Di suatu tempat alam langit.....
"Penyesalan? hu! aku tidak pernah merasa menyesal dengan apa yang telah aku lakukan dulu!" ucap sosok hitam itu yang telah kembali dari pintu putih sebelumnya.
Sebenarnya dia berencana memaksa untuk masuk ke dalam pintu putih yang tak pernah terbuka itu, sayang nya berapa kali pun dia kesana sosok putih itu selalu menghalangi dirinya.
Terlebih sosok putih itu terlihat seperti mengetahui tentang dirinya dan juga tujuan dia kesana, dan hasil dari selama ini dia kesana hanyalah dia kadang di kalahkan atau dia akan seri dengan sosok putih itu.
Tapi anehnya sosok putih itu tidak pernah berniat membunuhnya malah dia hanya mengusir untuk meninggalkan tempat itu, karena itulah sosok hitam dengan berani bertarung terus menerus dengan pria itu.
Sayangnya tidak ada hasil sejak dulu sampai sekarang yang membuat dirinya agak kesal dengan hasil yang dia dapat.
"Sial! kapan pintu itu akan terbuka? ini sudah ratusan juta tahun" ucap sosok hitam dengan kesal.
"Huf...!"
Sosok hitam itu pun berusaha untuk tenang, mungkin hanya dua hal yang bisa membuat dia kesal dan marah seperti sekarang satu yaitu pria putih dan yang lain adalah masa lalunya.
Sebuah pesan muncul di alat komunikasi didepannya, dan saat dia membaca isi pesan itu ada sedikit rasa penasaran.
"Alam kematian ingin menyerang alam kehancuran? hooo! pria itu ternyata memang bodoh, tapi tidak masalah! aku ingin melihat bagaimana reaksi alam langit setelah ini" ucap sosok hitam itu dengan tersenyum di dalam jubah hitam nya itu.
Dia tidak peduli dengan siapa yang menang antara dua alam itu, yang dia inginkan adalah apa yang akan terjadi selanjutnya setelah salah satu dari dua alam itu kalah.
"Sebentar lagi alam rahasia akan terbuka, saatnya mengirim beberapa orang untuk bermain dengan anak-anak itu disana" ucap Sosok hitam dengan aura membunuh.
Dia tentu akan mengirim orang kesana tapi bukan untuk ikut malah untuk membunuh lebih banyak bibit bagus dari alam langit ini.
"Kaisar langit...kaisar langit... betapa lemah nya dirimu" ucap sosok hitam tersenyum.
Di matanya kaisar langit hanyalah badut, meskipun dia kejam tapi dia juga terlalu lembut dan juga mudah percaya kepada orang lain.
Jika dia berhati-hati sebelumnya mungkin dia dan keluarganya tidak akan pernah menghilang dari dunia ini seperti halnya sekarang.
sayangnya karena kecerobohan dia yang juga membuat seluruh keluarga Tian telah di musnahkan sampai ke akar-akarnya.
Yang membuat kaisar langit dengan paksa mencari penerus baru sendirian, dan dari yang dia rasakan kemungkinan penerusnya ini juga tidak lah terlalu berbakat.
"Hm...! aku akan melihat apa yang dapat di lakukan penerus mu itu! tapi jika dia masih hidup untuk memberikan ku beberapa kejutan, hahahaha!" sosok hitam terus tertawa dengan liar di ruangan gelap itu.
......................
Swishh...
"Salam kaisar! salam dewi" ucap beberapa orang yang melihat dua sosok yang muncul di langit.
Tentu Dau sosok itu adalah Long Aotian dan Dewi air Rao Lanying, mereka terlihat saling berpegangan tangan dengan Rao Lanying menutup wajahnya dengan cadar.
"Apakah ini istana guruku?" tanya Long Aotian melihat istana di depannya.
Istana itu samar-samar penuh dengan aura Pertempuran yang luar biasa, membuat dirinya menjadi sangat tertarik dengan istana tersebut.
