"bro lempar bola kesini di sini kosong" ucap remaja perguruan tinggi yang bermain bola basket.
"Tangkap" ucap teman mainnya.
Bola melambung tinggi tapi sayang tak mengenai ring basket,melainkan meluncur menuju jidat mulus remaja putri yang tengah melintas.
DUGK...
"Argh...kalok lempar bola liat-liat dong!"ucap gadis itu sambil memegang jidatnya yang terlempar bola.
"Aduh...adek cantik yang harusnya marah-marah tuh kita,adek maen nyelonong di pinggir lapangan gak liat-liat Abang-abang lagi maen bola apa! kalok jalan liat-liat masak cantik cantik tuli matanya" omel pemuda yang hendak mengambil bola.
"Apasih panggil adek adek segala lagian ogah gue punya kakak bau ketek kek lu" ucap adek cantik ketus sambil hendak melangkah pergi namun...
"Ya elah di tanya halus malah ngelunjak kayak harga cabai" kesal pemuda itu yang di bilang bau ketek.
"Bro lama amat jangan bilang lo cosplay jadi tiang" teriakan teman sepermainan pemuda itu.
"loh itu kan" gumam pria tersebut.
"Ni lo ada cewek banteng galak bener" ucap tio sambil menatap temannya yang berlari ke arahnya
"Singgih" ucap adek cantik saat teman si batek (bau ketek) menghampiri.
"beb!" ucap pria yang di panggil Singgih itu.
"Apa!beb!babi maksud lu,setuju gue cewek ini mang babi" ucap Tio sambil menepuk pundak Singgih.
"Lu tu yang babi dia pacar gue!" Sahut singgih yang kesal karena pacarnya yang cantik di bilang babi
"Tauk si batek mata lu tuli hah?wajah gue yang cuwantek ini Lo bilang babi" sindir perempuan itu yang mengingat perkataan Tio yang bilang matanya tuli.
"Lu pasti setongkol ma cewek babi itu nge prank gue ya kan!" Tio frustasi memikirkan temannya yang ngaku-ngaku punya pacar.
"Sekongkol...bukan setongkol"pembenaran kata dari perempuan itu panggil saja Nara.
Tio membengong bermonolong dalam hati bagai mana teman sepermainan,sepemikiran,dan seperjombloan nya itu memiliki pacar plus plus seperti itu.
"Yang bener gih,gue kagak mimpi kan?"ucap Tio memastikan.
"Iya kita udah pacaran 2 tahun."ucap Nara sambil menggandeng tangan Singgih dan tersenyum menatap Singgih.
"Lu kok gak bilang kalok punya pacar,kita dah janji kita gak akan punya pacar sebelum lulus kuliah" Tio berucap dengan wajah yang agak syok nya itu.
"Lu pacar gue?"
"Mana ada lu gila ya gue masih normal."
"Lu bapak gue??"
"Mana ada gue punya anak,mantan aja gak ada."
"Lu kakek gue?"
"kalok gue kakek lu gue dah mati liat cucu kek lu"
"Terus urusan lu apa kalok gue punya pacar"
"Ya gak ada urusan lah!..."
"La itu tau" ketus Singgih langsung pergi menigalkan Tio yang di bodohi nya.
"Woyyy bro Kitakan dah janji woyyy jadi gue jomblo sendiri ini" Teriak tio,tiba tiba...
"Kakak ada adek yang siap di persunting jadi pacar kok" ucap perempuan yang culun dengan gigi ke depan yang di ketahui fans berat seorang tio.
"Gue suntik mati mau?"ketus Tio
"brooo lari ada drakula gigi datar..."Teriak tio sambil berlari,si perempuan gak mau kalah dan mengejar Tio,panggil saja Laras,urat malunya udah putus saat itu berurusan dengan Tio.
🌼
🌼
🌼
"Auww...perih" ucap Nara yang jidatnya di kompres Singgih.
