Malam di kota Taiwan....
Semua jalan di kota, di penuhi banyak cahaya lampu dimana-mana. Namun nampak tatapan kekecewaan dari seorang gadis manis yang masih dengan seragam seninya. Matanya tak henti-henti menatap pasangan yang tengah bermesraan tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang, dan pria yang berada disana adalah kekasihnya, Zyan. Pria yang sangat dicintai olehnya.
"Zyan siapa dia?.” Tanya Kath, menunjuk wanita berpakaian minim yang wajahnya ditaburi bedak tebal di dekat pria itu.
“Kath dia adalah pacar baruku.” Ucap pria itu Entang.
“Tapi...Kita tidak pernah mengatakan putus Zy !.” Ucap Kath dengan nada lirih.
“Anggap saja aku sudah memutuskan mu hari ini. Aku sudah lelah dengan hubungan kita.”
Wanita di samping Zyan hanya menatap remeh pada Kath.
“Jika aku berbuat salah kau bisa memperlakukanku seperti ini. Tapi aku tidak melakukan apapun yang mengecewakan mu.” Kali ini nada bicara Kath mulai keras.
“Maaf Kath tapi dia lebih memilihku.” Seru wanita dengan bedak tebal itu.
“Diam kau, aku tidak bicara padamu.” Bentak Kath.
“Kath. Hubungan kita terlalu membosankan bagiku. Apa yang bisa kudapatkan dari hubungan tidak menguntungkan ini... Lihatlah jika aku bersamanya dia tidak pernah menolak ku sepertimu.” Zyan menarik wanita itu dan kembali mencium tepat di atas bibirnya.
Kath sampai tak bisa berkata-kata lagi, hatinya sangat sakit diperlakukan seperti itu oleh orang yang sangat di cintai nya. Hampir 3 tahun bersama Zyan, Kath memang selalu membatasi dirinya dan juga pria itu. Tidak disangka bahwa Zyan menilai semuanya hanya sebatas untuk bisa menyentuhnya saja.
“Kau jahat... Hanya karena aku menolak ciuman mu dan sentuhan mu, kau bisa mencampakkan ku seperti ini ! .”
“Ya ! Sudahlah Kath, sebaiknya kau pulang saja. Bukankah kau tidak pernah pulang lebih dari jam 8 malam. Cuci kaki dan tidurlah sekarang.” Ejek Zyan.
Setelah puas membuat Kath menangis, Zyan dan wanitanya itu pergi begitu saja, meninggalkan Kath yang masih terus menangis tersedu-seduh dibawah lampu jalan.
“Dasar pria kurang ajar... Aku benar-benar membencimu.” Jerit Kath.
Setelah cukup lama memaki dan menangis Kath mengumpulkan tenaga untuk berlapang dada merelakan Zyan yang notabennya adalah pria yang benar-benar sangat dicintai olehnya.
Kath seperti kehilangan akal, ia berjalan entah kemana, sampai ia berhenti disebuah bar yang cukup ramai. Yang ada di kepala Kath saat ini hanya untuk bisa melupakan Zyan, dan bar adalah tempat yang menurutnya bisa menghilangkan rasa sakitnya untuk beberapa saat.
“Hei. kau tidak boleh masuk...” Tahan penjaga.
“Kenapa tidak? .” Tanya Kath.
“Ini hanya untuk orang dewasa, anak kecil dilarang masuk.” Penjaga tersebut menunjuk peraturan batasan usia yang ada disana.
Kath buru-buru mengeluarkan kartu mahasiswanya.
“Hei, aku sudah dewasa....” Kath menunjukan bahwa usianya saat ini, sudah 20 tahun. Kath adalah mahasiswa tahun kedua di sebuah Universitas X. Dan ia mengambil jurusan seni.
Penjaga itu memperhatikan kartu yang Kath tunjukan dengan seksama, untuk beberapa menit.
“Baiklah silahkan masuk...” Penjaga tersebut akhirnya membuka jalan untuk Kath masuk kedalam.
Ini adalah kali pertama bagi Kath masuk ketempat malam. Bahkan baginya ini lebih menakutkan dibanding melewati lorong gelap diujung jalan menuju tempat tinggalnya.Kath duduk dan memesan minuman paling murah disana. Ia tidak akan bisa membayar lebih dari pada itu.
“Berikan aku minum yang ini saja...” Kath menunjuk gambar minuman tersebut.
Bartender langsung memenuhi permintaan Kath, dan memberinya segelas minuman beralkohol itu.
