NovelToon NovelToon

Kisah Hidup Gadis Introvert

Perkenalan 01

Nursyifa namaku,biasa dipanggil Syifa.Aku bertubuh mungil,memiliki tinggi badan 1,55 cm.Kulitku kuning langsat,ciri khas warga Asia.Mataku agak sipit tapi tatapanku tajam,kata orang-orang aku mirip chinese,tapi entahlah apa nenek moyangku ada keturunan cina atau tidak,yang kutahu Aku Warga negara asli Indonesia.

Dalam pergaulan sehari-hari,Aku agak tertutup orangnya,tidak terlalu suka dengan yang namanya basa-basi.Aku terlalu pemilih dalam hal berteman,bukannya Aku sombong atau apalah(nyatanya banyak yang bilang aku sombong🤭🤭).Tapi memang aku ngga terlalu nyaman dengan orang yang tak sefrekwensi denganku😊😊.

Aku sekolah di Sekolah SMK, di Kota kelahiranku.Aku mengambil jurusan Akuntansi.Di bidang akademik Aku memang dianugrahi oleh Allah otak yang sedikit cerdas di atas rata-rata orang sekitarku.

🌹🌹🌹🌹🌹

Pagi hari ,,matahari sedikit malu-malu menampakan pesonanya,padahal jarum jam sudah menujukan pukul 7.00.Mungkin musim penghujan sudah tiba,sehingga cuaca pagi ini sedikit mendung.

Aku dan teman-temanku sudah duduk rapi di bangku masing-masing menunggu guru mata pelajaran Akuntansi Keuangan masuk ke dalam kelas.

"hff..kayanya gurunya ngga mengajar lagi".keluhku di dalam hati.

Kulihat teman-temanku asik dengan cerita mereka masing-masing.Keseruan mereka tak sedikitpun mengalihkan perhatianku,Aku tetap dengan kesendirianku sambil membaca buku Akuntansi,tak ada sedikitpun niatku untuk bergabung dengan mereka.

"Syifa"...tiba-tiba Lina satu diantara dua sahabatku yang mau berteman denganku memanggilku dari bangku belakang.

"Iya...ada apa Lina??".tanyaku tanpa beranjak dari tempat dudukku.

"Sini..gabung sama kita".serunya sambil melambaikan tangannya.

Aku menarik bibirku membentuk lengkungan tipis,sambil menggeleng.

Kulihat Mery sahabatku yang satunya lagi hanya menggedikkan bahunya dan tersenyum melihat responku.Mereka berdua sudah tahu,Aku seperti apa.Aku tidak suka terlalu banyak berkomunikasi dengan orang-orang sekitarku.Aku mau berkomunikasi dengan mereka ketika Aku merasa nyaman.Sahabatku Lina dan Mery sangat tau itu,mereka tidak menjauhiku,mereka tetap mau bersahabat denganku.Tapi mereka tidak memaksa ketika Aku tidak nyaman.

..Tap..tap..tap...suara ketukan tapak sepatu terdengar mendekat dari arah luar kelas.

Sosok putih,tinggi atletis berdiri depan kelas,dengan netra yang lembut.

"Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh dan selamat Pagi anak-anak"..seru Pria di depan kelasku dengan suara baritonnya

"Waalaikum salam Warrahmatullahi Wabarakatuh dan Selamat pagi,Pak..!!.".Jawabku dan teman-teman serentak.

Suasana kelas tiba-tiba jadi bising.kaya sarang lebah yang diusik...

"Siapa ini??".bisik teman temanku satu sama lainnya.

"Entahlah"..Tapi ganteng bangeeeet,kata temanku Jely sambil senyum-senyum centil.Dia memang terkenal centil.

Aku tetap dengan mode dingin dan datarku.

"Ehmm"..terdengar suara Pria di depan kelasku berdehem.

"Perkenalkan, namaku Irmansyah"

"Kalian bisa panggil Aku Pak Irman"

"Aku menggantikan Ibu syuhaidah,mengajar mata pelajaran Akuntansi Keuangan".

"Beliau lagi cuti melahirkan".Jelas pak Irman.

