Alexa Olivia Marley Jansen 27th wanita sederhana,mandiri dan pintar. tidak ada yang tau jati dirinya kalau, ia putri tunggal dari pengusaha nomor 5 dunia. pasangan Damian Marley Jansen dan Lili Aguela Wilson.
Sebastian Abraham suami tercinta Alexa, ia tidak tahu kalau istrinya putri tunggal milyarder. ia hanya tau putri dari seorang pengusaha biasa. Membuat orang tua Sebastian tidak merestui pernikahan anaknya dengan Alexa. Tapi, karena paksaan dari kakeknya, harus mau di jodohkan dengan gadis pilihan kakeknya. Jika mau memegang Abraham grup ancaman nya.
"Pagi," ucap Sebastian Abraham.
Sambil berjalan ke arah Alexa yang sudah duduk manis di meja makan. Sambil mencium kepala sang istri. Ini adalah rutinitas pagi mereka yang selalu romantis didepannya. Namun hatinya menolak.
"Pagi mas, mau sarapan apa hari ini?," menoleh ke samping. "biar aku ambil kan," sambung Alexa sambil senyum ke arah sang suami.
"Aku mau sandwich tuna sama satu gelas susu aja sayang," singkat Sebastian. "Oh iya sayang, nanti malam aku gak pulang, habis pulang kantor aku langsung berangkat ke luar kota. Tidak apa-apakan sayang? Jika aku tinggal keluar kota lagi?" imbuh Sebastian lagi.
Sebastian akan bersikap manis kepada Alexa. Jika ada maunya. dan bersikap romantis di hadapan keluarga besarnya.
Deg
Alexa merasa hatinya sakit, mendengar suaminya sedang berbohong.
Flashback:
Sebelum tidur ponsel Sebastian berdering. Ketika Alexa sedang berjalan keluar dari ruang wadrobe dengan piyama tidur favorit. Tetapi tidak sengaja mendengar sang suami sedang berbicara lewat telepon dengan seseorang dengan sangat serius.
"Hallo sayang," Ucap Sebastian.
".............................…........"
"Iya jadi dong, mas ga lupa ko,"
"......................................."
"Besok mas datang janji tidur iya sayang sudah malam love you,"
flashback off:
Pagi tadi sebelum berangkat ke kantor, Alexa lebih dulu ijin pergi dengan alasan ada meeting pagi. Tapi itu hanya alasan saja, wanita cantik tinggi bak model berkulit putih itu berhenti di depan komplek. Dimana tempat mereka tinggal. Tidak lama kemudian mobil suaminya muncul.
Tanpa sepengetahuan suaminya, sebelum mengikuti Sebastian. Alexa terlebih dulu mengganti mobil yang sudah di siapkan oleh Jonathan asisten Dady nya.
Berbulan-bulan, ia mendapatkan kabar perselingkuhan Sebastian dari Dady nya. Akan tetapi dia menepis pikiran buruknya, sebelum dia melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Dan akhirnya baru hari ini, ia berani mengikuti Sebastian Abraham untuk membuktikan kabar tidak baik itu.
Berkali-kali meremas jari tangan pada ujung roknya. Ia takut jika kabar tersebut salah dan. ia berdosa telah menuduh suami nya.
Selama ini Alexa adalah istri yang baik dan sabar. ia selalu menuruti permintaannya, begitu sayangnya kepada Sebastian. meski kedua mertuanya dan orang tuanya tidak merestui hubungan pernikahan nya,
"Pak mun jalan dan ikuti mobil tuan." pinta Alexa kepada sang sopir pribadi.
"Baik non," Jawab pak mun.
Mau kemana kamu mas,bukannya ini bukan jalan ke arah kantornya.
Batin Alexa.
Ada yang bilang firasat seorang istri memang tidak pernah meleset, hatinya semakin tidak enak dan tak menentu mengetahui jalan yang di lewati suaminya bukan menuju kantor. Tapi, ia menepis pikiran negatif yang sedang ia bayangkan.
"Ck........jadi penguntit hari ini Batin Alexa.
Hingga sampe diluar kota Alexa masih mengikuti Sebastian, Sampe menghentikan mobil disebuah rumah berlantai dua yang begitu besar dan memiliki halaman yang luar. Melihat Sebastian memasuki rumah tersebut.
