NovelToon NovelToon

King Mafia And His Angel

Tak tik luar biasa

Zehra sesekali menarik gaunnya kebawah, merasa sedikit risih dengan gaun yang diberikan sang mama nya, terasa begitu minim dan terlalu seksi untuk dirinya.

"Ma... ini benar-benar terlalu terbuka"

ucapnya masih dengan tangan terus berusaha menarik gaun itu kebawah.

"Udah.... nggak lama pakainya, ditahan saja sampai tengah malam. Ini kan cuma sampai selesai acara nya"

sang mama bicara sambil menatap penampilan zehra dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Perfect"

puji nya pelan.

Yah gadis itu memang cantik sempurna,tubuh ideal, kulit putih bersih, rambut bergelombang, dengan ukuran tubuh yang tidak terlalu mungil juga tidak terlalu tinggi, bola mata nya jelas begitu indah dengan bulu mata hitam serta lentik alami, hidung mancung dengan bibir imut-imut nya, dia jelas merupakan gadis yang tidak banyak bicara, sedikit pemalu tapi begitu lembut hatinya, dia lebih suka berkutat dikamar atau bahkan didapur ketimbang keluar rumah untuk melakukan hal-hal yang dianggapnya tidak penting.

"Kamu cantik sayang"

bisik mama nya lagi

Sebenarnya zehra merasa agak aneh saat orang-orang dikantor mama nya mengadakan acara di sebuah klub malam dan di room private karaoke, dia fikir apa tidak berlebihan? sebab ini kan acara keberhasilan naik jabatan sang mama menjadi kepala bagian devisi perencanaan, bukan acara pesta-pesta aneh begitu kan?

biasanya acara keberhasilan begitu dilakukan diruangan terbuka bukan ditempat seperti itu, ditambah lagi kenapa dia harus ikut serta? bukankah ada kak Iqbal yang seharusnya lebih berhak ikut?

Sejenak mata zehra menatap bangunan megah dihadapannya itu, warna-warni lampu dengan hiruk pikuk tidak biasa menyerbu sekitaran, saat dia mulai masuk ke tempat yang di sebut dunia malam nya para orang kaya dan mafia itu tampak semua mata melirik juga memandangi dirinya, entahlah seakan-akan beranggapan jika merupakan barang barang baru yang tidak boleh disentuh.

"Ma..."

dia melangkah sambil terus berusaha menurunkan pakaian nya yang tiap kali berjalan membuat paha nya semakin terbuka, mencoba sesekali memegang tangan mama nya sambil terus mengikuti langkah sang mama yang berjalan sedikit terburu-buru karena sudah telat katanya.

Sesaat mama nya menghentikan langkah kakinya tepat di sebuah ruangan yang bertuliskan VVIP high class room, tampak 2 laki-laki berbadan besar dan berotot menatap wajah nya, kemudian menatap wajah mamanya, mereka menunduk sedikit seolah itu adalah kode kata iya langsung mempersilahkan mereka untuk masuk.

Seketika suasana didalam terlihat cukup ramai, banyak wanita berpakaian seksi bahkan seperti hanya menggunakan dalaman saja duduk mengelilingi seorang laki-laki di sebuah meja besar dengan kursi sofa yang mengelilingi mereka.

di satu sudut tampak beberapa laki-laki berpakaian rapi seperti dari kantor duduk di atas sofa dengan meja berukuran lebih kecil. di beberapa sudut lainnya beberapa orang baik laki-laki maupun perempuan tampak duduk sambil menghisap rokok dan meminum entah itu apa, wine, anggur atau apa zehra tidak begitu paham.

Mama nya tiba-tiba mengajak zehra menemui beberapa teman nya nya lebih dulu yang usianya memang sedikit lebih muda dari mama nya atau jauh lebih tua dari dirinya.

Terdengar hiruk pikuk percakapan yang sebenarnya tidak begitu zehra pahami. Dia terus mencoba menurunkan gaun nya agar paha nya tidak terlalu ter ekspos. sebentar-sebentar dia mencoba menyentuh belakang lehernya karena benar-benar merasa tidak nyaman di sekitar sini.

