NovelToon NovelToon

Akhirnya Itu Kamu

episode 1

Pagi itu telepon berdering, aku yang saat itu sedang memasak langsung mencari asal suara tersebut. Begitu ku lihat layar handphone ku ternyata yang menelepon itu Mas Tri. Sambil memencet tombol hijau aku berpikir ada apa pagi - pagi begini Mas Tri menelepon.

" Ra, kamu dimana? sibuk ngga? bisa ke balai desa?"

" Oya Mas Tri, aku dirumah, ngga sibuk ko mas, gimana ya? ada apa? "

" Kamu ke balai desa aja ya...ntar kita omongin pas ketemu...ok?"

" Ok Mas ntar aku ke balai desa ya"

Setelah menutup telepon aku bergegas mandi karna jam sudah menunjukan pukul 9 pagi dan aku pun sudah ditunggu Mas Tri.

Namaku Safira Putri Kirana, statusku istri dan ibu beranak 2. Pekerjaanku Ibu Rumah Tangga yang aktif juga di balai desa. Entah menjadi kader posyandu sampai pengurus PKK. Ku gunakan waktu luang ku untuk mengikuti kegiatan yang positif. Suami ku pun tidak pernah melarang asal tugas utama ku beres.

Setelah selesai siap - siap, aku langsung menuju balai desa yang hanya 10 menit dari rumah. Sesampainya disana aku langsung masuk dan menyapa para perangkat desa yang sudah datang sambil celingukan mencari Mas Tri.

"Ra...sini", Mas Tri melambaikan tangan menyuruh mendekat saat aku masih celingukan.

Sambil tersenyum aku mendekat ke arahnya. Begitu aku duduk, aku lihat beberapa wajah yang ku kenal. Ada Mba Tari, Mba Ipeh dan Susan. Tapi ada seorang laki - laki yang aku belum kenal sebelumnya. Memang beberapa kali kami sudah bertemu di acara desa tapi kami belum sempat berkenalan.

Setelah aku duduk, Mas Tri menjelaskan tentang kegiatan baru yang akan diadakan. Mas Tri butuh 5 orang untuk menjadi tim dalam kegiatan tersebut. Kami mewakili RW kami masing - masing. Setelah menjelaskan panjang lebar, Mas Tri mulai memperkenalkan kami satu persatu. Dari situ aku tahu namanya Eka. Setelah aku amati sepertinya dia seumuran denganku.

Rapat kecil selesai, kami pun membubarkan diri. Aku langsung pulang ke rumah karena hari sudah siang. Sesampainya di rumah aku langsung melanjutkan beres rumah.

Sore hari HP ku berbunyi, saat aku cek ternyata grup baru. Grup kegiatan yang tadi siang dibahas. Mas Tri menjelaskan tugas kami masing - masing dan kegiatan tersebut akan di mulai besok. Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 bulan. Tiap minggunya kami akan berkumpul di balai desa untuk berkoordinasi dan mengevaluasi tugas kami bersama Mas Tri.

Malamnya setelah suami ku agak santai, aku bercerita ke suami ku tentang kegiatan baru yang akan dilaksanakan selama 2 bulan tersebut. Suami ku pun mengijinkan dengan catatan tugas ku tidak terbengkalai dan tidak boleh terlalu cape. Aku pun menyanggupi dan tidak sabar mulai menjalankan tugas. Kebetulan aku bertugas dengan Susan, Mba Ipeh dan Mas Eka, khusus Mba Tari dia bertugas sendiri.

Esoknya aku dan Susan mulai menjalankan tugas kami. Lewat grup, kami saling memantau satu sama lain. Alhamdulillah tugas berjalan lancar walau pada awalnya sedikit bingung.

Akhir minggu pun tiba, kami berlima berjanji akan kumpul di balai desa untuk mengevaluasi tugas kami dengan Mas Tri. Aku datang paling awal saat itu, tak lama kemudian Mba Ipeh dan Eka, disusul Mba Tari kemudian Susan. Kami bertukar cerita satu sama lain.

episode 2

Saat sedang asyik tiba - tiba Eka bertanya padaku tentang aplikasi yang akan digunakan untuk mengerjakan tugas.

