NovelToon NovelToon

PURA-PURA MISKIN

1 " Awal mula "

Putri varelina Alexander yang biasa dipanggil Putri ia adalah gadis cantik berusia 17 tahun. Terlahir dari keluarga kaya raya yaitu Putri dari Putra Alexander wijaya dan juga Casandra Alexander sepasang suami istri yang memiliki kekayaan yang sangat berlimpah dan juga menjadi CEO di perusahaan PUNTAVERDI RECORD yang saat ini berada di Korea selatan.

Dimana perusahaan tersebut adalah perusahaan terbesar kedua di Seoul korea selatan, sedangkan DEPARTEMEN SETORD yang saat ini berada di Jakarta. Karena perusahaan mereka yang berbeda tempat membuat mereka harus berpasrah diri dan dengan berat hati harus meninggalkan Putri mereka untuk sementara waktu menetap dan juga bersekolah di SMA KASUARI yang dimana sekolah itu berada di kota Jakarta tempat dimana ia tinggal sekarang.

Sedangkan kedua orang tua Putri mau gak mau mereka harus berbolak- balik pergi kedua negara tersebut untuk mengatasi setiap permasalahan yang terjadi di masing-masing perusahaan itu. Dan alasan pertama mereka menyuruh Putri mereka agar tetap menetap di Jakarta dan jauh dari mereka karena semua ini mereka lakukan demi keamanan Putri sekaligus keselamatan Putri sendiri, lantaran menjadi seorang Ceo sekaligus pemilik dari kedua Perusahaan terbesar tersebut yang pastinya tidak akan tidak mungkin jika tidak ada orang yang bakal benci dan juga iri kepada mereka.

Dengan hidup bergelimang harta membuat Putri sangat disegani dan juga sangat dihargai oleh banyak orang di SMA KASUARI , tak terkecuali para temannya, memiliki banyak teman adalah sesuatu kebahagiaan tersendiri buat Putri, tapi menurut Putri semua kekayaan yang dia dapatkan belum sepenuhnya membuat dia bisa merasakan apa arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Karena menurut Putri, menjadi seorang anak dari orang tua yang sangat sibuk dengan urusan pekerjaan mereka, karena mereka terlalu fokus dengan popularitas pekerjaan tersebut dan membuat Putri harus berpasrah jika setiap harinya dia hanya tinggal bersama dengan bibik minah. Asisten rumah tangga yang sudah Putri anggap sudah seperti keluarganya sendiri.

Karena setiap harinya Putri hanya tinggal bersama dengan Bibik di Jakarta, sedangkan kedua orang tua Putri, mereka lebih sering menghabiskan waktu untuk mengurus perusahaan PUNTAVERDI RECORD yang berada di Seoul korea selatan tersebut.

PUKUL 19:00 MALAM.

"Sampai kapan hidupku harus menjadi kesepian seperti ini, memang aku memiliki banyak teman sekaligus banyak kekayaan, tapi apa gunanya semua itu jika Mama dan juga Papa tidak ada di sampingku, dan mereka lebih memilih fokus dengan kekayaan mereka itu.

Jujur jika aku disuruh memilih aku sudah bosan dengan kehidupan yang seperti. Bahkan besok adalah hari ulang tahunku yang ke 17 tahun. Aku berharap jika mereka bisa menghadiri acara perayaan itu, tapi kayaknya semua itu sangatlah mustahil, karena mereka mungkin tidak akan bisa menghadiri perayaan ulang tahunku besok," batin Putri yang terlihat sangat bersedih di kamarnya Bibik minah yang melihatnya dia pun langsung menghampiri Putri.

"Non Putri kenapa? Kenapa Non Putri kelihatan sangat bersedih seperti itu, ada apa non, apa non lagi tidak enak badan?" tanya bibik sambil membelai wajah Putri yang merasa sangat cemas.

"Tidak bik, aku tidak apa-apa kok, hanya saja besok adalah hari ulang tahunku yang ke 17 tahun apa mungkin Mama dan juga Papa bisa pulang dan bisa menghadiri acara ulang tahunku besok?" tanya balik Putri kepada bibik.