Untungnya ada seorang laki-laki yang usianya mungkin sekitar 30 tahunan, mencoba menawarkan jas nya agar menutupi tubuh seksi zehra.

"Terima kasih"

Zehra menunduk kan kepalanya berkali-kali, mengucapkan begitu banyak terimakasih.

Di ujung sana tampak seorang laki-laki yang wajahnya begitu rupawan namun terlihat begitu bringas juga pandai merayu serta sangat berkuasa, laki-laki itu dikelilingi oleh semua wanita cantik saat ini, namun tatapan bola matanya terus menukik tajam memperhatikan sosok zehra sejak awal gadis itu masuk, melihat dengan seksama gelagat zehra yang jelas merasa risih dengan pakaian nya.

laki-laki tampan nan rupawan itu merupakan mafia terkejam di dataran Eropa, juga cukup ditakuti oleh kalangan dunia malam serta pembisnis kelas ekslusif Indonesia karena sistem bisnis dan negosiasi sempurna nya serta betapa gampang nya dia menundukkan siapapun yang dia ingin kan, apalagi laki-laki itu memiliki apapun yang tidak bisa dimiliki oleh orang lain.

Jelas ekspresi gadis di ujung sana membuat dia tergoda, dia yang suka memilih perempuan manapun yang dia mau langsung merasa tertarik pada gadis itu, apalagi dia tahu betul siapa yang membawa gadis itu saat ini.

sang mama pernah menawarkan kesepakatan itu pada nya beberapa hari yang lalu, karena dia fikir dia sama sekali tidak tertarik, maka dia mengabaikan nya, tapi saat dia melihat langsung sang putri, bisa dipastikan dia betapa dia yang biasanya enggan mengubah pendirian nya, langsung dengan cepat mengubah pendirian nya.

Beberapa waktu dia berbisik pada perempuan yang ada disampingnya, tidak lama perempuan itu beranjak kemudian berjalan mendekati mama zehra, tampak senyuman lebar mengambang dari wajah yang mulai menua itu, dalam hitungan detik langsung menarik zehra agar mengikuti dirinya mendekati laki-laki itu.

Sejenak laki-laki itu menggesek bibirnya, memperhatikan zehra secara lekat-lekat dari ujung kaki hingga ujung kepalanya, seringai aneh jelas terpampang dari balik wajah bringasan namun rupawan itu.

Zehra yang ditatap sebegitu lekatnya langsung merasa malu dan ngeri, mencoba menyentuh tengkuknya sejenak, lantas berbisik pada sang mama jika dia ingin duduk di ujung saja.

Seakan mendapatkan kode dari sang laki-laki rupawan, mama nya mengangguk tanda setuju.

Zehra dengan gerakan cepat mencoba duduk di sofa yang terletak disudut kanan ruangan, jelas semua orang harus menjauhi nya jika laki-laki itu sudah mengangkat sedikit saja tangannya.

Zehra sempat melirik ke arah mama nya, entah pembicaraan apa yang terjadi antara mama nya dan laki-laki itu, yang jelas wajah mama nya terlihat begitu ceria dan bahagia, mengangguk berkali-kali ke arah laki-laki itu, namun mata laki-laki itu jelas-jelas terus menatap sosok dirinya begitu lekat dan...entahlah zehra tidak paham. seakan-akan laki-laki itu menatapinya dengan pandangan siap menelanjangi dirinya, begitu mendominasi dan siap menerkam nya saat ini juga.

zehra mencoba membuang pandangannya, tidak berani terlalu sering melirik ke arah mamanya.

Entah berapa lama dia menunggu hingga akhirnya sang mama membawa dia pulang dengan sejuta kegembiraan.

"Hati-hati sayang, jangan sampai ada lecet sedikit pun ditubuh mu mulai hari ini"

mamanya bicara seketika dia hampir di tabrak oleh seseorang saat di pintu keluar.

"Ya?"

jelas saja zehra bertanya bingung sambil menaikkan alisnya.

