NovelToon NovelToon

DENDAM GADIS MISKIN

Di nodai

Nenek.." ucap farida

Farida hidup dengan sang nenek. Farida adalah cucu kesayangan nek Nur Yatimah.

Cucu satu satunya dari anak laki laki nek Nur.

Fajar. Fajar adalah bapak Farida. Fajar telah meninggal dunia di saat usia Farida baru berusia 2 th.

Sedangkan ibu Farida pergi merantau untuk mencari pekerjaan.

Namun sudah 10 tahun ibu Farida tidak ada kabar. Dan tidak pernah ada duit yg sampai.

"Iya nduk" jawab nenek

"Nek.. Rida mau pergi ke hutan.untuk cari kayu bakar"  ucap Rida

"Nanti saja, Kalo siang begini  hutan sepi". Jawab nenek

"Kalo sore itu pasti hujan." Ucap Rida

"Kalo di bilangin nenek. Mbok yo nurut to nduk". Tegas nenek

Farida yg tidak pernah membantah nenek pun langsung nurut.

Dan dia pergi ke belakang rumah untuk mencari sesuatu yg bisa di makan hari ini.

Nasib Farida memang kurang beruntung.

Anak anak yg di usia Farida jam segini lagi pada pulang sekolah.

Farida jangankan sekolah. Bisa makan setiap hari saja sudah bahagia.

Farida tak pernah tau huruf huruf abjad. Menenal angka saja cm 1 sampai 10.

Di belakang rumah . Farida mencari umbi umbian yg bisa di makan.

Setelah dapat apa yg di cari. Farida langsung mencucinya.

Setelah itu farida akn merebus dengan tungku kayu bakar.

Mendengar nenek nya berbatuk batuk Farida langsung mengambilkan air hangat.

"Nenek.. masih batuk". Tanya Farida

"Cuma sedikit." Jawab nenek.

"Nek tadi di belakang. Farida dapat kentang hitam. Siang ini kita makan ini ya"? Ucap Farida

"Iya.. ini sudah bersyukur.daripada tidak ada yg kita makan." Jawab nenek

Saat sedang merebus. Di depan ada yg ketuk pintu

Tok.. tok.. tok..

Nenek di kamar.namu pendengaran nenek suda berkurang.

Farida pun keluar. Membuka pintu.

Kriitttt.. pintu terbuka

"Eehh bu er te." Ucap Farida

Bu er te pun tersenyum. Dan memberikan sembako yg isinya beras 1 kg . Telur 1/4kg. Dan mie instan 4 bungkus.

Bu er te memang yg rajin memberi.

Karena rumahnya berdekatan.

"Farida daripada kamu di rumah tidak ada pekerjaan. Mending kamu bantuin ibu nyuci nyetrika di rumah. Nanti sebagai upahnya bu erte sembako kayak gini. Kan lumayan kamu bisa makan nasi setiap hari" Ucap bu erte

Bukanya Farida menolak tawaran bu erte. Namun Farida selalu ingat jika pak erte melihat Farida .

Seperti kucing yg melihat ikan asin.

Dan nenek Farida pun gak izinin. Karena Anaknya bu erte sudah besar besar. Dan nakal nakal.

"Nanti saya bilang nenek lagi bu.. soalnya kemarin nenek gak izinin" Ucap Farida

"Ya.. sudah saya pulang" Ucap bu erte

Orang miskin aja belagu. Sok sok gak mau di tawarin pekerjaan. (Gerutu bu erte)

Farida hanya geleng geleng kepala mendengar ucapan bu erte

"Nduk.. siapa yg datang." Tanya nek Nur yag baru keluar dari kamar

"I ituu nek... bu erte. Ngasih ini" Jawab Farida

"Apa dia masih menyuruhmu untuk bekerja di sana?" Tanya nek Nur

"Masih nek" Jawab Farida

"Terus kamu bilang apa"? Tanya nenek.

"Yaa .. Rida bilang . Rida mau bilang dulu sm nenek". Jawab Farida

"Oohh.. yo wes.. itu nanti berasnya di masak nanti sore aja nduk. Sekarang makan kentang aja". Perintah nek nur

__________

Hari sudah mulai sore.. matahari sudah mulai redup. Farida pun pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Biar bisa di jual.