"Kasihan Non Putri setiap hari ulang tahunnya, pasti Mama dan juga Papanya tidak bisa menghadiri acara perayaan tersebut. Aku harus membuat non Putri kembali bersemangat lagi?" batin Bibik yang kemudian dia pun berkata.

"Mm bibik tidak tahu Non, tapi bibik yakin Mereka pasti akan pulang apalagi besok hari spesial buat Non jadi mereka pasti akan pulang, mereka pasti tidak akan pernah melupakannya," balas Bibik.

"Tapi aku rasa mereka tidak mungkin hadir, ini kan bukan pertama kalinya jadi? Ucap Putri yang tiba-tiba terpotong oleh bibik.

"Sudah Non Putri jangan berfikiran seperti itu, ini kan udah malam jadi mendingan Non Putri tidur saja, Non pasti sedang kecapean jadi cepat tidurlah,"pinta Bibik.

"Baiklah bik aku akan tidur sekarang, bibik kan pasti sedang kecapean juga karena harus membersihkan rumah sebesar ini sendirian. jadi mendingan bibik juga tidur dan istirahat aja sekarang,"balas Putri.

"Baik Non badan bibik juga pada pegel-pegel semua, jadi bibik tidur dulu ya?"

"Iya bik tidurlah."

"Selamat malam non."

"Iya bik selamat malam juga,"balas Putri dengan tersenyum. Sedangkan bibik pun akhirnya menutup pintu kamar tersebut.

BERSAMBUNG.

2 "Pengenalan tokoh "

👇👇👇

GIBRAN ROBERTO.

USIA 18 TAHUN

SIKAP AGAK DINGGIN TAPI PERHATIAN.

****

👇👇👇

REZA ANTONIO.

USIA 18 TAHUN.

DINGGIN, KAKU DAN PERHATIAN.

👇👇👇

RICO FADILLAH

ANAK SMA KASUARI.

USIA 18 TAHUN.

👇👇👇

NADIA PERMATA SARI.

ANAK SMA KASUARI.

USIA :17 TAHUN.

👇👇👇

NINA KELANA

( ANAK CANDERAWASIH).

USIA 17 TAHUN.

👇👇👇

REVAN SANJAYA

( MASIH PENDATANG BARU)

UMUR 18 TAHUN.

Tak jauh berbeda dengan kehidupan yang dialami oleh Putri. Gibran roberto laki-laki berwajah sangat tampan. Dan berusia 18 tahun itupun bernasib sama seperti Putri, dimana kesehariannya dia harus mendengar ocehan dan juga perdebatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.

"Sampai kapan aku harus mendengar perdebatan seperti ini terus, lama-lama aku bisa gila mendengar semua ini, sudahlah lebih baik aku keluar saja dari rumah ini lama bosan disini!" gerutu Gibran yang kemudian tanpa berkata lagi, dia pun mengambil sebuah jaket hitam yang akan dia kenakan.

Tanpa memperdulikan perdebatan kedua orang tuanya, Gibran yang berniat akan keluar dan menuju ke-pintu depan, dia pun sudah terlebih dahulu mendapat teguran dari Papanya yaitu Beltran roberto, yang pada saat itu dia tak sengaja melihat Putranya yang tak sopan karena tanpa berpamitan.

"Anak nakal apa yang mau kamu lakukan, kenapa kamu mau pergi tanpa berpamitan pada Papa kamu ini?" ucap Beltran dengan tegasnya.

"Untuk apa aku harus berpamitan kepada Papa. Bukannya sekarang Papa lagi sibuk berperang sama Mama! Gibran sudah capek mendengar perdebatan kalian ini, jadi jangan pedulikan Gibran, Gibran sudah dewasa, jadi teruskan-lah perdebatan kalian ini!" Tanpa mengucap se'ucap kata lagi, Gibran pun akhirnya langsung pergi tanpa memperdulikan mereka.