"Siap pak.....!!!"seru teman-temanku.Aku tetap diam dan menunduk tanpa ada sedikitpun niat menatap wajah orang yang lagi bebicara di depan kelasku.

"Ada lagi yang mau ditanyakan sebelum pelajaran akan saya mulai??"tanya Pak Irman sambil memandangi kami satu persatu.

"Ada pak..."tiba-tiba Jely si gadis centil mengacungkan tangannya.

"Umur berapa Pak..???"sahutnya lagi.

"Saya umur 23 tahun".Jawab Pak Irman.

"Sudah punya pacarkah,pak...??"

"Kalau belum biar saya mau mendaftar jadi pacar Bapak".seru Jely sarkas.

kelas menjadi riuh dengan suara teman-temanku mendengar pertanyaan dari Jely yang konyol.

Kuangkat wajahku,kutatap wajah Pak Irman sudah merah padam.Matanya tajam menatap kearahku dan teman-temanku.

"Kalian di sini untuk mencari ilmu,bukan mencari pacar"seru Pak Irman.Suaranya bergetar menahan emosi.

"Dan kamu..".sambil menunjuk ke arah Jely.

"Siapa namamu!!"di tatapnya Jely dengan tatapan tajam.

"Nama saya Jely pak"Jawab Jely dengan percaya diri sambil tersenyum genit.

"Keluar kamu dari kelas ini sampai pelanjaranku selesai..!!".seru Pak Irman setengah berteriak.

"Saya paling tidak suka dengan anak-anak yang tidak punya sopan santun".tatapnya dingin ke arah Jely.

"Ta..ta..tapi pak..."seru Jely terbata-bata sambil tetunduk,matanya berkaca-kaca.kepercayaan dirinya hilang seketika.

"Saya tidak suka mengulang ucapan dua kali.Sekarang Kau keluar,jangan masuk sampai pelajaran ini selsesai".

"Paham..??"

"Iiiya Pak".Dengan perasaan malu,Jely keluar dari kelas.Dia takut menatap wajah Pak Irman.

Suasana kelas menjadi hening dan mencekam.Tak disangka pria berwajah lembut di depanku ternyata bisa bikin teman-temanku takut.

"Hmmm...baguslah,setidaknya mereka tidak berisik lagi kalau belajar.gumamku dalam hati.

"Sekarng pelajaran akan saya mulai".Seru Pak Irman datar.

"Iyaaa paak..."Jawab kami sekelas.

Tiga puluh menit kemudian,setelah Pak Irman menjelaskan.

"Sekarang kalian kerjakan tugas halaman 27 di buku kalian masing-masing.Waktunya 10 menit dari sekarang".Seru Pak Irman.

Kelas kembali berisik

"Gawat..10 menit untuk 2 soal Laporan Keuangan??..bunuh diri".seru teman-temanku gelisah.

Aku duduk tenang mengerjakan soal tanpa memperdulikan keluhan teman-temanku.

Tak sampai 10 menit,Aku selesai mengerjakan tugasku.

Kulihat Pak Irman duduk sambil membaca buku di tangannya.

Aku berdiri dan berjalan ke arah Pak Irman di depan kelas.

"Pak,tugasku sudah selesai"kataku sambil menyodorkan buku tugasku pada Pak Irman.

Pak Irman mendongakan kepalanya.Netra lembutnya menatapku,kulihat tingkahnya agak aneh.Seperti orang yang salah tingkah.Aku tetap dengan sikap dingin dan mode datarku,tak kuperdulikan sikap Pak Irman yang salah tingkah.

"hmm...Kau boleh duduk kembali di tempatmu.Aku akan memeriksa pekerjaanmu dulu".

"Baik pak..."ucapku sambil berlalu dari hadapan Pak Irman.

10 menit sudah berlalu.

"Kumpulkan tugas kalian sekarang..!!"seru Pak Irman tiba-tiba.

kelas hening,tanpa ada yang berani bergerak dan bersuara.

"Kenapa diam,Kalian tidak dengar apa yang bapak bilang???".