"jangan terlalu dipikirkan, ayo pulang untuk istirahat, Karena besok kau akan sibuk dengan banyak hal"

"maksudnya ma?"

alih-alih menjawab mama nya malah berbisik.

"Kau sedang mencari pekerjaan kan sayang?"

zehra jelas mengangguk l cepat

"Iya mama"

"Big boss menawarkan mu pekerjaan"

sang mama bicara penuh kesenangan, dia fikir tak tik luar biasa nya akhirnya berjalan sesuai rencana.

"Big boss ?"

zehra mengerutkan dahinya.

"Besok kau harus menemui nya di mansion nya, untuk membahas kontrak kerja sama"

seketika zehra mengembangkan senyuman manis nya

"Benarkah?"

mama nya mengangguk cepat dengan senyuman yang begitu mengerikan.

zehra sama sekali tidak curiga, tersenyum senang dengan tawaran kerja yang dia harapkan selama ini.

Terjebak situasi

Saat mama zehra berkata big boss Ingin bertemu dengan dirinya di malam hari, sebenarnya dia merasa agak Bingung dan aneh, tapi dia berusaha menyakinkan diri jika ini tidak apa-apa.Mungkin karena jadwal sibuknya yang padat hingga membuat laki-laki yang dipanggil big bos itu hanya bisa meluangkan waktu nya di malam hari.

Begitu zehra meng iyakan tiba-tiba sebuah mobil jemputan datang entah dari mana.

"Jemputan siapa ma?"

zehra menaikkan sebelah alisnya.

"kamu, mama minta tolong jemput kamu segera, nanti langsung di antar pulang juga"

"Tapi ma..."

zehra keberatan, jelas ingin menolak tapi gerakan nya jelas kalah cepat dengan gerakan sang mama.

mama nya dengan cepat mendorong tubuh nya agar segera naik ke mobil itu.

Bukankah ini sedikit berlebihan? dijemput pakai Lamborghini juga!

katanya untuk Wawancara kerja??

batin zehra.

"Tuan, ini tempat nya?"

seketika mereka tiba di sebuah halaman mansion mewah, jelas saja zehra cukup kaget karena Bingung saking mewahnya tempat itu.

sang sopir hanya mengangguk, zehra jelas menelan salivanya.

Tidak salah ini?

batinnya dalam hati.

sesaat setelah mobil telah diparkiran, sopir itu langsung menunjukkan jalan kepada zehra. zehra baru melihat dengan jelas wajah sopir itu, ternyata itu adalah laki-laki yang meminjaminya jas kemarin saat di club.

"ah rupanya tuan?"

zehra bicara cepat sambil menundukkan kepala nya.

"Malam kemarin terima kasih banyak"

laki-laki itu hanya menganggukkan kepala nya, kemudian bicara seadanya.

"Itu atas perintah tuan"

"Ya?"

zehra jelas kaget, mengerutkan dahinya tanda tidak paham.

"Anda bisa lewat sini nona"

laki-laki itu bicara sambil mengarahkan jalan menuju ke belakang pada zehra.mereka tampak berjalan dalam keheningan, sama-sama sibuk dengan pemikiran masing-masing.

seketika kaki zehra tercekat saat menyadari dimana mereka sekarang, berada di halaman belakang mansion dimana merupakan kolam renang yang mendominasi.

belum lagi tiba-tiba matanya mendapatkan pemandangan yang tidak mengenakkan, seorang laki-laki baru saja habis berenang dan keluar dari dalam kolam.

zehra seketika terpana saat tahu siapa laki-laki yang ada dihadapannya itu, yah laki-laki rupawan berwajah dingin kemarin.

Seketika zehra memundurkan langkah kakinya, saat menyadari laki-laki itu berjalan mendekati diri nya dengan hanya menggunakan ce..lana da..lam nya saja, menatap dirinya dengan tatapan yang begitu aneh.

"A..aku fikir datang da..lam waktu yang salah"

ucap zehra cepat, berusaha membuang pandangannya.

