Sepuluh tahun telah berlalu...
Tengah malam waktu London tiba-tiba Alejandro, mendapatkan khabar dari pengacara ayahnya mengatakan bahwa ayahnya mengalami gagal jantung. Dan saat ini mengalami kritis .
Alejandro diminta untuk pulang ke perkebunan mereka di Champaign Prancis.
Mengingat hanya Alejandro penerus Mathias, mau tidak mau suka tidak suka Alejandro harus kembali ke hacienda miliknya di kota Champaign Prancis.
Sepuluh tahun sudah Alejandro menutup luka hatinya. Sepuluh tahun lamanya ia melupakan semuanya . Walau sekuat apapun ia ingin mengubur dalam-dalam persoalan itu, tetap akan ada luka yang menganga di dalam dirinya.
Luka yang diberikan Mathias, membuat hati Alejandro mati rasa. Ia menjadi laki-laki yang tidak berperasaan, kejam dan dingin kepada siapa pun.
Nyatanya usia tiga puluh tahun tidak memberikan dampak apa pun untuk Alejandro. Ia gigih dalam berbisnis, bahkan ia salah satu pebisnis handal dengan prestasi cemerlang.
Tak sedikit perempuan cantik menggoda nya, bahkan banyak diantara mereka ingin merasakan tubuh Alejandro. Buat perempuan-perempuan itu tidak masalah mereka hanya melakukan _one night stand_ yang penting bisa menghabiskan malam panas dengan Alejandro.
Alejandro tumbuh menjadi pria tampan dengan tinggi seratus delapan puluh delapan centimeter, otot tubuh yang menonjol di setiap detail tubuhnya, dengan rambut hitam tebal dihiasi bola mata coklat terang.
Kala penat menguasai tubuhnya, ia akan habiskan malam sunyinya dengan seorang wanita yang dipesannya dari teman baiknya Felix .
Alejandro selalu puas dengan pilihan temannya itu.
Walaupun sebenarnya saat ini Alejandro menjalin hubungan dengan Caroline, tapi karena kesibukan Caroline sebagai super model yang banyak dihabiskannya diluar negeri. Dan kala tubuh Alejandro membutuhkan pelepasan, sedangkan Caroline sedang jauh darinya Alejandro akan melampiaskan gairah seks nya pada perempuan yang ada di club malam milik Felix.
.
Alejandro menyandarkan punggungnya dikursi kebesaran nya, diruang kerja mewah miliknya.
Ia menengadahkan kepala nya kelangit-langit ruangannya, sejenak memejamkan matanya. Ia mengingat pembicaraannya dengan pengacara ayahnya yang mengatakan, waktu ayahnya Mathias hanya sebentar lagi.
Huhh..
Alejandro menarik nafas dalam-dalam. Ia mengingat bagaimana dulu, disaat ayahnya meninggalkan luka yang begitu dalam dihatinya. Pada saat itu usia Alejandro masih sembilan belas tahun. Masih begitu muda, kala rentetan peristiwa menderanya. Ibunya meninggalkan ia untuk selamanya, sementara' selang beberapa hari sepeninggal ibunya ayahnya menyatakan akan menikahi gadis belia yang usianya hanya terpaut dua tahun dengan Alejandro.
Tentu saja Alejandro tidak menyetujui keputusan ayahnya itu. Ia merasa Mathias mengkhianati mendiang ibunya.
Bagaimana bisa hanya hitungan hari setelah Lolita meninggal, Mathias akan menikah lagi.
"Aku sangat mencintai ibumu nak, tidak ada yang bisa mengantikan posisinya di hati ayah."
Itulah kata-kata yang terucap dari mulut Mathias. "Kalau ayah mencintai ibuku kenapa secepat ini ayah menikah lagi", ketus Alejandro.
"Dengan beriringnya waktu kau akan mengetahui nanti, kenapa aku menikah lagi", Ucap Mathias dengan wajah sendu.
"Ayah tidak perlu membuat alasan apapun,..
Ingat aku tidak akan pernah melupakan keputusan ayah ini. Aku akan pergi jauh dari mu dan akan membenci mu juga gadis binal itu seumur hidup ku", jawab Alejandro dengan suara menggelegar di ruang kerja Mathias.
Ia lari ke kamarnya dan mengemasi pakaiannya. Ia ingin pergi secepatnya dari hacienda miliknya. Ia tidak mau melihat pernikahan ayahnya yang akan segera di gelar. Dengan tekad bulat Alejandro pergi meninggalkan perkebunan yang sangat di cintai nya itu.
YUK BACA NOVEL KARYA EMILY YANG BARU :
VISUAL TOKOH UTAMA
Akhh...