"Dit..dit... "
Suara klakson mobil.
Securuty penjaga rumah langsung sigap membukakan pintu gerbang dan mobil Sebastian masuk ke dalam.
"Pagi tuan." kata security.
"Hmm..."anggukan kepala Sebastian.
Dari kejauhan Alexa menatap rumah yang sama sekali tak pernah mengenal siapa pemiliknya. Ingin sekali turun dan bertanya ke penjaga rumah, tapi, ia masih ragu dan takut tindakannya akan di ketahui Sebastian.
Rumah siapa ini?.ko mas bastian tidak pernah cerita kalau punya rumah atau kerabat di daerah sini.
Batin Alexa.
Setelah menunggu beberapa saat ketika supir Alexa mau menjalankan mobilnya. Ia dikejutkan dengan munculnya Sebastian sedang mengandeng seorang wanita. Yang seumuran suaminya. Nampak terlihat tengah hamil besar, serta mengendong anak kembar balita, dan mereka masuk ke dalam mobil dan pergi.
Deg
Tak terasa air mata Alexa lolos begitu saja, hatinya sakit melihat keromantisan suami dengan wanita lain.
Nampak Alexa menitihkan air matanya.
"Maaf, apa nona tidak apa-apa?" tanya pak Mun. Sambil menyerahkan selembar tisu ke pada bosnya.
"Saya tidak apa-apa pak Mun, tolong cepat jalan dan ikuti mobil tuan lagi," pinta Alexa sambil mengusap air mata.
Kasian nona Alexa,melihat tuan Sebastian dengan wanita lain.
Batin Pak Mun.
Tak ingin kepergok, Alexa menyuruh pak Mun mengikuti kembali, Dengan sigap melajukan mobilnya untuk memberi jarak, tak ingin tertinggal Pak Mun memutar balik mobilnya dan kembali membuntuti mobilnya. ia sungguh tak mengenal siapa wanita dan anak kecil itu, sepagi ini Sebastian menjemputnya.
Jadi omongan Dady benar! kalau mas Bastian telah menghianati aku, Dia siapa mu mas?,
Batin Alexa.
Kembali dikejutkan dengan tempat tujuan Sebastian, Sebuah Rumah Sakit milik keluarga Alexa, Dimana, ia juga rutin melakukan terapi hormon kehamilan disana.
Begitu besarnya cintanya Sebastian mulai tumbuh untuk nya, Alexa masih bisa berpikir positif kepada suaminya, mungkin ia sedang mengantar istri dan anak teman Sebastian. itu yang dipikirkan oleh Alexa.
"Hhm,...sepertinya aku harus turun, dan melihatnya langsung," gumam Alexa mencoba menguatkan hati.
"Pak Mun, tolong tunggu sebentar iya, Saya mau masuk ke dalam", ucap Alexa.
"Baik nona," seru pak mun.
Namun, sebelum turun dari mobil.
"Pak mun,saya bisa pinjam topi Pak Mun?" pinta Alexa
"E...eh..topi ini nona?" Sambil memegang topi yang sedang di pakainya. pak Mun ragu untuk menyerahkan topinya kepada Alexa.
"Iya pak! memang topi siapa lagi yang ada di dalam mobil ini?ko malah bengong pak." Alexa merasa heran.
"Eh..,maaf nona!! topi saya bau, seminggu ini belum dicuci,nanti kutu rambut saya nempel di rambut nona." cicit pak Mun ragu sambil menyerahkan topi miliknya.
"Eh.....beneran bau iya?", Alexa mencium bau sesuatu dari topi itu. "Ih pak mun benar-benar jorok," sahut Alexa sambil nutup hidung nya.
"Kan tadi saya sudah bilang non, kalau topi saya bau belum di cuci. Maaf nona, apa mau saya belikan di minimarket depan?" Tawaran pak Mun.
"Ya sudah cepetan,"Jawab Alexa ketus.
Setelah memakai topi dan masker, Alexa turun dari mobil, dengan perasaan gugup, Ia berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Perdebadan dengan pak Mun membuat kehilangan jejak Sebastian.
Ia binggung harus jalan ke arah mana, karna perasaan mengatakan ke arah lurus, dan benar Sebastian tengah duduk di kursi menunggu bersama wanita hamil dan dua anak balita menunggu giliran di periksa,
Mereka tidak menyadari bahwa Alexa juga duduk di bagian belakang mereka, karna terhalang pasien lain yang juga sedang menunggu giliran.
