NovelToon NovelToon

My Love Is Stuck With Tomboy Girl

Bab 1: Kisah Sekilas

Kisah cinta ku terhalang. Karena perebutan kekuasaan di dalam dunia bisnis ku.

Kini ketenangan seorang pria tampan yang menjalani dunia bisnis sejak masih muda harus terusik, setelah merasakan jatuh cinta dengan gadis tomboy yang mulai menguasai hati dan fikirannya.

Bukan hanya bisnis yang akan menjadi penghalang, masa lalunya pun akan menjadi penghalang. Bukan hanya harus siap dengan semua resiko yang dihadapinya, karena mencintai gadis yang tidak tahu apapun soal kejamnya dunia ini.

Kesederhanaan, kepolosan dan kebaikannya tertutup rapat dari penampilan tomboynya. Keisha siregar gadis yang berpenampilan tomboy namun pendiam, seorang gadis dari keluarga sederhana tanpa pendidikan yang cukup. Kehidupan yang dijalani Keisha membuatnya harus mencari pekerjaan di mana pun selama itu halal, dan berkat seorang teman yang tinggal dekat rumahnya. Kini Keisha menjadi pelayan di sebuah restoran yang cukup terkenal di kotanya.

Pertemuan tidak di sengaja keduanya, membuat seorang pria tampan harus kehilangan tender besar karena ke tidak sengajaan Keisha menumpahkan minuman ke jas pria itu.

Kemarahan yang tidak bisa dihentikan, menunjukkan seberapa besar kesalahan yang di lakukan Keisha.

Kini ia disidang dan di harus kan mengganti rugi apa yang sudah disebabkan olehnya, Zain Ardana menjadi murka karena tendernya gagal. Hanya karena tumpahan minuman di jasnya, kini Zain siap memberikan hukuman pada orang yang membuatnya gagal.

Dunia yang berbanding terbalik dan jalan yang tidak semulus bulu merak, kini semua menjadi tantangan yang harus di selesai kan dengan baik dan hati-hati.

......................

Di sebuah rumah sederhana. Seorang gadis tengah ber siap untuk menuju tempat wawancara kerja. Celana pensil hitam panjang dan dipadukan dengan kemeja putih yang polos, ditambah blazers tipis yang berwarna hitam. Dengan memandang pantulan penampilan terbarunya, Keisha meninggalkan kamar. Kini tujuannya adalah sebuah cafe yang cukup terkenal di kotanya yaitu Cafe Queen Dream. Sebuah restoran yang selalu ramai dengan pengunjung meski hari libur, dan tempat berkumpul anak-anak orang kaya. Bahkan orang-orang penting yang sering melakukan meeting juga memilih Cafe Queen Dream.

Disisi lain Zain Ardana seorang CEO sebuah perusahaan terkenal Ardana Company. Perusahaan milik keluarga yang kini menjadi tanggung jawabnya itu, berhasil maju pesat dalam waktu singkat. Selain mengurusi perusahaan keluarga, Zain juga memimpin sebuah organisasi mafia. Meski Itu tertutup dari mata dunia, tapi tetap saja musuh selalu mencari celah untuk melumpuhkan organisasinya dengan banyak cara.

Masa lalu Zain menjadi penghalang tersendiri, karena keterikatannya dengan keluarga. Dalam setiap ujian yang akan di lewati Zain, hanya memiliki tujuan satu yaitu menjadikan Keisha Siregar sebagai pendamping hidupnya. Berharap senyuman di setiap air mata dan darah akan menjadi kelengkapan Kisah cintanya.

Dunia yang tidak di pahami Keisha. Menjadikan gadis tomboy itu belajar bertahan dalam badai. Kepolosannya menjadi ketakutan tersendiri untuk Zain. Menjaga seseorang yang kini menjadi alasan hidupnya. Setelah semua luka di masa lalu, membuat Zain lebih suka memaksa kehendaknya tanpa menunggu persetujuan siapa pun. Apakah Zain dan Keisha mampu bertahan di tengah kerumitan semua masalah yang ada. Akankah cinta membuktikan kekuatan cinta keduanya. Dunia yang menjadi saksi atas cinta yang berawal dari terjebak. Keteguhan hati akan cinta, menjadi alasan untuk berjuang tanpa menyerah meski berulang kali terjatuh dan tetap menjaga cintanya dalam pelukan.