"Mba, ini cara pakainya gimana ya?ko aku masih bingung ya"

"Oya mas, jadi caranya itu gini....bla...bla"

Aku menjelaskan panjang lebar ke Eka, tapi kening Eka masih saja berkerut. Saat aku akan mengarahkan tanpa sengaja tanganku bersentuhan dengan tangan Eka. Tiba-tiba jantungku berdegup kencang, aku secara refleks menarik tanganku. Begitu pun Eka, kami sama-sama kaget.

Sempat terasa canggung beberapa saat antara aku dan Eka, tapi Mba Ipeh si biang heboh bisa mencairkan suasana sehingga kami tertawa bersama.

Malamnya aku mengirim WA ke mba Ipeh bertanya tentang Eka. Jujur saja aku mulai penasaran dengan Eka. Nomer Eka yang awalnya tidak kusimpan, siang tadi langsung aku simpan. Aku bertanya macam-macam ke Mba Ipeh, mulai dari usia Eka, apa Eka punya pacar dan lain sebagainya.

Dari situ aku tahu kalau Eka jauh lebih tua. Selisih sekitar 7 tahun dengan ku tapi muka dan penampilannya terlihat lebih muda. Aku sempat menghitung umur Eka sekarang dan tambah bertanya tanya kenapa Eka belum menikah. Dia termasuk sudah cukup matang atau malah bisa dibilang lebih dari matang.

Rambut hitam, kulit kuning langsat, wajah ganteng dan bersih serta penampilan yang rapi membuat Eka begitu menarik. Tapi sayangnya dia terlalu cuek ke perempuan. Terlalu dingin untuk di dekati. Meski begitu Eka terlihat cukup akrab dengan Mba Ipeh. Mungkin karena mereka bertetangga dan rentang umur yang tidak terlalu jauh.

Entah mengapa sejak kejadian siang tadi, aku terbayang Eka. Mulai penasaran tentang kehidupannya. Padahal selama ini aku tidak pernah seperti itu. Banyak laki-laki disekeliling ku yang sering bekerja sama atau sekedar ikut dalam kegiatan desa yang sama.

Akhir minggu kedua pun datang, kami berkumpul lagi di balai desa untuk mengevaluasi sudah sejauh mana kemajuan tugas kami. Di sela sela waktu mengerjakan, Mba Tari dan Mba Ipeh berkaraoke ria untuk menghibur diri.

Mba Tari bercerita bahwa waktu dia masih muda atau masih gadis suka bermain alat musik (ngband). Aku pun ikut menimpali kalau saat aku bersekolah SMP juga suka ngband dengan teman-temanku. Beberapa kali mengikuti lomba dan menang. Aku dipercaya memegang gitar dalam band tersebut, walau sebenarnya aku bisa main drum, bass atau bahkan melodi. Tapi untuk masalah vokal aku menyerah, walau suara ku kata teman-teman sangat cocok untuk jadi penyanyi karena serak basah.

Eka yang terlihat bermain HP tiba-tiba menjawab perkataanku.

"Aku dulu juga suka ngband lho, kamu dulu ngband dimana?", Eka bertanya sambil melihatku

"Oh, aku dulu kalau ngband suka ngrental ditempat Pak Rohadi Mas, kalau ngga ditempat Pak Soni"

"Aku juga suka ngrental disitu, ko kita ngga pernah ketemu ya?"

"Mas kalo kita dulu ketemu mungkin sekarang aku jadi istrinya Mas"

Eka yang dari awal menatap ke arahku terlihat tersipu malu. Entah kenapa ingin sekali aku menggoda Eka. Ingin melihat bagaimana reaksinya. Ternyata lucu seperti anak kucing malu-malu. Walau baru kenal sebentar tapi aku dan Eka sudah cukup akrab.

Sejak aku menggoda Eka, beberapa kali aku lihat, dia curi-curi pandang kepadaku. Mba Ipeh yang menyadari hal tersebut juga bisik-bisik padaku. Aku yang sudah punya status sebagai istri orang pun berusaha menanggapi biasa. Tidak mau mengganggap berlebihan karena takut bisa menjadi bumerang suatu saat nanti.

episode 3

Hampir tiap minggu kami bertemu, lama-lama perasaan itu tumbuh tanpa aku sadari. Aku dan Eka pun sering mengirim WA satu sama lain, entah itu sekedar bertanya masalah kerjaan atau iseng saja. Eka tipe orang yang kalau membalas pesan cukup singkat, padat dan jelas. Tidak ada basa basi atau pertanyaan balik.