Alexa masih bisa mendengar dengan jelas saat anak kecil memanggil Sebastian dengan sebutan Papa.
"Papa, apa masih lama kita bertemu adik bayi," ucap anak kembar berjenis laki-laki. dan yang anak kembar satu hanya menganggukkan kepalanya.
"Hu'um"
"Ng gak sayang, sabar iya nanti juga bertemu sama adik kamu di dalam."jawab Sebastian.
Lagi lagi air mata Alexa tanpa komando lolos begitu saja. Sakit?iya perih!?menyayat hati! netra Alexa memanas, dadanya bergemuruh mendapatkan perlakuan manis Sebastian pada wanita yang ada di sampingnya, Sesekali Sebastian mengusap perut wanita itu dengan mesra.
Seandainya aku yang hamil mas apa kamu akan perlakukan aku seperti itu
Ingin rasanya Alexa mendekat dan menanyakan hal itu, Tapi wanita ini masih belum yakin.
"Hallo sayang,Sebentar lagi kita bertemu di dunia,!"ucap Sebastian.
"Iya papa," ucap wanita yang bersama Sebastian, sambil menirukan suara anak kecil.
Membuat keluarga kecil itu tertawa bahagia.
15 menit kemudian akhirnya tiba giliran Sebastian, sebelum nya seorang perawat menyebut nama wanita yang datang bersamanya
"Nomor antrian 25 nyonya Rena Sebastian Abraham,"
20 menit berlalu Alexa tetap menunggu. Tak lama kemudian Sebastian bersama Rena itu keluar dari ruangan Dokter obygu. Setelah menunggu 3 pasien lagi tiba giliran Alexa.
"Silahkan nyonya Alexa, Sudah di tunggu Dokter Kim", kata perawat yang sudah mengenal siapa Alexa.
"Terimakasih sus, saya masuk dulu"
Tok...tok...
"Masuk." Suara Dokter Kim dari dalam.
Alexa memasuki ruangan dan duduk di hadapan Dokter Kim,
Dokter muda ini kaget dengan pasien yang datang, merasa gugup dan salah tingkah dengan kedatangan putri dari pemilik rumah sakit, hanya berjarak 20 menit dari Sebastian suaminya.
"Selamat pagi, nona Alexa Olivia Marley Jansen." Dokter kim tersenyum meski canggung, membuat kecurigaan Alexa semakin kuat.
Sambil tersenyum yang di paksa,ia menatap pada Dokter Kim.
"Saya ingin bertanya kepada anda Dokter Kim." Tegas Alexa bicara tanpa bertele- tele.
"Iya nona, katakan apa yang bisa saya bantu." jawab Dokter Kim.
Dengan menarik napas dalam-dalam. Lalu menghembuskan napas pelan.
"Tolong dokter Kim jawab dengan sangat jujur, apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa wanita yang tadi bersama tuan Sebastian?", Tegas Alexa.
Dokter Kim berusaha setenang mungkin,jika dia berbohong akan imbas pada pekerjaannya. Jika berurusan dengan putri pemilik rumah sakit, ia sudah menduga suatu saat hal ini akan terjadi, serapat apa pun menyembunyikan bangkai suatu saat akan tercium juga.
"Maafkan saya nona,saya tidak ber..."
"Katakan,Dok! Jangan berbelit." Alexa mulai tersulut emosi meski dengan suara lembutnya.
"Bu Re..Rena..... Istri tuan Sebastian." dengan berat hati dokter Kim, bercerita yang sebenarnya pada anak pemilik rumah sakit. Tidak ada yang terlewat sedikitpun, ia menceritakan semuanya tentang kebenaran yang telah. Ia tutupi bertahun-tahun.
"Lalu anak kembar balita itu?" Tanya Alexa.
"D...dia... Juga anak tuan Sebastian." kata Dokter Kim.
Lagi-lagi seketika, Bulir bening mengalir begitu saja dari sepasang mata Alexa, tanpa bisa itu tahan. Hatinya begitu hancur,berkeping,bagai di samber petir.