"Lihat semua ini gara-gara Papa? Jika Papa tidak pernah main api dibelakang Mama, semua ini tidak akan terjadi Gibran tidak akan mungkin menjadi anak berandal seperti itu!" ucap Mamanya dengan penuh amarah.

"Sudahlah aku capek ribut seperti ini terus sama Papa. Jadi lebih baik Papa urus saja Wanita simpanan Papa itu, Mama mau tidur!" tanpa se'ucap kata lagi yang keluar dari mulut Mamanya, dia pun akhirnya pergi dan segera mengunci pintu kamar dari dalam.

"Wanita simpanan lagi! Wanita simpanan lagi, sampai kapan Mama akan menuduh Papa seperti itu. Dan sampai kapan Mama akan percaya kalau Papa tidak pernah selingkuh'in Mama!"teriak Beltran tapi sudah tidak ada tanggapan lagi dari Mamanya Gibran.

Merasa kesal akhirnya Gibran pun memutuskan untuk menenangkan diri dengan mendatangi Restoran CINTA RESTO yang berada tak jauh dari Rumahnya.

"Usia Papa dan juga Mama sekarang sudah tidak muda lagi, tapi kenapa sikap mereka masih saja kaya anak kecil, apa mereka tidak bisa membicarakannya baik-baik, kenapa mereka terus menerus bertengkar tanpa henti.

Apa gunanya menjalin rumah tangga selama 19 tahun jika kenyataanya kesetiaan dan juga kepercayaan terhadap pasangan tidak pernah mereka dapatkan didalam rumah tangga mereka itu. Sudahlah aku capek memikirkan masalah ini, jadi lebih baik aku tenangkan pikirkan-ku dulu disini, tapi aku membutuhkan seseorang untuk menemaniku aku harus menelponnya!" Kemudian Gibran pun mengeluarkan gadgetnya dari dalam sakunya untuk dia gunakan untuk menghubungi seseorang.

30 MENIT KEMUDIAN

"Sorry aku telat datangnya ada apa? Apa kamu ada masalah Gibran. Dan kenapa kamu malam-malam gini ngajak ketemuan denganku ada apa? Jangan bilang kamu kangen ya sama aku?" ledek Verrel yang tak lain dia adalah teman terdekat Gibran.

" Sekali lagi kamu meledekku seperti itu, kamu bakal aku pites! Ngaco kamu kalau ngomong. Mana mungkin aku kangen sama kamu yang benar saja!" balas Gibran dengan nada kesal.

"Iya ... Iya maaf, lagian kamu kenapa lagi sih. Dan kenapa muka kamu ditekuk kaya jemuran gitu ada apa? Apa semua ini ada hubungannya sama bokap dan juga nyokap? Apa mereka berantem lagi?"

"Ya biasalah mereka kerjaannya memang hanya berantem terus setiap harinya."

"Yeah ... Kalau seperti itu lagi permasalahannya aku tidak tahu lagi harus berkata apa Gib. Karena setiap kali kamu curhat ujung-ujungnya pasti tentang masalah itu lagi, tapi aku ada saran buat sedikit sih?"

"Saran? Saran apa?" tanya balik Gibran.

"Gimana kalau kamu suruh mereka buat adik aja buat? Kan kalau kamu punya adik, kamu kan gak akan merasa kesepian lagi. Dan pastinya ada teman curhat juga!" jawab Verrel dengan wajah polosnya.

"Oh begitu ... Adik?" balas Gibran dengan senyum nyengir.

PLAK. satu jitakan pun tepat mengenai kepala Verrel.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menjitak kepala-ku?" ucap Verrel dengan mengelus-elus kepalanya.

"Lagian kamu juga sih, memangnya kamu pikir bikin adik gampang apa?"

"Iya juga sih, kan harus berperang dulu ya?" balas Verrel dengan ekpresi agak menahan tawa.

"Kenapa kamu tertawa?" tanya Gibran dengan menurunkan alisnya.