"Belum selesai paaak...".seru teman-temanku serentak.

"Astagfirullah...dari tadi apa saja yang kalian kerjakan??"...

teman-temanku diam,tidak ada yang berani menjawab.

"Apa kalian belum mengerti dengan apa yang bapak jelaskan tadi??.Tanya Pak Irman.

"Iyaaa Paaak..."jawab teman-temanku lagi serentak.

Wajah Pak Irman frustasi...

"Baiklah,nanti Bapak akan jelaskan kembali minggu depan.karena jam mata pelajaran ini sudah habis".Ucap Pak Irman sambil melirik jam yang ada di tangan kirinya.

"Dan untuk minggu depannya tidak ada toleransinya lagi.Untuk yang tadi sudah menyerahkan tugasnya,bukunya sekalian minggu depan saya kembalikan".sambung Pak Irman.

"Iiyaaa Paak.."jawab teman-temanku.

"Baiklah,sekian dulu pembelajaran untuk hari ini.Sampai bertemu minggu depan.Dan saya akhiri Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabrakatuh".Ucap pak Irman.

"Waalaikum Salam Warrahmatullahi Wabrakatuh"Seru kami sekelas...

Pak Irman berjalan keluar dari dalam kelas,menuju ruang guru,sambil menenteng buku di tangannya.

teeet..teeet. bel tanda Istrahat berbunyi.

Teman-temanku berlari keluar kelas untuk istrahat.

Aku berdiri dari bangkuku.Kuayun langkahku menuju perpustakaan,tempat ternyamanku ketika istrahat tiba.Aku tidak ke kantin seperti temanku yang lain.Aku lebih suka sarapan dari rumah.Aku tidak suka suasana kantin yang terlalu ramai menurutku.

🌷🌷🌷🌷

Maaf kalau karyaku kurang menarik,penyusunan kalimatnya berantakan.

Ini karya pertamaku🙏🙏🙏

mohon kritik dan sarannya untuk mendukung karyaku.🙏🙏🙏

02

POV Irman.......

Hari ini,hari pertamaku mengajar di SMK di kota X.Aku menggantikan Ibu Syuhaidah yang lagi cuti melahirkan.

Aku mengabdikan diriku menjadi tenaga guru honorer pasca Aku di wisudah enam bulan yang lalu.

Aku lulusan Sarjana Ekonomi,sehingga Aku ditugaskan untuk mengajar pelajaran Akuntansi Keuangan.

Jujur,Aku sedikit gugup. Aku grogi membayangkan harus berhadapan dengan remaja-remaja yang pastinya karakternya susah di tebak.

Aku tahu sifat remaja-remaja ini sebab Aku juga pernah mengalami masa-masa putih abu-abu.

Kutarik nafasku dan kuhembuskan perlahan,dan kuucapkan Bismillahirrahmanirrahim.

Aku melangkah menuju kelas tempatku mengajar nanti sesuai petunjuk yang telah diarahkan oleh Bapak Wakil Kepala Sekolah.

Kumasuki kelas tersebut.

Kudengar suara dalam kelas terlalu berisik.

Mereka bersenda gurau antara satu dengan yang lainnya.Mereka tidak menyadari kehadiranku.

Aku berdehem,untuk menarik perhatian mereka.Mereka menoleh kepadaku.

Aku mengucapkan salam,mereka menjawabku serentak.

Kudengar mereka berbisi-bisik.

"Ini siapa??"

"Entahlah...tapi ganteng bangeeet".bisik gadis hitam manis di depanku.Suaranya bebisik,tapi masih dapat tertangkap oleh indra pendengaranku.

Seketika Aku menjadi kaku,tapi Aku berusaha untuk tetap tenang.

Kuedarkan pandanganku keseluruh kelas,kutatap wajah mereka yang penuh tanda tanya tentang siapa Aku.

Pandanganku tertuju pada satu siswa yang duduk tepat di depanku berdiri.Dia sedang menunduk membaca buku,seolah dia tak memperdulikan kehadiranku.

"Ini anak ngga punya sopan,ada guru di depan tidak memperhatikan".gumamku dalam hati.