“Apa aku akan mabuk jika meminumnya.” Pikir Kath, memandangi gelas kaca itu .
“Ini hanya segelas saja tidak akan masalah.”
Gluk...Gluk...Gluk...
Kath menghabiskan semua cairan itu, meskipun rasanya cukup aneh, Kath harus tetap menelan semuanya, karena ia sudah merelakan uang yang cukup banyak untuk minuman ini.
“Dasar pria kurang ajar. Aku benar-benar membencimu Zyan. Kau pikir hanya kau satu-satunya pria di dunia ini. Aku pasti akan mendapatkan pria yang lebih darimu....” Gerutu Kath, sambil menangis kembali.
“Pria sepertimu, seharusnya tidak bisa dipercaya, bajingan tengik !!.”
Uwuuuek...Uwuuuek...
Kath mulai merasa mual, dan ingin mengeluarkan semua isi dalam mulutnya barusan.
Uwuuuk...Uwuuuk...
Kath masih berusaha menahannya. Namun toilet sedang penuh sekarang, ia tidak mungkin memuntahkan semuanya di tempat ramai seperti ini. Dengan pertahanan yang ada Kath memutuskan menuju ke lantai atas, dan benar saja, ia menemukan toilet diatas sana. Dan berhasil memuntahkan semuanya.
“Ahhhh.....” Kath merasa lega. Tapi itu tidak cukup membantunya, setelah keluar dari toilet pandanganya malah semakin gelap dan goyang.
“Astaga apa sedang gempa bumi sekarang.” Kath bersandar pada sebuah pintu dan tangannya memegang kenop pintu dengan erat agar dia tidak jatuh. Namun tiba-tiba, pintu itu terdorong, hingga terbuka dan membuat Kath jatuh dan masuk kedalam.
Ruangan itu sangat gelap dan Kath samar-samar melihat tempat tidur besar.
“Luar biasa, Apakah aku kembali ke rumah sekarang? ." Gumam Kath sempoyongan. Kemudian, dia melepas pakaiannya dan pergi ke tempat tidur dengan mempesona.
“Kenapa tempat tidur ini begitu empuk dari biasanya.” Ucap Kath lagi, sambil memejamkan matanya yang memang sudah sangat berat.
Saat dia mulai tidur nyenyak, Kath merasa ada lengan kekar yang memeluknya dari belakangnya. Pelukan itu begitu erat sehingga Kath hampir tidak bisa bernapas. Ia juga bisa merasakan seseorang sedang mencium wajahnya dengan bibir dingin. Tapi Kath tidak mempedulikannya, karena ia merasa sedang bermimpi indah sekarang.
“Ahhh...Sakit...” Ringis Kath ketika merasa ada sesuatu yang memaksa masuk ke dalam dirinya, air matanya terus keluar, sementara matanya masih terpejam.
“Tenanglah. Ini tidak akan sakit lagi setelah ini.” Bisik suara berat itu ditelinga nya.
“Mmmhhh....” Kath menghembus nafas panjang, seperti nya ia benar-benar merasa berada di alam mimpi sekarang. Rasanya seperti terbang dan lepas begitu saja.
“Kau nikmat sekali Nona. Tumben sekali mereka memberi barang bagus seperti ini.” Ucap suara asing itu lagi.
Dua orang asing di atas tempat tidur yang sama, memisahkan jarak diantara mereka, berciuman dan saling menyentuh.
....
Pagi tiba saat Kath mulai mengumpul tenaga untuk bangun setelah mimpi indahnya semalam.
“Kenapa rasanya hangat dan empuk sekali.” Kath segera membuka matanya perlahan, dan menyadari bahwa ia berada dalam dekapan seseorang pria asing.
“Tidak...Tidak...Tidak...Ini pasti mimpi.” Kath kembali memejamkan matanya, dan berharap segera keluar dari mimpi ini. Tapi itu tidak terjadi, karena ini semua adalah kenyataan.
“Apa yang ku lakukan. Bagaimana ini... Siapa pria ini.” Kath perlahan memberanikan diri melihat wajah pria itu. Pria dewasa dengan, wajah dipenuhi bulu halus diwajahnya.
“SIAL !!! Apa yang telah kulakukan...” Sesal Kath menyalahkan dirinya sendiri.
Bersambung....