"Tidak! Tidak ada apa-apa bercanda, ya sudah jika kamu tidak mau pakai saran-ku yang itu gimana kalau kamu cari pacar saja? Seenggaknya dengan adanya pacar, kamu pasti akan ada teman untuk aja kamu curhat nanti tapi kayaknya itu akan sangat sulit kalau aku melihat sikap kamu ini!"ucap Verrel dengan menatap tajam kearah Gibran.

"Kenapa kamu menatapku kaya gitu? Apa yang salah sama diriku ini?"

"Iya sih sama sekali tidak ada yang salah sama diri kamu? Cakep sudah, kaya juga sudah tapi sayangnya sikap kamu yang sangat salah!"

"Memangnya kenapa dengan sikapku ini?"

"Astaga masih tanya lagi ini anak, apa kamu gak sadar kamu itu terlalu dingin bro?"

"Dingin? Sambil memegang keningnya, tidak badan aku tidak dingin tuh?"

"Maksud aku sikap kamu yang sangat dingin terhadap cewek, boro-boro pacar, ada wanita yang mendekati aja sikap kamu jadi jutek dan nyebelin kaya gitu, jadi mana mungkin kamu bakal punya pacar kalau seperti itu caranya. kamu itu bagaikan es balok yang sangat sulit untuk dicairkan, jadi menurut aku sih, kamu hanya akan jadi jomblo seumur hidup!"

"Ayo katakan sekali lagi, aku tidak denger tuh?" ledek Gibran sambil mengepal kedua tangannya.

"Jomblo seumur hidup!"

"Verrel ...!" teriak Gibran yang hampir saja mencengkram Verrel tapi keburu Verrel yang kabur terlebih dulu meninggalkan Gibran sendiri.

"Verrel awas saja kalau ketemu nanti, aku bakal jadikan perkedel Verrel!" teriak Gibran yang kemudian dia pun berlari mengejar Verrel.

BERSAMBUNG

3 " Hampir bunuh diri "

Akhirnya hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Putri pun telah tiba juga. Yaitu hari dimana Putri telah dilahirkan ke-dunia ini. Karena ulang tahunnya sekarang tepat menginjak usia 17 tahun maka Putri pun akhirnya membuat pesta untuk perayaannya ini. Dan dengan balutan gaun berwarna Putih yang membalut tubuhnya membuat Putri terlihat sangatlah cantik, Bibik yang melihatnya dia pun tak segan-segan untuk memberikan pujiannya.

"Non Putri sangat cantik. Dan sangat pantas untuk memakai gaun cantik ini?" pujian yang dilakukan Bibik yang dimana sekarang Putri sedang bersiap-siap untuk rias didepan Meja riasnya.

"Bibik bisa saja,"jawab Putri dengan menunjukkan senyumannya yang kemudian Putri pun terlihat sedih, Bibik yang melihatnya dia pun lantas bertanya.

"Ada apa Non? Kenapa Non terlihat agak sedih, ada apa? Apa ada sesuatu yang terjadi kepada Non Putri, ingat Non hari ini adalah hari ulang tahun non jadi mendingan non jangan bersedih ya?"

"Bik mana mungkin aku bisa tersenyum, jika pada kenyatannya hatiku sangatlah hancur saat ini. Bibik juga tahu kan kalau hari ini adalah hari ulang tahunku, tapi Bibik juga tahu kan apa Papa dan juga Mama ada disini untuk menemaniku, tidak kan?"

"Bibik tahu seperti apa perasaan yang non rasakan saat ini, tapi non juga harus ingat masih ada banyak orang yang peduli dan sayang sama Non, jadi non tidak boleh putus asa seperti ini, non harus bangkit, oh iya Bibik sampai lupa kalau tadi sebelum Bibik masuk kedalam kamar non, ada seorang pria tampan yang inggin bertemu dengan non jadi mendingan Non temui dia sekarang?"

"Pria tampan, siapa Bik?"

"Bibik tidak tahu tapi kalau tidak salah pria itu namanya Rico apa non Putri kenal dengan pria itu?"

"Rico? Iya aku kenal dengan laki-laki itu Bik,"jawab Putri dengan agak sedikit malu

"Mmm iya ... Iya ... Bibik tahu sekarang ya sudah tunggu apa lagi, apa Non Putri mau Bibik memangilnya sekarang?"