Kulanjutkan memperkenalkan diriku,untuk menjawab rasa penasaran dari siswa dalam kelas.

kusebutkan namaku dan siapa Aku.

Setelah kuperkenalkan diriku,Aku bertanya apakah masih ada yang mau ditanyakan.

Tiba-tiba gadis hitam manis, yang bisikannya sempat kudengar tadi yang mengatakan diriku ganteng,mangajukan pertanyaan.Dia menanyakan umurku berapa dan apakah Aku sudah punya Pacar.

Kutatap tajam wajahnya,dia tersenyum centil padaku.Aku muak campur grogi.

"Ini anak ngga punya sopan dan kecentilan".monologku dalam hati.

Aku menyuruhnya keluar dari dalam kelas,Aku paling tidak suka melihat Cewek yang sok kecentilan dan terlalu agresif.

Dengan berat hati gadis itu keluar dari dalam kelas,kulihat matanya berkaca-kaca.

Sebenarnya Aku merasa iba dengan gadis itu,tapi Aku tidak perduli,Aku terlanjur kesal.

Aku ingin melanjutkan pelajaran,sekilas kutatap gadis yang menunduk sambil membaca tadi,dia mengangkat wajahnya dan menatapku....

"Deg...."

Matanya yang tajam menatap kearahku...

"Ya Allah"...matanya bikin dadaku berdebar-debar.

Mata itu menyimpan sejuta pesona dan terkesan dingin.

"Astagfirullah"...ada apa denganku.Kenapa Aku jadi aneh.

Kutepis perasaan gugupku dengan melanjutkan pelajaran.Tapi Aku kesal,Aku tambah tidak fokus ketika gadis itu sesekali melirik padaku.Sebenarnya inikan hal yang wajar ,jika seorang murid memperhatikan gurunya ketika menyampaikan materi pelajaran.Hatiku saja yang berdebar tidak normal saat melihat tatapan mata itu.

Seketika udara di dalam ruangan terasa sesak saat kuhirup.

Dengan susah payah kunetralkan detak jantungku.Sepertinya Aku harus ke dokter jantung setelah selesai mengajar nanti.Mungkin ada yang salah dengan jantungku.

"Hffff..."

Setelah 30 menit menjelaskan mata pelajaran,Aku memberikan tugas untuk menguji mereka.

Sebenarnya ini hanya alibiku untuk mengatasi kegugupanku.

Aku memberikan waktu 10 menit pada mereka untuk mengerjakan 2 soal.

Seketika kelas jadi berisik.Kudengar mereka mengeluhkan waktu 10 menit terlalu sempit untuk 2 soal laporan keuangan.

Menurutku memang Aku keterlaluan.

2 laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam waKtu 10 menit.

Tapi apa peduliku,Aku hanya peduli dengan jantungku yang terasa mau copot setiap gadis itu menatapku.

Aku duduk di bangku khusus guru.Kutarik nafasku.Kuambil buku di depanku,Aku membacanya dengan fikiran kemana-mana.Yaap...setidaknya Aku tidak melihat mata itu.

Belum 10 menit,,kudengar langkah mendekatiku.Kudongakan kepalaku seraya memandang siapa yang datang.

"Deg..."

Gadis itu...

"Ya Allah...."

"Pak...Tugasku sudah selesai"katanya sambil menyodorkan buku tugasnya.

Aku jadi salah tingkah.Kuambil buku yang disodorkannya sambil mengumpat dalam hati.

"sial,kenapa Aku jadi gugup".

"hmm...Kau boleh duduk kembali di tempatmu.Aku akan memeriksa pekerjaanmu dulu".

Aku berusaha menormalkan sikapku.

"Baik pak..."Katanya sambil berlalu dari hadapanku.Sungguh gadis tapa basa-basi.

Kulirik sekilas buku yang diberikan gadis mungil itu.Ada nama tertera di sampul depan bukunya.

"ooh...jadi namanya Nursyifa"..batinku.

Kulihat gadis itu sudah duduk kembali di bangkunya.Dia duduk sambil menundukkan pandangannya ke buku yang di pegangnya.

