NovelToon NovelToon

Transmigrasi Putri Pertama Kediaman Lu

1

...Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja. ...

...***...

...HAPPY READING...

...***...

Jam masih menunjukkan pukul 06:30, tetapi jalan sudah dipenuhi dengan kendaraan yang terjebak macet. Hiruk piruk kota yang terlihat sangat sibuk sudah menjadi makanan sehari-hari bagi penduduk yang tinggal disini.

"Masih lama gak pak?" tanya Salsa kepada supirnya karena sedari tadi mobil mereka tidak bergerak sama skali.

"Sepertinya masih non, macetnya sangat parah," jawab sopir pribadinya.

Salsa yang sedang membaca salah satu novel kesukaannya bertemakan fantasi lalu melihat keadaan diluar.

"Huft, kalau begitu aku jalan aja deh pak, tinggal dikit lagi kok," ucap Salsa sambil membereskan barang-barangnya.

"Baik non,"

Salsa berjalan menuju ke perusahaan yang sudah ia bangun kurang lebih 3 tahun. Meskipun terbilang baru, namun perusahaannya mampu bersaing di kanca dunia bahkan menempati 10 besar perusahaan ternama di dunia.

Sifatnya yang keras dan menyukai tantangan membuatnya selalu ingin mendapatkan apa yang ia mau. Ia terkenal kejam dan sadis dalam urusan pekerjaan. Tak tanggung-tanggung ia akan memusnahkan orang yang menghianatinya meski itu adalah orang yang sangat dekat dengannya.

Namun dibalik itu semua, ia sangat memperdulikan orang lain. Ia tidak pernah memandang remeh atau mengejek orang yang lebih rendah dibawahnya. Ia akan membantu siapapun yang berhak dibantu.

"Dasar kau nenek tua! Enyah kau dari depan toko ku!"

Salsa menajamkan pendengarannya ketika ia melihat seorang bapak berumur 30-an menendang nenek tua sampai terduduk.

"Maaf, saya hanya numpang tidur saja semalam," mohon nenek itu sambil menangis.

"Maaf-maaf, kau tau toko ku bisa terkena sial karena mu!"

Salsa yang tidak tega lalu mendekati mereka.

"Ada apa ini?" tanyanya sambil membantu nenek tersebut berdiri.

"Nenek ini tidur di depan toko ku, bikin kotor saja," ucap bapak pemilik toko.

Salsa melihat nenek itu hanya terdiam sambil menangis.

"Nenek ini hanya numpang tidur saja di depan toko anda dan itu di malam hari. Beliau juga tidak merusak apapun, dan yang saya lihat tidak ada yang kotor," ucap Salsa sedikit emosi pada pemilik toko tersebut.

"Tau apa kau anak muda, lebih baik kau pergi dari sini!"

"Tanpa kau suruh pun aku tidak sudi berada terlalu lama di toko ini, ayo nek kita pergi," ucap Salsa lalu pergi bersama nenek tua itu.

*****

Salsa sedang melahap sarapannya bersama dengan nenek tadi di salah satu tempat makan yang tidak jauh dari toko tempatnya menemukan nenek itu.

"Ah kenyangnya," ucap Salsa setelah makannya habis.

Dilihatnya makanan nenek tersebut yang juga sudah habis.

"Terima kasih ya cu, sudah menolong nenek dan membelikan nenek sarapan," ucap sang nenek tulus.

"Ah tidak apa-apa nek, aku gak suka aja liat ada orang yang semena-mena sama orang lain. Oh iya ini ada beberapa uang buat nenek, semoga bermanfaat ya nek," ucap Salsa sambil memberikan beberapa lembar uang.

"Kau sungguh baik nak, ini nenek punya sebuah gelang yang sudah bersama nenek sejak lama," ucap nenek lalu memberikan gelang berwarna biru laut dengan ukiran abstrak berwarna emas.

Awalnya Salsa menolak, namun sang nenek memaksa dan mengatakan tidak akan menerima uang pemberian Salsa jika ia tak menerima gelang tersebut.

"Baiklah nek, nenek jaga diri aku akan pergi sekarang,"

Salsa pergi setelah berpamitan dengan nenek tersebut. Ia memperhatikan gelang yang sangat pas di tangannya itu.