"Jangan? Bar aku saja yang menemuinya Bik?"

"Baiklah Non, ya sudah Bibik tinggal dulu?"

"Baik Baik!"

"Rico datang ke-ulang tahunku?" ucapnya dengan wajah senang.

Iya Rico adalah laki-laki yang tak lain dia adalah teman semasa SMA nya, tapi kemudian karena mereka sering bertemu mereka pun akhirnya mulai ada perasaan masing-masing yang kemudian mereka pun memutuskan menjalin hubungan dengan Putri selama setahun lebih sampai sekarang.

"Rico kamu ada disini?"

"Ya iyalah aku ada disini masak pacar lagi ulang tahun aku tidak hadir sih?" godanya.

"Kamu?"

"Oh iya aku hanya inggin mengucapkan selamat ulang tahun ya. Semoga apa yang kamu inginkan segera terkabul dan aku ada hadiah buat kamu, terimalah!" ucap Rico sembari memberikan seikat Bunga mawar merah sekaligus sebuah kotak.

"Makasih ya bunganya, terus ini apa?"

"Biar kamu tidak penasaran kamu buka saja hadiah dari aku ini?"

"Memangnya boleh, aku buka sekarang?"

"Kenapa tidak boleh, ini kan udah jadi milik kamu jadi udah jadi sepantasnya untuk kamu buka, lagian aku tidak keberatan kok."

"Baiklah aku akan buka hadiah ini?"

Dan setelah membuka sebuah kotak pemberian dari Rico. Putri pun sangat terkejut lantaran isi dari kotak tersebut adalah sebuah kotak yang ternyata isinya adalah sebuah album dimana disana terdapat foto Rico dan juga Putri disana.

"Maaf ya kalau aku hanya bisa memberikan hadiah ini untukmu? Gimana apa kamu suka?"

"Iya aku sangat suka, ini sangat cantik," jawabnya dengan agak sedikit malu.

Setelah bercanda dengan Rico tak lama kemudian ada seseorang yang tiba-tiba memangil nama Putri dari belakangnya. Putri yang terkejut sekaligus merasa tak asing dengan suara tersebut, Putri pun akhirnya membalikkan badan kebelakang dan ternyata.

"Papa, Mama?" ucap Putri yang merasa sangat terkejut setelah dia melihat siapa orang yang baru saja datang kesini.

Tanpa berkata lagi, Putri yang tadinya hanya terdiam pun seketika dia pun berlari kearah mereka dan kemudian Putri pun dengan sigapnya dia langsung memeluk kedua orang tuanya.

"Mama ... Papa, Putri sangat kangen sama kalian, kenapa kalian tega sekali tidak pernah menemui Putri, kalian jahat?"

"Mama juga sangat kangen sama kamu sayang. Maafkan Mama karena Mama baru bisa datang hari ini, maafkan Mama. Oh iya selamat, selamat ulang tahun ya sayang, selamat ulang tahun,"cap Mamanya dengan isak tangisnya dan sesekali dia pun mengecup kedua pipi Putri.

"Iya sayang Papa juga minta maaf ya. Maafkan Papa karena papa baru bisa mengucapkan ucapan selamat ulang tahun hari ini untukmu maafkan Papa,"ucap Papanya yang kemudian papanya pun memeluk Putri.

"Iya Putri sudah maafkan kalian. Putri bener-bener tidak tahu harus mengatakan apa sekarang, jujur Putri tidak percaya dengan semua, Putri tidak percaya jika kalian akhirnya bisa hadir juga dalam ulang tahunku ini, terima kasih Pa ... Ma terima kasih karena kalian sudah mau hadir dan menyempatkan untuk hadir disini terima kasih," ucap Putri yang sudah bisa lagi menahan air mata harunya.

"Sayang kamu menangis seperti ini, kamu jangan bikin Papa dan juga Mama jadi ikut sedih, jadi jangan nangis ya?"

"Iya Ma? Putri tidak akan menangis lagi?"

