Rumah sakit 13:30
Seorang gadis cantik, berkulit putih dengan tinggi 158cm, baru saja selesai melakukan operasi ke pasiennya.
Setelah bersih-bersih dia kemudian kembali ke ruangannya dimana ruangan itu bernuansa putih seperti ruang dokter pada umumnya. Yang di mejanya terdapat papan nama bertuliskan Dr. Kim Rose. Yah nama gadis itu Kim Rose
Handphone berdering menandakan ada panggilan.
Bibi nama yang tertera pada panggilan masuk
"Ya, halo? Kenapa bi?
Terdengar suara tangisan dalam telfon
"Ayahmu,ayahmu..." Kata si bibi yang tidak bisa melanjutkan ucapannya.
"Iya, ayah kenapa" tanya gadis itu penasaran
"Ayahmu meninggal barusan, kata dokter dia kena serangan jantung" lanjut bibi.
Gadis itu hanya terdiam seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan. Dia pun menangis dan berlari mengambil tas kemudian mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Sambil menangis, gadis itu terus menancap gas menuju rumahnya.
****
Di salah satu rumah duka tampak seorang gadis menangis tersedu-sedu.
"Ayah, aku benar-benar tidak menyangka akan kehilangan ayah secepat ini, kenapa?Bahkan aku belum sempat melakukan banyak hal dengan ayah" ucap gadis itu
Disatu sisi ada bibi saudara dari ayahnya yang berusaha menenangkan gadis itu
"Sabar sayang, bibi tau kamu sangat terpukul karena kehilangan ayahmu. Tapi kamu harus mengiklaskan dia, agar ayahmu tenang, dia akan bahagia bersama ibumu di alam sana."
Yah ibu dari rose juga sudah lama meninggal. Waktu itu ibunya meninggal saat melahirkan rose, rose tinggal bersama ayahnya sampai usianya sekarang. Dan karena serangan jantung yang di derita ayahnya, ayahnya pun meninggal dunia.
Tanpa menanggapi, gadis itu menangis dipelukan bibinya.
*****
Keesokan harinya
Setelah pemakaman.
Tampak gadis itu duduk dikamar ayahnya dengan memeluk foto orang tuanya.
"Ayah,ibu, aku sekarang tidak punya siapa-siapa lagi, ayah dan ibu jahat, kalian meninggalkanku sendiri" ucap gadis itu dengan menangis
Di Pintu kamar itu,bibi Hani berdiri menangis mendengar rose berbicara seperti itu.
"Siapa bilang kamu Sendiri?" Tanyanya mendekati rose
"Kamu masih punya bibi yang pastinya sangat sayang sama kamu,jadi jangan pernah menganggap kamu itu sendiri" sambil mengusap kepala ponakannya tersebut.
Tanpa menanggapinya, tangis rose pecah dalam pelukan bibi Hani melepas semua rasa sesak di dadanya.
*****
Jam menunjukkan pukul 8:00 malam
Tampak dua orang wanita sedang menikmati makan malam.
"Kapan bibi akan kembali ke Jeju?" Tanya rose memecah keheningan
"Untuk sementara waktu bibi akan tinggal disini menemanimu" balas bibi Hani
"Bibi seharusnya tidak usah seperti ini, bagaimana dengan restoran bibi disana? Siapa yang akan mengelolanya kalau bibi masih disini?" Ucap rose dengan nada tidak enak
"Oh kalau itu ada paman kok yang akan mengurusnya,lagian bibi juga sudah memberitahu paman dan dia setuju.oiya, bagaimana kerjamu? Kapan kamu akan kembali bekerja?" Tanya bibi.