'Indah'

Satu kata yang dapat mendeskripsikan bentuk gelang tersebut.

Sesampainya Salsa di perusahaannya, ia disapa oleh beberapa karyawan yang tidak sengaja berpapasan dengannya. Dirinya hanya membalas dengan anggukan sambil tetap melanjutkan langkahnya.

Sesampainya di ruangannya yang terletak di lantai 25, ia kemudian melihat mejanya yang masih kosong. Itu berarti tidak ada berkas yang harus ia urus.

Salsa mengambil novel betemakan fantasi tentang zama kuno cina yang penuh dengan magic. Kultivasi, hewan-hewan kontrak yang sangat hebat, dan beberapa hal yang lain.

Ia sangat suka mempelajari dan membaca novel-novel yang bergendre seperti itu. sangat hebat jika ia bisa memilik hewan kontrak yang sangat langkah seperti di dalam buku yang ia baca.

Rasa kantuk mulai menguasainya, ia berbaring dan menutup matanya membiarkan dirinya terlelap begitu saja. Tanpa ia sadari gelang yang ia pakai mengeluarkan cahaya berwarna emas.

*****

Tbc......

2

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja. ...

...***...

...HAPPY READING...

...***...

Aku merasa sangat kedinginan, kepalaku sakit dan badanku terasa sangat pegal. Ku coba membuka mata dan hal yang pertama kali ku lihat adalah langit-langit yang tak seperti kamarku. Seingatku aku sedang berada di kantor lalu tertidur.

“Dimana ini” ucapku entah kepada siapa.

“Nona anda sudah sadar?”

Ku lihat seorang perempuan sedang berlutut disamping kasurku.

“Si..siapa kau?” tanyaku sambil menunjuknya.

“Hwaaa ada apa dengan nona.. hiks kenapa nona tidak mengenaliku hiks.... aku pelayan anda”

Aku gelagapan melihatnya tiba-tiba saja menangis.

“He..heei ada apa denganmu, kenapa kau menangis. Diam lah” ucapku berusaha membujuknya.

Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan seorang kakek tua yang diikuti beberapa orang dibelakannya.

“Ada apa ini?” tanyanya kepada perempuan tadi.

“Tabib, nona tidak mengenaliku hiks”

Kenapa dia memanggilku nona, dan kakek tua itu dipanggil apa barusan, Tabib hahahaha seperti di zaman dulu saja. Tunggu...

Baju mereka dan semua dekorasi di tempat ini...

“KENAPA SEPERTI ZAMAN DULUUUUU” teriakku yang mengagetkan mereka.

“Nona anda kenapa? kenapa anda berteriak?”

Aku hanya terdiam mencoba mencerna semuanya.

“Sepertinya tuan putri hilang ingatan karena terjatuh”

“Terjatuh?”

“Nona tidak sengaja terjatuh saat berjalan di dekat danau bulan” jelas pelayan tersebut menjawab pertanyaanku.

Tiba-tiba saja potongan demi potongan kenangan seakan muncul begitu saja di ingatanku.

‘Apakah itu ingatan dari pemilik tubuh ini’

Aku hampir saja terjatuh jika tidak di tahan oleh pelayan yang ku ingat bernama Xio Xia.

“Nona lebih baik istirahan dulu, keadaan nona masih belum pulih seutuhnya” ucap Tabib lalu keluar dari kamarku.

Xio Xia juga keluar meninnggalkanku sendiri.

Aku merenungi apa yang baru saja aku ingat. Nama pemilik tubuh ini adalah Lu Fei Wei putri pertama dari Jendral Lu. Usianya baru 12 tahun, ia lemah, penakut, dan tidak bisa berkultivasi. Setiap hari ia akan disiksa oleh istri ayahnya Lu Xi Yan yang juga merupakan adik dari mendiang ibunya. Ia memiliki adik tiri yang hanya berbeda beberapa bulan darinya bernama Lu Yan Xi yang juga selalu menyiksanya setiap hari. Bahkan kejadian terakhir kali adalah perbuatan dari Yan Xi sehingga Fei Wei bisa jatuh ke dalam danau.