"Em! dulu dewa perang bertarung dengan musuh aneh dan mati mengorbankan dirinya, sejak itu tidak ada lagi penguasa alam perang dan alam ini pun tersegel sampai saat kamu muncul" jelas Rao Lanying dengan lembut.
"Aku mengert!" ucap Long Aotian dengan senyum di wajahnya, dia tentu mengerti alasan kenapa alam perang terbuka lagi.
Itu karena inti alam perang merasakan kedatangannya ke alam langit, dan mungkin roh pelindung alam ini pun memberi tahu seluruh alam perang akan kembali nya dewa perang mereka.
Gurunya juga dulu pernah menceritakan sedikit tentang diirnya, kalau bukan waktu itu dia telah menitipkan warisan nya kepada kaisar harimau mungkin alam perang tidak akan terbuka lagi.
Dewa perang adalah dewa yang hidup sendiri dan tak memiliki keluarga, dia hanya bertarung untuk istana langit bersama dengan empat jenderal perang istana langit.
Tapi dia mati karena beberapa hal dan tentu dia mati juga ada hubungan dengan sosok hitam yang sebelumnya.
"Salam kaisar" ucap sosok yang terbang ke arah Long Aotian dengan memberi hormat tulus kepada Long Aotian.
Melihat wajah senang dan tulus orang di depannya, Long Aotian agak aneh karena dia merasa kalau orang-orang ini terlalu cepat untuk percaya kepada dirinya.
"Alam perang tidak seperti alam lainnya, mereka adalah pejuang kuat yang setia kepada dewa perang jadi saat mereka mendengar dewa perang kembali tentu mereka senang" ucap Rao Lanying.
Long Aotian masih diam memandang semua orang di bawahnya itu yang masih berlutut dan belum berdiri, perasaan ini masih aneh baginya karena dia dulu adalah orang yang bebas dan tak pernah ikut campur dalam urusan seperti ini.
"Dan juga di antara alam lain hanya alam perang yang sangat setia kepada dewa atau penguasa alam mereka, selama dewa Meraka masih berada di jalan yang menurut mereka benar maka mereka semua pasti akan mengikutinya tanpa ragu" tambah Rao Lanying lagi.
Seperti mengerti sesuatu Long Aotian yang diam begitu saja, matanya terlihat semakin tajam dan perlahan sebuah pedang muncul di hadapan Long Aotian.
Pedang itu juga memancarkan aura pertempuran yang luar biasa, melihat pedang yang muncul seluruh dewa Dewi alam perang bergetar.
Wajah mereka sangat senang sampai mereka menangis saat melihat pedang itu, sudah berapa lama mereka ingin melihat pedang itu lagi?.
Sudah berapa lama mereka kehilangan pemimpin mereka? sudah berapa lama mereka berharap penerus pemimpin mereka muncul dan membawa mereka lagi ke dalam kejayaan yang dulu lagi?.
Dulu dewa perang pernah mengatakan saat dia akan mati kalau akan ada penerus nya yang akan menggantikan dia menjadi penguasa alam perang.
Jadi karena itulah mereka di minta bersabar menunggu kedatangan penerus bagi alam perang mereka ini, dan sekarang penerus itu telah muncul.
"Aku Long Aotian penerus dewa perang!" ucap Long Aotian memandang semua yang berlutut itu.
Perlahan dia memegang gagang pedang itu, lalu menarik pedang nya keluar dari sarung pedang tersebut.
"Aku Long Aotian meskipun masih lemah dari penguasa lain tapi aku berjanji dengan kepercayaan gutuku dan kalian akan membawa kembali alam perang ke dalam kejayaannya!" ucap Long Aotian lagi.
"Maka... Bediri! angkat senjata kalian lalu mari bunuh seluruh musuh kita, dan balaskan dendam guruku!" ucap Long Aotian dengan mengangkat pedangnya kelangit.
"Bunuh seluruh musuh, balas dendam untuk Dewa perang!" teriak semua orang yang disana sambil berdiri lali dengan serentak mengangkat pedang mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
Semuanya Berteriak serentak saat setelah Long Aotian berteriak juga, mereka pasti akan membalas dendam atas kematian dewa penguasa mereka.