"Aku diberi cuti selama 3 hari, dan besok aku berencana mencari apartemen dekat rumah sakit tempat ku bekerja" jawab rose
"Apa? Apartemen? " Balas bibi dengan nada kaget
"Iya bi, aku berencana pindah ke apartemen untuk sementara waktu, karna aku tidak bisa berada di rumah ini.terlalu banyak kenangan di rumah ini,aku tidak ingin sedih berlarut-larut dan aku pikir dengan tidak tinggal di rumah ini, aku bisa dengan cepat bisa menerima semuanya." Kata rose dengan mata berkaca-kaca
"Baiklah jika itu alasanmu,bibi hanya bisa mendukungmu" balas bibi hani.
*****
Disalah satu apartemen terlihat ruang tamu dan kamar yang cukup berantakan.
Seorang pria tampan, terbangun karena dering handphonenya
"Halo" Jawab pria tampan berkulit putih
"Yaa Kim tan,Jangan bilang kamu baru bangun, cepat mandi kamu ada pemotretan majalah jam 10 nanti" terdengar suara pria didalam telfon.
"Yaaa, aku tau" Kim Tan mematikan handphone.
dengan malasnya bergegas mandi.
Yaa Kim Tan adalah model sekaligus aktor.
Dia cukup berantakan,karena kesibukannya tersebutlah dia tidak punya waktu untuk membersikan apartemennya.
*****
*****
Di bandara tampak seorang laki-laki tampan berkulit putih dengan tinggi 180cm berstelan casual, baju kaos dibalut jaket kulit hitam dan celana jins hitam tidak lupa memakai kacamata hitam,Berjalan keluar dengan membawa koper. Dia memainkan handphonenya tampak mencari nomor yang ingin dia hubunginya.
"Halo,ibu, aku sudah sampai Seoul"
"Ibu senang mendengarnya, cepatlah ke rumah, ibu sudah masak makanan kesukaan mu" balas seorang wanita didalam telfon.
"baiklah sampai jumpa di rumah Bu" balas laki-laki itu dan menutup telfonnya.
*****
Dikamar
Rose sedang membereskan barang-barang yang akan dibawahnya untuk pindah ke Apartemen barunya.
Bibi masuk ke kamar dengan membawa susu dan beberapa buah yang sudah dipotong-potongnya.
"Kamu jadi pindah besok?" Tanya bibi Hani
"Iya bi, aku harus pindah besok agar aku bisa segera membereskan barang-barang ku di apartemen sebelum masuk kerja." Balas rose.
"Baiklah, bibi akan ikut membantu mu besok."
"Terima kasih bibi." rose sambil memeluk bibinya.
Bibi Hani membalas pelukan rose.
"Iya sayang, sudahlah. Ayo minum susunya dan makan buahnya kemudian kita lanjutkan beres-beresnya.
"emm" rose mengangguk dan memakan buah tersebut.
*****
mobil berhenti disebuah rumah besar nan megah.Terlihat seorang laki-laki turun dari mobil kemudian masuk ke rumah itu
"Ibu, aku sudah sampai." teriak laki-laki itu.
"Jae-eon" teriak seorang wanita paruh baya kemudian memeluk jae-eon.
Ya nama laki-laki itu jae-eon.
"Ibu, aku sangat merindukanmu" balas jae-eon dengan manja
"Ibu juga, sudah, ayo makan ! Ibu sudah memasak makanan kesukaan mu."
Mereka pun menuju meja makan.
Setiba dimeja makan jae-eon menarik kursi dan bersiap menyantap makanan yang dimasak ibunya.
"Wah, ini masakan yang selalu jae-eon rindukan ketika di Amerika."puji jae-eon sambil mengangkat jempol untuk ibunya.
"Kamu memang paling jago gombal, sudahlah cepat makan." balas ibu jeo-eon
Mereka pun menikmati makan siangnya.
*****
Di apartemen
Rose menaiki sebuah lift dengan membawa koper dan beberapa barang-barangnya. Sesampai di lantai 10 dia pun menuju kamarnya. Setelah membuka pintu kamar dia pun membereskan beberapa barang bawaannya kemudian menata beberapa buku di salah satu meja kerjanya. Juga baju di lemarinya. Tak lama terdengar bel, rose pun bergegas membuka pintu. Tampak bibi Hani berdiri didepan kamar rose dengan membawa beberapa barang-barang rose juga makanan.