Ini benar-benar sial, aku melihat sesuatu yang mengerikan dibalik celana nya.

batin zehra.

laki-laki itu menarik handuk yang diserahkan oleh sang sopir ke tangannya, mengelap tubuh nya yang basah secara berlahan.

bagaimana mengatakannya, laki-laki itu memang begitu tampan rupawan, bak dewa-dewa Yunani yang ber aksen wajah Eropa asli dengan bola mata biru menggoda, rambut basah nya menambah kadar ketampanan laki-laki itu jelas nya.

"A..ku bisa kembali lagi besok"

zehra bicara cepat, berniat untuk berbalik, tapi suara laki-laki itu memecah keadaan, mengurungkan langkah kakinya untuk beranjak.

"Ini memang waktu yang tepat, Leo antar dia ke atas"

suara itu terdengar mendominasi, begitu berat dan seksi, membuat jantung siapa saja bergetar mendengar nya.

"Ya?"

ke atas? kenapa harus ke atas?

"Tidak bisakah kita.. maksud ku tuan bicara langsung saja, bukankah ini soal wawancara pekerjaan"

ucap zehra terbata-bata

"kita butuh tempat khusus untuk membicarakan nya"

setelah berkata begitu laki-laki itu menghilang dari pandangan nya secara berlahan, zehra pada akhirnya mau tidak mau mengikuti langkah supir yang dipanggil Leo tadi.

rumah laki-laki itu begitu mewah,mereka memiliki 2 penghubung ruang utama di sisi kiri dan kanan, suasana keemasan jelas mendominasi diseluruh ruangan. Secara berlahan zehra menaiki tangga itu mengikuti langkah leo, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah pintu yang entah didalamnya terdapat apa.

"Apakah harus masuk kedalam tuan? saya fikir kami hanya membicarakan soal wawancara pekerjaan?"

tanya zehra pelan penuh kebingungan.

Leo tampak tersenyum, membukakan pintu itu dan mempersilahkan zehra masuk. jelas saja zehra masuk dengan perasaan yang meragu, masih bingung dengan keadaan, kenapa harus seperti ini hanya untuk bicara soal perkejaan?.

Seketika bola mata zehra membulat saat sadar ada dimana dia sekarang.

kamar yang mendominasi berwarna hitam, apalagi tahu-tahu laki-laki tadi sudah duduk di atas kursi disamping kasur dihadapannya.

"A.ku fikir, tu..an Leo salah, a..ku fikir sa..lah masuk ruangan"

zehra berusaha untuk membuka pintunya, tapi tidak berhasil, Leo jelas-jelas sudah menutup nya.

laki-laki itu menyeringai, berdiri dari duduknya kemudian berjalan mendekati zehra yang kelihatan begitu panik.

"Kamu tidak salah ruangan, kita akan mulai membicarakan bisnis nya di sini"

"Aa..pa?"

jelas saja zehra kaget, dia bingung dengan semua keadaan.

Membicarakan soal pekerjaan di dalam kamar?

ini pasti salah

Perjanjian + 1 milyar

Saat laki-laki itu sudah berada tepat dihadapannya, zehra jelas Bingung. Laki-laki itu berdiri sambil memandangi zehra dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.

"Kau tahu kenapa dikirim kemari?"

zehra menarik berat nafas nya saat laki-laki itu sudah berada di hadapannya, tatapan laki-laki itu jelas begitu dingin dan bergai..rah.

ada apa ini?

"ma..ma bilang tu..an mena..warkan pe..kerjaan diperu..sa..haan tuan untuk saya"

zehra bicara begitu gugup saat wajah laki-laki itu benar-benar berjarak hanya sekitar 3 jari dari wajahnya.

"Aku suka aroma mu"

Ucapnya tiba-tiba.

"Mak..maksud anda?"

zehra memepetkan Tubuhnya ke daun pintu, laki-laki itu tiba-tiba menahan tubuhnya dengan kedua tangan laki-laki itu disisi kiri dan kanannya. dalam Seketika wajah zehra memerah.