Kathryn Xian Prescott 20 tahun. Gadis manis yang berjuang untuk hidup di tengah kota Taiwan , sebenarnya masih memiliki orang tua yang lengkap. Namun ayahnya sudah meninggalkan ia dan ibunya, belasan tahun yang lalu, hanya karena kondisi ibunya yang sakit-sakitan, dan kondisi ekonomi mereka yang semakin merosot.
Malam itu saat Zyan memutuskan hubungan mereka begitu saja. Kath malah mendapat kesialan beruntun lainnya. Ia tidur dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Bahkan jikapun Kath harus melakukan kesalahan, seharunya itu bersama Zyan, bukan. bersama orang asing itu.
....
Kath mulai memungut pakaiannya satu persatu. Ia tidak ingin pria di sampingnya itu bangun dan mendapati dirinya yang masih dengan tubuh polosnya.
Tetapi pergerakan Kath yang sangat gelagapan, bisa dengan mudah membangunkan pria itu.
“Kau sudah mau pergi...” Ucap suara berat itu, tepat saat Kath selesai mengenakan semua pakaiannya.
Kath hanya diam tanpa merespon...
“Aku sudah meninggalkan cek di atas meja ambillah dan pergi. Aku sangat puas malam ini. Jika ada waktu aku pasti akan memintamu lagi ” Ucap pria itu kemudian tidur kembali.
“Kau pikir aku wanita apa, dasar tua Bangkak !.” Maki Kath dalam hati, ia hanya keluar tanpa mengambil apapun dari pria itu.
“Kath bodoh...Kath bodoh...Apa yang kau lakukan. Bagaimana jika aku hamil. Sekarang aku tidak memiliki apapun untuk seseorang yang akan mencintai ku dengan tulus kelak.” Kath terus menyalahkan dirinya, terus berjalan cepat meninggalkan tempat itu, sebelum ada yang melihatnya disana.
Kring...Kring...Kring.... Ponsel Kath berdering. Jiah menelponnya disaat yang tidak tepat. Kath terpaksa menolaknya.
✉️Jiah
Profesor mencarimu, kenapa belum datang?
^^^✉️Kath^^^
^^^Aku tidak masuk, ada urusan keluarga. Katakan itu padanya. Tolong aku ya, aku menggandakan mu Jiah.^^^
Hari ini Kath ada kelas, dan ia terpaksa melewatkan itu semua karena kejadian hari ini. Ia tidak mungkin ke kampus dengan seragam seni yang sama seperti kemarin. Apa lagi ia baru saja putus dengan Zyan, ia tidak ingin melihat wajah bajingan itu dulu.
Ckrek.
Kath membuka pintu perlahan. Baru beberapa langkah Kath sudah disambut oleh pertanyaan dari ibunya.
“Dari mana saja kau Kath?.”
“Ibu... Aku...Aku... Maaf aku tidak sempat mengatakan padamu. Aku terpaksa menginap di rumah Jiah. Ada tugas yang sangat sulit dari profesor.” Karang Kath.
Yuri masih diam menatap putrinya itu, melihat Kath yang tampak sangat berantakan.
“Kau tidak masuk hari ini?.” Tanya Yuri curiga.
“Tidak ibu, karena begadang aku jadi tidak enak badan. Jadi aku ijin hari ini.”
“Bersihkan dirimu dan makanlah. Besok kau harus masuk. Jika tidak, itu akan berpengaruh pada nilai mu dan jika kau tidak lulus, aku sudah tidak tahu lagi bagaimana untuk membayarnya.” Cemas Yuri. Ia sepenuhnya mengerti bahwa Kath sedang sakit, tapi sekarang, ia juga tidak bisa menapik bahwa semua memerlukan biaya, apalagi menyangkut pendidikan Kath.
“Kau tenang saja ibu, besok aku sudah sehat lagi.” Ucap Kath tersenyum. Menenangkan hati Yuri. Tentu saja Kath juga sangat mengerti masalah ekonomi keluarganya itu.
Kath masuk ke kamar mandi, melepas semua pakaiannya.
“Jika di pikir-pikir lagi. Kenapa tidak ku ambil saja Cek itu...”Pikir Kath, karena bagaimanapun juga uang itu bisa untuk kebutuhan ia dan ibunya sehari-hari.
Ia basuh tubuh nya perlahan, mulai dari atas hingga kebawah. Kath bukan tidak menyesali semuanya, tetapi ia tidak boleh menunjukan semua itu terutama di depan ibunya.