"Nona.... Maafkan saya,tidak ada niat saya berbohong, atau menyembunyikan dari nona, Tapi ini perintah dari tuan Besar,"
"Iya, Saya tau dari dad Damian, dia telah memberi tahukan, tapi saya tidak percaya begitu saja Dokter Kim," ujar Alexa.
Dokter Kim merasa lega karena sudah tidak menyembunyikan apapun lagi.
Setelah mengusap kasar air matanya, ia keluar dari ruangan Dokter Kim, sementara Dokter dan seorang perawat hanya bisa menatap dengan iba.
Dokter kim, merogoh kantong saku jas kebanggaan dan menghubungi seseorang.
Tut...Tut...Tut..
Setelah bunyi dering ketiga.
"................................"
"Hallo tuan besar,nona Alexa sudah mengetahui nya."
"...........…......…...."
"Keadaan nona muda tidak sedang baik-baik saja"
"......…..............."
"Iya,tuan Besar,sama-sama"
"Tut..Tut.."
Sambungan Telepon terputus.
Bersambung......
......🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷......
INI NOVEL PERTAMA SAYA, MOHON MAAF APABILA MASIH ADA BANYAK KEKURANGAN.
...**Yuh Komen Agar Author...
...Update Lagi**.......
Di lobby perusahaan yang tidak asing lagi bagi kalangan Dunia bisnis,semua karyawan crop group company sedang berbaris berjajar untuk menyambut kedatangan anak pemilik perusahaan yang baru saja lulus S2 dari University of Oxford, Inggris.
Terlihat sebuah mobil sport Bugatti La Voiture Noire,Mobil ini merupakan mobil super eksklusif yang hanya diproduksi satu unit di seluruh dunia. Karena itu, harga yang membuat mobil ini sebagai mobil termahal di dunia seakan masuk akal dan bisa diterima. Harga Bugatti La Voiture Noire 2019 berada pada $ 12 juta (sekitar Rp170 Miliar).berhenti di depan lobby.
Setelah sang asisten dan pimpinan mereka turun dari mobil mewah itu, semua karyawan menunduk hormat pada kedatangan pimpinan perusahaan yang baru sebagai penyambutan. dia adalah Brian Leonardo Elgan dan asisten pribadi Dante Fernandes.
"Selamat pagi, selamat datang tuan muda Elgan di crop Group company,"ucap asisten tuan Louis
Dengan sikap dingin,tegas Brian menerima sambutan dengan Hangat dari asisten sekaligus sekertaris papi Louis
"Pagi paman Joy," seru Brian.
"Tn.muda sudah di tunggu beliau di ruangan nya,mari saya antar Tn. muda," ucap asisten joy.
Dengan tegas dan dingin Brian berjalan masuk ke dalam lift khusus presdier,dan tidak lupa asisten Brian mengekor di belakangnya.
"Ting,
pintu lift terbuka
Di dalam lift khusus presdier di lantai teratas lantai 23.
Setelah pintu lift di tutup rapat,semua karyawan wanita tidak percaya bahwa anak pemilik perusahaan dan asisten nya begitu terpesona dengan ketampanan nya meski terlihat dingin dan arogan auranya.
"Ah...bisa jadi cuci mata setiap hari," teriakan karyawan 1.
"OMG...asupan imun ku bertambah."celetukan karyawan 2,3,4.
🍃🍃🍃
Sepulang dari rumah sakit,Alexa memilih pergi ke cafe miliknya yang tidak jauh dari rumah sakit, alexa ingin menenangkan hati dan pikiran nya, Ia benar-benar terpukul mendapati Sebastian telah menikah lagi bahkan telah memiliki anak bahkan anak ke dua akan lahir. Itu artinya sudah bertahun tahun suaminya sudah menghancurkan pernikahan nya, dan betapa bodohnya ia baru mengetahui semuanya hari ini.
"Aaa......aa...a...,Bodoh! Bodoh!," teriakan Alexa.
"Prang....prang....prang"
Sambil melempar semua barang yang ada di atas meja dan seisi ruangan kerja menjadi berantakan dan hancur.
Nampak terdengar dari luar dan salah satu waiters langsung memberitahukan sahabat Alexa yang sama-sama menjalankan bisnis cafe miliknya.
"M...mba Raya," ucap Della salah satu waiters yang gugup takut mengganggu jam istirahat bos nya.
