Cinta Mantan Pembunuh
Murid baru
Motor itu berhenti di parkiran sekolah dan menjadi pusat perhatian.
Murid cowok 1
Wihh ... motor siapa, 'tuh? Keren juga.
Murid Cowok 2
Murid baru kayaknya.
Murid cewek 1
Kalo cowok ganteng, bakal gue pacarin. Kalo cewek cantik, bakal gue musuhin.
Murid cewek 2
Lah, kenapa di musuhin? Gila lo?
Murid cewek 1
Ya, biar populasi cewek cantik di sekolah ini menurun, gue gak mau banyak saingan.
Murid cewek 2
Oh, dia pake celana, pasti cowok.
Pemilik motor itu tersenyum sinis dan melepas helm full face yang menutupi wajahnya.
Semua Murid.
EHH ... CEWEK?!
Yap, pemilik motor yang memakai celana itu bukan cowok, melainkan cewek bernama Lalisa Oktavia.
Lalisa Oktavia
Hm, lumayan *menatap gedung sekolah.
Lisa turun dari motor dan memasuki sekolah yang akan menjadi tempat 'belajarnya' selama beberapa waktu ke depan.
Lalisa Oktavia
Hei! *Menepuk pundak salah satu murid cewek.
Lalisa Oktavia
Anterin gue ke kelas 12 IPA.
Jennisa Audie
Oh, ikutin gue.
Lisa menatap cewek yang mengantarnya dan menyeringai di dalam hati.
Lalisa Oktavia
(Sepertinya dia teman yang cocok).
Jennisa Audie
Ini kelasnya, gue masuk duluan.
Lalisa Oktavia
*Tersenyum manis dan memasuki kelas.
Ramai, berisik, menganggu. Tiga kata itu langsung terlintas di otak Lisa saat melihat kondisi kelasnya.
Tapi, bukan berarti dia tidak bisa merubah kelas ini menjadi hening, tenang, dan damai.
BRAK! (memukul meja guru)
Lalisa Oktavia
Nama gue Lalisa Oktavia.
Hening, semua orang langsung terdiam melihat ... meja guru yang retak.
Sampai jumpa di part berikutnya.
Kelas membosankan
Murid Cowok 2
Gak tahu, tapi wajahnya cantik juga.
Murid cewek 1
Emm ... gue yang halusinasi atau cewek itu emang mukul meja guru sampe retak?
Lalisa Oktavia
Nah, gue harap kalian bisa tenang dan nerima gue sebagai teman baru *tersenyum manis.
Tanpa sadar, mereka semua langsung mengangguk dan mengiyakan permintaan Lisa.
Lisa mengangguk puas dan berjalan ke arah meja kosong yang secara kebetulan berada di belakang cewek yang tadi mengantarnya.
Jennisa Audie
Lumayan, gue pikir lo sama aja kayak cewek-cewek di sini.
Lalisa Oktavia
Hm, apa itu kesan pertama lo waktu ngeliat gue?
Lalisa Oktavia
Jujur sekali, tapi gue suka *menyeringai tipis.
Beberapa saat kemudian, seorang guru memasuki kelas dan menatap seluruh muridnya dengan pandangan bingung.
Guru
Kesambet apa kalian? Tumben banget gak berisik.
Semua Murid.
Kesambet bidadari Saitama.
Guru
Syukurlah, semoga kalian kesambet terus sampe Ibu pensiun.
Guru itu pun langsung mendekati meja yang bisa di bilang mengenaskan.
Guru
(Hah, dasar anak-anak nakal, pantas saja mendadak baik. Ternyata sudah menghancurkan meja).
Tidak tahu saja, kalau itu dihancurkan oleh murid baru yang sedang tidur tanpa rasa bersalah.
Guru
Baiklah, sekarang Ibu akan absen kalian.
Satu persatu murid mengacungkan tangan dan mengatakan 'hadir'.
Guru
Yang di belakang Jennie, apa dia murid baru?
Guru itu berjalan ke arah Lisa dan memukul mejanya dengan penggaris besi.
Guru
Apa kamu berniat untuk sekolah?
Lalisa Oktavia
Tidak *menatap malas.
Guru
Bagus, kalau begitu silahkan keluar dan bersihkan toilet perempuan!
Lisa mengangguk patuh dan meninggalkan kelas dengan senyum cerah. Akhirnya dia bisa keluar dari kelas yang membosankan itu.
Sampai jumpa di part berikutnya.
Suara misterius
Setelah mendapat hukuman yang tentunya tidak akan dikerjakan, sekarang Lisa berada di sebuah toilet yang mengeluarkan suara 'misterius'.
Lalisa Oktavia
Wow, sangat agresif *mengintip di celah pintu yang tidak tertutup.
Lalisa Oktavia
Pertarungan kayak gini harus di abadikan *mengambil ponsel dan merekam video 'hot' antara anjing dan babi.
Puas merekam, Lisa menaruh handphonenya di dalam saku dan mencuci tangannya di wastafel.
Beberapa saat kemudian, toilet yang mengeluarkan suara 'misterius' itu terbuka dan menampilkan dua orang dengan seragam acak-acakan.
Cindy.
Kabarin gue kalo butuh pelepasan.
Cowok itu meninggalkan toilet setelah menuntaskan hasratnya dengan jal*ng sekolah bernama Cindy Claudia.
Cindy.
Lo! Cewek jadi-jadian *menunjuk Lisa.
Cindy.
Jangan sebarin apa yang lo liat. Kalau enggak, gue bakal keluarin lo dari sekolah ini!
Lalisa Oktavia
Emang apa yang gue liat?
Cindy.
Ya ... pokoknya gue bakal ngawasin lo! *Meninggalkan toilet.
Lalisa Oktavia
Jal*ng aneh.
Lisa menutup keran air dan pergi dari toilet. Lalu saat di koridor dia berpapasan dengan Jennie.
Jennisa Audie
Rajin juga, gue pikir lo gak mau bersihin toilet.
Lalisa Oktavia
Emang, gue cuma ngikutin suara babi, dan dapet tontonan menarik.
Jennisa Audie
Ck, mata lo bisa katarak.
Lisa tertawa kecil dan merangkul kepala Jennie dengan erat, sebenarnya ingin merangkul bahu. Tapi karena perbedaan tinggi badan, membuat Lisa lebih mudah merangkul kepala daripada bahu.
Jennisa Audie
Sebenarnya tinggi lo berapa, sih?
Lalisa Oktavia
Emmm ... sekitar 175 atau 180 mungkin.
Jennisa Audie
Pantes, gue kayak kurcaci kalo berdiri di samping lo.
Lalisa Oktavia
Emang tinggi lo berapa?
Lalisa Oktavia
Mili meter?
Lisa tertawa keras dan mendorong tubuh Jennie ke sembarang arah.
Sampai jumpa di part berikutnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!