Kathryn pikir saat bertemu dengan Zyan, dia adalah pria yang berbeda, tapi Zyan ternyata sama saja seperti pria lainnya. Dihari yang bersamaan Kath kehilangan kekasihnya dan juga kesuciannya.
Bahkan pria asing itu meninggalkan banyak kiss Mark ditubuhnya, entah bagaimana caranya melakukan itu. Yang terpenting bagi Kath sekarang adalah bagaimana agar ia bisa menutupi ini semua dari ibunya.
Tok...Tok...Tok...
“Kath...Apa kau baik-baik saja, kenapa lama sekali.” Panggil Yuri, menggedor-gedor pintu kamar mandi.
Dengan Cepat Kath menghapus air matanya, yang keluar tanpa sengaja.
“Ya ibu, sebentar lagi aku selesai.” Seru Kath dari dalam.
Sementara itu di kampus, Zyan mulai merasa bersalah pada Kath. Ia sebenarnya masih mencintai wanita itu, tapi sikap Kath yang selalu saja menolaknya, membuat Zyan tidak tahan untuk mencari pelampiasan. Hampir 3 tahun, Kathryn tidak pernah mengijinkannya hanya untuk sekedar mencium bibir manis kekasihnya itu. Bahkan saat Zyan ingin mengajaknya menginap, Kath selalu memiliki banyak alasan untuk menghindar.
Zyan yakin, saat ia meminta maaf pada Kath, wanita itu pasti akan memaafkannya kembali, karena ia tahu, Kath sangat mencintai dirinya.
“Kath pasti akan memikirkan alasan apa yang membuat ku berpaling darinya. Dan setelah ini, Dia pasti akan lebih mudah memahami apa yang diinginkan pria seperti ku.” Pikir Zyan.
💌My Love Zy
Sayang aku minta maaf untuk kejadian semalam. Aku menyesal Kath. Aku sudah mengakhirinya. Kurasa aku hanya bisa mencintaimu saja Kathryn.
Kath yang membaca pesan dari Zyan, tak henti-hentinya memaki dalam hati.
“Ya. Kau sudah memutuskannya. Karena kau sudah tidur dengannya kan.” Kesal Kath. Ia benar-benar tidak bisa memaafkan Zyan untuk kejadian kemarin. Jelas Zyan hanya mementingkan ***** dan bukan cintanya.
Kath buru-buru memblokir dan menghapus nomor Zyan dari kontak ponselnya.
....
Nick baru saja bangun dari tidur panjangnya yang melelahkan. Ia bangun dan langsung masuk ke kamar mandi, menyirami dirinya dibawah shower. Ia tersenyum mengingat permainannya semalam, baru kali ini ia merasa begitu sangat puas, mungkin karena wanita yang menemaninya semalam masih sangat muda dan sempit sekali.
Usai membersihkan diri Nick keluar, dan kembali mengenakan setelan bajunya. Namun perhatiannya tertuju pada cek yang masih berada di atas mejanya. Yang seharusnya telah diambil oleh wanita yang menemaninya semalam. Nick juga baru menyadari bercak darah diatas tempat tidurnya.
“Apa dia masih perawan...” Pikir Nick lagi. Ingatannya kembali pada malam itu. Saat wanita itu meringis kesakitan semalam.
Setelah menyadari ada yang tidak beres disini, Nick segera meminta orang-orangnya mencari tahu, siapa wanita yang menemaninya semalam. Dan apa alasannya meninggalkan cek yang diberikan olehnya. Namun setelah ditelusuri wanita itu bukanlah, wanita dari klub malam itu. Dan lebih parahnya lagi, wanita itu sama sekali bukan wanita yang dipesan olehnya.
“Tapi kenapa dia masuk ke kamar tidurku? Bahkan dia melepas seluruh pakaiannya semalam.” Pikir Nick lagi.
Dan CCTV di tempat itu sama sekali tidak berfungsi dengan baik, sehingga tidak ada yang tahu kemana wanita itu pergi. Beruntung Nick memilik satu hal yang bisa membawanya pada wanita itu.
Kartu Mahasiswa Kathryn Xian Prescott, mahasiswi jurusan seni, usia 20 tahun.
Bersambung...
“Ibu bukankah sudah waktu mu kontrol. Besok aku akan mengantarmu ya.” Ucap Kath, saat sedang duduk bersama ibunya di ruang tengah.
“Tidak perlu. Ibu akan pergi sendiri saja.”
“Tidak. Aku harus ikut. Aku juga ingin tahu bagaimana keadaan ibu sekarang!.”