Ia hanya memiliki satu pelayan setia bernama Xio Xia, namun pelayan lain hanya beberapa saja yang berani melawannya. Tapi tak jarang ada beberapa pelayan yang memperlakukannya seperti sampah. Sungguh kejam.

Saat aku ingin berdiri, sesuatu tiba-tiba saja terjatuh di dekat kakiku.

“Gelang ini kan gelang dari nenek itu, apa ia juga ikut pindah ke zaman ini?”

Aku melihat gelang yang diberikan nenek itu kepadaku lalu kupakai di tangan kananku.

“Hai nona muda”

“Siapa itu?” ku edarkan pnglihatanku mencari sosok yang baru saja bersuara.

“Kau tidak akan bisa melihatku karena aku adalah makhluk yang ada di dalam gelang ruang yang ada di tanganmu”

“Bagaimana mungkin ada sesuatu di dalam gelang ini, kau mengada-ngada saja”

“Coba saja teteskan darahmu pada gelang itu, maka kau akan melihatnya sendiri”

Ku gigit jari telunjukku lalu kuteteskan darah pada permukaan gelang yang sedang ku pakai. Sebuah cahaya putih tiba-tiba keluar dari gelang tersebut.

“Dimana ini?” tanyaku ketika tba-tiba saja aku berada di tempat yang sangat luas.

“Selamat datang nona, anda berada di dalam gelang ruang”

“Haa gelang ruang, ap... Hwaaaa” aku terjatuh karena kaget melihat dibelakangku ada makhluk kecil bersayap putih namun berbentuk seperti kakek tua berjenggot putih panjang.

“Si..siapa kau?” tanyaku gelagapan.

“Nona tidak perlu takut, aku adalah Yang penjaga gelang ruang ini, karena nona sudah melakukan kontrak dengan gelang ruang itu berarti nonasudah menjadi pemiliknya” jelas Yang panjang lebar.

“Apa yang kau jaga, jelas-jelas disini hanya ada hamparan luas yang tak berujung” ucapku sambil mengamati sekeliling yang hanya berupa tanah kosong yang sangat luas.

“Lihatlah nona”

Yang menjentikkan dan tempat penyimpanannya, tempat berlatih, tanaman herbal, dan masih banyak lagi yang nonabutuhkan”

“Waaah aku hanya pernah membacanya di buku ovel saja, siapa sangka aku bisa mengalaminya sendiri. Lalu apakah aku bisa berkultivasi sekarang?” tanyaku antusias.

“Keadaan nona sangat lemah karena sering mendapatkan kekerasan fisik dan juga batin. Tapi nona tidak perlu khawatir, dengan memakan pil penyembuh tingkat 8 dan pil pemurni tingkat 9 ini maka nonaakan bisa melakukan kultivasi” ucap Yang sambil memberikan 2 butir pil kepadaku.

Tanpa menunggu lama aku langsung menelan kedua pil tersebut. Rasanya sungguh pahit ueee. Ingin rasanya aku memuntahkannya, namun Yang memaksaku untuk menelannya huft.

“Kenapa tidak ada efeknya sama sekali” tanyaku ketika tidak merasakan apa-apa.

“Obat juga perlu waktu untuk dapat dicerna, lebih baik ku ajak nonauntuk berjalan-jalan” ku ikuti Yang yang terbang menuju ke arah danau di dekat kami.

“Ini adalah danau yang berisikan air suci yang sangat bagus unntuk memurnikan pil yang dibuat. Air ini sangat langkah jika dicari di dunia luar, namun disini bahkan juka di pakai mandi oleh 1000 orang tidak akan pernah habis” aku tercengang mendengar penjelasannya, sungguh hebat.

“Ini adalah taman herbal yang ditumbuhi oleh tumbuhan herbal langkah, pohon-pohon disini juga sangat dicari oleh banyak orang karena buah-buahnya yang sangat berkhasiat untuk seorang kultivator. Salah satunya buah naga biru ini yang hanya bisa tumbuh 100 tahun sekali, jika memakannya dapat membuat seorang kultivator tingkat dasar akan menjadi kultivator tingkat awan awal”

Kami melanjutkan perjalanan menuju ke arah bangunan yang nampak seperti rumah kaca namun lebih sejuk.