Mereka pasti akan membunuh seluruh musuh yang telah membuat alam mereka jatuh seperti sekarang ini.
Dan sekarang degan dewa perang baru ini mereka yakin bisa maju seperti dulu melindungi alam langit, menjadi pilar pelindung alam langit dan menjadi musuh untuk orang-orang yang berniat buruk ke Alam langit.
"Bagus! dengarkan perintah ku, aku Long Aotian dengan ini menyatakan alam perang terbuka kembali, dan asah senjata kalian untuk memotong kepala musuh kita nantinya" ucap Long Aotian dengan senyum kejam.
"Hidup dewa perang!" teriak semua yang ada di alamoerang degan semangat.
Melihat Long Aotian yang penuh dengan aura Pertempuran, Rao Lanying sangat bahagia karena lelaki yang dia pilih sangat luar biasa dari laki-laki lainnya.
"Kalian siapa?" tanya Long Aotian.
"Salam dewa! aku adalah penasehat kekaisaran Perang namaku Zhan Zi" ucap pria tersebut kepada Long Aotian.
Long Aotian mengangguk, dia lalu melihat beberapa orang yang berada di belakang Zhan Zi yang ternyata setelah berkenalan mereka semua adalah dewa penguasa dan leluhur dari beberapa keluarga bangsawan super di alam perang.
"Penasehat! berikan aku informasi tentang alam perang kita selama ini, dan setelah aku memeriksa semuanya kita akan mengadakan perkumpulan seluruh pasukan di alam perang" ucap Long Aotian.
"Hamba akan melaksanakan perintah dewa" ucap Zhan Zi degan hormat.
"Bagus! dan untuk leluhur dari berbagai keluarga bangsawan, Aku membutuhkan saran kalian yang lebih tua maka aku harap kalian ikut pertemuan yang aku adakan setelah membaca seluruh laporan yang ada" ucap Long Aotian kepada seluruh dewa penguasa tersebut dengan serius.
Mendengar perkataan Long Aotian semua leluhur itu terdiam, mereka berfikir kalau dewa baru mereka ini masih terlalu muda dan agak naif maka dari itu mereka berencana untuk memberi beberapa pengarahan kepada Long Aotian.
Tapi yang tidak mereka sangka adalah Long Aotian sendiri langsung meminta bantuan mereka dengan hormat, itu telah membuktikan kalau Long Aotian ini tidak sombong dan juga tidak biasa.
Mereka sekarang yakin kalau memang benar dewa perang sebelumnya mana mungkin memilih penerus yang lebih lemah dan tidak melebihi dirinya dulu.
"Kami Semua pasti akan hadir saat itu dewa" ucap leluhur itu serentak.
Long Aotian mengangguk lalu dia meminta Zhan Zi membawa nya ke dalam istana untuk melihat-lihat istana bersama Rao Lanying.
Setelah ketiganya pergi semua leluhur itu saling pandang dan seperti memikirkan sesuatu di dalam fikiran mereka masing-masing.
"Apa kamu lihat kalau dewa perang kita sekarang juga berhasil menaklukkan hati Dewi air yang sangat dingin kepada semua pria yang dia temui?" ucap salah satu dari mereka.
"Cih! dia dewa perang kita tentu dia bisa menaklukkan wanita seperti Dewi air itu" jawab leluhur lainnya yang terlihat sangat puas dengan Long Aotian.
Mendengar itu semua orang disana tersenyum, jika ditanya tentang Dewi air maka mereka pasti tahu kalau Dewi air dari dulu tidak pernah tersentuh oleh pria luar.
Bahkan dia di katakan Dewi suci oleh seluruh alam langit, Dewi yang tidak pernah ikut campur masalah alam langit dan Dewi yang bersikap adil kepada seluruh makhluk di seluruh alam.
"Oi! sudahlah... sekarang mari kita lakukan yang terbaik untuk membantu dewa baru kita ini, kalian bisa melihat kalau umur dewa kita bahkan belum seratus tahu bukan?" ucap Salah satu leluhur yang terkuat disana.