Bibi tampak menata beberapa bahan makanan di kulkas sedangkan rose memasang seprei. Bibi Hani kemudian menyiapkan makanan di atas meja makan.
"Ros,makan dulu sayang,bibi sudah menyiapkan makanan untukmu" panggil bibi Hani
"Iya bi, sebentar lagi." jawab rose
Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan dikamar, rose pun menuju meja makan dan segera menikmati makanan tersebut.
"Oiya rose, setelah ini bibi akan kembali ke Jeju" ucap bini Hani memecah keheningan.
"Oiya bi, tidak apa-apa, kasihan juga sama paman, mengurus restoran sendiri." balas rose tersenyum.
"Jangan khawatir, bibi akan sesekali mengunjungi mu" ucap bibi menyemangati rose.
"Iya, berkunjung selagi tidak sibuk" balas rose kemudian menyuapi makanan kedalam mulutnya.
"Senyuman yang indah, senyum mu itu yang selalu bibi ingin lihat." sanjung bibi sambil mencubit pipi rose.
"Bibi paling bisa kalau memuji"
"Bibi harap, setelah ini kamu hidup bahagia, tidak ada lagi kesedihan" ucap bibi menahan air mata.
Rose hanya tersenyum.
*****
kantor Agensi R-entertainment
Setelah menandatangani beberapa dokumen. Kim Tan kemudian pamit pulang.
"Manager Choi, aku sudah menandatangani beberapa dokumen ini, apa aku sudah bisa pulang?" Tanya Kim tan.
"Ya pulanglah, istirahat yang banyak besok kamu ada jadwal pemotretan lagi"
"Rumah i'm coming" teriak Kim Tan
Manager Choi hanya tersenyum melihat tingkah Kim Tan
Kim tam pun pulang dengan mengendarai mobil pribadinya.
*****
Jam menunjukkan 18 : 00
rose mengantar bibinya sampai didepan lift.
Lift terbuka
Tampak seorang laki-laki memakai jaket hitam dan juga topi, ya Kim Tan. Terlihat sibuk memainkan handphonenya.
Kim Tan keluar dari lift sedangkan bibi Hani masuk ke lift tersebut.
"Bibi hati-hati dijalan,salam sama paman" ucap rose sambil memeluk bibi Hani
"Iya sayang, kamu juga, baik-baik disini, bibi akan sesekali mengunjungi mu"
"Baik Bi, bibi jangan khawatir,rose akan jaga diri kok" ucap rose melepas pelukannya.
Pintu lift pun tertutup.
Rose Kemudian berjalan menuju kamarnya.
Kim Tan yang dari tadi sibuk memainkan gadget-nya, merasa ada yang mengikutinya. Kim Tan menghentikan langkahnya, kemudian berbalik.
"Kamu kenapa ngikutin saya?" Tanya Kim tan curiga kepada rose.
"Hah,aku ? Ngikutin kamu?" Tanya rose kembali
"Iya kamu, memangnya ada orang lain disini selain kita berdua?" Jawab Kim Tan
Rose berbalik dan melihat sekelilingnya.
"Mana spidolmu? Lanjut Kim Tan
"Hah, spidol? " Tanya rose bingung
"Iya, spidol kamu ingin tanda tangan saya kan?" Jawab Kim Tan dengan bangga
"Hah, sejak kapan aku jadi penggemar mu? "
"Sejak tadi, kalau bukan tanda tangan terus kamu mau ngapain, ngikutin saya?"
Rose tidak menjawab dan langsung membuka pintu apartemennya. Sebelum menutupnya rose menjulurkan lidahnya
"Aku tinggal disini, lagian aku tidak mengenal mu" ledek rose kemudian menutup pintunya.