Hari itu saatnya kami harus ke kecamatan untuk menyerahkan tugas kami. Kebetulan hari itu yang mendapat giliran aku dan Eka. Karena cuma berdua jadi aku memutuskan untuk membonceng Eka saja. Menurutku sangat repot jika harus menggunakan motor sendiri-sendiri padahal tujuan kita sama.

Jadilah aku membonceng Eka, saat membonceng tanganku tanpa sadar langsung memegang pinggang Eka. Eka pun sepertinya tidak masalah dan malah mengajakku bercerita.

Mungkin karena kita cuma berdua, beberapa kali Eka memanggilku dengan sebutan kamu. Biasanya saat dengan yang lain, Eka selalu memanggilku Mba. Saat urusan sudah selesai dan akan pulang, Eka memberikan helm kepadaku seperti laki-laki pada pacarnya. Aku agak tersipu saat itu, tidak menyangka bahwa Eka bisa selembut itu.

Baru menapakkan kaki di balai desa, hujan mulai turun dengan deras. Aku dan Eka menunggu hujan reda dengan diam. Entah kenapa saat itu aku kebingungan mau mulai darimana. Eka pun sama-sama diam sambil menatap derasnya hujan.

Setelah menunggu beberapa saat dan belum reda, aku memutuskan pulang dengan hujan-hujanan. Aku melihat layar HPku sudah jam setengah 4 sore tapi hujan masih saja deras. Saat aku berpamitan dengan Eka, dia malah menawariku jas hujannya. Katanya takut aku sakit, tapi aku menolak. Saat aku pulang dia pun ikut pulang juga. Tapi karena jalur yang berbeda kami berpamitan satu sama lain.

Pagi berikutnya aku mendengar kabar kalau Mba Ipeh jatuh dan tangannya retak. Saat ini Mba Ipeh sudah dirumah sakit dan sedang melakukan persiapan untuk operasi. Aku berdoa semoga semua baik-baik saja. Aku memberikan semangat kepada Mba Ipeh agar tetap optimis dan cepat sembuh.

Setelah beberapa hari, Mba Ipeh pulang kerumah. Kami berempat mengunjungi rumahnya untuk melihat bagaimana keadaannya sekarang.

Eka yang hari itu menggunakan kaos hitam dan celana pendek terlihat begitu santai tapi menarik. Baru kali ini aku melihat Eka mengenakan kaos. Biasanya saat bertemu di balai desa, dia selalu menggunakan kemeja. Eka yang duduk disebelahku membuatku curi-curi pandang kepadanya.

Kami berlima mengobrol seru sampai tidak terasa waktu sudah sore. Kami berempat berpamitan dan berharap agar Mba Ipeh cepat sembuh. Walaupun Mba Ipeh baru selesai operasi tapi dia tetap melaksanakan tugasnya dengan baik. Mba Ipeh adalah tipe orang yang pantang menyerah sehingga membuatku salut terhadapnya. Sejak kegiatan ini, aku dan Mba Ipeh menjadi dekat. Kami sering bertukar cerita dan curhat satu sama lain.

Pagi itu aku bangun dengan kepala pusing dan badan demam. Sudah beberapa hari ini aku merasakan tidak enak badan. Mungkin terlalu cape karena banyak kegiatan desa yang aku ikuti. Suamiku menyuruhku beristirahat dan tidak bekerja dulu. Dia menemaniku untuk periksa ke dokter.

Aku ijin dengan Mas Tri dan teman-teman bahwa aku harus beristirahat. Dokter menyarankan untuk bedrest 3 hari.

Setelah 3 hari keadaan ku semakin parah karena dehidrasi. Suamiku langsung membawaku ke IGD. Setelah diperiksa dokter dan dilakukan serangkaian pemeriksaan, aku dibawa ke rawat inap. Dokter mengatakan aku harus rawat inap dan masih ada pemeriksaan lebih lanjut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!