“Nah disini adalah tempat pembuatan dan penyimpanan pil, ini adalah beberapa tungku tingkat atas yang sangat langkah dan kemurnian pil yang dibuat bisa mencapai 100%”.

“Wah keren ya, aku akan berlatih untuk membuat pil-pil lalu ku jual hahahaha” ucap ku sambil memperhatikan seluk beluk ruangan ini.

“Sepertinya nonasudah mencapai kultivator 1, makanlah buah naga biru ini agar tuan dapat mencapai tingkat awan dasar”

Ku makan buah naga berwarna biru tersebut, rasanya seperti buah naga biasa. Manis sangat manis, warnanya saja yang berbeda.

Kurasakan badanku lebih ringan dan juga segar setelah memakan buah ini.

“Wah, aku merasa lebih segar dari sebelumnya, apakah tingkat kultivasiku sudah meningkat?” tanyaku kepada Yang sedari tadi hanya menatapku.

“Benar nona, anda sudah berada di tingkat  awan awal yaitu ke 5”

“Berapa perbedaan waktu di dalam sini dan di dunia luar?” tanyaku kpada Yang.

“1 hari disini sama dengan 10 menit di dunia luar,” jawab Yang.

“Sudahlah panggil aku Fei Wei saja dan tidak usah terlalu formal, rasanya aneh di panggil nona oleh mu, oh iya bagaimana caraku keluar masuk kesini?”

“Kau hanya perlu fokus saja untuk keluar dan masuk dari dalam gelang ruang ini”

Aku memfokuskan pikiranku untuk keluar dari dalam gelang ruang. Aku terbangun dan berada di dalam kamarku kembali.

“Tunggu saja pembalasanku pada kalian semua”

.

.

.

Tbc...........

INFO

Kultivasi terdiri dari

Tingkat 1-3 dasar, (awal, tengah, akhir)

4-20 awan (awal, tengah, akhir)

21-40 langit (awal, tengah, akhir)

41-62 Bintang (awal, tengah, akhir)

63-75 Bulan (awal, tengah, akhir)

76-85 matahari (awal, tengah, akhir)

86-99 legendaris (awal, tengah, akhir)

100 > dewa (awal, akhir)

Tingkat Alkhemis terdiri dari

1-5     tingkat dasar

6-15   tingkat tengah

16-30 tingkat akhir

31-50 tingkat dewa

3

...Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja. ...

...***...

...HAPPY READING...

...***...

Sudah dua hari aku berada di zaman ini, sungguh menyusahkan. Aku tidak bisa pergi kemana-mana. Aku hanya menghabiskan waktuku lebih lama di dalam gelang ruang untuk mempelajari beberapa ilmu bela diri dan alkemis.

Aku sempat melihat wajahku di cermin, masih wajahku yang dulu namun lebih kusam dan tidak terawat. Aku sedang berusaha membut pil kecantikan dan berniat untuk mmbeli beberapa bahan untuk membuat masker alami seperti di zaman modern.

"Xio Xia,"

"Ia nona ada apa?"

"Aku ingin kepasar, apakah kita memiliki uang?" tanyaku padanya.

"Sebenarnya setiap bulan di setiap paviliun akan diberi jatah 3 tael emas nona. Namun nyonya Yan hanya memberikan kepada paviliun teratai 1 tael perak saja selama ini,"

"Sungguh ibu tiri yang jahat. Tapi tidak apa, aku akan menghasilkan uang yang banyak,"

Xio Xia hanya diam melihatku, mungkin dia heran melihatku seperti itu.

"Antar aku ke pasar, aku ingin membeli sesuatu," pintaku padanya setelah memasang cadar di wajahku.

"Tapi nona, nanti nyonya Yan marah jika tahu nona meninggalkan kediaman ini," Xio Xia berlutut berusaha untuk menggagalkan niatku.

"Tenang saja, kita tidak akan ketahuan,"

Aku mengajaknya menuju ke arah belakang pavilion teratai. Disana terdapat pintu rahasia sesuai dengan ingatan Fei Wei ini.