"Dila....Ada apa? Sini duduk dulu,biar tenang ambil nafas dalam-dalam, lalu buang di tong sampah."candaan Raya.
"Ish, mbak ni lagi serius malah di ajak bercanda, terus nama aku itu D..E..L..L..A bukan Dila" cemberut Della.
"Ha..ha..ha..kamu lucu Della gitu aja cembekur kaya anak TK minta di belikan balon,"tawa Raya pecah setelah menjahili salah satu waiters nya. Jika karyawan nya ini sedang bercanda.
"Ya sudah,aku mau telpon pak Sebastian saja,kalau Mbak Raya tidak mau bantu."
Sambil balik badan hendak pergi.tapi Raya mencekal tangan Della.
"Eh...tunggu,Ada apa? memangnya sampai nama Sebastian di sebut-sebut segala" Raya yang sudah penasaran.
"Itu lho mba Ray, gawat ini mba Alexa ngamuk didalam ruangan kerja." histeris Della.
"What!!!" Raya terkejut melihat Della bercerita dengan histeris. "Al!! sejak kapan dia ada di dalam ruanganya? Kenapa dia tidak menyapa ku?"
Della menganggat bahunya tidak tahu.
"Iya sudah ayo kita lihat," ajakan raya sambil narik tangan Della.
Alexa merutuki kebodohan nya, ia baru menyadari ada sesuatu yang Sebastian sembunyikan darinya. Berawal dari seringnya Bastian pulang terlambat sampai larut malam dan sering pergi ke luar kota.sekarang Alexa tau alasannya membunyikan kebohongan itu hanya demi bisa bersama keluarga barunya.
"Alexa," teriakan Raya dari balik pintu ruang kerja,namun tidak ada sautan dari dalam, membuat Raya berinisial langsung masuk.
Pintu terbuka,Raya,Della masuk perlahan pandangan nya menyapu Keseluruh ruangan. Ia terkejut mendapati ruangan sahabatnya yang tidak seperti biasanya. Vas bunga remuk,puluhan lembaran yang di map berserakan. Bantal sofa teronggok di lantai. Darah berceceran dari telapak tangan Alexa.
Raya terkejut melihat sahabatnya itu. Sebelum menghampiri Alexa,ia berbisik ke Della untuk mengambil satu gelas air putih dan P3K. ia langsung berjongkok dan memeluk Alexa hanya ini yang bisa membuat dia merasa tenang.
"Al." Lirih Raya. Dia melepaskan pelukannya, sejujurnya hati Raya juga sakit melihat keadaan sahabatnya hancur. Raya adalah sahabat Alexa dari masih SMA sampai sekarang.
Della mendekat sambil membawa gelas berisi air putih dan menyerahkan ke Raya.
"Al. ini minum dulu biar kamu tenang," tawar Raya sambil menyerahkan gelas air putih yang tadi di bawakan Della.
"Terimakasih,kamu memang sahabat terbaik selama ini."menjawab pelan.
Ia masih duduk di lantai dengan mata sembab,wajah yang biasa ceria kini tampak murung tetapi tidak kehilangan aura kecantikannya. Alexa meminum air dengan tandas.
"Cih.kau ini haus apa bocor, tinggal sisa gelasnya saja." Ledekan raya.
"Maaf," dengan lirih Hanya itu yang bisa ia lontarkan.
"Maaf mu tidak berlaku sekarang,sebelum kamu cerita semua apa yang terjadi" Raya menatap Alexa. "tolong jangan ada yang di sembunyikan dariku,meski masalah tidak serumit percintaan aku dengan si kutub Utara itu titik tidak ada koma."
Alexa menghela nafas panjang. "Ray! Apa aku wanita yang bodoh di dunia ini," Alexa tersenyum kecut. Ia bangkit pindah duduk di sofa menghadap Raya.
"Siapa yang bilang seorang Alexa Olivia Marley Jansen putri milyuner uncle Damian Marley Jansen dan aunty lili aguela Wilson wanita bodoh," amarah Raya setelah Alexa menyebut dirinya bodoh.
"Hey? Dimana otak encer mu itu sekarang," ketus Raya.
"Mas Bastian, Ray ... D...diiia sudah menikah lagi Ray," Alexa berkata dengan bibir sedikit bergetar, dengan mata berkaca-kaca tak mampu menahan air matanya.