Bab 2: Keisha Siregar

Kehidupan setiap orang memiliki jalannya masing-masing, begitu pula dengan jalan hidup dari seorang gadis berpenampilan tomboy. Keisha Siregar pemilik tubuh tinggi semampai dan selalu pendiam dengan penampilan sehari-hari yang seperti laki-laki.

Hidupnya yang berasal dari keluarga sederhana tidak membuat Kei mengalah pada nasib. Ketika sudah menyelesaikan sekolah SMP, Keisha mulai mencari pekerjaan. Sungguh tidak mudah dengan tamatan sekolah yang ia punya, namun tidak menjadi alasan untuk menyerah. Usianya yang masih 15 tahun terlalu sulit untuk mencari pekerjaan, hingga selama 3 tahun ia hanya membantu sang ibu yang berjualan nasi uduk didepan rumah. Setiap hari membantu sang ibu tanpa menikmati pergaulan bersama teman-teman sebayanya, meski begitu Keisha tetap menjadi gadis yang cantik hanya saja penampilannya yang sangat berbeda. Kebiasaan itu tidak pernah pudar hingga beranjak dewasa.

Waktu berlalu dengan cepat dan kini Keisha berusia 18 tahun, dengan umurnya saat ini tentu sudah bisa bekerja di tempat lain. Tanpa sungkan meminta tolong pada anak tetangga yang juga temannya ngobrol saat berlangganan nasi uduk di tempat ibunya. Setelah menunggu 1 bulan akhirnya ada kabar bahagia, temannya itu memberi tahu bahwa di sebuah cafe ada lowongan untuk pelayan.

Meski sebagai pelayan tetap saja itu berbeda, bagaimana tidak itu adalah 'Cafe Queen Dream'. Siapa yang tidak mengenal itu, bahkan membayangkan untuk masuk saja belum pernah. Cafe yang menjadi pusat dari orang berduit dan menjadi favorite anak muda dan para pembisnis pada saat itu.

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, rasa cemas karena takut tidak di terima menyelimuti hati Keisha. Namun teman nya meyaqinkan bahwa pasti dirinya di terima.

"Kamu udah siap Kei?" tanya tetangganya dengan senyuman.

"Hmm, iya. Doain ya." Keisha tersenyum dan mendekati sepedanya, sekaligus berpamitan pada ibunya yang masih melayani pelanggan.

"Bu, Kei pamit dulu. Doain semoga lancar ya." Ibu Kei hanya menganggukkan kepala, setelah menerima salam dari putrinya dan Kei mulai menjalankan sepedanya penuh semangat.

.......

Sebuah bangunan bertingkat dua yang memiliki papan nama cantik bertulis kan Cafe Queen Dream. Melihat itu saja rasanya menjadi serba salah, fikirannya yang ntah pergi kemana teralihkan dengan waktu yang diliriknya dari jam tangannya. Dengan gugup memasuki cafe dan menanyakan ruang untuk wawancara.

"Keisha Siregar! Apa kamu bisa bertanggung jawab pada setiap tugas yang akan di berikan?" seorang pria paruh baya memulai wawancara Keisha tanpa basa basi.

"Siap Pak" dengan wajah serius Keisha menjawab tegas, meski dihatinya masih gelisah.

"Ok. Masa percobaan selama 3 bulan! Jika bagus lanjut." Pria paruh baya kemudian menyalami Kei dan mempersilahkan Kei pulang karena pekerjaannya akan di mulai hari esok.

Tak menyangka wawancaranya tidak menakutkan seperti yang dia bayangkan. Sungguh fikirannya travelling, disaat berdiri di depan cafe. Namun semua berbeda sangat jauh dari apa yang terjadi. Bagaimana tidak, Kei berfikir akan di berikan pertanyaan yang mungkin tidak bisa dijawab, bagaimana jika pertanyaan tentang pelajaran sekolah dulu atau tentang kehidupannya selama ini. Namun, kini Kei tenang karena itu semua tidak terjadi.

Kini Kei kembali ke rumah dengan perasaan bahagia dan sesampainya dirumah. Sang ibu menjadi pusat pencariaannya saat ini. Ntah kemana perginya, melihat jam ditangannya. Kei sadar sang ibu tengah pergi ke pasar setiap jam 11 siang. Dengan semangat Kei membuat kue brownis untuk kejutan ibu dan ayahnya. Keisha yang menjadi anak tunggal sudah terbiasa dengan urusan rumah.