"Mama mu tidak bicara soal kenyataan nya padamu?"

tanya laki-laki itu sambil berbisik, kemudian tiba-tiba laki-laki itu menghirup lembut aroma rambut

Zehra langsung menahan tubuh laki-laki itu dengan kedua tangannya.

"Maksud tuan?"

jelas saja zehra bingung dengan ucapan laki-laki itu.

"kau tahu baby?, mama mu telah menjual diri mu pada ku"

Jedarrrrrrrr...........

kata-kata laki-laki itu bagaikan petir di malam hari tanpa mendung tanpa hujan meledak begitu saja dari atas langit malam yang dipenuhi bulan dan bintang.

"Apa?"

zehra jelas merasa tidak bisa bernafas dengan baik saat mendengar ucapan laki-laki itu.

"Dengan perjanjian yang sedemikian rupa, kontrak naik pangkat dan uang senilai 1 milyar "

"1 milyar?"

jelas saja bola mata zehra langsung menatap bola mata laki-laki itu, seketika matanya memerah dan mulai berembun.

"Kau.. berbohong"

seketika air matanya tumpah

yah laki-laki itu pasti bohong, yah dia pasti berbohong, mama nya tidak mungkin melakukan itu.

"Mau lihat perjanjian yang sudah mama mu sepakati dan tanda tangani?"

laki-laki itu bicara sambil menghapus pelan air mata di wajah zehra.

"Mama ku tidak mungkin melakukan itu"

Suara nya kali ini terdengar lancar dan parau, tubuhnya jelas bergetar hebat, laki-laki itu tiba-tiba menarik tubuhnya lembut menuju ke arah kasur, menampilkan layar laktop nya disana.

Terlihat sang mama menandatangani surat kontrak, ada cek bernilai 1 milyar dan pembicaraan yang begitu menyakitkan.

"Kau yakin menjual putri mu sendiri pada ku?"

laki-laki itu bertanya sambil bersandar santai di sebuah sofa, tangan kirinya terbentang lebar di atas sofa sedangkan kanannya kanannya masih sibuk menghisap cerutu nya , semua berkas-berkas berserakan di atas meja,mama nya duduk di hadapan laki-laki itu juga.

"Seperti yang anda lihat tuan, dia telah sah menjadi milik anda"

sang mama bicara dengan nada yang begitu santai.

"asalkan bisa naik jabatan sesuai keinginan, rumah kami kembali utuh dan..."

mama nya menarik cek uang senilai 1 milyar itu dari atas meja.

"1 milyar"

lanjut mama nya.

laki-laki itu menyeringai, bergerak pelan kemudian mematikan rokoknya di atas sebuah asbak, lantas meraih gelas winski yang ada dihadapannya, meminumnya dengan gaya yang begitu berkharisma.

"Aku ingin putri mu sudah ada di dalam kamar ku sebelum jam 10 malam besok"

"Saya akan mengatur nya"

kata-kata akhir dari mama nya terasa begitu menyakitkan, mencabik-cabik perasaannya saat ini juga.

Harusnya sejak awal dia curiga kenapa tiba-tiba sang mama meminta dia menggunakan pakaian yang begitu kacau, curiga pertemuan dilakukan di sebuah club malam elit, curiga saat di club laki-laki itu menatap nya dengan tatapan biasa seolah ingin menelanjangi dirinya, curiga saat tiba-tiba mama nya bilang dia mendapat kan tawaran pekerjaan tiba-tiba, curiga tiba-tiba di jemput dengan mobil mewah, curiga ketika laki-laki itu memerintah kan diri nya agar naik ke atas juga curiga saat tiba-tiba dia berada di kamar bernuansa suram dan gelap ini.

Sesaat laki-laki itu mendekatkan tubuhnya, meraih rambut indah tergerai milik zehra, menyentuh nya dengan sedemikian rupa, lantas menghirup aroma nya Begitu dalam.

Sesuatu di bawah sana jelas bergejolak, laki-laki itu sejak kemarin sudah menahan gejolak ini secara luar biasa saat melihat gadis cantik ini berdiri bingung di hadapannya saat di club malam kemarin.