Mendengar itu semuanya tersenyum, mereka tentu tahu kalau dari tulang Long Aotian bahkan belum berumur seratus tahun tapi dia sudah mencapai alam dewa penguasa tingkat rendah.
Bahkan bisa di bilang jenius alam langit sampah jika di bandingkan dengan Long Aotian, tentu jika mereka tahu tentang beberapa saudara Long Aotian lagi mereka bahkan mungkin berfikir diri mereka itu bukan lah jenius.
Di dalam istana Long Aotian di ajak berkeliling bersama Rao Lanying dengan pemandu adalah Zhan Zi penasehat kekaisaraan itu sendiri.
"Kaisar, apakah kamu sudah berencana untuk masuk ke pagoda perang?" tanya Zhan Zi dengan serius.
"Iya, tapi belum saatnya dulu saat aku masih di dunia dewa aku pernah masuk meskipun hanya roh" ucap Long Aotian dengan serius.
Saat itu Gurunya dengan paksa menarik roh nya dan membawa masuk ke dalam pagoda perang, dan di dalam pagoda perang memeiliki Tiga puluh tiga tigkat di dalamnya.
Dia pun berhasil naik sampai sepuluh tingkat Dimana tingkatan kesepuluh melawan banyak musuh di alam dewa tingkat tinggi puncak ke atas.
Meskipun dia bisa bertahan tapi sayang nya dia gagal karena tidak berhasil membunuh dua terakhir dari musuh di pagoda perang itu.
"Di tingkat berapa dewa saat itu?" tanya Zhan Zi dengan penasaran.
"Baru sepuluh tingkat, dan aku gagal membunuh dua musuh terakhir karena kehabisan waktu" ucap Long Aotian santai.
"Di alam apa anda saat itu?" tanya Zhan Zi.
"Aku? masih di alam dewa tingkat rendah tahap puncak kalau tidak salah" jawab Long Aotian santai.
Mendengar itu wajah Zhan Zi berubah kaget, di alam dewa tingkat rendah sudah bisa mencapai sepuluh tingkat? bukan kah itu sudah sangat luar biasa? bahkan dia tidak mungkin bisa bertahan dengan kekuatan segitu di tingkat kesepuluh pagoda perang.
Rao Lanying juga sedikit kaget mendengar perkataan Long Aotian, karena setau dia pagoda perang ini melatih seseorang yang masuk dengan berbagai macam musuh dan strategi perang yang berbeda-beda.
Tapi Long Aotian berhasil melangkah ke tingkat ke sepuluh dari tiga puluh tiga tingkat pagoda perang, tentu dia akan sedikit terkejut dengan hal seperti itu.
"Tapi aku akan masuk setelah semua hal di alam perang telah di bereskan...! dan juga aku harus menemani istriku untuk beberapa hari ini sebelum masuk" ucap Long Aotian yang langsung memeluk pinggang Rao Lanying.
"Hm..! tidak usah berfikir tentang diriku, bagaimana jika kamu masuk dan aku membantu mu mengurus alam perang ini?" tanya Rao Lanying.
Seketika Zhan Zi kaget, dewi air dengan senang hati membantu dewa mereka untuk mengembangkan alam perang lagi? bagaimana bisa? dia seperti sedang bermimpi indah, tapi saat dia menampar wajahnya semua itu bukan mimpi.
"Kenapa kamu memukul wajah mu?" tanya Long Aotian bingung melihat tingkah Zhan Zi.
"Ti... tidak dewa, hamba hanya lupa akan sesuatu" ucap Zhan Zi.
"Oh! Lanying tidak usah, aku sendiri yang akan mengurus alam perang ini..! dan juga soal waktuku tentu sebagai laki-laki aku harus memberikan waktu untuk wanitaku bukan?" ucap Long Aotian.
Setelah selesai berbicara dia pun dengan tenang mencium kening Rao Lanying dengan lembut, baginya Karena Rao Lanying dia bisa begini dan wanita ini juga wanita yang dia cintai.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
Sekarang Lin Tian tidak terlalu fokus dengan latihan nya karena dia tahu kalau meskipun dia berlatih tidak akan ada mendapatkan hasil.