"Ya ampun beb ini jidat kamu Sampek biru gini" Singgih memperhatikan jidat Nara yang benjol dan membiru.
"Aku pingin bales dendam sama si batek itu" ucap Nara sambil menekuk-nekuk,*******-*****,menarik-narik ujung baju yang dia kenakan.
"Setuju aku dukung 1000%"
"Masih sakit?" Nara menoleh menatap pacarnya Singgih yang terlihat khawatir dengan jidatnya.
"Udah enggak kamu lupa kalok aq itu bisa bela diri biasanya aja belah bata masak kena bola kenapa-napa" ucap Nara menenangkan Singgih.
"Iya iya percaya,aq aja Sampek pingsan pas kamu tonjok saat aku di peluk Rania" Nara terkekeh saat mengingat bagaimana cemburunya dia saat melihat Singgih di peluk Rania rivalnya di menjambak dan mencakar Rania Singgih yang inggin melerai malah kena bogem Nara.
"Habisnya si rania main peluk kamu aja kan kita pacaran" ucap rania agak cemberut lalu terkekeh bersama Singgih saat mengingat muka Rania yang kena cakar tiga baris dan rambut yang porak-poranda.
Zannara kirania putri mahadiratu, mahadiratu adalah marga kerajaan dari mami karina putri mahadiratu ibu Nara,mami Rina keturunnan ratu dari nenek sedangkan papi Nara adalah pengusaha sukses yang memiliki perusahaan di Indonesia,Jerman dan Singapura dan masih banyak cabang cabang perusahaan seperti pohon yang beranting,papi Nara bernama Bima putra Saraswati.
Nara memiliki dua kakak,kakak pertama glean lintang putra mahadiratu dia mengurus beberapa prusahaan papi Bima sedangkan kakak kedua bernama Rahdian Amanda Putri mahadiratu dia memiliki tubuh yang lemah sejak kecil ,Nara adalah anak ke tiga dan yang terakhir.
Hari ini Nara masuk hari pertama kuliah,dia sengaja bersekolah di sini karena pacarnya Singgih yang beda usia 2 tahun bersekolah di sini dia tidak mau LDR lagi.
Di sisi lain....
"Gimana tendernya?" Tanya bos yang sering di juluki karyawannya si lidah utusan neraka tak sembarang julukan,nama ini di ambil karena si bos memiliki lidah super tajam saat bicara.
"Hemm...itu...hemm" jawab karyawan gugup.
"Hem ham hem...apa yang jelas kalok ngomong!" Bentak si lidah utusan neraka itu.
"Santai pak bos...yang pasti kita sudah kalah tender." Ucapan santai terlontar dari sekertaris plus temen si bos.
"Maaf bos prusahaan kita kalah tender dengan prusahaan EDV" ucap karyawan mengucapkan kalimat dengan satu tarikan nafas seperti hendak ijab Qobul.
"Bagaimana bisa kalah! Kalo kerja yang pecus saya gaji kalian setiap bulan dengan gaji yang pantas tapi kalian kerja tidak pecus malah buat perusahaan kita rugi!" Ucap bos dengan lidah utusan neraka nya.
"Maaf bos...kami" ucap karyawan terhenti karena ucapannya di samber sang bos.
"Maaf gak bisa buat ganti rugi!sekarang aq printahkan semua yang menangani tender potong gaji!" Ucapnya penuh penekanan.
"Kamu keluar sekarang!" Imbuh si bos.
"Wah bapak bos kejam sekali,bapak tau nggak dari 40% dari 100% karyawan kita yang mengerjakan tender pada hamidun Lo pak" ucap sekertaris melirik sekilas bosnya lalu fokus ke pekerjaannya.
"Kalo gitu para para wanita yang hamidun bebas potong gaji!" Ucap pak bos tanpa mengalihkan pandangan dari berkas yang iya liat.
"Terus saya gimana?" Ucap sekertaris sambil memikirkan nasibnya yang di potong gaji karena ia juga mengerjakan proyek itu.