Dulu saat kecil, ia sering keluar lewat sana. Ternyata dulu dia cukup nakal hahahaha.

Kami telah sampai di pasar yang cukup ramai, "tidak buruk juga" pikirku saat melihat pasar yang tidak jauh berbeda dengan di zaman modern.

Aku mulai mencari beberapa bahan untuk membuat pil-pil kesayanganku. Meski kualitas di pasar ini tidak terlalu tinggi, namun tak apa jika di campur dengan air suci.

"Hei apakah kalian dengar, katanya kemarin terdengar suara aneh yang berasal dari hutan keramat"

Ku dengar salah satu orang berbicara dengan temannya.

"Ia, sungguh mengerikan. Meski disana penuh dengan tanaman herbal, namun spirit beastnya sangat menakutkan. Tidak ada orang yang berani masuk ke dalam sana"

"Hutan keramat? Apakah seperti di novel-novel?" pikirku menerawang.

"Xio Xia, mari kita makan dulu, aku sangat ingin mencicipi makanan di pasar ini"

"Baik nona"

Kami menuju ke salah satu kedai makanan yang cukup ramai. Saat hendak memesan kulihat seorang bocah laki-laki berumur 10 tahunan dan gadis kecil kira-kira berusia 5 tahun sedang menangis di dekat kedai itu sambil memegang perutnya.

"Xio Xia, pesan lah dulu 4 porsi ya, aku ingin ke sana dulu"

"Kenapa banyak sekali nona? Kita kan hanya berdua?"

"Pesan saja"

Setelah mendapat anggukan dari Xio Xia, aku menuju ke arah kedua anak kecil tersebut.

"Hai gadis manis, kalian kenapa menangis?"

Kulihat tatapan ketakutan terpancar di bola mata gadis kecil tersebut.

Baju mereka yang sudah sangat kotor dengan penampilan yang berantakan membuatku bisa menebak jika mereka bukanlah anak-anak yang beruntung.

"Kami kelaparan nona, adik saya juga belum makan sejak tadi pagi" jelas anak laki-laki itu sambil memeluk adiknya yang masih menangis.

"Kalian lapar, kebetulan kakak punya makanan, ayo ikut kakak. "

Awalnya mereka ragu, namun ku yakinkan hingga mereka mau untuk ikut denganku masuk ke dalam kedai.

Tepat saat kami sampai, makanan yang di pesan Xio Xia juga sampai.

“Kalian boleh makan sampai kenyang, tenang kakak yang akan membayarnya."

Awalnya merekaragu untuk menyantap makanan yang tersaji di depan mereka, tetapi karena sudah terlalu lapar, perlahan mereka mulai menikmatinya.

"Oh iya, dimana orang tua kalian?" tanyaku kepada mereka.

"Orang tua kami sudah meninggal kak,"

Aku turut sedih mendengar mereka sudah tidak memiliki orang tua diusia yang masih sangat muda.

"Lalu kalian mendapatkan uang darimana? Rumah kalian dimana?"

"Kami tinggal di pinggir hutan keramat kak. Setiap hari aku mengumpulkan tanaman herbal yang ada dipinggiran hutan keramat lalu menjualnya dipasar dengan harga 2 koin perak kepada beberapa pedagang.”

Yang benar saja mereka menjualnya dengan harga 2 koin perak, sedangkan harga tanaman herbal disini paling murah adalah 10 koin perak. Sungguh kejam mereka kepada anak-anak ini.

"Apakah kakak boleh mengunjugi rumah kalian? Kakak ingin melihat hutan keramat dari dekat." ucapku yang dibalas anggukan oleh ARong

Kami menghabiskan makanan sambil mendengarkan cerita dari mereka.

*****

Saat sampai dirumah mereka, terlihat bangunan yang tidak terlalu besar namun cukup nyaman untuk diitempati.

"Kalian bener hanya tinggal berdua disini?"

Kuletakkan beberapa bahan masakan yang sebelumnya sempat kami beli sebelum kesini. Aku juga membelikan sepasang baju untuk mereka.