Tampak Kim Tan merasa malu sekaligus kesal karna rose tidak mengenalnya padahal dia
termasuk actor sekaligus model yang cukup terkenal.
"Itu cewek dari hutan mana? Bisa-bisanya dia tidak mengenal ku?" Gumam Kim Tan
Kim Tan mengacak-acak rambutnya kemudian masuk ke apartemennya.
disisi lain.
"Laki-laki aneh" gumam rose kemudian menuju kamar mandi.
Keesokan harinya pukul 08 : 00
Rose memarkir mobilnya kemudian memasuki rumah sakit. Ya hari ini rose sudah kembali bekerja.
"Selamat pagi dok" sapa seorang suster
"Pagi" balas rose
Rose kemudian menuju ruangannya. Sesampai di ruangannya rose mengecek beberapa jadwal operasi yang akan dijalankannya. Terdengar suara ketukan pintu.
"Silahkan masuk" ucap rose mempersilahkan
"Halo" sapa Rechol sahabat rose
"Turut berdukacita ya, aku tau ini berat tapi aku yakin rose ku ini adalah wanita yang kuat dan tangguh" lanjut Rechol kemudian memeluk rose.
"Yaaa, kamu tidak usah khawatir, aku akan baik-baik saja." balas rose
"hmm" Rechol memeluk rose sedih.
"Oiya kamu sudah tau belum kalau anak dari pemilik rumah sakit ini akan bekerja dirumah sakit kita." lanjut Rechol
"Benarkah? Anaknya perempuan atau laki-laki, terus spesialis apa?" tanya rose penasaran.
"Dengar-dengar sih laki-laki, dan katanya,dokter bedah juga sama kayak kamu" Jawab rechol.
"Hmm"
"Hmm saja?
"Terus? Aku harus bilang apa? " Balas rose melanjutkan pekerjaannya
"Tanya kek, apakah dia ganteng?" kesal rechol.
"Haha buat apa juga? Kamu ada-ada saja, lagian dia mau tampan atau tidak, tidak ada pengaruhnya buat aku."
"Huu makanya sesekali berkencan, agar kamu tau indahnya cinta,"
"Hubungannya dia ganteng dan. Cinta apa?" Tanya rose.
"Sudahlah rose, kau tidak akan mengerti. Oiya jam 2 nanti kami ada jadwal operasi. Jadi, sebelum operasi ikut aku yah makan dicafe baru depan rumah sakit, oke?"
"Baiklah" balas rose kemudian melanjutkan pekerjaannya.
*****
Depan rumah sakit
Sebuah mobil berhenti, jae-eon turun dengan kemeja hitam dengan jas dokternya.
"Selamat datang dirumah sakit ini pak,semoga anda betah selama bekerja disini" sapa kepala rumah sakit
"Terima kasih" balas jae-eon sambil berjabat tangan
"Baiklah, mari saya antar ke ruangan anda"
Mereka pun memasuki rumah sakit.
*****
Pukul 12:00 siang dicafe twins
"Wah dessert-nya enak" puji rechol
Rose hanya mencicipi dan mengangguk-angguk. Tak lama kemudian terdengar suara kepala rumah sakit.
"Dr. Rose, Dr. Rechol" sapanya
"Eh pak young do" balas rose dan rechol bersamaan.
"Oiya, kenalkan ini Dr. Jae-eon anak dari pemilik rumah sakit kita" ucap Dr. young do memperkenalkan Jae-eon.
"Oh, senang bertemu dengan anda, saya rose" ucap rose mengulurkan tangannya ke jae-eon
"Jae-eon" ucapnya membalas uluran tangan rose. kemudian rechol mengulurkan tangannya kemudian memperkenalkan diri.
"Aku, rechol ahli saraf" Ucapnya.
"Jae-eon" Balas jae-eon
"Boleh kami bergabung dengan kalian?" Potong pak young do
"Oh tentu, silahkan duduk" balas rose
Mereka pun menikmati makan siang sambil mengobrol beberapa masalah di rumah sakit.