10 menit berlalu...

"Kumpulkan tugasnya sekarang..!!".Seruku

kelas hening tak ada yang bersuara...

"Kenapa diam,Kalian tidak dengar apa yang bapak bilang???".

"Belum selesai paaak...".seru mereka serentak.

"Astagfirullah...dari tadi apa saja yang kalian kerjakan??"...

Mereka diam,tidak ada yang berani menjawab.

"Apa kalian belum mengerti dengan apa yang bapak jelaskan tadi??.Tanyaku

"Iyaaa Paaak..."jawab mereka lagi serentak.

kusugar rambutku Frustasi...

"Baiklah,nanti Bapak akan jelaskan kembali minggu depan.karena jam mata pelajaran ini sudah habis".Ucapku sambil melirik jam yang ada di tangan kiriku.

"Dan untuk minggu depannya tidak ada toleransinya lagi.Untuk yang tadi sudah menyerahkan tugasnya,bukunya sekalian minggu depan saya kembalikan".sambungku,sambil melirik gadis mungil itu sekilas.

"Iiyaaa Paak.."jawab mereka

"Baiklah,sekian dulu pembelajaran untuk hari ini.Sampai bertemu minggu depan.Dan saya akhiri Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabrakatuh".Ucapku menutup pembelajaran hari ini.

"Waalaikum Salam Warrahmatullahi Wabrakatuh".....

Aku berjalan keluar dari dalam kelas bertepatan dengan bunyi bel tanda istrahat.

Aku berjalan menuju ruang guru,sambil menenteng buku di tanganku.

Sekilas kulirik gadis mungil itu berdiri dari bangkunya.Dia berjalan tapi bukan ke arah kantin.Kulihat Dia menuju arah ruang perpustakaan.

"Hmm...sungguh gadis kecil yang menarik"..Batinku.

POV Irman end.

🌹🌹🌹🌹

Maaf rangkaian kalimatnya berantakan.

mohon kritik dan sarannya...

jangan lupa dilike yaa....🙏🙏🙏

Ini karya pertamaku😊😊😊

03

Baru lima menit Aku duduk membaca di dalam ruang perpustakaan.Tiba-tiba ada seseorang yang menarik bangku di depanku.Kudongakan kepalaku melihat siapa yang datang...

"Hffff....Dia lagi".keluhku di dalam hati.

Sekilas kulihat wajah kakak kelasku yang kuanggap selalu mengganggu ketenanganku.

"Hai....boleh Aku duduk di sini??".Ucapnya mencari perhatianku sambil tersenyum manis,tapi sayang senyumnya itu bikin aku langsung muak.

Tak kutanggapi ucapannya,Aku hanya meliriknya sekilas dan melanjutkan membaca buku yang sedang Kubaca.

Namanya Fandi.Kutahu namanya ketika Dia memperkenalkan namanya walaupun aku tak bertanya siapa namanya.

Cowok berwajah oriental, berlesung pipi.Sejak Aku menjadi siswa baru di sekolahku,Dia selalu mencari perhatianku.Selalu berusaha mendekatiku.Tapi, seperti biasa,Aku tak pernah merasa sedikitpun tertarik untuk sekedar berkomunikasi dengannya.Aku terlalu malas untuk menanggapi orang-orang yang kurasa tidak penting untuk kukenal,apalagi Kutahu Dia punya maksud untuk mendekatiku.Aku muak dengan laki-laki yang mendekatiku bila laki-laki itu mempunyai perasaan suka terhadapku.Bagiku orang-orang seperti ini hanya mengganggu konsentrasi belajarku.

Aku berprinsip,di sekolah adalah tempat mencari ilmu bukan mencari cinta.Aku sadar dengan keadaanku,andai Aku tidak mendapat beasiswa belum tentu Aku bisa melanjutkan pendidikanku.

Ekonomi orang tuaku sangat jauh dari kata mampu untuk bisa menyekolahkanku dengan Kakakku.Aku dan Kakakku bersekolah hanya dengan mengandalkan Beasiswa.Mamahku hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa,Papahku hanya seorang petani yang tidak memiliki lahan yang luas.Bertani hanya dengan mengandalkan beberapa petak sawah peninggalan dari Kakekku.