Jadi dia memutuskan untuk membuat beberapa Pill yang dapat di gunakan bagi pasukannya, tentu semua Pill yang di buat oleh Lin Tian adalah Pill saint.
Di halaman Ming Bi'er sudah benar-benar ingin menarik Lin Tian, dia dalam dua hari ini sudah memastikan kalau Lin Tian ini cucunya tapi dia mencoba menahan nya karena beberapa hal.
"Sial! Anak ini adalah anak dari anakku, tapi aku tidak mengerti kenapa dia malah pergi ke alam es dan bukan ke alam elemen dulu" ucap Ming Bi'er di dalam hatinya penuh kekesalan.
Dari beberapa hari ini dia telah benar-benar menentukan kalau Lin Tian adalah cucunya, saat dia yakin dia merasa ingin membawa Lin Tian kembali dan menanyainya.
Tapi saat dia berfikir kalau Lin Tian pergi ke alam es dan bukan ke alam elemen benar-benar membuat dirinya sangat kesal.
Jadi dia memutuskan ingin melihat apa yang akan di lakukan cucunya ini disini, dan dia juga sudah memiliki rencana sendiri untuk mengatasi Lin Tian setelah ini.
"Hm? orang ini!" Ming Bi'er terlihat kesal setelah menerima pesan dari Lin Sang yang mengatakan kalau dia akan datang ke alam kehancuran.
Ming Bi'er langsung mengirim balasan agar dia menyamar ke alam kehancuran untuk membuat agar cucunya tidak mengetahui siapa mereka dulu.
Dan kalau bisa dia tidak usah datang ke alam kehancuran karena itu hanya akan membuat dirinya kerepotan dengan rencana yang telah dia buat sendiri.
Dalam ruangan alkimia...
Lin Tian terlihat Baru saja selesai membuat Pill saint, dia terlihat agak lelah disana setelah membuat beberapa Pill berbeda.
"Huf.. sepertinya ini cukup" ucap Lin Tian agak menghela nafas.
Lin Tian akhirnya berjalan keluar dari ruangan alkimia, di saat keluar Lin Tian melihat Mu Lu'er yang menunggu nya di luar pintu itu.
"Kakak! kau keluar?" tanya Mu Lu'er dengan senang.
"Iya...? kenapa kamu disini?" tanya Lin Tian bingung.
Biasanya Mu Lu'er lebih suka bermain di luar bahkan kadang dia akan pergi membawa Lin Niao ke ibukota untuk bermain dan berbelanja.
Tapi sekarang gadis ini ada di hadapan nya dengan wajah senang seperti dia baru saja mengalami hal buruk dan melihat penolongnya datang membantu.
"Itu.. Saudari Feng Yin baru saja kembali membawa berita tentang sesuatu yang besar kak" ucap Mu Lu'er gugup.
Dia di minta oleh Lan jingyi menunggu Lin Tian keluar dari pengasingan dan membawa nya langsung ke aula untuk membahas masalah yang akan datang ke alam kehancuran ini.
Mu Lu'er menceritakan tentang apa yang terjadi mendengar itu wajah Lin Tian sedikit gelap, jika itu benar maka dia mungkin alam kehancuran akan mengalami bencana.
Dia langsung membawa Mu Lu'er ke aula untuk mendengar diskusi para petinggi alam kehancuran, saat Lin Tian masuk semua pemimpin dari berbagai tempat sudah ada disana.
Bahkan empat leluhur dari empat keluarga bangsawan terkuat juga ada disana, tapi wajah mereka terlihat serius sekarang yang membuat mereka tidak sadar kalau Lin Tian muncul di sana..
"Saudara Lin?" ucap Lan jingyi tersenyum melihat Lin Tian.
Saat Lan Jignyi berbicara barulah semua yang ada disana sadar dan langsung memberi hormat kepada Lin Tian, Lin Tian hanya mengangguk lalu dia langsung duduk di depan Lan jingyi.