Tampak jae-eon tertarik dengan rose yang tidak hanya cantik tapi cerdas dan muda bergaul.
Sesekali jae-eon mencuri-curi pandang terhadap rose. Disisi lain rechol terus menatap kagum ke arah jae-eon.
"Tampannya" gumam Rechol.
*****
Di apartemen.
Kim Tan baru saja menyelesaikan makan siangnya dan hendak ke kantor dan menjalani sesi pemotretan. Di mobil tampak Kim Tan sedang berkaca di spion mobilnya.
"Aku memang tampan" puji dirinya sendiri
Kim Tan pun melajukan mobilnya.
Beberapa menit perjalanan akhirnya Kim Tan sampai di kantornya. Tak begitu lama, dia pun menuju lokasi pemotretan. Sesampainya di sana, dia mengganti pakaian dan merias sedikit wajahnya. lokasinya berada di hutan.
setelah merias wajahnya, Kim Tan Kemudian melakukan sesi pemotretan. Karena ada beberapa tempat yang mengharuskannya melakukan pose yang cukup sulit. Kim Tan pun terjatuh dan mengalami luka dibagian tangannya. Tangannya berdarah karna terkena patahan kayu yang cukup runcing. Tangannya penuh darah. Kim Tan dilarikan ke rumah sakit.
*****
Sesampai di rumah sakit dokter bagian penanganan UGD sibuk karena banyaknya pasien. Mengharuskan beberapa dokter ahli turun tangan untuk ikut membantu. Tampak rose berlari menghampiri Kim Tan. Kemudian mengambil beberapa obat dan peralatan untuk mengobati luka Kim Tan. Kim Tan hanya memperhatikan rose yang begitu serius menangani lukanya
"Ah, sakit,perih..perih.." rintih Kim Tan
Rose tidak mempedulikannya dan hanya serius menangani Kim Tan.
Rose membalut luka Kim Tan dengan perban.
"Nah, selesai. Karna lukanya cukup dalam,jadi kamu mendapat beberapa jahitan ditangan, saya akan beri beri beberapa resep antibiotik juga pereda nyeri" ucap rose Kim Tan.
"Ini akan cepat sembuh kan? Tidak akan berbekas juga kan?" Tanya Kim Tan khawatir.
"Jangan khawatir ini luka yang ringan kok jadi akan segera sembuh dan tidak akan berbekas." Balas rose.
Rose tampak kaget setelah melihat wajah pasiennya itu.
"Kamu? Kamu si cowok aneh itu kan?" Tanya rose
"Hah, cowok aneh? Kamu bilang aku cowok aneh" tanya Kim Tan kesal
Rose tidak menjawabnya dan langsung memberi resep ke Kim Tan.
"jangan lupa untuk sering mengganti perbannya,kamu bisa melakukannya sendiri di rumah, dan setelah lukanya kering, kamu bisa datang lagi ke rumah sakit untuk melepas jahitannya."
"Aku tidak tau mengganti, bagaimana kalau aku kesini saja setiap kali ingin ganti perban?"
"Hah,perban saja kamu tidak bisa? Dasar manja" gerutu rose
"Bukannya begitu, aku takut lukaku infeksi jika aku salah saat mengganti perbannya." Ucap Kim Tan membela diri. "Oh atau begini saja, kitakan 1 apartemen, bagaimana kalau kamu saja yg mengganti perban ku?" Lanjutnya.
"Maaf yah, aku terlalu sibuk untuk itu" tolak Rose
"Aku akan membayar mu, 2 kali lipat. Please. Aku terlalu sibuk untuk bolak balik ke rumah sakit ini" mohon Kim Tan kepada rose.
"Baiklah 2 kali lipat" rose setuju,dia tersenyum kemudian meninggalkan Kim Tan.