Bab 3: Awal Baru

Setelah sibuk berkutat dengan peralatan masak, kini kue browis sudah tersaji di ruang makan. Baunya yang menggoda rasanya ingin segera memakan itu, namun itu untuk kejutan atas diterimanya Kei dari pekerjaan barunya saat ini. Terdengar suara motor yang memasuki halaman rumah, Kei percaya itu ayah dan ibunya. Begitu sampai di dalam, Kei membantu membawa kan belanjaan yang dibawa sang Ibu dan memberikan air minum kepada orang tuanya yang di minta duduk saja di kursi. Setelah melihat ke dua orang tuanya tidak kelelahan, Kei pergi ke ruang makan dan mengambil kue brownisnya untuk disajikan ke ruang tamu untuk mereka bertiga.

"Wah tumben buat kue ndu? Ada acara apa ini?" seru Pak Siregar yang sumringah melihat Kei membawa kue brownis.

"Bapak ini di buat in kue bukannya makasih malah kasih pertanyaan kemana-mana!" jawab bu Lili dengan melihat suaminya yang hanya cengengesan.

"Ibu ma bapak, ini Kei sengaja buat kue. Karena hari ini, Kei diterima bekerja Di Cafe Queen Dream." jelas Kei sambil memberikan kue ke piring kecil dan disodorkannya ke orang tuanya dengan senyuman manis.

"Alhamdulillah ndu. Semoga semua lancar ya." Ibu bersyukur sembari menerima kue dari Kei.

"Ameen" ucapan mengaminkan secara bersama antara ibu dan anak.

Dalam kehangatan keluarga hanya disitu lah Kei menjadi dirinya tanpa perlu rasa takut. Kedua orang tuanya yang selama ini menjadi kekuatan terlihat bahagia dengan kabar yang Kei berikan. Setiap hal kecil dalam keluarganya menjadi lebih terasa dengan setiap senyuman dan semangat yang diajarkan orang tuanya. Meski kini Kei sudah mulai dewasa, bukan berarti mengetahui dunia luar. Kei justru lebih tenggelam dalam dunianya sendiri, Jika memiliki waktu senggang justru dihabiskan dengan membaca buku. Sebanyak apapun buku yang di baca tentu berbeda dengan dunia nyata.

..................

Matahari belum muncul dan hanya terdengar suara adzan dari jauh, Kei mengerjapkan matanya perlahan dan melihat jam di dinding pukul 4 lewat 30 menit. Bergegas bangun untuk melaksanakan Ibadah sholat. Setelah selesai, kini mulai memasuki dapur dan bersiap memasak untuk keluarganya. Terlihat ibunya masih belum berada di dapur pagi ini, mungkin karena kelelahan. Biasanya selalu memasak berdua, dan ibunya yang bangun lebih awal karena berjualan nasi uduk dirumah.

Kei yang mulai sibuk memotong sayuran dan bumbu untuk menumis, disisi lain juga sedang menggoreng martabak campur yang diisi dengan potongan daging, tempe dan brokoli. Setelah semua masakan siap, Kei menata masakannya di meja makan dan kini bergegas untuk mandi bersiap untuk hari pertama bekerja karena permintaan ibunya yang sudah bangun.

"Nak, udah tinggalkan cucian. Pergi mandi Sana , kamu berangkat pagi kan!" titah bu Lili dengan suara khas orang bangun tidur.

"Baik bu.. Kei pergi mandi." Kei tersenyum dan masuk ke kamar untuk mengambil handuk dikamarnya.

Rumah Kei yang terbilang mungil. Hanya 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang makan dan 1 dapur dan ruang tamu. Rumah itu sangat sederhana. Setelah 15 menit. Kei sibuk membersihkan dirinya. Kini mulai bersiap dengan pakaian kerjanya, sebuah kemeja tebal berwarna biru laut dan rok yang tidak terlalu ketat dan pendek berwarna hitam.

Kei memandang dirinya di cermin dan merasa tidak nyaman dengan pakaiannya itu, tapi apa boleh buat semua ini sudah menjadi syarat bekerja di cafe itu. Setelah puas melihat dan memastikan tidak ada yang kurang dan ketinggalan. Kini Kei me mulai untuk sarapan bersama dengan orang tuanya.

"Nak pake jacket kalau tidak nyaman." tukas Bu Lili yang melihat putrinya tidak PD dengan penampilannya itu.

"Iya bu nanti pake jacket. Bapak mana bu? Mau sarapan bareng." tanya Kei sambil melihat kesana kemari.

"Ayo kita sarapan dan hari ini bapak yang anter kamu kerja! Ibu hari ini gak jualan soalnya." ucap Pak Siregar yang baru keluar dari Kamar mandi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!