"Kamu hamil?"
"Enggak"
" Kalok begitu kamu potong gaji" ucap pak bos ketus.
"Boleh saya tanya sesuatu pak bos." Pak bos mengangguk sambil membaca berkas.
"Bapak bos kenapa?apa bapak salah makan?" Ucap sekertaris EL.
"Saya mau cosplay jadi Siti Nurbaya." Pak bos menatap EL tajam.
"Hahaha...seorang RAVINDRA SENJAYA WIRAJAYA mau di jodohkan... akirnya gue bisa gendong baby bos" EL berucap sambil menertawai bosnya.
"Ha ha ha" senja si pak bos meniru tawa sekertaris yang sekaligus teman sedari kecilnya.
"Lu ketawa lagi siap- siap gak dapet restu" ucapan senja bagai menusuk dada EL Dan menjahit mulutnya rapat ,EL menyukai adik temen plus bosnya itu jadi wajar jika dia takut tidak dapat restu.
"Udah pak mending kita lanjut kerja dari pada mikir restu yang tak kunjung didapat,jangankan restu hati pun tak dapat." EL berakting sedih mengusap air matanya yang tak keluar.
"Sungguh kasihan dirimu sekertaris EL sepertinya anda terkena kutukan cinta" senja terkekeh melihat muka EL yang tertekuk sambil mengumpat bosnya dalam hati.
🌼
🌼
🌼
orang-orang keluar dari kampus yang megah karena waktu pulang telah tiba, nampak seorang gadis yang tengah asik mengotak-atik ponselnya menghubungi supirnya yang tak kunjung datang.
📞"Pak Nara udah di luar gerbang nunggu bapak"
Nara menelfon pak Otong karena tak kunjung tiba dan tidak membalas pesan darinya.
📞"maaf non nara saya hari ini gak bisa jemput soalnya saya ada di kampung,istri saya sedang hamil tua non jadi saya harus menemani sampai lahiran."
Ucap pak Otong supir Nara,nara tidak tau kalok pak Otong cuti karena tadi saat pak Otong mau pamit Nara udah ke sekolah naik taksi karena pak Otong mengantar papi Nara kerja.
📞"Oh ya udah kalok gitu,pak Otong jaga istri baik-baik nara doa kan supaya lahirannya lancar dan istri anak pak otong sehat" doa Nara di aminkan pak Otong .
Nara penutup telfonnya Nara bingung harus minta jemput siapa mau minta jemput kakaknya tapi kakaknya pasti sibuk kerja atau lagi sibuk main jaalang,bisa saja Nara numpang temennya tapi gak ada yang se arah jadi Nara gak mau ngerepotin.
"Eh kok belum pulang?" Nara terkejut bukan karena kaget tapi dengan suara yang dia dengar yang seharusnya tak ada di sampingnya.
" Loh kok kamu udah selesai rapat kelompoknya?" Tanya Nara kepada lelaki bernama Singgih.
"Tadi cuman rapat sebentar,kamu belum jawab lo beb" tanya Singgih kembali karena Nara belum menjawabnya.
" Oh tadi pak Otong cuti aq gak tau terus gak bisa pulang mana mau hujan." Nara cemberut dan menatap Singgih dengan muka sangat imut bagi siapa pun yang melihat.
"gila pacar gue emang imut pingin bawa ke KUA jadinya." batin Singgih atas kelakuan Nara.
"Gih...lu mau gak nganterin bebeb kamu ini pulang ,kalo kamu gak sibuk" Nara tersenyum manis saat Singgih mengangguk dan meminta Nara naik ke kuda besinya.
Baru saja roda motor Singgih menggelinding di aspal tiba-tiba saja hujan turun deras membasahi tubuh pemuda pemudi yang tengah di mabuk asmara.
Suara roda motor yang menerjang genangan air,tetesan hujan yang tak kalah merdu di telinga Nara dan Singgih karena mereka sedang berpelukkan mesra di atas motor yang melaju.