"Dasar cewek matre" ucap Kim tam saat rose berlalu pergi.
meneger Choi kemudian menghampiri Kim Tan. "bagaimana lukamu? apa kata dokter?" tanya meneger Choi khawatir.
"hanya luka ringan dan akan sembuh setelah beberapa hari." jawab Kim Tan.
"kalau begitu, ayo aku antar pulang. disini sudah banyak yang menyadari keberadaan mu." bisik meneger Choi. Kim Tan melihat sekelilingnya,tampak beberapa suster dan pasien memerhatikan Kim Tan dengan kagum. Kim Tan kemudian memakai topi dan kacamatanya kemudian berjalan menunduk keluar dari ruang gawat darurat.
UGD 11:45
Jae-eon menuju ruang gawat darurat.
Jae-eon kemudian memeriksa pasiennya.
"Ada keretakan di tulang rusuknya juga ada pendarahan di bagian kepala. Tolong sediakan ruang operasi dan hubungi dokter rechol juga dokter rose." Perintah jae-eon ke salah satu suster yang menemaninya.
"Baik dok" balas suster.
Didepan ruang operasi tampak rose dan rechol bersiap-siap memasuki ruang operasi.
"Oh rechol? Kamu juga ikut operasi ini?" Tanya rose
"eh rose? kamu juga?iya, Ada suster yang menghubungi ku, Katanya perintah dari dokter jae-eon." Jawab rechol.
"Dokter jae-eon sudah datang" lanjut Rechol
Tampak jae-eon memasuki ruang operasi diikuti rechol dan rose.
Operasi berlangsung.
*****
Di mobil
Kim Tan mengeluh soal lukanya.
"Huuu,perban ini mengganggu sekali" keluh Kim Tan.
"Sudahlah, pelajaran untukmu untuk lebih berhati-hati dalam bekerja. Untung saja luka mu tidak terlalu parah" ucap meneger Choi.
"Oiya, bagaimana untuk pemotretan selanjutnya?" Tanya Kim Tan
"Ditunda, sampai luka ditanganmu sembuh." Jawab meneger Choi
"Akhirnyaaaaa, aku bisa menikmati suasana rumah." Ucap Kim Tan.
"Apa? Kamu bilang apa?" Tanya meneger Choi memperjelas ucapan Kim Tan.
"Oh, bukan apa-apa." Jawab Kim Tan bohong.
"Cepat sembuh, agar pekerjaan mu tidak menumpuk dan aku juga bisa berlibur di musim semi"
"Baiklah, secepatnya aku akan kembali bekerja dan menuntaskan semuanya lebih awal." Ucap Kim Tan bersemangat.
"Buktikan" meneger Choi tersenyum.
Mobil pun melaju menuju apartemen Kim Tan.
*****
Setelah 3 jam berlalu.
Lampu operasi mati, menandakan operasi selesai. Operasi berjalan lancar,di toilet tampak rose dan rechol membersihkan diri setelah melakukan operasi.
"Kau lihat tadi? Dokter jae-eon begitu keren saat melakukan operasi." Puji rechol
"Dasar, bukannya mengamati untuk belajar, ini malah mengamati dokternya" balas rose
"Ya mau bagaimana lagi? Ini pertama kalinya aku melakukan operasi bersama dokter tampan seperti dokter jae-eon." Puji rechol sambil membentangkan wajah jae-eon.
"Sudahlah, ayo keluar masih banyak pasien yang harus kita tangani" ucap rose membuyarkan lamunan rechol.
Mereka pun keluar dan segera mengganti pakaiannya.
*****
Di Apartemen
Kim Tan sedang menonton TV sambil menikmati minuman kaleng juga sup yang diberikan meneger Choi tadi,sebelum pulang. Karena terlalu serius memandangi TV, mangkuk yang berisi sup tumpah dan mengenai tangan Kim Tan yang dibalut perban.
"Aw, panas,aish sial. Mana perbannya kena lagi" gerutu Kim Tan kesal
Kim Tan kemudian bergegas ke wastafel dan membersihkan tangannya dan perban ditangannya basah.