"Hari ini sepertinya tidak akn turun hujan". Ucap Farida

"Nek rida ke hutan dulu yaa.. mencari kayu bakar" Pamit Farida pada Nenekny

"Iyaa .. hati hati." Ucap Nenek

Farida pun pergi.

Sampai di hutan Farida sangat bahagia. Karena banyak ranting ranting kayu yg berjatuhan.

Mungkin karena kemarin hujan angin. Jadi banyak yg jatuh.

Sambil bersholawat Farida ngumpulin kayu.

Kayu yg Farida kumpulkan sudah mulai banyak.

Dia mulai mengikat kayu itu. Alhamdulillah dapat 4 ikat.

Farida pun hendak mengangkat kayu itu di atas punggungnya.

Tak di lihat dari mana segerombolan pemuda itu datang.

Anak Pak erte dan kawan kawanya..

"Wah wah ada gadis cantik ternyata di sini". Ucap Yoga anak pak erte

Yoga memang terkenal anaknya nakal. Hobi minum dan gonta ganti wanita. Usianya sih sudah 20 th.

Sebenernya tidak ganteng.cuma dia anak berduit jadi agak loyal ke wanita.

Dia memang hobi berburu kehutan.

Mungkin cuma hobi. Biasanya kalo dapat tak pernah di ambil.

Di biarkn begitu saja

"Ma mas Uogaa.." ucap Rida yg agak takut

"Jangan gugup gitu gadis manis." Jawab Yoga

"Ma maaf mas Rida lg cari kayu bakar dan ini sudah dapat. Rida mau pulang

"Jangan buru buru gadis manis. Mending kita ngobrol  ngobrol dulu atau bersenang senang." Ucap Yoga

"Ma maaf mas ini sudah sore. Dan nenek pasti sudah menunggu Rida". Jawab Rida

"Oohh begituu yaa.." ucap Yoga

Yoga yg dari dulu ingin nencicipi gadis ini  pun tak ingin membuang kesempatanya.

Yoga mendekat ke Rida. Rida pun makin mundur.

Dan teman temanya pun menyaksikan sambil berceloteh.

Rida makin gemeter . Mau lari namun tak punya kekuatan.

Dan salah satu teman Yoga ada yg mendekap dari belakang.

Rida yg sendiri. Berteriak namun tak ada yg mendengar.

Karena ini di hutan yg jauh dari pemukiman.

"Le lepas ma mas Yoga." Ucap rida

"Mana mungkin aku akn melepasmu gadis cantik". Ucap Yoga

"Ri Rida mohon mas.. lepaskan." Mohon Rida sambil menangis..

Tiba tiba Yoga mencium bibir Farida dengan buas.

Dan melucuti pakaian Farida. Farida tak bisa berbuat apa apa selain hanya menangis.

Ntah bagai mana nanti nasib Farida setelah ini.

Tak dapat berontak. Karena Farida di pegangi 2 orang lelaki.

Dan Yoga pun menuntaskan hasratnya tanpa peduli rintihan Farida.

Setelah Yoga puas. Farida tak menyangka jika kedua temanya juga melakukan hal yg sama.

Kini Farida hnya bisa pasrah . Lemas tak berdaya.

Tiba tiba air turun dari langit. Ke 3 lelaki itu telah puas merenggut mahkota Farida.

Dan Yoga pun mengancam sebelum kepergianya.

"Awass..jika kau buka mulut. Jangan harap kau dan Nenekmu akan hidup lama" Ucap Yoga

Farida tak peduli yg di omong yoga.Farida masih menangis di bawah guyuran air dari langit.

Kini Farida sudah pasrah akn nasibnya.

Farida pun pulang dengan langkah gontai dan sempoyongan.

Kayu yang tadi dia kumpulkan tak mampu dia bawa.

Sambil jalan tertatih  Farida sampai di depan rumah.

 

Nenek Nur yang hawatir dengan cucunya. Hampir maghrib belum juga pulang.

Nenek Nur menunggu di depan rumah.

Sambil cilenga cilenguk.

Dari kejauhan.

Terlihat cucu kesayanganya sudah kelihatan.

Nenek Nur pun tersenyum bahagia.

Namun tiba tiba senyum nek nur lenyap.

Mendapati cucu dengan jalan yg tertatih..