"Baiklah kita selesaikan kesedihan ini. Dan mendingan sekarang kamu ikut Papa sayang. Karena Papa ada hadiah spesial buat kamu?"

"Hadiah? Hadiah apa?"

"Sudah sayang nanti kamu juga akan tau, lebih baik sekarang kamu ikut kita untuk keluar dari ruangan ini ya? Karena hadiahnya sudah ada diluar sekarang, jadi ayo jalan?"

"Baiklah?"

Setelah mereka keluar dari dalam ruangan dan menuju ke teras Rumah, Putri dan juga para temannya pun dibuat sangat terkejut dengan apa yang ada dihadapan mereka sekarang ini. Mereka begitu terkejut, Karena mereka melihat ada sebuah Mobil mewah berwarna merah yang sudah terparkir dihadapan mereka saat ini. Karena sangking terkejutnya Putri pun akhirnya kehabisan kata-kata dan tidak mampu untuk mengatakan apapun lagi.

"Pa mobil ini?"

"Iya sayang ini adalah mobil kamu, Papa sengaja memberikan Mobil ini untukmu. Karena sebagai tanda maaf karena Papa belum bisa jadi Papa yang sempurna untuk kamu. Sekaligus hadiah dari Papa dihari ulang tahun kamu yang ke 17 ini, jadi apa kamu menyukainya?"

"Tapi Pa? Apa semua ini tidak berlebihan untuk Putri?"

"Tidak sayang ini tidak berlebihan. Kamu adalah Putri semata wayang Papa dan juga Mama. Dan kamu sudah berhak untuk mendapatkan semua ini!"

"Papa?" ucap Putri yang tak tahan lagi harus berkata apa, dia pun akhirnya hanya memberikan sebuah pelukan untuk mereka.

Sedangkan tanpa diduga oleh Putri, ternyata diam-diam Rico telah mengkhianatinya. Bahkan yang lebih parahnya Rico ternyata telah berpacaran dengan Nadia yang tak lain, Nadia adalah teman terdekat Putri.

"Nadia apa yang kamu lakukan, kenapa kamu menarik-ku ketempat sepi seperti ini, kalau ada orang yang lihat gimana?"

"Astaga Rico kamu ini bawel amat sih, kalau orang-orang tahu bagus dong, jadi kita tidak perlu lagi bersembunyi-sembunyi seperti ini lagi. Dan biar Putri juga tahu kalau kita ini saling mencintai. Dan supaya kamu cepat putus dengan Putri!"ucap Nadia yang dengan santainya dia memeluk Rico yang tak lain Rico adalah kekasih dari Putri teman terdekat dia sendiri.

"Tidak aku tidak mau putus dengan Putri?"

"Apa maksud kamu, bukannya selama ini kamu bilang kamu tidak pernah mencintai dia? Bukannya kamu bilang kamu hanya inggin balas dendam kepadanya tapi kenapa kamu tidak mau putus dengannya apa kamu sekarang sudah mulai menyukainya, ayo jawab?"

"Bukan seperti itu, apa kamu lupa, aku belum berhasil membalaskan dendam-ku kepadanya. Karena dia, Adikku harus meninggal dengan sangat mengenaskan. Karena dia Rina harus meninggal karena bunuh diri. Dan semua itu terjadi karena Putri apa kamu lupa itu! Sebelum aku melihatnya menderita, aku tidak akan pernah membiarkan dia hidup bahagia, apa kamu lupa?"

"Iya aku tahu tapi tidak seperti ini juga kamu membentak-ku. Baiklah aku akan ikuti rencana kamu ini, apapun rencana kamu itu, aku akan selalu mendukungmu?"

"Tapi aku agak heran dengan kamu?Kenapa kamu mengkhianati persahabatan kalian, kamu kan juga tahu Putri itu sudah menganggap-mu sudah seperti saudaranya sendiri tapi kenapa kamu malah mendukungku?"

"Apa kamu sangat inggin tahu kenapa aku tega mengkhianatinya?"

"Iya, aku sangat inggin tahu?"

BERSAMBUNG.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!