Oh Iya,,Aku mempunyai Kakak perempuan yang anggun.Kakakku memiliki tubuh yang tingginya berbanding terbalik dengan tinggi badanku.Kakakku memiliki tinggi 1,67 cm.Memiliki kulit kuning langsat seperti warna kulitku meskipun sedikit lebih cerah dari kulitku.Matanya sipit seperti mataku.Kakakku bersekolah sama denganku.Kakakku kelas 3 sedangkan aku kelas 2.Umurku dengan kakakku sebenarnya beda 3 tahun,tapi karena waktu SD Aku pernah lompat kelas makanya Aku hanya berada satu tingkat di bawah kakakku.

Kakakku gadis yang ceria dan percaya diri.Dia pernah menang lomba Gadis Kartini mewakili sekolahku,Dia terkenal dengan keanggunan dan prestasinya.Dia salah satu siswi favorit di sekolahku.

*

*

*

Sebenarnya Fandi adalah cowok baik dan sopan,di tambah lagi Dia memiliki prestasi akademik yang baik,sehingga Fandi menjadi salah satu siswa populer di sekolahku.Dia memiliki banyak fans gadis-gadis cantik di sekolahku.

Tapi bagiku,Fandi hanyalah orang yang pantas kujauhi.Setiap bertemu dengannya,Aku pasti akan menghindar atau kalau tidak Aku akan diam seribu bahasa, walau apapun yang ditanyakannya padaku.Dan herannya, Fandi tak pernah menyerah menemuiku,setiap hari pasti Dia akan mencul dihadapanku walau tak ada tanggapan dariku.

"Syifa,pulang sekolah nanti Aku antar ya !!".Ucap Fandi tiba-tiba memecah kesunyian.

Aku diam tak menanggapi

"Syifa,kenapa kamu taķ pernah mau berbicara dengan orang lain selain kakakmu?"tanyanya lagi.Setiap hari hanya itu yang ditanyakannya.

Aku berdiri sambil melengos.Kutinggalkan Fandi yang sedang menanti tanggapanku.

Kuletakkan kembali buku yang kubaca tadi di rak buku perpustakaan.

Aku buru-buru keluar dari perpustakaan sambil menundukkan kepalaku.Kudengar langkah berlari di belakangku,sudah kutebak itu pasti Fandi.

"Syifa...tunggu"

Tak kuperdulikan seruannya.Aku bejalan setengah berlari agar bisa menghindari Fandi.

"Gila ini orang,tiap hari pasti selalu bikin Aku tidak nyaman".umpatku dalam hati.

"Bruukkk.."

Tiba-tiba badanku hilang keseimbangan setelah menabrak seseorang di depanku. Sesosok tubuh menjulang di depanku,tangannya berusaha menahan badanku yang hampir saja jatuh ke lantai.

Kuangkat kepalaku memandang wajah orang yang menahan bobot tubuh mungilku.

"bluush..."

Kulihat wajah orang yang di depanku memerah.

"Pak Irman...??"

"Kenapa mukanya merah??apakah dia sakit??"monologku dalam hati.

"Kk..kenapa kau berjalan terburu-buru sambil menunduk??"ucap Pak Irman gagap.

"Maaf pak.."ucapku sambil menundukan kepalaku kembali,tak ada niatku menjawab pertanyaan dari Pak Irman.

"Yah..sudah,kalau jalan hati-hati"

"Iya terima kasih pak"..sahutku masih dengan tetap menundukkan wajahku.

Kembali Kuberjalan melewati Pak Irman menuju kelasku,tak kudengar lagi langkah ataupun suara Fandi yang berusaha mengejarku.

"Syukurlah..pasti dia sudah pergi."batinku.

🌷🌷🌷🌷

Maaf kalau kurang berkenan alur ceritanya

Mohon kritik dan sarannya yaa...

ini Karya pertmaku.

jangan lupa vote and like 🙏🙏🙏

Bersambung...💖💖💖

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!