"Ridaa..apa yg terjadii?  Kenapa kamuu?" Tanya nek nur

"Rida Tidaa jatuh nek." Jawab Rida

"Ya sudah ayuk masuk. Nenek sudah buatkn kamu teh." Ucap nek Nur

"Nek.. maafin Rida . (Rida pun tak bisa melnjutnkn bicaranya. Dia nangis tergugu di pangkuan neneknya)

"Sudah .. tak apa apa.besok kayunya di ambil berdua sama nenek " Ucap Nek Nur

"Nek.. Rida Ridaa" ( saat mau cerita Rida ingat ancaman Yoga..Rida gak jadi cerita )

Nenek Nur mengambilkan segelas teh tawar hangat. Buat cucunya.

Rida menerima teh dari Neneknya.

"Nek .. Rida mandi dulu ya" Ucap Rida

"Iya habis itu kita sholat maghrib. Terus makan bersama" Jawab Menek.

Di kamar mandi Farida membersihkan diri. Sambil menggosok gosoknya dengan keras.

"Kenapaa nasibku sangat buruk.seperti ini tuhaann" Ucap Rida di bawah kran kamar mandi

Tok tok tok..

"Nduuk..

( terimakasih sudah mampir

mohon kritik dan sarannya )

Bersambung..

Farida hamil

"Knpaa nasibku sangat buruk seperti inii yaa tuhaan.." Rintih Rida di bawah guyuran kran kamar mandi.

Hampir satu jam Rida di kamar mandi. Sedang meratapi nasib yg tak pernah beruntung.

Tok tok tok

"Nduukk.. Kamu kenapa kok lama sekali mandinya? Ini sudah mulai maghrib".  Ucap nek Nur

Nek Nur yg hawatir pd cucunya. Sudah hampir satu jam.namun Rida belum keluar.

"Yaa nek ..sebentar Rida lagi nyuci baju". Jawab Rida

Berebapa menit kemudian Rida keluar. Nek Nur yg melihat mata Rida.

"Ada apa dengan cucuku ini. Knpa mata nya begitu sembab. Kelihatan sekali klo hbis menangis". Tanya nek Nur dlm hati

Mereka berdua menjalankn sholat maghrib berdua. Habis itu makan bersama.

Nenek yg memperhatikan cucu nya dari tadi seperti tak berselera.

Makananya hanya di bolak balik gak di makan.

"Kamuu knpa? Knpa gak di makan.? Ini kan makanan kesuakaanmu?" Tanya nek Nur

Rida pun hnya diam. Karena tidak mendengar neneknya bicara.

Masih mengaduk ngaduk nasi di atas piring yg terbuat dari seng.

Yg sudah banyak yg hilang lukisan dlm piring itu

Nenek Nur menyadari jika cucunya itu sedang tidak baik baik.

Nenek Nur mendekat ke Farida. Dan menepuk bahunya.

"Kenpa? Ceritalah pada nenek. Jangan bersedih." Ucap nek Nur

Farida yg sedang melamun pun kaget

"Ne..nek.. sebenarnya Ibu ke mana? Kenapa tidak pernah ada kabar dari Ibu? Apa benar yg di katakn orang orang itu  jika Ibu Rida jadi wanita pe****r?" Tanya Rida

"Siapa yg bilang Da?" Tanya nek Nur balik

"Bener tidak Nek?"Bnyak tetangga yg bilang.bahkan mereka menjauhi kita karena kelakuan Ibu?" Tanya Rida

"Semua itu tidak benar. Ibumu dulu kerja di kota setiap satu minggu sekali pulang untk mu.

Tapi ntah ada orang bilang kalo ibu mu itu jual diri. Dan Ibumu pun di usir dari kampung ini.

Sebenarnya Ibumu akn membawa serta dirimu. Tapi nenek tidak ijinin.

Nenek sudah kehilangan bapak kamu . Dan juga Ibumu. nenek gak mau kehilangan kamu juga". Terang nek Nur

( sebenarnya nek nur mau menceritakan yang sesungguhnya dari Rida. namun nek Nur hawatir Rida akan mencari Ibunya. karena bagaimanapun nek Nur tau. pasti cucunya sangat merindukan Ibunya )

"Rida yg mendengar cerita neneknya pun. Lantas terbelalak kaget. Kenpa nenek tidak izinin Ibu membawa serata Rida Nek?"  Tanya Rida

"Apa Nenek gak tau. Rida selama ini merindukan Ibu.