"Tidak tuan, maafkan aku, aku akan pulang dan meminta mama mengembalikan semua nya, membatalkan semua perjanjian nya"

zehra bicara sambil menaikkan kedua telapak tangan nya, menggesek-gesek nya dengan cepat, dia menangis tidak bisa berhenti, bibir indah nya terus memohon agar dilepaskan.

Bukan nya melepas kan, melihat bibir zehra yang bergerak begitu menggoda membuat has..rat.. laki-laki itu semakin bergejolak, di ba..wah sana terasa semakin mengembang dan segera ingin mendapatkan tempat terbaiknya.

Laki-laki itu menyentuh lembut wajah zehra.

"Tidak, tidak, anda pasti salah, tuan dengarkan aku"

Ucap zehra cepat, dia mencoba berbalik, berlari ke arah pintu dan mencoba meraih gagang pintu serta membuka nya. Sayangnya sama sekali tidak bisa dibuka.

"Tuan..tuan buka pintunya"

zehra memukul pintu itu sekuat tenaga nya.

"Dia tidak akan pernah terbuka kecuali atas perintah ku"

ucap laki-laki itu sambil menyeringai, masih berdiri ditempat dia yang tadi, berbalik lalu duduk di atas kasurnya.

"Kemarilah, nikmati semua nya malam ini dengan ku"

dia bicara sambil menepuk-nepuk kasur nya, meraih sebuah selimut berwarna putih lantas meletakkan nya di atas kasur yang dominan berwarna hitam itu.

zehra menggeleng, dia tahu jika ke sana maka habis sudah semua nya malam ini, hal yang dia jaga berpuluh-puluh tahun agar terenggut begitu sama oleh laki-laki ini, dia jelas tidak mau.

Impiannya jelas menikah dengan laki-laki yang dia cintai, menghabiskan malam pertama mereka di tempat impian mereka, melakukan makan pertama dengan lembut dan penuh cinta.

"Kemarilah, aku akan melakukan nya dengan lembut"

seolah tahu apa yang difikirkan zehra, seolah tahu ketakutan nya laki-laki itu bicara dengan lembut dan begitu menggoda.

Yah dia memang penggoda yang sangat luar biasa, dia begitu ahli di atas kasur dan begitu ahli dalam menggoda seseorang.

Zehra tetap menggeleng, bertahan di pinggir pintu itu dengan tangis yang semakin pecah.

"Aku tidak mau, maafkan aku tuan"

yah dia jelas tidak mau, bagaimana mungkin dia menyerahkan harta paling berharga nya kepada laki-laki asing yang baru dikenalnya 1 hari.

"Kau adalah milik ku, jadi selama nya akan jadi milik ku, dari ujung kaki hingga ujung kepala mu. kau tahu zehra? mulai hari ini rumah ini akan terus terisi dengan kehadiran mu hingga aku merasa bosan pada waktunya"

kata-kata terakhirnya begitu menyakitkan, yah hingga pada akhirnya dia menjadi bosan. setidak berharga nya dirinya? hingga akan timbul kebosanan, dicampakkan dan di buang pada akhirnya.

zehra masih menggeleng

"Aku bukan barang mainan mu tuan, aku bukan barang yang bisa kau beli lalu kau buang"

jerit zehra sambil memegang kedua telinga nya, dia menjerit sejadi-jadinya, menangis dengan hati yang begitu hancur.

kenapa ma? kenapa? apa salah zehra? Demi ambisi dan uang, kenapa menjual zehra? kenapa ma?

zehra terus menangis sejadi-jadinya.

laki-laki itu tampak menyeringai kejam, masih menatap zehra tanpa hati. Bagi nya melihat gadis ini menangis menjadi kesenangan tersendiri untuk nya.

"Pada akhirnya kau akan lelah, dan tangis mu menjadi sia-sia, kau masih akan naik ke atas kasur ku dan tetap akan menikmati cum..buan hangat ku"

kata-kata itu terdengar menjijikkan di balik telinga zehra, dia benar-benar benci pada laki-laki itu saat ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!