Kim Tan pun keluar untuk menemui rose.
Tampak Kim Tan terus memencet bel kamar rose.
Dari arah timur tampak rose berjalan menuju kamarnya. Rose melihat ada Kim Tan yang berdiri didepan pintu kamarnya.
"Cowok aneh? Apa yang kamu lakukan didepan kamarku?" Tanya rose
Kim Tan berbalik ke arah sumber suara
"Apa? Kamu tadi memanggil ku apa?" Tanya Kim Tan memperjelas
"Aku punya nama, perkenalkan namaku Tan, Kim Tan" lanjut Kim Tan memperjelas namanya.
"Aku bukan menanyakan itu,aku menanyakan,apa yang kamu lakukan didepan kamar ku?" Balas rose terkesan jutek.
"Perempuan ini benar-benar menyebalkan" gerutu Kim Tan, namun tidak didengar rose
"Sesuai perjanjian,aku ingin mengganti perban ku" lanjut Kim Tan
"Secepat itu?"
"Yaaa, lihatlah aku ketumpahan sup dan membuat perban ku basah" ucap Kim Tan sambil memperlihatkan tangannya.
Tanpa menanggapi. Rose membuka pintu kamarnya
"Masuklah" rose mempersilahkan Kim Tan masuk.
Kim Tan menuju sofa depan kamar rose. Rose menyimpan tasnya ke sofa kemudian bergegas mengambil kotak obat. Rose kembali dan membawa kotak obat. Kemudian duduk disamping Kim Tan.
Rose mengganti perban Kim Tan. Rose begitu serius mengganti perbannya. Kim Tan terus memerhatikan rose yang begitu serius mengobati lukanya. Rose yang menyadari tatapan Kim Tan.
"Berhenti menatap ku seperti itu,aku tau aura kedokteran ku terpancar setiap kali aku mengobati pasien ku" rose puji diri sendiri
Kim Tan tersadar mendengar ucapan rose
"Apa? Apa aku salah dengar?" Tanya Kim. Tan meledek
"Sudahlah,perkejaan ku sudah selesai,kamu bisa kembali ke kamarmu" ucap rose tanpa menjawab pertanyaan Kim Tan.
"Baiklah,aku juga malas berlama-lama disini. Aura kedokteran mu terlalu kuat" ledek Kim Tan sambil tersenyum dan meninggalkan rose.
Rose kesal melihat senyum Kim Tan yang tampak meledeknya.
Dikamar Kim Tan.
"Baru kali ini ada yg tidak peduli dengan keberadaanku, Dasar cewek aneh, seharusnya dia merasa beruntung karena actor terkenal seperti ku mengunjunginya sedang banyak fans yang antri di luaran sana hanya untuk berfoto dan meminta tanda tangan ku." Gumam Kim Tan.
Kim Tan pun menuju kamarnya untuk beristirahat
*****
Setelah makan rose mengambil segelas susu hangat,kemudian menuju meja kerjanya. Rose melewati ruang tamunya dan mendapati handphone di kursi Sofanya.
"Handphone siapa ini?" Gumam rose mengingat Kim Tan yang baru saja dari kamarnya.
"Pasti punya si cowok aneh itu, sudahlah besok saja ku kembalikan,lagian juga malam sudah selarut ini." Rose membawa handphone Kim Tan ke meja kerjanya.
Tampak alarm dihp Kim Tan berbunyi. Sebuah pengingat "wafat ibu"
Rose yang melihatnya, tiba-tiba teringat ibunya
"Pasti dia kesepian,sama seperti ku" gumam rose
"Sudahlah, lebih baik aku segera menyelesaikan pekerjaan lalu tidur"
Rose kemudian mengecek beberapa tugas dan jadwalnya.
Jam menunjukkan 12:30
rose membereskan meja kemudian bergegas tidur.
*****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!