Rida pikir Ibu melupakan kita. Makanya Rida sangat membenci Ibu. Tapi ... tapiii Rida salah. Semua ini ternyata karena Nenek". Ucap Rida sambil berlari ke kamarnya.

"Ridaa.. Ridaa.. tunggu Nenek.Nenek belum selesi ceiratanya." Ucap Nek Nur

Namun Rida abai dngn panggilan Neneknya.

Rida menangis dalam diam. Dia meratapi nasib nya yg akan datang.

Selama ini Rida selalu mendengar cerita dari tetangga tentang Ibunya.

Namun saat Rida menanyakan ke Neneknya .

Neneknya selalu diam. Dan ujungnya Nenek akn bicara. Jngan dengarkan apa kata orang. Begitulah jawaban dari Neneknya.

Kini cukup sudah kesedihan Rida. Mau mencari Ibunya Rida tidak tau di mn sekarang.

Dan juga bagai mnapun Rida tidak tega meninggalkn Neneknya yg sudah tua renta.

Ahirnya Rida pun bisa tidur.

 

Pagi sudah tiba.

Suara burung berkicau seolah ingin menyambut Rida dengan semangat.

Tapi Rida.. hari ini Rida malas mau ngapa ngapain.

Merasakan sekujur tubuhnya yg sakit. Dan di bagian kewanitaan nya begitu nyeri.

Nek Nur suda bangun. Pagi ini Nek Nur akan menceritakan semuanya pada Rida.

Nek Nur tau.mungkin Rida masih marah dengannya.

Nek Nur pun pergi kedapur. Untuk merebus air.

Setelah selesei Nek Nur melihat pintu kamar Rida yg masih tertutup.

Nek Nur berniat mau ngetuk pintu.

Namun tiba tiba Rida keluar. Dan langsung ke kamar belakang.

Nek Nur menunggu Rida selesei dengan ritualnya.

Rida masuk lagi ke kamar untuk sholat.

Nek Nur menunggu begitu lama. Namun Rida tak kunjung keluar.

Nek Nur pun ke kamar Rida.

Dan mengelus kepalanya.

"Apa kamu masih marah sama Nenek Da"? Tanya Nek Nur

Rida pun cuma diam. Lagi malas bicara . Karena merasakan seluruh tubuhnya terasa sakit.

"Daa.. apa kamu masih marah sama Nenek?" Tanya Nek Nur lagi

"Nek beri tau Rida. Di mana Ibu sekarang tinggal.". Jawab Rida

Nenek Nur pun mulai bercerita tentang Ibunya.

"Dulu..saat Ibumu kerja ke kota. Ibumu memang ingin pulang satu sekali.biar uangnya bisa terkumpul.

Dan uang itu bisa buat kehidupan kita lebih baik.

Berjalan selama 2 bulan Ibu kerja.

Saat Ibumu pulang.

Di jalan Ibumu bertemu dengan Burhan ( pak er te ).

Ibu mu di goda olehnya . Namun Ibumu menghindar dan berlari pulang supaya cepat sampai rumah. Burhan yg dapat penolakan dari Ibumu pun tersinggung.

Dia mulai memfitnah Ibumu.

Saat itu umur kamu baru 2.5 th.

Nenek biasa pergi ke hutan untuk mencari kayu.

Sebenernya Ibumu sudah tak mengijinkan Nenek ke hutan.

Tapi nenek pun ngeyel.

Dan Ibumu hanya di rumah sama kamu.

Pak Burhan yg tau Ibumu dirumah sendiri. Dia menyelinap masuk dari belakang rumah.

Saat itu sedang tiduran sama kamu.

Ibu mu merasakan ada seseorang yg meraba kakinya lantas terbangun.

Dan Ibu mu kaget dan berteriak.

Namun Pak Burhan langsung menutup mulut Ibumu.

Kamu yg waktu itu tidur bersama Ibumu. Kaget dan menangis.

Sampai tetanggapun curiga. Mendengar tangisan mu yg tidak berhenti.

Lalu tetangga mendobrak pintu depan.

Dan mendapati Ibumu sedang di setubuhi Pak Burhan.

Lantas Pak Burhan pun memfitnah Ibumu.

Memang Burhan waktu itu punya kekuasaan.

Dia yg dulu seorang pegawai kelurahan.

Dia terkenal baik dan santun. Jadi tetangga tak ada yg percaya dengan Ibumu.