“Kath. Dengar ibu... Setelah pulang dari rumah sakit, ibu pasti akan menceritakan semuanya padamu. Kau tenang saja, ibu baik-baik saja sayang.”
Kath sebenarnya tidak bisa ingin memaksa, jika saja ibunya bisa mengatakan semuanya dengan jujur. Yang Kath punya satu-satunya di dunia ini hanya ibunya, dan dia tidak ingin kehilangan itu.
“Aku tetap akan menemanimu besok !.” Kekeh Kath.
“Lalu sekolahmu? Aku sudah memasukan mu ke sana mati-matian. Jadi jangan membuat usaha ku jadi sia-sia.” Tekan Yuri, agar putrinya tidak memaksa untuk ikut.
“Baiklah, terserah kau saja !.” Kesal Kath, lalu meninggalkan ibunya sendiri disana.
Aku tidak mengerti dengan ibu... Dia selalu mengatakan ini demi pendidikan dan masa depanku. Dia selalu memikirkan itu, tapi aku tidak menyukai ini sama sekali. Ibu mengenyampingkan segala keinginannya, bahkan kesehatannya sendiri demi diriku yang tidak berguna ini. Aku bahkan belum bisa membuatnya bangga dan bahagia.
Kath nampak sedih dan mengurung diri dikamar.
Yuri yang merasa telah melukai hati anak gadisnya itu, kemudian mencoba memperbaiki keadaan.
“Kath sayang...Apa ibu boleh masuk?.”
“Mmmhh..Masuklah bu.” Seru Kath.
“Apa ibu membuatmu bersedih?.” Tanya Yuri lembut, membelai lembut kepala putrinya itu.
“Tidak. Justru akulah yang membuat ibu bersedih. Maafkan aku.” Ucap Kath dengan mata berkaca-kaca.
“Ibu sama sekali tidak kenapa-kenapa. Justru ibu mengkhawatirkan mu. Ibu tidak ingin kau menjadi seperti ku dan ayahmu... Kau pasti sangat menderita karena memiliki orang tua seperti kami.” Sesal Yuri.
“Ibu...” Kath bangun dan langsung memeluk ibunya.
“Itu sama sekali tidak benar, aku bahagia bersamamu. Setidaknya aku punya ibu yang sangat mencintaiku. Terima kasih karena kau tidak seperti ayah yang meninggalkan ku... Memilikimu saja, aku sudah merasa cukup ibu... Justru akulah yang harus minta maaf, karena aku belum bisa membahagiakanmu !.” Ucap Kath, begitu tulus menyayangi ibunya itu.
“Kathryn...Kau sudah membuatku bahagia.”
“Bagaimana bisa, bahkan aku tidak memiliki apapun untuk kuberikan padamu.” Tanya Kath bingung.
“Sejak kau ada di dunia ini, kau merupakan kebahagiaan terbesar yang untukku. Memiliki putri yang cantik, pintar dan baik hati. Kau sudah membuatku benar-benar bahagia didunia ini. Suatu saat, ketika kau sudah memiliki putra atau putri nanti, kau akan mengerti... Bahwa kebahagiaan seorang ibu, bukan dari apa yang dimiliki oleh putra putri nya... Tetapi memiliki mereka lah, alasan terbesar kebahagiaanmu.” Ucap Yuri.
Yuri tersenyum melihat Kath. Putri manisnya itu sudah tertidur pulas hanya dengan belaian dan pelukannya saja.
“Selamat tidur sayang..” Bisik Yuri, meletakan tubuh Kath perlahan dan agar bisa tidur lebih tenang.
....
Keesokan harinya...
“Apa kau ada masalah. Orang-orang sampai bertanya-tanya, kenapa kau tidak masuk kemari !.” Ucap Jiah bertanya pada Kath, saat mereka berada di lorong panjang menuju ke kelas.
“Ini masalah yang sangat rumit.”
“Ada apa. Kau bilang ini masalah keluarga. Apa ibu mu ingin menikah lagi?.” Bisik Jiah sambil terus berjalan.
“Jika itu yang diinginkan olehnya, aku tidak masalah ibuku menikah lagi. Tapi bukan itu masalahnya...”
“Lalu apa?.” Tanya Jiah semakin penasaran.
“Aku sudah tidak perawan lagi sekarang...” Bisik Kath sangat pelan.
“WHAT? .” Jiah begitu terkejut mendengarkan itu.
“Sttttsssss....” Kath mengisyaratkan agar Jiah tidak bersuara keras.