Mengigatkan film romantis dilan dan meilea yang menerjang derai hujan dengan seragam abu-abu mereka sungguh romantis saat melihatnya.
"Nar kita kayak Lagi cosplay jadi Dila dan meilea tapi sayang diriku ini tak romantis, tapi asal kamu tau meski aku gak romantis tapi aq gak suka tawuran kayak dilan." Singgih mencoba memecah keheningan karena Nara dari tadi sibuk memeluknya saja.
"Bohong,aq dulu liat kamu tauran pas SMP" Nara melonggarkan pelukannya berpura- pura ngambek.
"waduh ketauan"
" Nara kamu tau gak lagunya bunda Inul yang liriknya kayak gini_" baru tarik nafas Nara malah memarahi karena Singgih Meleng saat nyetir motor dan hujan pula.
"Singgih udah aq tau kok ya masalalu kamu gak penting yang penting masa depan kamu,dah nyetir yang bener." Nara memeluk Singgih erat seperti tidak mau kehilangan singgih.
"Iya aq tau dan masa depan aq itu kamu." Nara terkekek atas gombalan darai Singgih.
🌼
🌼
🌼
Di kantor senja tengah menelfon seseorang untuk menjemputnya pulang karena urusan keluarga, 20 menit senja menunggu sopir tampannya itu dan dia pun datang.
"Sen tumben Lo pulang cepet,perusahaan lu bangkrut?" Ucapan sang pria yang menjemput senja si sopir tampan bos senja.
"Enak aja prusahaan megah gini dan bos hebat kayak gue ini mana ada yang bisa bikin bangkrut".
senja tak terima bila perusahaannya di hina karena hampir 3 tahun senja mengabdikan diri pada prusahaan ini dan akhirnya menjadi se megah dan sehebat sekarang.
"Cepet naik keburu hujan deres" sopir tampan bos senja memberi usul dan senja naik mobil untuk pulang.
Saat di perjalanan pulang senja kena macet karena ada kecelakakan mobil karena tak hati-hati saat hujan sudah reda.
Semakin dekat dengan kecelakaan senja melihat dari kerumunan ada motor yang hancur karena tertabrak mobil terlihat 2 pasang pemuda pemudi tergeletak bersimbah darah.
Dalam kecelakaan itu dari si mobil yang menabrak pembatas jalan dan bodi depan hancur pengemudi pun tewas di tempat,si pemotor pun tak kalah naas si pria yang terseret hingga beberapa meter itu meninggal di tempat dengan muka yang tak di kenali.
Senja memilih turun karena tidak mungkin untuk melintas, senja melihat gadis yang tak jauh dari si pria pengemudi bersimbah darah untungnya dia masih hidup senja yang tak tega karena banyak pengemudi yang hanya menonton tapi tidak mau membatu.
"Saya akan bawa nona ini ke rumah sakit tolong manusia jahat yang tidak mau menolong minggir ini bukan tontonan." Senja menggendong gadis itu memasuki mobil.
" Oh astaga naga drakula,senja kamu Nemu di mana kena kamu cilik mayat" kaget sopir tampan sebut saja arraz.
"Cepet ke rumah sakit sebelum dia mati" arraz melaju menuju rumah sakit sesekali melirik bosnya dari kaca nampak senja menahan kepala gadis itu agar tidak banya keluar darah.
"bosku ini memang murah hati,tapi gak murah hati pas gajian" batin arraz bangga akan sikap senja yang ingin membatu sesama meski gak saling kenal.
🌼
🌼
🌼
"Mah Nara pulang" suara gadis terdengar di telinga mami Rina.
"Eh Nara sayang kok udah_" mami rina menoleh tidak ada siapa siapa di sana.
"kenapa perasaanku tidak enak." batin mami Rina iya memanggil dan mencari anaknya Nara karena dia tadi mendenggar jelas suara Nara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!