Ibumu pun di usir dari desa ini. Nenek yg baru pulang dari hutan.tidak percaya jika Ibumu melakukan itu.

Nenek mrlihat kamu dalm gendongan tetangga. Lantas mengambilmu.

Nenek gk tau. Kehidupan Ibumu sekarang .

Karena sejak saat itu Ibumu tak pernah lagi datang kesini.

Karena warga desa mengancam. Jika Ibumu masih berani kesini setelh kejadian itu. Maka mereka akn menghancurkan rumah kita" Cerita Nek Nur

"Rida pun menangis lagi. Nek maafkan Rida. Rida tidak tau" Ucap Rida

"Tidak apa apa. Sekarang kamu kalo ada sesuatu yg menimpamu. Kamu cerita sama Nenek ya" Ucap Nek Nur.

Merakapun menju dapur untk menyiapkan sarapan.

Mereka makan tak ada obrolan.

"Nek hari ini Rida mau istirahat . Badan Rida sakit semua" Ucap Rida

"Iyaa tidurlah. Biar nenek yg kehutan mengambil kayu" Jawab Nenek

 

Dua bulan kemudian. Rida mulai gak enak badan. Bawaanya lemas. Dan ingin selalu muntah di pagi hari.

"Mungkin karena musim penghujan akan segera berahir. Jadi tubuh ini cepat lelah" Ucap Rida dalm hati

Rida keluar kamar . Dan menuju dapur.

Nenek yg sedang duduk di kursi makan. Memperhatikan tubuh cucunya. Yg agak berisi di liatnya terus cara jalan Rida.

"Ndukk.. kamu knpa kok agak pucat gitu. Dan perutmu semakin berisi" Tanya Nek Nur.

"Iyaa Nek .. Rida juga gak tau  knpa. Klo pagi itu mual terus Nek. Dan Rida pinginya makan asem asem." jawab Rida

"Nek Nur pun kaget. Dan menduga ini pasti cucunya sedang hamil.." ucap Nek Nur dlm hati

Nek Nur yg sudah berpengalaman itu menduga kalo cucunya sedang hamil.

lalu Nek Nur menyuruh Rida untuk tidur.

Dan Nek Nur pun meraba perut cucunya.

"Nduk.. katakan siapa yg sudah melakukan nya padamu" Tanya Nek Nur

Rida yg tak tau maksud neneknya hanya geleng kn kepala. Tidak tau maksud Neneknya.

"Maksud Nenek apa. Rida gak ngerti Nek" Jawab Rida

Nek Nur pun meluk cucu nya dan menangisi nasib cucunya nanti..

"Ndukk.. jawab siapa yg telah melakukan ini padamu . Hingga kamu bisa hamil"? Tanya Nek Nurt..

"Apa nek.. Ri Ridaaa.......

Bersambung..

Rida di usir bagian 1

"Apa Nek.. Rida Ridaa haaamiill?" Tanya Rida pd Neneknya..

Ridapun menangis. Tidak menyangka jika dia bisa hamil di usia yg baru 16 th.

Rida pun menangis. Benar benar hancur sudah masa depanya.

Harta satu satunya yg dia miliki telah di renggut.

Dan kini malh ada benih yg tak di inginkan tumbuh di rahimnya.

Nek Nur pun hanya bisa bersedih. Melihat cucu satu satunya telah hancur.

Dan tak bisa berbuat apa apa. Kini mereka menangis berdua di dalm rumahnya.

"Katakan nduk siapa yg telah melakukan ini padamu". Tanya Nek Nur lagi

Rida masih diam dan menangis.

Belum mampu untuk bicara . Rida masih syok dengan dirinya.

Nenek Nur pun mendesak agar Rda segera memberi tau siapa yg telh tega melakukan nya.

Lalu Rida pun menjawab.

Karena tak ada gunanya mengunci mulutnya.

Cepat atau lambat tetangga akn mengetahui.

"Nek..yang telah melakukan ini semua adalh mas Yoga Nek". Jawab Rida

"Yoga.. anak Burhan . Msksudmu?" Tanya Nek Nur

"Iya nek". Rida menjawab sambil tesedu

"Kurang ajar.. dulu bapaknya sekarang Anaknya. Aku tidak akn memaafkan mereka". Jawab Nek Nur dan berdiri untuk minta pertanggung jawaban anak itu

"Nek.. jangan Nek. Yoga akn membunuh kita. Jika kita berani menggugatnya". Jawab Rida

"Ini tidak bisa di biarkan Rida. Perutmu akan membesar setiap hari. Kita harus minta pertanggung jawabanya. Kita tidak boleh hanya diam saat di lecehkan seperti ini". Ucap Nek Nur

Nek Nur pun pergi keluar dan mendatangi rumah Burhan.