Dia langsung meminta penjelasan mereka satu persatu tentang masalah yang datang ke alam kehancuran mereka ini, setelah beberapa jam mendengar cerita mereka...
Lin Tian sadar kalau mungkin tujuan alam kematian adalah dirinya, penguasa alam mungkin ingin menjadikan dia budak karena dengan menjadikan Lin Tian budak maka dia dapat menguasai dua alam tanpa harus menjadi penguasa yang asli dari alam tersebut.
"Aku tidak terlalu yakin dengan masalah ini, tapi menurutku kalau masalah ini bisa saja bukan hanya untuk menguasai alam kehancuran saja" ucap Lin Tian berfikir sejenak.
Menurutnya mana mungkin dewa kematian dengan bodoh menyerang alam kehancuran jika tidak ada yang memberi dia saran akan hal itu.
Bahkan alam kematian dengan berani langsung mengirim banyak pasukan ke alam Kehancuran hanya untuk memulai perang seperti itu saja? padahal mereka pasti tahu kalau Lin Tian setidaknya memiliki hubungan dengan alam es.
"Apakah ada alasan lain alam kematian menyerang kita?" tanya Lan Jingyi kepada Lin Tian serius.
"Aku tidak tahu, tapi kemungkinan ada dan juga menurut informasi meskipun dewa kematian ini tidak pintar dalam strategi tapi dia kuat dalam kekuatan, jadi kemungkinan usulan ini berasal dari bawahannya" ucap Lin Tian serius.
"Apakah itu mungkin?" tanya Leluhur Lan ragu.
Mana mungkin kalau seorang bawahan bisa membuat tuannya menjadi patuh terhadap perintahnya, kecuali jika orang yang di katakan bawahan itu memiliki sesuatu yang tidak di miliki oleh tuan nya.
"Aku harap mereka tidak benar-benar menyerang kita" ucap leluhur Yan dengan agak berat.
Alam kematian tidak seperti alam mereka, alam kematian memiliki beberapa dewa penguasa yang kuat dan sedangkan kalau dia tidak salah dewa kematian berada di alam dewa penguasa tingkat menengah.
Dan masih ada beberapa kultivator di alam dewa penguasa tingkat menengah serta tingkat rendah yang berada di alam kematian.
Dengan kekuatan seperti itu mana mungkin alam kehancuran dapat melawan alam kematian, tapi itu juga tergantung kepada Lin Tian yang sekarang adalah penguasa alam kehancuran.
Jika mereka datang ke alam kehancuran maka itu mungkin bisa bertahan dari serangan alam kematian tapi juga mungkin kalau mereka kehilangan banyak ahli lagi.
Lin Tian terdiam tentu tidak masalah bagi dirinya untuk melawan semua ahli dari alam kematian selama mereka masuk ke alam kehancuran.
Sayangnya jika itu di atas dewa penguasa Lin Tian mungkin tidak dapat untuk membunuhnya apalagi dewa tingkat menengah...
Hanya mungkin untuk bertahan tapi tidak untuk menyerang jika banyak dewa penguasa yang menyerang ke alam kehancuran saat Lin Tian sekarang dalam posisi hanya dewa surgawi.
"Sepupu...?" ucap Mu Jing'er memanggil Lin Tian.
"Iya kak? kenapa?" tanya Lin Tian.
"Apa aku perlu memanggil kakek dan beberapa tetua di alam es datang membantu?" tanya Mu Jing'er dengan serius.
Lin Tian terdiam sesaat karena tidak bisa menjawab, dia melihat ke arah semua ahli kuat dari alam kehancuran dengan tenang, jelas kalau mereka juga setuju dengan usulan dari Mu Jing'er kepada mereka tadi.
Tapi saat Lin Tian akan berbicara suara wanita membuat Lin Tian kaget dan berhenti untuk berbicara serta menoleh ke arah wanita yang mana dia adalah Lan Jingyi yang ada di sampingnya.
"Saudara Lin... Lebih baik jangan!" ucap Lan Jingyi dengan wajah serius.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!