Raya menggeleng cepat. Ia tak percaya dengan apa yang baru ia dengar.
"Gak mungkin Al." menggelang. "Kamu pasti salah. Aku tau mas Tian sangat bucin sama kamu." Raya meraih tangan Alexa yang terluka untuk di obati.
Alexa tersenyum getir. "Dia sangat bahagia, Ray.... dengan keluarga barunya apa lagi istrinya sedang hamil anak yang ketiga."
Raya mulai berkaca-kaca, hati nya ikut pedih menyaksikan Alexa pertama kalinya begitu rapuh.
"Itu pasti salah Al....." Raya mencoba menepis.
Alexa menggelengkan kepala, " Eee..nggak Ray, mas tian Sudah menikah lagi,sudah mempunyai keluarga lg karena a....a..aku.....karena aku mandul." Tangisannya kembali pecah. Ia kembali memeluknya erat mencoba menguatkan dirinya.
Di dalam pelukan Raya. Ia sudah tak Mampu berkata kata lagi.ia begitu rapuh.
Beberapa jam kemudian dering telepon berbunyi.
"Dzzzzt.....dzzzzttt...."
Setelah melihat siapa yang telpon, akhirnya ia memutuskan untuk mengangkat telepon,kemudian ia melepas pelukannya.
Dady ia calling...
"Dady telpon Ray."
Dengan isyarat anggukan Raya mengijinkan Alexa mengangkat telpon dari Dady nya.
"Hallo dad,"dengan suara serak menahan air mata
".....…......…...…...….….…..…..."
"Lexa tidak apa-apa dad,tadi habis nonton film sama Raya kebawa perasaan"
".......................….…......................."
"Iya dad, nanti lexa ke mansion.lexa mau makan siang dulu bareng Raya."
"......................................................"
telepon terputus.
bersambung...
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
NOVEL PERTAMA SAYA, MOHON MAAF APABILA MASIH ADA BANYAK KEKURANGAN.
5 tahun yang lalu wanita berusia 22 tahun menatap nanar pada benda kecil memanjang yang baru saja ia tes dengan air kencing yang sudah di tampung di cup ukuran kecil. Ia terkejut melihat dua garis yang tercetak di benda tersebut..
Wanita itu terduduk di lantai kamar mandi beriringan dengan tetesan bening yang lolos dari sudut matanya.ia mengusap perutnya yang ia sadar kini telah tumbuh janin dari hasil buah cinta pernikahan yang selama ini di nanti.
"Sayang,ko lama?" Suara laki-laki terdengar dari luar kamar mandi.
Buru- buru Alexa mengusap air matanya.lalu bangun dari lantai kamar mandi.perlahan ia membuka pintu kamar mandi yang seketika menampilkan sesosok wajah dengan raut wajah sembab khas orang nangis.
"Gimana?"
Alexa yang masih berdiri di ambang pintu mengulurkan benda itu pada Sebastian.
Sebastian menatapnya ragu, "Aku gak ngerti begitu an sayang,jelasin!" Ucapnya tak sabar.
"A....aku hamil, mas." Alexa menjawab lirih hampir tidak terdengar.ia masih shock dirinya berbadan dua.
Sebastian menarik tubuh Alexa ke dalam pelukannya.ia juga terharu mendengar bahwa ia akan memiliki anak.
"Tenanglah,kita coba menjelaskan ke pada mama dan papa bareng- bareng,aku malah seneng sayang akhir kamu bisa hamil dan aku akan menjadi seorang ayah,'ucap Sebastian mencoba menghibur istri.meski sejujurnya nyalinya sendiri menciut.sebastian sudah membayangkan jika nanti orang tua nya akan ikut senang mendengar kabar baik ini.namun itu salah orang tua Sebastian menyuruh Alexa menunda kehamilan sampai Sebastian memimpin perusahaan Abraham.
"Aku takut, mas."
Seketika lamunan buyar seketika dengan kedatangan mom lili,ia setelah dad Damian telpon Alexa langsung menuju mansion utama.
"Sayang! Ko malah melamun si dari tadi momy panggil juga,apa sih yang sedang kamu pikirkan.hmm...coba cerita sama momy." Sambil menaruh cemilan di atas meja yang baru saja di ambil dari dapur.