"Yoga keluar kau.. kau harus bertanggung jawab atas Rida cucuku". Ucap Nek Nur yg sudah geram

Dari dalam rumah Burhan. keluarlah Bu erte . Dan di ikuti oleh Yoga

"Ehh.. Nek . Kamu itu ngomong apa? Bertanggung jawab. Tanggung jawab apa?" Tanya Bu erte

"Tanyakan pada putramu itu. Apa yg sudah dia lakukan pada cucuku?" Jawab Nek Nur

Lalu Bu erte menoleh ke putranya. Apa maksud dari Nek Nur itu.

"Yogaa apa maksud nya "? Tanya Bu rt

"Apa ma.. yoga tidak tau apa apa. Knpa Nek Nur minta yoga untuk bertanggung jawab. Yoga juga bingung mam. Yoga tak tau apa apa". Jwab Yoga

"Kamu jangan lari dari tanggung jawab ya. Rida hamil anakmu. Dan kamu harus bertanggung jawab. Karena itu ulahmu", jawab Nek Nur

Yoga pun masih menolaknya.

Dan tiba tiba datanglah beberapa tetangga yg mendengarnya. Sambil berbisik bisik.

Bu erte yg melihat kedatangan mereka jadi malu. Jika beneran yoga mengakui.

Dari arah rumah Nek Nur. Rida datang dan menenangkan neneknya.

Sambil menangis dan memohon pada Yoga untk bertanggung jawab atas anak yg di kandungnya.

"Mas.. mas Yoga harus bertanggung jawab atas anak ini. Ini semua ulah mas Yoga". Ucap Rida sambil menangis

Bu erte yg tidak terima anak nya di tuduh sama orang miskin . Lalu angkat bicara.

"Heiii Rida.. jadi ini balasan kamu. Aku selalu memberimu sembako memberi makanan untuk kalian berdua. Tapi kalian malah menuduh putraku . Haahh..".ucap Bu erte

"Heeii Mira.. cucuku tidak memfitnah anakmu. Memang ini kelakuan putramu". Jawab Nek Nur

Bu erte pun angkat bicara.

"Ibu ibu bapak bapak.. ingat tidak jika dulu Ibunya Rida juga menggoda suamiku.?

Ini anaknya juga mengikuti jejak Ibunya. Dia menjebak putraku untuk bertanggung jawab. Dari perbuatan yg tidak anaku lakukan". Ucap bu erte

Merekapun berbisik dan mengiyakan/ membenarkan.

"Tidak .. cucuku tidak seperti itu. Bahkan menantuku juga di fitnah oleh suamimu." Ucap Nek Nur

"Halaahh.. anak pezina tetep aja anak pezina. Pasti akn menurun.

Ibu ibu dari pada desa kita kena azab karena ulah Rida . Kita usir rida dari kampung ini." Ucap Bu erte

"Jangan .. jangan usir cucuku. Cucuku tidak bersalah. Yg bersalah itu yoga anak Mira" Ucap Nek Nir

"Nek tolong Rida nek. Rida gak mau pergi dari kampung ini. Rida tak bersalah". Rengek Rida pada neneknya

"Bu erte jngan usir Rida. Rida tak bersalah." Mohon Rida pada bu erte

"Mas Yoga. Tolong Rida . Jujurlah pada ibumu mas. Bahwa kamu yg telah menodaiku bersama teman temanmu". Ucap Rida sambil memohon

Bu erte yg mendengar makin kesel dan geram.

"Kamu kalo ngomong jngan aneh aneh Rida. Mana ada putraku dan teman temanya menodaimu. Lihat penampilanmu yg miskin dan tak menarik itu. Mana putraku nafsu sama gadis burik kyak kamu. Kalo mau fitnah lihat dulu. Jika aku laporkan kamu ke polisi .

memang kamu punya bukti Rida. hahh" Jawab Bu erte

Bu erte dan warga pun rame rame mengusir Rida.

