. Sampai-sampai dia mengambil jedaiku dan aku lupa sekali memintanya.
Aku harus masuk kuliah dan aku minta izin ke dia untuk pergi duluan. Dia antarin aku sampai ke depan ruanganku.
"Aku sudah mengetahui ruang kelasmu. Aku punya mata" loh disini, sekalian buat jagain kamu, ujar Kael".
Senang sih tapi masih rada bingung karena tingkahnya yang aneh. Dibilang Dilan, gak bangettt sihh. Anehhh bagiku..
Pertemuan itu terjadi di bulan Mei. Dan pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir buat kami karena aku tidak pernah menemukan waktu luang untuk bisa bertemu kembali.
Kami hanya menanyakan kabar dan bercerita lewat WA aja. Sampai satu kalimat yang dia tuliskan lewat chat yaitu “Aku sudah merindukanmu”. Sontak membuatku mati tak berdaya....rasanya seperti seorang putri yang dirindukan oleh pangeran.
Tapi ya karena aku belum mengenal nya dan merasa dia itu seorang fucekboy aku belum bisa memastikan perasaan ku dengan pasti. “aku ingin bertemu denganmu Ta”. Dan jawaban fantastis yang aku beritahu ketika dia ingin berjumpa denganku yaitu “Kita akan berjumpa bulan 12 ketika momen natal.
Kalau natal jurusan aku yang duluan, kamu harus datang menemuiku tetapi kalau natal jurusan kamu yang duluan berlangsung, maka aku yang harus datang menemuimu. Awalnya dia tidak setuju karena dia merasa terlalu lama untuk bisa bertemu denganku.
Setelah 7 bulan berlalu, akhirnya natal jurusan dia yang terlebih dahulu berlangsung. Aku datang ke acara natalnya dengan menggunakan gaun berwarna hijau army.
Awalnya aku ingin mengenakan gaun berwarna biru dongker tapi dia bilang kalau dia sedang memakai kemeja berwarna hijau army, dia ingin kami couple. Haduhhh. Aku harus pinjam baju orang nih supaya samaan sama dia. Aku pinjam sana sini ke teman aku dan akhirnya ada dong gaun HIJAU ARMYnya. Haisssss.
Waktu natal mereka, hujan gerimis gitu jadi gak memungkinkan banget kalau untuk naik angkot karena harus jalan lagi ke dalam gang gereja nya. Akhirnya aku memutuskan untuk naik grab dengan harga yang mehong padahal pada waktu itu uang ku sudah sekarat. Tapi ya tak apalah demi kamu sayang. hahahhahaa.
Aku tiba ketika natal sudah berlangsung. Mataku mulai liar untuk mencari dimana keberadaannya. Sampai akhirnya aku melihat nya berperan sebagai Iblis di drama natal.hahhahhahhaaha. ngakak banget sih waktu itu. Tapi ya namanya juga drama.
--------AMINNNNNN---------
Entah kenapa dia cepat sekali mengenaliku, padahal lampu gereja sedikit redup ditempat dudukku. Dia datang menemuiku dan berkata “ kamu cantik sekali Ta”. Aku tersipu malu sampai bilang ke dia, iya kamu juga tampan malam ini. huahahhahaaa. (Gila sih kalau diingat-ingat kejadian ini).
Teman-temannya mulai bersiul-siul meledek Kael karena bersamaku. Kael mengajakku untuk berfoto, dan kami kaku sekali untuk berfoto. Sampai akhirnya dia meminta izin untuk merangkul ku dan berfoto denganku.
“ boleh aku merangkulmu Ta?” spontan aku langsung bilang “BISA”. yah gitu deh, kami berfoto bak pangeran dan putri😍.
Dia tak mengantarku pulang karena aku tak ingin dia mengetahui tempat tinggalku. Aku beralasan kalau aku ada urusan lain yang mengharuskan tidak kembali kerumah saat itu juga. Dia sudah memaksa untuk mengantarku tetapi aku tak mau dan sedikit berpikir kalau nanti akan memberatkan dia.
Aku kembali ke rumah dengan wajah sumringah bahagia ya walau uang ku sudah habis untuk naik grab..maklumlah, anak Kos pas-pasan. Btw foto tadi di take di hp aku jadi aku bisa melihat hasil foto nya lebih puas. Dasar wanita..tapi rasanya tak ada fotoku yang cantik ketika berfoto dengannya. Sial....hanya wajah tampannya yang bagus. Rambut ku entah seperti apa di dalam foto itu. Huhfftttttt.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!