Alejandro...
Erangan dan jeritan memenuhi kamar Presidential suite room di salah satu hotel berbintang di pusat kota London.
Entah ini pergumulan yang ke berapa antara mereka malam itu.
Jadwal pemotretan Caroline sedang kosong, membuat nya kembali ke London. Hanya selang berapa jam mendarat di bandara London Heathrow ia mengajak Alejandro bertemu dengan nya disalah satu hotel milik kekasihnya itu.
Masih dengan nafas terengah dan tubuh polos, keduanya tampak memejamkan mata.
Alejandro yang merasakan penat tubuhnya dua hari belakangan, memang berniat menumpahkan gairah nya. Caroline tepat memintanya untuk bertemu. Keduanya sama-sama saling membutuhkan dengan gairah yang sudah membuncah.
Alejandro punya aturan sendiri, jika ia ingin melakukan hubungan **** ia tidak mau melakukan nya di mansion atau pun apartemen mewah milik nya.
Ia selalu melakukannya dihotel.
Menurutnya , mansion dan apartemen adalah tempat private yang dia tutup rapat-rapat dari perempuan mana pun.
Tak terkecuali Caroline, yang sudah menemaninya dua tahun belakangan.
.
Alejandro dan Caroline, menikmati sarapan bersama. Keduanya masih menggunakan bathrobe putih.
Dengan wajah dingin, Alejandro menyecap espresso yang sudah ada didepan nya.
"Hm, sayang kenapa kau hanya minum saja , apa kau tidak mau makan untuk menambah tenaga mu. Agar kita bisa melanjutkan permainan lagi.
"Cukup hari ini Caroline, aku tidak berminat ", ucap Alejandro tajam, dengan tatapan menghujamnya.
"Ada apa dengan mu sayang, apa kau tidak merindukan ku, Kita baru saja bertemu kembali Ale", ucapan Caroline . Ia merasa aneh dengan Alejandro.
Alejandro menaruh gelas dengan kasar didepannya "Dengar kan aku Caroline, aku akan kembali ke hacienda di Perancis, ayah ku sakit", ketus Alejandro dengan rahang mengeras.
"Kapan kepergian mu ?"
"Hari ini..
A-paa ?", tapi aku baru saja kembali Alejandro. Kau tidak bisa meninggalkan aku sendirian.
"Jangan kekanakan Caroline, Ayah ku sedang sakit keras. Kau bisa bersenang-senang dengan teman-teman mu di club', seperti yang biasa kau lakukan.
"Kapan kau kembali ke London ?"
"Aku tidak tahu...
Alis Caroline terangkat, ia menatap netra kelam Alejandro.
"Kau tidak berubah Alejandro, hubungan dengan ku sudah dua tahun lebih tapi tidak ada sedikitpun cinta dimata mu.
Jangankan hubungan yang lebih jauh, tatapan cinta pun tidak pernah kau tujukan untuk ku ", batin Carolline.
"Well Alejandro, nikmatilah perjalanan mu...aku akan bersenang-senang dengan temanku", ucap Caroline.
Alejandro hanya mengangkat satu bahunya dengan cuek, mendengar perkataan Caroline.
Ia berdiri, berganti pakaian miliknya dan pergi meninggalkan Caroline sendiri an dikamar itu.
"Sial kau Alejandro, selalu membuat ku tak berarti bagi mu", umpat Caroline setelah kepergian Alejandro.
.
"Siapkan pesawat ku William ?"
Aku akan ke perkebunan ku di Champaign Perancis. Selama aku pergi kau urus perusahaan ku William", perintah Alejandro dengan tegas.
"Baik tuan , jawab William asisten Alejandro..
"Berikan aku laporan kerja setiap hari, aku tidak mau terlewat barang satu hari saja ," kau dengar William ?"
"Iya tuan, saya paham
"Jam berapa aku akan terbang ?
"Sekitar dua jam lagi ,tuan
"Baiklah aku akan bersiap-siap, kau lanjutkan pekerjaan mu di ruang kerja ku.
"Baik tuan Alejandro
William pergi dari hadapan Alejandro.
Sementara Alejandro bersiap-siap. Ia tidak pernah mendengar khabar tentang keadaan di perkebunan nya. Bahkan ia tidak mau mengetahui keadaan ayah nya dan keluarga baru yang di miliki Mathias.
Mungkin sekarang ia sudah memiliki adik satu ayah dan lain ibu dari pernikahan Mathias dengan wanita yang bernama Scarlett.
...
HAI HAII...