Apalah daya gadis yg belum tau apa apa itu harus mencari jalan hidupnya sendiri.

Dan hanya tau hutan dan rumah. Rida menangis memohon supaya tak di usir.

Namun karena omongan Bu erte lebih mereka percaya.

Ahirnya Rida mengalah dan pergi.

Dengan tidak memakai alas kaki. Rida berjalan di bawah terik matahari.

Di rumah Meneknya tak berhenti menangis atas nasib cucunya.

Mau ke mana Rida. Dia tidak tau kota ini.

Bagai mana. jika nasib buruk menimpanya lagi.

Nenek Nur pun keluar untuk mencari cucunya.

Nenek Nur berjalan sudah cukup jauh. Namun tak menemukan cucunya.

Saat Nek Nur berhenti di sebuah mushalla. Nek Nur melihar Rida yg sedang duduk bertumpu lutut.

"Ridaa.. " panggil Nek Nur

"Nenek.. " Ucap Rida.

Ridapun berlari dan memeluk beneknya.

"Nek .. jngan tinggalin Rida lagi. Rida taakuutt hikz hikz.." ucap Rida sambil menangis

"Nenek. Tidak akn meninggalknamu lagi. Daa.. kita pulang yuk." Ucap Nek Nur

"Tapi Nek.. nanti kalo orang orang itu mengusir Rida lagi di mana nek"? Rida memeluk Nenek nya.

"Nenek tidak akn membiarkn mereka mengusirmu." Jwab Nek Nur

Mereka lantas berjalan pulang. Hari hampir petang. Mereka pun sudah sampai di pintu masuk.

Mereka mengendap endap. Hingga sampai rumah.

Lalu Rida pun di suruh Nek Nur untk mandi.

Dan Nek Nur memasak untk makan.

Dari pagi mereka memang belum makan.

Saat menikmati makanan. orang orang ramai berdatangan ke rumah Nek Nur.

Sambil teriak teriak memanggil nama Rida.

Rida pun semakin takut atas kemarahan warga kampung.

Dari mana mereka mengetahui jika Rida kembali lagi.

Mereka mengusir Rida lagi. Jika Rida tak mau pergi. Maka mereka akn melaporkan ke polisi atas tudahan dan perbuatan zina Rida.

Nek Nur berusaha menyembunyikan cucunya namun gagal. Salah satu warga ada yg melihat.

Dan Nek nur pun mengemas semua pakaian rida. Dan beberapa surat penting. Jika suatu saat Rida butuh.

Rida pun di tarik dan di dorong oleh warga. Atas perintah Burhan dan keluarga.

Kini Rida berjalan tak tau harus kemana.

Dia melangkah mengikuti langkah kaki.

Rida tak tau jalan. Hingga dia melewati hutan hutan yg sepi.

Sudah tidak ada rasa takut pada diri Rida. Karena yg dia takuti adalh kehidupan yg akn dia jalani selanjutnya.

 

Di tempat berbeda. Burhan dan Yoga puas bisa membuat warganya percaya.

Bu erte lalu bertanya pd Yoga. Perihal pengakuan Rida.

"Yoga apa benar yg Rida katakan itu. Jika bayi yg dalam kandungan Rida adalh anakmu?" Tanya Mira

Yoga pun gelagapan tegang . Takut jika orang tuanya akan menghajarnya.

Yoga hnya diam tak berani menatap kedua orang tuanya.

"Yogaa.. jika itu benar. Kamu tidak usah takut. Karena mama dan papa akn tetap membelamu". Ucap Pak Burhan

Mendengar ucapan papanya. Yoga pun tersenyum.

"Bener pah..Yoga yg telah menodainya. Tapi Yoga gak sendiri kok pah. Yoga memp*****nya rame rame." Jawb Yoga

Mira yg mendengar penuturan anaknya  pun kaget ..

"Kok bisa kalian rame rame menodai gadis itu." Tanya Pak Burhan.

Lalu yoga cerita awal dia mempe****a gadis itu.

Mereka pun tertawa bersama. Melihat kenakalan putranya.

"Cobaa kamu dulu cerita sama papah ga. Papah sebenarnya juga mau nyicipi gadis itu . namun tak pernah ada kesempatan." Bisik Pak Burhan pada anaknya

"Papah....

terimakasih sudah mampir

mohon kritik dan sarannya ya kak

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!