“Jadi kau dan Zyan benar-benar sudah melakukannya, kapan ?!.” Tanya Jiah berbisik sangat hati-hati.
“Kemarin. Tapi bukan dengan Zyan !.”
“Kau selingkuh darinya?.” Tuduh Jiah.
“Justru dialah yang menyelingkuhi ku. Bahkan dia memutuskan ku. Dan karena dia juga aku kehilangan semuanya.” Kesal Kath.
“Kath. Aku tidak mengerti. Zyan mengkhianatimu dan kau tidur dengan pria lain. Apa kau ingin membalas dendam ?.”
Kath menarik Jiah ke tepi dan menceritakan semuanya kembali.
“Malam itu Zyan memutuskan ku, dan aku mabuk berat... Dan yang lebih parah dari itu semua. Saat aku bangun keesokan paginya, aku tidur dengan seorang pria asing, yang sama sekali tidak ku kenal !.”
“Jadi itu hanya Cinta satu malam...” Ucap Jiah.
“Itu sama sekali bukan cinta. Itu sebuah kecelakaan... Aku takut, bagaiman jika aku hamil atau bagaimana jika pria itu memilik penyakit kelamin. Habis lah aku...”
“Dimana kau melakukannya?.” Tanya Jiah.
“Di Club' malam X, kau tahu itukan !.”
“Tidak mungkin. Bagaimana kau bisa masuk ke sana? Tempat itu hanya di kunjungi oleh bos-bos besar.”
“Entahlah aku hanya kehilangan arah malam itu. Bahkan aku menggunakan seluruh uang jajanku seminggu untuk membeli segelas minuman yang paling murah disana.”
“Kau memang sangat nekat sekali Kath. Tapi kau harusnya berbangga, dari semua mahasiswa di tempat ini, mungkin hanya kau satu-satunya yang memiliki wajah tebal masuk ke sana. Itu kan tempat orang-orang kaya berkumpul. Tapi Kath kau tenang saja, kau hanya tidur sekali dengannya, jadi itu tidak akan masalah.” Jiah menenangkan Kath kembali.
“Tapi aku memberinya pada orang asing itu !.”
“Kau tahu sudah berapa gadis di Taiwan yang melakukan itu. Tidak akan ada yang memedulikan kau perawan atau tidak di zaman ini Kath.”
“Jadi apa kau juga sudah tidak....?.” Tanya Kath, memastikan.
“Hahaha. Tentu saja tidak. Sudahlah. Yang terpenting kau tidak akan mengulanginya lagi kan..”
“Tentu saja tidak !.”
Jiah dan Kath, kembali meneruskan langkah mereka yang terhenti... Namun Zyan tiba-tiba saja muncul dan menahan Kath.
“Kath...” Tahan Zyan menyentuh tangan Kathryn.
Kath reflek Manarik tangannya, setelah di sentuh oleh pria itu.
“Kath..Kathryn...” Cegah Zyan, agar Kath berhenti berjalan.
“Zyan aku sudah tidak ada urusan lagi denganmu. Pergilah... Kita sudah putus.”
“Kath aku minta maaf...” Pinta Zyan, terus mengejar langkah Kath dan Jiah.
“Aku ada kelas sekarang, pergilah... Aku tidak ada waktu untuk meladeni mu sekarang !.” Ujar Kath begitu acuh.
Setelah itu Zyan pun pergi meninggalkan Kath. Jiah yang melihat hal itu sangat memahami kekecewaan Kath pada Zyan. Tapi Jiah juga tahu bahwa Kath sebenarnya sangat mencintai Zyan, ia hanya kecewa pada pria itu sekarang.
“Kath...Apa kau baik-baik saja?.” Cemas Jiah.
“Bahkan aku sangat baik-baik saja.” Jawab Kath.
“Kenapa kau sangat marah pada Zyan...Apa karena dia menyelingkuhi mu. Tapi sepertinya dia sangat menyesal.”
“Dia sendiri yang bilang bosan dengan hubungan ini. Sekarang dia datang mengatakan menyesal.... Bahkan aku tidak pernah berpikir untuk mengkhianatinya selama ini. Tapi Zyan...Dia bahkan Berani mencium gadis lain secara sadar didepan mataku. Siapa yang bisa menebak bahwa dia juga sudah tidur dengan wanita itu. Aku tidak akan memaafkannya lagi Jiah.” Tegas Kath, ia mengatakannya begitu yakin sekarang.
Bersambung....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!