JUMPA DI CERITA BARU AUTHOR YA,
SEMOGA SUKA 🤗
JANGAN LUPA LIKE'KOMEN DAN VOTE
🙏🙏🙏
Alejandro menyadarkan punggungnya di kursi pesawat pribadi milik nya, kacamata mahal bertengger di wajah tampan laki-laki itu.
Sejenak ia mengalihkan pandangan matanya ke luar jendela, sesekali ia menyeruput espresso kesukaannya.
Beberapa hari belakangan, pikirannya kembali ke masa lalu keluarganya.
Sekuat apapun hatinya ingin menutup rapat kenangan itu maka semakin mengangah lebar terbuka kembali.
Huh...
Alejandro menarik nafas dalam-dalam, sambil memejamkan matanya sejenak.
Sepuluh tahun ia menolak semua khabar yang datang dari hacienda, baik itu mengenai kemajuan yang di alami perkebunan hingga hasil yang begitu meningkat dari perkebunan anggur miliknya. Apalagi khabar mengenai ayahnya dan keluarga baru yang dimiliki ayahnya itu, tentu saja Alejandro akan langsung menolak kala ada seseorang yang akan menyampaikan berita kepadanya.
Bahkan Alejandro tidak mengetahui raut wajah ibu tiri nya itu, ia telah pergi jauh dari hacienda sebelum perempuan itu dibawa Mathias ayahnya ke rumah mereka.
Yang ada dihatinya saat itu dan sekarang tetap sama, ia sangat membenci perempuan yang bernama Scarlett Damian. Karena gadis tidak tau malu itu hubungan Alejandro dan Mathias akhirnya berpisah. Walaupun Mathias terus berusaha menghubungi Alejandro, dan Mathias tak henti mencari tau tentang Alejandro. Dan hati Alejandro masih mengeras membeku, tidak mau menerima ayahnya kembali .
Tapi Mathias tau suatu saat nanti anaknya itu pasti akan kembali.
Mathias yakin jiwa Champaign yang dimiliki Alejandro akan membawanya kembali cepat atau lambat.
Dan lihatlah sekarang, ucapan Mathias benar adanya. Sekarang Alejandro kembali walaupun dalam suasana berbeda dimana Mathias tidak akan bertahan lama .
Perjalanan panjang selama enam jam, sudah di tempuh Alejandro. Dari London ke Paris hingga Paris ke ke kota Champaign. Pesawat yang membawa nya telah mendarat dengan selamat di runway.
Alejandro berjalan menyusuri bandara yang dulu ingin cepat-cepat ia tinggalkan.
Sudah banyak sekali perubahan dari sepuluh tahun terakhir.
Dipintu keluar, telah siap mobil yang disediakan pengacara ayahnya.
Alejandro langsung menyandarkan tubuhnya tanpa berkata sedikit pun.
Setelah sopir menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, menyusuri jalanan kota menuju langsung ke perkebunan milik nya.
Chalons-en-Champagne merupakan sebuah kota yang terletak di Prancis bagian timurlaut. Kota ini merupakan pusat administrasi departemen Marne dan region Champagne-Ardenne. Kota ini dulunya bernama Chlons-sur-Marne. Beberapa tahun yang lalu baru berganti nama dengan Chalons en Champaign.
Alejandro, mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil, tangannya menopang dagu. Begitu banyak perubahan di kota ini, batinnya.
Kota yang sebenarnya sangat di rindukan nya, tetapi juga yang sangat ingin dilupakan nya .
Dari bandara ke hacienda menghabiskan satu setengah jam perjalanan.
Dan mobil yang membawa nya sudah memasuki kawasan perkebunan miliknya.
Alejandro memejamkan matanya. Rasa masih tidak percaya ia kembali lagi ke perkebunan dimana tempat ia menghabiskan masa kecil hingga dewasa nya.
Bahkan sekarang, melewati danau yang dulu sering Alejandro jadikan tempat bermain-main ditemani ayahnya.
"Shitt..
Mata Alejandro berkaca-kaca mengingat nya.
Ia tidak tau apa kah dengan kembali ke kampung halaman nya, adalah hal yang benar.
Bahkan beberapa hari yang lalu ia masih tidak mau menerima semua berita yang akan menyampaikan tentang keadaan perkebunan ini.
Tapii..
Lihatlah sekarang, hanya melihat danau yang dulu dijadikannya tempat bermain saja matanya sudah berkaca-kaca.
Bagaimana jika ia melihat ayahnya Mathias sekarang, apakah masih membenci nya sesuai dengan ucapannya dulu ?", akan selalu membenci ayahnya... kata-kata yang selalu di gaungkan nya.
....
IKUTI TERUS KELANJUTANNYA
JANGAN LUPA LIKE'KOMEN DAN VOTE
🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!