"E..eh mom,siapa yang melamun gak ko."mencoba untuk berbohong untuk menutupi kesedihannya sambil menoleh kesamping
"Momy tau sayang,kamu sedang ada yang di sembunyikan dari kami,mom tahu kamu itu seperti apa, karena kamu putri momy jadi momy tau perasaan putri momy yang cantik ini," candaan mom lili.
Alexa langsung merentangkan tangannya ke dalam dekapan sang momy.dengan isak tangisan yang pecah tidak bisa ia bendung.
"Mom! Maafkan lexa bukan lexa menyembunyikan sesuatu dari mom,lexa tahu dad sama mom pasti sudah tahu kan apa yang lexa alami."mencoba kuat untuk menjelaskan kebenaran.ia melepaskan pelukannya dari sang momy.
"Kamu gak salah sayang,yang harusnya minta maaf kami bukan kamu sayang, apa yang Dady kamu takuti selama ini dugaannya benar,dady menyuruh bawahan nya untuk mengumpulkan bukti- bukti,dan apa hasilnya dia tega menghianati kamu sayang."
"Mom." Tapi lexa masih say..........
Momy langsung memotong pembicaraan Alexa, seketika ia diam dan mendengarkan nasehat momy nya.
"Momy tahu sayang,kamu pasti bisa untuk mengambil keputusan yang tepat.mom tidak mau kamu salah langkah dan membuat kamu sakit."
Terdengar suara berat khas yang tidak asing memanggil putrinya.
"Lexa sayang,!
"Dady," sambil bangun dari sofa mendekati Dady nya yang berjalan ke arahnya.
"Darling,are you ok,?"
"I'm okey,dad."Alexa Sambil tersenyum manis.
setelah beberapa saat Alexa dan kedua orang tuanya berkumpul karena jarang sekali dan Dady nya menawarkan bantuan namun lagi-lagi Alexa menolak.
mau tidak mau dad Damian menyerah karena putrinya terlalu keras kepala.
"Pulang lah sayang ini sudah mulai petang,jangan sampai Sebastian curiga sama kamu," ucap dad Damian.
Meski enggan untuk pulang dengan terpaksa raut wajah cemberut iya menyetujui.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Pukul sembilan malam. Alexa sudah menata kembali suasana hatinya. Ia memutuskan untuk bersikap seolah tak mengetahui apa pun.ia duduk di ruang tv menunggu suaminya pulang.
Polesan makeup tipis menyamarkan sembab di mata indahnya.
Ia bergegas bangun setelah mendengar klakson mobil Sebastian. Mobil terparkir sempurna di halaman rumah.ia tampak letih masuk ke dalam sembari menyimpulkan senyuman melihat Alexa menyambut kepulangannya.
Alexa mencium tangan Sebastian sambil meraih tas kantor nya," capek ya mas?"
"Iya, tadi banyak banget kerjaan di kantor sayang,"
"Capek ngurusin keluarga barumu, Mas." Sayang kata kata itu tak sampai terlontarkan dari mulut Alexa.
"Udah makan belum?"
"Udah tadi di kantor. Aku capek banget. Aku langsung mandi ya." Sebastian menaiki anak tangga menuju kamar mereka di lantai dua.meski ada lift ia lebih suka naik tangga karena langsung ddpn kamarnya.
Alexa menatap dengan kecewa,ia tadi sudah bersusah payah menata hati dan pikiran,ia juga tidak lupa memasak makanan kesukaan suaminya. Ia menyerahkan tas kantor Tian ke bi marti kepala pelayan rumah Alexa.
"Bi."
."Ya,nona." Kepala pelayan menjawab setengah berteriak. Ia menghampiri Alexa yang tengah menatap jajaran lauk yang sudah mulai dingin terhidang di meja makan.
"Temani saya makan.bi," pinta Alexa meski jam makan malam sudah habis.
"Tapi non ..... "
"Tuan sudah makan. Mungkin dia akan langsung tidur setelah mandi."
Tanpa di minta wanita paruh baya yang rambutnya mulai memutih itu duduk di samping majikannya. Ini bukan kali pertama nyonya pemilik rumah memintanya menemani makan. Saat Sebastian pergi dinas keluar kota atau mengabari akan pulang terlambat. Maka majikannya akan memintanya makan bersama. Iya sebaik itu hati alexa.tak pernah sekalipun ia mendapat perlakuan tidak baik kepada para pelayannya.