"Ia kak, kami hanya berdua disini"

"Kakak suka temani A Li main disini"

Gadis kecil yang bernama A Li itu tersenyum menatap kakaknya A Rong. Aku bisa melihat pancaran kebahagiaan dimata mereka, meski mereka hanya tinggal berdua.

“Kalau begitu, mari bantu kakak untuk embereskn belanjaan ini. Nanti temani kakak untuk berkeliling sebentar di rumah kalian.”

Setelah membereskan bahan masakan dan beberapa barang mereka, A Rong dan A Li mengajak kami untuk berkeliling. Di daerah ini semua rumah Nampak berjauhan. Di belakang rumah A Rong berbatasan langsung dengan hutan keramat. Disanalah ia sering mengumpulkan tanaman herbal yang tumbuh subur. Aku dapat melihat beberapa tanaman seperti rumput flow, bunga war, dan lainnya.

“A Rong A Li, kak Fei dan Kak Xia harus pulang sekarang, terima kasih sudah mengiinkan kami untuk mberkeliling di rumah kalian.

"Kami yang seharusnya berterima kasih kepada kakak-kakak sekalian karena sudah memberikan kami makan.” Ucap A Rong tulus.

“Tidak apa-apa, dan ini ambillah 1 koin emas ini sebagai pegangan kalian jika terjadi sesuatu. Dan ingat pesanku, jangan menjual tanaman herbal lagi dengan harga yang murah. Juallah dengan harga 5 koin perak, mengerti?”

"Baik kak, aku akan ingat"

"Bagus, besok kakak akan ada di pasar lagi, kalia datanglah ke kedai tadi jam 10 pagi" A Rong menganggukkan kepala mengerti, mereka melambaikan tangan mengiringi kepergian kami.

Aku dan Xio Xia kembali ke kediaman Jendra Lu melewati pintu rahasia dekat paviliun teratai.

Fei Wei memperhatikan cincin berwarna biru cerah yang tersemat dijari telunjuknya, “Xio Xia, incin ruang apa

ini?”

“Menjawab nona, cincin ruang yang ada di jemari nona adalah cincin ruang tinggi dengan kapasitas 200 ribu barang dan 1 juta tael emas. Cincin itu bernilai 1.000 tael emas yang sudah bersama nona sejak berusia 8 tahun.”

“Wah, ternyata cincin ruang ini sangat mahal. Apakah di paviliunku ada barang berharga lainnya?”

“Tidak ada nona, semua barang yang ada dipaviliun teratai diatur sendiri oleh nyonya Yan. Beliau hanya menempatkan beberapa barang kualitas rendah ditempat nona, bahkan pakaian yang ada dilemari nona hanya beberapa saja, itupun tidak ada yang kualitasnya tinggi.”

Sungguh keterlaluan ibu tiri itu. Akan ku buat ia membalas semua perlakuannya secara perlahan.

“Dari mana saja kalian!” seorang pelayan yang ku kenali bernama pelayan Zu membuatku kaget. Ia adalah pelayan pribadi Nyonya Yan.

"Kami baru saja berjalan-jalan di taman, ada apa?" tanyaku dengan wajah tenang agar ia tidak curiga.

"Kalian di panggil ke paviliun Bulan, Jendral Lu ingin bertemu kalian. Cih kalau bukan karena Nyonya Yan yang menyuruh memanggil kalian, aku tidak akan sudih untuk menginjakkan kaki di paviliun ini."

Ku lihat wajahnya yang yang menampakkan ekspresi jijik dan tidak suka kepadaku, ingin rasanya ku pukul wajahnya. Beraninya dia kepada putri pertama Jendral Lu.

"Baiklah kami akan kesana," Xio Xia menjawab dengan penuh kehati-hatian. Terlihat jelas bahwa ada rasa takut di wajahnya.

Kami berjalan menuju ke paviliun Bulan, paviliun yang sebelumnya milik ibuku yang sekarang menjadi milik Nyonya Yan.

*****

Tbc......

INFO

Mata Uang :

1 tael emas = 1.000 tael perak

1 tael perak = 10.000 koin emas

1 koin emas = 1000 koin perak

1 koin perak = 1000 koin tembaga

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!