Alexa makan dengan pelan,Di hadapan nya terhidang berbagai menu makanan yang ia masak.tapi ia hanya mengambil sedikit nasi dan sayur.ia sama sekali tak berselera makan.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Usai makan Alexa masuk ke kamar.ranjang kosong,tak ada sosok suaminya di sana. Tapi ia melihat bayangan Sebastian di balkon.ia melangkah pelan,terlihat Sebastian sedang menerima telpon dari seseorang dengan berbisik.
Mendadak hatinya perih.ia yakin Sebastian tengah berbincang dengan Rena. Ia bersembunyi dibalik pintu kaca yang tertutup tirai.ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Tapi sayang terlambat, suaminya baru saja menyudahi sambungan teleponnya.
Alexa menghampiri Tian yang sedang menatap ke arah depan.alexa berdiri di belakangnya.
"Mas."
Sebastian menoleh,"sayang, sini."Sebastian menggapai tangan Alexa,di peluknya tubuh langsing istri. Dan mengecup kening Alexa.
"Sayang aku kangen," bisikan Sebastian untuk menutupi kecurigaan nya.
"Aku mau ngomong,Mas."
"Ngomong apa sayang?...,"
"Aku ingin adopsi anak. Menurut mas gimana?"
Hening sesaat. Sebastian menelan salvina, kata- kata istrinya membuatnya terkejut.
"Mas...."
" Eh iya,a...aku ku...kurang setuju, sayang," jawab Tian terbata.
"Kenapa?" Alexa merubah posisinya,mereka kini saling berhadapan.
Sebastian menyentuh ke dua pipi Alexa.
"Aku udah bahagia dengan pernikahan kita sekarang,meski tanpa anak. Aku bahagia......"
"Bohong kamu, Mas. Kalau kamu bahagia kenapa kamu nikah lagi?" Batin Alexa. Ia sama sekali tak bernyali mengatakannya.
"Tapi aku ingin seperti wanita di luar sana. Yang setiap hari sibuk mengurusi anak-anaknya. Bercanda,bermain,belajar bareng. Aku mohon, mas."
Sebastian menggeleng," E... enggak sayang, aku nggak setuju. Lagipula anak siapa yang akan kita adopsi?"
"Kita bisa mengadopsi salah satu anak panti Mas."
"Apalagi anak panti. Kita gak tau latar belakang keluarga mereka gimana. Kalau ternyata anak itu bermasalah dari keluarga kurang baik, apalagi mama sama papa juga gak akan menyetujui, mau bikin malu seluruh keluarga Abraham,sungguh konyol kamu," kekesalan Sebastian.
"Mas ...."
Sebastian kembali memeluk Alexa, di kecup pucuk kepala istri yang ia cintai. Ia terluka, karena luka yang ia gores sendiri. Kini hanya butuh waktu yang tepat agar Alexa mengetahui semuanya. Dan akan terluka semakin dalam karna ulahnya.
Untuk meluapkan emosi nya Sebastian mengecup bibir lembut istrinya dengan kasar semakin dalam,ia menggigit bibir bawahnya dan Alexa membalas ciuman nya. Ia berganti sejenak karna hampir kehabisan oksigen.
Mereka melewati malam dengan indah. Cinta Alexa pada Sebastian tidak berkurang sedikit pun. Masih tetap sama sejak pertama bertemu 6 tahun yang lalu, meski telah tergores karena cinta Sebastian kini terbagi. Ia patuh saat Sebastian dengan lembut menuntunnya ke perpaduan. Tak ada penolakan, tak ada air mata.
Kini mereka sudah di atas ranjang dengan pakaian yang tidak beraturan lagi.sebastian begitu menikmati keindahan tubuh sang istri yang masih sama tidak pernah ada yang berubah.
Ketika ia sudah mulai siap bercumbu.
namun pikiran Sebastian tertuju pada wanita lain.
Bersambung.......
...Po****sisi ku saat ini Sulut untuk di ceritakan dan Rumit untuk di jelaskan....
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
NOVEL PERTAMA SAYA, MOHON MAAF APABILA MASIH ADA BANYAK KEKURANGAN.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!